Asuhan Keperawatan pada An.M dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada kasus Gizi Buruk di RS USU

BAB II
PENGELOLAAN KASUS

2.1

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan dasar
Nutrisi

2.1.1 Defenisi Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto&wartonah, 2010).
Malnutrisi

merupakan

masalah

yang


berhubungan

dengan

kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup
atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan
lain-lain (Hidayat, 2006).
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti
makanan. Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2004).

2.1.2 Saluran Pencernaan
Saluran Pencernaan (Soekirman, 2000)
a. Mulut

Proses pencernaan dimulai di mulut. Waktu kita mengunyah, gigi
geligi memecah makanan menjadi bagian-bagian kecil, sementara
makanan bercampur dengan cairan ludah untuk memudahkan proses
menelan. Ketika di telan, makanan melewati epiglotis, suatu katup
yang mencegah makanan masuk trakea keparu-paru. Makanan yang di
telan dinamakan bolus.
5
Universitas Sumatera Utara

b. Esofagus ke Lambung
Bolus

kemudian

melalui

pipa

esofagus


masuk

ke

lambungmengeluarkan sekresi untuk keperluan pencernaan makanan.
Pada pintu lambung ada sfingter kardiak yang menutup setelah bolus
masuk, sehingga makanan tidak kembali masuk ke esofagus. Bolus
dalam lambung bercampur dengan cairan lambung dan digiling halus
menjadi cairan yang dinamakan Kimus (chyme). Lambung kemudian
sedikit demi sedikit menyalurkan kimus melalui sfingter pilorus ke
dalam usus halus, setelah mana sfingter pilorus menutup.
c. Usus Halus
Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran
empedu, yang meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua
alat, yaitu kantong empedu dan pankreas. Kimus kemudian melewati
tiga bagian dari usus halus: duodenum (usus dua belas jari), jejenum
(bagian usus halus sesudah duodenum sampai ke ileum) dan ileum
(ujung usus halus), yang panjangnya kurang lebih enam meter, sebagian
besar pencernaan diselesaikam di duodenum; jejenum dan ileum
terutama berfungsi mengabsorpsi zat-zat gizi.

d. Usus Besar (Kolon)
Kimus melalui sfingter lain, yaitu katup ileosekal yang berada pada
awal usus besar naik (ascending colon), ke usus besar melintang
(transverse colon) dankeusus besar turun (descending colon) ke dalam
rektum.
e. Rektum
Sewaktu kimus melalui usus besar dan menuju ke rektum, air di
keluarkan dari kimus sehingga terdapat sisa yang semi-padat. Otot-otot
rektum menahan sisa makanan ini hingga tiba waktunya untuk
dikeluarkan dari tubuh. Pada saat itu otot rektum mengendor dan sisa
makanan keluar melalui sfimgter terakhir, yaitu anus yang membuka.

6
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Prinsip Prinsip Nutrisi
Prinsip-prinsip nutrisi (Hidayat, 2016)
Pada umumnya, ketika butuhan energi dipenuhi lengkap oleh
asupan kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika
pemasukan kalori melebihi kebutuhan enrgi, maka berat seseorang akan

bertambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk pemenuhan kebutuhan
energi, maka seseorang kehilang berat badan.
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.
Enam kategori zat makanan adalah air,

karbohidrat, protein, lemak,

vitami dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh yang vital
dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral
tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk metabolisme dan
keseimbangan asam basa.

a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80%
energi dihasilkan dari karbohidrat. Fungsi karbohidrat adalah
membuat cadangan tenaga tubuh, pengaturan metabolisme lemak,
untuk efisiensi penggunaan protein, dan memberikan rasa kenyang.
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, sagu, singkong, dan lainlain. Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi

tiga

jenis

yaitu

monosakarida,

disakarida,

dan

polisakarida.Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis dari
monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, dan madu.Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan
laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan
laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu, baik susu ibu
maupun susu hewan. Polisakarida merupakan gabungan dari beberapa


7
Universitas Sumatera Utara

molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen,
dan selulosa.

