Masuknya Agama Kristen Di Desa Hilisimaetano Kecamatan Maniamolo Kabupaten Nias Selatan (Tahun 1911-1965)
DAFTAR INFORMAN
Nama
:
Sai‟aro Dachi (Ama Sederhana Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/12 Feb 1932
Usia
:
85 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Samasa Laoli (Ama Nasehati Laoli)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/7 Okt 1935
Usia
:
82 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Sӧkhiato Dachi (Ama Ukiran Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/25 Mei 1946
Usia
:
71 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Fotuwu Wa‟a Ziraluo (Ama Seba Ziraluo)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/27 April 1949
Usia
:
68 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Universitas Sumatera Utara
Nama
:
Rawatan Dachi (Ama Flinser Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/ 30 Juni 1973
Usia
:
44 Tahun
Pekerjaan
:
PNS
Alamat
:
Telukdalam
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 wawancara penulis dengan Rawatan Dachi selaku tokoh adat di
daerah penelitian penulis.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.2 wawancara penulis dengan Fotuwu Wa‟a Zeraluo, selaku tokoh
adat di Desa Hilisimaetano.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.3 Suasana Desa Hilisimaetano dengan deretan rumah adat yang
menjadi ciri khas desa adat di Nias Selatan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.4 Bale. Tempat sakral yang terdapat di Desa Hilisimaetano yang
dulu menjadi tempat pertemuan para petinggi kampung dan masyarakat dalam
kaitannya dengan perkembangan desa itu sendiri.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.5 Bale dari bagian depan
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.6 Bale. Tampak pada gambar terdapat kursi untuk Si‟ulu dan Si‟ila
sebagai bentuk dari penghormatan.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.7 Gerbang Desa Hilisimaetano.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran1.8 Gereja BNKP Hilisimaetano
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.9 Rumah Sakit Lukas, hasil dari karya penginjilan di Nias Selatan.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.0 Bagian dalam Rumah Sakit Lukas.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.1 Aduzatua yang sakral bagi masyarakat Nias sebelum masuknya
Agama Kristen.
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.2 Patung Harimau dalamritus famadaya harimao atau famato
harimao dalam pembaharuan hukum adat di Desa Hilisimaetano
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.3Adu Nuwu. Patung nenek moyang di pihak perempuan
Foto : Perpustakaan Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.4Adu Horo, dipakai dalam mengadili seseorang yang bersalah dan
dipercaya keputusan yang diambil selalu adil jika memakai jenis patung ini.
Foto : Perpustakaan Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.5Fomaoso dola (pengangkatan tulang kembali) yang bertujuan
menyimpan tengkorak leluhurnya. Biasanya berlaku untuk para bangsawan.
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Nama
:
Sai‟aro Dachi (Ama Sederhana Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/12 Feb 1932
Usia
:
85 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Samasa Laoli (Ama Nasehati Laoli)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/7 Okt 1935
Usia
:
82 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Sӧkhiato Dachi (Ama Ukiran Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/25 Mei 1946
Usia
:
71 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Nama
:
Fotuwu Wa‟a Ziraluo (Ama Seba Ziraluo)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/27 April 1949
Usia
:
68 Tahun
Pekerjaan
:
Petani
Alamat
:
Desa Hilisimaetano
Universitas Sumatera Utara
Nama
:
Rawatan Dachi (Ama Flinser Dachi)
Tempat/tanggal lahir :
Hilisimaetano/ 30 Juni 1973
Usia
:
44 Tahun
Pekerjaan
:
PNS
Alamat
:
Telukdalam
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 wawancara penulis dengan Rawatan Dachi selaku tokoh adat di
daerah penelitian penulis.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.2 wawancara penulis dengan Fotuwu Wa‟a Zeraluo, selaku tokoh
adat di Desa Hilisimaetano.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.3 Suasana Desa Hilisimaetano dengan deretan rumah adat yang
menjadi ciri khas desa adat di Nias Selatan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.4 Bale. Tempat sakral yang terdapat di Desa Hilisimaetano yang
dulu menjadi tempat pertemuan para petinggi kampung dan masyarakat dalam
kaitannya dengan perkembangan desa itu sendiri.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.5 Bale dari bagian depan
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.6 Bale. Tampak pada gambar terdapat kursi untuk Si‟ulu dan Si‟ila
sebagai bentuk dari penghormatan.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.7 Gerbang Desa Hilisimaetano.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran1.8 Gereja BNKP Hilisimaetano
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1.9 Rumah Sakit Lukas, hasil dari karya penginjilan di Nias Selatan.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.0 Bagian dalam Rumah Sakit Lukas.
Foto koleksi pribadi.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.1 Aduzatua yang sakral bagi masyarakat Nias sebelum masuknya
Agama Kristen.
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.2 Patung Harimau dalamritus famadaya harimao atau famato
harimao dalam pembaharuan hukum adat di Desa Hilisimaetano
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.3Adu Nuwu. Patung nenek moyang di pihak perempuan
Foto : Perpustakaan Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.4Adu Horo, dipakai dalam mengadili seseorang yang bersalah dan
dipercaya keputusan yang diambil selalu adil jika memakai jenis patung ini.
Foto : Perpustakaan Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.5Fomaoso dola (pengangkatan tulang kembali) yang bertujuan
menyimpan tengkorak leluhurnya. Biasanya berlaku untuk para bangsawan.
Foto : Museum Pusaka Nias
Universitas Sumatera Utara