Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

 
 
 
 
 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1

Pengertian Sistem

Secara umum dalam arti luas “ sistem “ ternyata telah disamakan maknanya dengan
ungkapan “ cara “. Sehingga kita akan dapat membaca rangkaian kata seperti : sistem
penilaian, sistem pengawalan, sistem perwasitan, dan lain – lainnya. Meskipun konotasinya
tidak terlalu tepat benar, rupanya kita sudah mulai terbiasa menerimanya.
Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat. Pertama
adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem, atau ada pula yang menyebutnya
sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efesien dan efektif , subsistemsubsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang

lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan
antar subsistem. Namun demikian, biasanya antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahannya secara tegas, karena interaksi yang terjalin
antar subsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling bertupang - tindih.
Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input,
proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang
menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. sedangkan proses adalah
aktivitas yang mengubah input menjadi output.

7
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 


Suatu sistem dapat dirancang dan diterapkan untuk melalukan aktivitas yang sifatnya
berulang. Sistem terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan yang erat satu
sama yang lainnya dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.(2005:1). George M. Scott ‘Sistem adalah
sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus
tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi’. (2001:4).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kesatuan dari beberapa
unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian-bagian yang saling
berhubungan dalam suatu sistem disebut sebagai subsistem. Subsistem-subsistem tersebut
harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga
sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Kurang efektifnya komunikasi antar
subsistem akan menjadi kendala dalam berbagai jenis sistem.
Organisasi sangat bergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif.
Produktivitas sebagai alat untuk menjaga daya saing, dapat ditingkatkan dengan bantuan
informasi, sehingga perusahaan yang aliran informasinya tidak jalan akan menjadi
terganggu aktivitasnya.
2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi
Dalam melaksanakan suatu sistem informasi akuntansi unsur-unsur yang terlibat

adalah manusia sebagai pelaksana dari sistem, organisasi atau perusahaan sebagai obyek
yang membutuhkan sistem, dan pengolahan data transaksi untuk menghasilkan informasi.
Unsur-unsur tersebut merupakan rangkaian yang terpadu yang saling berkaitan dalam
melaksanakn suatu sistem.
8
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi akuntansi,
beberapa diantaranya adalah :
Menurut Mulyadi (2001:3) Mendefinisikan sistem adalah organisasi formulir, catatan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengolahan perusahaan.
Menurut baridwan (1998:6) Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatancatatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha

suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembagalembaga pemerintah untuk menghasilkan operasi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1), “an accounting information system is a
collection of resources , such as people and equipment, design to transform financial and
other data into information to a variety of decision makers according to their need and
entitlement”.
Menurut Wilkinson et al (2001:1), “ an accounting information system is unified
structure within an entity, such as a business firm, that employes physical resource and
other component to transform economic data into accounting information, with the purpose
of satisfying the information needs of variety of user”.
Definisi diatas menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kesatuan
struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang mempekerjakan
sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentrasformasi data
ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para
pemakai informasi yang bervariasi.

9
 
Universitas Sumatera Utara


 
 
 
 
 

2.2. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2005:3) sistem informasi akuntansi terdiri dari lima
komponen, yaitu :
a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.
b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
organisasi.
c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
d. Software ( perangkat lunak )yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung, dan
peralaran untuk komunikasi jaringan.
Menurut Mulyadi (2001:3) tersebut unsur sistem akuntansi pokok adalah sebagai
berikut :

1. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi yang direkam pertama
kali dijadikan dasar dalam pencatatan.
2. Jurnal,

merupakan

catatan

akuntansi

pertama

yang

digunakan

untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam

jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya
kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
3. Buku Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku
besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data

10
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan
untuk penyajian laporan keuangan.
4.


Buku Pembantu (susbsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak
ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan
dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
5. Laporan, merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya
pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang
akan dibayar, dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
Menurut Raymond McLeod Jr (2001:9) elemen-elemen penting

dalam

suatu sistem informasi akuntansi adalah :
a. Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotovasi yang mengarahkan sistem. tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
b.


Masukan ( input ) sistem adalah segalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal – hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
bahan mentah, informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

11
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya

saja sisa pembuangan atau limbah.
d. Keluaran

(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,
cetakan laporan, dan sebagainya.
e. Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
f. Mekanisme pengendalian dan umpan balik(control mechanism and feedback) yang
mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan.
Menurut Fakhri (2003:4) elemen-elemen penting dalam suatu sistem informasi
akuntansi adalah :

a. Pemakai akhir, terdiri dari pemakai akhir enternal yaitu kreditor, infestor,
pemegang saham, pemerintah, dan pemakai akhir internal yaitu pihak
manajemen.
b. Sumber data, transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber
eksternal dan internal.
c. Pengumpulan data, tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan bahwa
data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
12
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

d. Pemprosesan data, data yang memasuki sistem diproses sehingga menghasilkan
suatu informasi yang berguna .
e. Manajemen database, yaitu menyimpan, memperbaiki dan memanggil serta
menghapus data.
f. Penghasil informasi, yaitu mengumpulkan, mengatur, memformat, dan
menyajikan informasi untuk para pemakai.
g. Umpan balik, yakni bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai
sumber data.
2.3. Tujuan Sistem Informasi
Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun
pihak internal, sistem informasi akuntansi harus di desain sedemikian rupa sehingga
memenuhi fungsinya. Demikian suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi
fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada
manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi
yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan
kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

13
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Fakhri (2004:6) adalah menyediakan
informasi akuntansi bagi berbagai pemakai/pengguna. Secara lebih khusus tujuannya
adalah :
a. Untuk mendukung operasi harian.
b. Untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan

item

perusahaan.
c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengolahan perusahaan.
2.4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Khail (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi dengan
menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiarto (2001) mengukur kinerja
SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi kedalam dua
bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakai sistem informasi sebagai pengganti
variabel kinerja SIA.
Contrath dan Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan
pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang
mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) dalam Soegiarto (2001) mengemukakan
ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan
kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.
Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olaon (1984) dalam Thai Fung Jen (2002)
menunjukan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukan keberhasilan sebuah
sistem informasi manajemen, sedangkan penelitian yang dilakukan Jahangir et al (2000)
dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukan perbedaan penentuan keberhasilan komputer
adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakai sistem digunakan untuk melakukan penelitian
mengenai sistem informasi.