b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon
dan enzim. Protein berfungsi sebagai sumber energi disamping
karbohidrat dan lemak, mempertahankan kesehatan dan vitalitas
tubuh, pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu saat
proses laktasi.
Sumber protein terdiri dari protein hewani yaitu protein yang
berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan,
kerang, dan ayam, serta protein nabati yaitu protein yang berasal dari
tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan sebagainya.
Kebutuhan Protein per Hari

Umur

Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

Protein (gr)

0-6 bulan

5,5

60

12

7-12

8,5


71

14

1-3 tahun

12

89

23

4-6 tahun

18

108

32


7-9 tahun

23,5

120

36

30

135

45

40

152

57


53

160

62

bulan

PRIA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun

8
Universitas Sumatera Utara

20-59

56

162

50

>60 tahun 56

162

50

32

139

49

42

153

47

46

154

47

50

154

44

>60 tahun 50

154

44

tahun

WANITA
10-12
tahun
13-15
tahun
16-19
tahun
20-59
tahun

c.Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi,
komponen dari membran sel, melarutkan vitamin A, D, E, dan K
sehingga dapat diserap oleh dinding usus, dan memberian asam-asam
lemak esensial.

d.Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit
pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut
dalam air terdiri dari vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, serta
vitamin C dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E,
dan K.

9
Universitas Sumatera Utara

Jenis Vitamin, Sumber dan Fungsinya
Jenis Vitamin

Sumber

Vitamin A

Lemak
mentega,

Fungsi
hewani, Membantu
keju, pertumbuhan

sel

kuning telur, susu tubuh dan penglihatan,
lengkap,

minyak menyehatkan rambut

ikan, sayuran hijau, dan kulit, integritas
buah yang kuning membran epitel dan
dan sayuran

mencegah
xerophtalmia.

Vitamin

B1 Ikan daging ayam Metabolisme

(thiamin)
larut

tampa

lemak, karbohidrat,

dalam kacang-kacangan

membantu kelancaran

dan susu

sistempersarafan dan

air

mencegah
atau

beri-beri

penyakit

yang

ditandai neuritis.
Vitamin

B2 Telur, sayuran hijau, Membantu

(ripoflavin)
Larut

tanpa pembentukan

enzim,

dalam lemak, susu dan biji- pertumbuhan

dan

air

danging

bijian

membantu

adaptasi

cahaya dalam mata.
Vitamin

B3 Daging tanpa lemak, Metabolisme

(niacian)

hati, ikan, kacang- karbohidrat

lemak,

kacangan, biji-bijian protein dan komponen
dan telur

enzim serta mencegah
menurunnya

nafsu

makan.
Vitamin

B6 Biji-bijian, sayuran, Membantu kesehatan

(pyridoksin)

daging dan pisang

gusi

dan

gigi,

pembentukan

sel

darah

merah

serta

10
Universitas Sumatera Utara

metabolisme
karbohidrat,

lemak

dan protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging Metabolisme protein,
(cyancobalam tanpa lemak, ikan membantu
in)

dan kerang laut

pembentukan

sel

darah

merah,

kesehatan

jaringan

dan mencegah anemia.
Vitamin

C Jeruk, tomat, kubis, Menjaga

kesehatan

(ascorbutacid

sayuran

hijau dan tulang, gigi dan gusi,

)

kentang

membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan
pembuluh

kapiler,

kesembuhan jaringan
dan

tulang,

serta

memudahkan
penyerapan zat besi
dan asal folat.
Vitamin D

Minyak ikan, susu, Membantu
kuning

telur, penyerapan

kalsium

mentega,

hati, dan

kerang,

atau mencegah rakhitis.

terbentuk
akibat

di

fosfor

serta

kulit

pemanasan

sinar matahari
Vitamin

E Sayuran hijau

Membantu

(alpa

pembentukan

tocopherol)

darah

merah

melindungi

sel
dan
asam

amino utama.

