Profil Pasien Sindroma Koroner Akut Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Sindrom koroner akut (SKA) adalah terminologi yang digunakan pada keadaan
gangguan aliran darah koroner baik parsial maupun total ke miokard secara akut.
Berbeda dengan angina pektoris stabil, gangguan aliran ke miokard pada SKA bukan
disebabkan oleh penyempitan yang statis namun terutama akibat pembentukan
trombus di dalam arteri koroner yang bersifat dinamis 1.
Beberapa faktor resiko penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung
koroner yang telah diketahui adalah merokok, peminum alkohol, tekanan darah tinggi,
kadar kolesterol yang tinggi, dan obesitas2. Sebenarnya penyakit jantung koroner bisa
dicegah dan jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler dapat dikurangi dengan
mengendalikan faktor resikonya 3. Namun,banyak faktor resiko tersebut telah menjadi
kebiasaan masyarakat yang sulit diubah dan seiring dengan perkembangan teknologi
yang semakin mempermudah pekerjaan manusia, serta aktivitas fisik yang semakin
jarang dilakukan 3.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab nomor satu dari kematian secara
global. Secara epidemiologi, pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 17,5 juta orang

yang meninggal karena penyakit kardiovaskular, merepresentasikan 31% dari
keseluruhan kematian secara global. Dari angka kematian tersebut, diestimasi
sebanyak 7,4 juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner dan 6,7 juta orang
meninggal akibat stroke berdasarkan data World Health Oganization 4 .
Di

Indonesia, berdasarkan laporan World Health Organization pada

‘Noncommunicable Dieseases (NCD) Country Profiles2014’ didapatkan bahwa
penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi, yaitu sebesar 37%
dari angka kematian total.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, penyakit
jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Prevalensi secara nasional
mencapai 7,2%. Kematian akibat penyakit jantung, hipertensi dan stroke mencapai
31,9% sedangkan angka kematian karena penyakit kardiovaskular di rumah sakit yaitu
sekitar 6-12% 5.
Sementara itu, data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terdapat peningkatan

prevalensi penyakit jantung koroner dan gagal jantung yang berdasarkan wawancara
seiring peningkatan umur responden. Di Sumatera Utara, provinsi dengan prevalensi
penyakit jantung koroner pada umur ≥ 15 tahun menurut diagnosis dokter/gejala ialah
(1,1%). Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, penyakit
jantung iskemik mempunyai proporsi sebesar 5,1% dari seluruh penyakit penyebab
kematian dan penyakit jantung mempunyai angka proporsi 4,6% dari seluruh kematian
6

.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, menyatakan prevalensi

penyakit jantung di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Dari statistik yang
diperoleh dari Sumatera Utara tidak jelas dan belum ada data profil pasien penyakit
jantung koroner di Sumatera Utara maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang
profil pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam Malik Medan yang
merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera bagian utara dan sekitarnya
yang dapat mewakili dan menggambarkan profil pasien di Sumatera Utara 7.

1.2


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti menyusun
rumusan masalah, seperti berikut :
“Bagaimanakah profil pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam Malik
Medan pada tahun 2015?”

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien sindroma
koroner akut di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui distribusi jenis kelamin pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji
Adam Malik Medan 2015.
2. Mengetahui distribusi umur pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam
Malik Medan 2015.
3. Mengetahui distribusi IMT pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam
Malik Medan 2015.
4. Mengetahui distribusi dislipidemia sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam
Malik Medan 2015.
5. Mengetahui distribusi tekanan darah pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji
Adam Malik Medan 2015.
6. Mengetahui distribusi merokok pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji Adam
Malik Medan 2015.
7. Mengetahui distribus diabetes melitus pasien sindroma koroner akut di RSUP Haji
Adam Malik 2015.

Universitas Sumatera Utara

1.4


Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah ilmu dan meningkatkan tahap pemahaman tentang sindroma
koroner akut.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan informasi mengenai sindroma koroner akut kepada masyarakat dan juga
menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.3 Manfaat Bagi Mahasiswa

Penelitian ini boleh menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa tentang profil pasien
sindroma koroner akut.

Universitas Sumatera Utara