Strategi Pemasaran Benih Padi Pada UD Tani Sejati Di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

(1)

i

STRATEGI PEMASARAN BENIH PADI PADA UD

TANI SEJATI DI KECAMATAN BLAHBATUH

KABUPATEN GIANYAR

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh

I Nyoman Sugiharta NIM. 1205315074

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan

plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 26 April 2016 Yang menyatakan,

I Nyoman Sugiharta NIM. 1205315074


(3)

iii ABSTRACT

I Nyoman Sugiharta. NIM 1205315074. Marketing Strategy of Rice Seeds At UD Tani Sejati in Blahbatuh District Gianyar Regency. Supervisor I: Prof. Dr. Ir Dwi Putra Darmawan, MP. Supervisor II: I Dewa Ayu Sri Yudhari. SP. M. Si. The agricultural sector is the most important sector in both the long-term economic development as well as for short-term economic recovery. UD Tani Sejati is one of trader that produce rice seeds. The purpose of this research are identifying the internal factors and eksternal factors; knowing common strategy in improving the marketing of rice seeds; and finding out how an alternative strategy in improving the marketing of rice seeds. Research scope is covering environmental analysis of internal and eksternal that affects marketing at UD Tani Sejati. Identification of UD Tani Sejati internal faktor in the form of strength and weakness, and eksternal factor in the form of opportunities and threat. Common strategy produced by Matriks IFAS-EFAS be on a circle quadrant V it means UD Tani Sejati in a position can develop the strategy of maintaining and maintenance products, develop strategies for market and product development strategy. The result of SWOT matrix obtained alternative strategy, namely : strategy S-O increase the volume of procurement and disbursing; strategy W-O inprove education human recources; strategy S-T make coordination with production factor providers and raw materials; strategy W-T optimize the promotion. Need to safety advanced research on the marketing strategy and increase production strategies to be able to do market penetration and raise production capacity

.


(4)

iv ABSTRAK

I Nyoman Sugiharta. NIM 1205315074. Strategi Pemasaran Benih Padi pada UD Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Pembimbing I Prof. Dr. Ir Dwi Putra Darmawan, MP. Pembimbing II : I Dewa Ayu Sri Yudhari. SP. M. Si.

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting baik dalam jangka panjang pembangunan ekonomi maupun untuk pemulihan ekonomi jangka pendek. UD Tani Sejati adalah usaha dagang yang memproduksi benih padi. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal; mengetahui strategi umum dalam meningkatkan pemasaran benih padi; dan mengetahui alternatif strategi dalam meningkatkan pemasaran benih padi. Ruang lingkup penelitian meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada UD Tani Sejati. Identifikasi faktor internal UD Tani Sejati berupa: kekuatan dan kelemahan; faktor eksternal berupa: peluang, ancaman. Strategi umum yang dihasilkan Matriks IFAS-EFAS berada pada lingkaran kuadran V artinya UD Tani Sejati pada posisi dapat mengembangkan strategi mempertahankan dan pemeliharaan produk, mengembangkan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Hasil dari matriks SWOT didapatkan strategi alternatif diantaranya: strategi S-O meningkatkan volume pengadaan dan penyaluran; strategi W-O meningkatkan pendidikan SDM; strategi S-T meningkatkan kerja sama dengan penyedia faktor produksi dan bahan baku; strategi W-T mengoptimalkan kegiatan promosi. Perlu diadakannya penelitian lanjutan mengenai strategi pemasaran dan strategi peningkatan produksi agar mampu melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan kapasitas produksinya.


(5)

v

RINGKASAN

UD Tani Sejati merupakan usaha perorangan yang didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak I Wayan Narta yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dibidang pertanian selama 12 tahun. Awal pendirian UD Tani Sejati beralamat di Desa Blahbatuh Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Bali. Permasalahan yang dihadapi UD Tani Sejati berasal dari lingkungan internal maupun eksternal. Disisi eksternal UD Tani Sejati menghadapi permasalahan pada proses pemasaran yang masih belum dapat dijangkau oleh para petani sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang disebabkan karena kurang diterapkannya sistem promosi untuk kegiatan penjualan dan belum adanya rencana penentuan target produksi yang ingin dicapai. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada UD Tani Sejati. Dengan menerapkan strategi yang dikembangkan diharapkan pemasaran benih padi dapat meningkat dan bisa memenuhi perminaan pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan perusahaan dan petani.

Identifikasi faktor internal UD Tani Sejati berupa : a. Kekuatan yaitu citra perusahaan yang baik, kerjasama yang baik dengan distributor, memiliki konsumen tetap, kualitas produk yang ditawarkan baik, sarana dan prasarana baik, serta jaminan mutu memenuhi standar mutu; b. Kelemahan yaitu tingkat pendidikan SDM kurang, jaringan pemasaran kurang, letak yang kurang strategis, kegiatan promosi kurang, dan kontinyuitas produk kurang; sedangkan pada faktor eksternal UD Tani Sejati, berupa : c. Peluang yaitu perkembangan teknologi baik, kebijakan pemerintah memberikan pelatihan pembenihan, jumlah penduduk semakin meningkat, pertumbuhan ekonomi di Bali membuat harga jual dan minat


(6)

vi

konsumen terpenuhi, dan peluang pasar belum terpenuhi; d. Ancaman yang dimiliki yaitu perusahaan pesaing, harga faktor produksi, harga bahan baku meningkat, dan kenaikan BBM, tarif listrik dan telepon.

Lingkaran di kuadran V adalah UD Tani Sejati pada posisi tersebut perusahaan dapat melaksanakan strategi mempertahankan dan pemeliharan, mengembangkan strategi penetrasi pasar (market penetration) dan strategi pengembangan produk (product development).