11
Universitas Sumatera Utara

e. Mineral
Mineral adalah elemen organik esensial untuk tubuh karena
peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum
fungsi dari mineral adalah membangun jaringan tulang, mengatur
tekanan osmotik dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan
otot-otot dan saraf serta membuat berbagai enzim.
Jenis Mineral, Sumber dan Fungsinya
Jenis Mineral

Sumber

Fungsi

Kalsium

Susu

Pembuntukan

gigi

dan tulang , aktivitas
neuromuskular

dan

koangulasi
(penggumpulan)
darah
Fasfor

Telur, daging dan Penyangga
susu

pembentukan

gusi

dan tulang
Yodium

Garam beryodium Pengaturan
dan makanan laut

metabolisme
dan

tubuh

memperlancar

pertumbuhan
Besi

Hati,

telur

daging

dan Komponen
hemoglobin
membantu

dan
oksidasi

dalam sel
Magnesium

Biji-bijian,
dan daging

susu Komponen
hemoglobin
membantu

dan
oksidasi

dalam sel
Zinc

Makanan laut dan Bahan
hati

pembentuk

enzim dan insulin

12
Universitas Sumatera Utara

f.Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air
sangat

penting

bagi

makhluk

hidup

untuk

bertahan

hidup

dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
Rentang Kebutuhan Cairan Sehari-hari
Usia

Kebutuhan cairan (ml/kg/hari)

3 hari

80-100

10 hari

125-150

3 bulan

140-160

6 bulan

130-155

9 bulan

125-145

1 tahun

120-135

2 tahun

115-125

4 tahun

100-110

6 tahun

100-110

10 tahun

90-100

14 tahun

50-60

18 tahun

40-50

19-60 tahun

50

2.1.4 Karakteristik Status Nutrisi
Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Indeks Masa Tubuh (BMI)= BB (kg)/(TB x TB (m))

13
Universitas Sumatera Utara

Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia

Kurus

Kategori

IMT

Kekurangan berat badan tingkat berat

25,0

-

27,0
Kelebihan berat badan tinggakat berat

>27,0

b. Ideal Body Weight (IBW)
Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan
perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu. Berat
badan ideal orang dewasa (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10%
(Tinggi badan – 100)]. Mengukur IBW bayi, balita dan anak : Usia
0-12 bulan : BBI(kg) = (umur(bln) / 2) + 4 dan usia 1-10 tahun :
BBI(kg) = (umur(thn) x 2) + 8.

2.1.5 Masalah-masalah Kebutuhan Nutrisi
Masalah-masalah kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat
badanakibatketidakcukupan

asupan

nutrisi

untuk

kebutuhan

metabolisme.

14
Universitas Sumatera Utara

b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorangyang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebihan.
c. Obesitas
Obesitas

merupakan

masalah

peningkatan

berat

badan

yang

mencapailebih dari0% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan
penurunan dalampenggunaankalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi

merupakan

masalah

yang

berhubungan

dengan

kekuranganzat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zatgizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalahberatbadan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahanotot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran
mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuham nutrisi yang
ditandaidengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas,serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup berlebihan.
g. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup tidaksehat, obesitas, dan lain-lain.

h. Kanker

15
Universitas Sumatera Utara

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang di sebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak

dan

berkepanjangan,

ditandai

dengan

adanya

konstipasi,pembengkakan badan nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihanenergi.

2.1.6Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2006)
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi
tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa
daerah,tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,
tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanantertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di
beberapa daerah,terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi
gadis remaja. Padahal,makanan ikan bagi anak-anak karena ikan
dianggap dapat mengakibatkancacingan, padahal ikan merupakan
sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.

16
Universitas Sumatera Utara

d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
Mengakibatkankurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yangdibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizipada remaja bila nilai gizinya tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,para remaja di kota-kota
besar di negarakita memiliki kecenderunganmenyenangi makanan
tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji(junk food),
bakso, dan lain-lainnya, makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatanmereka jika di konsumsi terlalu
sering danberlebihan karena tidak memilikiasupan gizi yang baik.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karemaitu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

2.1.7 Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah suatu komponen dari proses keperawatan
yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan dari pasien meliputi pengumpulan data tentang status
kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan
berkesinambungan (Muttaqin, 2009).
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusunya masalah nutrisi dan pengkajian fisisk secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi (Hidayat, 2010).
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari atau diabaikan, makanan yang
lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan

17
Universitas Sumatera Utara

jenis makanan untuk sekarang, dan rencana makanan untuk masa
selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan,
antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah
penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap
aspek-aspek berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak
kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia;
daerah di atas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap;
mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah;
daerah

bibir

tidak

kering,

pecah-pecah,

ataupun

mengalami

Rpembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,
tidak mudah berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul
bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku
jari kuat dan berwarna merah muda.
h. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan
badan dan lingkaran lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan
pada suatu kurva/grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.

