Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Karyawan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Pada penelitian ini termasuk dalam Penelitian Asosiatif Kausal, yaitu

penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Penelitian ini
mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif
karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2003).
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Medan. Penelitian ini dimulai dari November 2016 sampai dengan Januari 2017.
3.3

Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan,


yaitu variabel independen / variabel bebas yang dinyatakan dengan simbol (X)
dan variabel dependen / variabel terikat yang dinyatakan dengan simbol (Y).
a. Variabel Independen / variabel bebas (X) terdiri dari Stress Kerja(X1),
Lingkungan Kerja (X2).
b. Variabel Dependen / variabel terikat (Y) adalah Kinerja PT Taspen (Persero)
Kantor Cabang Utama Medan.
3.4

Definisi Operasional
Definisi Operasional dari variabel-variabel yang diteliti adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Universitas Sumatera Utara

a. Stress Kerja (X1)
Stress kerja merupakan yang merupakan suatu kondisi berupa kelebihan
tuntutan dan tekanan dari pimpinan yang menciptakan adanya ketidak
seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir

yang dialami seorang karyawan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
Medan.
b. Lingkungan Kerja (X2)
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lokasi karyawan
bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya
yang diberikan oleh atasannya dari PT Taspen (Persero) Kantor Cabang
Utama Medan.
2. Variabel Terikat (Y)
Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan sesuai dengan tugas atau
pekerjaan yang dilakukan dan dapat menjadi alat ukur yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dan mengembangkan potensi
karyawan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Definisi Variabel

Stress Kerja

(X1)

Kondisi atau
perasaan yang
membuat
karyawan
menjadi tertekan
dan kurang
bertanggung
jawab atas
pekerjaannya di

Dimensi
1. Fisiologis

Indikator

Skala
Pengukuran


a). Gangguan
kesehatan
b). Sulit Tidur

Likert

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.1
Variabel

Definisi Variabel
PT.Taspen
(persero) KC
Medan.

Lingkungan
Kerja (X2)

Kinerja

Karyawan
(Y)

Dimensi

Indikator

2. Psikologis

a). Rasa jengkel
b). Tidak Fokus
c). Keresahan
d). Mudah Marah

3. Perilaku

a). Ketidak Hadiran
Kerja
b). Penundaan
Pekerjaan

a). Peralatan
kantor
b). Ruang Kerja
c). Suhu ruagan
d). Bau ruangan
e). Kebersihan
f). Pencahayaan

Lingkungan kerja
merupakan
segala sesuatu
yang ada di
sekitar para
karyawan yang
dapat
mempengaruhi
dirinya dalam
menjalankan
tugas-tugas yang
dibebankan di

PT.Taspen
(persero) KC
Medan.

1.Lingkungan
fisik

Hasil kerja yang
secara kualitas
dan kuantitas
yang dicapai oleh
seorang
karyawan dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya di
PT.Taspen

(persero) KC
Medan.

1.Kualitas

a).Keterampilan
b). Pengambilan
Keputusan
c). Efektivitas

2.Kuantitas

a). Kecepetan dan
ketepatan
waktu
b). Banyaknya
hasil kerja.
c). Efisiensi
a). Pemanfaatan
waktu.

b). Target
pekerjaan

2.Lingkungan
non fisik

3.Ketepatan
waktu

Skala
Pengukuran

Likert

a). Hubungan
antar karyawan
b). Hubungan
dengan atasan
c). Rasa puas
d). Rasa aman


Likert

Sumber : Sedarmayanti (2001:21),Robbins (2008:368), Mathis (2002:78) data di olah.

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing – masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Universitas Sumatera Utara

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan,
(Situmorang dan Muslich,2014:6).
Tabel 3.2

Skor Untuk Skala Likert
No

Item Instrumen

Skor

1

Sangat Setuju

5

2

Setuju

4

3

Kurang Setuju

3

4

Tidak Setuju

2

5

Sangat tidak setuju

1

Sumber: Situmorang dan Muslich (2014:6)

3.6

Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono dalam Rangkuti (2014: 51) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di
tarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 56 orang.
3.6.2 Sampel
Peneliti menggunakan teknik jenuh/sensus karena semua anggota populasi
yaitu sebanyak56 orang yang diobservasi.
3.7

Sumber Data

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden.

