Kantor Sewa di Central Park Kualanamu.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, Bangunan Gedung. Undang – Undang Republik Indonesia Pasal 14 Nomor 26 Tahun 2007, Penataan Ruang. Lynch, Kevin (1960), The Image of the City, Cambridge MA : MIT Press.

Neufert, Ernst, dan Sunarto Tjahjadi (1995), Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Jakarta : Erlangga. DK Ching, Francis (2008), Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi 3, Jakarta : Erlanga. http://www.bloomberg.com/features/2015-the-edge-the-worlds-greenest-building/ diakses

pada tanggal 25 Maret 2016.

https://www.google.co.id/maps/place/Batang-Kuis,-Deli-Serdang-Regency,-North-Sumatra/ diakses pada tanggal 20 Maret 2016

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011, Rencana Tata Ruang

Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, Dan Karo.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), (2008-2027), Kawasan Kuala Namu dan Sekitarnya, Medan.

Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril (1997), Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Jakarta : Erlangga.

Suwardani, Maria, M, (2008), Penerapan Green Architecture dan Green Building Sebagai

Upaya Pencapaian Sustainable Architecture, Progam Skripsi Sarjana Universitas

Pandanaran Program Studi Arsitektur.

De Chiara, Joseph and john Hancoock Cellender.1990. Time Saver Standards for Building

Types. Mc Graw-Hill. Inc.

Neufert, Ernst, Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Jakarta : Erlangga. ( Alih Bahasa oleh Sjamsu Amril ).

Schueller, Wolfgang (2001), Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi Edisi 2, Jakarta : Refika Pratama.


(2)

BAB III

METODOLOGI

Dalam mencari solusi dari permasalahan arsitektur yang ada, dilakukan beberapa tahapan-tahapan Perancangan sebagai berikut :

1. Membuat urutan pekerjaan berdasarkan waktu, yang berbentuk time schedule, sehingga pengerjaan dapat dikerjakan secara bertahap.

2. Lokasi yang dipilih disesuaikan berdasarkan peraturan-peratura dari pemerintah setempat.

3. Surve ke lokasi site guna mendapatka gambaran umum permasalahan yang ada di lokasi site.

4. Mencari data (literatur, jurnal, maupun buku-buku) yang berkaitan dengan judul proyek sejenis.

Persiapan pengerjaan diatas harus teliti agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan, sehingga tehap pengumpulan data bisa optimal.

3.1. Rancangan Perancangan

Metode peperancangan yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk Perancangan generalisasi. Metode Perancangan ini lebih suka menggunakan teknik analisa mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah yang satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Perancangan kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis Perancangan kualitatif.


(3)

3.2. Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Margono (2004) Populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Sedangkan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, (2002). Dalam rancangan Kantor sewa di Central Park Kualanamu teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposiv dengan menentukan sampel dengan pencarian data dengan sumber-sumber yang valid dan jelas.

3.3.Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Metoda Pengumpulan Data

Metode Observasi

Metode Observasi adalah metoda pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai permasalahan yang ditinjau.

Metode Literature

Metode literature adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data-data yang diperlukan dari literatur – literatur yang berkaitan. Data pendukung lain yang diperlukan untuk Analisa dan Perencanaan Kawasan Wisata dan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu, berupa data sekunder dan data primer.

1.Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung, tanpa melakukan survey maupun pengamatan langsung. Data sekunder diperoleh dari sumber – sumber terkait.

Data sekunder tersebut diantaranya adalah :

a. Data mengenai kondisi eksisting Kecamatan Batang Kuis, data ini diperoleh dari Google Earth dan SAS

b. Data mengenai tata guna lahan, data ini dapat diperoleh dari pihak Bappeda Kabupaten Deli Serdang

c. Data KKOP Bandara Kualanamu, data ini dapat diperoleh dari pihak Bappeda Kabupaten Deli Serdang


(4)

d. Data jumlah penduduk di deli serdang dan jumlah wisatawan, data ini dapat di peroleh dari BPS

e. Data jumlah perusahaan / industri yang ada, data ini di peroleh dari BPS

2.Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi / survey ke lokasi eksisting site langsung.

Data primer tersebut diantaranya adalah :

a. Data kondisi fisik yang ada pada saat dilakukan observasi, yang diantaranya adalah:

• Kondisi Vegetasi di site

• Kondisi Sirkulasi

• Kondisi kebisingan

• Kondisi Itensitas bangunan

• Kondisi View

• Kondisi Kebisingan

• Kondisi Pola arsitektur

• Kondisi Keistimewaan site

• Kondisi Utilitas

3.3.2. Prosedur/Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data diawalin dengan penentuan fungsi bangunan lalu dilakukan pencarian data tentang fungsi bangunan yang telah ditentukan, lalu menentukan lokasi perancangan dengan mencari data-data kriteria lokasi yang cocok dengan fungsi bangunan nantinya. Lalu dilakukan observasi / survey langsung ke kawasan perancangan untuk mencari data tentang kondisi eksisting dari kawasan perancangan tersebut, survey yang dilakukan sebanyak 2 kali yakni:

1. Hari : Rabu, 24 Februari 2016 Waktu : 11.00 WIB – selesai

Lokasi : Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang 2. Hari : Rabu, 03 Maret 2016

Waktu : 09.00 – selesai


(5)

3.4. Rancangan Analisis Data 3.4.1. Deskripsi Kondisi Tapak

 Judul Proyek : Kantor sewa di Central Park Kualanamu  Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Tapak : Jln. Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang  Batas-batas site

• Batas Utara : lahan komersil lainnya

• Batas Timur : lahan komersil lainnya

• Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)

• Batas Barat : lahan komersil lainnya

 Luas Lahan : ± 1,5 Ha

 Kontur : Relative datar

• KDB : 60 %

• KLB : maks. 8 Lt

 Fungsi Eksisting : lahan kosong  Potensi Lokasi :

• Terletak jauh dari kebisingan kota

• Berada dekat kawasan Bandar Udara Kualanamu

• Banyaknya kendaraan umum yang menujuh ke lokasi site

• Luas site mendukung ± 1,5 Ha

3.4.2. Program Ruang

Tabel 3.1 Program Ruang A Kelompok Kegiatan : Resepsionis

No Nama Ruang Kapasitas (org) Jumlah Kapasitas

Jumlah Ruang

Kebutuhan Ruang

Luas (M2) SBR

Aktif Tamu

1 Hall Penerima 5 50 50 1 0,69 M2/org 35 DA


(6)

3 R. Informasi 2 2 4 1 - M2/ruang 24 AS

4 R. Security 2 2 4 1 - M2/ruang 12 AS

Total 196 M2

Sirkulasi 30% 58,8 M2

Total Resepsionis 254,8 M2

B Kelompok Kegiatan : Fasilitas Perbankan

No Nama Ruang Kapasitas (org) Jumlah Kapasitas

Jumlah Ruang

Kebutuhan Ruang

Luas (M2) SBR

Aktif Tamu

1 Lobby Bank 5 100 250 1 2,5 M2/org 625 DA

2 Bagian Operasional

Kas 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Deposito 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Kliring 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Giro 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Wesel 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Tabungan 2 2 1 12,5 M2/org 25 DA

Transfer 2 2 1 12,5 M2/org 25 DA

3 Bagian Ekspor Impor

Ekspor 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Impor 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

Valuta Asing 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

4 Bagian Kredit

Pengolahan Kredit 2 2 1 12,5 M2/org 25 DA


(7)

Administrasi Kredit 2 2 1 12,5 M2/org 25 DA

Pengawasan Kredit 1 1 1 12,5 M2/org 12,5 DA

5 Bagian Administrasi dan Pembukuan Pembukuan dan

Laporan

2 2 1

12,5 M2/org

25 DA

R. Arsip danFotokopi 1 25 M2/ruang 25 SB

6 Bagian Pimpinan

R. Manager 1 10 15 1 36 M2/ruang 36 DA

R. Sekertaris 1 5 8 1 25 M2/ruang 25 DA

7 Pendukung

R. Istirahat dan Loker 12 12 2 0,5 M2/org 6 DA

R. Makan dan Pantry 1 25 M2/ruang 25 DA

Gudang 1 15 M2/ruang 15 DA

ATM Center 1 1 7 3 M2/ruang 21 DA

Security 3 2 5 2 15 M2/ruang 15 AS

Total 1 Bank 1043 M2

Sirkulasi 30% 312,9 M2

Total Perbankan 1355,9 M2

C Kelompok Kegiatan : Pengelola Gedung

No Nama Ruang Kapasitas (org) Jumlah Kapasitas

Jumlah Ruang

Kebutuhan Ruang

Luas (M2) SBR

Aktif Tamu

1 Lobby & R. Tunggu 3 5 8 1 2,5 M2/org 20 DA

2 Bagian Pimpinan


(8)

