Kualanamu Plaza and Park

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan jumlah
penduduk mencapai 3.49% dan menempati posisi negara terpadat keempat
di dunia1.Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah
dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan
pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang relatif tinggi.
Hal ini juga berpengaruh pada pola pikir dan gaya hidup masyarakat
yang terus berkembang. Sehingga pemenuhan kebutuhan tidak hanya
sekedar primer dan sekunder, melainkan perlu adanya pemenuhan tersier.
Selain itu, adanya faktor perdagangan bebas “open sky” memaksa
negara Indonesia harus siap bersaing dari segi ekonomi dan pariwisata.
Hal ini tentunya tidak lepas dari peran Bandara Kualanamu sebagai pintu
utama atau gerbang awal bagi masuknya wisatawan dan investor ke
Sumatera Utara.
Keberadaan

Bandara


Kualanamu

sendiri

berdampak

pada

pembangunan kawasan di sekitarnya, salah satunya pembangunan
infrastruktur dan transportasi di Kecamatan Batangkuis. Seperti,
pembangunan Stasiun Batangkuis yang terhubung dengan Stasiun Bandar
Khalifah serta Stasiun Bandara Kualanamu. Saat ini juga sedang dalam
proses

pembangunan

jalan tol

Medan-Kualanamu-Tebing


Tinggi.

Pembangunan ini sendiri semata untuk memudahkan akses dan pencapaian
ke kota- kota lainnya. Oleh karena itu, Kecamatan Batangkuis menjadi
kawasan yang berpotensi menjadi kawasan berkembang sebagai pusat
bisnis, hunian, rekreasi dan hiburan.
Kualanamu Plaza and Park ini didesain untuk mengingat besarnya

perkembangan gaya hidup dan daya beli masyarakat. Tak lupa juga
1

http://informasipedia.com/kependudukan/jumlah-penduduk-dunia (diupdate 14 Maret 2016)

1
Universitas Sumatera Utara

sebagai magnet wisatawan lokal maupun asing. Sehingga diperlukan
fasilitas dan sarana rekreasi buatan yang mendukung dan melengkapi
fungsi pusat bisnis, residence dan Bandara Kualanamu sebagai pusat dari

perkembangan kota baru dan sarana promosi.
Industri ritel di Indonesia memberikan kontribusi yang besar
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap tenaga kerja
dalam jumlah yang besar. Sebagai negara yang membangun, angka
pertumbuhan industri ritel Indonesia dipengaruhi oleh kekuatan daya beli
masyarakat, pertambahan jumlah penduduk, dan juga adanya kebutuhan
masyarakat akan pemenuhan produk konsumsi2.
Di masa krisis, hampir semua sektor ekonomi dilanda kelesuan dan
hanya sedikit yang mampu bertahan. Industri ritel termasuk salah satunya,
dan bahkan masih mempunyai kemampuan untuk berinvestasi di masa
sulit. Walaupun krisis belum reda, situasi perekonomian dapat dikatakan
mulai membaik sejak tahun 2000. Ekonomi Indonesia tumbuh meskipun
hanya sekitar 3%. Keadaan ini dilihat kalangan pebisnis terutama para
pengusaha ritel sebagai prospek yang patut dipertimbangkan untuk
melanjutkan investasi yang sempat tertunda. Arus modal kembali mengalir
pada pembangunan gerai-gerai baru, terutama di Jakarta, Bandung,
Medan, dan Surabaya2.
Kualanamu Plaza and Park ini sangat cocok di kawasan sekitar

Kualanamu berpotensi untuk mengembangkan ekonomi sekitar. Selain

strategis ke negara tetangga seperti kawasan Asia Tenggara, Australia dan
Timur Tengah, juga merupakan satu- satunya bandara di Indonesia yang
terintegrasi langsung dengan kereta api.
Di masa yang akan datang diharapkan Kualanamu Plaza and Park
dapat bersinergi dengan pengembangan di kawasan MEBIDANGRO
(Medan, Binjai, Deli Serdang dan Tanah Karo) (Perpres No.62 Tahun
2011). Tentu saja aerotropolis tidak hanya akan memberikan dampak pada

2

ANALISIS INDUSTRI RITEL DI INDONESIA (Euis Soliha,2008. Hal 129

2
Universitas Sumatera Utara

pengelola Bandara tesebut, namun juga terhadap pelaku bisnis,
pemerintahan dan masyarakat di sekitarnya.

1.2


Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dirancangnya Kualanamu Plaza and Park ini sendiri yaitu

sebagai wadah rekreasi dan pusat perbelanjaan dengan tujuan yang ingin dicapai:
1. Merancang sarana pusat perbelanjaan dan rekreasi dikawasan bandara
2. Menjadikan magnet baru bagi masyarakat lokal maupun asing untuk
berwisata
3. Merencanakan fungsi belanja dan ruang rekreatif serta hiburan dengan
ruang terbuka hijau

1.3

Masalah Perancangan
Rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1.

Bagaimana merencanakan solusi desain yang menjawab permasalahan issu
global warming dengan mangadopsi tema eco future architecture sehingga
dapat memperhatikan keselarasan yang ada di lingkungan sekitar


2.

Bagaimana menentukan lokasi tapak yang sesuai dengan konsep yang
akan didesain bedasarkan tata ruang kawasan

3.

