Perilaku Ibu Dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Chapter III VI

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangaka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku
ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi. Kehamilan risiko tinggi adalah
keadaan ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus, dimana kondisi ibu dan
janin tidak normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan menimbulkan
kematian pada ibu maupun bayi sebelum maupun sesudah persalinan. Perilaku
ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang meliputi pengetahuan, sikap,
tindakan, sesuai dengan tujuan penelitian maka konsep tersebut dapat di
gambarkan sebagai berikut :

Perilaku ibu dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi meliputi :
-

Pengetahuan

-


Sikap

-

Tindakan

Skema 1. Kerangka konsep Perilaku ibu dalam mengenal kehamilan risiko
tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang

40
Universitas Sumatera Utara

41

3.2. Definisi Operasional
Definisi Operasional bertujuan untuk mengarahkan kepada pengukuran
atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan. Pengembanagan
instrument (alat ukur) serta membatasi ruang lingkup variabel-variabel yang akan
di teliti.
Variabel Defenisi Operasional


Alat ukur

Perilaku

Pemahaman atau

Lembar kuesioner

aktivitas ibu hamil di

yang terdiri dari

Wilayah Kerja

25 item

Puskesmas Kecamatan

pernyataan


Hasil ukur

Skala
Ordinal

Perilaku
Baik (25 - 49)

Galang Kabupaten
Kurang (0-24)
Deli Serdang meliputi:
Pengetahuan yaitu apa
yang diketahui ibu
hamil dalam mengenal
kehamilan risiko
tinggi yang terdiri :

Pengetahuan
baik ( 5 - 9 )


definisi kehamilan
risiko tinggi,

Pengetahuan
kurang (0 - 4)

klasifikasi kehamilan
risiko tinggi,
pencegahan kehamilan

Universitas Sumatera Utara

42

risiko tinggi,
penatalaksanaan
kehamilan risiko
tinggi
Sikap yaitu respon

atau tanggapan ibu
hamil di Wilayah

Sikap positif
(17-32)

Kerja Puskesmas
Kecamatan Galang

Sikap negatif
(0-16)

Kabupaten Deli
Serdang dalam
mengenal Kehamilan
Risiko Tinggi
Tindakan yaitu

Tindakan baik
(5 -8 )


perbuatan yang
Tindakan kurang
dilakukan ibu hamil
( 0-4 )
di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan
Galang Kabupaten
Deli Serdang dalam
mengenal Kehamilan
Risiko Tinggi

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriprif
yang menggambarkan perilaku ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi di

Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran
yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2005)
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang bertempat tinggal di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
jumlah populasi ibu yang hamil berjumlaah 892 orang.
4.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dan karakteristik yang akan dimiliki populasi (Hidayat, 2007). Menentukan
sampel menggunakan rumus Riduwan, 2005 :

n=



�.� 2 +1


43
Universitas Sumatera Utara

44

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
�2 = Presisi

Pada penelitian ini di tetapkan presisi untuk tingkat signifikan sebesar 10%

(0,1) sehingga berdasarkan rumus diatas besar sampel yang di perlukan dalam
penelitian ini adalah :
Diketahui :

N = 892
� 2 = 0.01

n=


n=
n=
n=



�.� 2 +1
892

892.012 +1


892.0,01+1
892
9,92

n = 89.91 ( di bulatkan menjadi 90 )
Jumlah sampel yang diperoleh adalah 90 orang. Jadi sampel pada
penelitian ini sebanyak 90 ibu hamil.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik proportional random
sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan cara

Universitas Sumatera Utara

45

mengambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimabng
dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto,
2006). Didapatkan jumlah sampel sebanyak 90 orang ibu hamil dan jumlah
sampel dari masing-masing wilayah ditentukan dengan menggunakan rumus:

