Kualanamu Theme Park

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini menyajikan terminologi judul, tinjauan fungsi, elaborasi tema, dan
rangkuman.
2.1 Terminologi Judul
Jadi yang dimaksud dengan Kualanamu Theme Park yaitu suatu tempat rekreasi yang
memiliki tema atau cerita yang dikembangkan menjadi konsep dari taman rekreasi tersebut
yang berada di Kabupaten Deli Serdang.
Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar „taman bertema‟.
Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation on Theme Park: The New
American City and the End of Public Space”, memberikan definisi tentang Theme Park
sebagai „dunia‟ atau tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi tertentu,
lingkungan yang terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi tanpa henti (Sorkin, Michael;
1992;ix).
Theme Park yang menampilkan visi kesenangan yang teratur dan terkendali –meski

seringkali menggunakan bentuk/wujud artistik yang cenderung menipu atau memperdaya–
merupakan suatu „pengganti‟ kenyataan demokrasi publik dan bahkan menjadi lebih menarik
karena orang diberi „stimulasi‟ dan „simulasi‟ tentang keadaan yang lebih baik, dimana tidak
ada kemiskinan, kecelakaan, kesenjangan sosial, kejahatan, sampah/limbah dan kondisi
negatif urban lainnya karena seluruh komponen dalam lingkungan ini dapat dikontrol sesuai

kondisi paling ideal yang diharapkan.
Kualanamu adalah sebuah bandar udara international yang melayani kota medan dan
sekitarnya. Kuala dalam bahasa Melayu adalah muara sungai atau pertemuan sungai dengan
laut. Namo atau Namu berarti lubuk dalam bahasa Karo (namo bagi Karo gugung/gunung,
namu bagi Karo jahe termasuk Karo Langkat). Dalam kenyataan setiap kuala sekaligus juga
adalah namo (lubuk) karena disitu aliran sungai telah jadi tenang dan dalam sebagaimana
lubuk pada umumnya. Kuala Namo atau Kuala Namu merupakan kombinasi bahasa dua suku
asli Sumtim. Nama ini sesuai dari segi bahasa dua etnis asli penduduk daerah. (Malem Ukur
Ginting, Swedia)

7

Universitas Sumatera Utara

2.2 Aerotropolis
Aerotropolis adalah sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur, ekonomi berpusat
pada bandar udara. Seperti konsep kota metropolitan, bandara sebagai pusat Aerotropolis
juga memiliki kawasan pinggir kota yang terhubung oleh infrastrutur dan transportasi massal.
Istilah Aerotropolis pertama kali dikemukakan oleh seorang seniman New York, Nicholas,
Desantis pada November 1939. Konsep ini dikembangkan oleh seorang akademisi bernama

John D.Kasarda pada tahun 2000. Aerotropolis biasanya didukungi oleh industri manufaktur,
e-commerce, telekomunikasi dan logistik, hotel, gerai ritel, pusat hiburan, serta ruang
perkantoran bagi para pebisnis yang sering berpergian melalui bandara atau terlibat dalam
perdagangan global. Disamping itu, Aerotropolis juga dilengkapi pusat perdangan grosir serta
sarana transportasi yang terintegrasi. Aerotropolis menjadi destinasi baru, dimana para
wisatawan dan penduduk sekitar bertemu, bekerja, berbelanja, berbisnis, makan-minum dan
mencari hiburan. (John D.Kasarda)
2.2.1 Jarak dan Lokasi Aerotropolis Secara Umum
Lokasi perancangan konsep Aerotropolis secara umum terletak di luar pagar Bandara
tetapi memiliki akses yang dekat dan mudah ke Bandara. batas luar dari Aerotropolis tidak
diatur oleh batasan-batasan atapun jarak karena belum adanya batas yang disepakati untuk
menentukan jarak dan waktunya akan tetapi waktu 20 sampai 30 menit yang digunakan
seabagai acuan untuk mengatur batas luar dalam beberapa studi rencana induk Aerotrpolis.
2.2.2. Bangunan-Bangunan di Kawasan Aerotropolis
Aerotropolis merupakan sebuah konsep Kota Bandara yang mana perkembanganya
menciptakan kawasanya secara mandiri dikarenakan Aerotropolis merupakan generator
utama dalam pengembangan kawasan, perkembangya kawasan meliputi fungsi-fungsi
bangunan yang terbentuk antara lain adalah:
a) lapangan pekerjaan
b) perbelanjaan

c) perdagangan
d) pertemuan bisnis
e) hiburan, dan
f) tujuan rekreasi

8

Universitas Sumatera Utara

pernyataan diatas merupakan kriteria bangunan yang ada pada kawasan Aerotropolis
meliputi,



Pertokoan



Kegiatan entertainmen dan kebudayaan




Bank dan penukaran mata uang asing



Convention dan exhibition center



Logistik dab distribusi



Perdangangan bebas



Factory outlet




Restoran



Hotel dan akomodasinya



Gedung perkantoran



Hiburan, rekreasi dan pusat kebugaran



Katering dan kuliner




Lapangan golf

Pelayanan keluarga seperti klinik kesehatan dan penitipan anak

2.2.3. Tema dan Karakteristik Bangunan di Kawasan Aerotropolis
Tidak adanya kesepakatan atapun peraturan dalam pemilihan tema bangunan yang
akan di rancang pada kawasan Aerotropolis, akan tetapi menurut studi banding di kawasan
Aerotropolis di luar negeri kebanyakan tema perancangan dengan gaya high tech dimana
bangunan berkarakter futuristik hal ini dimaksudkan untuk merefleksikan konsep desain
Bandar Udara tersebut.
2.2.4 Aerotropolis A
Studi banding untuk aerotropolis A adalah Kuala Lumpur International Airport
(KLIA), KLIA Aeropolis.

