Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Padangkerta - Kecamatan Karangasem - Kabupaten Kadangkerta.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM TEMATIK UNUD

PERIODEXIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : PADANGKERTA KECAMATAN : KARANGASEM KABUPATEN/KOTA : KARANGASEM

OLEH:

IDA AYU ADI PRAYANTI FISIP (1321105008)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat Ida Sang Hyang Widhi Wasa penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan yang menjadi program wajib dari kegiatan KKN-PPM Tematik Universiras Udayana.Penulis melaksanakan program KK Dampingan di Desa Padangkerta lingkungan Padangkerta Tengah. Yangmana penulis mendampingi keluarga dari Gusti Nyoman Kebun selama berlangsungnya program KKN ini yaitu dari tanggal 23 Juli – 29 Agustus 2016.

Pelaksanaan program serta kegiatan ini mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Made Swanendri, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan program ini.  Ida Bagus Eka Ananta Wijaya, S.STP..MAP sebagai Lurah Desa Padangkerta atas

informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.

 Kepala Lingkungan Padangkerta Tengah I Gst. Bagus Angga Putra Jaya yang telah membantu mahasiswa untuk mencari KK Dampingan

 Keluarga Gusti Nyoman Kebun, selaku KK Dampingan yang telah bekerjasama dengan baik

 Teman-teman kelompok KKN-PPM Tematik XIII Universitas Udayana Desa Padangkerta Karangasem atas dukungan dan kerjasamanya

 Serta pihak-pihakyang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini Tentu penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon saran yang membangun dari para pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Harapan penulis semoga laporan pelaksanaan program pokok nontemaKK dampingan ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan kita. Atas perhatiannya,penulis ucapkan terima kasih.

Padangkerta, 27 Agustus 2016


(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi KeluargaDampingan... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4

2.1 Permasalahan Keluarga ... 4

2.2 Masalah Prioritas ... 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program KK Dampingan ... 7

3.1 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 12 4.1 Waktu ... 10

4.2 Lokasi ... 10

4.3 Pelaksanaan ... 10

4.4 Hasil ... 10

4.4.1 Pendampingan Program Penataan Lingkungan ... 10

4.4.2 Pendampingan Program Peningkatan Produksi (Penanaman TOGA) .. 11

4.4.3 Pendampingan Program Usaha Canang ... 11

4.5 Kendala ... 11

BAB V PENUTUP ... 12


(5)

v 5.2 Rekomendasi ... 12


(6)

(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan salah satu bentuk pengabdian seoarang mahasisa kepada masyarakat yangmana ini merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPMTematik di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM Tematik yang bersifat individu.Maksud dari program PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK ini adalah keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera atau kurang mampu sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Keluarga KK Dampingan dilaksanakan dibeberapa keluarga yang terdapat disetiap lingkungan di Desa Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.Desa Padangkerta memiliki 13 lingkungan atau banjar.Pada KKN-PPM periode XIII tahun 2016, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di lingkungan atau banjar Padangkerta Tengah.Keluarga yang akan didampingi adalah Keluarga Gusti Nyoman Kebun.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Dalam program KK Dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk mendampingi satu keluarga. Mahasiswa berperan sebagai pendamping keluarga yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan baik dalam bidang ilmu pengetahuan serta wawasan. Pada


(8)

KKN-PPM Tematik periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Lingkungan atau banjar Padangkerta Tengah, Desa Padangkerta yang bernama Gusti Nyoman Kebunyang memiliki lima orang anak perempuan dan kelimanya sudah menikah.Adapun Profil keluarga dampingan yang penulis dampingi adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Profil Keluarga