∑ Lokasi
x ∑ Sampel
∑ Total
Tabel 1.2 Jumlah Sampel
No
1

Wilayah/ Desa

Galang kota

Proporsi Sampel

Jumlah Ibu
Hamil
213

213
892

2

Jaharun B

133

133
892

3

Jaharun A

88

88
892

4

Titi Besi

84

84
892

5

Galang Suka

70

70
892

6

Sei Putih

55

55
892

7

Keramat Gajah

45

45
892

8

Titi Paku

37

37
892

9

Galang Barat

34

34
892

x 100 = 21
x 100 = 13
x 100 = 9
x 100 = 8
x 100 = 7
x 100 = 6
x 100 = 5
x 100 = 4
x 100 = 3

Universitas Sumatera Utara

46

10

Sei Karang

35

35
892

11

Kotangan

28

28
892

12

Bandar kuala

24

24
892

13

Pulau Tagor

22

22
892

14

Titi Besi

17

17
892

15

Tanah Abang

7

7
892

x 100 = 4
x 100 = 3
x 100 = 2
x 100 = 2
x 100 = 2
x 100 = 1

Kriteria inklusi yang dipakai adalah :
1. Ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Galang Kabupaten
Deli Serdang
2. Bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden
3. Bisa berkomunikasi dengan baik.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Galang Kabupaten Deli Serdang, adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah
karena Kecamatan Galang ini memiliki banyak populasi ibu hamil sehingga
memudahkan peneliti untuk mendapatkan data dan wilayahnya mudah dijangkau
oleh peneliti. Selain itu penelitian tentang perilaku ibu dalam mengenal kehamilan
risiko tinggi belum pernah dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

47

4.3.2. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan April sampai Juni
2017 .
4.4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan
persetujuan dari Program Studi Ilmu Keperawatan yang selanjutnya mengirimkan
surat permohonan untuk mendapatkan izin. Setelah mendapatkan izin, peneliti
akan dapat memulai pengumpulan data.
Dalam pengumpulan data ini terdapat beberapa hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan etik yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden
penelitian tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon
responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani
Informed Consent (surat perjanjian). Tetapi jika calon responden tidak bersedia
maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden
juga berhak mungundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung.
Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden
baik itu resiko fisik maupun psikis. Kerahasiaan catatan mengenai data responden
dijaga baik dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen. Data-data
yang diperoleh juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Peneliti

tetap

mempertimbangkan

prinsip

etik

dalam

penelitian

keperawatan yaitu (Polit & Beck 2012 dalam Zilvia 2016):
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Pada
penelitian ini, peneliti menghormati otonomi dari respon dengan

Universitas Sumatera Utara

48

mengikutsertakan partisipan yang bersedia menjadi responden dalam
penelitian, memberikan penjelasan kepada responden tentang pelaksanaan
penelitian meliputi tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, risiko
penelitian, keuntungan yang mungkin didapat dan kerahasiaan informasi
yang telah tertuang pada informed consent.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and
confidentiality). Peneliti merahasiakan informasi yang menyangkut privasi
subjek penelitian.
c. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness).
Penelitian ini dilakukan dengan prinsip keterbukaan dimana penelitian ini
dilakukan secara jujur, tepat, cermat , hati-hati dan dilakukan secara
profesional.
Prinsip keadilan dalam penelitian ini peneliti memberikan keuntungan dan
beban secara merata sesuai kebutuhan dan kemampuan subjek penelitian.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm
and benefits). Peneliti mempertimbangkan manfaat (beneficience) yang
sebesar - besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil
penelitian akan diterapkan kemudian meminimalisir dampak yang
merugikan bagi subjek penelitian (nonmaleficience).
4.5. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti menggunakan alat
pengumpulan data dalam bentuk kuisoner yang disusun sendiri oleh peneliti
dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka. Kuisioner terdiri dari 2 (dua) bagian

