Asuhan Keperawatan pada An.M dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada kasus Gizi Buruk di RS USU
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2.1
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar
Nutrisi
2.1.1 Defenisi Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto&wartonah, 2010).
Malnutrisi
merupakan
masalah
yang
berhubungan
dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup
atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan
lain-lain (Hidayat, 2006).
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti
makanan. Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2004).
2.1.2 Saluran Pencernaan
Saluran Pencernaan (Soekirman, 2000)
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut. Waktu kita mengunyah, gigi
geligi memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil, sementara
makanan bercampur dengan cairan ludah untuk memudahkan proses
menelan. Ketika di telan, makanan melewati epiglotis, suatu katup
yang mencegah makanan masuk trakea keparu-paru. Makanan yang di
telan dinamakan bolus.
5
Universitas Sumatera Utara
b. Esofagus ke Lambung
Bolus
kemudian
melalui
pipa
esofagus
masuk
ke
lambungmengeluarkan sekresi untuk keperluan pencernaan makanan.
Pada pintu lambung ada sfingter kardiak yang menutup setelah bolus
masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk ke esofagus. Bolus
dalam lambung bercampur dengan cairan lambung dan digiling halus
menjadi cairan yang dinamakan Kimus (chyme). Lambung kemudian
sedikit demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus ke
dalam usus halus, setelah mana sfingter pilorus menutup.
c. Usus Halus
Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran
empedu, yang meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua
alat, yaitu kantong empedu dan pankreas. Kimus kemudian melewati
tiga bagian dari usus halus: duodenum (usus dua belas jari), jejenum
(bagian usus halus sesudah duodenum sampai ke ileum) dan ileum
(ujung usus halus), yang panjangnya kurang lebih enam meter, sebagian
besar pencernaan diselesaikam di duodenum; jejenum dan ileum
terutama berfungsi mengabsorpsi zat-zat gizi.
d. Usus Besar (Kolon)
Kimus melalui sfingter lain, yaitu katup ileosekal yang berada pada
awal usus besar naik (ascending colon), ke usus besar melintang
(transverse colon) dankeusus besar turun (descending colon) ke dalam
rektum.
e. Rektum
Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air di
keluarkan dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot
rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk
dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa
makanan keluar melalui sfimgter terakhir, yaitu anus yang membuka.
6
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Prinsip Prinsip Nutrisi
Prinsip-prinsip nutrisi (Hidayat, 2016)
Pada umumnya, ketika butuhan energi dipenuhi lengkap oleh
asupan kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika
pemasukan kalori melebihi kebutuhan enrgi, maka berat seseorang akan
bertambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk pemenuhan kebutuhan
energi, maka seseorang kehilang berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah air,
karbohidrat, protein, lemak,
vitami dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh yang vital
dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral
tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk metabolisme dan
keseimbangan asam basa.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80%
energi dihasilkan dari karbohidrat. Fungsi karbohidrat adalah
membuat cadangan tenaga tubuh, pengaturan metabolisme lemak,
untuk efisiensi penggunaan protein, dan memberikan rasa kenyang.
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, sagu, singkong, dan lainlain. Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi
tiga
jenis
yaitu
monosakarida,
disakarida,
dan
polisakarida.Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis dari
monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, dan madu.Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan
laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan
laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu, baik susu ibu
maupun susu hewan. Polisakarida merupakan gabungan dari beberapa
7
Universitas Sumatera Utara
molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen,
dan selulosa.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon
dan enzim. Protein berfungsi sebagai sumber energi disamping
karbohidrat dan lemak, mempertahankan kesehatan dan vitalitas
tubuh, pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu saat
proses laktasi.
Sumber protein terdiri dari protein hewani yaitu protein yang
berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan,
kerang, dan ayam, serta protein nabati yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan sebagainya.
Kebutuhan Protein per Hari
Umur
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
Protein (gr)
0-6 bulan
5,5
60
12
7-12
8,5
71
14
1-3 tahun
12
89
23
4-6 tahun
18
108
32
7-9 tahun
23,5
120
36
30
135
45
40
152
57
53
160
62
bulan
PRIA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun
8
Universitas Sumatera Utara
20-59
56
162
50
>60 tahun 56
162
50
32
139
49
42
153
47
46
154
47
50
154
44
>60 tahun 50
154
44
tahun
WANITA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun
20-59
tahun
c.Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi,
komponen dari membran sel, melarutkan vitamin A, D, E, dan K
sehingga dapat diserap oleh dinding usus, dan memberian asam-asam
lemak esensial.
d.Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit
pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut
dalam air terdiri dari vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, serta
vitamin C dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E,
dan K.
9
Universitas Sumatera Utara
Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsinya
Jenis Vitamin
Sumber
Vitamin A
Lemak
mentega,
Fungsi
hewani, Membantu
keju, pertumbuhan
sel
kuning telur, susu tubuh dan penglihatan,
lengkap,
minyak menyehatkan rambut
ikan, sayuran hijau, dan kulit, integritas
buah yang kuning membran epitel dan
dan sayuran
mencegah
xerophtalmia.
Vitamin
B1 Ikan daging ayam Metabolisme
(thiamin)
larut
tampa
lemak, karbohidrat,
dalam kacang-kacangan
membantu kelancaran
dan susu
sistempersarafan dan
air
mencegah
atau
beri-beri
penyakit
yang
ditandai neuritis.
Vitamin
B2 Telur, sayuran hijau, Membantu
(ripoflavin)
Larut
tanpa pembentukan
enzim,
dalam lemak, susu dan biji- pertumbuhan
dan
air
danging
bijian
membantu
adaptasi
cahaya dalam mata.
Vitamin
B3 Daging tanpa lemak, Metabolisme
(niacian)
hati, ikan, kacang- karbohidrat
lemak,
kacangan, biji-bijian protein dan komponen
dan telur
enzim serta mencegah
menurunnya
nafsu
makan.
Vitamin
B6 Biji-bijian, sayuran, Membantu kesehatan
(pyridoksin)
daging dan pisang
gusi
dan
gigi,
pembentukan
sel
darah
merah
serta
10
Universitas Sumatera Utara
metabolisme
karbohidrat,
lemak
dan protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging Metabolisme protein,
(cyancobalam tanpa lemak, ikan membantu
in)
dan kerang laut
pembentukan
sel
darah
merah,
kesehatan
jaringan
dan mencegah anemia.
Vitamin
C Jeruk, tomat, kubis, Menjaga
kesehatan
(ascorbutacid
sayuran
hijau dan tulang, gigi dan gusi,
)
kentang
membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan
pembuluh
kapiler,
kesembuhan jaringan
dan
tulang,
serta
memudahkan
penyerapan zat besi
dan asal folat.
Vitamin D
Minyak ikan, susu, Membantu
kuning
telur, penyerapan
kalsium
mentega,
hati, dan
kerang,
atau mencegah rakhitis.
terbentuk
akibat
di
fosfor
serta
kulit
pemanasan
sinar matahari
Vitamin
E Sayuran hijau
Membantu
(alpa
pembentukan
tocopherol)
darah
merah
melindungi
sel
dan
asam
amino utama.
11
Universitas Sumatera Utara
e. Mineral
Mineral adalah elemen organik esensial untuk tubuh karena
peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum
fungsi dari mineral adalah membangun jaringan tulang, mengatur
tekanan osmotik dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan
otot-otot dan saraf serta membuat berbagai enzim.