Hasil dari matriks SWOT didapatkan strategi alternatif diantaranya: a. Strategi S-O meningkatkan volume pengadaan dan penyaluran untuk melayani permintaan yang semakin meningkat melalui peningkatan target produksi; b. Strategi W-O meningkatkan pendidikan SDM, meningkatkan kontinyuitas produk agar dapat memenuhi permintaan pasar pada saat permintaan benih berkelanjutan; c. Strategi S-T meningkatkan kerja sama dengan penyedia faktor produksi dan bahan baku agar mendapatkan harga yang sesuai sehingga harga produk lebih kompetitif dengan pesaing.; d. Strategi W-T mengoptimalkan kegiatan promosi agar konsumen petani mengetahui produk yang dipasarkan. Dengan pertimbangan lokasi perusahaan yang kurang strategis maka perlu membuat petunjuk arah jalan agar perusahaan mudah untuk diketahui atau dijangkau lokasi perusahaan benih padi oleh konsumen yang ingin membeli produk berupa benih padi pada UD Tani Sejati.


(7)

(8)

viii

STRATEGI PEMASARAN BENIH PADI PADA UD TANI

SEJATI DI KECAMATAN BLAHBATUH

KABUPATEN GIANYAR

dipersiapkan dan diajukan oleh I Nyoman Sugiharta

NIM. 1205315074

telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji pada tanggal 26 April 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No. : 70 /UN14.1.23/DL/2016

Tanggal : 26 April 2016 Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua : Dr. Ir. I Ketut Suamba, MP. Anggota :

1. Dr.Ir. Ratna Komala Dewi, MP.

2. Dr. Gede Mekse Korri Arisena, SP.M.Agb. 3. Prof.Dr.Ir. Dwi Putra Darmawan, MP. 4. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP.M.Si.


(9)

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan putra ke tiga dari pasangan suami istri dari I Ketut Sura dan Ni Putu Loka. Yang dilahirkan pada tanggal 21 September 1993. Penulis memiliki nama lengkap I Nyoman Sugiharta yang sehari-harinya penulis akrab dipanggil Komang. Penulis mulai menempuh jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak di tempuh di TK Budhi Dharma Pering pada tahun 1999, dan pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri 02 Pering, (2000 s.d. 2006). Kemudian pada tahun 2006 s.d. 2009 melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 01 Blahbatuh, Gianyar. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMK Negeri 01 Gianyar pada tahun 2009 s.d. 2012. Penulis, melalui ujian jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) gelombang I tahun 2012, dan diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai mahasiswa guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Sarjana (S1) pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Adapun judul skripsi yang di angkat adalah “Strategi Pemasaran Benih Padi Pada UD Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar”.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ingin disampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu antara lain.

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, karena telah memberikan ijin dan kemudahan dalam penelitian ini. 2. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M. Si., selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP., selaku pembimbing I yang telah membimbing dan mendidik penulis dari awal hingga akhir perkuliahan serta membantu dalam mengonsepkan penulisan skripsi.

4. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP. M. Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing serta memberikan berbagai masukan dan saran kepada penulis serta membantu dalam mengonsepkan penulisan skripsi.

5. Dr. Ir. I Ketut Suamba, MP., selaku Ketua Tim Penguji yang telah memberikan pengarahan, masukan, dan saran kepada penulis.

6. Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP., selaku Anggota Tim Penguji yang telah memberikan pengarahan, masukan, dan saran kepada penulis.

7. Dr. Gede Mekse korri Arisena, SP. M. Agb., selaku Anggota Tim Penguji yang telah memberikan pengarahan, masukan, dan saran kepada penulis. 8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah


(11)

xi

9. Bapak dan Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah banyak membantu dalam pengurusan proses administrasi.

10.Bapak I Wayan Narta selaku pemilik sekaligus manajer UD Tani Sejati yang telah memberikan kesempatan dan ijin untuk mengadakan penelitian di perusahaan ini, serta banyak memberikan informasi terkait penelitian ini. 11.Seluruh tenaga kerja di UD Tani Sejati yang telah ikut serta membantu dan

berpartisipasi dalam penelitian ini.

12.Narasumber yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini. 13.Keluarga tercinta terutama bapak (I Ketut Sura), ibu (Ni Putu Loka), dan

kakak (Ni Luh Putu Darmini.) dan (Ni Luh Made Januariati) yang telah mendukung baik moral maupun material yang sangat besar, agar dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini dalam rangka mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.

14.Senior-senior angkatan 2010 dan 2011 yang telah memberikan masukan dan saran selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi.

15.Terakhir tidak lupa penulis ucapkan terima kasih untuk teman-teman angkatan 2012 salah satunya Risky, Angga, Dewa, Anom, Heni, Wulan, Mirah, Offa, Yoga, Adimarta (boy dog), Juni, Bayu, Imbron, Kentak, Arif, Haryas, Wira, Gung Indra, Kencana, Putrik, Nova, Raka, dan teman-teman lainnya, serta segenap keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu juga penulis ucapkan terima kasih.

Sebagai akhir kata, dengan kerendahan hati penulis akan selalu menghormati dan menerima segala kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian serta dapat menjadi bahan kajian yang berarti nantinya.

Denpasar, 26 April 2016 Penulis


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PERSETUJUAN ... vii

TIM PENGUJI ... viii

RIWAYAT HIDUP ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... . xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ……….... 9

2.1 Pengertian Benih Padi ……….. 9

2.2 Pengertian Pemasaran ... 12

2.3 Tujuan Pemasaran ... 13

2.4 Pengertian Strategi Pemasaran ... 14

2.5 Analisis SWOT ... 16

2.6 Analisis Lingkungan Internal Eksternal ... 18

2.7 Penelitian Terdahulu ... 20

2.8 Kerangka Pemikiran ... 23

III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2 Data Penelitian ... 25

3.2.1 Jenis data ... 25


(13)

xiii

3.3 Metode pengumpulan data ... 26

3.4 Responden Penelitian ... 27

3.5 Batasan Operasional ... 27

3.6 Variabel dan Pengukuran Variabel ... 28

3.7 Metode Analisis Data ... 29

3.7.1 Analisis situasi internal-eksternal ... 29

3.7.2 Matriks Internal dan Eksternal (I-E Matrikx) ... 33

3.7.3 Analisis SWOT ... 34

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37

4.1 SejarahSingkat Perusahaan ... 37

4.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 37

4.3 Struktur Organisasi ... 38

4.4 Aktivitas Perusahaan ... 40

4.5 Sumber Daya Manusia Perusahaan ... 40

4.6 Pesaing ... 41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

5.1 Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal ... 42

5.1.1 Faktor Internal ... 42

5.1.2 Faktor Eksternal ... 52

5.2 Stretegi Umum Pemasaran Benih Padi ... 59

5.3. Stretegi Umum Dalam MeningkatkanPemasaran Benih Padi ... 61

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 67

6.1 Simpulan ... 67

6.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Produksi Padi di Provinsi Bali Tahun 2009 s.d 2013 ………... 2