9

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1 Kuala Lumpur Internasional Airport

Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) merupakan salah satu pusat penerbangan
utama di Asia selain turut menjadi sebuah destinasi pelancongan yang tersendiri. Ia terletak di
bagian atas koridor selatan Semenanjung Malaysia, yang bersempadan dengan negeri
Selangor dan Negeri Sembilan.
Terletak di daerah Sepang, jaraknya kira-kira 50km dari ibu kota Kuala Lumpur.
Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) 'master plan kota bandara, dijuluki KLIA
Aeropolis, membentang di 6.750 hektar tanah di sekitar Bandara KL International (KLIA).
Sebuah kota yang terdiversifikasi dan terintegrasi dengan fasilitas yang lengkap untuk
kegiatan retail, pameran, rekreasi dan pariwisata, KLIA Aeropolis adalah lokasi yang ideal
untuk bisnis Anda untuk berkembang dalam pertumbuhan tinggi, daerah nilai optimum.
KLIA Aeropolis pengembangan rencana induk didorong oleh aksesibilitas, kecepatan
dan kelincahan faktor yang bandara menyediakan untuk rantai pasokan yang sensitif terhadap
waktu dan konektivitas perusahaan, nasional dan global. Hal dibayangkan untuk menjadi
pengembangan kota bandara baru yang benar-benar luar biasa dengan atraksi wisata kelas
atas.

a. Lokasi
KLIA Aeropolis berlokasi masih berada dekat dengan bandara diamana lokasi nomor

2 dan 4 berada pada jalan utama menuju ke bandara, sedengkan nomor 1 dan 3 berada
di dalam pagar bandara, sehingga daerah lokasinya masi daerah Sepang, Selangor,
Malaysia
10

Universitas Sumatera Utara

b. Jarak dari bandara
Jarak aeropolis dari bandara sekitar 6 km sedangkan dari pusat kota mencapai 60 km
dengan menempuh 50 menit waktu perjalanan
c. Bangunan
Fungsi bangunan yang berada pada KLIA Aeropolis adalah LCCT Concersion, Cargo
logistik park, Southen Support zone, Airline Headquarter Offices, Airline office
buildings, Other office buildings, Hostel facilities, Service apartments, Theme Parks,
18 hole Golf Course & Range, 5 Star Themed Hotels, F&B and retail options,
Convention and Conferencing facilities.

2.2.5 Aerotropolis B
Studi banding untuk aerotropolis B adalah Aerotropolis Songdo IBD, Incheon,
Korea Selatan.


Gambar 2.2 Songdo IBD

Aerotropolis Songdo IBD merupakan Aerotropolis yang berada di Korea Selatan,
pembangunan Aerotropolis berada dekat dengan bandara Incheon yang dibangun di-atas
pulau buatan yang dihubungkan dengan sebuah jembatan sepanjang 13 mil, Terletak di 1.500
hektare di dekat Seoul, Korea Selatan, Songdo Distrik Bisnis Internasional (IBD) adalah
salah satu proyek real estate swasta terbesar di dunia, dan merupakan contoh utama dari
sebuah kota tepi aerotropolis. Diposisikan untuk menjadi pusat bisnis baru di Asia Timur
Laut, Cina, pasar regional Rusia dan Jepang mudah diakses dari Bandara Internasional
Incheon, yang telah menerima berbagai penghargaan.
11

Universitas Sumatera Utara

Songdo IBD mudah dijangkau karena terkait dengan bandara dan Seoul melalui jalur
kereta bawah tanah, bus dan 21 kilometer Incheon Bridge. GTX direncanakan (Great Train
Express) akan terhubung Songdo ke pusat kota Seoul di 25 menit, yang akan memberikan
aksesibilitas, mobilitas dan daya saing pasar untuk perusahaan-perusahaan internasional yang
terletak atau berencana untuk menemukan di Songdo. Hampir 50 persen pembangunan

selesai, Songdo IBD memiliki 22.000 penduduk, dengan luas Songdo lebih besar sekarang
menghitung lebih dari 60.000 penduduk. Songdo IBD telah menarik inovator dan pengusaha
sama, dan kota telah berkembang dengan pesat dan secara organik sejak dibuka pada 2009.
Setelah selesai, akan ada tenaga kerja ekonomi yang kuat dari sekitar 260.000 orang di kota
baru ini dirancang dan dibangun dari awal. Songdo IBD inisiatif penjangkauan global yang
telah berhasil menarik perusahaan multinasional besar seperti Cisco dan Caps ADT.
Perusahaan-perusahaan ini juga membantu dalam pengembangan dan pengoperasian
infrastruktur kota Songdo cerdas dan berkelanjutan.
a. Lokasi
Songdo IBD terletak di jantung daerah perkotaan yang lebih besar: Songdo City,
Yeonsu-gu, Incheon, Korea Selatan, yang terletak di dalam yang lebih besar Incheon
Metropolitan City.
b. Jarak dari bandara
Jarak Aerotropolis Songdo IBD dengan bandara adalah 20 km yang dimana
menempuh waktu 18 menit perjalanan dari Bandara Incheon
c. Bangunan
Fungsi bangunan yang berada pada Aerotropolis Songdo IBD adalah , Pusat Konvensi
Songdo, Hotel Oakwood, Taman Biopark, Taman Teknologi, Pusat Riset dan Sekolah
Tinggi, dan kompleks perkantoran dan bisnis
2.2.6. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Tabel 2.1. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Konsep Aerotropolis

Aerotropolis A (KLIA Aeropolis)

Aerotropolis B (Songdo IBD)

Lokasi

daerah Sepang, Selangor, Malaysia

Songdo-dong,

Yeonsu-gu,

Incheon, Korea Selatan
Jarak Dari Bandara

6 km dan 60 km dari pusat bandara 20 kilometer dari Bandara
Schiphol

Internasional

Incheon.