Jenis Mineral, Sumber dan Fungsinya
Jenis Mineral
Sumber
Fungsi
Kalsium
Susu
Pembuntukan
gigi
dan tulang , aktivitas
neuromuskular
dan
koangulasi
(penggumpulan)
darah
Fasfor
Telur, daging dan Penyangga
susu
pembentukan
gusi
dan tulang
Yodium
Garam beryodium Pengaturan
dan makanan laut
metabolisme
dan
tubuh
memperlancar
pertumbuhan
Besi
Hati,
telur
daging
dan Komponen
hemoglobin
membantu
dan
oksidasi
dalam sel
Magnesium
Biji-bijian,
dan daging
susu Komponen
hemoglobin
membantu
dan
oksidasi
dalam sel
Zinc
Makanan laut dan Bahan
hati
pembentuk
enzim dan insulin
12
Universitas Sumatera Utara
f.Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air
sangat
penting
bagi
makhluk
hidup
untuk
bertahan
hidup
dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari
Usia
Kebutuhan cairan (ml/kg/hari)
3 hari
80-100
10 hari
125-150
3 bulan
140-160
6 bulan
130-155
9 bulan
125-145
1 tahun
120-135
2 tahun
115-125
4 tahun
100-110
6 tahun
100-110
10 tahun
90-100
14 tahun
50-60
18 tahun
40-50
19-60 tahun
50
2.1.4 Karakteristik Status Nutrisi
Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Indeks Masa Tubuh (BMI)= BB (kg)/(TB x TB (m))
13
Universitas Sumatera Utara
Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
Kurus
Kategori
IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat
25,0
-
27,0
Kelebihan berat badan tinggakat berat
>27,0
b. Ideal Body Weight (IBW)
Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan
perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu. Berat
badan ideal orang dewasa (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10%
(Tinggi badan – 100)]. Mengukur IBW bayi, balita dan anak : Usia
0-12 bulan : BBI(kg) = (umur(bln) / 2) + 4 dan usia 1-10 tahun :
BBI(kg) = (umur(thn) x 2) + 8.
2.1.5 Masalah-masalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah-masalah kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat
badanakibatketidakcukupan
asupan
nutrisi
untuk
kebutuhan
metabolisme.
14
Universitas Sumatera Utara
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorangyang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebihan.
c. Obesitas
Obesitas
merupakan
masalah
peningkatan
berat
badan
yang
mencapailebih dari0% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan
penurunan dalampenggunaankalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi
merupakan
masalah
yang
berhubungan
dengan
kekuranganzat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalahberatbadan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahanotot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran
mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuham nutrisi yang
ditandaidengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas,serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup berlebihan.
g. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup tidaksehat, obesitas, dan lain-lain.
h. Kanker
15
Universitas Sumatera Utara
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang di sebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak
dan
berkepanjangan,
ditandai
dengan
adanya
konstipasi,pembengkakan badan nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihanenergi.
2.1.6Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi
tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa
daerah,tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,
tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanantertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di
beberapa daerah,terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi
gadis remaja. Padahal,makanan ikan bagi anak-anak karena ikan
dianggap dapat mengakibatkancacingan, padahal ikan merupakan
sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
16
Universitas Sumatera Utara
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
Mengakibatkankurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yangdibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizipada remaja bila nilai gizinya tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,para remaja di kota-kota
besar di negarakita memiliki kecenderunganmenyenangi makanan
tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji(junk food),
bakso, dan lain-lainnya, makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatanmereka jika di konsumsi terlalu
sering danberlebihan karena tidak memilikiasupan gizi yang baik.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karemaitu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
2.1.7 Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah suatu komponen dari proses keperawatan
yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan dari pasien meliputi pengumpulan data tentang status
kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan
berkesinambungan (Muttaqin, 2009).
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusunya masalah nutrisi dan pengkajian fisisk secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2010).
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari atau diabaikan, makanan yang
lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan
17
Universitas Sumatera Utara
jenis makanan untuk sekarang, dan rencana makanan untuk masa
selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan,
antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap
aspek-aspek berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak
kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia;
daerah di atas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap;
mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah;
daerah
bibir
tidak
kering,
pecah-pecah,
ataupun
mengalami
Rpembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,
tidak mudah berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul
bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku
jari kuat dan berwarna merah muda.
h. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan
badan dan lingkaran lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan
pada suatu kurva/grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.
18
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon
individu, keluarga, komunitas, terhadap masalah kesehatan yang aktual dan
potensial, atau proses kehidupan (Potter, 2005). Perumuhan masalah pada
penyakit kanker lambung adalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi,
ansietas, gangguan rasa nyaman dan kurang pengetahuan.
Menentukan
prioritas masalah bergantung pada urgensi dari masalah, sifat dari
pengobatan yang diberikan dan interaksi diantara diagnosis keperawatan .
Masalah-masalah nutrisi:
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
2.2.9 Perencanaan
a.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi: Keadaan di masa intake nutrisi kurang dari kebutuhan
metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Efek dari pengobatan
2) Mual/muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi/kemoterapi
5) Penyakit kronis
Kemungkinan ditemukan data:
1) Berat badan menurun
2) Kelemahan
3) Kesulitan makan
4) Nafsu makan berkurang
5) Hipotensi
6) Ketidakseimbangan elektrolit
7) Kulit kering
19
Universitas Sumatera Utara
Masalah klinik berhubungan dengan:
1) Anoreksia nervosa
2) AIDS
3) Pembedahan
4) Kehamilan
5) Kanker
6) Anemia
7) Marasmus
Tujuan yang diharapkan:
1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.
2) Peningkatan status nutrisi
INTERVENSI
1.
Tingkatkan
RASIONAL
intake
makanan
melalui:Mengurangi gangguan dari
1. Cara untuk meningkatkan nafsu
makan.
lingkunganseperti berisik.
2. Jaga kebersihan mulut pasien.
2. Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan.
3. Bantu pasien makan jika tidak
3. Membantu pasien makan.
mampu.
4. Sajikan makanan yang mudah
dicerna, dalam keadaan hangat,
4. Meningkatkan selera makan dan
intake makan.
tertutup, danberikan sedikit tetapi
sering.
5. Selingi makanan dan minuman.
5. Memudahkan makanan masuk.
6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman.
mengandung gas.
7. Ukur intake makanan dan timbang
7. Observasi kebutuhan nutrisi.
berat badan.
8. Lakukan latihan pasif dan aktif.
8. Menambah nafsu makan.
9. Kaji tanda vital, sensori, bising
9. Membantu mengkaji keadaan
20
Universitas Sumatera Utara
usus.
pasien.
10. Atur posisi semifowler saat
10. Mengurangi reguritasi.
Memberikan makanan.
11. Cek kepatenan tube.
11. Menghindari aspirasi.
12. Cek temperatur makanan agar 12. Mengurangi kram dan rasa
tidak
terbakar
terlalu panas/dingin.
Padaabdomen.
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi: Pasien dengan risiko atau aktual mengkonsumsi makanan melebihi
dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Kelebihan intake
2) Gaya hidup
3) Perubahan kultur
4) Psikolgi untuk konsumsi tinggi kalori
Kemungkinan data yang ditemukan:
1) 20% lebih berat dari badan ideal
2) Pola makan yang berlebihan
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
1) Obesitas
2) Imobilisasi yang lama
Tujuan yang diharapkan:
1) Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan
21
Universitas Sumatera Utara
Rencana Tindakan
Rasional
1. Lakukan pengkajian pola makan 1.
pasien
Informasi
dasar
untuk
perencanaan awal
2. Diskusikan dengan pasien tentang 2. Membantu mencapai tujuan
kelebihan makan
3.
Diskusikan
motivasi
untuk 3.
menurunkan berat badan
Membantu
memecahkan
masalah
4. Kolaborasi dengan ahli diet yang
tepat
4. Menentukan
5. Ukur intake makanan dalam 24 jam
makanan yang
sesuai dengan pasien
5. Mengetahui jumlah kalori yang
6. Buat program latihan untuk olah raga
masuk
7. Hindari makanan yang banyak 6. Meningkatkan kebutuhan energi
mengandung lemak
8.