18
Universitas Sumatera Utara

2.1.8 Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon
individu, keluarga, komunitas, terhadap masalah kesehatan yang aktual dan
potensial, atau proses kehidupan (Potter, 2005). Perumuhan masalah pada
penyakit kanker lambung adalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi,
ansietas, gangguan rasa nyaman dan kurang pengetahuan.

Menentukan

prioritas masalah bergantung pada urgensi dari masalah, sifat dari
pengobatan yang diberikan dan interaksi diantara diagnosis keperawatan .
Masalah-masalah nutrisi:
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

2.2.9 Perencanaan
a.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi: Keadaan di masa intake nutrisi kurang dari kebutuhan
metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Efek dari pengobatan
2) Mual/muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi/kemoterapi
5) Penyakit kronis
Kemungkinan ditemukan data:
1) Berat badan menurun
2) Kelemahan
3) Kesulitan makan
4) Nafsu makan berkurang
5) Hipotensi
6) Ketidakseimbangan elektrolit
7) Kulit kering

19
Universitas Sumatera Utara

Masalah klinik berhubungan dengan:
1) Anoreksia nervosa
2) AIDS
3) Pembedahan
4) Kehamilan
5) Kanker
6) Anemia
7) Marasmus
Tujuan yang diharapkan:
1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.
2) Peningkatan status nutrisi

INTERVENSI
1.

Tingkatkan

RASIONAL
intake

makanan

melalui:Mengurangi gangguan dari

1. Cara untuk meningkatkan nafsu
makan.

lingkunganseperti berisik.
2. Jaga kebersihan mulut pasien.

2. Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan.

3. Bantu pasien makan jika tidak

3. Membantu pasien makan.

mampu.
4. Sajikan makanan yang mudah
dicerna, dalam keadaan hangat,

4. Meningkatkan selera makan dan
intake makan.

tertutup, danberikan sedikit tetapi
sering.
5. Selingi makanan dan minuman.

5. Memudahkan makanan masuk.

6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman.
mengandung gas.
7. Ukur intake makanan dan timbang

7. Observasi kebutuhan nutrisi.

berat badan.
8. Lakukan latihan pasif dan aktif.

8. Menambah nafsu makan.

9. Kaji tanda vital, sensori, bising

9. Membantu mengkaji keadaan

20
Universitas Sumatera Utara

usus.

pasien.

10. Atur posisi semifowler saat

10. Mengurangi reguritasi.

Memberikan makanan.
11. Cek kepatenan tube.

11. Menghindari aspirasi.

12. Cek temperatur makanan agar 12. Mengurangi kram dan rasa
tidak

terbakar

terlalu panas/dingin.

Padaabdomen.

b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi: Pasien dengan risiko atau aktual mengkonsumsi makanan melebihi
dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Kelebihan intake
2) Gaya hidup
3) Perubahan kultur
4) Psikolgi untuk konsumsi tinggi kalori
Kemungkinan data yang ditemukan:
1) 20% lebih berat dari badan ideal
2) Pola makan yang berlebihan
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
1) Obesitas
2) Imobilisasi yang lama
Tujuan yang diharapkan:
1) Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

21
Universitas Sumatera Utara

Rencana Tindakan

Rasional

1. Lakukan pengkajian pola makan 1.
pasien

Informasi

dasar

untuk

perencanaan awal

2. Diskusikan dengan pasien tentang 2. Membantu mencapai tujuan
kelebihan makan
3.

Diskusikan

motivasi

untuk 3.