26

kilometer dari Seoul
12

Universitas Sumatera Utara

Bangunan

















LCCT Conversion



Cargo Logistics Park

Landmark Songdo,
Pusat

Konvensi

Songdo,

Southern Support Zone

Hotel

Oakwood,

Airline Headquarter Offices



Airline office buildings



Other office buildings



Hostel facilities

Taman Biopark,
Taman Teknologi,
Pusat

Riset

dan

Sekolah Tinggi,

Service apartments



Theme Parks

CBD

Hotels
18 hole Golf Course & Range
F&B and retail options
Convention and Conferencing
facilities

Karakteristik Lainnya

Antara bandara dan IBD

(jika ada)

dihubungkan

lewat

suatu

jalan tol laut
Keterangan

Bandara

masih

dalam

proses Bandara masih 50 % dalam

Tambahan

perencanaan dan pengembagan

proses pembangunan

Berdasarkan studi banding kedua Aerotropolis, ada beberapa kriteria menjadi sebuah
dasar pemikiran dalam pemilihan lokasi, dan fungsi dari bangunan yang akan dirancang.
Tabel 2.2. Rangkuman Konsep Aerotropolis

Konsep perencanaan aerotropolis
Lokasi

Menurut studi banding yang di jelaskan di
atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pemilihan lokasi Aerotropolis berada pada
sebuah

daerah

maupun

kawasan

pusat

13

Universitas Sumatera Utara

kegiatan nasional (PKN) ataupun daerah
pusat-pusat pertumbuhan ekomomi utama.
Jarak dari bandara

Jarak yang didapat dari studi banding adalah
kisaran 6 km sampai dengan 20 km

Bangunan

Fungsi bangunan menurut studi banding
diatas adalah bangunan yang memiliki fungsi
sbb:




Indsutri



Pariwisata



Perdangangan dan jasa

Cargo dan logistik

Berdasarkan tabel 2.1, beberapa fungsi bangunan yang dapat dipilih untuk dirancang
pada kawasan dengan konsep Aerotropolis adalah bangunan dengan fungsi komersil seperti
hotel transit, shopping mall, rumah susun, perkantoran, dan area wisata.
Oleh sebab itu, bangunan yang akan dirancang adalah Taman Hiburan Nasional,
sedangkan tema yang akan diterapkan adalah arsitektur vernakular.
2.3 Lokasi
Lokasi perancangan berada di Kabupaten deli serdang dimana lokasi berada dekat
dengan Bandara Kualanamu, dikarenakan konsep yang digunakan dalam perancagan adalah
Aerotropolis sehinggan lokasi proyek harus berada dekat dengan Bandara Kualanamu.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera
Utara, secara administratif terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 Desa/Kelurahan (380 desa dan
14 kelurahan).
Pada pemilihan lokasi di Kabupaten deli serdang terdapat beberapa pertimbanagan
berupa dari konsep Aerotropolis dan pertimbangan peraturan-peraturan berupa Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) untuk mengetahui tata guna lahan supaya proyek yang akan
direncanakan sesuai dengan peraturan, lalu Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan
(KKOP) Bandara Kualanamu. Taman Hiburan Nasional di Kualanamu berada pada ring 2
dimana batas ketinggian bangunan 46 m.

14

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang 2025
NO

HIRARKI

1

Pusat Pelayanan Tanjung
Kawasan (PPK)

KOTA

Morawa

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
 Perdagangan dan jasa lokal;
 Industri;
 Perumahan dan permukiman.



Kuis




Percut Sei 

Tuan



Hamparan


Perak




Sunggal



Deli Tua

Batang

Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
TOD
Perumahan dan permukiman;
Kota transit
Wisata
Perdagangan dan jasa regional;
Pengolahan pertanian dan perikanan;
Perumahan dan permukiman.
Industri;
Pusat pendidikan dan olah raga;
Perdagangan dan jasa;
Industri;
Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam);
Pariwisata, dan
Kegiatan Militer
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Industri;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa regional (pasar induk
sayuran);
 TOD
 Pelayanan sosial
 Perumahan dan permukiman.

15

Universitas Sumatera Utara

NO

HIRARKI

KOTA
Pagar
Merbau
Tembung

Galang

Sibolangit

Gunung
Meriah
Namo
Rambe
Bangun
Purba
Patumbak

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
 Perdagangan dan jasa lokal;
 Pengolahan pertanian dan perkebunan;
 Perumahan dan permukiman.
















Perdagangan dan jasa;
Industri;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
TOD
Militer
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pariwisata;
Agropolitan
Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam)
Perumahan dan permukiman.
Pengolahan pertanian;
Kehutanan

 Pengolahan pertanian;
 Perumahan
 Pariwisata

 Pengolahan pertanian dan perkebunan;
 Perumahan dan permukiman;





Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan;
Industri;
Perdagangan dan jasa.

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa
criteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya
1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)



Pencapaian harus relatif mudah di akses
Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan
dengan lancar.

16

Universitas Sumatera Utara

2. Luas Lahan
Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan
dengan lancar.
3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi:



Infra Struktur
Utilitas kawasan harus bisa memenuhi

semua kebutuhan yang ada pada

fasilitas hiburan dan fasilitas penunjang lainnya.

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi site berdasarkan atas beberapa kriteria, seperti:
1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Deli Serdang dapat
dilihat pada tabel diatas.
2. Berdasarkan peraturan KKOP Bandara Kualanamu yang terletak pada ring 2.
3. Lokasi site berpotensi sebagai pengembangan Aerotropolis.
4. Aksesibilitas lokasi site yang berada di jalan arteri ke arah Kualanamu sehingga
mudah dicapai dari arah bandara Kualanamu maupun dari Kota Medan
Beberapa pertimbangan dalam Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu:
1. Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu yang berdasarkan konsep Aerotropolis
maka penempatan lokasi kawasan harus berada dekat dengan bandara dimana
terdapat peraturan jarak tempuh Bandara ke Kawasan Aerotropolis yaitu 2,5 mil,
5 mil, dan 10 mil. Lokasi Area Wisata dan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan
berada pada radius 2,5 mil (4 Km).
2. Pertimbangan lokasi site adalah pencapaian yang dekat dengan Bandara
Kualanamu Taman Hiburan Nusantara bisa menjadi fasilitas pendukung dari
aktivitas Bandara Kualanamu yaitu Taman Hiburan Nusantara yang datang bisa
berekreasi.