R. Sekretaris 1 3 5 1 20 M2/ruang 20 AS

R. Rapat 12 12 1 2,5 M2/ruang 20 DA

3 Bagian Administrasi

Ketua 1 2 4 1 12 M2/ruang 12 DA

Staf 5 5 1 4 M2/org 20 DA

R. Arsip 1 20 M2/ruang 20 SB

4 Bagian Pemasaran

Ketua 1 2 4 1 12 M2/ruang 12 DA

Staf 5 5 1 4 M2/org 20 DA

5 Staf Personalia 2 2 1 4 M2/org 8 DA

6 Staf Keuangan 2 2 1 4 M2/org 8 DA

7 Staf Bagian Umum 2 2 1 4 M2/org 8 DA

8 R. Istirahat & Loker 8 8 2 0,5 M2/org 8 DA

9 R. Makan & Pantry 25 M2/ruang 25 DA

10 Gudang 1 15 M2/ruang 15 DA

Total 266 M2

Sirkulasi 30% 79,8 M2

Total Pengelola Gedung 345,8 M2

D Kelompok Kegiatan : Coffee Break

No Nama Ruang Kapasitas (org) Jumlah Kapasitas

Jumlah Ruang

Kebutuhan Ruang

Luas (M2) SBR

Aktif Tamu

1 Area Duduk 40 40 1 2 M2/org 80 DA

2 Kantor Pengelola 4 4 1 15 M2/org 60 AS


(9)

4 Gudang 1 40 M2/ruang 40 DA

5 Loading Dock 1 30 M2/ruang 30 DA

Total 218 M2

Sirkulasi 30% 65,4 M2

Total Restoran 283,4 M2

E Kelompok Kegiatan : Ruang Utilitas dan Servis No Nama Ruang Kapasitas (org) Jumlah

Kapasitas

Jumlah Ruang

Kebutuhan Ruang

Luas (M2) SBR

Aktif Tamu

1 R. Tunggu Sopir 10 10 1 1,5 M2/org 15 DA

2 Klinik 3 3 1 16 M2/org 48 TSS

3 Musholla 100 100 1 1 M2/org 100 TSS

4 Toilet

5 Pria

Toilet 4 4 1 1,25 M2/org 5 DA

Urinoir 1 1 1 0,94 M2/org 0,98 DA

Wastafel 3 4 1 1,35 M2/org 5,4 DA

Wanita

Toilet 4 4 1 1,25 M2/org 5 DA

Wastafel 4 4 1 1,35 M2/org 5,4 DA

6 Listrik

R. Trafo 1 20 M2/ruang 20 SB

R. Genset 1 60 M2/ruang 60 SB


(10)

7 Distribusi Air Bersih

R. Tangki Bawah 1 80 M2/ruang 80 AS

R. Tangki Atas 1 30 M2/ruang 30 AS

R. Pompa 1 20 M2/ruang 20 AS

8 Distribusi Air Kotor Sewage Treatment Plant

1

50 M2/ruang

50 SB

9 Pembuangan Sampah

R. Bak Sampah 1 20 M2/ruang 20 SB

10 AC

Chiller 1 80 M2/ruang 80 SB

AHU 12 45 M2/ruang 540 SB

Cooling Tower 1 50 M2/ruang 50 SB

11 Telepon

PABX & Sound 1 10 M2/ruang 10 SB

12 Transportasi

R. Panel Kontrol Lift 1 30 M2/ruang 30 SB

Total 1198,38 M2

Sirkulasi 30% 359,5 M2

Total Utilitas dan Servis 1557,88 M2

Keterangan :

SB : Struktur Bangunan

DA: Data Arsitek


(11)

AS : Asumsi

(Sumber : Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Jakarta : Erlangga.)

3.5. Lokasi Perancangan

Batang Kuis merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang. Di sebelah Utara, kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu, di sebelah Selatan dengan Kecamatan Tanjung Morawa, di sebelah Barat dengan Kecamatan Batang Kuis dan di sebelah Timur dengan Kecamatan Pantai Labu. Kecamatan ini terletak di 3o 35 – 3o 41 LU dan 41o – 46o BT dengan ketinggian 4 – 30 meter diatas permukaan laut. Curah hujan di Kecamatan Batang kuis sebesar 1.821 mm/tahun dan kecepatan angin 1,33 mm/tahun. Rata-rata iklim di kecamatan ini maksimum 32oC dan minimum 22,4oC dengan tingkat penguapan 4,08 mm/tahun. Pada umumnya keadaan tanah di Kecamatan Batang Kuis putih bercampur pasir dan memiliki topografi yang relatif datar. Berikut adalah tabel rencana sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang:

RENCANA SISTEM PERKOTAAN DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2025

Tabel 3.2 Rencana Sistem Perkotaan

NO HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

1 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Tanjung Morawa

• Perdagangan dan jasa lokal;

• Industri;

• Perumahan dan permukiman. Batang Kuis • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• TOD

• Perumahan dan permukiman;

• Kota transit

• Wisata

Percut Sei Tuan

• Perdagangan dan jasa regional;

• Pengolahan pertanian dan perikanan;

• Perumahan dan permukiman.

• Industri;

• Pusat pendidikan dan olah raga; Hamparan

Perak

• Perdagangan dan jasa;

• Industri;

• Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam);

• Pariwisata, dan


(12)

NO HIRARKI KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN • Perumahan dan permukiman.

Sunggal • Perdagangan dan jasa lokal;

• Industri;

• Perumahan dan permukiman.

Deli Tua • Perdagangan dan jasa regional (pasar induk

sayuran);

• TOD

• Pelayanan sosial

• Perumahan dan permukiman. Pagar

Merbau

• Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• Perumahan dan permukiman.

Tembung • Perdagangan dan jasa;

• Industri;

• Perumahan dan permukiman.

Galang • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• D

• Militer

• Perumahan dan permukiman. Sibolangit • Perdagangan dan jasa lokal;

• Pariwisata;

• Agropolitan

• Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam)

• Perumahan dan permukiman. Gunung

Meriah

• Pengolahan pertanian;

• Kehutanan

Namo Rambe

• Pengolahan pertanian;

• Perumahan

• Pariwisata Bangun

Purba

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• Perumahan dan permukiman;

Patumbak • Pengolahan pertanian dan perkebunan;

• Perumahan;

• Industri;

• Perdagangan dan jasa.


(13)

3.5.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi site berdasarkan atas beberapa kriteria, seperti:

1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel diatas.

2. Berdasarkan peraturan KKOP Bandara Kualanamu yang terletak pada ring 2. 3. Lokasi site berpotensi sebagai pengembangan Aerotropolis.

4. Aksesbilitas lokasi site yang berada di jalan arteri ke arah Kualanamu sehingga mudah dicapai dari arah bandara Kualanmu maupun dari Kota Medan.

Gambar 3.1 Lokasi Site


(14)

Gambar 3.1 Lokasi Site


(15)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1.ANALISA EKSISTING

4.1.1. Analisa Lokasi

Gambar 4.1 Peta Lokasi Site


(16)

Deli Serdang sebagai kabupaten yang cukup dekat dengan ibukotanya Provinsi Sumatera yaitu kota Medan yang tergolong sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, secara geografis kecamatan Batang Kuis terletak pada 335 - 341 LU 41 - 46 BT. Batang Kuis memiliki luas wilayahnya mencapai 4.034 Ha.

4.1.2. Kondisi Lahan Eksisting

 Judul Proyek : Kantor sewa di Central Park Kualanamu  Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Tapak : Jln. Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang  Batas-batas site

• Batas Utara : lahan komersil lainnya

• Batas Timur : lahan komersil lainnya

• Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)

• Batas Barat : lahan komersil lainnya

 Luas Lahan : ± 1,5 Ha

 Kontur : Relative datar

• KDB : 60 %

• KLB : maks. 8 Lt

 Fungsi Eksisting : lahan kosong  Potensi Lokasi :

• Terletak jauh dari kebisingan kota

• Berada dekat kawasan Bandar Udara Kualanamu

• Banyaknya kendaraan umum yang menujuh ke lokasi site


(17)

4.1.3. Peraturan

Gambar 4.2 RTR Kuala Namu dan Sekitar (Sumber : RTR Kuala Namu, 2006)

Berdasarkan RTR Kuala Namu dan Sekitarnya, lokasi lahan perancangan diperuntukkan pengembangan dan pembangunan daerah komersil. Maka, lahan lokasi site sesuai dengan fungsi perancangan hotel, sebab hotel merupakan bangunan yang bersifat komersil sekaligus residensial.

Dengan peraturan standar:

KDB : 60 %

KLB : 4 - 8 Lantai

GSB :


(18)

Timur :6 meter

Selatan :15 meter

Barat :6 meter

Berdasarkan RTR Kuala Namu, maka di temukan beberapa penguraian berupa masalah, usulan dan potensi.

Penguraian Masalah:

Belum ada dibangun hotel bisnis di sekitar kawasan, sehingga potensi ekonomi di bidang transit dan bisnis kurang terperhatikan. Serta terpisahnya pusat perbelanjaan, ruko, kantor, menjadikan kawasan ini kurang visibel bagi individu tertentu, sebab jalur utama Kuala Namu merupakan jalur dengan laju kendaraan yang tinggi.

Penguraian Usulan:

Membangun hotel bisnis di kawasan Kuala Namu, sehingga fasilitas bagi pelaku bisnis atau sekedar wisatawan dapat terwadahi. Bersama dengan dibangunya beberapa bangunan dengan fungsi lainnya sebagai fungsi yang saling mendukung, yakni pusat perbelanjaan (shopping mall) dan perkantoran. Sehingga mampu memberi kesan memfasilitasi pengunjung pada satu tempat saja.

