Respons Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Deli (Nicotiana tabacumL.) Terhadap Konsentrasi dan Waktu Pemberian Pupuk Organik cair
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat
dalam buku Steenis (2003), sistematika tanaman tembakau adalah kingdom :
plantae, divisio : spermatophyta, subdivisio : angiospermae,
kelas :
dicotyledoneae,ordo : solanales, famili: solanaceae, genus: nicotiana, spesies :
Nicotiana tabaccumL.
Tanaman tembakau memiliki akar tunggang. Jenis akar tunggang pada
tanaman tembakau yang tumbuh subur, terkadang dapat tumbuh sepanjang
0,75 m. Selain akar tunggang terdapat pula akar serabut dan bulu-bulu akar.
Pertumbuhan sistem perakaran tanaman tembakau ada yang lurus, berlekuk, baik
pada akar tunggang maupun pada akar yang serabut (Matnawi, 1997).
Umumnya tanaman tembakau memiliki batang yang tegak lurus dengan
tinggi mencapai ± 2,5 m, namun pada kondisi syarat tumbuh yang baik tinggi
tanaman tembakau dapat mencapai sekitar ±4 m. Tembakau memiliki batang
berwarna hijau dan memiliki bulu-bulu halus berwarna putih (Naif, 2007).
Bagian terpenting dari tembakau adalah daun yang berbentuk bulat
panjang, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin serta memiliki bentuk
tulang daun yang menyirip. Daun tembakau tumbuh berselangseling (spiral)
mengelilingi batang tanaman. Setiap tanaman tembakau biasanya memiliki daun
sekitar 24 helai, namun pada kondisi pertanaman yang ideal daun tembakau dapat
meningkat menjadi 28-32 helai (Cahyono, 1998).
Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk seperti
terompet dan memiliki benang sari yang berjumlah lima buah. Warna bunga pada
Universitas Sumatera Utara
5
tembakau berwarna merah jambu sampai merah tua pada bagian atasnya
sedangkan yang bagian bawahnya berwarna putih. Bakal buah terdapat pada
bagian dasar bunga. Tanaman tembakau dapat mengadakan penyerbukan sendiri
walaupun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi peryerbukan silang(Matnawi,
1997).
Bakal buah terletak pada bagian dasar bunga dan memiliki 2 ruang yang
membesar. Setiap ruang memiliki bakal biji anatrop dengan jumlah yang banyak.
Bakal buah ini dihubungkan oleh sebatang tangkai putik dengan sebuah kepala
putik diatasnya (Nasution, 2008).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tembakau Deli merupakantanaman yang memerlukan lokasi yang
spesifik. Tembakau tumbuh baik pada daerah dengan ketingggian tempat sekitar
12-150 m dpl. Temperatur yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau
Deli pada umumnya berkisar antara 21 - 32,3ºC (Erwin dan Suyani, 2000).
Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman tembakau berbeda pada setiap
varietasnya. Pada tembakau Deli curah hujan yang dikehendaki berkisar antara
1500 – 2000 mm per tahun. Kurangnya hujan akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tembakau menjadi kurang baik, sedangkan hujan yang berlebihan selama
masa pertumbuhannya akan menghasilkan tanaman tembakau yang kerdil,
pendek, dan mudah terserang penyakit (Yulaikah et al.,2005).
Suhu juga sangat berpengaruh terhadap tanaman tembakau terutama pada
saat pembibitan dan masa menjelang panen.Menurut Gunawan (2004) pada suhu
antara 23,90C-26,70C proses perkecambahan dan pertumbuhan tembakau menjadi
Universitas Sumatera Utara
6
lambat, demikian juga apabila suhu diatas 350C dapat menyebabkan
benih
tembakau menjadi tidak tumbuh pada saat persemaian.
Tanah
Kondisi tanah sangat penting untuk keberhasilan budidaya tanaman
tembakau Deli. Untuk dapat menghasilkan daun tembakau yang berkualitas baik
maka diperlukan tanah dengan kandungan unsur hara yang cukup. Tanaman
tembakau menghendaki tanah yang mudah meloloskan air namun mempunyai
kapasitas air yang cukup (Anggraeni, 2009).
Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tembakau Deli adalah jenis
tanah Andosol atau Inceptisol dan berkadar humus tinggi. Tipe tanah yang baik
untuk pertumbuhan tembakau Deli adalah tanah yang memiliki struktur remah,
sedikit berpori dan memiliki aerasi yang baik (Misgianto, 2005).
Tanaman tembakau Deli memiliki sistem perakaran yang relatif dangkal
sehingga memerlukan pengaturan drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan
air didalam tanah. Tanaman tembakau dapat tumbuh dengan baik pada
pH 5,5 – 6,5. Tanah yang terlalu masam dapat menghambat pertumbuhan tanaman
tembakau dan juga sangat mempengaruhi kualitas daun yakni kualitas krosok
akan menjadi rendah (Cahyono, 1998).
Pupuk Organik Cair
Pupuk organik merupakan pupuk yang berperan meningkatkan aktifitas
biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada
pupuk anorganik karena mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
Universitas Sumatera Utara
7
banyak, padahal jika pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah (Manulang et al., 2014).
Pupuk organik cair memilki kelebihan yaitu, meningkatkan ketesediaan
unsur hara makro dan mikro untuk tanaman, memperbaiki aktivitas biologi , sifat
fisik dan kimia, serta ekologi tanah, dapat menekan aktivitas patogen penyebab
penyakit tanaman (Deptan, 2007).
Pupuk organik ramah terhadap lingkungan, mengandung bahan penting
yang dibutuhkan untuk menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah
disamping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan
dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu upaya
konservasi tanah yang lebih baik (Puspadewi et al., 2014 ).
Pemupukan melalui daundilakukan dengan menyemprotkan pupuk dalam
bentuk cair pada tanaman secara langsung.Metode ini merupakan metode yang
efektif untuk memberikan hara yang terkandung dalam pupuk, karena pupuk
mudah masuk dan terserap ke dalam stomata. (Meirina et al., 2007).
Pemberian pupuk kebanyakan dilakukan melalui tanah, namun cara tersebut
mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah unsur hara menjadi tidak
tersedia karena dapat mengalami pencucian, penguapan dan terfiksasi (diikat) oleh
partikel tanah atau misel tanah . Untuk mengatasi hal tersebut pemberian pupuk dapat
dilakukan melalui tubuh tanaman atau dikenal dengan istilah pupuk daun. Kelebihan
yang diperoleh dari pemberian pupuk melalui daun adalah pupuk daun umumnya
mengandung unsur hara yang lengkap terdiri atas unsur makro dan unsur mikro,
Universitas Sumatera Utara
8
unsur hara lebih cepat larut sehingga cepat diserap tanaman(Wachjar dan
kadarisman, 2007).
Konsentrasi Pupuk Orgaik Cair
Pupuk organik merupakan pupuk yang berperan meningkatkan aktifitas
biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada
pupuk anorganik karena mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
banyak, padahal jika pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah (Manulang et al., 2014).
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis
yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara
yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang
berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman
Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti
maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian di lapangan
(Pasaribu et al., 2011).
Waktu pemberian
Waktu aplikasi dan cara pemberian pupuk merupakan faktor yang penting
dalam pemupukan. Tanggap tanaman, penghindaran kerusakan dan pemberian
Universitas Sumatera Utara
9
yang ekonomis harus diperhatikan. Agar efektif, pupuk harus diberikan ditempat
dan disaat tanaman memerlukannya (Setyadi, 1993).
Soetejo dan Kartasapoetra (1988) menyebutkan bahwa waktu aplikasi juga
menentukan pertumbuhan tanaman. Berbedanya waktu aplikasi akan memberikan
hasil yang tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk dengan
interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi mewah, sehingga
menyebabkan pemborosan pupuk. Sebaliknya, bila interval pemupukan terlalu
jarang dapat menyebabkan kebutuhan hara tanaman kurang terpenuhi.
Pupuk Organik Cair merupakan pupuk yang diaplikasikan melalui daun.
Pada umumnya pemupukan melalui daun diberikan sebagai tambahan ataupun
diberikan pada waktu tertentu pada saat penyerapan hara melalui akar tidak
efektif. Menurut hayati (2002) penyerapan hara melalui daun yang diberikan
dengan konsentrasi,waktu dan cara yang tepat dapat merangsang pertumbuhan
tunas tunas baru. Pemberian pupuk daun dapat memberikan respon penyerapan
hara yang lebih cepat.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat
dalam buku Steenis (2003), sistematika tanaman tembakau adalah kingdom :
plantae, divisio : spermatophyta, subdivisio : angiospermae,
kelas :
dicotyledoneae,ordo : solanales, famili: solanaceae, genus: nicotiana, spesies :
Nicotiana tabaccumL.