No Nama Status Umur Pendidikan Status

1 Gusti Nyoman Kebun

Kepala Keluarga

75 tahun Tamat

SLTP/sederajat

Janda

2 Gusti Wayan Kerti Anak Perempuan Pertama

48 tahun Ibu Rumah Tangga

Sudah Menikah

3 Gusti Nengah Hauk Anak Perempuan Kedua

45 tahun Ibu Rumah Tangga

Sudah Menikah

4 Gusti Nyoman Ayod

Anak Perempuan Ketiga

42 tahun Ibu Rumah Tangga

Sudah Menikah

5 Gusti Nengah Kerti Anak Perempuan Keempat

40 tahun Ibu Rumah Tangga

Sudah Menikah

6 Gusti Putu Gender Anak Perempuan Kelima

38 tahun Pegawai Swasta Sudah Menikah

Ibu Gusti Nyoman Kebun memiliki 6 orang anak yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Namun anak laki-laki sudah meninggal semenara kelima anak perempuannya sudah menikah dan tentunya sekarang anak-anak beliau tinggal bersama suami mereka masing-masing. Apalagi anak beliau yang terakhir tinggal bersama keluarga kecilnya di Jakarta. Dengan demikian ibu Gusti Nyoman Kebun tinggal seorang diri di lingkungan Padangkerta Tengah.


(9)

Namun anak-anak mereka sesekali tetap berkunjung dan memberi hal-hal serta kebutuhan yang beliau perlukan namun memang cukup jarang. Rumah Ibu Kebun tergolong sederhana, namun tidak layak huni. Ibu Kebun sudah tidak sanggup untuk bekerja lagi karena memang keadaan tubuhnya yang sudah menua. Hal ini menyebabkan beliau hanya mengandalkan pemenuhan kebutuhan dari anaknya. Tidak hanya itu beliau juga salah satu penerima beras raskin bantuan dari pemerintah. Sehingga dengan keaadaan seperti itu, beliau tentunya tidak mempunyai penghasilan karena memang tidak dapat bekerja lagi karena faktor usia.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Gusti Nyoman Kebun merupakan salah satu keluarga yang tinggal di lingkungan Banjar Padangkerta Tengah yang berada pada situasi kurang mampu (ekonomi menengah ke bawah). Ibu Kebun yang sudah lanjut usia tidak mampu untuk bekerja lagi sehingga beliau tidak memiliki pendapatan. Ibu Kebun hanya mengandalkan bantuan dari anaknya dan juga bantuan raskin dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhannya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Ibu Gusti Nyoman Kebun tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan sehari-hari serta kesehatan.Kebutuhan sehari-hari Ibu Kebunterdiri daripembayaran listrik, air, dan kebutuhan pangan namun kebutuhan ini sudah ditanggung oleh anak beliau.Beliau juga telah menerima raskin yaitu beras miskin bantuan dari pemerintah.Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan.Tingkat kesehatan Ibu Kebun terbilang tidak terlalu baik karena faktor usia. Namun jika beliau sakit, beliau mengunakanbantuan JKBM yang telah diterima. Kemudian selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, kesehatan adapula kebutuhan rohani.Ibu Kebun terbiasa membuat prasarana sembahyang berupa canang sendiri, yangmanabeliau hanya membeli bahan-bahan seperti bunga campur sebesar Rp 5.000/hari.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil kunjungan dan pertemuan ke rumah KK dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Gusti Nyoman Kebun diantaranya adalah permasalahan seperti yang tertuang dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2. Identifikasi Masalah

No. Permasalahan Bidang Permasalahan

1 Tidak mempunyai toilet, numpang di toliet saudara yang berda dalam satu pekarangan rumah

Prasarana Fisik

2 Dapur yang kurang layak untuk aktivitas masak-memasak

Prasarana Fisik

3 Tidak mempunyai pekerjaan karena sudah lanjut usia sehingga sudah tidak memungkinkan beliau untuk bekerja lagi

Peningkatan Produksi

4 Tidak ada sarana transpostasi pribadi sehingga harus berjalan kemanapun beliau mau pergi, seperti ke pasar misalnya

Prasarana Fisik

5 Tidak ada tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di rumah Ibu Kebun

Peningkatan Produksi

6 Lingkungan rumah yang masih kurang tertata dan agak sedikit kotor sehingga menimbulkan kesan yang tidak bersih dan kurang sehat