Universitas Sumatera Utara

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber – sumber lain yang
telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti dari PT. Taspen (Persero)
Kantor Cabang Utama Medan, jurnal, buku – buku pendukung, dan
sebagainya.
3.8

Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
langsung kepada karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
Medan.
2. Daftar Pertanyaan (questionnaire), yaitu daftar pertanyaan yang berisi
pertanyaan- pertanyaan untuk diisi oleh para responden.
3. Studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan
mempelajari data yang diperoleh dari buku literatur, jurnal, majalah, annual
report dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah
semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas
dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila
koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Situmorang,2014:89). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar
sampel yang dilakukan di PT. Taspen (Persero) KC P.Siantar yang beralamat di

Universitas Sumatera Utara

Jl. Sisingamaraja, No. 98 Pematang Siantar. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale
Variance if
Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

VAR00001

206.3333

345.333

.454

.974

VAR00002

206.2000

346.166

.554

.974

VAR00003

206.1667

343.661

.569

.974

VAR00004

206.0333

342.516

.623

.973

VAR00005

206.1333

345.499

.580

.974

VAR00006

206.0667

342.823

.639

.973

VAR00007

206.0667

340.547

.620

.974

VAR00008

206.0000

341.103

.604

.974

VAR00009

206.1000

338.438

.680

.973

VAR00010

206.0667

339.789

.712

.973

VAR00011

206.0000

341.241

.655

.973

VAR00012

205.9333

337.720

.763

.973

VAR00013

206.0000

338.069

.800

.973

VAR00014

206.0333

340.171

.666

.973

VAR00015

206.1000

346.024

.412

.974

VAR00016

205.9667

346.240

.458

.974

VAR00017

206.0000

351.241

.524

.974

VAR00018

205.9667

345.689

.484

.974

VAR00019

206.0667

345.857

.667

.973

Keterangan

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Universitas Sumatera Utara

Scale Mean if
Item Deleted

Scale
Variance if
Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

Keterangan
Valid

VAR00020

206.0333

345.413

.639

.973

VAR00021

206.1333

345.085

.718

.973

VAR00022

206.1000

345.403

.779

.973

VAR00023

206.0667

344.961

.726

.973

VAR00024

206.1000

344.645

.678

.973

VAR00025

206.1000

338.438

.680

.973

VAR00026

206.0667

339.789

.712

.973

VAR00027

206.0000

341.241

.655

.973

VAR00028

205.9333

337.720

.763

.973

VAR00029

206.0000

338.069

.800

.973

VAR00030

205.9667

345.689

.484

.974

VAR00031

206.0667

345.857

.667

.973

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 31 (tiga puluh satu) butir pernyataan pada
kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :
a) Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik

Universitas Sumatera Utara

b) 0,7 0,1 atau nilai VIF <
10, maka terjadi multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara

3.

Uji Heterokedastissitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain.
Ada

dua

cara

yang

dapat

digunakan

untuk

mendeteksi

gejala

Heteroskedastisitas, yaitu:
a. Analisis Grafik
Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu
pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
b. Analisis Statistik
Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji Glesjer sebagai berikut :
a) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka tidak mengalami ganguan
Heteroskedastisitas.
b) Jika

nilai

signifikasi

>

0,05

maka

mengalami

ganguan

Heteroskedastisitas.
4.

Uji Pengaruh Serempak (Uji F)
Uji F adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama
(serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel
dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : β1 = β2 = 0

Universitas Sumatera Utara

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent (Stress Kerja dan Lingkungan Kerja)
terhadap variabel dependent (Kinerja).
Ha : β1 β2 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent (Stress Kerja dan Lingkungan Kerja)
terhadap variabel dependent (Kinerja).
Nilai fhitung akan dibandingkan dengan nilai ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu:
a) H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
b) Ha diterima jika Fhitung> Ftabel pada α = 5%
5.

Uji t (Parsial)
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari independent (Stress Kerja dan Lingkungan Kerja) terhadap
variabel dependent (Kinerja). Bentuk pengujiannya yaitu:
a) Ho : βi = 0 (variabel independent“Stress Kerja dan Lingkungan Kerja”
secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependent “Kinerja” ).
b) Ha : βi ≠ 0 (variabel independent“Stress Kerja dan Lingkungan
Kerja” secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependent “Kinerja” ).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

a) Ho diterima bila thitung< ttabel pada α = 5%
b) Ha ditolak bila thitung> ttabel pada α = 5%
6.

Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel.
Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0
(nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1). Apabila deteminasi (R2) semakin
kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil.
Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah
besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap
variabel dependent.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan Persero,
secara singkat disebut PT. TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari Program Dana
Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 dan 26 Tahun 1981
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat
memasuki usia pensiun.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan
keluarganya sudah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis melalui Konferensi
Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal 25-26 Juli 1960 di
Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkandalam Keputusan Menteri Pertama
RI Nomor :380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan
perlunya pembentukan jaminan kesejahteraan pegawai negeri.
Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas ditingkatkan menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan dan
Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1963
tentang Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Untuk melaksanakan Tabungan

Universitas Sumatera Utara

dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
1963 tentang Pendirian Perusahaan Negara Dana Tabungandan Asuransi Pegawai
Negeri (PN TASPEN) tanggal 17 April 1963.
Dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 tentang
Bentuk-bentuk Perusahaan Negara, PN TASPEN diubah menjadi PERUM
TASPEN yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : KEP.749/MK/V/II/1970. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 1981, badan hukum PERUM TASPEN diubah menjadi PT
TASPEN (Persero) sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar PT TASPEN
(Persero) Nomor: 3 Tahun 1982 tanggal 4 Januari 1982 yang mengalami beberapa
kali perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. Nomor : 53
tanggal 17 Maret 1988 dan telah diperbaiki dengan Akta Nomor: 10 Tahun 1998
tanggal 2 Juli 1998 dihadapan Zulkifli Harahap, S.H., pengganti Notaris Imas
Fatimah, S.H. Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian
terhadap Undang-undang Nomor : 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang
menetapkan tambahan modal dasar yang disetor, semula sebesar Rp10,00 miliar
ditingkatkan menjadi sebesar Rp12,50 miliar untuk memenuhi modal disetor 25%
dari modal dasar sebesar Rp50,00 miliar. Perubahan ini memperoleh persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor:
C.2-14096-HT.01.04 Th 98 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat dalam
Berita Negara RI Nomor : 31 Tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI Nomor :
2207 Tahun 1999.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan persetujuan Pemegang Sahamdengan Nomor : KEP17/D1.MBU/2008, dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang merupakan
penyesuaian modal dasar yang disetor dari Rp12,50 miliar ditingkatkan menjadi
Rp100 miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal dasar sebesar
Rp400 miliar. Berkas Anggaran Dasar telah disampaikan ke Menteri Hukum dan
HAM dengan Akta Notaris Nomor : 06 tanggal 26 November 2008 dan telah
mendapatkan persetujuan pada tanggal 9 Januari 2009 melalui Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU01650.AH.01.02 Tahun 2009 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan.
4.1.2 Visi, Misi dan Statement Budaya PT. Taspen (Persero)
1.

Visi
Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang
terpercaya.
Makna Visi
“Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya.”
Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program
Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun
(termasuk Uang Duka Wafat), program kesejahteraan PNS.
a. Terpercaya
Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja
yang bersih dan sehat.

Universitas Sumatera Utara

b. Bersih
Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance)
c. Sehat
Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang
keuangan, maupun non keuangan.
2.

Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan
stakeholder lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan
Integritas dan Etika yang tinggi.
Makna Misi
“Manfaat dan pelayanan yang semakin baik.”
Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya
meningkatkan nilaimanfaat dan pelayanan secara optimal.
a. Profesional
Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5
Tepat (Tepat orang, Tepat waktu, Tepat jumlah, Tepat tempat dan Tepat
administrasi) didukung dengan SDM yang memiliki integritas dan
kompetensi yang tinggi.
b. Akuntabel
Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

Universitas Sumatera Utara

c. Integritas
Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan
melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.
d. Etika
Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati,
santun, sabar dan manusiawi.
3. Statement Budaya Perusahaan
“5 TEPAT” dalam melayani peserta.
a) Tepat Orang
Pembayaran klim kepada peserta dilakukan kepada peserta yang
memiliki identitas tunggal meliputi NIP, Nama, Tanggal Lahir, Jenis
Kelamin, Status, Instansi dan Domisili sesuai dengan dokumen
kepesertaan yang sah.
b) Tepat Waktu
Penyampaian informasi, dokumen, dan pembayaran manfaat kepada
peserta dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.
c) Tepat Jumlah
Besarnya pembayaran manfaat kepada peserta berdasarkan perhitungan
komponen dan koefisien yang telah ditetapkan tanpa adanya
pembebanan biaya dan potongan dalam bentuk apapun.

Universitas Sumatera Utara

d) Tepat Tempat
Pembayaran manfaat kepada peserta dilakukan ditempat-tempat
pengambilan klim sesuai permintaan peserta yang tercantum dalam
dokumen permohonan pembayaran klim.
e) Tepat Administrasi
Tata kelola dokumen kepesertaan dan pembayaran klim dilakukan
berdasarkan

prinsip-prinsip

mudah,

cepat,

akurat

dan

dapat

dipertanggungjawabkan.
4.1.3 Arti Logo PT. Taspen (Persero)

1. Bunga dengan 5 (lima) Helai Daun
Melambangkan bahwa peserta taspen adalah keluarga pegawai negeri sipil
yang dari suami, istri, dan 3 (tiga) orang anak.
2. Lingkaran Putih yang Semangkin Membesar
Melambangkan bahwa diharapkan PT. Taspen (Persero) dapat berkembang
seperti yang tumbuh subur dan memberikan keindahan bagi pemiliknya.