Berikan
pengetahuan
kesehatan 7.
tentang: program diet yang benar,
akibat yang mungkin timbul pada 8.
kelebihan berat badan
Makan
berlemak
banyak
menghasilakan energi
Memberikan
informasi
dan
mengurangi kompilkasi
22
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus
2.2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama
: An. M
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 6 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum sekolah
Alamat
: Jalan Garu I gang Bacang No. 70 BB Medan.
Tanggal pengkajian
: 03 Mei 2017
Diagnosa medis
: Gizi buruk
b. Keluhan utama
Dalam pengkajian yang dilakukan ibu dari An. M mengatakan bahwa
dari kecil An. M sangat sulit makan dan makanannya selalu bersisa.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
An. M tampak terlihat lelah dan lemas. Dari pengkajian terhadap An. M
ditemukan bahwa An. M tampak kurus, kulit tampak kering, rambut
tipis,konjungtiva anemis. Berat badan sekarang : 12 kg , tinggi badan 112
cm, lingkarlengan atas (LLA) : 11 cm
d. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M pernah mengalami batuk
dansesaknafas.
23
Universitas Sumatera Utara
2) Pengobatan atau tindakan yang dilakukan
Ibu dari An. M mengatakan membawa An. M kepelayanan
kesehatanterdekat, dan obat di dapatkan dari tempat tersebut.
3) Alergi
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M tidak mempunyai alergi
Terhadap makanan.
4) Imunisasi
Ibu An. M mengatakan bahwa imunisasi An. M lengkap.
e. Riwayat kesehatan keluarga
1) Orang tua
Orang tua An. M tidak ada mengalami gangguan kesehatan yang serius.
2) Saudara kandung
Saudara kandung dari An. M tidak ada mengalami ganggguan
kesehatanyang serius.
3) Penyakit keturunan yang ada
keluarga dari An. M tidak ada mengalami penyakit keturanan.
4) Genogram
Ayah
Keterangan :
Ibu
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien (An. M)
24
Universitas Sumatera Utara
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Secara umum An. M tampak sadar, dapat diajak berkomunikasi dengan
baik.
2) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh
: 36,7 oC
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 78 x/i
Pernafasan
: 18 x/i
Tinggi badan
: 112 cm
Berat badan
:12 kg
3) Pemeriksaan head to toe:
a). Kepala :
Bentuk kepala An. M simetris, tidak ada benjolan pada ubun-ubun.
b). Rambut:
Penyebaran rambut dari An. M merata, tipis dan tampak bersih.
c). Wajah:
Warna kulit An. M sawo matang, tampak kering dan bersisik
struktukwajah berbentuk kotak dan Simetris
d). Mata:
Mata dari An. M lengkap dan simetris, tidak ada kelainan pada
palpebra,konjungtiva tampak anemis, pupil tampak putih kekuningan,
kornea bulat merata, iris simetris, visus mata baik, mata mampumenahan
tekanan ringan.
e). Hidung:
Posisi tulang hidung tepat di tengah septum nasi simetris, lubanghidung
ada dua tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
f). Telinga:
Bentuk telinga simetris, ukuran telinga normal, lubang telinga tampak
bersih, pendengaran tajam.
25
Universitas Sumatera Utara
g). Mulut dan faring:
Bibir tampak kering, gusi tampak kemerahan, gigi tampak kotor,
lidahtampak kemerahan, orofaring berfungsi dengan baik.
h). Leher:
Posisi trakea tepat ditengah, tidak ada pembengkakan pada tiroid, suara
normal, tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak adadistensi
vena jugularis, denyut nadi karotis teraba.
i). Pemeriksaan Integumen:
Integumen tampak tidak bersih, tubuh teraba hangat, warna kulit sawo
matang, turgor kembali dibawahdua detik, kulit tampak kering, bersisik
dan tidak ada kelainan pada kulit.
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola makan dan minum
Ibu dari An. M mengatakan bahwa anaknya diberi makan tiga kali sehari,
selera makan kurang, An. M tidak ada mengalami alergi, tidak
adakeluhanmual muntah, waktu pemberian makan tidak di tentukan. Jumlah
dan jenismakanan terdiri dari sedikit nasi dan sedikit lauk, An. M hanya jika
merasahaus saja, tidak ada kesulitan makan dan minum.
2) Perawatan diri
Tubuh tampak kurang bersih, gigi tampak kotor, kuku kaki dan kuku tangan
kotor.
3)Pola Kegiatan / aktivitas
An. M untuk melakukan aktivitas mandi, makan, eliminasi, ganti
pakaiandilakukan sebagian yaitu dengan bantuan orang tuanya.
An. M bermain dengan anak seumurannya.
Ibu An. M mengatakann An. M tidak ada melakukan ibadah.
h. Pola eliminasi
1) BAB
An. M BAB satu kali sehari, karakter feses tidak pernah diperhatikan,
ibuAn.M mengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami
diare dantidak pernah menggunakan laksatif.
26
Universitas Sumatera Utara
2) BAK
Pola
BAK
tidak
menentu,
karakter
urin
tidak
diketahui,
tidak
pernahmengalami nyeri / rasa terbakar / kesuliatan BAK, tidak pernah
menggunakandiuretik.
2.2.2 Analisa Data
No. Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
1.
DS:
Ibu
Akses
dari
mengatakan
An.
terhadap Ketidakseimbangan
M makanan terbatas
hanya
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
menyajikan makanan Ketidakmampuan
seadanya.
memenuhi
DO:
kebutuhan asupan
BB: 12 kg ; TB: 112 makanan
cm
sesuai
kebutuhan tubuh
Usia 6 tahun.
BB Normal : 20 kg
Nutrisi
kurang
TB Normal : 116 cm
dari
Pada usia 6 tahun
kebutuhantubuh
27
Universitas Sumatera Utara
2.
DS:
Ibu
Faktor
dari
An.
mengatakan
Kurang
M kemiskinan
pengetahuan
tidak
mengetahui informasi
tentang asupan gizi Asupan makanan
yang adekuat.
tidak terpenuhi
DO:
An. M tampak kurus,
lemas dan lemah
Kurang
pengetahuan
2.2.3 Rumusan Masalah
a. Masalah keperawatan
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Kurang pengetahuan
b. Diagnosa keperawatan:
1) ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganketidakmampuan memenuhi asupan makanan sesuai kebutuhan
tubuh di tandaidengan An. M tampak kurus, rambut tipis, lesu dan
lemas, lingkar lengan atas (LLA) : 11 cm, berat badan : 12 kg, tinggi
badan: 112 cm dengan usia 6 tahun
2)Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
asupan gizi yang adekuat ditandai dengan An. M tampak kurus,
rambut tipis, lemas, lesu dan lemah, berat badan : 12 kg, tinggi badan:
112 cm.
28
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Perencanaan Keperawatan dan Rasionalnya
Hari/
No.
Perencanaan keperawatan
Tangg Dx
al
Tujuan:
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
1.
Kriteria hasil:
Klien mendapat asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
Berat badan klien bertambah, rambut tidak tipis dan badan
menjadi segar dan sehat.
Rencana tindakan
Rasional
1. Gali pengetahuan orang
tua
tentang
asupan
nutrisi pada anak
2. Anjurkan
1. Dengan menggali
pengetahuan orangtua
tentang asupan nutrisi
orang
tua
pada anak maka dapat
anak untuk memberikan
diketahui sejauh mana
makanan yang cukup
pengetahuan orang tua
bergizi
untuk
3. Sajikan makanan yang
mudah dicerna dalam
keadaan hangat.
