Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pajak di Indonesia merupakan salah satu penerimaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) terbesar. Karena untuk membiayai programprogram pembangunan pemerintah baik sektor fisik maupun non fisik, maka
dibutuhkan sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam struktur penerimaan Negara, penerimaan perpajakan mempunyai peranan yang
sangat strategis dan merupakan sumber utama penerimaan dalam negeri untuk
menopang pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan nasional.
Penerimaan perpajakan telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam
penyediaan sumber dana bagi pembiayaan berbagai program penanggulangan krisis
ekonomi.
Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai aparat
perpajakan, mempunyai tugas yang cukup berat dalam memenuhi pendapatan negara
yang telah ditetapkan dalam APBN. Sehingga aparat pajak harus aktif dalam
melaksanakan pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan perpajakan dari
Wajib Pajak agar Wajib Pajak mematuhi peraturan yang telah ditentukan dalam
Undang-Undang Perpajakan. Untuk meningkatkan penerimaan pajak pemerintah
telah berulangkali melakukan pembaharuan Undang-Undang Perpajakan.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak Badan adalah badan yang meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan atau
memiliki kewajiban subjektif dan kewajiban objektif serta telah mendaftarkan diri
untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sesuai dengan pasal 1
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pajak penghasilan adalah pajak yang
dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak. Sedangkan Pajak Penghasilan Badan adalah pajak yang dikenakan
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh badan.
Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Dalam Undang-Undang tersebut dikenalkan
sistem pemungutan pajak yaitu self assessment system yaitu memberikan kepercayaan
penuh kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang melalui Surat Pemberitahuan Pajak
(SPT), yang mulai berlaku pada tahun 1984. SPT ini berisi tentang informasi
perpajakan yang benar dan akurat mengenai besarnya jumlah pajak yang harus
dibayar oleh Wajib Pajak kepada kas negara. Dengan sistem tersebut bertujuan

memberikan kepercayaan sebesar-besarnya kepada masyarakat guna meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

kesadaran dan peran serta Wajib Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya.
Pelaporan SPT pajak merupakan suatu kewajiban perpajakan yang harus
dilaksanakan dengan benar oleh Wajib Pajak. Pada awalnya SPT ini disampaikan
oleh Wajib Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Artinya SPT tersebut
dilaporkan dalam bentuk hardcopy (berbentuk kertas) yang sudah disediakan oleh
Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Namun seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi

terutama dalam hal komputerisasi dan dunia internet maka DJP

menciptakan inovasi baru yaitu teknologi internet untuk dijadikan salah satu alat yang
memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Bentuk
pelayanan perpajakan berbasis internet itu adalah sistem e-filing, yaitu pelayanan
melaporkan SPT Masa dan SPT Tahunan yang berbentuk formulir elektronik dalam
media komputer.

Pada dasarnya pelaporan SPT secara e-filing ini merupakan upaya dari DJP
untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi Wajib Pajak dalam melaporkan
jumlah pajak yang harus dibayar. Karena Wajib Pajak tidak perlu datang secara
langsung ke KPP untuk melaporkan SPT. Sedangkan bagi aparat perpajakan,
teknologi ini mampu memudahkan mereka dalam pengelolaan data base karena
penyimpanan dokumen-dokumen Wajib Pajak telah dilakukan secara digital. Dengan
teknologi ini pemerintah mengharapkan adanya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak
dalam pelaksanaan kewajiban perpajakannya.

Universitas Sumatera Utara

Kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah memberikan pengaruh yang
sangat baik untuk penerimaan negara. Tetapi rendahnya kesadaran dan kepatuhan
masyarakat sebagai Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya,
dalam hal ini adalah melaporkan SPT Tahunan, memotivasi penulis untuk
mengetahui lebih dalam mengenai masalah tersebut, maka penulis tertarik mengambil
Judul “ Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Lubuk Pakam”.
B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan
Maksud dari Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengumpulkan data dari
instansi serta mengetahui gambaran yang terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam tentang Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam
Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.
Adapun tujuan dari Laporan Tugas Akhir ini adalah :
1.1.Mengetahui Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Melaporkan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan di KPP Pratama Lubuk Pakam.
1.2.Mengetahui kendala yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam
Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

Universitas Sumatera Utara

1.3.Mengetahui upaya yang dilakukan oleh petugas pajak untuk meningkatkan
Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan.
2. Manfaat
2.1. Bagi Mahasiswa
a. Memperdalam wawasan di bidang perpajakan, khususnya tentang kepatuhan
wajib pajak badan dalam melaporkan SPT Tahunan.