menurunkan berat badan

Membantu

memecahkan

masalah

4. Kolaborasi dengan ahli diet yang
tepat

4. Menentukan

5. Ukur intake makanan dalam 24 jam

makanan yang

sesuai dengan pasien
5. Mengetahui jumlah kalori yang

6. Buat program latihan untuk olah raga

masuk

7. Hindari makanan yang banyak 6. Meningkatkan kebutuhan energi
mengandung lemak
8.

Berikan

pengetahuan

kesehatan 7.

tentang: program diet yang benar,
akibat yang mungkin timbul pada 8.
kelebihan berat badan

Makan

berlemak

banyak

menghasilakan energi
Memberikan

informasi

dan

mengurangi kompilkasi

22
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

2.2 Asuhan Keperawatan Kasus
2.2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama

: An. M

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 6 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: Belum sekolah

Alamat

: Jalan Garu I gang Bacang No. 70 BB Medan.

Tanggal pengkajian

: 03 Mei 2017

Diagnosa medis

: Gizi buruk

b. Keluhan utama
Dalam pengkajian yang dilakukan ibu dari An. M mengatakan bahwa
dari kecil An. M sangat sulit makan dan makanannya selalu bersisa.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
An. M tampak terlihat lelah dan lemas. Dari pengkajian terhadap An. M
ditemukan bahwa An. M tampak kurus, kulit tampak kering, rambut
tipis,konjungtiva anemis. Berat badan sekarang : 12 kg , tinggi badan 112
cm, lingkarlengan atas (LLA) : 11 cm
d. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M pernah mengalami batuk
dansesaknafas.

23
Universitas Sumatera Utara

2) Pengobatan atau tindakan yang dilakukan
Ibu dari An. M mengatakan membawa An. M kepelayanan
kesehatanterdekat, dan obat di dapatkan dari tempat tersebut.
3) Alergi
Ibu dari An. M mengatakan bahwa An. M tidak mempunyai alergi
Terhadap makanan.
4) Imunisasi
Ibu An. M mengatakan bahwa imunisasi An. M lengkap.

e. Riwayat kesehatan keluarga
1) Orang tua
Orang tua An. M tidak ada mengalami gangguan kesehatan yang serius.
2) Saudara kandung
Saudara kandung dari An. M tidak ada mengalami ganggguan
kesehatanyang serius.
3) Penyakit keturunan yang ada
keluarga dari An. M tidak ada mengalami penyakit keturanan.
4) Genogram

Ayah

Keterangan :

Ibu

: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien (An. M)

24
Universitas Sumatera Utara

f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Secara umum An. M tampak sadar, dapat diajak berkomunikasi dengan
baik.
2) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh

: 36,7 oC

Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi

: 78 x/i

Pernafasan

: 18 x/i

Tinggi badan

: 112 cm

Berat badan

:12 kg

3) Pemeriksaan head to toe:
a). Kepala :
Bentuk kepala An. M simetris, tidak ada benjolan pada ubun-ubun.
b). Rambut:
Penyebaran rambut dari An. M merata, tipis dan tampak bersih.
c). Wajah:
Warna kulit An. M sawo matang, tampak kering dan bersisik
struktukwajah berbentuk kotak dan Simetris
d). Mata:
Mata dari An. M lengkap dan simetris, tidak ada kelainan pada
palpebra,konjungtiva tampak anemis, pupil tampak putih kekuningan,
kornea bulat merata, iris simetris, visus mata baik, mata mampumenahan
tekanan ringan.
e). Hidung:
Posisi tulang hidung tepat di tengah septum nasi simetris, lubanghidung
ada dua tampak bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
f). Telinga:
Bentuk telinga simetris, ukuran telinga normal, lubang telinga tampak
bersih, pendengaran tajam.

