Sistem Informasi Manajemen ( 4 )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudulARCHITECTURE AND INFRASTRUCTURE. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “SistemInformasiManajemen”, makalah ini yang diharapkan bisa menambah wawasan dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demikesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimbah ilmu dengan sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin...

Makassar, September 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
PENDAHULUAN
..………………………………………………………...

PEMBAHASAN

  1. KonsepdanDefinisi System Informasi…………...………………

  2. ArsitekturTeknologiInformasi ….…………………………………

  1. ArsitekturTersentralisasi……………………………………

  2. ArsitekturDesentralisasi…………………………………….

  3. Arsitektur Client/Server……………………………………..

  1. InfrastrukturTeknologiInformasi………………………………….

  2. EvolusiInfrastruktur ………………………………………………..

  3. PerkembanganTeknologiInformasi di Indonesia ………………….

  4. Point Penting Arsitektur dan Infrastrukturbagi Manajer...................

  5. Contoh Kasus

PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...

1

2

3


4

5

6

7-9

10-111

12

13-14

15-18

19-27

28-29


31

32


PENDAHULUAN

Sebelum membangun infrastruktur IT, maka perlu dibuat terlebih dahulu arsitektur IT. Arsitektur IT adalah cetak biru yang menerjemahkan strategi perusahaan menjadi rencana sistem informasi. Arsitektur IT dibuat berdasarkan strategi perusahaan. Melalui pemahaman terhadap setiap strategi, maka arsitektur dapat dibuat dalam cetakbiru, yang kemudian menjadi landasan pembuatan infrastruktur. Jadi hal utama yang dipikirkan secara strategic terkait dengan infrastruktur IT adalah:

1. Business Strategy, Strategi bisnis perusahaan yang mencakup visi, misi dan tujuan bisnis perushaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. IT Strategy, Strategi perencanaan arisitektur dan infrastruktur perusahaan.

3. Information Technology, Mengetahui dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi. Karena perkembangan dunia ITyang pesat harus diimbangi dengan kecepatan didalam antisipasi dan reaksinya.

Sebagai pengambil keputusan untuk bisa merumuskan hal hal strategic terkait infrastruktur ICT, menurut Pearlson (2004), yang perlu dilakukan adalah, pertama menerjemahkan strategi ke dalam arsitektur dan, kedua, menerjemahkan arsitektur ke dalam infrastruktur. Terdapat beberapa framework yang dapat menekankan kebutuhan untuk mempertimbangkan strategi bisnis ketika mendefinisikan blok bangunan TI organisasi.

Pendekatan Enterprise architecture (Arsitektur enterprise), yang digunakan untuk logika pengaturan dan perencanaan untuk seluruh organisasi, bertujuan menentukan bagaimana teknologi informasi akan mendukung proses bisnis. Cara ini diawali dengan mengidentifikasi proses inti perusahaan dan bagaimana mereka akan bekerja sama, bagaimana sistem TI akan mendukung proses bisnis, kemampuan teknis standar dan kegiatan untuk semua bagian dari perusahaan, dan pedoman untuk membuat pilihan.Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi landasan diantaranya sebagai berikut:

– Kemudahan penggunaan, artinya Arsitektur TI akan meningkatkan kemudahan penggunaan dalam membangun dan mendukung arsitektur dan solusi berbasis pada arsitektur.

– Satu titik pandang, dalam hal ini Arsitektur TI akan memungkinkan secara konsisten, pandangan yang terintegrasi dari bisnis, terlepas dari jalur akses.

– Beli daripada membangun, dalam pengadaan aplikasi, komponen sistem, dan kerangka kerja yang memungkinkan akan dibeli kecuali ada alasan kompetitif untuk mengembangkan mereka secara internal.

– Kecepatan dan kualitas, dalam memutuskan arsitektur, akan dibuat dengan penekanan pada mempercepat waktu untuk memasarkan solusi, sementara tetap mempertahankan tingkat kualitas yang diperlukan.

– Fleksibilitas dan kelincahan, sebuah Arsitektur TI akan menggabungkan fleksibilitas untuk mendukung perubahan kebutuhan bisnis dan memungkinkan evolusi arsitektur dan solusi yang dibangun di atasnya.

PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi : Konsep dan Definisi

Tujuan dari sistem informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dalam jumlah yang tepat dan dalam format yang tepat. Karena sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi yang berguna, dapat memulai dengan mendefinisikan informasi dan terdapat dua istilah yang saling berkaitan yaitu data dan pengetahuan.

Data , Informasi , dan Pengetahuan

Salah satu tujuan utama dari sistem informasi adalah agar ekonomis dalam mengolah data menjadi informasi dan pengetahuan .Dapat dilihat lebih dekat pada konsep-konsep berikut.

Item data

Mengacu pada deskripsi dasar dari hal-hal, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan, dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan makna tertentu. Data barang bisa berupa angka, huruf, suara, atau gambar. Contoh item data adalah kelas siswa pada kelas dan jumlah jam seorang karyawan bekerja pada minggu tertentu.

Informasi

Mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima. Misalnya, nilai rata-rata (IPK) adalah data, tetapi nama siswa ditambah dengan IPKnya adalah informasi. Penerima menafsirkan makna dan menarik kesimpulan dan implikasi dari informasi.

Pengetahuan

Terdiri dari data dan atau informasi yang telah diatur dan diproses untuk menyampaikan pemahaman, pengalaman, belajar akumulasi, dan keahlian karena mereka berlaku untuk masalah bisnis saat ini. Sebagai contoh, sebuah perusahaan perekrutan di sebuah sekolahan telah menemukan dari waktu ke waktu bahwa siswa dengan rata-rata indeks prestasi lebih dari 3,0 telah memiliki kesuksesan dalam program manajemen. Berdasarkan pengalaman, perusahaan dapat memutuskan untuk mewawancarai hanya siswa dengan IPK lebih dari 3,0. Pengetahuan organisasi, yang mencerminkan pengalaman dan keahlian dari banyak orang, memiliki nilai yang besar kepada seluruh karyawan.

Sekarang terdapat gagasan yang lebih baik tentang apa itu informasi dan bagaimana hal itu dapat diatur untuk menyampaikan pengetahuan, fokus digeser ke cara-cara yang mengatur organisasi dan menggunakan informasi. Untuk melakukan hal ini harus melihat secara dekat arsitektur organisasi teknologi informasi dan infrastruktur teknologi informasi. Semua konsep-konsep dalam organisasi yang mendasari sistem informasi.

B. Arsitektur Teknologi Informasi

Arsitektur Teknologi informasi (TI) adalah peta level tinggi atau rencana aset informasi dalam sebuah organisasi. Hal tersebut adalah panduan kedua untuk operasi saat ini dan blue print untuk ke arah masa depan. Arsitektur TI mengintegrasikan kebutuhan bisnis seluruh organisasi untuk mendapatkan informasi dan semua aplikasi. Arsitektur TI adalah analog dengan arsitektur rumah. Sebuah rencana arsitektur menjelaskan bagaimana rumah yang akan dibangun, termasuk bagaimana berbagai komponen rumah, seperti pipa dan sistem kelistrikan, harus diintegrasikan. Demikian pula, arsitektur TI menunjukkan bagaimana semua aspek teknologi informasi dalam suatu organisasi yang sesuai secara bersama.

Arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi inforrnasi, arsitektur sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi) adalah suatu pemeta­an atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999). Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung

Sumber

Definisi

Laudon &

Laudon (1998)

Arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang meng­gunakan teknologi informasi dalarn organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih.

Zwasy(1)98)

Arsitektur informasi adalah desain item komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik

Sebuah arsitektur informasi yang detail berisi perencanaan yang di­gunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Alter, 1992) :

  • Data apa yang akan dikumpulkan?

  • Di mana dan bagaimana data dikumpulkan?

  • Bagaimana cara mengirimkan data?

  • Di mana data akan disimpan?

  • Aplikasi-aplikasi (program) apa yang akan menggunakan data dan bagaimana aplikasi-aplikasi tersebut dihubungkan sebagai sebuah sistern yang utuh?

Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tersentralisasi (centralized), desen­tralisasi (decentralized), dan client/server.

Skema Arsitektur Informasi

1. Arsitektur Tersentralisasi

Arsitektur tersentralisasi (terpusat) sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untukk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi.

Sistem Informasi – Arsitektur Tersentralisasi

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC) yang ber­kemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah.

Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesandata di­lakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan model seperti ini.