Bagaimana merencanakan dan memadukan fungsi rekreasi, window
shopping seperti aktivitas berbelanja, makan, sarana hiburan, berkumpul

dengan keluarga, sekedar berlibur atau berkunjung yang akan dimasukkan
dalam desain. Sehingga dapat menjadi nafas bagi masyarakat sekitar dan
menjadi daya tarik pengunjung lokal maupun asing
4.

Bagaimana menyelesaikan permasalahan desain seperti sirkulasi aktivitas
pengguna, kebutuhan ruang, faktor kenyamanan audio, visual dan termal.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4

Pendekatan

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada proyek
ini dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :
1. Pemahaman dan pengetahuan mengenai hal- hal yang berkaitan dengan
aktivitas hingga sarana belanja, rekreasi dan hiburan terhadap kasus
proyek melalui studi pustaka. Pemahaman kelayakan akan lokasi, pola
aktifitas dan kegiatan yang terjadi, serta kebutuhan akan ruang-ruang
dan bentukan massa
2. Studi banding terhadap proyek sejenis baik dalam hal tema dipakai
maupun fungsi bangunan. Diambil dari berbagai sumber seperti buku,
internet, media cetak,

dan sumber- sumber yang mendukung judul

proyek

3. Menganalisa potensi dan kekurangan pada site dengan melakukan
survey di lapangan / lokasi
4. Menggali informasi dari instansi dan narasumber terkait untuk
memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi
proyek.

1.5

Lingkup / Batasan

1. Lingkup batasan proyek ini adalah pembahasan dan penyelesaian yang
berkaitan dengan desain arsitektur, lansekap serta interior sehingga
mendukung terciptanya sarana belanja dan hiburan di Kualanamu Plaza
and Park

2. Menyangkut masalah pemilihan dan peraturan pemerintah yang berlaku
di lokasi dan sekitar site yang akan dirancang
3. Fokus perancangan dikaitkan dengan aspek fisik dan non fisik
perancangan


yang

menyangkut

pemakai,

pengunjung,

struktur,

kebutuhan ruang, sirkulasi dalam dan luar, perancangan tapak, massa
bangunan, serta potensi pada lokasi.

4
Universitas Sumatera Utara

1.6

Kerangka Berfikir
JUDUL PROYEK

Kualanamu Plaza and Park





LATAR BELAKANG
Perkembangan yang pesat dibidang ekonomi dan pariwisata sehinggamemicu daya beli
masyarakat dan kebutuhan rekreasi.
Menjadi magnet daya tarik bagi wisatawan lokal, asing maupun investor
Perlu adanya fasilitas rekreasi baru yang mendukung sarana pusat bisnis dan bandara
kualanamu sebagai konsep aerotropolis

MAKSUD DAN TUJUAN
1.

Menyediakan fasilitas dan sarana pusat
perbelanjaan
dan
rekreasidengan

eco
future
menerapkan
tema

MASALAH PERANCANGAN
1.

architecture
2.
3.

warming

Menjadi magnet baru bagi masyarakat
lokal maupun asing untuk berwisata
Merencanakan fungsi
belanja dan

2.

Bagaimana merencanakan dan
memadukan fungsi window

3.

Bagaimana menerapkan
struktur dan konsep eco

shopping

ANALISA
1.
2.
3.
4.

future architecture

Analisa fisik dan non fisik
Analisa fungsional
Analisa teknologi
Analisa dan Penerapan Tema

PENGUMPULAN DATA
1.
2.

SOLUSI

Bagaimana merencanakan
solusi desain yang menjawab
permasalahan issu global

3.
4.

Studi literatur
Studi lapangan

Kondisi site

Data eksisting site
studi banding
Kajian tema

Perbandingan fungsi
sejenis

KONSEP DESAIN

DESAIN SKEMATIK

DESAIN AKHIR
Diagram 1.1 Kerangka Berfikir
(Sumber : Olah data primer)

5
Universitas Sumatera Utara

1.7

Sistematika Laporan
Adapun sistematika penyusunan laporan ini,yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah,
pendekatan, batasan masalah, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang deskripsi proyek seperti terminologi judul, lokasi proyek dan
kondisi eksisting, dan tinjauan fungsi. Serta elaborasi tema yang berisi
tentang

kajian

mengenai

pengertian,

interpretasi,

dan

keterkaitan

temadengan judul serta studi banding terhadap bangunan- bangunan yang
menerapakan tema sejenis.

BAB III METODOLOGI
Berisi uraian langkah- langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh.
Mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis/
analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain/ perancangan.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak dan lingkungan
perancangan seperti masalah, potensi, orientasi, sirkulasi, prospek, kondisi
lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar- dasar
pemograman fasilitas yang direncanakan sesuai dengan analisa fungsional,
meliputikebutuhah ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan
antar ruang. Analisa teknologi yang berupa struktur, konstruksi, utilitas, dan
tata lingkungan. Serta analisa dan penerapan tema yang akan digunakan.

6
Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep penerapan tema, perancangan tapak, bangunan,
struktur, gubahan massa, serta penzoningan baik luar
maupun dalam.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses
perencanaan dan perancangan kasus proyek.

LAMPIRAN
Berisi data dan hasil survey yang dianggap penting.

7
Universitas Sumatera Utara