2.3.2. Alternatif Pemilihan Lokasi


Alternatif 1
Lokasi berada pada Kecamatan Batang Kuis di jalan Bandara
Kualanamu. Site berada di daerah perindustrian dan komersil. Rencana Sistem

17

Universitas Sumatera Utara

Perkotaan di Kubupaten Deli Serdang, kawasan ini merupakan kawasan
Pedangangan jasa dan Kawasan wisata aktif. Lokasi site ini sangat cocok
untuk Taman Hiburan Nusantara dikarenakan aksesbilitas yang baik dari
Bandara Kualanamu.

Gambar 2. 3 Alternatif site Jln. Bandara Kualanamu







Kasus Proyek : Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu
Status Proyek : Fiktif
Lokasi Proyek : Jln. Bandara Kualanamu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli
Serdang
o Batas Utara

: Pabrik batu

o Batas Timur : Crew Hotel
o Batas Selatan : Pondok Pesantren














o Batas Barat

: Sawah

Luas Lahan

: 18 Ha (180.000 m2)

Kontur

: Datar

KDB

: 60%

KLB

: 4 (max. 8)

Ketinggian menurut KKOP : Maksimum 45 m
GSB

: Jln. Bandara Kualanamu : 9 m

Potensi Lahan: - Lokasi Site dekat dengan bandara
- Aksesbilitas yang baik karena dekat dengan jalan besar
- Memiliki jalur service di samping site
- Berada pada kawasan komersil dan wisata
- Transportasi lancar dan baik
- memiliki jalur utilitas yang baik

18

Universitas Sumatera Utara



Alternatif 2
Lokasi ini berada pada Kecamatan Tanjung Morawa di jalan Batang
Kuis, site berada di daerah kawasan perumahan, perkantoran, dan juga
komersil. Pada Rencana Sistem Perkotaan di Kubupaten Deli Serdang
kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa lokal, industri, dan
perumahan dan permukiman.

Gambar 2.4 Alternatif Site Jln. Batang Kuis







Kasus Proyek : Taman Hiburan Nusantara di Kualanamu
Status Proyek : Fiktif
Lokasi Proyek : Jln. Batang Kuis, Kecamatan Tanjung morawa, Kabupaten Deli
Serdang
o Batas Utara

: Perumahan

o Batas Timur : Kantor PTPN
o Batas Selatan : Area komersil












o Batas Barat

: Perumahan TNI

Luas Lahan

: 18 Ha (180.000 m2)

Kontur

: Datar

KDB

: 60%

KLB

: 4 (max. 8)

Ketinggian menurut KKOP : Maksimum 45 m
GSB

: Jln. Batang Kuis : 9 m

19

Universitas Sumatera Utara



Potensi Lahan: - Lokasi site berada dekat dengan jalan tol
- Lokasi site berada di lahan hook
- Dekat dengan perumahan penduduk

2.4 Tinjauan Fungsi
2.4.1 Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan
1. Pelaku kegiatan :
Pelaku kegiatan dalam Taman Hiburan ini terdiri dari beberapa kelompok antara lain :
pengunjung, pengelola dan service.
Pengunjung Taman Hiburan tersebut dapat dibedakan berdasarkan motivasi atau
tujuan dari kunjungannya, yaitu (Ulinata,2010) :
a) Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana
kunjungan sebelumnya antara lain terdiri dari : mahasiswa, pelajar, pecinta
alam.
b) Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan
sebelumnya, biasanya adalah masyarakat umum yang awam dan datang
berkunjung untuk sekedar mencari hiburan dan tempat rekreasi.
Kelompok pelaku kegiatan tersebut dapat dibedakan lagi yaitu :
a) Kelompok Anak-anak ( biasanya datang dalam bentuk rombongan ), usia 5 –
13 tahun
b) Kelompok Remaja, usia 14 – 24 tahun
c) Kelompok Dewasa, usia 25 – 45 tahun
d) Kelompok Lanjut usia, 55 tahun ke atas.
Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang terdiri dari :
a) Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan
umum atau kendaraan pribadi).
b) Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang, berkisar antara 2-50 orang
(dengan menggunakan bus wisata, kendaraan umum atau kendaraan pribadi).

20

Universitas Sumatera Utara

c) Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar antara 50-300 orang (dengan
menggunakan bus wisata).
Ruang lingkup yang direncanakan adalah sebagai berikut :
• Segi fungsi

: lebih bersifat hiburan

• Segi kegiatan

: permainan, bersuka, dan bersantai

• Aktifitas

: bersantai dan bermain

2. Kegiatan yang ada
Kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah theme park umumnya dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok fungsi atau kegiatan yang berkenaan langsung
dengan jenis ruang-ruang yang dibutuhkan, yaitu :
a) Kegiatan utama
Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah Taman Hiburan Nasional
di Kualanamu melalui sarana hiburan yaitu permainan petualangan yang
disesuaikan dengan tingkatan usia pengunjung dan dibagi berdasarkan zona.
Seperti :
-

Biang lala

-

Cinema 4D

-

Tornado

-

Shoot Alien

-

Hysteria

-

Space War 3D

-

Roller Coaster

-

Space Car

-

Sky Master

-

Quantum

-

Flying Jet

-

Water Balloon

-

Game coin

b) Kegiatan penunjang
Kegiatan ini mendukung fungsi utama, sebagai fasilitas pelengkap, seperti
taman, sitting area, kafetaria, toko souvenir, dan restoran.

21

Universitas Sumatera Utara

c) Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan
Kegiatan ini berhubungan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan theme
park. Untuk menjalankan fungsi kegiatan tersebut diperlukan ruangruang
sebagai berikut:
-

Ruang-ruang pengelola (administrasi)

-

Ruang-ruang pemeliharaan

-

Ruang-ruang servis, seperti ruang loading, gudang dan lain-lain.