4. Jelaskan
keluarga tentang cara
mengatasi
nutrisi anaknya
2. Makanan yang cukup
dan
kepada
kurang
memenuhi
bergizi
mengatasi
dapat
masalah
kurang nutrisi
3. Dengan
menyajikan
nutrisi pada anak dan
makanan yang mudah
pengolahan
dicerna
makanan
yang baik dan benar.
5. Anjurkan
anak
menjaga
orang
untuk
dan
hangat
mampu meningkatkan
tua
selera
selalu
anak.
kebersihan
mulut.
makan
pada
4. Dengan menjelaskan
kepada keluarga klien
6. Ukur berat badan dan
cara mengatasi kurang
29
Universitas Sumatera Utara
tinggi badan klien
nutrisi pada anak dan
cara
pengolahan
makanan yang baik
dan
benar
dapat
mengatasi
nutrisi
kurang
dan
dapat
meningkatkan
dan
mempertahankan
zat
gizi dalam makanan.
5. Dengan mulut yang
bersih meningkatkan
nafsu makan
6. Dengan
mengukur
berat dan tinggi badan
dapat
apakah
diketahui
tinggi
berat
badan
sesuai
dengan
dan
klien
usia
klien.
Hari/
No.
Perencanaan keperawatan
Tangg Dx
al
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang asupan gizi yang
2.
adekuat
Kriteria hasil:
Keluarga menyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan
pola hidup.
Keluarga
mencari
sumber
untuk
membantu
membuat
identifikasi perubahan.
30
Universitas Sumatera Utara
Rencana tindakan
1.
Ajarkan
tentang
Rasional
pada
cara
keluarga 1. Membantu merencanakan
pemenuhan
untuk
kebutuhan nutrisi dengan
baru.
gizi yang seimbang.
asupan
makanan
2. Posyandu dapat memantau
2. Anjurkan untuk aktif dalam
kegiatan posyandu.
status gizi dan pemberian
makanan tambahan.
2.2.5 Implementasi dan Evaluasi
Hari/
No
Tanggal Dx Implementasi keperawatan
Kamis/
1.
Evaluasi (SOAP)
1. Menggalipengetahuan
orang S: Ibu An. M
04 Mei
tuatentangasupannutrisipadaanak
Mengatakan akan
2017
yaitu
akan memberikan
menggali
pengetahuan
orang tua tentang makanan yang
makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak,
cukupdanbergizi
protein, vitamin yang sangat baik
kepada An. M,
bagi tubuh.
Ibu An. M
2. Menganjurkan
Mengatakan
orangtuaanakuntukmemberikan
Akan menyajikan
makanan
makanan
yang
cukupbergizi
yang
yaitu anak umur Anak 4-6 tahun:
hangat untuk An.
setiap kali makan besar harus
M
menghabiskan sekitar 430 kilo O: Ibu An. M dapat
kalori dan 150 kilo kalori snack.
Memberikanmakana
Takaran dalam rumah tangga
n
yaitu:
:
cukupbergizikep
Nasi: 7-8 sendok makan, pasta
adaanaknya, Ibu
(sudah dimasak): 7-8 sendok
An.
makan,
Menyajikan
Kelompokkarbohidrat
mie
(matang):
6-7
sendok makan, kentang: 1 biji
yang
M
dapat
makanan dalam
31
Universitas Sumatera Utara
ukuran sedang atau 4 potong
keadaan hangat
kentang (potongan wedges), roti
kepada An. M
tawar:
(sebelum
1-2
lembar,
sereal A: Masalah teratasi
disiram susu):
4-5
sendok makan.
P: Intervensi
Kelompok protein :Daging sapi
(giling):
5-6
sebagian
sendok
dilanjutkan
makan,
ayam: setengah potong ayam
(bila ayam dipotong menjadi 8
bagian), Ikan: 4 sendok makan,
sosis: 1 buah ukuran sedang,
tempe: 1 potong sedang, tahu: 1
potong sedang, kacang-kacangan
(sebelum dimasak): 2-3 sendok
makan.
Kelompok buah :Avokad: ½
buah ukuran sedang, apel: ½
buah ukuran sedang, jeruk: ½ – 1
buah ukuran sedang, mangga: ½
buah ukuran sedang, pepaya: 6-8
potong (potongan kotak kecil
kira-kira 3×3 cm), Pisang: ½ – 1
buah ukuran sedang.
Kelompok sayur (dalam keadaan
sudah matang) :Bayam: 5 sendok
makan, brokoli: 5-6 potongan
kecil atau 2-3 sendok makan,
wortel:
5-6
potongan
memanjang, Jagung manis: 2
sendok makan.
Kelompok susu dan produknya
:Susu: 1 gelas, keju: 1 potong
32
Universitas Sumatera Utara
sedang, yoghurt: 1 gelas kecil.
Snack
:Biskuit:
sedang,
4-5
keping
1
potong,
kue/cake:
popcorn: 5-6 sendok makan,
cokelat: 2-4 potong kotak.
3. Menyajikan makanan yang mudah
dicerna dalam keadaan hangat
yaitu memberikan makanan yang
baru
dimasak
disajikan
dan
langsung
sehingga
makanan
tidak bertahan, mengkonsumsi
buah seperti pepaya, pisang dan
makanan lain yang mudah di
cerna di dalam tubuh.
Hari/
No
Tanggal Dx
Jumat/
1.
Implementasi keperawatan
Evaluasi (SOAP)
1. Menjelaskan kepada keluarga S: Ibu An. M
05 Mei
tentang cara mengatasi kurang
Mengatakan
2017
nutrisi
dapat
pada
anak
dan
pengolahan makanan yang baik
memahami cara
dan
pengolahan
benar,
dengan
memilih
makanan yang baik dan segar,
makanan yang
tidak
baik dan benar.
membiarkan
makanan
yang telah dimasak terbuka dan
Ibu An. M
dalam
mengatakan akan
suhu
menghindari
luar,
makan
dan
dengan
tangan yang kotor.
2. Menganjurkan
memperhatikan
orang
tuaanakuntukselalumenjagakebe
rsihanmulut
selalu
kebersihan gigi
dan mulut.
dengan O: Ibu An. M dapat
33
Universitas Sumatera Utara
mengajarkan
cara
Menyebutkancara
menggosok gigi 2 kali dalam
pengolahanmakan
sehari (Pagi dan sore).
an yangbaik dan
3. Mengukur
anak
berat
badan
dan
tinggi badan klien
benar.
Ibu An.M tampak
mengarahkan
An.M
membersihkan
mulut dan gigi
BB: 12kg
TB: 112kg
Usia 6 tahun.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
Dilanjutkan.
Hari/
No
Tanggal Dx
Implementasi keperawatan
Sabtu/
1. Mengajarkan pada keluarga tentang S:Ibu
2.
Evaluasi (SOAP)
An.
M
06 Mei
cara pemenuhan kebutuhan nutrisi
mengatakan akan
2017
dengan gizi yang seimbang dengan
memenuhi
mendemonstrasikan
kebutuhan nutrisi
atau
memberikan contoh bahan makanan,
An.
cara memilih atau memasak, serta
gizi
tunjukkan
seimbang.
makanan
pengganti
M
dengan
yang
protein hewani apabila dirasakan
Ibu
mahal seperti tempe, tahu, atau
mengatakan akan
makanan yang dibuat dari kacang-
aktif
kacangan.
kegiatan
2. Menganjurkan untuk aktif dalam
An.
M
dalam
posyandu.
34
Universitas Sumatera Utara
kegiatan posyandu, dengan aktif O: Ibu An. M dapat
dalam posyandu dapat memantau
mengerti tentang
status gizi, berat badan, tinggi badan
pemenuhan
dan pemberian makanan tambahan.
kebutuhan nutrisi
dengan gizi yang
seimbang dengan
Ibu An. M dapat
mengulang
kembali
penjelasan
mengenai nutrisi.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dihentikan
35
Universitas Sumatera Utara
PENGELOLAAN KASUS
2.1
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar
Nutrisi
2.1.1 Defenisi Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto&wartonah, 2010).
Malnutrisi
merupakan
masalah
yang
berhubungan
dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup
atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan
lain-lain (Hidayat, 2006).