2. Arsitektur Desentralisasi

Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar). sebagai system yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar padu berbagai lokasi yang di’ hubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri. Tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain sistem pemrosesan data distribusi membagi sistem pemrosesan dan terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.

Sistem Informasi – Arsitektur Desentralisasi

Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitekstur peer-to-peer, masing-masing komputer memiliki kontrol terhadap resource (misalnya data, printer, arau CD-ROM), tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan sesumber (resource) tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan yang umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.

Sistem Informasi – Peer To Peer

Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organi­si. Setiap area fungsional (departemen) mempunyai unit pemrosesan informasi tersendiri.

Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan. Setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi

Keuntungan dan kekurangan sistem pemrosesan data tersebar.

Keuntungan

Kerugian

  • Penghematan biaya

  • Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya

  • Peningkatan kepuasaan pemakai

  • Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah

  • Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer

  • Ketidaksesuaian dalam menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras

  • Kemubaziran dalam tugas

  • Standarisasi bisa tak tercapai

Alasan penghematan biaya adalah karena tidak semua unit yang memerlukan komputasi membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi yang sama. Unit-unit yang hanya memproses transaksi dengan jumlah kecil sudah sepantasnya memerlukan biaya yang lebih ekonomis seiain itu, komputasi yang hanya berpengaruh pada internal suatu unit tidak perlu berkomunikasi dengan unit lain yang memiliki sistem ter­pusat.

Dengan mendistribusikan keputusan untuk menyediakan sarara komputasi pada masing-masing unit, tanggung jawab para manajer terhadap pengeluaran biaya di masing-masing unit menjadi meningkat. Mereka akan lebih agresif dalam menganalisis kebutuhan-kebutuhan karena akan mempengaruhi kinerja keuangan. Hal ini sekaligus juga dapat meningkatkan kepuasan pemakai, mengingat pemakai tentunya ingin mengontrol sendiri sumber-sumber daya yang mempengaruhi profitibilitas dan secara aktif pemakai tentu ingin mengembanakan dan mengimplementasikan sistern mereka.

Dengan adanya otonomi, masing-masing unit dapat segera melaku­kan tindakan dan pencadangan ketika terjadi musibah yang menimpa sistem. Pada sistem yang terpusat, mau tak mau unit yang mengalami musibah harus menunggu bala bantuan dari pusat.

Kelemahan utama sistem pemrosesan data tersebar adalah pengawas­an terhadap seluruh sistem informasi menjadi terpisah-pisah dan mem­buka peluang terjadinya ketidakstandaran. Bila hal ini terjadi, keuntungan sistem ini akan terlupakan (Scott, 2001). Keadaan ini bisa terjadi jika unit-unit pengolahan informasi lokal terlalu banyak diberikan keleluasa­an Oleh karena itu, wewenang pusat harus tetap dipertahankan, misalnya dalam hal pembelian perangkat keras atau penentuan perangkat lunak yang digunakan. Hal seperti ini lazim dilakukan oleh berbagai perusahaan dengan menempatkan orang-orang teknologi informasi di unit-unit pengolahan informasi dan mereka bertanggung jawab terhadap rnanajemen pusat. Dengan demikian, konsolidasi dapat dilakukan dengan mudah.

Cara ini juga sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya redundansi dalam mengembangkan sistem. Misalnya, didasarkan atas otonomi di setiap unit pengolahan informasi, sebuah program (aplikasi) yang dibangun oleh seorang programmer yang semestinya dapat dipakai oleh unit lain tanpa perlu perubahan atau perlu sediki perubahan saja, akan dibuat kembali oleh unit lain. Tentu saja, hat ini merupakan suatu contoh kemubaziran

3. Arsitektur Client/Server

Dewasa ini, konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi. Beragam komputer dari vendor yang bermacam-macam bisa saling berinteraksi. Istilah interoperatibilitas sering dipakai untuk me­nyatakan keadaan ini. Perkembangan ini akhirnya juga disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling berinteraksi. Sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak apa saja. Sebagai gambaran, jika Anda menggunakan basis data Oracle, Anda bisa memani­pulasi basis data Anda dengan menggunakan perangkat lunak seperti Delphi, PHP, Visual BASIC, ataupun yang lain. Dari sisi perangkat lunak seperti Delphi, Anda juga bisa memanipulasi basis data yang lain seperti InterBase atau MySQL.