1.2 Jumlah Penduduk Provinsi Bali Tahun 2009 s.d. 2013 ………... 3

1.3 Produksi Padi di Kabupaten Gianyar Tahun 2009 s.d.2013 ………... 4

1.4 Produksi Benih Padi pada UD Tani Sejati di Kabupaten Gianyar Tahun 2011 s.d 2015 ……….. 5

2.1 Matrik Internal-Eksternal ... 19

2.2 Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal ... 20

2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu …….. 22

3.1 Variabel dan Pengukuran ... 29

3.2 Matrik IFAS(Internal Strategic Factor Analysis Summary) ... 31

3.3 Matrik EFAS(Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) ... 33

3.4 Matrik SWOT ... 36

5.1 Matrik IFAS(Internal Strategic Factor Analysis Summary) ... 51

5.2 Matrik EFAS(Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) ... 58


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Strategi Pemasaran Benih Padi pada UD

Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar ...………. 24

3.1 Matriks Internal-Eksternal ... 34

4.1 Struktur Organisasi UD Tani Sejati ……… 39


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Daftar Pertanyaan (Kuisioner) ... 71

2. Perhitungan Pembobotan Faktor Internal ... 75

3. Perhitungan Pembobotan Faktor Eksternal ... 75

4. Perhitungan Rating Faktor Internal ... 76

5. Perhitungan Rating Faktor Eksternal ... 76

6. Perhitungan Skor Faktor Internal dan Eksternal ...……….. 77


(17)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam keanekaragaman sumber daya alam yang bisa memberikan keuntungan baik secara finansial maupun didalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia (Sigit, dalam Pratiwi 2010).

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting baik dalam jangka panjang pembangunan ekonomi maupun untuk pemulihan ekonomi jangka pendek. Kebijakan pembangunan pertanian tersebut diarahkan agar pertanian menjadi sektor yang tangguh, dalam jangka pendek mampu menghadapi krisis ekonomi, dan dalam jangka panjang mampu menghadapi globalisasi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan, dalam sistem ekonomi yang demokratis dan dalam pemerintahan yang terdesentralisasi (Sumodiningrat, dalam Nugraha 2011). Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional, hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto. Sub sektor pertanian tanaman pangan selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan produksi pangan, penyiapan bahan baku industri, pertanian, dan perdagangan. Peningkatan pendapatan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat harus mampu mengerakkan dinamika ekonomi kerakyatan yang berbasis pedesaan dan atau masyarakat lapisan bawah, karena rnereka rnernpunyai potensi untuk pernbangunan. Melalui pengembangan potensi tersebut dapat menjadi kekuatan yang cukup besar dalam


(18)

2

pembangunan suatu daerah, karena itu segala daya dan upaya diharapkan dapat diarahkan untuk menumbuhkan potensi yang ada tersebut. Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Komoditas pertanian di Indonesia banyak jenisnya, salah satunya adalah tanaman padi. Salah satu daerah yang memiliki produksi padi yang besar adalah Bali. Seperti yang diperlihatkan dalam Tabel berikut.

Tabel 1.1

Produksi Padi di Provinsi Bali, 2009 s.d 2013

Tahun Luas Lahan(ha) Produksi(ton)

2009 150.283 878.764

2010 152.190 869.160

2011 152.585 858.316

2012 149.000 865.554

2013 149.832 880.982

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 pada data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali di atas, dapat dilihat bahwa produksi padi Provinsi Bali dari tahun ketahun berfluktuasi yang dapat dikarenakan oleh luas lahan. Luas lahan di Provinsi Bali pada Tabel di atas berfluktuasi yang dikarenakan pembukaan lahan baru dari lahan perkebunan menjadi lahan pertanian, serta mengalami penurunan yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi bangunan.

Pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan salah satu daerah yang mengalami peningkatan jumlah penduduk adalah di Provinsi Bali. Seperti yang diperlihatkan pada Tabel berikut.


(19)

3

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk Provinsi Bali Tahun 2009 s.d 2013

Tahun Penduduk Provinsi Bali

2009 35.534,00

2010 38.908,00

2011 39.576,00

2012 40.072,00

2013 40.563,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2013

Berdasarkan Tabel 1.2 pada data BPS jumlah penduduk Provinsi Bali tahun 2013 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Provinsi Bali dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah penduduk akan dapat mempengaruhi kondisi pertanian yang disebabkan oleh laju pertumbuhan penduduk. Maka dari itu produksi padi di Bali harus dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri meski luas lahan dari tahun ketahun mengalami penyempitan (alih fungsi lahan) namun produksi padi harus tetap meningkat maka dari itu diperlukan benih yang berkualitas agar dapat menghasilkan produksi padi yang mencukupi.

Salah satu aspek utama yang wajib untuk dipenuhi adalah bahan tanam. Bahan tanam utama yang menjadi kebutuhan penting dalam sektor pertanian adalah benih. Benih merupakan bahan tanam yang diperoleh dari hasil pembiakan generatif yaitu dengan pertemuan dari sel ovum dan sel sperma dari induk tanaman. Kualitas dan kuantitas dari hasil budidaya tanaman sangatlah bergantung pada kualitas benih itu sendiri. Semakin baik mutu benih maka dapat diapastikan bahwa nantinya hal ini akan berdampak baik pada hasil produksi baik kualitas maupun kuantitas (Suena, 2009).