Penguraian Potensi:

Dengan adanya hilir-mudik di sepanjang jalan utama Kuala Namu, bangunan sentra tentunya diharapkan mampu menarik banyak visitor, sehingga para pengunjung akan merasa nyaman difasilitasi dalam satu tempat, Visibel, dan mudah diakses. Dan juga lokasi dekat dengan bandara internasional Kuala Namu, di mana para pengunjung yang kemampuan finansialnya tidak sedikit yang menengah ke atas.


(19)

4.1.4. Karakter Lingkungan

Gambar 4.3 Analisa Kebisingan

(Sumber : Dokumentasi Tim Survey Site Batang Kusi, 2016)

Permasalahan :

1. Kondisi vegetasi di sekitar bahu jalan sangat berjarak, sekitar 25 m, kondisi peneduh yang kurang baik bagi pejalan kaki.

2. Kurang terawatnya pohon mengesankan view yang buruk ke arah site

3. Kebisingan yang tinggi akan terjadi pada arah selatan, sebab rataan laju kendaraan yang tinggi

Usulan :

1. Merapatkan vegetasi di sekitar bahu jalan, sekurang-kurangnya 10 meter per pohon.

2. Menanam pohon yang rimbun agar view selaras dengan area sekitar, dan memberi kesan sejuk di sepanjang area, serta meredam kebisingan.

Potensi :

1. Kesan rimbun akan menarik perhatian pengunjung yang telah melalui beberapa titik yg terkesan jenuh di kota, baik kota medan maupun tanjung morawa.

50 dB 50 dB

50 dB

60 dB

2 1

1 2


(20)

4.1.5. View

Di sekeliling site merupakan lahan kosong. Di mana bagian utara lahan hanya berupa semak, sehingga view kearah utara akan terkesan hijau, serta di ujung kita akan melihat rimbunan pohon. View di bagian timur tidak jauh berbeda dengan bagian utara, namun di bagian timur, jark 150m terdapat rimbunan pohon. Di bagian barat site, terdapat barisan pohon yang membentuk dinding. Dan yang terakhir adalah view bagian selatan, yaitu view ke jalan utama, dan tepat di seberang jalan, terdapat lahan kosong dengan perkebunan, pohon – pohon yang tinggi.

Gambar 4.4 View dari berbagai sudut tapak (Sumber : Dokumentasi Tim Survey Site Batang Kuis, 2016)


(21)

Usulan : Membuat sebuah view taman pada bagian timur

Potensi : Dengan potensi hamparan semak, akan terasa kesan menenangkan jika di ketinggian mata manusia view hijau ini dipertahankan


(22)

Gambar 4.5 Sirkulasi Site

(Sumber : Dokumentasi Tim Survey Site Batang Kuis2016)

Permasalahan :

Jalan setapak yang berada di utara dan barat site kondisinya sangat rusak, banyak lubang dan tidak rata. Sebelah selatan merupakan jalan satu arah menuju bandara.

Usulan :

Entrance akan diletakkan di Jl. Kuala Namu, dan Jalan setapak di barat site akan diperbaiki dan difungsikan sebagai jalur servis.

Solusi :

Sirkulasi menjadi lebih baik dan teratur, dan dikarenakan merupakan jalan utama menuju bandara, jalan Kuala Namu merupakan jalan bebas kemacetan.


(23)

4.1.7. Tata Guna Lahan

Gambar 4.6 Tata Guna Lahan

(Sumber : https://www.google.co.id/maps/source=tldsi&hl=en2016)

4.1.8. Batas – Batas Tapak

Gambar 4.7 Batas Tapak

(Sumber : https://www.google.co.id/maps/source=tldsi&hl=en2016) RUMAH PENDUDUK

PONDOK PESANTREN

KAWASAN KOMERSIL

PABRIK

HUTAN DAN PERKEBUNAN JALAN LINTAS


(24)

• Batas Utara : lahan kosong untuk perkebunan

• Batas Timur : lahan kosong untuk perkebunan

• Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)

• Batas Barat : lahan kosong untuk perkebunan

Gambar 4.8 Batas Tapak

(Sumber : Dokumentasi Tim Survey Site Batang Kuis,2016)

4.1.9. Utilitas

Utilitas merupakan sebuah elemen penting dalam bangunan dan juga utilitas dapat menjadi sebuah elemen bangunan yang dapat menentukan keamanan dan kenyamanan suatu bangunan. Utilitas adalah sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti keamanan, penghawaan, pencahayaan, dan penanggulangan kebakaran, sanitasi, elektrikal, penangkal petir. embuangan sampah,.

1. Elektrikal

Sumber arus dari PLN

Generator set (Genset)

Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 % dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift.


(25)

UPS (Uninteruped Power Supply)

Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.

Diagram 4.1 UPS (Uninteruped Power Supply)

2. Plumbing

Air Kotor

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses treatment terlebih dahulu.

PLN Gardu / Trafo Metera n Main Panel Generat or Panel Lighti ng Panel Power UPS

Panel Distribusi

Panel Pompa Panel AC Pompa Mesin AC Panel Fire Alarm Distribusi Distribusi Panel Klose Urinoir Klose Urinoir

Septic tank R.Chlorinasi Pompa

Saluran pembuanga


(26)

Diagram 4.2 Air Kotor

Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM, bila mengalami kerusakan, maka sumur bor akan digunakan sebagai sumber air cadangan.

Diagram 4.3 Air Bersih

• Air Buangan

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih dahulu melalui proses treatment.

Diagram 4.4 Air Buangan Dapur Toilet

Dapur Toilet

penampungan Water Pompa

Tempat pengolahan

limbah Washtafel

Washtafel PDAM Meteran Reservoir

bawah

Pompa

Sumur

Pompa Fire hydrant Pompa

Reservoir atas

Chiller Fire Sprinkler


(27)

3. Pengkondisian Udara

Diagram 4.5 Pengkondisian Udara Sistem penghawaan dapat dibagi dua yaitu:

- Penghawaan alami - Penghawaan buatan

Tabel 4.1 Pengkondisian Udara

Penghawaan alami Penghawaan buatan

Keuntungan

- Biaya lebih murah - Dapat dimodifikasi untuk

membentuk estetis bangunan

- Dapat merata disetiap ruangan - Tingkat kelembaban dan suhu

dapat dikontrol.

- Udara yang dialirkan dapat dibersihkan.

Kerugian - Kenyamanan yang tercipta tidsk dapat dikontrol.

- Tidak dapat merata disetiap ruang

- Biaya lebih mahal

- Dibutuhkan ruang yang besar sebagai tempat peletakan peralatan penghawaan.

Cooling tower

Kondensor Chiller

Air handling

unit Outlet unit Inlet unit


(28)

- Bergantung terhadap iklim tempat

- Membutuhkan bantuan energi.

(Sumber : Penulis,2016)

Kenyamanan thermal secara alami dapat diperoleh dengan cara :

• Penggunaan sun screen dan shading

• Penggunaan kaca reflektif

• Penggunaan sistem kaca ganda

• Penggunaan air pendingin

• Penggunaan blower (roof fan) untuk mempercepat aliran udara. Kenyamanan thermal secara buatan dapat diperoleh dengan cara :

• Penghawaan sistem AC Central

• Penghawaan sistem AC Packege (split)

4. Pencahayan

 Pencahayaan alami

Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela.

 Pencahayaan buatan

Untuk ruang-ruang yang tertutup, dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot (spot light).


(29)

Tabel 4.2 Pencahayaan

(Sumber : Penulis,2016)

5. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm.

Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap (Smoke Detector)

Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.

2. Alat deteksi nyala api (Flame Detector)

Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.

Sistem pemadam kebakaran yaitu: 1. Pencegahan

Pencahayaan alami Pencahayaan buatan

• Biaya murah

• Pengaturan intensitas cahaya sulit

• Bergantung terhadap iklim dan cuaca

• Baik digunakan untuk ruangan dengan dimensi yang besar (hall atau area publik)

• Biaya lebih mahal

• Intensitas cahaya dapat diatur

• Sudut pencahayaan dapat dikontrol

• Baik digunakan untuk ruang-ruang khusus dan ruang dengan dimensi kecil


(30)

• Deteksi asap

• Deteksi panas 2. Penanggulangan

• Fire hydrant : Melayani area seluas 500-800 m2

• Fire extinguser : Melayani area seluas 200-250 m2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel.

• Pilar hydrant : Diletakan di luar bangunan

• Sprinkler : Melayani area seluas 10-25 m2/spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin.

Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah:

 Terbuat dari bahan tahan api  Terdapat penekanan asap

 Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas  Radius penempatan kira-kira 40 m

6. Pembuangan Sampah

Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam bangunan seperti :

• Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas

• Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan

• Area logistik yaitu dapur

Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.

Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.


(31)

4.2.1. Analisa Bangunan 2.2 Bentuk

Analisa bentuk merupakan suatu analisa terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan, bentuk merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar banguna. Bentuk terdiri dari elemen-elemen seperti ukuran, warna, dan tektur, posisi, orientasi, massa. Semua elemen memiliki tujuan untuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan.

bentuk-bentuk dasar geometri yang digunakan dalam sebuah perancangan:

Tabel 4.3 Analisa Bangunan

(Sumber : Francis DK Ching,Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi 3,Penerbit Erlangga, Jakarta, 2008)

a. Segitiga : bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada

Kriteria

Bentuk Dasar Bangunan

Kesesuaian Bentuk Site Baik Baik Kurang Baik

Orientasi Bangunan Baik, Orientasi Jelas

Baik, Orientasi Ke

Segala Arah Tidak Jelas

Efesiensi Ruang Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien

Efisiensi Struktur dan

Konstruksi Bangunan Lebih Mudah Cukup Sulit Mudah

Kesan Yang Ingin

Dicapai Baik Baik Kurang Baik


(32)

suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya.

b. Bujur sangkar : bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk- bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai 5ariasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya.

c. Lingkaran : bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.