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti
makanan. Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2004).
2.1.2 Saluran Pencernaan
Saluran Pencernaan (Soekirman, 2000)
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut. Waktu kita mengunyah, gigi
geligi memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil, sementara
makanan bercampur dengan cairan ludah untuk memudahkan proses
menelan. Ketika di telan, makanan melewati epiglotis, suatu katup
yang mencegah makanan masuk trakea keparu-paru. Makanan yang di
telan dinamakan bolus.
5
Universitas Sumatera Utara
b. Esofagus ke Lambung
Bolus
kemudian
melalui
pipa
esofagus
masuk
ke
lambungmengeluarkan sekresi untuk keperluan pencernaan makanan.
Pada pintu lambung ada sfingter kardiak yang menutup setelah bolus
masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk ke esofagus. Bolus
dalam lambung bercampur dengan cairan lambung dan digiling halus
menjadi cairan yang dinamakan Kimus (chyme). Lambung kemudian
sedikit demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus ke
dalam usus halus, setelah mana sfingter pilorus menutup.
c. Usus Halus
Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran
empedu, yang meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua
alat, yaitu kantong empedu dan pankreas. Kimus kemudian melewati
tiga bagian dari usus halus: duodenum (usus dua belas jari), jejenum
(bagian usus halus sesudah duodenum sampai ke ileum) dan ileum
(ujung usus halus), yang panjangnya kurang lebih enam meter, sebagian
besar pencernaan diselesaikam di duodenum; jejenum dan ileum
terutama berfungsi mengabsorpsi zat-zat gizi.
d. Usus Besar (Kolon)
Kimus melalui sfingter lain, yaitu katup ileosekal yang berada pada
awal usus besar naik (ascending colon), ke usus besar melintang
(transverse colon) dankeusus besar turun (descending colon) ke dalam
rektum.
e. Rektum
Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air di
keluarkan dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot
rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk
dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa
makanan keluar melalui sfimgter terakhir, yaitu anus yang membuka.
6
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Prinsip Prinsip Nutrisi
Prinsip-prinsip nutrisi (Hidayat, 2016)
Pada umumnya, ketika butuhan energi dipenuhi lengkap oleh
asupan kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika
pemasukan kalori melebihi kebutuhan enrgi, maka berat seseorang akan
bertambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk pemenuhan kebutuhan
energi, maka seseorang kehilang berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah air,
karbohidrat, protein, lemak,
vitami dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh yang vital
dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral
tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk metabolisme dan
keseimbangan asam basa.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80%
energi dihasilkan dari karbohidrat. Fungsi karbohidrat adalah
membuat cadangan tenaga tubuh, pengaturan metabolisme lemak,
untuk efisiensi penggunaan protein, dan memberikan rasa kenyang.
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, sagu, singkong, dan lainlain. Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi
tiga
jenis
yaitu
monosakarida,
disakarida,
dan
polisakarida.Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis dari
monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, dan madu.Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan
laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan
laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu, baik susu ibu
maupun susu hewan. Polisakarida merupakan gabungan dari beberapa
7
Universitas Sumatera Utara
molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen,
dan selulosa.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon
dan enzim. Protein berfungsi sebagai sumber energi disamping
karbohidrat dan lemak, mempertahankan kesehatan dan vitalitas
tubuh, pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu saat
proses laktasi.
Sumber protein terdiri dari protein hewani yaitu protein yang
berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan,
kerang, dan ayam, serta protein nabati yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan sebagainya.
Kebutuhan Protein per Hari
Umur
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
Protein (gr)
0-6 bulan
5,5
60
12
7-12
8,5
71
14
1-3 tahun
12
89
23
4-6 tahun
18
108
32
7-9 tahun
23,5
120
36
30
135
45
40
152
57
53
160
62
bulan
PRIA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun
8
Universitas Sumatera Utara
20-59
56
162
50
>60 tahun 56
162
50
32
139
49
42
153
47
46
154
47
50
154
44
>60 tahun 50
154
44
tahun
WANITA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun
20-59
tahun
c.Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi,
komponen dari membran sel, melarutkan vitamin A, D, E, dan K
sehingga dapat diserap oleh dinding usus, dan memberian asam-asam
lemak esensial.
d.Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit
pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut
dalam air terdiri dari vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, serta
vitamin C dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E,
dan K.
9
Universitas Sumatera Utara
Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsinya
Jenis Vitamin
Sumber
Vitamin A
Lemak
mentega,
Fungsi
hewani, Membantu
keju, pertumbuhan
sel
kuning telur, susu tubuh dan penglihatan,
lengkap,
minyak menyehatkan rambut
ikan, sayuran hijau, dan kulit, integritas
buah yang kuning membran epitel dan
dan sayuran
mencegah
xerophtalmia.
Vitamin
B1 Ikan daging ayam Metabolisme
(thiamin)
larut
tampa
lemak, karbohidrat,
dalam kacang-kacangan
membantu kelancaran
dan susu
sistempersarafan dan
air
mencegah
atau
beri-beri
penyakit
yang
ditandai neuritis.
Vitamin
B2 Telur, sayuran hijau, Membantu
(ripoflavin)
Larut
tanpa pembentukan
enzim,
dalam lemak, susu dan biji- pertumbuhan
dan
air
danging
bijian
membantu
adaptasi
cahaya dalam mata.
Vitamin
B3 Daging tanpa lemak, Metabolisme
(niacian)
hati, ikan, kacang- karbohidrat
lemak,
kacangan, biji-bijian protein dan komponen
dan telur
enzim serta mencegah
menurunnya
nafsu
makan.
Vitamin
B6 Biji-bijian, sayuran, Membantu kesehatan
(pyridoksin)
daging dan pisang
gusi
dan
gigi,
pembentukan
sel
darah
merah
serta
10
Universitas Sumatera Utara
metabolisme
karbohidrat,
lemak
dan protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging Metabolisme protein,
(cyancobalam tanpa lemak, ikan membantu
in)
dan kerang laut
pembentukan
sel
darah
merah,
kesehatan
jaringan
dan mencegah anemia.
Vitamin
C Jeruk, tomat, kubis, Menjaga
kesehatan
(ascorbutacid
sayuran
hijau dan tulang, gigi dan gusi,
)
kentang
membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan
pembuluh
kapiler,
kesembuhan jaringan
dan
tulang,
serta
memudahkan
penyerapan zat besi
dan asal folat.
Vitamin D
Minyak ikan, susu, Membantu
kuning
telur, penyerapan
kalsium
mentega,
hati, dan
kerang,
atau mencegah rakhitis.
terbentuk
akibat
di
fosfor
serta
kulit
pemanasan
sinar matahari
Vitamin
E Sayuran hijau
Membantu
(alpa
pembentukan
tocopherol)
darah
merah
melindungi
sel
dan
asam
amino utama.
11
Universitas Sumatera Utara
e. Mineral
Mineral adalah elemen organik esensial untuk tubuh karena
peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum
fungsi dari mineral adalah membangun jaringan tulang, mengatur
tekanan osmotik dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan
otot-otot dan saraf serta membuat berbagai enzim.