Prasarana Fisik

7 Tidak memiliki alat komunikasi sehingga sulit untuk menghubungi keluarga atau anak kandungnya jika terjadi hal-hal yang mendesak


(11)

1.2Masalah Prioritas

Dari identifikasi permasalahan seperti yang dijelaskan diatas, tentunya akan dipilih beberapa masalah yang diprioritaskan dalam kegiatan keluarga dampingan berdasarkan keterjangkauan mahasiswa sesuai dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat dan Tenaga). Adapun masalah yang diprioritaskan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Prioritas Pemilihan Masalah No. Permasalahan Alasan

1 Lingkungan rumah yang masih kurang tertata dan agak sedikit kotor sehingga menimbulkan kesan yang tidak bersih dan kurang sehat

Karena memang

mengingat usia beliau yang sudah renta, Ibu Kebun sudah tidak mampu untuk menata lingkungan rumah. Dengan demikian kondisi rumah atau lingkungan rumah beliau tidak tertata dan agak sedikit kotor sehingga menimbulkan kesan yang tidak sehat dan tidak rapi.

2 Tidak ada tanaman TOGA di rumah Ibu Kebun Tentu diusia yang serenta ini beliau sering mengalami sakit yang biasa dialami orang tua seumuran beliau. Sehingga oleh karena itu akan sangat berguna untuk melakukan


(12)

penanaman TOGA ini untuk persediaan obat-obatan ketika terdesak.

3 Tidak mempunyai pekerjaan karena sudah lanjut usia sehingga sudah tidak memungkinkan beliau untuk bekerja lagi.

Karena faktor usia Ibu Kebun sudah tidak mampu untuk bekerja lagi sehingga dengan kata lain beliau tidak mempunyai pendapatan. Ibu Kebun hanya mengandalkan bantuan dari anaknya. Memang anaknya tetap bertanggungjawab dengan memberikan Ibu Kebun berbagai bantuan seperti materi, makanan maupun perhatian. Namun memang sifatnya tidak setiap hari. Sehingga beliau juga perlu untuk melakukan sesuatu yang dapat menghasilkan uang seperti menjual canang misalnya.


(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Tabel 4. Program KK Dampingan

No. Program Usulan Deskripsi

1. Penataan Lingkungan

- Menata lingkungan rumah yangmana menata barang-barang masih berantakan.

Tentunya akan diadakan bersih-bersih di rumah Ibu Kebun.

2. Tidak ada tanaman TOGA di rumah Ibu Kebun.

Tanaman TOGA berguna untuk obat alternatif sehingga akan disekitar pekarangan rumah Ibu Kebun akan ditanami tanaman obat-obatan seperti kunyit, jahe dan obat lainnya

3. Membuat usaha kecil-kecilan karena Ibu Kebun tidak mempunyai pekerjaan.

- Berdagang Canang

Karena faktor usia Ibu Kebun sudah tidak mampu untuk bekerja lagi sehingga dengan kata lain beliau tidak mempunyai pendapatan. Sehingga dengan adanya rencana usaha dagang canang ini walaupun kecil-kecilan tentu akan membantu Ibu Kebun untuk menghasilkan pendapatan.


(14)

3.2 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1. Senin, 25Juli 2016

16.00 – 20.00 (4 jam)

Mengunjungi dan berkenalan dengan KK Dampingan

2. Rabu, 27Juli 2016

13.00 – 17.30 (4,5 jam)

Mencari Informasi menganai permasalahn yang dihadapi KK Dampingan

3. Jumat, 29Juli 2016

15.00 – 19.00 (4 jam)

Berkunjung kembali untuk menemani Ibu Gusti Nyoman Kebun mengobrol sekaligus membawakan makanan.