25
Universitas Sumatera Utara

g). Mulut dan faring:
Bibir tampak kering, gusi tampak kemerahan, gigi tampak kotor,
lidahtampak kemerahan, orofaring berfungsi dengan baik.
h). Leher:
Posisi trakea tepat ditengah, tidak ada pembengkakan pada tiroid, suara
normal, tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak adadistensi
vena jugularis, denyut nadi karotis teraba.
i). Pemeriksaan Integumen:
Integumen tampak tidak bersih, tubuh teraba hangat, warna kulit sawo
matang, turgor kembali dibawahdua detik, kulit tampak kering, bersisik
dan tidak ada kelainan pada kulit.
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola makan dan minum
Ibu dari An. M mengatakan bahwa anaknya diberi makan tiga kali sehari,
selera makan kurang, An. M tidak ada mengalami alergi, tidak
adakeluhanmual muntah, waktu pemberian makan tidak di tentukan. Jumlah
dan jenismakanan terdiri dari sedikit nasi dan sedikit lauk, An. M hanya jika
merasahaus saja, tidak ada kesulitan makan dan minum.
2) Perawatan diri
Tubuh tampak kurang bersih, gigi tampak kotor, kuku kaki dan kuku tangan
kotor.
3)Pola Kegiatan / aktivitas
An. M untuk melakukan aktivitas mandi, makan, eliminasi, ganti
pakaiandilakukan sebagian yaitu dengan bantuan orang tuanya.
An. M bermain dengan anak seumurannya.
Ibu An. M mengatakann An. M tidak ada melakukan ibadah.
h. Pola eliminasi
1) BAB
An. M BAB satu kali sehari, karakter feses tidak pernah diperhatikan,
ibuAn.M mengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami
diare dantidak pernah menggunakan laksatif.

26
Universitas Sumatera Utara

2) BAK
Pola

BAK

tidak

menentu,

karakter

urin

tidak

diketahui,

tidak

pernahmengalami nyeri / rasa terbakar / kesuliatan BAK, tidak pernah
menggunakandiuretik.

2.2.2 Analisa Data
No. Data

Etiologi

Masalah
Keperawatan

1.

DS:
Ibu

Akses
dari

mengatakan

An.

terhadap Ketidakseimbangan

M makanan terbatas

hanya

nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh

menyajikan makanan Ketidakmampuan
seadanya.

memenuhi

DO:

kebutuhan asupan

BB: 12 kg ; TB: 112 makanan
cm

sesuai

kebutuhan tubuh

Usia 6 tahun.
BB Normal : 20 kg

Nutrisi

kurang

TB Normal : 116 cm

dari

Pada usia 6 tahun

kebutuhantubuh

27
Universitas Sumatera Utara

2.

DS:
Ibu

Faktor
dari

An.

mengatakan

Kurang

M kemiskinan

pengetahuan

tidak

mengetahui informasi
tentang asupan gizi Asupan makanan
yang adekuat.

tidak terpenuhi

DO:
An. M tampak kurus,
lemas dan lemah

Kurang
pengetahuan

2.2.3 Rumusan Masalah
a. Masalah keperawatan
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Kurang pengetahuan
b. Diagnosa keperawatan:
1) ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganketidakmampuan memenuhi asupan makanan sesuai kebutuhan
tubuh di tandaidengan An. M tampak kurus, rambut tipis, lesu dan
lemas, lingkar lengan atas (LLA) : 11 cm, berat badan : 12 kg, tinggi
badan: 112 cm dengan usia 6 tahun
2)Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
asupan gizi yang adekuat ditandai dengan An. M tampak kurus,
rambut tipis, lemas, lesu dan lemah, berat badan : 12 kg, tinggi badan:
112 cm.

28
Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Perencanaan Keperawatan dan Rasionalnya
Hari/

No.

Perencanaan keperawatan

Tangg Dx
al
Tujuan:
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
1.