Universitas Sumatera Utara

3. Lingkaran Hitam
Melambangkan wawasan nusantara yang artinya bahwa PT. Taspen (Persero)
melindungi dan menaungi kehidupan para anggotanya.
4. Warna Logo
Warna biru melambangkan ketentraman, keterangan, ketenangan, dan
kedamaian.
5. Makna Logo PT. Taspen (Persero)
Secara umum adalah jaminan hari tua bagi pegawai negeri sipil.
4.1.4 Struktur Organisasi
PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan memiliki struktur
organisasi berbentuk garis, dimana pimpinan bertindak sebagai pengelola puncak
tanpa diatur atau dipengaruhi oleh orang lain pada posisinya yang menunjukkan
wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam pembagian fungsi – fungsi
operasional. Bentuk garis seperti ini memperlihatkan garis – garis kekuasaan dan
perintah yang vertikal, dimana sorang bawahan hanya punya satu garis hubungan
pelaporan kepada atasannya dan sebaliknya seorang atasan hanya mempunyai satu
garis perintah kepada bawahannya.
PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan sebagai salah satu
badan

usaha

milik

negara

yang

ditugaskan

oleh

pemerintah

untuk

menyelenggarakan program asuransi sosial bagi pegawai negeri, pegawai BUMN,
dan pejabat negara dan keluarganya. PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
Medan dipimpin oleh seorang kepala kantor cabang utama dan dan membawahi

Universitas Sumatera Utara

satu wakil kepala, yang membawahi setiap kepala bidang dan kepala bidang
membawahi kepala seksi.

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan
Sumber: PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan

Universitas Sumatera Utara

4.2

Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data pimer dalam penelitian ini adalah
informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang
dirumuskan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 31 butir pertanyaan yakni 12
butir pertanyaan untuk variabel Stres Kerja (X1), 10 butir pertanyaan untuk
variabel Lingkungan Kerja (X2)dan 9 butir pertanyaan untuk variabel Kinerja
Karyawan (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 56 orang responden orang responden karyawanPT. Taspen (Persero)
Kantor Cabang Utama Medan.Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian
ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.

Universitas Sumatera Utara

1.

Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN

JUMLAH RESPONDEN
(f)

PERSENTASE
(%)

LAKI LAKI

34

60,7

PEREMPUAN

22

39,3

JUMLAH

56

100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah 34 orang responden (60,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 22
orang responden (39,3%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan karyawan
perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar, agar
karyawan laki-laki dan karyawan perempuan dapat saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan. Karyawan laki-laki cenderung mampu menghadapi
beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan,
sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam
menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu
perbedaan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar
membuat karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan dapat
saling mendukung dan saling melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

2.

Analisis deskriptif responden berdasarkan usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarkan Usia
USIA RESPONDEN

PERSENTASE (%)

22 - 30

JUMLAH RESPONDEN
(f)
10

31-40

30

53,6

41-50

14

25

51 - 60

2

3,6

JUMLAH

56

100

17,8

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Di Olah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
adalah usia 22-30 tahun berjumlah 10 orang (17,8%), usia 31-40 tahun berjumlah
30 orang (53,6%), usia 41-50 tahun berjumlah 14 orang (25%), dan usia 51-60
tahun berjumlah 2 orang (3,6%)
3.

Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan

Jumlah responden
(f)

Persentase (%)

SLTA-SMA/ sederajat

24

42,9

Diploma

12

21,4

Sarjana

20

35,7

JUMLAH

56

100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan adalah 24 orang responden (42,9%) berpendidikan
SLTA/SMA sederajat, 12 orang responden (21,4%) berpendidikan Diploma, dan
20 orang responden (35,7%) berpendidikan Sarjana. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada PT. Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Medan

Universitas Sumatera Utara

terdapat lebih banyak karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTASMA/sederajat (42,9%). Adapun jumlah perbandingan dari tingkat pendidikan
karyawan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Taspen (persero)
Kantor Cabang Utama Medan.
4.

Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun)
≤10
11-20
21-30
≥31
Jumlah

Jumlah Responden
(f)
4
12
25
15
56

Persentase (%)
7,1
21,5
44,6
26,8
100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 4 orang responden (7,1%) telah bekerja selama 1-10 tahun, 12
orang responden (21,5%) telah bekerja 11-20 tahun. 25 orang responden (44,6%)
yang bekerja 21-30 tahun. Dan 15 orang responden (26,8%) telah bekerja ≥ 31
tahun.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT. Taspen
(Persero) telah bekerja selama 21 – 30 tahun dengan jumlah karyawan 25 orang,
hal ini terjadi karena PT. Taspen (Persero) lebih untuk memiliki karyawan yang
memiliki pengalaman bekerja lebih lama ketimbang harus memiliki karyawan
yang baru yang memiliki pengalaman bekerja lebih sedikit dan perusahaan
memperhatikan

kebutuhan setiap karyawanya

hal

ini

dilakukan untuk

mempertahankan karyawan yang ada.

Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama
Medan adalah sebagai berikut :
1.

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres Kerja
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Stres Kerja

Pertanyaan

STS

TS

KS

S

SS

Total

Total

f

%

f

%

f

%

f

%

F

%

f

%

x11

15

26.79

35

62.5

5

8.93

1

1.79

0

0.00

56

100

x12

15

26.79

31

55.36

8

14.29

1

1.79

1

1.79

56

100

x13

15

26.79

33

58.93

6

10.71

2

3.57

0

0.00

56

100

x14

3

5.36

15

26.79

26

46.43

10

17.86

2

3.57

56

100

x15

17

30.36

31

55.36

5

8.93

2

3.57

1

1.79

56

100

x16

7

12.5

20

35.71

16

28.57

9

16.07

4

7.14

56

100

x17

15

26.79

32

57.14

8

14.29

1

1.79

0

0.00

56

100

x18

14

25

28

50

12

21.43

1

1.79

1

1.79

56

100

x19

15

26.79

29

51.79

10

17.86

2

3.57

0

0.00

56

100

x110

3

5.36

16

28.57

25

44.64

10

17.86

2

3.57

56

100

x111

17

30.36

31

55.36

5

8.93

2

3.57

1

1.79

56

100

X112
7
12.5
19
33.93
18
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

32.14

9

16.07

3

5.36

56

100

1.

Pada pernyataan pertama,“Belakangan ini saya tidak mengalami ganguan
kesehatan”sebanyak 1,79% responden menyatakan setuju, 8,93% responden
menyatakan kurang setuju, 62,5% responden menyatakan tidak setuju, dan
26,79% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan
sebagian karyawan mengalami gangguan kesehatan seperti demam, pusing
yang diakibatkan oleh kondisi fisik karyawan yang terganggu karena
menghadapi beban kerja yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara

2.

Pada pernyataan kedua, “Belakangan ini, saya tidak sering mengalami sakit
kepala berlebihan.”, sebanyak 1,79% responden menyatakan sangat setuju,
1,79% responden menyatakan setuju, 14,29% responden menyatakan kurang
setuju, 55,36% responden menyatakan tidak setuju dan 26,79% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan mengalami sakit kepala, dikarenakan adanya tekanan dari nasabah
dalam memproses berkas yang bersangkutan.

3.

Pada pernyataan ketiga, “Saya tidak merasa jam tidur saya kurang dari jadwal
tidur sebelumnya.”, sebanyak 3,57% responden menyatakan setuju, 10,71%

responden menyatakan kurang setuju, 58,93% responden menyatakan tidak
setuju dan 26,79% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan mengalami jam tidur yang kurang
akibat adanya pekerjaan yang belum terselesaikan.
4.

Pada pernyataan keempat, “Saya tidak

mengalami susah tidur jika saya

menghadapi masalah didalam pekerjaan.”, sebanyak 3,57% responden
menyatakan sangat setuju, 17,86% responden menyatakan setuju, 46,43%
responden menyatakan kurang setuju, 26,79% responden menyatakan tidak
setuju dan 5,36% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan mengalami permasalahan di kantor
yang mengakibatkan karyawan susah tidur.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya merasa tidak terbebani dengan pekerjaan yang
harus segera selesai.”, sebanyak sebanyak 1,79% responden menyatakan
sangat setuju, 3,57% responden menyatakan setuju, 8,93% responden

Universitas Sumatera Utara

menyatakan kurang setuju, 55,36% responden menyatakan tidak setuju dan
30,36% responden menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian karyawan merasa terbebani dengan pekerjaan yang berat dan
pekerjaan tambahan yang harus diselesaikan dengan jangka waktu relatif
singkat.
6.