b. Agar dapat menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan,
khususnya tentang kepatuhan wajib pajak badan dalam melaporkan SPT
Tahunan.
c. Agar dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan Tugas Akhir dan mahasiswa dapat menuangkan keterampilan dan
mengaplikasikan dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi masalah
yang timbul.
d. Meningkatkan

kemampuan

penulis

dalam

berfikir

dan


memahami

permasalahan tentang kepatuhan wajib pajak badan dalam melaporkan SPT
Tahunan, serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui
penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Universitas Sumatera Utara

e. Dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya untuk
menjadi mahasiswa yang siap memasuki dunia kerja yang semakin sulit,
karena telah dibekali keterampilan dan pengalaman-pengalaman dunia kerja
dalam melaksanakan Tugas Akhir ini.
f. Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam bidang perpajakan seiring
dengan ketentuan dan peraturan yang sewaktu-waktu dapat berubah dan
memperoleh prestasi baik.
2.2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
a. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Program Studi
Diploma

III


Administrasi Perpajakan

FISIP

USU

dengan

instansi

pemerintahan khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam.
b. Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan pajak dengan efektif dan
efisien kepada masyarakat.
c. Mendapat masukan dan saran dalam hal kepatuhan wajib pajak badan untuk
melaporkan SPT Tahunan.
2.3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

dengan KPP Pratama Lubuk Pakam dalam memberikan uji nyata praktik
kerja.
b. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan profesionalisme, memperluas
wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
menerapkan ilmunya khususnya dalam bidang perpajakan.
c. Mempertinggi pandangan masyarakat terhadap Sumber Daya Manusia yang
dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya Universitas Sumatera
Utara dengan persepsi umum.
d. Mendorong kemajuan alumni di masa yang akan datang.
C. Uraian Teoritis
1. Definisi Pajak
Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H, pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Suandy, 2013:9).
Menurut Dr. P.J.A Andriani, pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan

yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung
dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2013:2).

Universitas Sumatera Utara

Menurut Dr. Soeparman Soehamidjaja, pajak adalah iuran wajib berupa uang
atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna
menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai
kesejahteraan umum (Waluyo, 2013:3).
Menurut Prof. Dr. M. J. H. Smeets, pajak adalah prestasi kepada pemerintah
yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada
kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya
adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah (Suandy, 2013:9).
2. Fungsi Pajak
Fungsi pajak menurut Suandy (2013) adalah sebagai berikut :
2.1.Fungsi Budgeter, yaitu memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara,
dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
2.2.Fungsi Reguler, yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat
baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu.
3. Teori Pemungutan Pajak

Teori pemungutan pajak menurut Waluyo (2013) adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

3.1.Teori Asuransi
Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala
kepentingannya, misalnya keselamatan atau keamanan harta bendanya.
3.2.Teori Kepentingan
Teori ini memperhatikan beban pajak yang harus dipungut dari masyarakat.
Pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan setiap orang pada tugas
pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan hartanya.
3.3.Teori Gaya Pikul
Teori ini mengandung maksud bahwa dasar keadilan pemungutan pajak
terletak pada jasa-jasa yang diberikan oleh Negara kepada masyarakat berupa
perlindungan jiwa dan harta bendanya. Oleh karena itu, masyarakat akan membayar
pajak menurut gaya pikul seseorang.
3.4.Teori Bakti
Teori ini menjelaskan bahwa setiap orang menyadari bahwa suatu kewajiban
mutlak untuk membuktikan tanda baktinya terhadap Negara dalam bentuk

pembayaran pajak.

Universitas Sumatera Utara

3.5.Teori Asas Daya beli
Teori ini mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang
dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak yang bukan kepentingan individu
atau Negara, sehingga lebih menitikberatkan pada fungsi mengatur.
4. Sistem Pemungutan Pajak
Terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang berlaku menurut Suandy (2013),
adalah sebagai berikut :
4.1.Official Assessment System
Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak di mana jumlah
pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh Wajib Pajak dihitung dan ditetapkan oleh
fiskus/aparat pajak.
4.2.Self Assessment System
Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak di mana Wajib
Pajak harus menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan jumlah
pajak yang terutang.
4.3.Withholding System
Withholding System adalah sistem pemungutan pajak yang mana besarnya
pajak terutang dihitung dan dipotong oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud
di sini antara lain pemberi kerja dan bendaharawan pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

5. Subjek Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan
Subjek pajak penghasilan (PPh) wajib pajak badan menurut Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
5.1.Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia kecuali unit tertentu
dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
a. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
c. Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran

Pemerintah Pusat

atau

Pemerintah Daerah; dan
d. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara.
5.2.Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa tempat kedudukan
manajemen; cabang perusahaan; kantor perwakilan; gedung kantor; pabrik;
bengkel; gudang; ruang untuk promosi dan penjualan; pertambangan dan
penggalian sumber alam; wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan; proyek konstruksi,
instalasi, atau proyek perakitan; pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh

Universitas Sumatera Utara

pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka
waktu 12 bulan; orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya
tidak bebas; agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau
menanggung risiko di Indonesia; dan komputer, agen elektronik, atau peralatan
otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi
elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet.
6. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, surat pemberitahuan (SPT)
adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan perhitungan
dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta
dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
D. Ruang Lingkup
Dalam hal ini peserta melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam, dengan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam melaporkan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
2. Untuk mengetahui kendala yang mempengaruhi Wajib Pajak Badan dalam
melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam.