Jenis Mineral, Sumber dan Fungsinya
Jenis Mineral
Sumber
Fungsi
Kalsium
Susu
Pembuntukan
gigi
dan tulang , aktivitas
neuromuskular
dan
koangulasi
(penggumpulan)
darah
Fasfor
Telur, daging dan Penyangga
susu
pembentukan
gusi
dan tulang
Yodium
Garam beryodium Pengaturan
dan makanan laut
metabolisme
dan
tubuh
memperlancar
pertumbuhan
Besi
Hati,
telur
daging
dan Komponen
hemoglobin
membantu
dan
oksidasi
dalam sel
Magnesium
Biji-bijian,
dan daging
susu Komponen
hemoglobin
membantu
dan
oksidasi
dalam sel
Zinc
Makanan laut dan Bahan
hati
pembentuk
enzim dan insulin
12
Universitas Sumatera Utara
f.Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air
sangat
penting
bagi
makhluk
hidup
untuk
bertahan
hidup
dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari
Usia
Kebutuhan cairan (ml/kg/hari)
3 hari
80-100
10 hari
125-150
3 bulan
140-160
6 bulan
130-155
9 bulan
125-145
1 tahun
120-135
2 tahun
115-125
4 tahun
100-110
6 tahun
100-110
10 tahun
90-100
14 tahun
50-60
18 tahun
40-50
19-60 tahun
50
2.1.4 Karakteristik Status Nutrisi
Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Indeks Masa Tubuh (BMI)= BB (kg)/(TB x TB (m))
13
Universitas Sumatera Utara
Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
Kurus
Kategori
IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat
25,0
-
27,0
Kelebihan berat badan tinggakat berat
>27,0
b. Ideal Body Weight (IBW)
Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan
perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu. Berat
badan ideal orang dewasa (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10%
(Tinggi badan – 100)]. Mengukur IBW bayi, balita dan anak : Usia
0-12 bulan : BBI(kg) = (umur(bln) / 2) + 4 dan usia 1-10 tahun :
BBI(kg) = (umur(thn) x 2) + 8.
2.1.5 Masalah-masalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah-masalah kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat
badanakibatketidakcukupan
asupan
nutrisi
untuk
kebutuhan
metabolisme.
14
Universitas Sumatera Utara
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorangyang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebihan.
c. Obesitas
Obesitas
merupakan
masalah
peningkatan
berat
badan
yang
mencapailebih dari0% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan
penurunan dalampenggunaankalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi
merupakan
masalah
yang
berhubungan
dengan
kekuranganzat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalahberatbadan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahanotot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran
mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuham nutrisi yang
ditandaidengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas,serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup berlebihan.
g. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup tidaksehat, obesitas, dan lain-lain.
h. Kanker
15
Universitas Sumatera Utara
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang di sebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak
dan
berkepanjangan,
ditandai
dengan
adanya
konstipasi,pembengkakan badan nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihanenergi.
2.1.6Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi
tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa
daerah,tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,
tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanantertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di
beberapa daerah,terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi
gadis remaja. Padahal,makanan ikan bagi anak-anak karena ikan
dianggap dapat mengakibatkancacingan, padahal ikan merupakan
sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
16
Universitas Sumatera Utara
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
Mengakibatkankurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yangdibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizipada remaja bila nilai gizinya tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,para remaja di kota-kota
besar di negarakita memiliki kecenderunganmenyenangi makanan
tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji(junk food),
bakso, dan lain-lainnya, makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatanmereka jika di konsumsi terlalu
sering danberlebihan karena tidak memilikiasupan gizi yang baik.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karemaitu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
2.1.7 Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah suatu komponen dari proses keperawatan
yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan dari pasien meliputi pengumpulan data tentang status
kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan
berkesinambungan (Muttaqin, 2009).
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusunya masalah nutrisi dan pengkajian fisisk secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2010).
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari atau diabaikan, makanan yang
lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan
17
Universitas Sumatera Utara
jenis makanan untuk sekarang, dan rencana makanan untuk masa
selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan,
antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap
aspek-aspek berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak
kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia;
daerah di atas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap;
mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah;
daerah
bibir
tidak
kering,
pecah-pecah,
ataupun
mengalami
Rpembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,
tidak mudah berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul
bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku
jari kuat dan berwarna merah muda.
h. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan
badan dan lingkaran lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan
pada suatu kurva/grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.
18
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon
individu, keluarga, komunitas, terhadap masalah kesehatan yang aktual dan
potensial, atau proses kehidupan (Potter, 2005). Perumuhan masalah pada
penyakit kanker lambung adalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi,
ansietas, gangguan rasa nyaman dan kurang pengetahuan.
Menentukan
prioritas masalah bergantung pada urgensi dari masalah, sifat dari
pengobatan yang diberikan dan interaksi diantara diagnosis keperawatan .
Masalah-masalah nutrisi:
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
2.2.9 Perencanaan
a.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi: Keadaan di masa intake nutrisi kurang dari kebutuhan
metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Efek dari pengobatan
2) Mual/muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi/kemoterapi
5) Penyakit kronis
Kemungkinan ditemukan data:
1) Berat badan menurun
2) Kelemahan
3) Kesulitan makan
4) Nafsu makan berkurang
5) Hipotensi
6) Ketidakseimbangan elektrolit
7) Kulit kering
19
Universitas Sumatera Utara
Masalah klinik berhubungan dengan:
1) Anoreksia nervosa
2) AIDS
3) Pembedahan
4) Kehamilan
5) Kanker
6) Anemia
7) Marasmus
Tujuan yang diharapkan:
1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.
2) Peningkatan status nutrisi
INTERVENSI
1.
Tingkatkan
RASIONAL
intake
makanan
melalui:Mengurangi gangguan dari
1. Cara untuk meningkatkan nafsu
makan.
lingkunganseperti berisik.
2. Jaga kebersihan mulut pasien.
2. Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan.
3. Bantu pasien makan jika tidak
3. Membantu pasien makan.
mampu.
4. Sajikan makanan yang mudah
dicerna, dalam keadaan hangat,
4. Meningkatkan selera makan dan
intake makan.
tertutup, danberikan sedikit tetapi
sering.
5. Selingi makanan dan minuman.
5. Memudahkan makanan masuk.
6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman.
mengandung gas.
7. Ukur intake makanan dan timbang
7. Observasi kebutuhan nutrisi.
berat badan.
8. Lakukan latihan pasif dan aktif.
8. Menambah nafsu makan.
9. Kaji tanda vital, sensori, bising
9. Membantu mengkaji keadaan
20
Universitas Sumatera Utara
usus.
pasien.
10. Atur posisi semifowler saat
10. Mengurangi reguritasi.
Memberikan makanan.
11. Cek kepatenan tube.
11. Menghindari aspirasi.
12. Cek temperatur makanan agar 12. Mengurangi kram dan rasa
tidak
terbakar
terlalu panas/dingin.
Padaabdomen.
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi: Pasien dengan risiko atau aktual mengkonsumsi makanan melebihi
dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Kelebihan intake
2) Gaya hidup
3) Perubahan kultur
4) Psikolgi untuk konsumsi tinggi kalori
Kemungkinan data yang ditemukan:
1) 20% lebih berat dari badan ideal
2) Pola makan yang berlebihan
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
1) Obesitas
2) Imobilisasi yang lama
Tujuan yang diharapkan:
1) Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan
21
Universitas Sumatera Utara
Rencana Tindakan
Rasional
1. Lakukan pengkajian pola makan 1.
pasien
Informasi
dasar
untuk
perencanaan awal
2. Diskusikan dengan pasien tentang 2. Membantu mencapai tujuan
kelebihan makan
3.
Diskusikan
motivasi
untuk 3.
menurunkan berat badan
Membantu
memecahkan
masalah
4. Kolaborasi dengan ahli diet yang
tepat
4. Menentukan
5. Ukur intake makanan dalam 24 jam
makanan yang
sesuai dengan pasien
5. Mengetahui jumlah kalori yang
6. Buat program latihan untuk olah raga
masuk
7. Hindari makanan yang banyak 6. Meningkatkan kebutuhan energi
mengandung lemak
8.
