Penggunaan Karbon Aktif Terhadap Pemurnian Gliserin Berdasarkan Metode Analisa Uji Tollens, Uji Benedict Dan Lonza Di Pt.Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Produksi dan konsumsi minyak sawit untuk kebutuhan lokal dan mancanegara
baik itu dalam bentuk minyak sawit maupun dalam bentuk hasil pengolahan dari
minyak sawit tersebut (asam lemak ataupun gliserin) semakin terus bertambah
selama beberapa waktu 1belakangan ini. Minyak dan lemak yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan maupun hewan dapat disabunkan untuk selanjutnya dihidrolisa
dalam usaha memperoleh asam lemak dan gliserin (gliserol). Dari asam lemak
dapat dihasilkan berbagai produk kimia, sedangkan gliserin dapat digunakan
sebagai pelengkap suatu industri misalnya pada industri farmasi, kosmetik, dan
tembakau. Pada saat ini gliserin sangat dimanfaatkan secara komersial.

PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS merupakan salah satu industri dari
sekian banyak industri oleokimia yang memproduksi asam lemak dan gliserin
dengan bahan baku minyak inti kelapa sawit.

Karbon aktif adalah suatu bahan padat berpori yang merupakan hasil
pembakaran bahan yang mengandung karbon merupakan suatu bentuk arang
yang telah melalui aktivasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan –

bahan kimia sehingga pori – porinya terbuka dan dengan demikian daya
adsorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau. Sampai tahap
tertentu beberapa jenis arang aktif dapat direaktivasi kembali, meskipun demikian
tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai (Ketaren, 1986).

Universitas Sumatera Utara

Adsorpsi merupakan suatu proses di mana suatu partikel terperangkap ke
dalam stuktur suatu media seolah – olah menjadi bagian dari keseluruhan media
tersebut, proses ini dijumpai terutama dalam media karbon aktif (Ketaren, 1986).
Tempurung kelapa adalah salah satu bahan karbon aktif yang kualitasnya cukup
baik dijadikan karbon aktif. Karbon aktif yang berasal dai serbuk gergaji dan
lignite mempunyai struktur yang rapuh dan berbentuk bubuk. Sedangkan karbon
aktif yang berbentuk granule, keras dan dipakai sebagai pengadsorpsi vapor
biasanya berasal dari tempurung kelapa (Ketaren, 1986).

Arang aktif yang merupakan adsorpsi suatu padatan berpori, yang sebagian
besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing – masing berikatan secara
kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain
komposisi dan polaritas, strutur pori


juga merupakan faktor yang penting

berhubungan dengan luas permukaan, semakin kecil pori – pori arang aktif
mengakibatkan luas permukaan semakin besar, dengan demikian kecepatan
adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dapat digunakan
arang aktif yang telah dihaluskan dan sifat arang aktif yang paling penting adalah
daya serapnya (Ketaren, 1986 ).

Produksi

gliserin

pada

PT.

ECOGREEN

OLEOCHEMICALS


ini

menggunakan metode hydrolisis, pembersihan dengan chemicals treatment,
pemekatan dengan proses penguapan dan pemurnian dengan proses distillasi serta
bleaching.

Gliserin yang diperoleh sebelum dikomersialkan harus dianalisa

parameter-parameter karakteristiknya. Salah satu karakteristik yang digunakan
untuk menunjukkan kemurnian Refined Glycerin adalah zat pereduksi yang

Universitas Sumatera Utara

terkandung di Gliserin ( Reducing Substance ). Reducing substance pada Refined
Glyserin selain dapat menunjukkan tingkat kemurnian Glyserin dapat juga
digunakan sebagai satu parameter untuk melihat tingkat kejenuhan karbon aktif
sebagai media yang digunakan dalam proses pemurnian gliserin. Standart nilai
untuk Reducing Substance dalam Refined Glyserin adalah Pass. Dalam penentuan
mutu selain reducing substance digunakan juga parameter-parameter karakteristik

lainnya sehingga diperoleh mutu Gliserin yang diinginkan. Berdasarkan hal
diatas maka penulis mengambil judul pada karya ilmiah ini adalah
“PENGGUNAAN KARBON AKTIF TEHADAP PEMURNIAN GLISERIN
BERDASARKAN METODE ANALISA UJI TOLLENS, UJI BENEDICT DAN
LONZA DI PT.ECOGREEN OLEOCHEMICALS MEDAN PLANT “.

1.2

Perumusan Masalah

Sebagai salah satu produsen gliserin yang berkualitas tinggi PT. Ecogreen
Oleochemicals harus memantau kualitas gliserin yang dihasilkan. Dalam hal ini
banyak parameter yang digunakan sebagai acuan. Namun, pada karya ilmiah ini,
penulis mengambil suatu permasalahan bagaimana penggunaan arang aktif dalam
memurnikan gliserin yang dilakukan dengan analisa reducing uji tollens, uji
benedict serta dengan uji lonza.

1.3

Tujuan


Adapun tujuan dari judul ini adalah untuk mengetahuin penggunaan karbon aktif
terhadap pemurnian gliserin berdasarkan uji tollens, uji benedict serta dengan uji
lonza.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Manfaat
1. Dapat mengetahui hubungan analisa Reducing substance dan lonza dengan
tingkat kejenuhan karbon aktif yang sedang digunakan.

1.5

Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini Penulis mengambil data yang dibutuhkan
mengenai Reducing substance dalam refined gliserin dan lonza di PT. Ecogren
Oleochemicals Medan Plant Belawan.


1.6

Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut :
1.6.1

Metode Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku perkuliahan atau pun umum, serta mencari
sumber informasi yang berhubungan dengan objek penelitian.

1.6.2

Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data pada penulisan Karya Ilmiah ini, penulis

menggunakan data primer dan sekunder yang didapat dari PT. Ecogreen
Oleochemicals Medan Plant Belawan.

Universitas Sumatera Utara