4. Minggu, 31Juli 2016

13.00 – 17.00 (4 jam)

Melakanakan program peningkatan produksi yaitu memberi tanaman TOGA dan juga menjelaskan kegunaan dari masing-masing tanaman.

5. Senin, 1 Agustus 2016

16.00 – 19.30 (3,5 jam)

Berkunjung kerumah Ibu Kebun untuk menyiram tanamam dan juga membawakan makanan.

6. Rabu, 3 Agustus 2016

09.00 – 13.30 (4,5 jam)

Berkunjung kembali ke kediaman Ibu Gusti nyoman Kebun serta membaakan buah-buahan untuk meningkatkan kesehatan beliau.

7. Jumat, 5 Agustus 2016

14.00 - 18.00 (4 jam)

Mengunjungi rumah KK Dampingan untuk membantu memasak.

8. Sabtu, 6 Agustus 2016

16.00 – 20.00 (4 jam)

Berkunjung ke kediaman Ibu Kebun untuk membantu membuat canang dan memberi tahu semampunya tentang pentingnya menjaga kebersihan


(15)

lingkungan untuk hidup yang sehat. 9. Senin, 8

Agustus 2016

15.00 – 18.30 (3,5 jam)

Melaksanakan program prasarana fisik yaitu penataan lingkungan di wilayah rumah Ibu Kebun.

10. Selasa, 9 Agustus 2016

16.30 – 20.00 (4,5 jam)

Berkunjung kembali untuk sekedar berbincang-bincang.

11. Rabu, 10Agustus 2016

14.30 – 18.00 (3,5 jam)

Melakukan pembersihan di rumah Ibu Kebun untuk menciptakan lingkungan yang bersih.

12. Kamis, 11Agustus 2016

12.00 – 16.00 (4 jam)

Berkunjung kembali dan membawakan Ibu Kebun makanan.

13. Minggu, 14 Agustus 2016

11.00 – 14.30 (3,5 jam)

Berkunjung untuk mengobrol dan menyiram tanaman TOGA.

14. Selasa, 16 Agustus 2016

15.30 – 19.30 (4 jam)

Mendiskusikan program pembuatan canang untuk dijadikan usaha.

15. Rabu, 17 Agustus 2016

16.00 – 19.30 (3,5 jam)

Membantu Ibu Kebun membersihkan lingkungan sekitar rumah.

16. Jumat, 19 Agustus 2016

10.00 – 14.00 (4 jam)

Mengunjungi Ibu Kebun dan memberikan alat kebersihan yaitu sapu sekaligus juga membantu Ibu Kebun memasak.

17. Minggu, 21 Agustus 2016

16.00 – 20.00 (4 jam)

Mengunjungi kediaman Ibu Kebun hanya sekedar mengobrol saja.

18. Senin, 22 Agustus 2016

11.00 – 15.00 (4 jam)

Menemani Ibu Kebun jalan-jalan ke rumah saudaranya.

19. Selasa, 23 Agustus 2016

15.00 – 18.00 (3,5 jam)

Membantu menyiram tanaman TOGA.

20. Rabu, 24 Agustus 2016

15.30 – 19.30 (4 jam)

Mengobrol bersama keponakan dari Ibu Kebun.


(16)

Agustus 2016 (4 jam) keponakan Ibu Kebun. 22. Jumat, 26

Agustus 2016

16.00 – 19.30 (3,5 jam)

Membantu melakuan pembersihan dan membuatkan Ibu Kebun kopi.

23. Sabtu, 27 Agustus 2016

13.00 – 17.00 (4 jam)

Berkunjung untuk terakhir kalinya dan memberi sembako sebagai tanda perpisahan.


