Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi di PT. Sinar Sosro

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah 25 tahun menjual teh wangi, keluarga Sosorodjojo mulai mengembangkan bisnis di Cakung. Kemudian pada tahun 1974, didirikan PT. Sinar Sosro yang bergerak di bidang minuman teh dalam botol. PT. Sinar Sosro cabang Deli Serdang merupakan salah satu cabang perusahaan yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bapak Kaharuddin Nasution, pada tanggal 28 Juli 1984.

PT. Sinar Sosro pernah beberapa kali berganti nama. Pada awal berdiri bernama PT. Toba Sosro Kencono, kemudian berganti nama menjadi PT. Reksobudi Adijaya pada tahun 1995. Pada tahun 2000 berubah lagi menjadi PT. Sinar Sosro yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan beverage yang memimpin di pasar lokal dan internasional.

PT. Sinar Sosro memiliki filosofi yaitu niat baik terhadap konsumen dan lingkungan. Produk-produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro tidak menggunakan 3P (Pewarna, Pengawet dan Pemanis Buatan) sehingga aman dikonsumsi oleh semua usia tanpa efek samping. Selain itu, proses produksi yang tidak menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan karena telah diolah dengan baik, salah satu contoh adalah pengolahan ampas teh menjadi pupuk.


(2)

Adapun cabang-cabang PT. Sinar Sosro lainnya adalah: 1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung – Jakarta Timur. 2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat.

3. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat.

4. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang – Jawa Tengah. 5. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya – Jawa Timur. 6. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten.

7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar – Bali.

8. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara. 9. PT. Sinar Sosro Palembang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang adalah Teh Botol Sosro (TBS), Fruit Tea Botol (FTB), Prim-a, dan Fruit Tea genggam.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Sinar Sosro terletak di Jl. Tanjung Morawa – Medan Km. 14,5 Sumatera Utara. PT. Sinar Sosro Deli Serdang merupakan cabang dari kantor pusat PT. Sinar Sosro yang berada di Cakung, Jakarta Timur.


(3)

2.4. Daerah Pemasaran

Pendistribusian produk PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari PT. Sinar Sosro Pabrik SUMUT & NAD. Perusahaan ini merupakan distributor tunggal produk Sosro untuk kawasan Sumatera dan masih berada di bawah naungan Sosro Group.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(4)

(5)

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian pekerjaan pada PT. Sinar Sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:

1. General Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut:

a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya. e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi

pelaksanaannya.

f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.

h. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.

2. Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.

b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.


(6)

c. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

e. Mengatur kegiatan perawatan mesin.

f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.

3. Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.

b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.

c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.

d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.

e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.

4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian. b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.


(7)

5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut:

a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.

b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.

1. Kepala Divisi/Supervisor

Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan

Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.

b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.

c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan.

d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.

1. Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku. b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.


(8)

c. Mengontrol persediaan bahan. d. Memesan bahan bila telah habis.

1. Manager Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.

b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

1. Kasir, bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.

b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan.

c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya. 1. Keamanan, bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum.

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.


(9)

1. Analis, bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.

b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.

2.5.3. Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja pada PT. Sinar Sosro terbagi dua yaitu jam kerja untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi.

1. Bagian kantor

Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut: a. Senin – kamis : 08.00 – 12.00; 13.00 – 16.00

b. Jumat : 08.00 – 12.00; 13.30 – 16.00

c. Sabtu : 08.00 – 13.00

2. Shift

Jam kerja berdasarkan shift berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi.

a. Shift I : jam 00.00 – 08.00

b. Shift II : jam 08.00 – 16.00


(10)

Untuk lini 2, diberlakukan 3 shift kerja dengan pembagian jadwal seperti yang dijelaskan di atas. Namun untuk lini 3, hanya digunakan dua shift yaitu shift 1 dan shift 2 dengan pembagian waktu sebagai berikut:

a. Shift I : jam 00.00 – 09.00 b. Shift II : jam 09.00 – 18.00

Namun lama kerja untuk lini 3 adalah 9 jam kerja/hari selama 5 hari kerja.