Berikan
pengetahuan
kesehatan 7.
tentang: program diet yang benar,
akibat yang mungkin timbul pada 8.
kelebihan berat badan
Makan
berlemak
banyak
menghasilakan energi
Memberikan
informasi
dan
mengurangi kompilkasi
22
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus
2.2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama
: An. M
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 6 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum sekolah
Alamat
: Jalan Garu I gang Bacang No. 70 BB Medan.
Tanggal pengkajian
: 03 Mei 2017
Diagnosa medis
: Gizi buruk
b. Keluhan utama
Dalam pengkajian yang dilakukan ibu dari An. M mengatakan bahwa
dari kecil An. M sangat sulit makan dan makanannya selalu bersisa.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
An. M tampak terlihat lelah dan lemas. Dari pengkajian terhadap An. M
ditemukan bahwa An. M tampak kurus, kulit tampak kering, rambut
tipis,konjungtiva anemis. Berat badan sekarang : 12 kg , tinggi badan 112
cm, lingkarlengan atas (LLA) : 11 cm
d. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M pernah mengalami batuk
dansesaknafas.
23
Universitas Sumatera Utara
2) Pengobatan atau tindakan yang dilakukan
Ibu dari An. M mengatakan membawa An. M kepelayanan
kesehatanterdekat, dan obat di dapatkan dari tempat tersebut.
3) Alergi
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M tidak mempunyai alergi
Terhadap makanan.
4) Imunisasi
Ibu An. M mengatakan bahwa imunisasi An. M lengkap.
e. Riwayat kesehatan keluarga
1) Orang tua
Orang tua An. M tidak ada mengalami gangguan kesehatan yang serius.
2) Saudara kandung
Saudara kandung dari An. M tidak ada mengalami ganggguan
kesehatanyang serius.
3) Penyakit keturunan yang ada
keluarga dari An. M tidak ada mengalami penyakit keturanan.
4) Genogram
Ayah
Keterangan :
Ibu
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien (An. M)
24
Universitas Sumatera Utara
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Secara umum An. M tampak sadar, dapat diajak berkomunikasi dengan
baik.
2) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh
: 36,7 oC
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 78 x/i
Pernafasan
: 18 x/i
Tinggi badan
: 112 cm
Berat badan
:12 kg
3) Pemeriksaan head to toe:
a). Kepala :
Bentuk kepala An. M simetris, tidak ada benjolan pada ubun-ubun.
b). Rambut:
Penyebaran rambut dari An. M merata, tipis dan tampak bersih.
c). Wajah:
Warna kulit An. M sawo matang, tampak kering dan bersisik
struktukwajah berbentuk kotak dan Simetris
d). Mata:
Mata dari An. M lengkap dan simetris, tidak ada kelainan pada
palpebra,konjungtiva tampak anemis, pupil tampak putih kekuningan,
kornea bulat merata, iris simetris, visus mata baik, mata mampumenahan
tekanan ringan.
e). Hidung:
Posisi tulang hidung tepat di tengah septum nasi simetris, lubanghidung
ada dua tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
f). Telinga:
Bentuk telinga simetris, ukuran telinga normal, lubang telinga tampak
bersih, pendengaran tajam.
25
Universitas Sumatera Utara
g). Mulut dan faring:
Bibir tampak kering, gusi tampak kemerahan, gigi tampak kotor,
lidahtampak kemerahan, orofaring berfungsi dengan baik.
h). Leher:
Posisi trakea tepat ditengah, tidak ada pembengkakan pada tiroid, suara
normal, tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak adadistensi
vena jugularis, denyut nadi karotis teraba.
i). Pemeriksaan Integumen:
Integumen tampak tidak bersih, tubuh teraba hangat, warna kulit sawo
matang, turgor kembali dibawahdua detik, kulit tampak kering, bersisik
dan tidak ada kelainan pada kulit.
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola makan dan minum
Ibu dari An. M mengatakan bahwa anaknya diberi makan tiga kali sehari,
selera makan kurang, An. M tidak ada mengalami alergi, tidak
adakeluhanmual muntah, waktu pemberian makan tidak di tentukan. Jumlah
dan jenismakanan terdiri dari sedikit nasi dan sedikit lauk, An. M hanya jika
merasahaus saja, tidak ada kesulitan makan dan minum.
2) Perawatan diri
Tubuh tampak kurang bersih, gigi tampak kotor, kuku kaki dan kuku tangan
kotor.
3)Pola Kegiatan / aktivitas
An. M untuk melakukan aktivitas mandi, makan, eliminasi, ganti
pakaiandilakukan sebagian yaitu dengan bantuan orang tuanya.
An. M bermain dengan anak seumurannya.
Ibu An. M mengatakann An. M tidak ada melakukan ibadah.
h. Pola eliminasi
1) BAB
An. M BAB satu kali sehari, karakter feses tidak pernah diperhatikan,
ibuAn.M mengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami
diare dantidak pernah menggunakan laksatif.
26
Universitas Sumatera Utara
2) BAK
Pola
BAK
tidak
menentu,
karakter
urin
tidak
diketahui,
tidak
pernahmengalami nyeri / rasa terbakar / kesuliatan BAK, tidak pernah
menggunakandiuretik.
2.2.2 Analisa Data
No. Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
1.
DS:
Ibu
Akses
dari
mengatakan
An.
terhadap Ketidakseimbangan
M makanan terbatas
hanya
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
menyajikan makanan Ketidakmampuan
seadanya.
memenuhi
DO:
kebutuhan asupan
BB: 12 kg ; TB: 112 makanan
cm
sesuai
kebutuhan tubuh
Usia 6 tahun.
BB Normal : 20 kg
Nutrisi
kurang
TB Normal : 116 cm
dari
Pada usia 6 tahun
kebutuhantubuh
27
Universitas Sumatera Utara
2.
DS:
Ibu
Faktor
dari
An.
mengatakan
Kurang
M kemiskinan
pengetahuan
tidak
mengetahui informasi
tentang asupan gizi Asupan makanan
yang adekuat.
tidak terpenuhi
DO:
An. M tampak kurus,
lemas dan lemah
Kurang
pengetahuan
2.2.3 Rumusan Masalah
a. Masalah keperawatan
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Kurang pengetahuan
b. Diagnosa keperawatan:
1) ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganketidakmampuan memenuhi asupan makanan sesuai kebutuhan
tubuh di tandaidengan An. M tampak kurus, rambut tipis, lesu dan
lemas, lingkar lengan atas (LLA) : 11 cm, berat badan : 12 kg, tinggi
badan: 112 cm dengan usia 6 tahun
2)Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
asupan gizi yang adekuat ditandai dengan An. M tampak kurus,
rambut tipis, lemas, lesu dan lemah, berat badan : 12 kg, tinggi badan:
112 cm.
28
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Perencanaan Keperawatan dan Rasionalnya
Hari/
No.
Perencanaan keperawatan
Tangg Dx
al
Tujuan:
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
1.
Kriteria hasil:
Klien mendapat asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
Berat badan klien bertambah, rambut tidak tipis dan badan
menjadi segar dan sehat.
Rencana tindakan
Rasional
1. Gali pengetahuan orang
tua
tentang
asupan
nutrisi pada anak
2. Anjurkan
1. Dengan menggali
pengetahuan orangtua
tentang asupan nutrisi
orang
tua
pada anak maka dapat
anak untuk memberikan
diketahui sejauh mana
makanan yang cukup
pengetahuan orang tua
bergizi
untuk
3. Sajikan makanan yang
mudah dicerna dalam
keadaan hangat.