Tanaman tembakau memiliki akar tunggang. Jenis akar tunggang pada
tanaman tembakau yang tumbuh subur, terkadang dapat tumbuh sepanjang
0,75 m. Selain akar tunggang terdapat pula akar serabut dan bulu-bulu akar.
Pertumbuhan sistem perakaran tanaman tembakau ada yang lurus, berlekuk, baik
pada akar tunggang maupun pada akar yang serabut (Matnawi, 1997).
Umumnya tanaman tembakau memiliki batang yang tegak lurus dengan
tinggi mencapai ± 2,5 m, namun pada kondisi syarat tumbuh yang baik tinggi
tanaman tembakau dapat mencapai sekitar ±4 m. Tembakau memiliki batang
berwarna hijau dan memiliki bulu-bulu halus berwarna putih (Naif, 2007).
Bagian terpenting dari tembakau adalah daun yang berbentuk bulat
panjang, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin serta memiliki bentuk
tulang daun yang menyirip. Daun tembakau tumbuh berselangseling (spiral)
mengelilingi batang tanaman. Setiap tanaman tembakau biasanya memiliki daun
sekitar 24 helai, namun pada kondisi pertanaman yang ideal daun tembakau dapat
meningkat menjadi 28-32 helai (Cahyono, 1998).
Bunga tembakau termasuk bunga majemuk yang berbentuk seperti
terompet dan memiliki benang sari yang berjumlah lima buah. Warna bunga pada
Universitas Sumatera Utara
5
tembakau berwarna merah jambu sampai merah tua pada bagian atasnya
sedangkan yang bagian bawahnya berwarna putih. Bakal buah terdapat pada
bagian dasar bunga. Tanaman tembakau dapat mengadakan penyerbukan sendiri
walaupun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi peryerbukan silang(Matnawi,
1997).
Bakal buah terletak pada bagian dasar bunga dan memiliki 2 ruang yang
membesar. Setiap ruang memiliki bakal biji anatrop dengan jumlah yang banyak.
Bakal buah ini dihubungkan oleh sebatang tangkai putik dengan sebuah kepala
putik diatasnya (Nasution, 2008).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tembakau Deli merupakantanaman yang memerlukan lokasi yang
spesifik. Tembakau tumbuh baik pada daerah dengan ketingggian tempat sekitar
12-150 m dpl. Temperatur yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau
Deli pada umumnya berkisar antara 21 - 32,3ºC (Erwin dan Suyani, 2000).
Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman tembakau berbeda pada setiap
varietasnya. Pada tembakau Deli curah hujan yang dikehendaki berkisar antara
1500 – 2000 mm per tahun. Kurangnya hujan akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tembakau menjadi kurang baik, sedangkan hujan yang berlebihan selama
masa pertumbuhannya akan menghasilkan tanaman tembakau yang kerdil,
pendek, dan mudah terserang penyakit (Yulaikah et al.,2005).
Suhu juga sangat berpengaruh terhadap tanaman tembakau terutama pada
saat pembibitan dan masa menjelang panen.Menurut Gunawan (2004) pada suhu
antara 23,90C-26,70C proses perkecambahan dan pertumbuhan tembakau menjadi
Universitas Sumatera Utara
6
lambat, demikian juga apabila suhu diatas 350C dapat menyebabkan
benih
tembakau menjadi tidak tumbuh pada saat persemaian.
Tanah
Kondisi tanah sangat penting untuk keberhasilan budidaya tanaman
tembakau Deli. Untuk dapat menghasilkan daun tembakau yang berkualitas baik
maka diperlukan tanah dengan kandungan unsur hara yang cukup. Tanaman
tembakau menghendaki tanah yang mudah meloloskan air namun mempunyai
kapasitas air yang cukup (Anggraeni, 2009).
Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tembakau Deli adalah jenis
tanah Andosol atau Inceptisol dan berkadar humus tinggi. Tipe tanah yang baik
untuk pertumbuhan tembakau Deli adalah tanah yang memiliki struktur remah,
sedikit berpori dan memiliki aerasi yang baik (Misgianto, 2005).