Universitas Sumatera Utara

3. Hal-hal yang diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan
dalam melaporkan SPT Tahunan.
E. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang
digunakan sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan
Hal ini berkaitan dengan persiapan yang dibutuhkan mahasiswa mulai dari
peninjauan objek dan lokasi, mencari bahan untuk pembuatan proposal permohonan
surat jalan/surat permohonan dari fakultas, serta melakukan konsultasi atau diskusi
dengan dosen.
2. Studi Literatur
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan
judul Laporan Tugas Akhir, artikel ilmiah serta sumber-sumber lain yang mendukung
penulisan laporan ini.
3. Observasi Lapangan
Penulis melakukan peninjauan dan pengamatan secara langsung yang sesuai
dengan data-data mengenai judul dari Laporan Tugas Akhir yang ada di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

Universitas Sumatera Utara

4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan dari
topik yang dibahas. Dalam hal ini data-data bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang mengetahui
tentang objek kajian Laporan Tugas Akhir (LTA).
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah, seperti buku
perpajakan, Undang-Undang Perpajakan yang bertujuan untuk pengumpulan
Laporan Tugas Akhir (LTA).
5. Analisis Data dan Evaluasi
Setelah memperoleh data yang dibutuhkan penulis akan menganalisa,
mengevaluasi data dan mengelompokkan data tersebut yang kemudian akan di
interprestasikan secara objektif, jelas dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
menarik kesimpulan dari data tersebut.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam pelaksanaan Laporan Tugas Akhir (LTA)
ini dilakukan dengan pengelompokan data beserta cara pelaksanaannya sebagai
berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Observasi (Pengamatan)
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan peninjauan
langsung pada objek yang diteliti guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
melengkapi penulisan laporan ini.
2. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara
intensif dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan untuk mendapat berbagai
informasi menyangkut masalah yang diajukan. Wawancara dilakukan kepada
responden yang menguasai topik permasalahan, yaitu dengan cara meminta
penjelasan, keterangan-keterangan maupun informasi secara langsung kepada pihakpihak yang bersangkutan.
3. Dokumentasi
Yaitu kegiatan mengumpulkan berbagai dokumen administrasi, peraturanperaturan atau dasar hukum yang berhubungan dengan data objek Laporan Tugas
Akhir (LTA).
G. Sistematika Penulisan Laporan
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
(LTA) adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

BAB I

: PENDAHULUAN
Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini.
Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis,
ruang lingkup, metode penulisan, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan laporan.

BAB II

: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana
Laporan Tugas Akhir dilakukan. Dalam hal ini sejarah singkat lokasi
yang akan diuraikan penulis adalah KPP Pratama Lubuk Pakam serta
struktur organisasi, tugas dan fungsi KPP Pratama Lubuk Pakam.

BAB III

: GAMBARAN DATA
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kerangka teori yang
berisi uraian tentang landasan konsep yang akan menjelaskan
gambaran umum tentang proses pelaporan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Badan secara umum yang mencakup pengertian wajib
pajak, pengertian badan, hak wajib pajak badan dalam perpajakan,
kewajiban wajib pajak badan dalam perpajakan, pengertian SPT,
fungsi SPT, prosedur pelaporan SPT, batas waktu penyampaian SPT,
dan sanksi jika wajib pajak terlambat atau tidak menyampaikan SPT.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

: ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dan
kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interprestasi untuk
menjawab perumusan masalah yang diajukan, yaitu tingkat kepatuhan
Wajib Pajak Badan dalam melaporkan SPT tahunan, kendala yang
dihadapi petugas pajak dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
Badan, dan upaya yang dilakukan oleh petugas pajak dalam
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan.

BAB V

: PENUTUP
Bab ini merupakan rangkaian akhir dari bab-bab sebelumnya. Penulis
akan menarik kesimpulan dari uraian-uraian pada bab sebelumnya.
Kemudian penulis akan memberikan saran-saran yang mungkin dapat
dijadikan

sebagai

bahan

masukan

bagi

pihak-pihak

yang

berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pengawasan Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

1 79 71

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

0 0 10

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

0 1 1

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

0 0 15

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Chapter III V

0 0 24

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam

0 2 1