4. Jelaskan
keluarga tentang cara
mengatasi
nutrisi anaknya
2. Makanan yang cukup
dan
kepada
kurang
memenuhi
bergizi
mengatasi
dapat
masalah
kurang nutrisi
3. Dengan
menyajikan
nutrisi pada anak dan
makanan yang mudah
pengolahan
dicerna
makanan
yang baik dan benar.
5. Anjurkan
anak
menjaga
orang
untuk
dan
hangat
mampu meningkatkan
tua
selera
selalu
anak.
kebersihan
mulut.
makan
pada
4. Dengan menjelaskan
kepada keluarga klien
6. Ukur berat badan dan
cara mengatasi kurang
29
Universitas Sumatera Utara
tinggi badan klien
nutrisi pada anak dan
cara
pengolahan
makanan yang baik
dan
benar
dapat
mengatasi
nutrisi
kurang
dan
dapat
meningkatkan
dan
mempertahankan
zat
gizi dalam makanan.
5. Dengan mulut yang
bersih meningkatkan
nafsu makan
6. Dengan
mengukur
berat dan tinggi badan
dapat
apakah
diketahui
tinggi
berat
badan
sesuai
dengan
dan
klien
usia
klien.
Hari/
No.
Perencanaan keperawatan
Tangg Dx
al
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang asupan gizi yang
2.
adekuat
Kriteria hasil:
Keluarga menyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan
pola hidup.
Keluarga
mencari
sumber
untuk
membantu
membuat
identifikasi perubahan.
30
Universitas Sumatera Utara
Rencana tindakan
1.
Ajarkan
tentang
Rasional
pada
cara
keluarga 1. Membantu merencanakan
pemenuhan
untuk
kebutuhan nutrisi dengan
baru.
gizi yang seimbang.
asupan
makanan
2. Posyandu dapat memantau
2. Anjurkan untuk aktif dalam
kegiatan posyandu.
status gizi dan pemberian
makanan tambahan.
2.2.5 Implementasi dan Evaluasi
Hari/
No
Tanggal Dx Implementasi keperawatan
Kamis/
1.
Evaluasi (SOAP)
1. Menggalipengetahuan
orang S: Ibu An. M
04 Mei
tuatentangasupannutrisipadaanak
Mengatakan akan
2017
yaitu
akan memberikan
menggali
pengetahuan
orang tua tentang makanan yang
makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak,
cukupdanbergizi
protein, vitamin yang sangat baik
kepada An. M,
bagi tubuh.
Ibu An. M
2. Menganjurkan
Mengatakan
orangtuaanakuntukmemberikan
Akan menyajikan
makanan
makanan
yang
cukupbergizi
yang
yaitu anak umur Anak 4-6 tahun:
hangat untuk An.
setiap kali makan besar harus
M
menghabiskan sekitar 430 kilo O: Ibu An. M dapat
kalori dan 150 kilo kalori snack.
Memberikanmakana
Takaran dalam rumah tangga
n
yaitu:
:
cukupbergizikep
Nasi: 7-8 sendok makan, pasta
adaanaknya, Ibu
(sudah dimasak): 7-8 sendok
An.
makan,
Menyajikan
Kelompokkarbohidrat
mie
(matang):
6-7
sendok makan, kentang: 1 biji
yang
M
dapat
makanan dalam
31
Universitas Sumatera Utara
ukuran sedang atau 4 potong
keadaan hangat
kentang (potongan wedges), roti
kepada An. M
tawar:
(sebelum
1-2
lembar,
sereal A: Masalah teratasi
disiram susu):
4-5
sendok makan.
P: Intervensi
Kelompok protein :Daging sapi
(giling):
5-6
sebagian
sendok
dilanjutkan
makan,
ayam: setengah potong ayam
(bila ayam dipotong menjadi 8
bagian), Ikan: 4 sendok makan,
sosis: 1 buah ukuran sedang,
tempe: 1 potong sedang, tahu: 1
potong sedang, kacang-kacangan
(sebelum dimasak): 2-3 sendok
makan.
Kelompok buah :Avokad: ½
buah ukuran sedang, apel: ½
buah ukuran sedang, jeruk: ½ – 1
buah ukuran sedang, mangga: ½
buah ukuran sedang, pepaya: 6-8
potong (potongan kotak kecil
kira-kira 3×3 cm), Pisang: ½ – 1
buah ukuran sedang.
Kelompok sayur (dalam keadaan
sudah matang) :Bayam: 5 sendok
makan, brokoli: 5-6 potongan
kecil atau 2-3 sendok makan,
wortel:
5-6
potongan
memanjang, Jagung manis: 2
sendok makan.
Kelompok susu dan produknya
:Susu: 1 gelas, keju: 1 potong
32
Universitas Sumatera Utara
sedang, yoghurt: 1 gelas kecil.
Snack
:Biskuit:
sedang,
4-5
keping
1
potong,
kue/cake:
popcorn: 5-6 sendok makan,
cokelat: 2-4 potong kotak.
3. Menyajikan makanan yang mudah
dicerna dalam keadaan hangat
yaitu memberikan makanan yang
baru
dimasak
disajikan
dan
langsung
sehingga
makanan
tidak bertahan, mengkonsumsi
buah seperti pepaya, pisang dan
makanan lain yang mudah di
cerna di dalam tubuh.
Hari/
No
Tanggal Dx
Jumat/
1.
Implementasi keperawatan
Evaluasi (SOAP)
1. Menjelaskan kepada keluarga S: Ibu An. M
05 Mei
tentang cara mengatasi kurang
Mengatakan
2017
nutrisi
dapat
pada
anak
dan
pengolahan makanan yang baik
memahami cara
dan
pengolahan
benar,
dengan
memilih
makanan yang baik dan segar,
makanan yang
tidak
baik dan benar.
membiarkan
makanan
yang telah dimasak terbuka dan
Ibu An. M
dalam
mengatakan akan
suhu
menghindari
luar,
makan
dan
dengan
tangan yang kotor.
2. Menganjurkan
memperhatikan
orang
tuaanakuntukselalumenjagakebe
rsihanmulut
selalu
kebersihan gigi
dan mulut.
dengan O: Ibu An. M dapat
33
Universitas Sumatera Utara
mengajarkan
cara
Menyebutkancara
menggosok gigi 2 kali dalam
pengolahanmakan
sehari (Pagi dan sore).
an yangbaik dan
3. Mengukur
anak
berat
badan
dan
tinggi badan klien
benar.
Ibu An.M tampak
mengarahkan
An.M
membersihkan
mulut dan gigi
BB: 12kg
TB: 112kg
Usia 6 tahun.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
Dilanjutkan.
Hari/
No
Tanggal Dx
Implementasi keperawatan
Sabtu/
1. Mengajarkan pada keluarga tentang S:Ibu
2.
Evaluasi (SOAP)
An.
M
06 Mei
cara pemenuhan kebutuhan nutrisi
mengatakan akan
2017
dengan gizi yang seimbang dengan
memenuhi
mendemonstrasikan
kebutuhan nutrisi
atau
memberikan contoh bahan makanan,
An.
cara memilih atau memasak, serta
gizi
tunjukkan
seimbang.
makanan
pengganti
M
dengan
yang
protein hewani apabila dirasakan
Ibu
mahal seperti tempe, tahu, atau
mengatakan akan
makanan yang dibuat dari kacang-
aktif
kacangan.
kegiatan
2. Menganjurkan untuk aktif dalam
An.
M
dalam
posyandu.
34
Universitas Sumatera Utara
kegiatan posyandu, dengan aktif O: Ibu An. M dapat
dalam posyandu dapat memantau
mengerti tentang
status gizi, berat badan, tinggi badan
pemenuhan
dan pemberian makanan tambahan.
kebutuhan nutrisi
dengan gizi yang
seimbang dengan
Ibu An. M dapat
mengulang
kembali
penjelasan
mengenai nutrisi.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dihentikan
35
Universitas Sumatera Utara