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera nenanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersang­kutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak diterap­ian pada sistem informasi. Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak gado-gado. Artinya, jika pada awalnya sistem informasi dibangun dengan menggunakan perangkat lunak X, maka untuk pengembangan aplikasi baru dapat menggunakan perangkat lunak Y. Tidak perlu ada migrasi sistem.

Keuntungan arsitektur client/server

Fitur

Keuntungan

Jaringan mesin-mesin yang

kecil tetapi berdaya guna.

Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan..

Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (Millionlnstructions Per Second).

Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal.

Beberapa worstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.

Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, system menawarkan keluwesan untuk melaku­ kan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan.

Sistem terbuka.

Anda bisa memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari ber­bagai vendor.

Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.

Sangatlah mudah untuk memperbarui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah.

Lingkungan operasi klien yang bersifat individual.

Anda dapat mencampur clan mencocok kan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai.

C. Infrastruktur Teknologi Informasi

Insfrastruktur Teknologi Informasi (TI) didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyedikan paltform untuk aflikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan, seperti: konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang tersebar diseluruh perusahaan atau tersebar duselutuh unit bisnis dalam perusahaan. Dapat dijabarkan dengan:

a. Platform komputasi yang digunakan untuk meenyediakan layanan komputasi yang berhubungan dengan karyawan, pelanggan dan pemasok dalam lingkungan digital yang konsisten yang meliputi mainframe besar, kumputer dan laptop, dan personal digitalassistant (PDA) serta Internet.


b. Layanan telekomunikasi yang menyediakan data, suara, dan konekvisitas video kepada karyawan, pelanggan, dan pemasok.


c. Layanan pengaturan data yang menyimpan dan mengelola data perusahaan dan menyediakan kemampuan untuk menganalisis data.


d. Layanan peranti lunak aplikasi yang menyediakan kemampuan untuk keseluruhan kemampuan seperti sistem perencanaan sumber daya perusahaan, manajemen hubunga pelanggan, rantai pasokan, dan menejemen pengetahuan yang digunakan bersama-sama oleh seluruh unit bisnis.


e. Manajemen fasilitas fisik yang mengembangkan dan mengelola instalasi fisik yang dibutuhkan untuk layanan komputasi, telekomunikasi, dan manjemen data.


f. Layanan manajemen TI yang merencanakan dan mengembangkan infrastruktur, berkoordinasi dengan unit bisnis untuk berbagai layanan TI, mengelola akuntansi untuk pengeluaran TI dan menyediakan program layanan proyek.


g. Layanan standar TI yang memberikan kebijakan yang menentukan teknologi informasi mana yang akan digunakan, kapan dan bagaimana menggunakannya, kepada perusahaan dan unit-unit bisnisnya.


h. Layanan pendidikan TI yang menyediakan sistem pelatihan untuk karyawan dan melatih menajer dalam merencanakan dan mengelola investasi TI.


i. Layanan pelatihan dan pengembangan TI yang menyediakan perusahaan dengan penelitian mengenai proyek-proyek TI yang berpotensi dan investasi yang dapat membantu perusahaan mendiferensiasikan diri di pasar.

D. Evolusi Infrastruktur TI: 1950-2007

Infrastuktur TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi selama lebih dari 50 tahun dalam flatform komputasi. Ada lima tahap evolusi yang telah dilewati. Masing-masing evolusi memberikan konfigurasi daya komputasi dan elemen-elemen infrastruktur yang berbeda. Lima era tersebut adalah mesin akuntansi elektronik, mainframe umum dan komputasi mini komputer, PC, jaringan klien/server, dan komputasi perusahaan dan Internet. Beberapa periode era evolusi infrastruktur:

a. Evolusi Mesin Akuntansi Elektronik: 1930-1950

b. Era mainframe Umu dan komputer mini: 1959 sampai sekarang

c. Era PC: 1981 sampai sekarang

d. Era klien/server: 1983 sampai sekarang

e. Era komputasi internet perusahaan: 1992 sampai sekarang

PENGGERAK TEKNOLOGI EVOLUSI INFRASTRUKTUR

a. Hukum Moore dan Daya Pemrosesan Mikro

Hukum Moore: sejak chip mikroprosesor pertama diperkenalkan pada tahun 1959, jumlah komponen pada sebuag chip dengan biaya produksi perkomponen yang terkecil (pada umumnya transistor) akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya. Berdasarkan tulisan Gordon Moore pada tahun 1965 di Electronics Magazine.