Tanaman tembakau Deli memiliki sistem perakaran yang relatif dangkal
sehingga memerlukan pengaturan drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan
air didalam tanah. Tanaman tembakau dapat tumbuh dengan baik pada
pH 5,5 – 6,5. Tanah yang terlalu masam dapat menghambat pertumbuhan tanaman
tembakau dan juga sangat mempengaruhi kualitas daun yakni kualitas krosok
akan menjadi rendah (Cahyono, 1998).
Pupuk Organik Cair
Pupuk organik merupakan pupuk yang berperan meningkatkan aktifitas
biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada
pupuk anorganik karena mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
Universitas Sumatera Utara
7
banyak, padahal jika pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah (Manulang et al., 2014).
Pupuk organik cair memilki kelebihan yaitu, meningkatkan ketesediaan
unsur hara makro dan mikro untuk tanaman, memperbaiki aktivitas biologi , sifat
fisik dan kimia, serta ekologi tanah, dapat menekan aktivitas patogen penyebab
penyakit tanaman (Deptan, 2007).
Pupuk organik ramah terhadap lingkungan, mengandung bahan penting
yang dibutuhkan untuk menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah
disamping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan
dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu upaya
konservasi tanah yang lebih baik (Puspadewi et al., 2014 ).
Pemupukan melalui daundilakukan dengan menyemprotkan pupuk dalam
bentuk cair pada tanaman secara langsung.Metode ini merupakan metode yang
efektif untuk memberikan hara yang terkandung dalam pupuk, karena pupuk
mudah masuk dan terserap ke dalam stomata. (Meirina et al., 2007).
Pemberian pupuk kebanyakan dilakukan melalui tanah, namun cara tersebut
mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah unsur hara menjadi tidak
tersedia karena dapat mengalami pencucian, penguapan dan terfiksasi (diikat) oleh
partikel tanah atau misel tanah . Untuk mengatasi hal tersebut pemberian pupuk dapat
dilakukan melalui tubuh tanaman atau dikenal dengan istilah pupuk daun. Kelebihan
yang diperoleh dari pemberian pupuk melalui daun adalah pupuk daun umumnya
mengandung unsur hara yang lengkap terdiri atas unsur makro dan unsur mikro,
Universitas Sumatera Utara
8
unsur hara lebih cepat larut sehingga cepat diserap tanaman(Wachjar dan
kadarisman, 2007).
Konsentrasi Pupuk Orgaik Cair
Pupuk organik merupakan pupuk yang berperan meningkatkan aktifitas
biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada
pupuk anorganik karena mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
banyak, padahal jika pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah (Manulang et al., 2014).
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis
yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui
tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara
yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang
berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman
Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti
maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian di lapangan
(Pasaribu et al., 2011).
Waktu pemberian
Waktu aplikasi dan cara pemberian pupuk merupakan faktor yang penting
dalam pemupukan. Tanggap tanaman, penghindaran kerusakan dan pemberian
Universitas Sumatera Utara
9
yang ekonomis harus diperhatikan. Agar efektif, pupuk harus diberikan ditempat
dan disaat tanaman memerlukannya (Setyadi, 1993).
Soetejo dan Kartasapoetra (1988) menyebutkan bahwa waktu aplikasi juga
menentukan pertumbuhan tanaman. Berbedanya waktu aplikasi akan memberikan
hasil yang tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk dengan
interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi mewah, sehingga
menyebabkan pemborosan pupuk. Sebaliknya, bila interval pemupukan terlalu
jarang dapat menyebabkan kebutuhan hara tanaman kurang terpenuhi.
Pupuk Organik Cair merupakan pupuk yang diaplikasikan melalui daun.
Pada umumnya pemupukan melalui daun diberikan sebagai tambahan ataupun
diberikan pada waktu tertentu pada saat penyerapan hara melalui akar tidak
efektif. Menurut hayati (2002) penyerapan hara melalui daun yang diberikan
dengan konsentrasi,waktu dan cara yang tepat dapat merangsang pertumbuhan
tunas tunas baru. Pemberian pupuk daun dapat memberikan respon penyerapan
hara yang lebih cepat.
Universitas Sumatera Utara