Hubungan Pemakaian Alat Pelurus Rambut (Flat Iron) Dengan Kejadian Rambut Rontok Pada Mahasiswi FK USU Stambuk 2012

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELURUS RAMBUT (FLAT IRON)
DENGAN KEJADIAN RAMBUT RONTOK PADA
MAHASISWI FK USU STAMBUK 2012

Oleh:
VRIANCHA ADMIRA PUTRI
120100001

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELURUS RAMBUT (FLAT IRON)
DENGAN KEJADIAN RAMBUT RONTOK PADA
MAHASISWI FK USU STAMBUK 2012

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”


Oleh:
VRIANCHA ADMIRA PUTRI
NIM: 120100001

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul :
Hubungan Pemakaian Alat Pelurus Rambut (Flat Iron) Dengan Kejadian
Rambut Rontok Pada Mahasiswi FK USU Stambuk 2012


Yang dipersiapkan oleh:

VRIANCHA ADMIRA PUTRI
120100001

Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui.

Medan, 10 Desember 2015
Disetujui,
Dosen Pembimbing,

(dr. Sufitni, M.Kes, Sp.PA)
NIP : 197204042001122001

Universitas Sumatera Utara

ii

ABSTRAK
Meluruskan rambut merupakan cara mudah untuk mengubah tampilan

rambut. Namun, penataan rambut yang berlebihan seperti mewarnai, mengeriting,
dan meluruskan rambut akan membuat folikel rambut menjadi lemah dan akan
menyebabkan kerusakan pada struktur rambut sehingga meningkatkan resiko
kerontokan rambut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelurusan
rambut menggunakan flat iron dengan terjadinya kerontokan rambut. Penelitian
ini dilakukan di Fakultas Kedokteran USU stambuk 2012, dan melibatkan 96
mahasiswi dengan metode consecutive sampling.
Pada 96 mahasiswi, 55 orang (57,3%) diantaranya melakukan pelurusan
rambut dengan flat iron dan 41 orang (42,7%) lainnya tidak melakukan pelurusan
rambut dengan flat iron. Dari 55 orang yang melakukan pelurusan rambut,
didapati 39 orang (70,9%) mengalami kerontokan rambut dan 16 orang (29,1%)
yang lain tidak mengalaminya. Yang paling banyak mengalami kerontokan
rambut adalah mahasiswi yang melakukan pelurusan rambut dengan flat iron
dengan frekuensi ≥2 kali/minggu, yaitu sebanyak 36 orang (65,5%), dan