Pada pernyataan keenam, “Saya selalu fokus dalam menyelesaikan
pekerjaan”, sebanyak 7,14% responden menyatakan sangat setuju, 16,07%
responden menyatakan setuju, 28,57% responden menyatakan kurang setuju,
35,71% responden menyatakan tidak setuju dan 12,5% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan mengalami susah fokus terhadap pekerjaan karena waktu pekerjaan
yang kurang produktif, yang mengakibatkan bekurangnya jam tidur dan
kondisi fisik yang tidak fit.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya tidak merasa gelisah karena harus
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat.” sebanyak 1,79%
responden menyatakan setuju, 14,29% responden menyatakan kurang setuju,
57,14% responden menyatakan tidak setuju, dan 26,79% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan mengalami gelisah dalam menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
yang singkat.
8.

Pada pernyataan kedelapan,“Saya tidak merasa gelisah jika pekerjaan tersebut
tidak saya mengerti.”, sebanyak 1,79% responden menyatakan sangat setuju,
1,79% responden menyatakan setuju, 21,43% responden menyatakan kurang

Universitas Sumatera Utara

setuju, 50% responden menyatakan tidak setuju dan 25% responden
menyatakan sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan terbebani karena tidak mengerti dengan pekerjaan yang diberikan.
9.

Pada pernyataan kesembilan, “Saya tidak merasakan marah apabila beban kerja
tambahan diberikan kepada saya.”, sebanyak 3.57% responden menyatakan

setuju, 17,86% responden menyatakan kurang setuju, 51,79% responden
menyatakan tidak setuju dan 26,79% responden menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan tidak dapat
mengkontrol emosi yang diakibatkan oleh beban kerja tambahan yang
diberikan secara mendadak.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya tidak mengajukan cuti selama kurun waktu
sebulan dengan alasan apapun,”, sebanyak sebanyak 3,57% responden

menyatakan sangat setuju, 17,86% responden menyatakan setuju, 44,64%
responden menyatakan kurang setuju, 28,57% responden menyatakan tidak
setuju dan 5,36% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa hampir setiap bulan ada karyawan yang cuti di dalam
perusahaan.
11. Pada pernyataan kesebelas, “Pekerjaan yang berat tidak menghalangi saya
untuk hadir dalam bekerja.”, sebanyak 1,79% responden menyatakan sangat
setuju, 3,57% responden menyatakan setuju, 8,93% responden menyatakan
kurang setuju, 55,36% responden menyatakan tidak setuju dan 30,36%
responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

sebagian karyawan kurang bergairah untuk hadir dalam bekerja yang
diakibatkan beban pekerjaan yang berat.
12. Pada pernyataan kedua belas, “Beban kerja yang berlebihan tidak membuat
saya menunda pekerjaan.”, sebanyak sebanyak 5,36% responden menyatakan
sangat setuju16.07% responden menyatakan setuju, 32,14% responden
menyatakan kurang setuju, 33,93% responden menyatakan tidak setuju dan
12,5% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian karyawan menunda pekerjaan yang diakibatkan beban
pekerjaan yang berat sehingga karyawan merasa stress dan jenuh terhadap
pekerjaannya.
2.

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Kerja
STS

Pertanyaan

TS

KS

S

SS

Total

Total

f

%

f

%

f

%

F

%

f

%

f

%

x21

0

0

5

8.93

15

26.79

29

51.79

7

12.5

56

100

x22

1

1.79

3

5.36

14

25

32

57.14

6

10.71

56

100

x23

5

8.93

4

7.14

16

28.57

21

37.5

10

17.86

56

100

x24

0

0

3

5.36

15

26.79

29

51.79

9

16.07

56

100

x25

2

3.57

1

1.79

21

37.5

27

48.21

5

8.93

56

100

x26

0

0

4

7.14

21

37.5

23

41.07

8

14.29

56

100

x27

6

10,71

4

7.14

16

28.57

20

35.71

10

17.86

56

100

x28

0

0

3

5.36

15

26.79

29

51.79

9

16.07

56

100

x29

2

3.57

1

1.79

21

37.5

27

48.21

5

8.93

56

100

x210
0
0
4
7.14
20
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

14.29

24

42.86

8

14.29

56

100

1) Pada pernyataan pertama,“Peralatan kantor yang disediakan perusahaan
mendukung saya dalam bekerja.”, sebanyak 12,5% responden menyatakan
sangat setuju, 51,79% responden menyatakan setuju, dan 26,79% responden
menyatakan kurang setuju, dan 8,93% responden menyatakan tidak setuju. Hal