Keluaran: berdasarkan faktor-faktor di atas , bentuk yang paling baik yang dijadikan

sebagai pertimbangan kelebihan dan kekurangannya yang digunakan untuk menyesuaikan dengan tema Green Arsitektur adalah bentuk persegi empat dikarenakan keterkaitan dengan tema dan pertimbangan view, pergerakan angin, pergerakan matahari, dan fungsi dari proyek ini sendiri.


(33)

Gambar 4.9 Analisa Matahari (Sumber : Penulis,2016)

4.3.1. ANALISA TEKNOLOGI

Analisa Teknologi mencakup pembahasan Struktur dan Utilitas.

1. Struktur

Berfungsi menyalurkan beban atau gaya bangunan.


(34)

Tabel 4.4 Analisa Teknologi

Objek Kelemahan Kelebihan

Rangka batang Refleksi besar bila diterpa

angin

Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar (14

-22 meter), kuat dalam bentangan horizontal.

Dinding pemikul Fleksibilitas ruang kurang,

perlu keahlian khusus

Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan

cepat.

Balok Induk dan Pendukung

Ruang plafon relatif kecil (1/20 -1/24 bentang)

Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai

Kabel baja Bukan sebagai rangka utama,

ruang gaya tarik yang besar

Daya tarik yang tinggi, bentangan 100-300 meter,

fleksibilitas tinggi.

Plat Lantai Precast Selisih ketinggian relatif

kecil

Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang

plafon lebih tinggi.

Struktur bawah menyalurkan beban bangunan dari struktur atas ke tanah

Objek Keterangan

Pondasi Tiang Pancang

a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya 5ertikal maupun horizontal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah

d. Bahan dari beton, baja, dan kayu

e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar

Pondasi Sumuran a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan


(35)

d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah

Pondasi Bore Pile

a. Cukup aman untuk menahan gaya 5ertikal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi

d. Digunakan pada tanah yang tidak keras

e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama

g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis

Bahan Struktur, adalah bahan-bahan rangka dasar dari bangunan

Kriteria Beton Baja Komposit

Unsur Agregat kasar/halus,

air dan semen Besi, karbon, oksigen Beton dan Baja

Sifat Mudah dibentuk,

praktis Kaku Relatif fleksibel

Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Gaya tekan dan tarik

Daya tahan (api/cuaca)

100-450 oC/non

korosi 250

o

C/ korosi 100-450 oC/non korosi

Pengontrolan

kualitas Ketat Relatif merata Ketat

Keahlian Menengah Ahli khusus Ahli khusus

Pelaksanaan Bertahap, di

lapangan Singkat, pabrikan

Singkat, pabrikan atau lapangan

Jenis Bertulang, praktekan 5 variasi rangka dan

profil 5 variasi

Contoh Balok, kolom, lantai,

dinding core

Balok, kolom, kabel struktur

Balok, kolom, lantai, dinding core.


(36)

Bahan Bangunan

Objek Keterangan

Kayu a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok

c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif

f. Gaya sesuai arah serat

Aluminium a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas f. Ringan

Gipsum a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Anti serangga

e. Ringan & Pemasangan praktis f. Aplikasi pada plafon dan partisi

Kaca a. Sebagai sturktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus

c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban

e. Ringan & Transparan f. Kuat pada fungsi tertentu


(37)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar Pada Perancangan

Adapun konsep desain saya kali ini yaitu Arsitektur Hijau, kenapa saya memilih konsep Arsitekture Hijau yaitu untuk menyesuaikan area hijau yang ada di daerah sekitar site, selain itu bisingnya lalu lalang kendaraan bermotor dar tingginya polusi udara serta panasnya suhu udara di Deli Serdang saya fikir dapat teratasi dengan konsep Arsitekture Hijau ini, penggunaan solar panel, atau pemanfaatan energy matahari juga dapat mendukung konsep tersebut.

Gambar 5.1 Konsep Bentukan Massa Bangunan

Pada gambar pertama bentukan massa adanal kotak, kemudian di tahap kedua massa dipotong menjadi lebih tipis lagi sebagai respon dari tema Arsitektur Hijau yaitu agar cahaya yang masuk ke massa bangunan lebih banyak sehingga mengurangi pengunaan listrik.


(38)

5.2 Konsep perancangan tapak

Konsep perancangan tapak yang terdapat pada kawasan site ini adalah gabungan dari Arsitekur hijau dengan Arsitektur Rekreatif.

Gambar 5.2 Perancangan Tapak

Fungsi bangunan yang ada di central park kualanamu ini adalah Mall, Hotel, dan Kantor Sewa, mengingat di daeran sekitaran site belum ada tempat tersebut.

KANTOR SEWA MALL


(39)

5.3 Konsep Sirkulasi Perancangan

Konsep Sirkulasi Kendaraan

Konsep sirkulasi pada lokasi ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu jalur kendaraan drop off, jalur kendaraan menuju basement, dan jalur kendaraan menuju keluar bangunan.

Gambar 5.3 Konsep Sirkulasi Kendaraan


(40)

Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 5.3 Konsep Sirkulasi Kendaraan

Konsep sirkulasi pejalan kaki pada dasarnya mengikiti jalur pedestrian yang kemudian masuk ke kawasan perancangan kemudian menuju ke bangunan.


(41)

5.4 Konsep Perancangan Struktur

Konsep struktur yang dipakai adalah Rigidframe, dan kolom Baja Komposit, dengan pertimbangan faktor-faktor sebagai berikut:

• Kondisi tanah

• Rasio perbandingan tinggi dan lebar bangunan

• Pertimbangan system mekanikal

• Pertimbangan pabrication dan pelaksanaan


(42)

5.5 Konsep Perancangan Bangunan

Pengunaan Solar Panel Untuk Energi Matahari

Pengunaan Vegetasi tanaman sebagai shading Gambar 5.5 Konsep Perancangan Bangunan

Pengunaan kaca Low E untuk memaksimalkan cahaya yang masuk kedalam Bangunan


(43)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terminologi Judul

Judul proyek ini adalah Kantor sewa di Central Park Kualanamu yang berfungsi sebagai kantor sewa dengan coffe shop sebagai fasilitas penunjang.

Pengertian dari judul proyek ini adalah:

Kantor

Berasal dari bahasa Belanda kantoor dan bahasa Perancis comptoir yang berarti tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa satu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor terbagi menjadi dua jenis, kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat dapat diartikan sebagai kantor terbesar atau terpenting, sedangkan kantor cabang dapat diartikan sebagai kantor yang tersebar ke berbagai daerah.

Ruang Kantor

Berfungsi untuk mendukung penghuninya dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya jenis pekerjaan dan tugas yang dikerjakan berikut adalah tiga jenis ruang kantor:

Ruang Kerja (work spaces)

Ruang Pertemuan (meeting spaces) Ruang Pendukung (support spaces)

Ruang Kerja

Ruang kerja biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang lazim, seperti membaca, menulis, dan pekerjaan dengan menggunakan komputer. Ada Sembilan jenis generik ruang kerja, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda.


(44)

Gambar 2.1 Tipe Ruang Kerja

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor,25 Maret 2016)

Ruang Pertemuan

Ruang pertemuan biasanya digunakan untuk proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat. Ada enam jenis ruangan pertemuan, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda.

Kantor terbuka (open office) Ruangan tim (team space) Kubikel (cubicle)

Ruangan privat (private

office)

Kantor berbagi (shared

office)

Kamar tim (team room)

Booth belajar (study booth) work lounge touch down

Kamar pertemuan kecil (small meeting room)

Kamar pertemuan besar (large meeting room)

Ruang pertemuan kecil (Small meeting space)


(45)

Gambar 2.2 Tipe Ruang Pertemuan

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor,25 Maret 2016)

Ruang Pendukung

Ruang pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis generik ruang pendukung, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda.

Ruang pertemuan besar (''large meeting space)

brainstorm room meeting point

Ruang arsip (filing space) Ruang simpanan (gudang;

storage space)

Ruang printer dan fotokopi (print and copy area)


(46)

Gambar 2.3 Tipe Ruang Pendukung

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor,25 Maret 2016)

2.2. Lokasi

Deli Serdang sebagai kabupaten yang cukup dekat dengan ibukotanya Provinsi Sumatera yaitu kota Medan yang tergolong sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, secara geografis kecamatan Batang Kuis terletak pada 335 - 341 LU 41 - 46 BT. Batang Kuis memiliki luas wilayahnya mencapai 4.034 Ha

2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Kantor sewa di Central Park Kualanamu akan dibangun pada lokasi komersil yang

strategis dan berada dekat dengan kota Deli Serdang serta dekat dengan sarana pendukung

Ruang ganti (locker area) Ruang merokok (smoking

room)

Perpustakaan (library)

Ruang bermain (games

room)

Ruang tunggu (waiting

area)

Ruang sirkulasi (circulation


(47)

seperti Bandara Kualanamu, Hotel, dan Pabrik. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota medan juga menjadi pertimbangan mengapa kami memilih lokasi di Kecamatan Batang Kuis tersebut, selain itu sesui dengan arahan Struktur Ruang Mebidangro dalam Rencana Pusat Kegiatan dijelaskan bahwa, Kawasan Batang Kuis merupakan kawasan pusat perdagangan, jasa dan permukiman.

Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan terhadap

struktur kota

Letaknya yang berada dikawasan strategis dan merupakan daerah komersil

2 Wilayah

pengembangan

Site termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan – Deli Serdang.

3 Lingkungan Berada di tempat strategis dan memiliki potensi yang dapat mendukung bangunan.

4 Pencapaian /

aksesibilitas

• Mudah diakses karena letaknya yang berada di jalan utama menuju Bandara Kualanamu.

• Tingkat kemacetan yang renah

• Banyanknya transportasi umum yang menuju ke arah site/lokasi.

5 Area pelayanan Area sekitar merupakan fungsi yang saling mendukung satu sama lain.

6 Utilitas kota /

lingkungan

Dekat dengan utilitas yang memadai seperti (listrik, air, telpon, drainase, dll.)

7 Status kepemilikan Adanya status hak milik.

8 Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat memaksimalkan cahaya yang masuk kedalam bangunan, guna mengurangi pemakaian listrik yang berkebihan.


(48)

9 View Memanfaatkan view yang bagus dengan sebaik-baiknya baik dari dalam maupun dari luar site.

10 Ukuran lahan Luas lahan yang telah ditentukan didalam GBRP untuk

bangunan tunggal (> 1Ha)

11 Kontur tapak /

topografi

Kontur tapak sebaiknya relatif datar agar memudahkan perancangan bangunan.

(Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data.pdf,25 Maret 2016)

2.2.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi

Perancangan Kantor sewa di Central Park Kualanamu merupakan suatu kelengkapan sarana perekonomian di Kecamatan Batang Kuis dan sekitarnya, dalam hal ini kantor sewa yang mampu menunjang maupun menjadi iconic Kecamatan Batang Kuis mampu memberikan dampak positip bangi seluruh masyarakat dan kota Deli Serdang itu sendiri, adapun sasaran lain dari proyek ini adalah turis mancanegara yang ingin membuka kantor cabang di Indonesia tepatnta di kecamatan Batang Kuis.

Berikut adalah data umum site Kecamatan Batang Kuis :

 Judul Proyek : Kantor sewa di Central Park Kualanamu  Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Tapak : Jln. Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang  Batas-batas site

• Batas Utara : lahan komersil lainnya

• Batas Timur : lahan komersil lainnya

• Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)

• Batas Barat : lahan komersil lainnya

 Luas Lahan : ± 1,5 Ha

 Kontur : Relative datar

• KDB : 60 %


(49)

 Fungsi Eksisting : lahan kosong  Potensi Lokasi :

• Terletak jauh dari kebisingan kota

• Berada dekat kawasan Bandar Udara Kualanamu

• Banyaknya kendaraan umum yang menujuh ke lokasi site

• Luas site mendukung ± 1,5 Ha

2.3. Tinjauan Fungsi

Tinjauan fungsi membahas tentang prilaku pengguna beserta dengan aktivitas dan juga membahas tentang besaran ruang, program ruang dan studi banding dengan arsitektur fungsi sejenis.

2.3.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan

Pengguna dalam kegiatan Kantor sewa di Central Park Kualanamu terdiri atas penyewa, pengelolah dan servis.

• Penyewa

Penyewa adalah pihak yang menyewa office, ruang rapat, dan fasilitas bisnis lainnya yang disediakan guna menjalankan aktivitas bisnis.

• Pengelola

Pengelola adalah pihak yang melakukan pengelolaan kegiatan administrasi dan operasional yang dikelompokkan menjadi 2 tingkatan, yaitu :

- Pimpinan, terdiri dari direktur dan wakil direktur. Direktur ini dibantu oleh

sekretaris yang bertanggung jawab langsung kepada direktur.

- Kepala bagian, terdiri dari kabag operasional, pemasaran, keuangan,

keamanan, pemeliharaan, dan perawatan gedung.

• Servis

Servis adalah pihak yang melakukan pelayanan bangunan seperti masalah teknis, kebersihan, keamanan, utilitas, pantry, pergudangan dll.


(50)

2.3.2. Deskripsi Perilaku

Penyewa


(51)

Pengelolah


(52)

Servis


(53)

2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang

1. Fasilitas Utama

- Kantor Sewa

2. Fasilitas Pendukung

- Meeting Room - Cafe, restoran, lounge

3. Fasilitas Pelengkap

- Open Space, (taman, fountain, pedestrian, dll.)

- Lobby

4. Fasilitas Pelayanan

- Kantor pengelola - Toilet umum - Mushollah - ATM gallery - Loading dock - Pos satpam - Parkir

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Kantor

Fungsi Kelompok

Fungsi

Kebutuhan

Ruang Persyaratan

Kantor Sewa

Utama Penyewa besar • Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang

• Jendela bertirai dan tidak tembus sinar dari luar

• Target penyewa adalah Bank

• Penghawaan yang sesuai Penyewa sedang • Ketinggian antara lantai dan

plafond sesuai fungsi ruang

• Penghawaan yang sesuai

• Pencahayaan yang cukup


(54)

hitunga m2

Penyewa kecil • Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang

• Pencahayaan cukup

• Penghawaan yang sesuai

• Standar penyewaan biasanya per ruangan

Lobby • Lokasi strategis sehingga mudah ditemukan

• Pencahayaan baik

• Penghawaan baik

• Cukup luas

• Meja resepsion berukuran standart

Meeting room • Pencahayaan cukup dan sesuai

• Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang

• Tidak ada kolom penghalang di tengah ruang

• Penghawaan yang tepat dan sesuai

• Suasana interior sesuai konsep Coffe shop • Memerlukan view yang bagus

• Menyediakan tempat indoor dan outdoor

• Kursi dan meja diklasifikasikan berdasarkan jumlah kursi (dua kursi, empat, dsb)

• Material yang dipakai di dalam cafe harus berdasarkan konsep yang diusung


(55)

(Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data.pdf,25 Maret 2016)

2.3.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

The Edge (Amsterdam, The Netherlands)

Daerah Zuidas Amsterdam dengan cepat muncul sebagai salah satu kawasan bisnis yang paling signifikan di Eropa, dengan koneksi yang sangat baik untuk transportasi umum dan jaringan siklus-rute dan stasiun kereta api berkecepatan tinggi baru. Kantor 40,000m² baru untuk Deloitte adalah gedung kantor yang paling berkelanjutan di dunia yang telah mendapat rating tertinggi yang pernah dicatat oleh Building Research Establishment (BRE), penilai global bangunan yang berkelanjutan.

Proyek yang diberi nama The Edge, meraih sertifikasi konstruksi baru BREEAM dari 'Outstanding' serta skor 98,36 persen dengan menggunakan teknologi pintar yang

• Penghawaan baik

• Pencahayaan yang sesuai

• Kebersihan dan kerapian baik

Area parkir • Kemudahan pencapaian dan

sirkulasi

• Menggunakan perkerasan yang aman

• Ukuran parkir untuk kendaraan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan

• Ukuran sesuai standard Pelengkap Toilet/ rest room • Ruangan cukup untuk

pengunjung

• Tertutup dan tidak tembus pandang

• Penghawaan yang sesuai

• Pencahayaan yang cukup


(56)

inovatif.Ruang kerja diatur di sekitar atrium megah 15-lantai, sebuah jendela animasi untuk aktifitas perkantoran, jembatan beredar dan core angkat. Bagian dasar atrium diaktivasi oleh restoran, kafe, ruang pameran dan fasilitas konferensi.

Atrium merupakan paru-paru bangunan, dan sirkulasi ruang kantor. Bentuk bangunan memungkinkan cahaya utara menjadi 60% untuk kantor. Timur, barat serta selatan dinding memiliki bukaan yang lebih kecil. Selain peranannya dalam strategi lingkungan, atrium menyediakan bangunan dengan sebuah identitas yang akan memberikan kontribusi pada arsitektur yang luar biasa dari Zuidas.

Gambar 2.4 The Edge (Amsterdam, The Netherlands)


(57)

2.4. ELABORASI TEMA

2.4.1. Pengertian Tema Green Arsitektur

Arsitektur hijau merupakan konsep arsitektur yang berusaha untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh moderasi dan efisiensi dalam pemakaian bahan bangunan, energi, serta ruang pembangunan terhadap lingkungan alam. Konsep ini juga biasa disebut arsitektur berkelanjutan. Di dalam konsep arsitektur hijau, pendekatan utama yang digunakan yaitu kesadaran pada energi dan konservasi ekologi dalam pengelolaan lingkungan. Sedangkan manfaat utama dari green architecture diharapkan bisa melestarikan lingkungan alam sekitar sehingga tetap layak huni bagi generasi yang akan datang.

2.4.2. Interpretasi Tema

Prinsip dasar dari arsitektur hijau ialah memanfaatkan energi secara efisien dalam kelanjutan arsitektur tersebut. Jadi di mulai dari proses pembangunan, perawatan, renovasi, dan lain-lain harus dilakukan dengan memperhatikan pemakaian energi. Bahkan akan lebih baik jika keberadaan arsitektur tersebut mampu menghasilkan suatu energi baru. Misalnya pemanfaatan sinar matahari, angin, petir, hujan, dan sebagainya.