b. Hukum Penyimpanan Digital Besar

Dunia saat ini memproduksi sebanyak 5 exabyte informasi unik pertahun (1 exabyte= 1 milliar gigabyte, atau 1018 byte). Jumlah infromasi digital kurang lebih menjadi dua kali lipat setiap tahun (Lyman dan Varian, 2003).

c. Hukum Metcalfe dan Ekonomi Jaringan

Hulum ini menyatakan bahwa nilai atau kekuatan dari jaringan bertumbuh secara eskponensial sebagai fungsi dari jumlah anggota jaringa tersebut. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan pengembalian terhadap skala yang didapatkan oleh para anggota jaringan seiring dengan semakin banyaknya orang yang tergabung dalam jaringan tersebut.

d. Mengurangi Biaya Komunikasi dan Internet

Dengan semakin banyaknya orang dapat mengakses internet akan mengurangi dan menurunnya biaya komunikasi dan penggunaan terhadap fasilitas komunikasi dan komputasi semakin banyak.

e. Dampak Jaringan dan Standar

Standar teknologi adalah spesifikasi yang menentukan kompatibilitas sebagai produk dan kemampuan berkomunikasi dalam sebuah jaringan.

Mengindentifikasi dan menjelaskan tahapan-tahapan dari evolusi infrastruktur TI

Ada lima tahap evolusi infrastruktur TI :

1. Adalah mesin akuntansi elektronik terspelisiasasi yang merupakan komputer primitif yang digunakan untuk perusahaan akuntansi.

2. Infrastruktur TI dalam era mainframe (tahun 1959 hingga sekarang) terdiri atas sebuah mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat dihubungkan keribuan terminal dan pada akhirnya beberapa komputasi terdesentralisasi dan per departemen menggunakan komputer mini dalam jaringan.

3. Era PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh penggunaan komputer deskop dengan perangkat produktivitas kantor.

4. Infrastruktur yang lebih mendominasi pada era klien /server (tahun 1983 hingga sekarang) terdiri atas jaringan klien deskop atau leptop hinggan komputer server yang lebih kuat menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data.

5. Era komputasi internet perusahaan (tahun 1992 hingga sekarang) didominasi oleh sejumlah besar PC yang disambungkan kedalam LAN dan penggunaan standar dan peranti lunak yang semakin luas untuk menghubungkan jaringan yang berbeda dan perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan keseluruhan perusahaan sehingga informasi dapat bergerak bebas didalam perusahaan.

E. Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia

Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memper-lihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti egovernment, e- commerce, e-education, emedicine, e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.

Peran Teknologi Informasi

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :

a. Bidang pendidikan (e-education).

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “FlexibleLearning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (DeschoolingSocieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:

- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.

- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan

- Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

- Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

b. Dalam Bidang Pemerintahan (egovernment).

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya egovernment adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B(Government to Business), dan G2G(Government to Government).

Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

(1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.

(2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.

(3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.

(4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.

c. Bidang Keuangan dan Perbankan

Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.

Infrastruktur Teknologi Informasi menghasilkan tujuh (7) komponen utama:
1. PLATFORM PERANTI KERAS KOMPUTER
a. Komponen mesin: mensin klien, PC, PDA, Laptop, server.
b. Server blade; komputer yang sangat tipis
c. Mainframe


2. PLATFORM PERANTI LUNAT KOMPUTER
a. Sistem operasi Microsoft Windows, Unix, Linux
b. Sistem operasi desktop

3. MANAJEMEN DAN PENYIMPANAN DATA
Menejemen dan penyimpanan data sangat penting sebab jumlah informasi digital baru di dunia berlipat dua setiap tiga tahun, sebagian digerakkan oleh e-commerce dan e-bussines oleh sebab itu pasar perangkat penyimpanan data digital terus meningkat setiap tahunnya.

4. PLATFORM JARINGAN / TELEKOMUNIKASI
Platform jaringan / telekomunikasi biasanya disedikan oleh perusahaan layanan telekomunikasi/ telepon yang menawarkan konesitivitas suara dan data, WAN dan akses internet.

5. PLATFORM INTERNET
Platform internet harus dihubungkan dan bertumpang tindih dengan infrastruktur jaringan umum dan platform perantu keras dan peranti lunak perusahaan.