Universitas Sumatera Utara

ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan sudah puas terhadap peralatan
kantor yang disediakan perusahaan dan dapat mendukung para karyawan
dalam bekerja.
2) Pada pernyataan kedua, “Penataan ruang kerja saya rapi”, sebanyak 10,71%
responden menyatakan sangat setuju, 57,14% responden menyatakan setuju,
25% responden menyatakan kurang setuju, 5,36% responden menyatakan
tidak setuju, dan 1,79% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan sudah merasa puas terhadap penataan
ruang kerja sehingga menciptakan rasa nyaman dan aman.
3) Pada pernyataan ketiga, “Suhu udara diruangan kerja terasa nyaman”,
sebanyak 17,86% responden menyatakan sangat setuju, 37,5% menyatakan
setuju,

28,57% responden menyatakan kurang setuju, sebanyak 7,14%

responden menyatakan tidak setuju, 8,93% responden menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan sudah merasa
puas dengan suhu ruangan kerja yang sejuk sehingga membantu mereka
berkonsentrasi terhadap pekerjaan.
4) Pada pernyataan keempat, “Aroma ruangan saya membuat konsentrasi saya
dalam bekerja”, sebanyak 16,07% responden menyatakan sangat setuju,
51,79% responden menyatakan setuju, 26,79% responden menyatakan kurang
setuju, dan sebanyak 5,36% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan mampu berkonsentrasi dengan
kondisi ruangan kerja sekarang ini.

Universitas Sumatera Utara

5) Pada pernyataan kelima, “Kebersihan ruangan kerja saya selalu terjaga”,
sebanyak 8,93% responden menyatakan sangat setuju, 48,21% responden
menyatakan setuju, dan 37,5% responden menyatakan kurang setuju, sebanyak
1,79% responden menyatakan tidak setuju dan 3,57% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan merasa
ruang kerja yang mereka gunakan sekarang ini sudah bersih.
6) Pada pernyataan keenam, “Pencahayaan diruangan saya tidak membuat saya
terganggu”, sebanyak 14,29% responden menyatakan sangat setuju, 41,07%
responden menyatakan setuju, 37,5% responden menyatakan kurang setuju,
dan 7,14 % responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian karyawan menyatakan kondisi pencahayaan ruang kerja sudah baik
dan mampu berkonsentrasi mereka dalam melakukan pekerjaan.
7) Pada pernyataan ketujuh, “Saya memiliki hubungan yang baik dengan sesama
karyawan” sebanyak 17,86% responden menyatakan sangat setuju, 35,71%
responden menyatakan setuju, 28,57% responden menyatakan kurang setuju,
7,14% responden menyatakan tidak setuju, dan 10,71% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan dapat menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja lainnya.
8) Pada pernyataan kedelapan,“Saya tidak merasa kesal apabila terjadi perbedaan
pendapat dengan atasan”, sebanyak 16,07% responden menyatakan sangat
setuju, 51,79% responden menyatakan setuju 26,79% responden menyatakan
kurang setuju, dan5,36% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bahwa sebagian karyawan memiliki sifat yang dewasa dalam
berargumentasi dengan atasan.
9) Pada pernyataan kesembilan, “Saya mendapat pengakuan atas prestasi kerja
dari atasan” sebanyak 8,93% responden menyatakan sangat setuju, 48,21%
responden

menyatakan

setuju1,79%

setuju,37,5%

responden

menyatakan

kurang

responden menyatakan tidak setuju, dan 3,57% responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan mendapatkan pengakuan dari
pimpinan atas prestasi kerja yang telah dicapai.
10) Pada pernyataan kesepuluh,“Rekan kerja saya saling terbuka jika ada masalah
yang dihadapi.”, sebanyak 14,29% responden menyatakan sangat setuju,
42,86% responden menyatakan setuju, 14,29% responden menyatakan kurang
setuju dan 7,14% responden menyatakan tidak setuju.Hal ini menunjukkan
bahwa adanya kedekatan hubungan pada sebagian karyawan dengan sesama
karyawan ataupun terhadap atasan sehingga permasalahan kerja dapat diatasi
secara bersama sama.
3.

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan
STS

Pertanyaan

TS

KS

S

SS

Total

Total

f

%

F

%

f

%

f

%

f

%

f

%

y11

1

1.79

10

17,86

21

37,5

19

33,93

5

8,93

56

100

y12

0

0

1

1.79

8

14,29

24

42,86

23

41,07

56

100

y13

1

1.79

2

3,57

7

12.5

28

50

18

32,14

56

100

y14

1

1.79

4

7,14

14

25

24

42,86

13

23,21

56

100

y15

3

5,36

8

14,29

24

42,86

13

23,21

8

14,29

56

100

y16

3

5,36

8

14,29

21

37,5

16

28,57

8

14,29

56

100

y17

2

3.57

1

1,79

13

23,21

29

51,79

11

19,64

56

100

Universitas Sumatera Utara

STS

Pertanyaan

TS

KS

S

SS

Total

Total

f

%

F

%

f

%

f

%

f

%

f

%

y18

1

1.79

3

5,36

9

16,07

29

51,79

14

25

56

100

y19

1

1,79

3

5,36

18

32,14

24

42,86

10

17,86

56

100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1) Pada pernyataan pertama,“Saya memiliki kemampuan bekerjasama dalam
tim”,