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN-PPM Unud dari tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan penulis sebanyak 23 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan tersebar di 13 lingkungan di Desa Padangkerta. Namun penulis mendapat lokasi KK Dampingan di Lingkungan Padangkerta Tengah dengan mendampingi keluarga Gusti Nyoman Kebun.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan KK Dampingan dikakukan selama lima minggu yaitu selama berlangsungnya program KKN-PPM UNUD 2016 dari tanggal 23 Juli sampai 29 Agustus 2016. Sebagai mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD, penulis diwajibkan untuk mendapatkan dan melaksanakan program KK Dampingan. Program KK Dampingan ini sendiri merupakan program individu dari setiap mahasiswa yang menajdi peserta KKN. Mahasiswa peserta KKN juga wajib untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan minimal sebanyak 15 kali kunjungan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK Dampingan dan mencoba untuk membantu memberikan solusi atas permasalahn yang dihadapi oleh KK Dampingan. Penulis dalam melaksanakan program KK Dampingan ini melakukan pendampingan sebanyak 23 kali selama berlangsungnya program KKN-PPM UNUD ini.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Program Penataan Lingkungan

Permasalahan yang Ibu Kebun hadapi salah satunya yaitu dalam bidang lingkungan. Yangmana lingkungan rumah Ibu Kebun masih tergolong kurang bersih dan juga kurang penataan. Tentunya lingkungan yang kotor akan berpotensi menyalurkan berbagai macam penyakit. Tidak hanya itu, penataan lingkungan yang kurang tepat juga kan menyebabkan ketidaknyamanan untuk penghuni rumah itu sendiri. Sehingga dengan kondisi lingkungan rumah Ibu Kebun yang cukup kotor dan kurang tertata menyebabkan penulis melaksanakan program bantu KK Dampingan berupa penataan lingkungan. Pelaksananan program ini penulis lakukan dengan membantu melakukan pembersihan terhadap seluruh area lingkungan rumah Ibu Kebun.


(18)

Tidak hanya itu, penulis juga mencoba untuk melakukan penataan lingkungan dengan memindahkan barang-barang yang masih tidak terletak pada tempatnya. Penulis juga mengajarkan Ibu Kebun untuk memilah sampah dan membuangnya sesuai dengan jenis sampah yang diproduksi. Hal ini untuk membantu Ibu Kebun agar kedepannya dapat menguwudkan lingkungan rumah yang jauh lebih bersih serta tertata.

4.4.2 Pendampingan Program Peningkatan Produksi (Penanaman Tanaman TOGA)

Jika dilihat memang rumah Ibu Kebun tidak terdapat tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat herbal maupun tradisional. Mengingat faktor usia, Ibu Kebun tentu akan lebih sering sakit sehingga perlu adanya tanaman yang setidaknya dapat membantu menjadi pertolongan pertama. Dalam pelaksanaan program ini, peulis sudah memberikan beberapa tanaman seperti lidah buaya, cabe dan jahe. Tidak hanya itu, penulis juga menjelaskan fungsi dari masing-masing tanaman kepada Ibu Kebun. Selain itu, penulis juga membantu menyiram ketiga tanaman yang telah diberikan.

4.4.3 Pendampingan Program Peningkatan Produksi (Usaha Canang)

Program ketiga dari yang penulis rencanakan yaitu membuat canang untuk dijadikan usaha oleh Ibu Kebun. Tujuan dari program ini tentu untuk membantu perekonomian Ibu Kebun agar lebih produktif walaupun usia beliau memang sudah menunjukkan beliau sudah tidak produktif lagi. Selain itu, karena Ibu Kebun juga tinggal sendiri sehingga untuk merangsang Ibu Kebun agar setidaknya tidak terlalu bergantung dengan bantuan anaknya. Walaupun jika dilihat orang seusia Ibu Kebun memang seharusnya mendapat perhatian lebih dari anak-anknya bukannya mengurus diri sendiri dan juga mencari uang sendiri. Namun dalam kesempatan kali ini, program pembuatan canang untuk dijadikan usaha tidak dapat berjalan karena factor usia. Ibu Kebun sudah tidak mampu untuk membuat canang sendiri lagi.