3. Materi penyajian
Ruang pameran dan peragaan pada galeri akan disesuaikan dengan jenis pameran dan
peragaan yang ada, seperti :
a) Pameran berkala, bersifat sementara dimana obyeknya disesuaikan dengan
tema yang diangkat
b) Pameran ruang luar, diadakan di ruang terbuka, umumnya untuk bendabenda
yang berukuran besar dan/atau relatif tahan cuaca. Sifat penyajian dari bendabenda koleksi pada ruang pameran dan peragan adalah :
c) Pasif, berupa display-display yang berisi benda-benda koleksi, gambargambar,
foto-foto, dan replika-replika dengan keterangan secara ringkas dan umum.
d) Interaktif, berupa objek dan replika-replika yang dapat disentuh, dirasakan dan
dipegang.
2.4.2 Deskripsi Perilaku
1. Alur Kegiatan Pengelola

Diagram 2.1 Alur Kegiatan Pengelola

22

Universitas Sumatera Utara

2. Alur Kegiatan Karyawan

Diagram 2.2 Alur Kegiatan Karyawan

3. Alur Kegiatan Pengunjung

Diagram 2.3 Alur Kegiatan Pengunjung

2.4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang yang ada timbul dari aktivitas yang berlangsung di dalam bangunan.
Dan aktivitas yang dilakukan dikelompokkan berdasarkan fungsi yang tersedia. Fungsi yang
terdapat pada bangunan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu fasilitas utama dan pendukung.
Fasilitas utama melayani fungsi utama yang direncanakan akan diakomodasi oleh manajemen
Taman Hiburan ini sedangkan fasilitas pendukungnya melayani fungsi utama dan fungsi lain
yang diperhitungkan akan mampu menyokong keberhasilan fungsi utama. Data kebutuhan
dan besaran ruang diambil dari studi literatur.
a) Kegiatan utama
Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah Taman Hiburan Nasional melalui
sarana hiburan yaitu permainan petualangan serta memberikan wawasan kepada
pengunjung yang disesuaikan dengan tingkatan usia pengunjung dan dibagi
berdasarkan zona.

23

Universitas Sumatera Utara

b) Kegiatan Pendukung
Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang dapat mendukung dari bangunan Taman
Hiburan Nasional tersebut, seperti Foodcourt, Coffee Shop, ATM center,
Merchandise Shop, Mushalla, Studio Foto, Money Changer.
c) Kegiatan Servis
Kegiatan ini berhubungan langsung dengan pelayanan bangunan kepada pengunjung.
Pelayanan yang tersedia seperti parkir kendaraan (baik bus, roda empat dan roda dua),
kemudian toilet umum, loading dock, air bersih, kebakaran dan elektrikal.

2.4.4 Persyaratan dan Kriteria Ruang
a) Standar ruang gerak menurut Yoshinobu Ashihara dalam buku “Eksterior Design
in Architecture” , dapat dibedakan menjadi dua :
-

Ruang gerak di dalam ruangan
Jarak minimal antara dua orang untuk melihat jelas adalah sama dengan
tinggi badannya, demikian juga berlaku untuk anak-anak. Jarak tersebut
diwujudkan dalam radius ruang yang berbentuk lingkaran.
Tabel.2.4 Hubungan Usia dan Ruang Gerak Anak

Usia

Tinggi

Ruang

Gerak

(luas

lingakaran-m”)
2-4 tahun

0,95 m

0,70

4-7 tahun

1,10 m

0,95

7-11 tahun

1,25 m

1,20

11-13 tahun

1,40 m

1,50

Sumber : Ashihara, Yoshinibu.. Eksterior Design in Architecture

24

Universitas Sumatera Utara

-

Ruang gerak di luar ruangan

Jarak terjauh untuk orang agar masih bisa berkomunikasi/bersosialisasi
dengan baik adalah 4-7 kaki.
b) Standar Ruang Alat Peraga
Alat peraga dibutuhkan pada wahana permainan Rumah Pohon dan pameran
temporer pada bangunan penerima.
-

Standar modul panil
• Jumlah panil dalam satu peraga maksimal 2 lembar untuk 1 modul
• Lebar panil minimal = 0,6 m″
• Jarak normal melihat panil antara 90 – 120 cm
• Luas ruang gerak yang diperlukan minimal = (0,9 x 1,2) x 1,2 m″ = 1 –
1,44 m″ (dilihat jelas maksimal 3 orang)

-

Standar modul simulasi komputer
Penggunaan komputer secara perorangan dengan diamati oleh maksimal 3
orang selama 5 menit, luas minimal ruang ± 2 m″

-

Standar modul berskala besar
Modul maket/model yang berskala besar diasumsikan dengan standar
tinggi maksimal 5 meter untuk diletakkan di dalam ruangan (berskala 1 :
20)

c) Persyaratan Teknis Infrastruktur
Menurut Architecture and Exhibition Design, ASTC Newsletter, May/June
1997, dalam merencanakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Beban lantai difokuskan pada lantai dasar, dengan standar 500 kg/ m″
• Ketinggian langit-langit (tinggi bersih) antara 3,60 samapai 4,50 m
• Menggantung alat peraga pada langit-langit dengan sitem Unistrut untuk
beban berat.
• Penggantungan alat peraga pada dinding memperhatikan lapisan dasarnya,
menggunakan dinding plywood/kayu lapis belakang drywall.

25

Universitas Sumatera Utara

• Sirkulasi antar benda peraga minimal berdimensi 3 x 3 m″
• Untuk keperluan daya listrik sekitar 5-10 watt/ kaki dengan pendistribusian
melalui outlet/keluaran di lantai atau langit-langit dengan pola grid.