sebanyak 8,93% responden menyatakan sangat setuju, 33,93%

responden menyatakan setuju, 37,5% responden menyatakan kurang setuju,
17,866% responden menyatakan tidak setuju, 1,79% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan mampu
bekerja sama dengan karyawan lain dalam menyelesaikan pekerjaan.
2) Pada pernyataan kedua, “Saya dapat menentukan langkah yang tepat dalam
pekerjaan yang rumit.”, sebanyak 41,07% responden menyatakan sangat
setuju, 42,86% responden menyatakan setuju, dan 14,29% responden
menyatakan kurang setuju, 1,79% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan memiliki kemampuan manajemen
yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan.
3) Pada pernyataan ketiga, “Hasil kerja saya tidak pernah ditolak oleh atasan
saya.”, sebanyak 32,14% responden menyatakan sangat setuju, 50%
menyatakan setuju, dan 12,5% responden menyatakan kurang setuju, 3,57%
responden menyatakan tidak setuju, 1,79% responden menyatakan kurang
setujuHal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai aturan yang berlaku di perusahaan.
4) Pada pernyataan keempat, “Karyawanselalu tepat waktudan cepat dalam
melayanipelanggan seperti memberijawaban atas berbagai macam bentuk

Universitas Sumatera Utara

pengaduan”, sebanyak 23,21% responden menyatakan sangat setuju, 42,86%
responden menyatakan setuju,

25% responden menyatakan kurang

setuju,7,14% responden menyatakan tidak setuju, 1,79% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan mampu melayani proses berkas nasabah dengan tepat waktu.
5) Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.”, sebanyak 14,29% responden menyatakan
sangat setuju, 23.21% responden menyatakan setuju, 42,86% responden
menyatakan kurang setuju, 14,29% responden menyatakan tidak setuju,
5,36% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian karyawan mampu bertanggung jawab dengan pekerjaan atau
target yang diberikan perusahaan kepada para karyawan.
6) Pada pernyataan keenam, “Saya berusaha bekerja secara efisien dengan
memanfaatkan waktu kerja yang tersedia”, sebanyak 14,29% responden
menyatakan sangat setuju, 28,57% responden menyatakan setuju, 37,5%
responden menyatakan kurang setuju, 14,29% responden menyatakan tidak
setuju, 5,36% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian karyawan mampu memanajemen pekerjaan
dengan baik sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara efisien.
7) Pada pernyataan ketujuh, “Saya mampu menyelesaikan tugas tepat waktu
sesuai dengan ketentuan” sebanyak 19,64% responden menyatakan sangat
setuju, 51,79% responden menyatakan setuju, 23,21% responden menyatakan
kurang setuju, 1,79% responden menyatakan tidak setuju, dan 3,57%

Universitas Sumatera Utara

responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian karyawan menaati atau disiplin terhadap batas waktu pekerjaan yang
diberikan.
8) Pada pernyataan kedelapan,“Saya tidak menunda pekerjaan yang telah
diberikan”, sebanyak 25% responden menyatakan sangat setuju, 51,79%
responden menyatakan setuju, dan 16,07% responden menyatakan kurang
setuju,5,36% responden menyatakan tidak setuju, 1,79% responden
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tidak menunda pekerjaan
lain.
9) Pada pernyataan kesembilan, “Selama ini pelaksanaan pekerjaan saya telah
memenuhi target yang ditetapkan oleh pimpinan.” sebanyak 17,86%
responden menyatakan sangat setuju, 42,86% responden menyatakan setuju,
dan 32,14% responden menyatakan kurang setuju, 5,36% responden
menyatakan tidak setuju, 1,79% responden menyatakan sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukkan sebagian karyawan mampu mencapai target yang
diberikan oleh pimpinan.
4.3

Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a.

Pendekatan Histogram

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.

Universitas Sumatera Utara

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.2
Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

56
.0000000
4.49675078
.112
.047
-.112
.839
.482

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.482 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance< 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
4.

Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.
Tabel 4.9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Collinearity
Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
Stres Kerja

.682

1.467

Lingkungan
Kerja

.682

1.467

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (stres
kerja dan lingkungan kerja) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai
VIF semua variabel bebas (stres kerja dan lingkungan kerja) adalah lebih kecil
dari nilai ketetapan 5. Oleh