Gambar 2.5 Lingkaran Konsep Green Arsitektur

(Sumber : http://harian.analisadaily.com/arsitektur/news/bermula-dari-vernakular-dan-kolonial-tropis/206006/2016/01/17)


(58)

2.4.3. Keterkaitan Tema Dengan Judul

Tema yang diterapkan pada perancangan Kantor Sewa di Cenrtal Park Kualanamu adalah tema Green Arsitektur. Hal ini dikarenakan banyak bangunan dirancang tanpa pertimbangan yang matang, sehingga mengakibatkan pemborosan energi, dan tidak berkelanjutan.

2.4.4. Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis

BSD Office Park, BSD City – Tangerang

• Nama Proyek : BSD Office Park

• Pengembang : PT. Bumi Serpong Damai (BSD) • Lokasi : BSD City, Tangerang

• Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri • Luas Tapak : 8.245 m2

• Luas Lantai Dasar : 3.144 m2

• Luas Bangunan Total : 13.329 m2 Jumlah • Lantai : 5 lantai dan 1 semi basement

Gambar 2.6 BSD Office Park, BSD City – Tangerang (Sumber :http://www.sinarmasland.com/bsd-green-office-park,25 Maret 2016)

Green Architecture, sebuah konsep bangunan arsitektur berwawasan lingkungan hijau


(59)

solusi untuk mengurangi laju pemanasan global (global warming). PT. Bumi Serpong Damai (BSD), pengembang BSD City, akan membangun kompleks perkantoran hijau (green office) di kawasan Central Business District (CBD) BSD City. Kompleks perkantoran tersebut menggabungkan konsep high-tech office dengan lingkungan hijau.

BSD City – Business Park menciptakan kawasan bisnis representatif yang tidak hanya menyediakan kawasana yang ramah lingkungan, tetapi juga mengarahkan untuk menciptakan bangunan kantor yang berkualitas dengan disediakannya area publik dengan ruang-ruang hijau terbuka serta plaza yang cukup luas di antara bangunan-bangunan kantor tersebut. Salah satu bagian dari BSD City – Business Park adalah BSD Office Park. Bangunan dengan luas sekitar 13.000 m2 dengan peruntukan kantor sewa ini terdiri dari empat lantai tipikal dan satu lantai penthouse. Area support berupa parkir kendaraan kapasitas 170 mobil dan ruang-ruang mekanikal elektrikal terdapat di lantai semi basement sehingga pemaksimalan sirkulasi udara pasif dapat tercapai.

Bangunan ini menerapkan konsep green architecture sebagai diferensiasi market

rental office. Hal ini menarik karena ada keberanian dari phak pengembang (developer) untuk

memasarkan sesuatu yang lain sehingga terbentuk pasar tersendiri. Dapat kita pahami bahwa penerapan konsep green architecture di Indoensia terutama dengan fungsi rental office tentu saja akan berpengaruh dalam perhitungan nilai konstruksi yang lebih mahal dengan konsekuensi pada nilai jual bangunan.

Bagaimana menyikapi fenomena ini baik dari segi desain, maupun ekonomi. Bangunan ini mungkin dapat diambil sebagai reference dalam kasus penerapan bagaimana sebuah konsep green atau lebih tepatnya konsep hemat energi yang dapat diterapkan pada sebuah rental office.

Dilihat dari arah hadap bangunan, tapak bangunan ini sangat baik untuk memaksimalkan pencahayaan alami bangunan dengan meletakkan sisi panjang bangunan di utara-selatan, sedangkan timur merupakan sisi depan bangunan. Massa bangunan merupakan dua buah gedung/wing yang dihubungkan dengan sebuah innercourt sebagai void yang berfungsi sebagai sumber pencahayaan alami dan penghawaan juga membawa suasana taman di area kerja. Atapnya, roof garden mampu meredam panas dan dimanfaatkan sebagai taman untuk unit penthouse. Selain itu roof garden juga konversi lahan hijau yang digunakan sebagai areal office meskipun tidak seluruhnya.


(60)

Gambar 2.7 BSD Office Park, BSD City – Tangerang (Sumber :http://www.sinarmasland.com/bsd-green-office-park,25 Maret 2016)

Jenis shading louvre alumunium tube, vegetasi, dan kaca low E. Khusus pada sisi timur dan barat bangunan digunakan double shading berupa louvre dan kaca yang mampu menahan panas sehingga beban pengkondisian udara tidak terlalu berat. Selain elemen arsitektur bangunan, sistem mekanikal/elektrikal juga mempunyai nilai penting dalam penghematan energi. Pemilihan jenis dan zoning pengkondisian udara yang tepat, sistem otomatisasi dan pemilihan jenis pencahayaan diharapkan mampu mengurangi beban energi listrik bangunan. Pengolahan air dengan sistem recycle diharapkan mampu meningkatkan nilai guna air yang biasanya terbuang percuma setelah sekali pakai.

Semua lantai dasar di gedung-gedung yang akan dibangun di BSD Office Park BSD City dijadikan area ritel. Di sana akan dibangun kafe, restoran, toko, dan bank, bahkan show

room mobil. Jika berkantor di BSD Office Park BSD City, kita dapat memanfaatkan waktu

luang lebih banyak bersama keluarga sehingga bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya transportasi. Dengan adanya BSD Office Park, maka BSD City akan menjadi kota yang semakin lengkap.


(61)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidang-Ro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara yang memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional Indonesia – Thailand – Singapura (IMT-GT). Letaknya yang strategis menjadi perhatian penting dalam pengembangan Metropolitan Mebidang-Ro untuk kedepannya.

Bandar udara Internasional Kualanamu (KNO) adalah bandar udara internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandar udara Kualanamu merupakan relokasi dari Bandar udara umum Polonia yang ada di Kota Medan, semua aktivitas umum yang ada di Baandar udara Polonia Kota Medan dipindahkan ke Bandar udara Kualanamu, lokasinya yang merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Desa Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Jaraknya yang hanya 39 km dari pusat Kota Medan menjadikan daerah ini kawasan yang berkembang dengan sangat pesat. Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki potensi yang baik untuk memajukan perekonomian dan pengembangan kawasan strategi nasional di daerah Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo dikarenakan adanya pembangunan tol Sumatera yang menghubungkan Bandar Udara Kualanamu dengan Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung yang saling terintegrasi satu sama lain.

Pembangunan tol Sumatera yang terintegrasi membentuk ide pengembangan Airport dan Metropolis (AEROTROPOLIS), yaitu pengembangan kawasan dalam skala perkotaan yang mandiri dan memiliki fungsi sebagai kawasan perekonomian yang memiliki keterkaitan fungsional dan terhubung dalam sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dan terpusat. Perkembangan kota, pada hakikatnya menyangkut barbagai aspek kehiduapan. Perkembangan adalah suatu proses perubahan keadaan dari satu kadaan ke keadaan yang lain


(62)

dalam waktu yang berbeda. Perkembangan dan pertumbuhan kota yang barjalan sangat dinamis Menurut Branch (1995:37)

Kinerja perekonomian Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 6,06 persen. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan positif pada semua sektor ekonomi. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor yang berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,11 persen dibanding dengan sektor perekonomian lainnya. Disusul oleh sektor bangunan 9,86 persen, jasa-jasa 9,23 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 8,73 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 7,50 persen, sektor pertambangan dan penggalian 6,61 persen, sektor perdagangan, hotel dan

restoran 6,38 persen, dan sektor pertanian 4,89 persen. Sedangkan sektor industri pengolahan menjadi sektor yang paling rendah pertumbuhannya, yaitu 4,45 persen.

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Deli Serdang Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha/Sektor (%)

Lapangan Usaha/Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 *)

(1) (2) (3)

1. Pertanian 4,74 4,89

2. Pertambangan dan Penggalian 6,76 6,61

3. Industri Pengolahan 4,40 4,45

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 8,84 8,73

5. Bangunan 11,51 9,86

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,20 6,38

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,98 7,50

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11,66 10,11

9. Jasa-jasa 8,90 9,23

PDRB 8,90 6,06

Keterangan : *) Angka sementara


(63)

Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat sangat sedikitnya tingkat pengangguran yang ada di Kota Deli Serdang, berdasarkan data tersebut maka didapatlah grafik sebagai berikut:

Diagram 1.1 Statistik Keadaan Angkatan Kerja Kab. Deli Serdang Tahun 2013

(Sumber : BPS Kota Deli Serdang/ BPS-Statistic of Deli Serdang City.pdf, 25 April 2016)

Tabel 1.2 Letak dan Geografis Daerah Kecamatan Batang Kuis

No. U r a i a n Letak dan Geografis

(1) (2) (3)

1 Pulau Sumatera

Propinsi Sumatera Utara

Kabupaten Deli Serdang

Kecamatan Batang Kuis

Letak 335 - 341 LU 41 - 46 BT


(64)

Ketinggian 4 – 30 meter

Iklim Max. 32 C

Min. 22,4 C

Cura Hujan 1.821 mm/tahun

Kecepatan Angin 1,33 mm/dt

Penguapan 4,08 mm/hr

Keadaan Tanah Umumnya putih campur pasir

Keadaan Topografi Relatif Datar

Kelurahan / Desa 11 Desa (status desa)

Penduduk 62.348 Jiwa

2 Batas Batas

Sebelah Utara Kecamatan Pantai Labu

Sebelah Timur Kec. Beringin & Kec. Pantai labu

Sebelah Selatan Kecamatan Tanjung Morawa

Sebelah Barat Kecamatan Percut Sei Tuan

(Sumber : Koordinator Statistik Kecamatan.pdf, 25 April 2015)

Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memperlancar arus perdagangan, investasi, pariwisata dan jasa, serta membuka peluang pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia di kawasan ini secara optimal. Sejalan dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu wadah yang diharapkan dapat menjadi tempat dimana aktifitas bisnis dapat terakomodasi dengan baik, salah satu wadah tersebut adalah Kantor sewa di Central Park Kualanamu dimana didalamnya terdapat berbagai srana dan prasarana kegiatan bisnis yang intergatif, disamping itu juga ruang terbukan yang dapat menjadi wadah kegiatan umum dan tempat beraktivitas.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan dari pembangunan Kantor sewa di Central Park Kualanamu adalah:

• Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di kawasan Kabupaten Deli Serdang dan sekitarnya.