2.4.5 Studi Banding Proyek Sejenis
a) Dunia Fantasi
Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang menarik. Dunia
Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol,
Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta,
baik untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga
Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya
lagi. Hal ini Universitas Sumatera Utara tidak mengherankan, karena tempat wisata yang
berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk menarik pengunjung.
Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan tokotoko suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektare dari rencana pembangunan 552
hektare kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol.(Wikipedia)
Kawasan Jakarta : Turangga Rangga
Kawasan Kalila : Kalila Adventure (Wahana baru dunia fantasi),Ubangga,Safari Game
Kawasan Indonesia: Alap-Alap, Tornado
Kawasan Eropa: Beng Beng, Kicir Kicir, Hysteria, Panggung Maksima
Kawasan Fantasi Hikayat: Burung Tempur, Perang Bintang,Hikayat Game, Rajawali
Kawasan Fantasi Yunani: Halilintar, Ombang Ambing, Ontang Anting, Pontang Pontang,
Arung Jeram, Teater Simulator, Historical Dunia Fantasi, Pentas Prestasi.
Kawasan Amerika: Lorong Sesat, Niagara, Poci Poci, Rango Rango, Tembak Jitu, Istana
Boneka
Kawasan Asia: Baku Toki, Bianglala, Gajah Bledug, Kora Kora

26

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.5. Denah Permainan di Dufan, Ancol (Google)

b) Genting Theme Park
Genting Theme Park berlokasi persis dibawah dan didalam First World Hotel, yang
berada 2000 meter diatas permukaan laut. Lokasi Genting sendiri lumayan jauh dari Kuala
Lumpur. Tersedia bus khusus ke Genting dari beberapa terminal di Kuala Lumpur, yaitu
Puduraya, KL Sentral, Terminal Putra, Pasarakyat. Di setiap loket terminal tersebut juga
biasanya menyediakan paket untuk bermain ke Genting Theme Park selama 1 hari sudah
termasuk tiket pulang pergi. Genting Theme Park itu seperti Dunia Fantasi di Ancol. Bedanya
permainan didalam Genting Theme Park lebih banyak dan terdiri dari Outdoor dan Indoor.
Permainan indoor lebih banyak untuk anak-anak, sedangkan arena permainan outdoor lebih
ditujukan untuk orang (Wikipedia).
-

Indoor Park

Permainan yang disediakan disini ada Pirates Ship (perahu yang diayun sampai tingi),
Roller Coaster, Spinner, Go kart.Ada juga permainan air, sama juga seperti kolam renang di
Ancol. Yang beda roaller coasternya, kalau di roller coaster Genting Theme Park disebut
Flying Coaster. Ada juga Space Shot yang bentuknya seperti tower, kita duduk di kursi (total
ada 12 kursi) yang nantinya ditarik keatas tower setinggi 57 meter dengan kecepatan
67KM/jam.

27

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.6. Denah Genting Outdoor Theme Park (Google)

-

Outdoor Park

Permainannya lebih banyak ditujukan untuk anak-anak dan dilengkapi juga dengan
berbagai cafe, resto juga butik dari merek ternama. Permainan dibatasi tinggi dan berat
badan. Kalau diperaturan tertulis tinggi badan anak maksimal 95cm,anak yang lebih tinggi
dari itu tidak bisa masuk karena bagaimanapun mainan-mainan itu kan sudah didesign untuk
berat dan tinggi badan tertentu. Kalau melampaui yang telah ditentukan, pastinya bisa
membahayakan keselamatan penikmat permainan itu sendiri.

Gambar 2.7. Denah Genting Indoor Theme Park (Google)
28

Universitas Sumatera Utara

c) Sunway Lagoon
Sunway Lagoon adalah sebuah taman hiburan di Petaling Jaya , Malaysia yang dibuka
pada 29 April 1993. Sunway Lagoon terletak diBandar Sunway , bertetangga dengan pusat
perbelanjaan Sunway Pyramid di utara, akomodasi Indah Villa di barat laut dan Sunway
Hotel di timur laut. Awalnya, ia terdiri dari taman air, taman ria dan taman hewan, tetapi
kemudian ditambah pula dengan extreme park dan scream park (Wikipedia).
Sunway Lagoon dapat diakses melalui rute dari Sunway Pyramid atau Sunway
Hotel. Pengunjung dapat membayar biaya dasar untuk memasuki taman air, taman ria dan
taman hewan saja, atau komisi khusus yang lebih mahal untuk ke dua taman lainnya yaitu
Extreme Park dan Scream Park. Setelah membeli tiket, para pengunjung diberikan gelang
tangan sebagai pertanda kebenaran masuk
Taman Rekreasi Sunway Lagoon akan menjadi rekreasi pertama di Asia yang
memiliki tema Nickelodeon. Nickelodeon memiliki maskot Spongebob, patrick, dora, Boots,
dan lainnya. Beberapa permainan yang terdapat di Sunway Lagoon :
-

Taman Ria

Area taman ria terkonsentrasi di bagian barat laut Sunway Lagoon, dan terbagi ke
Wild Wild West dan World of Adventure. Wild Wild West bermotif zaman keemasan
Amerika Serikat selatan abad ke-19, memiliki wahana kering seperti "Buffalo Bill Coaster",
"Chief Crazy Horse Carousel" dan "Butch Cassidy s Trail", ditambah lagi dengan tunggangan
berair yaitu "Niagara Falls Flume Ride", "Colorado Splash", dan "Grand Canyon River
Rapids".
World of Adventure pula hanya terdiri dari wahana kering, seperti roda ferris "Wagon
Wheel", roller-coaster "Lost City of Gold", korsel "Apache Pots" dan dua buah ayunan
raksasa 360 derajat "Tomahawk" dan "Pirate s Revenge", tidak lupa juga area pameran "The
Cave" yang terletaknya cagar harimau yaitu "Tiger Adventure". Di situ juga adanya satu
ujung jembatan gantung berukuran 428 meter (1.404 kaki) yang menyeberangi seluruh danau
dari World of Adventure, melalui gunung berapi Surf Beach sampai daerah Extreme Park di
bagian tenggara Sunway Lagoon.
-

Extreme Park

Diperkenalkan pada tahun 2008, Extreme Park terletak di bagian tenggara Sunway Lagoon,
dilengkapi dengan fasilitas ATV , sirkuit balap go-kart , lapangan Paintball , "Wall Climb",
29

Universitas Sumatera Utara

"Flying Fox" dan "Power Jump Bungee Trampoline". Tunggangan bersantai juga tersedia
dalam bentuk kayak, perahu atau "Swan Ride" di danau.
-

Scream Park

Juga dibuka pada tahun 2008, Scream Park merupakan kawasan bertema horor yang
menapilkan bioskop "Pontianak Theater of Fear" yang khusus untuk film horor dalam bentuk
3D, serta pagar sesat "Terminator X: A Laser Battle for Salvation" yang terinspirasi oleh seri
film Terminator .