6. LAYANAN DAN KONSULTASI INTEGRASI SISTEM
Layanan dan konsultasi integrasi sistem dibutuhkan karena perusahaan besar kurang memiliki karyawan, keahlian, anggaran, pengalaman, untuk melaksanakan prosedur bisnis, pelatihan dan pendidikan.
Integrasi peranti lunak artinya memastikan infrastruktur baru bekerja sama dengan infrastruktur perusahaan lama, yang disebut sistem warisan dan memastikan elemen-elemen infrastruktur yang baru bekrja sama dengan yang lainnya.

POINT PENTING ARSITEKTUR DAN INFRASTRUKTUR DARI VISI UNTUK PELAKSANAAN

Arsitektur menerjemahkan strategi ke dalam infrastruktur. Membangun rumah mirip: pemilik memiliki visi tentang bagaimana produk akhir akan terlihat dan fungsi. Arsitek mengembangkan rencana berdasarkan visi ini. Rencana ini memberikan panduan-berubah di beberapa daerah, tetapi tunduk pada interpretasi orang lain-untuk tukang kayu, tukang pipa, dan listrik yang benar-benar membangun rumah. Dipandu oleh pengalaman masa lalu dan dengan standar industri, pembangun ini pilih bahan dan teknik konstruksi paling cocok untuk rencana tersebut. Ketika proses bekerja. Rumah selesai memenuhi visi pemiliknya, meskipun ia harus sangat sedikit hubungannya dengan pembangunan yang sebenarnya.
Arsitektur TI, kemudian menyediakan cetak biru, menerjemahkan strategi bisnis ke dalam rencana fo IS. Infrastruktur TI terdiri dari komponen fisik, dipilih dan dirakit dengan cara yang paling sesuai dengan rencana-dan karena itu yang terbaik memungkinkan strategi bisnis menyeluruh.


PERAN MANAJER

Meskipun ia tidak menyusun rencana atau berdebar kuku, pemilik rumah dalam contoh perlu tahu apa yang dia bisa berharap dari arsitek dan pembangun. Dia harus cukup tahu tentang arsitektur, khususnya tentang gaya dan tata letak, untuk bekerja secara efektif dengan arsitek karena ia menyusun rencana. Demikian pula, pemilik rumah harus bagaimana cukup tentang rincian konstruksi seperti manfaat berbagai jenis dinding, jendela, dan isolasi untuk menetapkan harapan yang masuk akal untuk pembangun.

Seperti pemilik rumah, manajer harus mengetahui apa yang bisa ia harapkan dari arsitektur TI dan infrastruktur jika ia adalah untuk memanfaatkan penuh dan dan realistis dari mereka. Manajer harus efektif mengkomunikasikan visi bisnis nya untuk arsitek TI dan pelaksana, dan jika perlu, memodifikasi rencana jika IT tidak bisa realistis mendukung mereka. Karena tanpa keterlibatan manajer, arsitek TI secara tidak sengaja bisa membuat keputusan yang membatasi pilihan bisnis manajer di masa depan.

Sebagai contoh, seorang manajer penjualan untuk sebuah perusahaan distribusi besar tidak ingin mengambil bagian dalam diskusi menyediakan sistem otomasi tenaga penjualan untuk kelompok ini. Dia merasa bahwa setiap orang penjualan individu bisa membeli lapto, jika ia ingin satu, dan kelompok TI akan mampu memberikan dukungan. Tidak ada arsitektur dirancang, dan tidak ada rentang lama berpikir diberikan kepada bagaimana TI mungkin mendukung atau menghambat kelompok penjualan. Penjual tidak membeli laptop, dan perangkat pengorganisasian pribadi lainnya. Segera, kelompok TI ws dapat mendukung semua sistem yang berbeda penjual memiliki, sehingga mereka mengembangkan seperangkat standar untuk sistem mereka akan mendukung, berdasarkan infrastructurethey digunakan di tempat lain di perusahaan. Sekali lagi, manajer hanya membabi buta menerima keputusan itu. Dan tenaga penjualan dengan sistem luar standar membeli sistem baru. Kemudian manajer penjualan ingin mengubah cara kelompoknya berhasil lead penjualan. Dia mendekati departemen TI untuk bantuan, dan dalam diskusi yang terjadi, ia belajar bahwa keputusan infrastruktur sebelumnya dibuat oleh kelompok IT sekarang membuatnya sangat mahal untuk menerapkan kemampuan baru yang ia inginkan. Jika ia telah terlibat dengan keputusan sebelumnya dan telah mampu menyampaikan visinya tentang apa yang kelompok penjualan ingin melakukan, interaksi akan menghasilkan infrastruktur TI yang disediakan platform untuk perubahan yang ia sekarang ingin membuat. Kelompok TI telah membangun infrastruktur tanpa arsitektur yang memenuhi tujuan bisnis dari penjualan dan pemasaran manajemen.