2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Upah akan diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan. Upah yang diberikan terdiri dari:

a. Upah/gaji bulanan diberikan kepada pekerja tetap dimana besarnya tetap setiap bulannya sesuai dengan jabatan/jobdesk masing-masing.

b. Upah Lembur, diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam kerja biasa,

Selain upah, juga terdapat tunjangan yang diberikan kepada karyawan. Tunjangan – tunjangan tersebut, terdiri dari:

a. Tunjangan jabatan b. Tunjangan akhir tahun

c. Tunjangan perjalanan dinas, yang diberikan kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas perusahaan. Biaya–biaya yang dikeluarkan selama perjalanan akan dikembalikan melalui formulir surat pertanggung jawaban. d. Tunjangan hari raya


(11)

f. Uang penghargaan masa kerja (UPMK)

Selain memberikan tunjangan dan upah, pihak perusahaan juga memberikan berbagai fasilitas lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial karyawannya:

a. Jamsostek

b. Asuransi kesehatan c. Pakaian seragam d. Fasilitas keagamaan e. Fasilitas olah raga

f. Rekreasi seluruh karyawan dan keluarga perusahaan g. Koperasi karyawan

h. Senam pagi setiap jumat pagi

2.6. Proses Produksi 2.6.1. Bahan

Bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan produk PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:

a. Teh Botol

Pada proses pembuatan teh botol sosro (TBS), bahan baku yang digunakan adalah teh wangi yang merupakan perpaduan antara teh hijau, bunga gambir dan bunga melati. Bahan baku utama lainnya adalah gula industry dan air.


(12)

Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan teh botol sosro adalah pasir kuarsa, softener pada water treatment dan karbon. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca dan crown (tutup botol).

b. Fruit Tea

Dalam memproduksi fruit tea, baik kemasan botol maupun genggam, bahan baku yang digunakan adalah teh hitam, gula industri, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan

softener pada water treatment. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan

adalah botol kaca, tetrapack, kardus untuk pengepakan kemasan tetrapack, tutup botol, dan sedotan.

c. Prim-A

Dalam pembuatan air minum gallon, bahan baku yang terutama adalah air yang akan mengalami proses ozonifikasi. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada proses water treatment. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gallon plastik, penutup gallon dan plastik merek sebagai seal.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Proses produksi ketiga jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro Deli Serdang adalah:


(13)

a. Teh Botol

1. Proses Pemasakan Teh Manis Cair

Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki

filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox

ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler.

2. Proses Pencucian Botol

Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju

bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol


(14)

sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle

washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu

hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan

hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu,

botol-botol bergerak melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I

scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di

bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu teh manis cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali teh manis cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan teh manis cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan

barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui

pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pso III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan.


(15)

b. Fruit Tea

1. Proses Pemasakan Fruit Tea

Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hitam yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki

filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox

ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi fruit tea cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin

filler.

2. Proses Pencucian Botol

Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju

bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol


(16)

sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle

washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu

hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan

hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu,

botol-botol bergerakmelalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I

scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di

bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu fruit tea cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali fruit tea cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan fruit tea cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pos III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan.


(17)

c. Prim-A

1. Proses Pemurnian Air

Pada tahap awal, air dialirkan ke dalam 6 tanki secara bertahap. Air disaring melalui tanki 1 berisi pasir kuarsa, kemudian melalui tanki 2 dan 3 yang berisi karbon dan softener. Tanki 4 merupakan tanki buffer 1 yang berisi air karbon. Tanki 5 merupakan tanki buffer 2, dimana air mengalami demineralisasi. Tanki 6 merupakan tanki buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Air yang telah melalui 6 perlakuan tersebut kemudian dialirkan ke mesin ozonator. Padamesin ini, air mengalami proses ozonifikasi dimana kandungan oksigen dalam air menjadi meningkat. Air kemudian dialirkan ke

filler tank dan siap dialirkan ke gallon yang telah dicuci.