4.5 Kendala

Selama proses pendampingan KK Dampingan, penulis tidak terlalu mendapat kendala yang serius. Namun memang karena faktor usia, salah satu program yg sudah direncanakan penulis tidak dapat terlaksana yaitu program pembuatan canang untuk dijadikan usaha. Hal ini memang dikarenakan faktor usia, Ibu Kebun sudah tidak sanggup untuk membuat canang sendiri


(19)

karena tangan beliau sudah tidak mampu lagi untuk melakukan hal-hal yang berat. Selain hal ini, tidak terdapat kendala yang berarti dalam melaksanakan program pendampingan KK Dampingan keluarga Ibu Kebun.


(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika keluarga Ibu Kebun adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan tidak adanya pendapatan namun harus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi Ibu Kebun adalah masalah ekonomi dan juga masalah penataan lingkungan.Dari segi permasalahan ekonomi adalah tidak adanya pengahasilan tetap karena Ibu Kebun sudah tidak berkerja laigi terkait faktor usia. Ibu Kebun hanya mengandalkan bantuan dari anaknya saja. Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi Ibu Kebun adalah penataan lingkungan yang kurang baik. Baik itu kebrsihan lingkungan yang tidak terjaga maupun penempatan barang-barang yang tidak pada tempatnya. Tentu hal ini akan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi Ibu Kebun sendiri. Dengan demikian, program yang penulis laksanakan adalah program penataan lingkungan serta pembuatan canang untuk diajdikan usaha penjualan canang.Pada tanggal 27 Agustus 2016 penulis memberikan sedikit kenang-kenangan yaitu memberikan sembako untuk keluarga Ibu Kebun.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera.

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPMUNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD memahami proses dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.


(21)

LAMPIRAN Realisasi Biaya

Dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan sebelumnya, penulis mengeluarkan biaya sebagai berikut:

No. Nama Barang Jumlah Harga Total

1. Makanan (Nasi Bungkus) 3 bungkus Rp 7.000 Rp 21.000

2. Buah Jeruk 1 kg Rp 11.000 Rp 11.000

3. Janur 1 ikat Rp 17.000 Rp 17.000

4. Tanaman TOGA 3 pohon Rp 5.000 Rp 15.000

5. Minyak Goreng 1 liter Rp 12.000 Rp 12.000

6. Kopi 1 bungkus Rp 11.000 Rp 11.000

7. Beras 4,5 kg Rp 42.000 Rp 42.000

8. Telur 10 butir Rp 12.000 Rp 12.000

9. Gula 1 kg Rp 15.000 Rp 15.000

TOTAL Rp 156.000


(22)

Gambar 2. Menyiram Tanaman TOGA


(23)

(1)

Tidak hanya itu, penulis juga mencoba untuk melakukan penataan lingkungan dengan memindahkan barang-barang yang masih tidak terletak pada tempatnya. Penulis juga mengajarkan Ibu Kebun untuk memilah sampah dan membuangnya sesuai dengan jenis sampah yang diproduksi. Hal ini untuk membantu Ibu Kebun agar kedepannya dapat menguwudkan lingkungan rumah yang jauh lebih bersih serta tertata.

4.4.2 Pendampingan Program Peningkatan Produksi (Penanaman Tanaman TOGA)

Jika dilihat memang rumah Ibu Kebun tidak terdapat tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat herbal maupun tradisional. Mengingat faktor usia, Ibu Kebun tentu akan lebih sering sakit sehingga perlu adanya tanaman yang setidaknya dapat membantu menjadi pertolongan pertama. Dalam pelaksanaan program ini, peulis sudah memberikan beberapa tanaman seperti lidah buaya, cabe dan jahe. Tidak hanya itu, penulis juga menjelaskan fungsi dari masing-masing tanaman kepada Ibu Kebun. Selain itu, penulis juga membantu menyiram ketiga tanaman yang telah diberikan.