Kriteria hasil:
Klien mendapat asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
Berat badan klien bertambah, rambut tidak tipis dan badan
menjadi segar dan sehat.
Rencana tindakan

Rasional

1. Gali pengetahuan orang
tua

tentang

asupan

nutrisi pada anak
2. Anjurkan

1. Dengan menggali
pengetahuan orangtua
tentang asupan nutrisi

orang

tua

pada anak maka dapat

anak untuk memberikan

diketahui sejauh mana

makanan yang cukup

pengetahuan orang tua

bergizi

untuk

3. Sajikan makanan yang
mudah dicerna dalam
keadaan hangat.
4. Jelaskan

keluarga tentang cara
mengatasi

nutrisi anaknya
2. Makanan yang cukup
dan

kepada

kurang

memenuhi

bergizi

mengatasi

dapat
masalah

kurang nutrisi
3. Dengan

menyajikan

nutrisi pada anak dan

makanan yang mudah

pengolahan

dicerna

makanan

yang baik dan benar.
5. Anjurkan
anak
menjaga

orang

untuk

dan

hangat

mampu meningkatkan
tua

selera

selalu

anak.

kebersihan

mulut.

makan

pada

4. Dengan menjelaskan
kepada keluarga klien

6. Ukur berat badan dan

cara mengatasi kurang

29
Universitas Sumatera Utara

tinggi badan klien

nutrisi pada anak dan
cara

pengolahan

makanan yang baik
dan

benar

dapat

mengatasi
nutrisi

kurang

dan

dapat

meningkatkan

dan

mempertahankan

zat

gizi dalam makanan.
5. Dengan mulut yang
bersih meningkatkan
nafsu makan
6. Dengan

mengukur

berat dan tinggi badan
dapat
apakah

diketahui
tinggi

berat

badan

sesuai

dengan

dan
klien
usia

klien.

Hari/

No.

Perencanaan keperawatan

Tangg Dx
al
Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang asupan gizi yang
2.

adekuat
Kriteria hasil:
Keluarga menyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan
pola hidup.
Keluarga

mencari

sumber

untuk

membantu

membuat

identifikasi perubahan.

30
Universitas Sumatera Utara

Rencana tindakan
1.

Ajarkan
tentang

Rasional

pada
cara

keluarga 1. Membantu merencanakan

pemenuhan

untuk

kebutuhan nutrisi dengan

baru.

gizi yang seimbang.

asupan

makanan

2. Posyandu dapat memantau

2. Anjurkan untuk aktif dalam
kegiatan posyandu.

status gizi dan pemberian
makanan tambahan.

2.2.5 Implementasi dan Evaluasi
Hari/

No

Tanggal Dx Implementasi keperawatan
Kamis/

1.

Evaluasi (SOAP)

1. Menggalipengetahuan

orang S: Ibu An. M

04 Mei

tuatentangasupannutrisipadaanak

Mengatakan akan

2017

yaitu

akan memberikan

menggali

pengetahuan

orang tua tentang makanan yang

makanan yang

mengandung karbohidrat, lemak,

cukupdanbergizi

protein, vitamin yang sangat baik

kepada An. M,

bagi tubuh.

Ibu An. M

2. Menganjurkan

Mengatakan

orangtuaanakuntukmemberikan

Akan menyajikan

makanan

makanan

yang

cukupbergizi

yang

yaitu anak umur Anak 4-6 tahun:

hangat untuk An.

setiap kali makan besar harus

M

menghabiskan sekitar 430 kilo O: Ibu An. M dapat
kalori dan 150 kilo kalori snack.

Memberikanmakana

Takaran dalam rumah tangga

n

yaitu:

:

cukupbergizikep

Nasi: 7-8 sendok makan, pasta

adaanaknya, Ibu

(sudah dimasak): 7-8 sendok

An.

makan,

Menyajikan

Kelompokkarbohidrat

mie

(matang):

6-7

sendok makan, kentang: 1 biji

yang

M

dapat

makanan dalam

31
Universitas Sumatera Utara

ukuran sedang atau 4 potong

keadaan hangat

kentang (potongan wedges), roti

kepada An. M

tawar:
(sebelum

1-2

lembar,

sereal A: Masalah teratasi

disiram susu):

4-5

sendok makan.