Universitas Sumatera Utara

49

yaitu kuisioner data demografi dan data kuisioner perilaku. Kuisioner perilaku
berisikan pernyataan yang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu kuisioner pengetahuan,
kuisioner sikap, kuisioner tindakan ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi.
4.5.1. Kuesioner Data Demografi
Pada bagian awal instrumen penelitian berisi data demografi responden
meliputi, kode responden, usia, agama, suku, pekerjaan, penghasilan perbulan,
pendidikan. Data demografi ini berguna untuk membantu peneliti mengetahui
latar belakang responden yang mungkin ikut mempengaruhi dalam penelitian ini.
4.5.2. Kuesioner Pengetahuan
Kuesioner terdiri dari 9 pernyataan tertutup. Kuesioner penelitian diukur melalui 9
pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban Benar=1
dan Salah=0. Dimana pengetahuan dikategorikan menjadi 2 yaitu Baik (0-4) dan
Kurang (5-9).
4.5.3. Kuesioner Sikap
Kuesioner sikap terdiri dari 8 pernyataan. Pernyataan ini disusun berdasarkan
skala likert . Bila pernyataan positif, dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju, Tidak Tahu, kuesioner
terdiri dari pernyataan positif. Jawaban sangat setuju akan diberi nilai 4, jawaban
setuju akan diberi nilai 3, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, jawaban sangat tidak
setuju diberi nilai 1, jawaban tidak tahu diberi nilai 0. Sebaliknya untuk
pernyataan negatif, dengan jawaban tidak tahu diberi nilai 0, jawaban sangat
tidak setuju diberi nilai 1, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, jawaban setuju
diberi nilai 3, jawaban sangat setuju diberi nilai 4, maka didapati nilai tertinggi

Universitas Sumatera Utara

50

sebesar 32 dan nilai terendah sebesar 0. Dimana sikap dikategorikan dalam 2
kategori, sehingga jumlah skor 17-32 Sikap Positif dan 0-16 Sikap Negatif.
4.5.4. Kuesioner Tindakan
Kuesioner tindakan terdiri dari 8 pernyataan, dengan pilihan jawaban
yaitu dilakukan dan tidak dilakukan. Pernyataan ini disusun berdasarkan skala
Guttman yaitu skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan
konsisten, jika tindakan dilakukan diberi skor 1, dan tindakan tidak dilakukan
diberi skor 0. Sesuai dengan penilaian tersebut, maka didapati nilai tertinggi
sebesar 8 dan nilai terendah sebesar 0. Dimana tindakan dikategorikan dalam 2
kategori, sehingga jumlah skor 5-8 Tindakan Baik dan 0-4 Tindakan kurang.
4.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
4.6.1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrument. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan
hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama
(Azwar 2003 dalam Manurung, 2012).
Adapun pengujian validitas yang dilakukan yaitu pengujian validitas isi
(content validity) yaitu instrumen dibuat berdasarkan isi dan menjelaskan isi dan
dan uji validitas secara komputerisasi. Sebuah instrumen dikatakan valid bila
mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Validitas istrumen ini diuji oleh Ibu Riska R Siregar
S.Kep, Ns., M.Kes

Universitas Sumatera Utara

51

4.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji realiabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat di
percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dan memiliki suatu
kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda atau
pun waktu yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian dianalisis dengan teknik tertentu (Brockopp,
1999 dalam Manurung, 2012). Uji reliabilitas ini diujikan pada 30 orang
responden, dimana responden dalam uji realiabilitas ini memiliki karakteristik dan
kriteria yang sama dengan responden penelitian (Azwar 2003 dalam Manurung
2012). Untuk Pengetahuan dengan menggunakan rumus KR-20, sikap uji
realiabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha karena jenis
pernyataan pada kuesioner menggunakan skala likert. Untuk tindakan, uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus KR-21 karena jenis pernyataan
pada kuesioner menggunakan skala Guttman. Dari uji reliabilitas yang telah
dilakukan diperoleh hasil untuk pengetahuan 0,951 dan sikap sebesar 0,889,
sedangkan untuk uji reliabilitas tindakan dilakukan diperoleh hasil sebesar 0,72.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.
4.7. Pengumpulan Data
Prosedur yang akan dilakukan peneliti dalam pengumpulan data, yaitu
mengajukan permohonan izin kepada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. Kemudian mengajukan permohonan izin kepada Kepala Puskesmas
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Setelah mendapat izin, selanjutnya
dilaksanakan pengumpulan dan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