Benih menjadi salah satu faktor utama yang menjadi penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman. Menurut FAO, peningkatan campuran varietas lain dan


(20)

4

kemerosotan produksi sekitar 2,6 % tiap generasi pertanaman merupakan akibat dari penggunaan benih yang kurang terkontrol mutunya. Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi resiko kegagalan budidaya karena bebas dari serangan hama dan penyakit, tanaman akan dapat tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan dan berbagai faktor tumbuh lainnya (Sarsini, 2008). Benih yang bermutu menjanjikan produksi yang baik dan bermutu pula jika diikuti dengan perlakuan agronomi yang baik dan input teknologi yang berimbang. Sebaliknya, bila benih yang digunakan tidak bermutu maka produksinya banyak tidak menjanjikan atau tidak lebih baik dari penggunaan benih bermutu. Penggunaan benih bermutu diharapkan mampu mengurangi berbagai faktor resiko kegagalan panen.

Tanaman bahan makanan yang utama dari lahan pertanian yang banyak diusahakan oleh petani adalah padi. Komoditas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Gianyar banyak jenisnya, salah satunya adalah tanaman padi. Daerah Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang memproduksi padi selain kabupaten Tabanan dan Badung. Dapat dilihat pada Tabel di bawah produksi padi di Kabupaten Gianyar.

Tabel 1.3

Produksi Padi di Kabupaten Gianyar, 2009 s.d 2013

Tahun Luas Lahan (ha) Produksi(ton)

2013 31.090 184.592,44

2012 29.888 173.590,63

2011 30.095 186.865,02

2010 30.458 185.388,19

2009 30.458 182.322,55


(21)

5

Berdasarkan Tabel 1.3 pada Badan Pusat Statistik Provinsi Bali dapat dilihat bahwa produksi padi di Kabupaten Gianyar sangat besar dan selalu berfluktuasi dapat dilihat pada Tabel di atas pada tahun 2009 produksi padi saat itu mencapai 182.322,55 dan terus meningkat sampai tahun 2011, namun pada tahun 2012 produksi padi mengalami penurunan, sedangkan tahun 2013 produksi padi di Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan yang dapat mempengaruhi produksi padi yaitu luas lahan. Luas lahan di Kabupaten Gianyar berdasarkan Tabel di atas luas lahan di Kabupaten Gianyar yaitu berfluktuasi yang diakibatkan oleh pembukaan lahan baru yaitu lahan perkebunan yang dapat dijadikan lahan basah. Pada tahun 2012 luas lahan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan dari lahan sawah menjadi lahan kering seperti bangunan tempat tinggal, art shop atau toko, jalan maupun pembangunan prasarana fisik lainnya.

UD Tani Sejati yang bertempat di Desa Blahbatuh Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar adalah salah satu UD yang memproduksi benih padi.

Tabel 1.4

Produksi Benih Padi pada UD Tani Sejati di Kabupaten Gianyar, 2011s.d 2015

Tahun Produksi(ton)

2011 5,7

2012 30

2013 80

2014 5

2015 5

Sumber: UD Tani Sejati

Berdasarkan data pada UD Tani Sejati di atas, dapat dilihat bahwa produksi benih padi setiap tahunnya selalu berfluktuasi pada tahun 2011 s.d 2012 produksi benih mengalami peningkatan yang dikarenakan harga gabah masih dalam kondisi normal serta benih yang dihasilkan mampu diserap oleh pasar. Pada tahun 2013 UD Tani Sejati mencoba meningkatkan jumlah produksinya sebesar 50 ton pada


(22)

6

tahun 2013 UD Tani sejati banyak mengalami penurunan pendapatan yang dikarenakan benih yang dihasilkan banyak yang rusak, dikarenakan kurangnya diadakan promosi dan teknologi didalam penyimpanan benih serta penyerapan produksi benih sedikit yang mampu diserap oleh pasar yang dikarenakan terlalu banyaknya pesaing didalam pemasaran dan produksi benih padi, sehingga pada tahun 2014 s.d 2015 UD Tani Sejati menurunkan jumlah produksinya untuk mengurangi kerugian.

Permasalahan yang dihadapi UD Tani Sejati berasal dari lingkungan internal maupun eksternal, disisi eksternal UD Tani Sejati menghadapi permasalahan pada proses pemasaran yang masih belum dapat di jangkau oleh para petani sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Penyebabnya karena kurang diterapkannya sistem promosi untuk kegiatan penjualan dan belum adanya rencana penentuan target produksi yang ingin dicapai.

Peningkatan permintaan produksi beras mengindikasikan bahwa terjadinya peningkatan permintaan terhadap gabah sehingga perlu meningkatkan produksi benih yang berkualitas. UD Tani Sejati harus mengetahui situasi atau keadaan lingkungan dengan tujuan agar UD Tani Sejati tidak mengalami kerugian dan dapat terus berkembang, karena dengan adanya manajemen dan strategi yang baik akan dapat bertahan dan berkembang, dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada serta meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh UD Tani Sejati.

Menentukan dan menerapkan suatu strategi, UD Tani Sejati perlu terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi dan pemasaran benih padi tersebut, baik faktor internal maupun faktor eksternal.


(23)

7

Strategi yang paling tepat bagi suatu perusahaan adalah strategi yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal UD sehingga nantinya menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat digunakan oleh UD Tani Sejati dalam menghadapi persaingan dan UD Tani Sejati dapat mencapai tujuannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka secara umum dapat dirumuskankan permasalahan sebagai berikut.

1. Apa faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta eksternal berupa peluang dan ancaman dalam pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati?

2. Bagaimana strategi umum dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati?

3. Bagaimana alternatif strategi dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah.

1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta eksternal berupa peluang dan ancaman yang dimiliki oleh UD Tani Sejati. 2. Merumuskan strategi umum dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada


(24)

8

3. Merumuskan alternatif strategi dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati.

1.4 Manaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta mengetahui dan memahami perumusan strategi pemasaran yang tepat pada UD Tani Sejati.

2. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan UD Tani Sejati dalam menyusun strategi pemasaran, sehingga lebih mampu berkompetisi dalam persaingan bebas.

3. Bagi masyarakat umum, sebagai dasar penelitian lebih lanjut dan memberikan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada UD Tani Sejati, dengan menerapkan strategi yang dikembangkan diharapkan pemasaran benih padi dapat meningkat dan bisa memenuhi permintaan pasar sehingga, mampu meningkatkan pendapatan, kesejahteraan perusahaan dan petani.


(25)

9

I. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Benih Padi

Pada dasarnya tingkat produksi dari suatu usaha pertanian merupakan fungsi dari faktor alam, tanah, tanaman, dan manusia. Faktor alam menyangkut suhu, kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan lain sebagainya. Faktor tanah meliputi aspek kimia tanah, biologi tanah, ataupun aspek fisika tanah. Faktor manusia meliputi teknis budidaya dan manajemen produksi serta manajemen pasca panen. Faktor tanaman ditentukan oleh sifat benihnya, baik yang menyangkut sifat genetis, sifat fisik, dan sifat fisiologisnya.

Benih merupakan faktor penting pada suatu pertanaman karena benih merupakan awal kehidupan dari tanaman yang bersangkutan. Benih adalah biji tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik-teknik tertentu, sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan pertanaman selanjutnya. Benih adalah symbol dari suatu permulaan. Benih merupakan inti dari kehidupan di alam karena kegunaannya sebagai penerus dari generasi tanaman.

Biji merupakan bagian terbesar benih, sehingga ilmu biji perlu dipelajari. Dengan biji, ketidaktergantungan generasi berikut suatu tanaman dimulai. Biji mengandung tanaman mini, yang dilengkapi dengan struktur dan fisiologi yang sesuai dengan perannya sebagai unit penyebaran atau perbanyakan. Di samping itu telah dilengkapi secara sempurna dengan cadangan makanan, untuk mendukung tanaman muda sampai dia mampu memenuhi kebutuhan sendiri sebagai organisme autotrophic.


(26)

10

Dalam konteks agronomi, benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju, karenanya benih dituntut agar memiliki mutu yang tinggi (bermutu baik dan benar). Yang dimaksud mutu atau kualitas benih yang baik, adalah kemampuan benih untuk memperlihatkan persentase perkecambahan yang tinggi, persen tase biji rumput-rumputan yang rendah, kekuatan tumbuh yang tinggi, bebas dari hama dan penyakit serta kontaminan-kontaminan lainnya.

Kegagalan benih untuk memenuhi satu atau lebih faktor-faktor tersebut di atas, dapat dipandang bahwa benih tersebut berkualitas kurang baik. Sedangkan kebenaran varietas (benih yang benar), adalah benih yang mempunyai sifat-sifat genetis yang sesuai dengan hasil sertifikasi yang dilakukan oleh Badan Pengawas Sertifkasi Benih (BPSB) (Suena, 2009).

Dalam Khoerul (2013) Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani, sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi per satuan luas akan berkurang. Salah satu kunci budidaya padi terletak pada kualitas benih yang ditanam. Untuk itu diperlukan benih yang memiliki daya tumbuh yang tinggi (90 s.d 100%). dan sehat. Benih yang memiliki persyaratan tersebut diharapkan akan menghasilkan bibit yang kekar dan sehat. Berdasarkan kualitas, benih yang ditanam harus bermutu tinggi dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Memiliki viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan

pertumbuhannya menjadi tanaman yang baik.

2. Memiliki kemurnian, artinya terbebas dari kotoran bibit jenis lain, bebas dari hama penyakit.


(27)

11

Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, berdasarkan fungsi dan cara produksi, benih terdiri atas benih inti, benih sumber, dan benih sebar. Benih inti adalah benih awal yang penyediaannya berdasarkan proses pemuliaan dan atau perakitan suatu varietas tanaman oleh pemulia pada lembaga penyelenggara pemuliaan (Balai Penelitian Komoditas). Benih inti merupakan benih yang digunakan untuk perbanyakan atau menghasilkan benih penjenis (breeder seed/BS). Benih sumber terdiri atas tiga kelas, yaitu benih penjenis (breeder seed/BS), benih dasar (BD), dan benih pokok (BP).

Dalam Suena (2009) Benih penjenis (BS) merupakan perbanyakan dari benih inti, yang selanjutnya akan digunakan untuk perbanyakan benih kelas-kelas selanjutnya, yaitu benih dasar dan benih pokok. Benih penjenis diproduksi dan dikendalikan langsung oleh pemulia (breeder) yang menemukan atau diberi kewenangan untuk mengembangkan varietas tersebut. Benih dasar adalah benih sumber yang diproduksi oleh produsen benih (BBI, BPTP, perusahaan benih BUMN/swasta yang profesional) dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi benih (BPSB atau Sistem Manajemen Mutu). Benih dasar merupakan benih sumber untuk perbanyakan/produksi benih pokok (BP). Benih pokok adalah benih sumber yang diproduksi oleh produsen penangkar benih di daerah dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi benih (BPSB atau Sistem Manajemen Mutu). Benih sebar (extension seed/ES) disebut benih komersial karena merupakan benih turunan dari benih pokok. Benih inilah yang siap digunakan oleh petani dalam proses produksi.


(28)

12

2.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2004).

Menurut Stanton (2001) pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Pemasaran merupakan semua kegiatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dengan pasar, yang berarti bekerja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Upaya untuk meningkatkan produksi harus didukung dengan upaya perbaikan dalam sistem pemasaran, karena kedua hal tersebut saling mempengaruhui. Upaya tersebut tidak akan berhasil dengan baik tanpa dukungan dari aspek pasar. demikian pula sebaliknya, fungsi-fungsi pemasaran tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung oleh proses produksi yang baik. Pemasaran merupakan suatau proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kohl dan Uhl, dalam Musaqa 2006).