Gambar 2.8. Sunway Lagoon (Google)

2.5 Elaborasi Tema
2.5.1 Pengertian Tema
Pendekatan tema perancangan “Kualanamu Theme Park” adalah melalui pendekatan
arsitektur Neo-Vernakular. Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura , arsitektur
adalah penyeimbang dan pengatur dari 3 unsur, yaitu keindahan/estetika (vesunitas),
kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas). Arsitektur dapat dikatakan sebagai
keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang
melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan
fungsi, estetika, dan psikologis. Namun dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri
di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis (Sonny Susanto, Joko
30

Universitas Sumatera Utara

Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 14/06/16 02.00AM dari http://arsitektur-neo-vernakularfazil.blogspot.com/).
Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang
pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an,
Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap polapola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah
aliran-aliran baru yaitu Post Modern.Ada 6 (enam) aliran yang muncul pada era Post Modern
menurut Charles A. Jenckdiantaranya, historiscism, straight revivalism, neovernakular,
contextualism, methapor dan post modern space. Dimana menurut (Budi A Sukada, 1988)
dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini memiliki 9 (sembilan) ciri-ciri
arsitektur sebagai berikut. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer.
1. Membangkitkan kembali kenangan historik.
2. Berkonteks urban.
3. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.
4. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya).
5. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain).
6. Dihasilkan dari partisipasi.
7. Mencerminkan aspirasi umum.
8. Bersifat plural.
9. Bersifat ekletik
Kata NEO atau NEW berarti baru atau hal yang baru, sedangkan vernakular berasal
dari vernaculus (bahasa latin) yang berarti asli. Maka arsitektur vernakular dapat diartikan
sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Arsitektur Neo-Vernakular,
tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga
elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, dan lain-lain (Wikipedia).
Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur PostModern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai
rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri.
31

Universitas Sumatera Utara

Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya
mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam
kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan (Sonny
Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 14/06/16 02.00AM dari http://arsitekturneo-vernakular-fazil.blogspot.com/).

Tabel.2.5 Perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular Dan Neo-Vernacular

No
Perbandingan
1
Ideologi

Tradisional

Vernakular

Neo-Vernakular

Terbentuk oleh tradisi
yang diwariskan secara
turuntemurun,berdasarkan
kultur dan kondisi lokal.

Terbentuk oleh
tradisi
turun
temurun
tetapi
terdapat
pengaruh
dari
luar baik fisik
maupun
nonfisik,
bentuk
perkembangan
arsitektur
tradisional.
Berkembang
setiap
waktu
untuk
merefleksikan
lingkungan,
budaya
dan
sejarah
dari
daerah
dimana
arsitektur
tersebut berada.
Transformasi dari
situasi
kultur
homogen
ke
situasi yang lebih
heterogen.
Ornamen sebagai
pelengkap, tidak
meninggalkan
nilainilai
setempat tetapi
dapat melayani
aktifitas
masyarakat
didalam.

Penerapan
elemen arsitektur
yang sudah ada
dan
kemudian
sedikit
atau
banyaknya
mengalami
pembaruan
menuju
suatu
karya
yang
modern.
Arsitektur yang
bertujuan
melestarikan
unsur-unsur lokal
yang
telah
terbentuk secara
empiris
oleh
tradisi
dan
mengembangkannya menjadi
suatu
langgam
yang
modern.
Kelanjutan dari
arsitektur
Vernacular.
Bentuk
desain
lebih modern.

2

Prinsip

Tertutup dari perubahan
zaman, terpaut pada satu
kultur kedaerahan, dan
mempunyai peraturan dan
norma-norma keagamaan
yang kental

3

Ide Desain

Lebih
mementingkan
fasade
atau
bentuk,
ornamen sebagai suatu
keharusan.

Sumber : Sonny Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 14/06/16 02.00AM dari
http://arsitektur-neo-vernakular-fazil.blogspot.com/

32

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 2.5 dapat disimpulkan bahwa arsitektur Post Modern dan aliranalirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan nontradisional, modern dengan setengah non-modern, perpaduan yang lama dengan yang baru.
Dalam timeline arsitektur modern, Vernacular berada pada posisi arsitektur modern awal dan
berkembang menjadi Neo-Vernacular pada masa modern akhir setelah terjadi eklektisme dan
kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern.
2.5.2 Interpretasi Tema
Pada era modern saat ini, muncul banyak teknologi-teknologi baru yang tidak ada
habisnya. Tidak terkecuali dalam bidang arsitektur. Teknologi tersebut bukan hanya dalam
hal bahan-bahan yang baru, namun juga dalam hal cara membangun, tujuan membangun, dll
sehingga lama kelamaan arsitektur asli suatu daerah ditinggalkan dengan berbagai alasan.
Ada beberapa pandangan bahwa arsitektur tradisional itu kuno atau ketinggalan jaman. Hal
ini yang membuat bangunan-bangunan asli suatu daerah terancam musnah. Oleh karena itu
perlu adanya usaha dan kesadaran untuk melestarikan bangunan tradisional tersebut.
Perubahan budaya, pola berpikir, dan perilaku masyarakat suatu daerah memang tidak dapat
dihindari. Namun ada cara-cara tertentu untuk melestarikan bangunan tradisional suatu
daerah. Dengan menerapkan Arsitektur Neo-Vernakluar pada bangunan, menciptakan sebuah
bangunan yang modern namun tidak meninggalkan bangunan tradisional suatu daerah (Leon
Krier, 1971).
Adapun

beberapa

prinsip-prinsip

desain

arsitektur

Neo-Vernakular

secara

terperinci adalah sebagai berikut.
a) Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap

arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang.
b) Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat

dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.
c) Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti

kondisi fisik termasuk topografi dan iklim.
d) Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang

relevan dengan program konsep arsitektur.
e) Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan

datang.