52

Peneliti bertemu dengan calon responden dan kemudian dilakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada calon responden tentang maksud, tujuan dan
prosedur penelitian serta menanyakan kesediaan calon responden. Calon
responden yang bersedia menjadi responden dimintai untuk menandatangani surat
persetujuan (inform consent ), Responden diminta untuk menjawab pernyataan
atau mengisi kuisoner yang telah diberikan peneliti. Dalam pengisian kuesioner
pengetahuan, sikap, tindakan responden diberikan kesempatan untuk mengisi
kuesioner tersebut kurang lebih 30 menit dan jika ada hal-hal yang kurang jelas
dalam pengisian kuesioner responden diberikan kesempatan untuk bertanya
kepada peneliti. Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi rumah ibu hamil,
posyandu di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli
Serdang. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan atau
analisa data.
4.8. Analisa Data
4.8.1. Pengelolahan Data
Setelah semua data penelitian terkumpul, maka peneliti melakukan
pengelolahan data dengan menggunakan sistem komputerisasi. Data yang akan
dikumpulkan diolah dengan beberapa tahap-tahap berikut (Natoatmodjo, 2012) :
a. Editing, kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kembali kesalahan atau
kekurangan dalam pengisian atau pengambilan identitas responden,
mengecek kelengkapan data. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan
dilakukan pengecekan identitas responden, mengecek kelengkapan data

Universitas Sumatera Utara

53

dengan memeriksa isi instrumen pengumpulan data dari setiap variabel dan
subvariabel sehingga terisi semuanya.
b. Coding (pemberian kode) memberikan kode tertentu secara berurutan dalam
kategori yang sama pada masing-masing lembaran yang diberikan pada
responden sehingga memiliki arti tertentu ketika dianalisis.
c. Data Entry (pemasukan data ke komputer) merupakan processing
memasukkan jawaban-jawaban dari masing-msing responden yang dalam
bentuk kode (angka atau huruf) kedalam program komputer.
d. Tabulating, yaitu memasukkan data kedalam tabel, kemudian dilanjutkan
dengan menganalisa data yang telah terkumpul dan disajikan dalam bentuk
distribusi

frekuensi

dan

presentase

dengan

menggunakan

teknik

komputerisasi.
4.8.2. Analisis Data
Analisis Univariate (Analisis deskriptif)
Analisis

univariate

bertujuan

untuk

menjelaskan

atau

mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Digunakan untuk memperoleh gambaran
demografi responden dan perilaku ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi.
Analisa yang digunakan yaitu dengan deskriptif, mengunakan tabulasi distribusi
frekuensi dari variabel yang dipelajari.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai
Perilaku Ibu dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan April 2017 sampai dengan Juni 2017 di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah responden
sebanyak 90 orang. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang.
5.1.1. Karakteristik Demografi
Dari hasil penelitian terhadap Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah responden 90 orang,
diperoleh hasil bahwa karakteristik responden yang mencakup usia, pendidikan,
agama, suku, penghasilan, pekerjaan. Data yang diperoleh menunjukkan
mayoritas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang berusia >35 tahun sebanyak 36 orang (40,0 %), berpendidikan SMA
sebanyak 45 orang (50,0%), beragama Islam sebanyak 58 orang (64,4%), suku
batak sebanyak 34 orang (37,8%) dan responden mempunyai penghasilan Rp
500.000- Rp 2000.000 sebanyak 67 orang (74,4%), pekerjaan responden sebagai
ibu

rumah

tangga

sebanyak

46

orang

(51,1%)

.