Pemasaran ditinjau dari segi manajemen atau individu perusahaan merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan


(29)

13

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran adalah hal yang mendasar, bukan hanya suatu departemen penjualan suatu perusahaan. Pemasaran tidak dimulai dengan suatu produk atau penawaran tetapi dengan pencarian peluang dipasar yang ada. (Kohl dan Uhl,

dalam Musaqa 2006).

2.3 Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah mencari keuntungan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen itu sendiri. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila produk berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen, harga dapat terjangkau oleh konsumen target, pelayanan kepada konsumen memuaskan dan citra produk baik dari sudut pandang konsumen. Kegiatan yang paling utama pemasaran dalam hal memenuhi kepuasan konsumen adalah dengan memperhatikan produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran seperti berikut.

1. Produk (product): Keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan.

2. Harga (price): daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, syarat kredit.

3. Tempat (place): saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi, persediaan, transportasi.

4. Promosi (promotion): promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kemasan/ public relation, pemasaran langsung.


(30)

14

Pemasaran mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka (Kotler, 2002).

2.4 Pengertian Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.

Menurut Tjiptono (1997) dalam peranan stategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusaahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang akan dimasuki pada masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, kualitas mutu, harga, promosi, dan distribusi.


(31)

15

Menurut Assauri (2008) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selau berubah.

Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk mencapai target dari realisasi yang diterapakannya. Proses pemilihan Strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi.

1.

Tujuan atau sasaran produk

Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar Strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.

2.

Peluang Pasar

Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi penggunaan produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan situasi).


(32)

16

3.

Kesuksesan Pasar (Market success)

Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka bersaing secara selektif menghadapi para pesaing mereka langsung atau pesaing kelas produk yang tidak langsung.

2.5 Analisis SWOT

SWOT merupakan pendekatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses

(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman). Untuk memudahkan dalam mengingat, maka disingkat pula dengan istilah analisis kepekaan (Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman). Dalam pengembangan strategi diperlukan suatu analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan

Threats ) sebagai alat bantu untuk memehami pengaruh lingkungan internal dan eksternal dari suatu organisasi bisnis. Rangkuti (2000) mengatakan bahwa perumusan strategi yang didasarkan pada logika dengan mengidentifikasi actor-faktor secara sistematis yang dapat memaksimalkan Strengths (kekuatan) dan

Opportunities (peluang) serta seara bersama dapat meminimalkan Weaknesses

(kelemahan) dan Threats (ancaman).

Lingkungan internal memberikan gambaran bahwa suatu organisasi bisnis atau perusahaan memiliki kekuatan dan juga kelemahan bidang manajemen produk, operasi, pemasaran, dan distribusi, organisasi, sumber daya manusia, keuangan, dan akuntansi.


(33)

17

Matrik SWOT sebagai alat bantu yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan strategi yang dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan analisis internal perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasikan Strengths (kekuatan) atau Weaknesses

(kelemahan) yang terdapat dalam perusahaan. Kekuatan yang merupakan sumber daya terhadap kebutuhan pasar suatu perusahaan. Kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumber daya, keterbatasan modal, kemampuan yang secara serius dapat menghambat kinerja suatu perusahaan, dipergunakan untuk menentukan berbagai strategi umum. Untuk analisis ini harus diawali dengan menganalisis situasi internal-eksternal, dimana fakotr-faktor internal berupa faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dan faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman.

Matrik ini mampu menghasilkan empat set kemungkinan strategi sebagai berikut. 1. Strategi SO (Strength-Opportunity)

menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada. 2. Strategi ST (Strengths- Threats)

Menggunakan kekuatan untuk menghindari dan mengatasi ancaman. 3. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Menggunakan peluang yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan. 4. Strategi WO(Weaknesses-Opportunity)


(34)

18

2.6 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan internal memberikan jawaban perusahaan memiliki

strength (kekuatan) ataupun weaknesses (kelemahan) bidang manajemen produksi, oprasi, pemasaran dan distribusi, organisasi, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi.

Menurut Kotler (1996) faktor-faktor lingkungan internal terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara, pemasaran, pesaing, dan masyarakat. Analisis lingkungan eksternal tersusun dari sekumpulan faktor-faktor ancaman dan peluang yang berada diluar jangkauan, yang biasanya terlepas dari situasi operasional suatu perusahaan. Faktor-faktor yang terdapat pada analisis lingkungan eksternal adalah politik, ekonomi, sosial, strategi. Faktor-faktor ini dapat memberikan peluang, ancaman, dan kendala kepada perusahaan, tetapi sebaliknya perusahaan tidak mempengaruhi lingkungan eksternal (Reksohardiporojo, 1992).

Menurut marimin (2004) matrik internal-eksternal menggambarkan secara jelas empat kemungkinan strategi yang dapat diterapkan oleh suatu perusahaan dengan mengintregasikan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan untuk dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. adapun matrik internal-eksternal tersebut dapat digambarkan pada Tabel 2.1 berikut.


(35)

19 Tabel 2.1 Matrik Internal-Eksternal IFAS EFAS Strenghts (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal Weakness (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan eksternal Opportunities (O) Tentukan faktor-faktor peluang eksternal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Sumber : Rangkuti (2000)

Memastikan bahwa strategi yang dipilih tersebut benar, sehingga tidak akan keliru dalam penerapannya maka diperlukan evaluasi terhadap beberapa alternative strategi yang ada tersebut. Berdasarkan atas matriks tersebut diatas, disusun evaluasi faktor internal (IFE) dan evaluasi faktor eksternalnya (EFE) dengan menetapkan bobot, peringkat serta skor dari masing-masing uraian faktor-faktor internal dan eksternalnya. Sebagai gambaran dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:


(36)

20

Tabel 2.2

Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal

No Uraian Faktor-faktor Internal Bobot Ranting Skor 1 Kekuatan

a. ……….. b. ……….. c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. 2 Kelemahan

a. ……….. b. ………. c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. Total Skor Faktor Kekuatan – Kelemahan ……. ……. ……. No Uraian Faktor-faktor Eksternal Bobot Ranting Skor 1 Peluang

a. ……… b. ……… c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. 2 Ancaman

a. ………... b. ………... c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….