2. Proses Pencucian Gallon

Proses pembersihan botol bagian luar dilakukan secara manual dengan menggunakan sabun. Gallon yang telah dibersihkan bagian luarnya kemudian dimasukkan ke dalam ruang pencucian gallon bagian dalam. Setelah bersih, maka gallon siap untuk diisi air dari filler tank. Setelah diisi air, gallon di tutup dan disegel tutupnya sebagai penanda tanggal produksi.

Gambar 2.2. menunjukkan layout produksi lini 2 pada PT. Sinar Sosro Deli Serdang.


(18)

Gambar 2.2. Layout Produksi Lini 2

Keterangan:

1. Manual De Pallet 8. Video Jet/Coding 2. Mesin De Crater 9. Mesin Crater 3. Mesin Crate Washer 10. Manual Pallet 4. Mesin Bottle Washer 11. Selektor Pos I 5. Mesin EBI (Optiscan) 12. Selektor Pos II

6. Pasteurizer 13. Selektor Pos III


(19)

Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Produksi Bottling Line

Botol kosong dari gudang

Botol Washer

Crater Washer Wadah/Crater Selektor Pos I

Botol kosong

Decrater Manual Depalletizer

Crater Selektor Pos III

Video Jet Filler dan Crowner

Selektor Pos II Opstiscan

Gudang Inkubasi Manual Depalletizer


(20)

(1)

b. Fruit Tea

1. Proses Pemasakan Fruit Tea

Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hitam yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki

filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox

ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi fruit tea cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin

filler.

2. Proses Pencucian Botol

Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju

bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol


(2)

sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle

washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu

hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan

hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu,

botol-botol bergerakmelalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I

scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di

bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu fruit tea cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali fruit tea cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan fruit tea cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pos III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan.


(3)

c. Prim-A

1. Proses Pemurnian Air

Pada tahap awal, air dialirkan ke dalam 6 tanki secara bertahap. Air disaring melalui tanki 1 berisi pasir kuarsa, kemudian melalui tanki 2 dan 3 yang berisi karbon dan softener. Tanki 4 merupakan tanki buffer 1 yang berisi air karbon. Tanki 5 merupakan tanki buffer 2, dimana air mengalami demineralisasi. Tanki 6 merupakan tanki buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Air yang telah melalui 6 perlakuan tersebut kemudian dialirkan ke mesin ozonator. Padamesin ini, air mengalami proses ozonifikasi dimana kandungan oksigen dalam air menjadi meningkat. Air kemudian dialirkan ke

filler tank dan siap dialirkan ke gallon yang telah dicuci.

2. Proses Pencucian Gallon

Proses pembersihan botol bagian luar dilakukan secara manual dengan menggunakan sabun. Gallon yang telah dibersihkan bagian luarnya kemudian dimasukkan ke dalam ruang pencucian gallon bagian dalam. Setelah bersih, maka gallon siap untuk diisi air dari filler tank. Setelah diisi air, gallon di tutup dan disegel tutupnya sebagai penanda tanggal produksi.

Gambar 2.2. menunjukkan layout produksi lini 2 pada PT. Sinar Sosro Deli Serdang.


(4)

Gambar 2.2. Layout Produksi Lini 2 Keterangan:

1. Manual De Pallet 8. Video Jet/Coding 2. Mesin De Crater 9. Mesin Crater 3. Mesin Crate Washer 10. Manual Pallet 4. Mesin Bottle Washer 11. Selektor Pos I 5. Mesin EBI (Optiscan) 12. Selektor Pos II

6. Pasteurizer 13. Selektor Pos III


(5)

Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Produksi Bottling Line Botol kosong dari gudang

Botol Washer

Crater Washer Wadah/Crater Selektor Pos I

Botol kosong

Decrater Manual Depalletizer

Crater Selektor Pos III

Video Jet Filler dan Crowner

Selektor Pos II Opstiscan

Gudang Inkubasi Manual Depalletizer


(6)