P: Intervensi

Kelompok protein :Daging sapi
(giling):

5-6

sebagian

sendok

dilanjutkan

makan,

ayam: setengah potong ayam
(bila ayam dipotong menjadi 8
bagian), Ikan: 4 sendok makan,
sosis: 1 buah ukuran sedang,
tempe: 1 potong sedang, tahu: 1
potong sedang, kacang-kacangan
(sebelum dimasak): 2-3 sendok
makan.
Kelompok buah :Avokad: ½
buah ukuran sedang, apel: ½
buah ukuran sedang, jeruk: ½ – 1
buah ukuran sedang, mangga: ½
buah ukuran sedang, pepaya: 6-8
potong (potongan kotak kecil
kira-kira 3×3 cm), Pisang: ½ – 1
buah ukuran sedang.
Kelompok sayur (dalam keadaan
sudah matang) :Bayam: 5 sendok
makan, brokoli: 5-6 potongan
kecil atau 2-3 sendok makan,
wortel:

5-6

potongan

memanjang, Jagung manis: 2
sendok makan.
Kelompok susu dan produknya
:Susu: 1 gelas, keju: 1 potong

32
Universitas Sumatera Utara

sedang, yoghurt: 1 gelas kecil.
Snack

:Biskuit:

sedang,

4-5

keping

1

potong,

kue/cake:

popcorn: 5-6 sendok makan,
cokelat: 2-4 potong kotak.
3. Menyajikan makanan yang mudah
dicerna dalam keadaan hangat
yaitu memberikan makanan yang
baru

dimasak

disajikan

dan

langsung

sehingga

makanan

tidak bertahan, mengkonsumsi
buah seperti pepaya, pisang dan
makanan lain yang mudah di
cerna di dalam tubuh.

Hari/

No

Tanggal Dx
Jumat/

1.

Implementasi keperawatan

Evaluasi (SOAP)

1. Menjelaskan kepada keluarga S: Ibu An. M

05 Mei

tentang cara mengatasi kurang

Mengatakan

2017

nutrisi

dapat

pada

anak

dan

pengolahan makanan yang baik

memahami cara

dan

pengolahan

benar,

dengan

memilih

makanan yang baik dan segar,

makanan yang

tidak

baik dan benar.

membiarkan

makanan

yang telah dimasak terbuka dan

Ibu An. M

dalam

mengatakan akan

suhu

menghindari

luar,
makan

dan
dengan

tangan yang kotor.
2. Menganjurkan

memperhatikan
orang

tuaanakuntukselalumenjagakebe
rsihanmulut

selalu

kebersihan gigi
dan mulut.

dengan O: Ibu An. M dapat

33
Universitas Sumatera Utara

mengajarkan

cara

Menyebutkancara

menggosok gigi 2 kali dalam

pengolahanmakan

sehari (Pagi dan sore).

an yangbaik dan

3. Mengukur

anak

berat

badan

dan

tinggi badan klien

benar.
Ibu An.M tampak
mengarahkan
An.M
membersihkan
mulut dan gigi
BB: 12kg
TB: 112kg
Usia 6 tahun.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
Dilanjutkan.

Hari/

No

Tanggal Dx

Implementasi keperawatan

Sabtu/

1. Mengajarkan pada keluarga tentang S:Ibu

2.

Evaluasi (SOAP)
An.

M

06 Mei

cara pemenuhan kebutuhan nutrisi

mengatakan akan

2017

dengan gizi yang seimbang dengan

memenuhi

mendemonstrasikan

kebutuhan nutrisi

atau

memberikan contoh bahan makanan,

An.

cara memilih atau memasak, serta

gizi

tunjukkan

seimbang.

makanan

pengganti

M

dengan
yang

protein hewani apabila dirasakan

Ibu

mahal seperti tempe, tahu, atau

mengatakan akan

makanan yang dibuat dari kacang-

aktif

kacangan.

kegiatan

2. Menganjurkan untuk aktif dalam

An.

M

dalam

posyandu.

34
Universitas Sumatera Utara

kegiatan posyandu, dengan aktif O: Ibu An. M dapat
dalam posyandu dapat memantau

mengerti tentang

status gizi, berat badan, tinggi badan

pemenuhan

dan pemberian makanan tambahan.

kebutuhan nutrisi
dengan gizi yang
seimbang dengan
Ibu An. M dapat
mengulang
kembali
penjelasan
mengenai nutrisi.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dihentikan

35
Universitas Sumatera Utara