Total Skor Faktor Peluang - Ancaman ……. ……. …….

2.7 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2013) dalam penenelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran Buah Segar di UD Wika Mitra Desa Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali. Hasil penelitiannya adalah berdasarkan faktor internal yang dimiliki UD Wika Mitra dengan kekuatan utamanya, yaitu memiliki konsumen tetap dengan skor tertinggi 0,308 dan kelemahannya yaitu, kegiatan promosi yang dilakukan kurang dengan skor tertinggi 0,319. Faktor eksternal dari perusahaan UD Wika Mitra yang dapat di identifikasi faktor peluangnya yaitu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan skor 0,358 dan ancaman yaitu


(37)

21

perusahaan pesaing dengan skor 3,373. Total skor yang dimiliki matrik oleh UD Wika Mitra sebesar 3,020 menunjukkan bahwa reaksi perusahaan terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan tergolong kuat, karena lebih besar dari nilai rata-ratanya yaitu 2,50.

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahmat (2012) dalam peneliatiannya berjudul Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makasar. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama PT. Koko Jaya Prima adalah strategi Growth (perkembangan) dimana PT. Koko Jaya Prima dapat mengembangkan dealer dan bengkelnya dengan cara mengembangkan kemampuan tenaga pekerja serta memanfaatkan promosi yang lebih baik. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan PT. Koko Jaya Prima.

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) dalam penelitiannya berjudul Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru Di Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai” Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional (Studi Kasus pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru di Kabupaten Banyuwangi)” yang meliputi analisis IFE, analisis EFE,analisis IE, analisis SWOT,dan analisis QSPM. Total skor matrik IFE sebesar 2,380 dibawah skor bobot total 2,5, mengindikasikan bahwa lemahnya posisi internal perusahaan dalam mengatasi kelemahan yang ada dengan kekuatan yang dimilikinya. Hasil


(38)

22

dari analisis matrik EFE yaitu Peluang utama yang dimiliki oleh perusahaan adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan. Ancaman utama dari perusahaan adalah banyaknya produk substitusi. Total skor matrik EFE diperoleh sebesar 2,943 di atas skor bobot total 2,5, mengindikasikan bahwa perusahaan mampu merespon dengan baik faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dijabarkan di atas merupakan refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun secara lebih jelas mengenai persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3

Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu Penelitian Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Rahayuning

sih (2013)

Strategi Pemasaran Buah Segar di UD Wika Mitra Desa Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali.

a. Analisis matriks IFE b. Analisis

matriks EFE

a. Matriks BCG b. Lokasi

penelitian c. Komoditi

Rahmat (2012)

Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar a. Analisis matrik IFAS b. Analisis matriks EFAS c. Analisis SWOT a. Lokasi penelitian b.Komuditi Wijaya (2008)

Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah

Kalibaru Di

Kabupaten Banyuwangi a. Analisis matriks IFE b. Analisis matriks EFE c. Analisis SWOT

a. Metode QSPM b.Lokasi

penelitian c. Komuditi


(39)

23

2.8 Kerangka Pemikiran

Proses perencanaan strategi menurut Kotler (1996) terdiri dari beberapa langkah yaitu, mendefinisikan misi perusahaan, menganalisis lingkungan internal, menganalisis lingkungan eksternal, menentukan tujuan, mengembangkan strategi, menyusun rencana program, mengimplementasikan program serta mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan pengendalian.

Mengacu pada pemikiran kotler di atas, dalam rangka merumuskan strategi pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diharapkan dapat memberikan suatu solusi untuk pemecahan permasalahan tersebut untuk melakukan kajian terhadap masalah ini maka faktor-faktor yang menjadi kendala perlu dikaji aspek lingkungan internal dan eksternal dari pengembangan usaha pemasaran benih padi di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari sebuah aktivitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan didalam menjalankan aktivitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana perusahaan tersebut dapat memasarkan sebuah produknya sampai ke tangan konsumen. Pelaksanaan strategi pemasaran dilakukan oleh perusahaan agar mampu meningkatkan nilai jual produknya dan memperoleh keuntungan (laba). Dalam melakukan strategi pemasaran harus dapat melihat kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Penelitian dapat di bagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama diawali dengan pengenalan UD Tani Sejati guna mengetahui visi dan misi UD Tani Sejati dan melakukan analisis lingkungan perusahaan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan


(40)

24

eksternal menggunakan matrik EFAS dan IFAS. Tahap kedua adalah menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui peluang dan ancaman UD Tani Sejati dari pesaing utamanya. Setelah melakukan kedua tahap tersebut, penulis dapat melihat dan merumuskan alternative strategi yang dapat direkomendasikan kepada UD Tani Sejati.

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Penelitian tentang Strategi Pemasaran Benih Padi pada UD Tani Sejati di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar.

Pesaing Benih Padi di Kabupaten Gianyar

UD Tani Sejati

Analisis SWOT

Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran untuk Unit

UD Tani Sejati

Matriks EFAS Matriks IFAS

Perumusan Alternatif Strategi Lingkungan Internal

1. Kekuatan 2. Kelemahan

Lingkungan Eksternal 1. Peluang 2. Ancaman Strategi dengan pendekatan


(1)

Tabel 2.1

Matrik Internal-Eksternal

IFAS

EFAS

Strenghts (S) Tentukan faktor-faktor

kekuatan internal

Weakness (W) Tentukan faktor-faktor

kelemahan eksternal

Opportunities (O) Tentukan faktor-faktor

peluang eksternal

Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T)

Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Sumber : Rangkuti (2000)

Memastikan bahwa strategi yang dipilih tersebut benar, sehingga tidak akan keliru dalam penerapannya maka diperlukan evaluasi terhadap beberapa alternative strategi yang ada tersebut. Berdasarkan atas matriks tersebut diatas, disusun evaluasi faktor internal (IFE) dan evaluasi faktor eksternalnya (EFE) dengan menetapkan bobot, peringkat serta skor dari masing-masing uraian faktor-faktor internal dan eksternalnya. Sebagai gambaran dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:


(2)

Tabel 2.2

Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal

No Uraian Faktor-faktor Internal Bobot Ranting Skor 1 Kekuatan

a. ……….. b. ……….. c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. 2 Kelemahan

a. ……….. b. ………. c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. Total Skor Faktor Kekuatan – Kelemahan ……. ……. ……. No Uraian Faktor-faktor Eksternal Bobot Ranting Skor 1 Peluang

a. ……… b. ……… c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. 2 Ancaman

a. ………... b. ………... c. Dst ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….