54
Universitas Sumatera Utara

55

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik Ibu dalam mengenal kehamilan risiko
tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
(N=90)
Variabel

Frekuensi

Persentase(%)

Usia
20
34
36

22,2
37,8
40,0

6
15
45
22
2

6,7
16,7
50,0
24,4
2,2

58
30
1
1

64,4
33,3
1,1
1,1

Suku
Batak
Karo
Jawa
Minang
Mandailing

34
16
30
5
5

37,8
17,8
33,3
5,6
5,6

Penghasilan perbulan
Rp.500.000 – 2.000.000
Rp.2.000.000 - 4.000.000

67
23

74,4
25,6

Pekerjaan
IRT
PNS
Petani
Pedagang
Buruh

46
13
12
14
5

51,1
14,4
13,3
15,6
5,6

35 tahun
Pendidikan terakhir
SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
Tidak Sekolah
Agama
Islam
Kristen
Hindu
Budha

Universitas Sumatera Utara

56

5.1.2 Pengetahuan Ibu dalam mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pengetahuan Baik dalam mengenal kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 82
orang (91,1%).
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan presentase tentang pengetahuan ibu dalam
mengenal kehmilan risiko tinggi
Hasil Ukur
Pengetahuan :

Frekuensi (n=90)

Persentase(%)

Baik

82

91,1

Kurang

8

8,9

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
yaitu sebanyak 40 orang (44,4%) mempunyai pengetahuan cukup mengenai
riwayat kehamilan yang menyebabkan kehamilan risiko tinggi
5.1.3 Sikap Ibu dalam mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap
positif dalam mengenal kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 89 orang (98,9%).
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan presentase Sikap ibu dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang
Kabupaten Deli Serdang
Hasil Ukur

Frekuensi(n=90)

Persentase (%)

Positif

89

98,9

Negatif

1

1,1

Sikap :

Universitas Sumatera Utara

57

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
yaitu sebanyak 43 orang (52,2%) menyatakan jika kehamilan sebelumnya
bermasalah, misalnya keguguran, darah tinggi, pernah mengalami perdarahan
maka saya lebih rutin melakukan pemeriksaaan kehamilan kepetugas kesehatan.
5.1.4 Tindakan Ibu dalam mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah baik
dalam melakukan tindakan mengenal kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 85
orang (94,4%).
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan presentase tindakan ibu dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang
Kabupaten Deli Serdang.
Hasil Ukur
Tindakan:

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Baik

85

94,4

Kurang

5

5,6

5.1.5 Perilaku Ibu dalam mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Dari hasil yang diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki perilaku
baik dalam mengenal kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 86 orang (95,6%)

Universitas Sumatera Utara

58

Tabel 5.8. Distribusi frekuensi dan presentase Perilaku Ibu dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang
Kabupaten Deli Serdang
Hasil Ukur
Perilaku:

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Baik

89

89,9

Kurang

1

1,1

Total

90

100

5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Ibu dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
penginderaan manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang disebut juga over behaviour (Natoatmodjo,2011)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil dalam mengenal kehamilan risiko
tinggi di Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
yaitu 82 orang (91,1%) pengetahuan baik. Menurut Natoadmodjo(2010)
Pengetahuan seseorang dipengaruhi pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan
seseorang

