Analisis Tumbuh Kenaf (Hibiscus Cannabicus L.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati Dibawah Tegakan Kelapa Sawit

DAFTAR PUSTAKA
Abbot dan Rabbon. 2008. Peningkatan produksi padi menuju 2020. Menteri
Pertanian Republik Indonesia. Departemen Pertanian Republik
Indonesia, Jakarta.
Berger, J. 1969. The World's Major Fiber Crops, Their Cultivation and Manuring.
Centre D'Etude Del Azote 6, Zurich.
Ben-Hill, J., L.O. Overhold, H.W. Popp, and A.R. Grove. 1960. Botany. Mc.
Graw Hill Book Company, Inc. New York, Toronto, London.
Brink, M.. and R.P. Escobin (ed). 2003. PROSEA. Plant Resources of South-East
Asia. No. 17. Fibre Plants. Backhuys Publishers, Leiden, The
Netherlands. P. 456.
Dempsey, J.M. 1963. Long vegetable fiber development in South Vietnam and
Other Asian Countries. USOM-Saigon.
Ghosh, T. 1978. Jute manual. Agric. Res. lost. Yesin, Burma.
Hasibuan, A. 2005.Prospek Perkebunan Indonesia Dalam Pembangunan Ekonomi
Nasional.Dies Natalis ke – 53 Universitas Sumatera Utara 20 Agustus
2005. Medan.
Irvan, A. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Sp-36, KCl, Kieserit Dan Kotoran
Sapi Terhadapjumlah Mikroorganisme Pada Tanah Andisol Tongkoh
Kabupaten karo. Departemen Ilmu Tanah USU, Medan.
Iswindiyono, S. dan A Sastrosupadi. 1987. Pengaruh Interval Pemberian Air Pada

Tenaf Dan Jute Terbadap Pertumbuhan. Skripsi SI Rttultas Pertanian,
UPN "Veteran", Surabaya.
Kader, M.A, M.H. Mian and M.S. Hoque. 2002. Effect of Azotobacter inoculant
on yield and nitrogen uptake by wheat. OnLine J.Bio. Sci.2 : 259 -251.
Khairul, U. 2001. Pemanfaatan Bioteknologi Untuk Meningkatkan Produksi
Pertanian. Makalah Falsafah Sains. Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Mahajan A., dan R.D. Gupta. 2009. Integrated Nutrient Management (INM) in a
Sustainable Rice–Wheat Cropping System, Springer Sci. + Business
Media B.V.
Murdiyarso, D. 2003. CDM: Mekanisme Pembangunan Bersih. Jakarta: Penerbit
Buku Kompas.

Nasahi, C. 2010. Peran Mikroba Dalam Pertanian Organik. Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung.
Ochse, J.J., M.J. Soule, Jr., M.J. Dijkman, C. Wehlbur. 1961. Tropical and
subtropical agriculture. Vol. II. The Macmillan, New York. p. 1139–
1177.
Patten, C.L. and B.R. Glick. 2002. Role of Pseudomonas Putida Indol Acetic
Acid in Development of the Host Plant Root system. Appl. Environ.

Microbiol. 68:3795-3801.
Puryono, S.K.S. 1998. Perlunya Label Bibit Bermikoriza. Majalah Kehutanan
Indonesia. Ed 2 Th. 1997/1998.
Rahmawati, N. 2005. Pemanfaatan biofertilizer Pada Pertanian Organik. Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Rao, S. 1982. Biofertilizer in Agriculture. Oxford and IBH Publishing Co. New
Delhi.
Rungkat, J. A. 2009. Peranan MVA dalam meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman. Jurnal FORMAS 4 : 270-276.
Sastrosupadi, A. 1983. Pengaruh Umur Dan Lama Penggenangan Terhadap
Pertumbuhan, Produksi, Dan Kualitas Kenaf Hc G4. Balai Penelitian
Tanaman Industri, Malang.
Sastrosupadi, A., Budi, S. Dan Sudjidro. 2014. Budidaya Kenaf (Hisbiscus
cannabinus L.). Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, Malang
Setyo,U dan Budi. 2013. Biologi Tanaman Kenaf. Balai Penelitian Tanaman
Tembakau Dan Serat, Malang
Shantharam, S. & Mattoo, A.K. 1997. Enhancing Biological Nitrogen Fixation:
Anappraisal of Current and Alternative Technologies For N Input Into
Plants. Plant And Soil 194: 205-216.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta. Hal. 111 – 165.
Sudjindro. 2010. Produk – Produk Diversifikasi Kenaf. Balai Penelitian
Tembakau dan Tanaman Serat, Malang
Wijiastuti, S., 2013. Monograf Balittas KENAF (Hibiscus cannabinus L.). Balai
Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan. Badan Litbang Pertanian. Departemen
Pertanian.