Total Skor Faktor Peluang - Ancaman ……. ……. …….

2.7 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2013) dalam penenelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran Buah Segar di UD Wika Mitra Desa Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali. Hasil penelitiannya adalah berdasarkan faktor internal yang dimiliki UD Wika Mitra dengan kekuatan utamanya, yaitu memiliki konsumen tetap dengan skor tertinggi 0,308 dan kelemahannya yaitu, kegiatan promosi yang dilakukan kurang dengan skor tertinggi 0,319. Faktor eksternal dari perusahaan UD Wika Mitra yang dapat di identifikasi faktor peluangnya yaitu, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan skor 0,358 dan ancaman yaitu


(3)

perusahaan pesaing dengan skor 3,373. Total skor yang dimiliki matrik oleh UD Wika Mitra sebesar 3,020 menunjukkan bahwa reaksi perusahaan terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan tergolong kuat, karena lebih besar dari nilai rata-ratanya yaitu 2,50.

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahmat (2012) dalam peneliatiannya berjudul Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makasar. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama PT. Koko Jaya Prima adalah strategi Growth (perkembangan) dimana PT. Koko Jaya Prima dapat mengembangkan dealer dan bengkelnya dengan cara mengembangkan kemampuan tenaga pekerja serta memanfaatkan promosi yang lebih baik. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan PT. Koko Jaya Prima.

Hasil penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) dalam penelitiannya berjudul Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru Di Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai” Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional (Studi Kasus pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru di Kabupaten Banyuwangi)” yang meliputi analisis IFE, analisis EFE,analisis IE, analisis SWOT,dan analisis QSPM. Total skor matrik IFE sebesar 2,380 dibawah skor bobot total 2,5, mengindikasikan bahwa lemahnya posisi internal perusahaan dalam mengatasi kelemahan yang ada dengan kekuatan yang dimilikinya. Hasil


(4)

dari analisis matrik EFE yaitu Peluang utama yang dimiliki oleh perusahaan adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan. Ancaman utama dari perusahaan adalah banyaknya produk substitusi. Total skor matrik EFE diperoleh sebesar 2,943 di atas skor bobot total 2,5, mengindikasikan bahwa perusahaan mampu merespon dengan baik faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dijabarkan di atas merupakan refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun secara lebih jelas mengenai persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3

Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu Penelitian Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Rahayuning

sih (2013)

Strategi Pemasaran Buah Segar di UD Wika Mitra Desa Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali.

a. Analisis matriks IFE b. Analisis

matriks EFE

a. Matriks BCG b. Lokasi

penelitian c. Komoditi

Rahmat (2012)

Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar

a. Analisis matrik IFAS b. Analisis

matriks EFAS c. Analisis

SWOT

a. Lokasi penelitian b.Komuditi

Wijaya (2008)

Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah

Kalibaru Di

Kabupaten Banyuwangi

a. Analisis matriks IFE b. Analisis

matriks EFE c. Analisis

SWOT

a. Metode QSPM b.Lokasi

penelitian c. Komuditi


(5)

2.8 Kerangka Pemikiran

Proses perencanaan strategi menurut Kotler (1996) terdiri dari beberapa langkah yaitu, mendefinisikan misi perusahaan, menganalisis lingkungan internal, menganalisis lingkungan eksternal, menentukan tujuan, mengembangkan strategi, menyusun rencana program, mengimplementasikan program serta mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan pengendalian.

Mengacu pada pemikiran kotler di atas, dalam rangka merumuskan strategi pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar diharapkan dapat memberikan suatu solusi untuk pemecahan permasalahan tersebut untuk melakukan kajian terhadap masalah ini maka faktor-faktor yang menjadi kendala perlu dikaji aspek lingkungan internal dan eksternal dari pengembangan usaha pemasaran benih padi di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari sebuah aktivitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan didalam menjalankan aktivitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana perusahaan tersebut dapat memasarkan sebuah produknya sampai ke tangan konsumen. Pelaksanaan strategi pemasaran dilakukan oleh perusahaan agar mampu meningkatkan nilai jual produknya dan memperoleh keuntungan (laba). Dalam melakukan strategi pemasaran harus dapat melihat kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Penelitian dapat di bagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama diawali dengan pengenalan UD Tani Sejati guna mengetahui visi dan misi UD Tani Sejati dan melakukan analisis lingkungan perusahaan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan


(6)

eksternal menggunakan matrik EFAS dan IFAS. Tahap kedua adalah menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui peluang dan ancaman UD Tani Sejati dari pesaing utamanya. Setelah melakukan kedua tahap tersebut, penulis dapat melihat dan merumuskan alternative strategi yang dapat direkomendasikan kepada UD Tani Sejati.

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Penelitian tentang Strategi Pemasaran Benih Padi pada UD Tani Sejati di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar.

Pesaing Benih Padi di Kabupaten Gianyar

UD Tani Sejati

Analisis SWOT

Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran untuk Unit

UD Tani Sejati

Matriks EFAS Matriks IFAS

Perumusan Alternatif Strategi Lingkungan Internal

1. Kekuatan 2. Kelemahan

Lingkungan Eksternal 1. Peluang 2. Ancaman Strategi dengan pendekatan