Kualitas Spermatozoa Sapi Limousin Se Penyimpanan Pada efrigerator dalam Pengencer Two-Step tm Extender dengan Suplementasi Kuning Telur Bebek

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sapi Limousin merupakan tipe sapi pedaging yang berasal dari Perancis.
dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali
disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna
lebih muda. Bentuk tubuh sapi jenis ini adalah besar, panjang, padat dan kompak.
Keunggulan sapi limousin adalah pertumbuhan badannya yang sangat cepat. Sapi
limousin diprediksi akan populer dan menjadi primadona baru di dunia industri
peternakan. Seperti halnya peternakan sapi simental ataupun sapi brahman, usaha
peternakan sapi limousin juga banyak dilirik oleh para peternak karena merupakan
jenis sapi yang memiliki pertumbuhan cepat dan harga jual yang lumayan tinggi.
Meski harganya lebih mahal, namun dari hari ke hari permintaan hasil
ternak sapi limousin ini justru makin meningkat. Bahkan para peternak dan
pedagang sering merasa kewalahan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
karena stok dan suplainya masih sangat terbatas.
Sapi limousin termasuk sapi tipe pedaging dan tipe perah, terkadang juga

dimanfaatkan tenaganya dalam dunia pertanian. Bangsa sapi ini banyak digunakan
pada perkawinan silang untuk menghasilkan sapi potong yang baik (Talib dan
Siregar, 1999).
Rendahnya pasokan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan manusia
berkaitan langsung dengan kinerja reproduksi dari sapi limousin. Misalnya
rendahnya angka kebuntingan akan berakibat langsung pada rendahnya angka
kelahiran sehingga akan berpengaruh pada peningkatan populasi. Untuk
meningkatkan efesiensi reproduksi sapi limousin maka yang perlu diperbaiki salah
satunya adalah aspek teknologi reproduksinya, terutama pada sistem perkawinan
dengan menggunakan inseminasi buatan (IB) karena keberhasilan IB akan
bermuara pada fertilisasi (Garner dan Hafez, 2000).
1

2

Berhasilnya suatu program kegiatan inseminasi buatan (IB) pada ternak
tidak hanya ditentukan pada kualitas dan kuantitas semen yang diejakulasikan
seekor

pejantan,


tetapi

tergantung

juga

kepada

kesanggupan

untuk

mempertahankan kualitas dan memperbanyak volume semen tersebut untuk
beberapa saat lebih lama setelah ejakulasi sehingga lebih banyak betina akseptor
yang akan diinseminasi (Susilawati, dkk,1993).
Usaha untuk mempertahankan kualitas semen dan memperbanyak hasil
sebuah ejakulasi dari jantan unggul adalah dengan melakukan pengenceran semen
menggunakan beberapa bahan pengencer. Syarat setiap bahan pengencer adalah
harus


dapat

menyediakan

nutrisi

bagi

kebutuhan

spermatozoa

selama

penyimpanan, harus memungkinkan sperma dapat bergerak secara progresif, tidak
bersifat racun bagi sperma, menjadi penyanggah bagi sperma, dapat melindungi
sperma dari kejutan dingin (cold shoc) baik untuk semen beku maupun semen
yang tidak dibekukan (semen cair). Setiap bahan pengencer yang baik harus dapat
memperlihatkan kemampuannya dalam memperkecil tingkat penurunan nilai

motilitas (gerak progresif) sperma sehingga pada akhirnya memperpanjang lama
waktu penyimpananya pasca pengenceran. Semen yang disimpan baik pada suhu
refrigerator

maupun

suhu

beku

membutuhkan

pengencer

yang

dapat

mempertahankan kualitas spermatozoa selama penyimpanan. Pengencer Two-step
tm


extender adalah salah satu jenis pengencer untuk penyimpanan spermatozoa

sapi pada suhu refrigerator. Pengencer Two-step

tm

extender mengandung sumber

energi berupa fruktosa, beberapa mineral (seperti Na, Ca, K), pH, dan osmolaritas
yang sama dengan keadaan pada plasma kauda epididimis (Verbeckmoeset al.,
2004; Verbeckmoes et al., 2005).
Dalam pengencer perlu penambahan bahan lain yang dapat berfungsi
sebagai pelindung ekstraseluler selama penyimpanan (Hafez, 2008). Kuning telur
sering ditambahkan dalam pengencer karena terbukti dapat memperpanjang daya
hidup spermatozoa sapi (Moce, dkk, 2006), menyediakan infrastruktur membran,
dan menambah fluiditas membran yang dapat meningkatkan kemampuan
fertilisasi (Ladha, 1998), mengubah fase transisi lipid selama terjadi perubahan

3


suhu sehingga dapat mengurangi sensitivitas terhadap suhu dingin (Zeron et al.,
2002).

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah pemberian pelarut Two-step

tm

extender dapat mempertahankan

motilitas, viabilitas, morfologi sperma sapi limousin?.
2.

Apakah pemberian pelarut Two-step

tm


extender dan kuning telur bebek dapat

mempertahankan motilitas, viabilitas, morfologi sperma sapi limousin?

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui pengaruh pelarut Two-step

tm

extender terhadap motilitas,

viabilitas, morfologi, sperma hidup sapi limousin.
2.

Untuk mengetahui pengaruh penyimpanan sperma dalam Two-step tm extender
dan kuning telur bebek terhadap motilitas, viabilitas, morfologi sperma sapi

limousin.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dilakukannya penelitian ini yaitu :
1. Sebagai bahan rujukan ke pemerintah dan peternak dalam pengembangan
Sapi limousin.
2. Sebagai sumber informasi dalam melakukan program Inseminasi Buatan
(IB) pada sapi limousin.

1.5. Hipotesis penelitian
Dengan pemberian Two-step

tm

extender dan kuning telur Bebek ada

pengaruh nyata yang signifikan pada motilitas, viabilitas, dan morfologi
spematozoa sapi limousin.