Hubungan Pemakaian Alat Pelurus Rambut (Flat Iron) Dengan Kejadian Rambut Rontok Pada Mahasiswi FK USU Stambuk 2012

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pelurusan rambut adalah teknik styling rambut yang digunakan sejak tahun

1980 yang melibatkan perataan dan pelurusan rambut untuk memberikan efek
halus dan mengkilat (Makarizo, 2014). Meluruskan rambut merupakan cara mudah
untuk mengubah tampilan rambut. Hal ini menjadi wajar, apabila mayoritas kaum
perempuan lebih menyukai rambut lurus. Saat ini banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan rambut lurus. Proses pelurusan rambut permanen
sering disebut rebonding atau smoothing. Sedangkan beberapa shampoo,
conditioner, dan gel rambut hanya dapat membuat rambut lurus sementara.Selain
itu, hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan flat iron (pelurus
rambut), yaitu alat yang digunakan untuk mengubah struktur rambut menggunakan
bantuan panas. Penggunaan flat iron lebih disukai, karena dapat menghasilkan
tatanan rambut yang diinginkan (Kompasiana, 2014).

Menurut hair stylist, Anton Kantinus, di pasaran memang banyak dijual
berbagai jenis flat iron, mulai dari harga yang murah hingga yang mahal. Fungsi
flat iron sebenarnya adalah sebagai styling. Dengan menggunakan flat iron, tatanan
rambut akan menjadi lebih rapi dan halus (Kompasiana, 2014).
Pada survey awal yang dilakukan peniliti di 5 salon yang berbeda di Kota
Medan, didapati pelurusan rambut menggunakan flat iron cendrung lebih sering
dibandingkan pelurusan rambut dengan teknik rebonding ataupun smoothing.
Sekitar 8 orang per hari atau 56 orang per minggu melakukan pelurusan rambut
menggunakan flat iron di salon. Sedangkan pelurusan rambut dengan teknik
rebonding ataupun smoothing hanya dilakukan sekitar 2 orang per minggu.
Namun, pemakaian flat iron tentu tidak boleh sembarangan. Sebab, paparan
panas secara terus-menerus pada rambut dapat merusak rambut. Hal ini dibenarkan
oleh Anton. Ia mengatakan, meluruskan rambut dengan menggunakan flat iron
diperbolehkan setiap hari, hanya saja dengan cara yang tepat. Apabila tidak

Universitas Sumatera Utara

2

digunakan dengan cara yang tepat, meluruskan rambut setiap hari akan merusak

rambut, seperti rambut akan mudah rontok. Hal ini terjadi karena penarikan yang
terlalu kuat dan berulang-ulang sehingga kekuatan akar rambut menjadi rapuh.
Selain itu, paparan panas dari flat iron terus-menerus tanpa pelindung dapat
menyebabkan rambut menjadi kering jika suhu yang digunakan terlalu tinggi
(Kompasiana, 2014).
Rambut sebenarnya bukan merupakan alat vital bagi kehidupan manusia
karena manusia dapat hidup tanpa rambut di badannya, namun jelas bahwa rambut
mempunyai peran dalam fungsi proteksi kulit terhadap keadaan lingkungan yang
merugikan. Fungsi rambut yang paling penting adalah untuk menunjang
penampilan seseorang. Telah lama dikenal ungkapan rambut adalah mahkota
kecantikan yang menandakan betapa pentingnya rambut bagi peran seseorang
dalam lingkungannya (Wasitaatmadja, 1997).
Penataan rambut yang berlebihan seperti mewarnai, mengeriting, dan
meluruskan rambut akan membuat folikel rambut menjadi lemah dan akan
menyebabkan kerusakan pada struktur rambut sehingga meningkatkan resiko
kerontokan rambut (Lana, 2011). Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut
terminal dalam bentuk apapun dan dimanapun asal mula terjadinya yang berkisar
lebih dari 100 helai per hari (Brown, Robin Grahan dan Tony Burns, 2002). Lebih
dari 50% wanita mengalami kerontokan rambut di kehidupannya (AAFP, 2009).
Kerontokan rambut dapat dibagi menjadi telogen effluvium, anagen effluvium,

kerontokan rambut kongenital, kerontokan rambut akibat kelainan batang rambut,
kerontokan rambut akibat trauma, kerontokan rambut akibat obat, dan kerontokan
rambut akibat gangguan hormonal (Soepardiman, 2008).
Melihat kondisi mahasiswi FK USU yang mulai banyak menggunakan flat
iron sebagai bentuk perawatan dan estetika rambut mereka, peneliti tertarik untuk
meneliti apa sebenarnya efek atau akibat yang ditimbulkan dari flat iron terhadap
terjadinya kerontokan rambut.

Universitas Sumatera Utara

3

1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh flat iron (pelurus rambut) terhadap kerontokan rambut

seseorang?
1.3.


Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh flat iron (pelurus rambut) terhadap terjadinya rambut
rontok.
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proporsi mahasiswi FK USU stambuk 2012 yang
menggunakan flat iron (pelurus rambut).
2. Mengetahui jumlah mahasiswi FK USU stambuk 2012 yang mengalami
kerontokan rambut akibat penggunaan flat iron (pelurus rambut).
3. Mengetahui hubungan pemakaian alat pelurus rambut (flat iron) dengan
kejadian rambut rontok pada seseorang.
1.4.

Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian
kesehatan khususnya tentang kerontokan rambut.
2. Menambah pengetahuan dan informasi kepada semua orang tentang efek
yang ditimbulkan dari pemakaian flat iron (pelurus rambut).

3. Masukan dan tambahan rujukan untuk semua orang yang akan melakukan
penelitian lainnya yang berhubungan dengan kerontokan rambut

Universitas Sumatera Utara