maka semakin baik pula pengetahuannya. Hal ini sejalan dengan

Universitas Sumatera Utara

59

penelitian , dimana karakteristik responden yang pada umumnya berpendidikan
SMA 45 orang (50,0%) dan perguruan tinggi 22 orang (24,4%). Penelitian ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widiyanto(2012)
dengan hasil bahwa sebanyak 11 responden(36,7%) berpendidikan SMA dimana
pengetahuan yang didapatkan yaitu 19 responden (63,3%) berpengetahuan kurang.
Hal ini menunjukkan semakin rendah pendidikan semakin rendah pula
kemampuan dasar seseorang dalam berfikir untuk pengambilan keputusan.
Hasil penelitian mendapatkan mayoritas ibu berusia lebih dari 35 tahun
sebanyak 36 responden (40,0%). Usia yang produktif mendukung terciptanya
pengetahuan ibu yang baik. Dimana usia yang produktif daya ingat masih baik,
sejalan dengan pendapat Natoadmmodjo (2010) bahwa makin tua usia seseorang
maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada
umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat ketika
berumur belasan tahun. Bertambahnya usia dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada usia-usia tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan
akan berkurang.
Mayoritas pekerjaan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang
Kabupaten Deli Serdang adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 46 orang
(51,1%) peneliti berasumsi ibu rumah tangga lebih banyak waktu untuk mencari
informasi baik dari televisi, media sosial, maupun pelayanan kesehatan terdekat
tentang kehamilannya dibandingkan dengan ibu yang bekerja dan sibuk dengan
aktivitasnya.

Universitas Sumatera Utara

60

5.2.2 Sikap Ibu dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Sikap belum merupakan merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan
tetapi merupakan predisposisi suatu tindakan atau perilaku. Sikap akan terwujud
dalam suatu tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain atau
berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang, dan nilai yang
berlaku dimasyarakat yang menjadi pegangan setiap orang (Natoadmodjo 2007)
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
sikap ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang adalah positif 89 orang (98,9%). Hal
ini dikarenakan responden mempunyai kesadaran akan pentingnya mengenal
kehamilan risiko tinggi, hanya saja faktor usia yang didapatkan sudah melebihi
batas normal hamil. Sikap postif dimiliki responden dibuktikan dengan mayoritas
responden jika kehamilan sebelumnya bermasalah, misalnya keguguran, darah
tinggi, pernah mengalami perdarahan maka saya lebih rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan kepetugas kesehatan.
Sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan orang lain yang
dianggap penting, dan media massa, lembaga pendidikan, dan pengaruh faktor
emosional. Menurut Natoadmodjo (2012) sikap yang baik terhadap suatu objek
baru akan muncul ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang objek
tersebut.. Hal ini dikarenakan kepedulian ibu akan pentingnya kesehatan
khususnya mengenal kehamilan risiko tinggi namun pengetahuan yang diperoleh
kurang dalam mengenal kehamilan risiko tinggi. Oleh karena itu, perlu perhatian

Universitas Sumatera Utara

61

khusus dari petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
kehamilan risiko tinggi sehingga pengetahuan ibu dalam mengenal kehmailan
risiko tinggi menjadi lebih baik. Karena menurut Natoatmodjo (2010), pendidikan
kesehatan merupakan intervensi utama terhadap pengetahuan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Wawan (2010), bahwa pengaruh
kebudayaan dapat mempengaruhi sikap karena kebudayaan yang sudah ada di
masyarakat tentu saja masih dipercayaai dan diterapkan dalam kehidupan seharihari, yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana seseorang menyikapi dan
memilah-milah kebudayaan yang positif atau negatif. Pengaruh kebudayaan
dimasyarakat yang masih dipercayaai yaitu menganggap kehamilan berisiko
tinggi itu tidak menjadi masalah, hal itulah yang menyebabkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya mengenal kehamilan risiko tinggi itu. Hal ini dapat
dilihat dari 41 responden (45,6%) yang memanfaatkan posyandu, bidan,
puskesmas untuk membantu mengetahui kehamilan risiko tinggi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agnes (2011) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah, sebanyak

29 reponden yang memiliki sikap positif. Hasil

penelitian ini juga didukung oleh penelitian Triwulan (2015) Gambaran Sikap ibu
hamil tentang kehamilan risiko tinggi di PKD Ngudi Waras didapatkan responden
yang memiliki sikap positif sebanyak 55 responden (61,1 %).