14
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

2.5. Penelitian Terdahulu
Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar
pada ASX Data Disk atau Australia Business Who’s Who disk di Australia dengan responden
yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
yang digunakan. Dalam penelitian Influence Factor Affecting Of Performance Of ccounting
Information System. Hasil penelitian Soegiharto (2001) menunjukan hanya faktor
keterlibatan pemakai yang secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap pemakai
sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan
pemakai sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi
juga berhubungan secara signifikan tetapi hubungan tersebut berkolerasi negatif, sedangkan
faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Tjhai Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian
Soegiharto (2001). Hasil penelitian Tjhai Fung Jen (2002) menunjukan bahwa semakin
tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan dalam
sistem informasinya, kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan
semakin turun. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa kepuasan pemakai pada
perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah berdiri sendiri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan
pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengendali SIA
dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengendali SIA, dan antara lokasi
departemen SIA yang berdiri sendiri (independent) dengan lokasi departemen SIA yang
tergabung dalam department/bagian lain perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Irmaya Briliantien,
(2007) menunjukan Untuk menguji hipotesis jenis pertama, di lakukan dengan
15
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

menggunakan Uji Korelasi Pearson. Hipotesis jenis pertama, ada 5 macam hipotesis, yaitu
untuk mengetahui adanya hubungan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan
sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi,
ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan sistem
infromasi dengan kinerja sistem infromasi akuntansi. Hasil penelitian ini sebagian bahwa
pengembangan SIA sangat berpengaruh penting terhadap kinerja pekerja.
Hasil penelitian Faizal Amri (2009) menunjukan secara parsial, semakin tinggi
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA, kapabilitas personal sistem
informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, dan program
pendidikan dan pelatihan pemakai, yang diberikan maka akan semakin tinggi pula kinerja
SIA. Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan atau konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002). Ketidak konsistenan hasil penelitian
ini adalah variabel keterlibatan pemakai pada pengembangan SIA, kapabilitas personal
sistem informasi, dimana pada penelitian ini, penulis memperoleh hasil bahwa variabel
tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA, sedangkan penelitian Soegiharto (2001)
dan Fung Jen (2002) diperoleh hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh.

16
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 
Tabel 2.1
N
o
1

Nama
Peneliti
Tjhai Fung
Jen (2002)

2

Soegiharto
dan Tjhai
Fun Jen
(2001 dan
2002)

3

Irmaya
Briliantien
dan Luciana
Spica Almilia
(2006-2007)

4

Faisal Amri
(2008-2009)

Judul Peneliti

Penelitian Terdahulu
Variabel

Hasil Penelitian

Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kinerja Sistem
Informasi
Akuntansi

Variabel Keterlibatan
Pemakai dalam
pengembangan SIA

Variabel keterlibatan
pemakai dalam
pengembangan SIA
tidak berpengaruh
terhadap kepuasan dan
pemakaian

Influence Factor
Affecting The
performance Of
Accounting
Informasi
System
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kinerja Sitem
Informasi
Akuntansi

Kemampuan teknik
personal SIA

Variabel Kemampuan
teknik personal SIA
tidak berpengaruh
terhadap kepuasan dan
pemakaian

Keterlibatan Pemakai
dalam Proses
Pengembangan
Sistem, Kemampuan
Teknik Personal SI,
Ukuran Organisasi,
Dukungan manajemen
puncak, Formalisasi
Pengembangan SI,
Program Pendidikan
dan pelatihan pemakai,
Keberadaan Dewan
pengarah SI, Lokasi
dari departemen SI.
Keterlibatan pemakai,
Kapabilitas Personal
SI, Dukungan
Manajemen Puncak,
Formalisasi
Pengembangan SI,
Program Pendidikan
dan Pelatihan.

Variabel Tidak
berpengaruh
terhadap kepuasan
dan pemakaian

Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kinerja Sistem
Informasi
Akuntansi

Variabel Keterlibatan
pemakaian dalam
pengembangan SIA
berpengaruh kepuasan
pemakai

17
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian
terdahulu, maka penelitian membuat kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

 

Keterlibatan pemakai
dalam proses
pengambilan SIA (X1)
Kapabilitas
personal
system informasi (X2)
pengembangan
SIA (X1)
Dukungan manajemen
puncak (X3)

Kinerja
Sistem
Informasi
Akuntansi

Formalisasi
pengembangan system
informasi (X4)

(Y) 

Program pendidikan dan
pelatihan (X5)
Lokasi departemen SI
(X6)

Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Penelitian
Semakin sering keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem akan
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas personal
sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

18
 
Universitas Sumatera Utara

 
 
 
 
 

Semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan
sistem informasi diperusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabilah program pendidikan dan
pelatihan pemakai diperkenankan.
2.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut : keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem,
kapabilitas personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai secara
parsial dan simultan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi ( SIA ).

19
 
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi

12 60 189

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 7 106

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 0 6

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

1 2 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 1 23