33

Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Keterkaitan Tema dengan Judul
Tema yang diterapkan pada perancangan Kualanamu Theme Park adalah tema
Arsitektur Neo-Vernakular. Kualanamu terletak di Kabupaten Deli Serdang, dengan
menekankan konsep bangunan Neo-Vernakular, sehingga budaya atau etnis yang terdapat di
Kabupaten Deli Serdang akan di angkat. Arsitektur yang akan diangkat adalah Arsitektur
Melayu, Karo, Batak Simalungun, berdasarkan data statistik Kabupaten Deli Serdang tiga
etnis tersebut merupakan etnis yang paling dominan.
a. Arsitektur Tradisional Melayu
Suku Melayu Deli, adalah salah satu suku melayu yang mendiami kabupaten Deli
Serdang. Penyebaran meliputi kota Medan, deli tua, daerah pesisir, pinggiran sungai Deli dan
Labuhan. Di kota Medan suku Melayu Deli banyak menempati daerah pinggiran kota.
Populasi suku Melayu diperkirakan lebih dari 2 juta orang (Wikipedia).

Gambar 2.9. Rumah adat Melayu (google)

Gambar 2.10. Rumah adat Melayu (google)

b. Arsitektur Karo
Rumah adat Karo disebut juga rumah Siwaluh Jabu. Biasanya ditinggali oleh 8-12
keluarga. Rumah adat siwaluh jabu biasanya berorientasi ke utara-selatan. Bahan
bangunannya menggunakan kayu, bambu, dan ijuk. Design bangunan secara alami tahan
gempa karena tiang utama yang tidak menggunakan pondasi yang tertanam, namun hanya di
letakkan di atas batu dan diatas permukaan tanah. Bangunan Siwaluh Jabu terdiri dari 3
bagian, kepala, badan, kaki, dengan bagian atap paling besar (Wikipedia).

34

Universitas Sumatera Utara

Typologi rumah adat Karo :

Gambar 2.11. Rumah Tengkorak Karo

Gambar 2.12. Tempat Tinggal Empat Kelurga

Gambar 2.13. struktur pembagian keluarga rumah adat Karo (google)

c. Arsitektur Batak Simalungun
Sub etnis Batak Simalungun berdiam di sebagian wilayah Deli Serdang sebelah Timur
Danau Toba. Rumah adatnya berbentuk panggung dengan lantai yang sebagian disangga
balok-balok besar berjajar secar horizontal bersilangan. Balok-balok ini menumpu pada
pondasi umpak. Dinding rumah agak miring dan memilliki sedikit bukaan/jendela. Atapnya
memilliki kemiringan yang curam dengan bentuk perisai pada sebagian besar sisi bawah,
sedang sisi atas berbentuk pelana dengan gevel yang miring menghadap ke bawah. Pada
ujung atas gevel biasanya dihiasi dengan kepala kerbau. Tanduknya dari kerbau asli dan
kepalanya dari injuk yang dibentuk. Bagian-bagian

konstruksi Rumah Adat Batak

Simalungun Bolon diukir, dicat serta digambar dengan warna merah, putih dan hitam. Selain

35

Universitas Sumatera Utara

sarat dengan nilai filosofis, ornamentasi rumah memiliki keunggulan dekoratif dalam
memadukan unsur alam dan manusia dengan unsur geometris (Wikipedia).

Gambar 2.14. Rumah adat Batak Simalungun

2.5.4 Studi Banding Tema Sejenis
-

National Theatre Malaysia

Bangunan teater daerah Malaysia ini merupakan salah satu bangunan neo-vernakular
di Malaysia. Terletak di Kuala Lumpur, dengan fungsi sebagai teater daerah dan juga gedung
pertunjukan, dengan kapasitas 2000 orang yang menggunakan tiga tingkat balkon. Gedung
Teater Nasional Malaysia ini merupakan salah satu ciri Malaysia sehingga terlihat sangat
lekat sekali kesan budaya Malaysianya. Gedung ini didesain dengan mengikuti konsep
bangunan tradisional melayu Malaysia yang menggunakan atap pelana yang tinggi. Dengan
mengambil bentuk vernakular yang jelas sekali dipadu dengan material yang modern
menjadikan Gedung Teater Nasional Malaysia ini terlihat modern namun tetap memiliki ciri
khas Malaysia.
Pendekatan Pemikiran Rancangan:
Gedung Teater Nasional Malaysia ini mengambil konsep vernakular dari rumah
tradisional melayu Malaysia dengan sangat jelas dan memberikan pengulangan-pengulangan
pada bagian atapnya yang bertingkat-tingkat. Atap pelana yang biasanya digunakan pada
bangunan rumah tradisional sangat tepat diaplikasikan ke gedung teater ini karena gedung
teater membutuhkan ruang yang besar dan tinggi seperti pada rumah tradisional yang

36

Universitas Sumatera Utara

menggunakan atap yang besar dan tinggi. Hal ini

juga

yang diterapkan ke dalam

bangunan Pasar Tradisional yang menggunakan atap-atap dari rumah tradisional di Aceh.

Gambar 2.15. National Theatre Malaysia

2.6 Rangkuman
Taman hiburan yang akan dirancang menggunakan tema budaya-budaya

yang

terdapat di Kabupaten Deli Serdang. Etnis budaya yang di ambil hanya tiga yaitu : Melayu
Deli, Batak Karo dan Batak Simalungun.
Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo-Vernacular adalah sebagai berikut :
1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat
diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan
ornamen).
2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen
non-fisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro
kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.
3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan
vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya). Berikut
merupakan perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular Dan Neo-Vernacular

37

Universitas Sumatera Utara