Universitas Sumatera Utara

62

5.2.3 Tindakan Ibu dalam Mengenal Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
tindakan ibu dalam mengenal kehamilan risiko tinggi di wilayah Kerja Puskesmas
secara umum baik yaitu 85 orang (94,4%). Dari

85 responden ini yang

menunjukkan tindakan baik dalam mengkonsumsi buah, sayur, dan susu, 85
responden (94,4%) melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama
kehamilan dan membawa buku Kesehatan Ibu dan Anak ketika melakukan
pemeriksaan kehamilan.
Tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas
seseorang dalam rangka memelihara kesehatan. Suatu sikap belum tentu terwujud
dalam suatu tindakan, meskipun sikap seseorang positif. Untuk mewujudkan
menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor prndukung, antara lain
adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas (sarana dan prasarana), juga diperlukan
dukungan (support) dari pihak lain misalnya orang terdekat atau petugas
kesehatan setempat yang mengarahkan dan mendorong untuk mengenal
kehamilan risiko tinggi lain. Hasil penelitian yang mendapatkan mayoritas
tindakan baik di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli
Serdang ini didukung oleh sarana dan prasarana. Dimana jarak antara Instansi
Pelayanan Kesehatan dengan rumah masyarakat itu sangat dekat. Ini mendukung
ibu;ibu untuk mendapatkan informasi mengenai kehamilan risiko tinggi. Selain itu
petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang ini setiap 3 bulan sekali melakukan penyuluhan kesehatan pada ibu

Universitas Sumatera Utara

63

hamil. Dukungan-dukungan tersebut menurut peneliti sudah menjadi pacuan
untuk ibu hamil dalam menciptakan tindakan yang baik. Faktor-faktor pendukung
tindakan adalah pengetahuan dan sikap. Dimana hasil penelitian mendapatkan
pengetahuan 82 responden (91,1%) berpengetahuan baik, dan sikap 89 responden
(98,9%) bersikap positif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perilaku ibu dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas responden yang berperilaku
baik 89 orang (98,9%) , dimana ini dilihat dari 70 responden berpengetahuan baik
tentang mengenal kehamilan risiko tinggi memiliki sikap positif tentang mengenal
kehamilan risiko tinggi, dan 84 responden tindakan baik dalam mengenal
kehamilan risiko tinggi memiliki sikap positif dalam mengenal kehamilan risiko
tinggi, selanjutnya 70 responden yang bersikap positif terhadap kehamilan risiko
tinggi memiliki pengetahuan baik dalam mengenal kehamilan risiko tinggi.
Natoadmodjo(2010) dikatakan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi
pembentukan perilaku yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yaitu pendidikan , motivasi, persepsi, pengalaman, dan faktor eksternal yaitu
lingkungan, ekonomi, kebudayaan, dan informasi.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perilaku ibu dalam mengenal kehamilan risiko
tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang
adalah Hanya sebagian ibu mengenal kehmailan risiko tinggi sehubungan dengan
pengetahuan cukup, sikap positif dan tindakan baik dalam mengenal risiko tinggi.
6.2. Saran
6.2.1 Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berguna untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan bagi civitas akademik, dan kepada institusi
Keperawatan diharapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga menjadi
tempat untuk membentuk tenaga medis yang mampu untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.

6.2.2 Pelayanan Keperawatan
Dari hasil penelitian ini disarankan bagi pelayanan keperawatan untuk
lebih banyak lagi melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama
pada ibu hamil mengenai kehamilan berisiko tinggi sehingga pengetahuan dan
perilaku masyarakat khususnya ibu hamil semakin baik.

64
Universitas Sumatera Utara

65

6.2.3 Penelitian Keperawatan
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti sejauh mana hubungan
pengetahuan, sikap, tindakan terhadap perilaku ibu dalam mengenal kehamilan
risiko tinggi, Faktor- faktor yang mempengaruhi kehamilan risiko tinggi dan jika
menggunakan kuesioner penelitian ini diharapkan modifikasi kuesioner lebih
spesifik mengenai kehamilan risiko tinggi.

Universitas Sumatera Utara