(65)

• Menjadikan Kabupaten Deli Serdang sebagai kota (AEROTROPOLIS) yang berkembang, mandiri dan produktif.

• Menciptakan lapangan pekerjaan guna mengurangi angka pengangguran.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Dari pemetaan faktor-faktor dan variabel-variabel yang terkait. Berdasarkan judul, diperoleh perumusan sebagai berikut :

• Seberapa besar pengaruh Kantor sewa di Central Park Kualanamu terhadap perekonomian masyarakat sekitar?

• Bagaimanakah dampak Kantor sewa di Central Park Kualanamu terhadap kawasan sekitar?

• Bagaimana cara menghubungkan yang baik antara pusat perkantoran dengan tempat-tempat disekitarnya?

1.4.PENDEKATAN

Pendekatan-pendekatan yang sudah dilakukan dalam proses pengembangan konsep dan perancangan antara lain :

Study pustaka

Segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang akan diterapkan pada rancangan yang akan direalisasikan, guna mendapatkan informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan perancangan yang berguna untuk memperkuat poin-poin penting serta data-data dan fakta-fakta secara ilmiah. Adapun yang dimaksud disini yaitu Kantor sewa di Central Park Kualanamu dengan mengusung tema Green Architecture sebagai upaya pencapaian Sustainable


(66)

Study banding

Study banding yang dilakukan terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan-pendekatan pada perancangan dan melihat keadaan yang sudah ada di sekitar site, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, jurnal, tesis, dan lain sebagainya yang dapat mendukung keakuratan suatu data, maupun fakta secara ilmiah.

Study lapangan

Segala sesuatu yang bekaitan dengan kondisi site atau lahan study dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek, sudah di survey secara langsung ke lapangan perancangan.

1.5. LINGKUP/ BATASAN

Batasan-batasan kajian yang akan dibahas dalam study kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan desain dan merancang sebuah Kantor sewa di Central Park Kualanamu. Lingkup Pembahasan yang akan digunakan adalah:

1. Merencanakan dan merancang Kantor sewa di Central Park Kualanamu yang berkonsep Aerotropolis yang didasari oleh disiplin ilmu arsitektur.

2. Kantor sewa di Central Park Kualanamu merupakan kasus proyek bangunan tunggal dengan luas lahan 1,5 ha.

3. Pada proyek Kantor sewa di Central Park Kualanamu akan mengusung tema

Green Architecture sebagai upaya pencapaian Sustainable Architecture.

Batasan-batasan dalam merancang Kantor sewa di Central Park Kualanamu adalah:

1. Hanya membahas masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah Pusat Perkantoran.

2. Kajian arsitektur yang akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini, yaitu Green Architecture.


(67)

3. Bagaimana menerapkan tema Green Architecture pada sebuah bangunan Pusat Perkantoran.

1.6. KERANGKA BERFIKIR

Diagram 1.2 Kerangka Berfikir TOR dari Klien

Tujuan :

Menyediakan suatu wadah yang mengakomodir sektor usaha atau bisnis di Kota Deli Serdang serta memberikan citra yang positif bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Kondisi objektif :

Pengolahan tapak atau site sehingga sirkulasi dan alur kegiatan tidak terganggu.

Pemilihan Tema : Green Architecture

Rumusan Masalah :

Perancangan Pusat Perkantoran di Kawasan Kualanamu dengan fungsi kantor sewa yang secara arsitektural dapat memberikan

kenyamanan, dan mengoptimalkan akses pasar

Tinjauan Teoritis :

Persyaratan bangunan tinggi dan pedoman perancangan bangunan bisnis / usaha.

Tinjauan empiris :

• Studi bsnding

• Pengamatan

• Survey Lapangan

Kriteria desain

Analisa masalah

Konsep desain

Hasil perancangan


(68)

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika Penulisan laporan yaitu : tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan rapi dan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Kantor sewa di Central Park Kualanamu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pengertian Kantor sewa di Central Park Kualanamu, lokasi, tinjauan fungsi dan studi banding terhadap Kasus Proyek sejenis yang lain.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.

BAB IV ANALISIS

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar-gambar desain dan foto maket hasil perancangan.

DAFTAR PUSTAKA


(69)

ABSTRAK

Bandar udara Internasional Kualanamu (KNO) adalah bandar udara internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidang-Ro berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara yang memiliki kedudukan strategis terhadap pengembangan Segitiga Ekonomi Regional Indonesia – Thailand – Singapura (IMT-GT). Pembangunan tol Sumatera yang terintegrasi membentuk ide pengembangan Airport dan Metropolis (AEROTROPOLIS), yaitu pengembangan kawasan dalam skala perkotaan yang mandiri dan memiliki fungsi sebagai kawasan perekonomian yang memiliki keterkaitan fungsional dan terhubung dalam sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dan terpusat. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan positif pada semua sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memperlancar arus perdagangan, investasi, pariwisata dan jasa, serta membuka peluang pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia di kawasan ini secara optimal. Sejalan dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu wadah yang diharapkan dapat menjadi tempat dimana aktifitas bisnis dapat terakomodasi dengan baik, salah satu wadah tersebut adalah Kantor sewa di Central Park Kualanamu dimana didalamnya terdapat berbagai sarana dan prasarana kegiatan bisnis yang intergatif, disamping itu juga ruang terbuka yang dapat menjadi wadah kegiatan umum dan tempat beraktivitas.


(70)

ABSTRACT

International airport Kualanamu (KNO) is an international airport became the pride of the people of North Sumatra located in Deli Serdang, North Sumatra Province. National Spatial Policy puts Metropolitan Mebidang-Ro as National Activity Center (PKN) as well as the National Strategic Areas (KSN) with a focus on the development of economic activities. Metropolitan Mebidang-Ro is in Region Sumatera Utara which has a strategic position on the development of the Regional Economic Triangle Indonesia - Thailand - Singapore (IMT-GT). Sumatera toll road construction that is integrated to the idea of the development of Airport and Metropolis (AEROTROPOLIS), namely the development of the area in the urban scale independent and has a function as a regional economy that has a functional connection and connected in a network system integrated regional infrastructure and centralized. This increase was supported by positive growth in all sectors of the economy. Rapid economic growth will facilitate the flow of trade, investment, tourism and services, as well as the open up opportunities utilization of Natural Resources and Human Resources in this area optimally. Correspondingly with this, needed a container that is expected to become a place where business activities can be accommodated properly, one of the container is Office rents in Central Park Kualanamu in which there are a variety of facilities and infrastructure business activities intergatif, besides that it is also open space can become a place of general activities and a place to move.

Keywords : An area for future growth, Sustainable, Functional.


(71)

KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK KUALANAMU

SKRIPSI

OLEH

AGUS TRIANDONO

110406001

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(72)

KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK KUALANAMU

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

OLEH:

AGUS TRIANDONO

110406001

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(73)

PERNYATAAN

KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK KUALANAMU

SKRIPSI

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2016 Penulis

Agus Triandono 110406001


(74)

Judul Skripsi

: KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK KUALANAMU

Nama Mahasiswa : Agus Triandono Nomor Induk Mahasiswa : 1104060001

Departemen : Arsitektur

Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing

Imam Faisal Pane, S.T., M.T NIP. 197408102002121001

Koordinator Skripsi Ketua Departemen Arsitektur

NIP. 195811271987011001

Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M.Arch

NIP. 196703071993031004 Ir.N.Vinky Rahman, M.T.


(75)

Tanggal Lulus:

Telah diuji pada Tanggal : Juli 2016

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Imam Faisal Pane, S.T., M.T. Anggota Komisi Penguji : 1. Hajar Suantoro, S.T., M.T. 2. Putripanda Sari, S.T., M.T.


(76)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Agus Triandono

NIM : 110406001

JuduL Tugas Akhir

: KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK

KUALANAMU

Tema : Green Architecture

Rekapitulasi Nilai :

A

B+

B

C+

C

D

E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf

Koordinator

No. Status Pembimbing

RTA-4231

1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa

Sidang

4. Perbaikan dengan

Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, Juli 2016

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator Tugas Akhir

Ir.N.Vinky Rahman, M.T.

