Gambaran Penderita Mastoiditis di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012-2014
iii
ABSTRAK
Latar belakang: Mastoiditis merupakan suatu proses inflamasi air cell pada mastoid.
Sejak terapi antibiotik mulai dikenal secara luas, prevalensi mastoiditis memang
mulai berkurang di kebanyakan negara, namun masih belum diketahui bagaimana
gambaran dan perkembangan penyakit mastoiditis saat ini di Indonesia, khususnya
Medan
Tujuan: Mengetahui gambaran penderita mastoiditis di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2012-2014
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif desain crosssectional. Penelitian dilakukan dengan sekali pengamatan pada rekam medis
penderita mastoiditis di RSUP H. Adam Malik tahun 2012-2014. Sampel penelitian
ini diambil dengan cara total sampling. Sampel penelitian adalah seluruh pasien yang
telah didiagnosis menderita mastoiditis serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
Hasil: Jumlah sampel adalah 68 orang. Proporsi sampel terbanyak terdapat pada
kelompok usia 20-29 tahun sebanyak 33 orang (48.6%), dimana 40 orang pria
(58.8.%) dan 28 orang wanita (41.2%). Mayoritas sampel mengeluhkan otorhea
sebanyak 35 orang (51.4%). Telinga kanan paling banyak terlibat sebesar 27 orang
(39.7%), tipe kronik paling sering dijumpai sebanyak 60 orang (83.8%), sedangkan
berdasarkan tipe perforasi membran timpani, perforasi sentral yang paling banyak
sebanyak 25 orang (36.8%). Sebagian besar sampel mendapat terapi pembedahan
sebanyak 57 orang (83.8%)
Kesimpulan dan Saran: Perlu batasan yang jelas tentang perbedaan mastoiditis akut
dan subakut, mengantisipasi meningkatnya penyakit mastoiditis pada usia dewasa
muda dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli pada kesehatannya
Kata Kunci: Infeksi Telinga, Mastoiditis, Perforasi Membran Timpani
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Background: Mastoiditis is an inflammation of mastoid aircells. Since the antibiotic
therapy was widely known, the incidence of mastoiditis has decreased in most
countries. It is still not clear exactly how the characteristic and the development of
mastoiditis currently in Indonesia, especially in Medan
Objective: To examine the characteristic of patients with mastoiditis at RSUP H.
Adam Malik Medan on 2012-2014
Method: This is a descriptive study with cross-sectional design. This study was
conducted by a single observation in medical records of patients with mastoiditis at
RSUP H. Adam Malik Medan on 2012-2014. The sample in this study was taken by
total sampling. The samples were all patients diagnosed as mastoiditis and fulfilled
criterias set
Result: Total samples were 68 samples. The largest proportion of samples reviewed
based on ages were in the group of 20-29 years as many as 33 samples (48.6%), 40
samples (58.8 %) were man and 28 samples (41.2%) were woman. Majority of
sample, 35 samples (51.4%) complain of ototrrhea. Most affected were right ear as
many as 27 samples (39.7%), the chronic type were very common as many as 60
samples (83.8%). Based on tympanic membrane perforation, a central perforation
was most found as many as 25 samples (36.8%). Most samples were treated
surgically as many as 57 samples (83.8%)
Conclusion and Suggestion: There should be a clear differences between the acute
mastoiditis and subacute mastoiditis, anticipating increased mastoiditis in young
adult, raising public awareness to be more concerned about their health
Keywords : Infection of Ear, Mastoiditis, Tympanic Membrane Perforation
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar belakang: Mastoiditis merupakan suatu proses inflamasi air cell pada mastoid.
Sejak terapi antibiotik mulai dikenal secara luas, prevalensi mastoiditis memang
mulai berkurang di kebanyakan negara, namun masih belum diketahui bagaimana
gambaran dan perkembangan penyakit mastoiditis saat ini di Indonesia, khususnya
Medan
Tujuan: Mengetahui gambaran penderita mastoiditis di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2012-2014
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif desain crosssectional. Penelitian dilakukan dengan sekali pengamatan pada rekam medis
penderita mastoiditis di RSUP H. Adam Malik tahun 2012-2014. Sampel penelitian
ini diambil dengan cara total sampling. Sampel penelitian adalah seluruh pasien yang
telah didiagnosis menderita mastoiditis serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
Hasil: Jumlah sampel adalah 68 orang. Proporsi sampel terbanyak terdapat pada
kelompok usia 20-29 tahun sebanyak 33 orang (48.6%), dimana 40 orang pria
(58.8.%) dan 28 orang wanita (41.2%). Mayoritas sampel mengeluhkan otorhea
sebanyak 35 orang (51.4%). Telinga kanan paling banyak terlibat sebesar 27 orang
(39.7%), tipe kronik paling sering dijumpai sebanyak 60 orang (83.8%), sedangkan
berdasarkan tipe perforasi membran timpani, perforasi sentral yang paling banyak
sebanyak 25 orang (36.8%). Sebagian besar sampel mendapat terapi pembedahan
sebanyak 57 orang (83.8%)
Kesimpulan dan Saran: Perlu batasan yang jelas tentang perbedaan mastoiditis akut
dan subakut, mengantisipasi meningkatnya penyakit mastoiditis pada usia dewasa
muda dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli pada kesehatannya
Kata Kunci: Infeksi Telinga, Mastoiditis, Perforasi Membran Timpani
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Background: Mastoiditis is an inflammation of mastoid aircells. Since the antibiotic
therapy was widely known, the incidence of mastoiditis has decreased in most
countries. It is still not clear exactly how the characteristic and the development of
mastoiditis currently in Indonesia, especially in Medan
Objective: To examine the characteristic of patients with mastoiditis at RSUP H.
Adam Malik Medan on 2012-2014
Method: This is a descriptive study with cross-sectional design. This study was
conducted by a single observation in medical records of patients with mastoiditis at
RSUP H. Adam Malik Medan on 2012-2014. The sample in this study was taken by
total sampling. The samples were all patients diagnosed as mastoiditis and fulfilled
criterias set
Result: Total samples were 68 samples. The largest proportion of samples reviewed
based on ages were in the group of 20-29 years as many as 33 samples (48.6%), 40
samples (58.8 %) were man and 28 samples (41.2%) were woman. Majority of
sample, 35 samples (51.4%) complain of ototrrhea. Most affected were right ear as
many as 27 samples (39.7%), the chronic type were very common as many as 60
samples (83.8%). Based on tympanic membrane perforation, a central perforation
was most found as many as 25 samples (36.8%). Most samples were treated
surgically as many as 57 samples (83.8%)
Conclusion and Suggestion: There should be a clear differences between the acute
mastoiditis and subacute mastoiditis, anticipating increased mastoiditis in young
adult, raising public awareness to be more concerned about their health
Keywords : Infection of Ear, Mastoiditis, Tympanic Membrane Perforation
Universitas Sumatera Utara