4.4.3 Pendampingan Program Peningkatan Produksi (Usaha Canang)

Program ketiga dari yang penulis rencanakan yaitu membuat canang untuk dijadikan usaha oleh Ibu Kebun. Tujuan dari program ini tentu untuk membantu perekonomian Ibu Kebun agar lebih produktif walaupun usia beliau memang sudah menunjukkan beliau sudah tidak produktif lagi. Selain itu, karena Ibu Kebun juga tinggal sendiri sehingga untuk merangsang Ibu Kebun agar setidaknya tidak terlalu bergantung dengan bantuan anaknya. Walaupun jika dilihat orang seusia Ibu Kebun memang seharusnya mendapat perhatian lebih dari anak-anknya bukannya mengurus diri sendiri dan juga mencari uang sendiri. Namun dalam kesempatan kali ini, program pembuatan canang untuk dijadikan usaha tidak dapat berjalan karena factor usia. Ibu Kebun sudah tidak mampu untuk membuat canang sendiri lagi.

4.5 Kendala

Selama proses pendampingan KK Dampingan, penulis tidak terlalu mendapat kendala yang serius. Namun memang karena faktor usia, salah satu program yg sudah direncanakan penulis tidak dapat terlaksana yaitu program pembuatan canang untuk dijadikan usaha. Hal ini memang dikarenakan faktor usia, Ibu Kebun sudah tidak sanggup untuk membuat canang sendiri


(2)

karena tangan beliau sudah tidak mampu lagi untuk melakukan hal-hal yang berat. Selain hal ini, tidak terdapat kendala yang berarti dalam melaksanakan program pendampingan KK Dampingan keluarga Ibu Kebun.


(3)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika keluarga Ibu Kebun adalah keluarga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan tidak adanya pendapatan namun harus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan yang dihadapi Ibu Kebun adalah masalah ekonomi dan juga masalah penataan lingkungan.Dari segi permasalahan ekonomi adalah tidak adanya pengahasilan tetap karena Ibu Kebun sudah tidak berkerja laigi terkait faktor usia. Ibu Kebun hanya mengandalkan bantuan dari anaknya saja. Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi Ibu Kebun adalah penataan lingkungan yang kurang baik. Baik itu kebrsihan lingkungan yang tidak terjaga maupun penempatan barang-barang yang tidak pada tempatnya. Tentu hal ini akan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi Ibu Kebun sendiri. Dengan demikian, program yang penulis laksanakan adalah program penataan lingkungan serta pembuatan canang untuk diajdikan usaha penjualan canang.Pada tanggal 27 Agustus 2016 penulis memberikan sedikit kenang-kenangan yaitu memberikan sembako untuk keluarga Ibu Kebun.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera.

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPMUNUD selanjutnya, panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD memahami proses dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN PPM UNUD berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan.


(4)

LAMPIRAN Realisasi Biaya

Dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan sebelumnya, penulis mengeluarkan biaya sebagai berikut:

No. Nama Barang Jumlah Harga Total

1. Makanan (Nasi Bungkus) 3 bungkus Rp 7.000 Rp 21.000

2. Buah Jeruk 1 kg Rp 11.000 Rp 11.000

3. Janur 1 ikat Rp 17.000 Rp 17.000

4. Tanaman TOGA 3 pohon Rp 5.000 Rp 15.000

5. Minyak Goreng 1 liter Rp 12.000 Rp 12.000

6. Kopi 1 bungkus Rp 11.000 Rp 11.000

7. Beras 4,5 kg Rp 42.000 Rp 42.000

8. Telur 10 butir Rp 12.000 Rp 12.000

9. Gula 1 kg Rp 15.000 Rp 15.000

TOTAL Rp 156.000


(5)

Gambar 2. Menyiram Tanaman TOGA


(6)