Dr. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl. T.P., M.Arch


(77)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Departemen Arsitektur USU dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi penjelasan mengenai Skripsi dari penulis yang berjudul Kantor Sewa di Central Park Kualanamu. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. selaku desen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik

2) Bapak Hajar Suantoro, S.T., M.T.. selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang sangat bermanfaat selama proses perancangan

3) Ibu Putri Panda Sari, S.T., M.T.selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang sangat bermanfaat selama proses perancangan

4) Kepada kedua orang tua serta abang dan kakak saya tercinta yang dengan sabar, setia dan penuh kasih sayang dan perhatian yang tak terbalaskan dalam membimbing dan memberi semangat, serta yang terutama dorongan moril maupun materil

5) Rekan kelompok seperjuangan, Nurul Yoan, Adenan Rivai, Eny Mauliza, Aryansah dan Edy Agusto yang telah bersama-sama melalui proses perancangan skripsi ini 6) Yufani Muhari, untuk semua support dan motivasi yang telah diberikan kepada


(78)

ii

7) Teman-teman dan sahabat saya Fithrul, Wicak, Dimas, Atika Zalina, Ridho, Imam, Aziz, Faizah, Dyan Suci, Zeila, Putri, Utik, Ananda, Fidyan, Aldo, Windi, yang telah membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini

8) Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala bantuan dalam penulisan tugas akhir ini

Semoga kiranya Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis sungguh menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Karena itu, penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan skripsi ini kedepannya. Semoga laporan skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu arsitektur umumnya dan bagi para pembaca khususnya.

Medan, Juli 2016 Hormat penulis,

Agus Triandono 110406001


(79)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... viix BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG... 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ... 4

1.3. PERUMUSAN MASALAH ... 5

1.4.PENDEKATAN ... 5

1.5. LINGKUP/ BATASAN ... 6

1.6. KERANGKA BERFIKIR ... 7

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Terminologi Judul ... 9

2.2. Lokasi ... 12

2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 12

2.2.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi ... 14

2.3. Tinjauan Fungsi ... 15

2.3.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan ... 15

2.3.2. Deskripsi Perilaku ... 16

2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 19

2.3.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis ... 21

2.4. ELABORASI TEMA ... 23

2.4.1.Pengertian Tema Green Arsitektur ... 23

2.4.3.Keterkaitan Tema Dengan Judul ... 24

2.4.4.Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis ... 24


(80)

iv

3.1. Rancangan Perancangan ... 27

3.2. Populasi dan Sampel ... 28

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.3.1. Metoda Pengumpulan Data ... 28

3.3.2. Prosedur/Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 29

3.4. Rancangan Analisis Data ... 30

3.4.1. Deskripsi Kondisi Tapak ... 30

3.4.2. Program Ruang ... 30

3.5. Lokasi Perancangan... 36

3.5.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 38

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 40

4.1. ANALISA EKSISTING ... 40

4.1.1. Analisa Lokasi ... 40

4.1.2. Kondisi Lahan Eksisting ... 41

4.1.3.Peraturan ... 42

4.1.4. Karakter Lingkungan ... 44

4.1.5.View ... 45

4.1.6.Sirkulasi ... 46

4.1.7. Tata Guna Lahan ... 48

4.1.8. Batas – Batas Tapak ... 48

4.1.9. Utilitas ... 49

4.2.1. Analisa Bangunan ... 56

2.2 Bentuk ... 56

4.3.1. ANALISA TEKNOLOGI ... 59

BAB V. KONSEP PERANCANGAN ... 62

5.1 Konsep Dasar Pada Perancangan ... 62

5.2 Konsep Perancangan Tapak ... 63

5.3 Konsep Sirkulasi Perancangan ... 64

5.4 Konsep Perancangan Struktur ... 66

5.4 Konsep Perancangan Bangunan ... 66


(1)

7)

Teman-teman dan sahabat saya Fithrul, Wicak, Dimas, Atika Zalina, Ridho, Imam,

Aziz, Faizah, Dyan Suci, Zeila, Putri, Utik, Ananda, Fidyan, Aldo, Windi, yang telah

membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini

8)

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala bantuan dalam

penulisan tugas akhir ini

Semoga kiranya Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu. Penulis sungguh menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak

kekurangan. Karena itu, penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi

penyempurnaan skripsi ini kedepannya. Semoga laporan skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu arsitektur umumnya dan bagi para pembaca khususnya.

Medan, Juli 2016

Hormat penulis,

Agus Triandono

110406001


(2)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... viix BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG... 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ... 4

1.3. PERUMUSAN MASALAH ... 5

1.4.PENDEKATAN ... 5

1.5. LINGKUP/ BATASAN ... 6

1.6. KERANGKA BERFIKIR ... 7

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Terminologi Judul ... 9

2.2. Lokasi ... 12

2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 12

2.2.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi ... 14

2.3. Tinjauan Fungsi ... 15

2.3.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan ... 15

2.3.2. Deskripsi Perilaku ... 16

2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 19

2.3.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis ... 21

2.4. ELABORASI TEMA ... 23

2.4.1.Pengertian Tema Green Arsitektur ... 23

2.4.3.Keterkaitan Tema Dengan Judul ... 24

2.4.4.Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis ... 24

BAB III. METODOLOGI ... Error! Bookmark not defined.


(3)

3.1. Rancangan Perancangan ... 27

3.2. Populasi dan Sampel ... 28

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.3.1. Metoda Pengumpulan Data ... 28

3.3.2. Prosedur/Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 29

3.4. Rancangan Analisis Data ... 30

3.4.1. Deskripsi Kondisi Tapak ... 30

3.4.2. Program Ruang ... 30

3.5. Lokasi Perancangan... 36

3.5.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 38

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 40

4.1. ANALISA EKSISTING ... 40

4.1.1. Analisa Lokasi ... 40

4.1.2. Kondisi Lahan Eksisting ... 41

4.1.3.Peraturan ... 42

4.1.4. Karakter Lingkungan ... 44

4.1.5.View ... 45

4.1.6.Sirkulasi ... 46

4.1.7. Tata Guna Lahan ... 48

4.1.8. Batas – Batas Tapak ... 48

4.1.9. Utilitas ... 49

4.2.1. Analisa Bangunan ... 56

2.2 Bentuk ... 56

4.3.1. ANALISA TEKNOLOGI ... 59

BAB V. KONSEP PERANCANGAN ... 62

5.1 Konsep Dasar Pada Perancangan ... 62

5.2 Konsep Perancangan Tapak ... 63

5.3 Konsep Sirkulasi Perancangan ... 64

5.4 Konsep Perancangan Struktur ... 66

5.4 Konsep Perancangan Bangunan ... 66


(4)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Ruang Kerja ... 10

Gambar 2.2 Tipe Ruang Pertemuan ... 11

Gambar 2.3 Tipe Ruang Pendukung... 12

Gambar 2.4 The Edge (Amsterdam, The Netherlands) ... 22

Gambar 2.5 Lingkaran Konsep Green Arsitektur ... 23

Gambar 2.6 BSD Office Park, BSD City – Tangerang ... 24

Gambar 2.7 BSD Office Park, BSD City – Tangerang……… 26

Gambar 3.1 Lokasi Site ... 38

Gambar 3.2 Lokasi Site ... 39

Gambar 4.1 Lokasi Proyek ... 40

Gambar 4.2 RTR Kuala Namu dan Sekitar ... 42

Gambar 4.3 Analisa Kebisingan ... 44

Gambar 4.4 Analisa View dari berbagai sudut tapak ... 45

Gambar 4.5 Analisa Sirkulasi Site ... 47

Gambar 4.6 Analisa Tata Guna Lahan ... 48

Gambar 4.7 Analisa Batas Tapak ... 48

Gambar 4.8 Analisa Batas Tapak ... 49

Gambar 5.1 Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 62

Gambar 5.2 Analisa Konsep Perancangan Tapak ... 63

Gambar 5.3 Analisa Konsep Sirkulasi Perancangan ... 64

Gambar 5.4 Analisa Konsep Struktur Bangunan ... 66

Gambar 5.5 Analisa Konsep Perancangan Bangunan ... 67


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Tabel

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Deli Serdang ... 2

Tabel I.2. Tabel Letak dan Geografis Daerah Kecamatan Batang Kuis... 4

Tabel II.1. Kriteria Pemilihan Lokasi………. 14

Tabel II.2. Kebutuhan Ruang Kantor ... 21

Tabel III.1. Program Ruang ... 35

Tabel III.2. Rencana Sistem Perkotaan Deli Serdang ... 37

Tabel IV.1. Tabel Pengkondisian Udara ... 51

Tabel IV.2. Tabel Pencahayaan ... 54

Tabel IV.3. Bentuk Dasar Bangunan ... 56


(6)

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram I.1. Keadaan angkatan kerja kab. Deli Serdang 2013 ... 3

Diagram I.2. Kerangka Berfikir ... 7

Diagram II.1. Deskripsi Prilaku Penyewa ... 16

Diagram II.3. Deskripsi Prilaku Pengelola ... 17

Diagram II.3. Deskripsi Prilaku Servis ... 18

Diagram IV.1. UPS (Uninteruped Power Supply) ... 50

Diagram IV.2. Skematik Plumbing Air Kotor ... 50

Diagram IV.3. Skematik Plumbing Air Bersih... 51

Diagram IV.4. Skematik Plumbing Air Buangan ... 51

Diagram IV.5. Skematik Pengkondisian Udara... 52