PERTIMBANGAN MANAJEMEN LAINNYA

Kerangka kerja ini memandu manajer terhadap desain dan implementasi sistem informasi yang tepat. Nest, bab ini akan mengeksplorasi isu-isu manajerial yang timbul sehubungan dengan kedua arsitektur dan infrastruktur.

MEMAHAMI ARSITEKTUR YANG ADA

Pada awal setiap proyek, langkah pertama adalah untuk menilai situasi saat ini, pemahaman arsitektur TI yang ada memungkinkan manajer untuk mengevaluasi persyaratan TI dari strategi bisnis yang berkembang terhadap kapasitas IT saat ini. Arsitektur, daripada infrastruktur, adalah dasar untuk evaluasi ini karena teknologi khusus yang digunakan untuk membangun infrastruktur yang dipilih berdasarkan rencana keseluruhan, arsitektur ot. Seperti dijelaskan sebelumnya, inilah rencana arsitektur yang mendukung strategi bisnis. Dengan asumsi beberapa tumpang tindih ditemukan, manajer kemudian dapat mengevaluasi infrastruktur terkait dan sejauh mana dapat dimanfaatkan maju.Pertanyaan yang relevan bagi manajer untuk meminta meliputi:

• Apa arsitektur TI sudah di tempat?

• Apakah perusahaan mengembangkan arsitektur TI dari screatch?

• Apakah perusahaan menggantikan arsitektur yang ada?

• Apakah perusahaan harus bekerja dalam batas-batas arsitektur yang ada?

• Apakah perusahaan memperluas arsitektur yang ada?

Mulai dari awal memungkinkan fleksibilitas yang paling dalam menentukan bagaimana arsitektur TI akan memungkinkan startegy bisnis baru, dan batu tulis arsitektur bersih umumnya diterjemahkan ke dalam batu tulis infrastruktur bersih. Namun, hal itu dapat menjadi tantangan untuk merencanakan secara efektif bahkan dalam situasi mulai dari awal. Sebagai contoh, dalam lingkungan strart-up sumber daya kelaparan, itu terlalu mudah untuk membiarkan perencanaan jatuh efektif IT di pinggir jalan. Kadang-kadang, masalah kurang kelemahan dalam manajemen TI dan lebih satu strategi bisnis buruk dirancang. Sebuah strategi bisnis yang kuat merupakan prasyarat untuk desain arsitektur TI, yang pada gilirannya prasyarat untuk desain infrastruktur.

Sangat penting bahwa manajer merencanakan secara efektif. Sebagai kebutuhan untuk perencanaan TI startegic pasti menjadi lebih luas, keterampilan manajerial ini akan menjadi lebih penting untuk mempertahankan daya saing. Perusahaan yang kehilangan perahu, terutama pada fase strat-up penting, akan ditakdirkan untuk gagal.

Tentu saja, manajer jarang memiliki kemewahan relatif dimulai dengan batu tulis IT bersih, lebih sering, mereka harus berurusan dengan beberapa cara dengan arsitektur dan infrastruktur yang ada. Dalam hal ini, mereka menghadapi baik kesempatan untuk memanfaatkan arsitektur yang ada dan infrastruktur dan attendent mereka manusia pengalaman sumber daya kolam renang dan menantang untuk mengatasi atau bekerja dalam kekurangan sistem lama. Dengan menerapkan langkah-langkah berikut, manajer dapat memperoleh nilai yang paling dan menderita rasa sakit setidaknya ketika bekerja dengan arsitektur warisan dan infrastruktur:

1. obyektif menganalisis arsitektur dan infrastruktur yang ada. Ingat, arsitektur dan infrastruktur adalah entitas yang terpisah; manajer harus menilai kemampuan, kapasitas, keandalan, dan upgrade masing-masing.

2. Objectively menganalisis strategi dilayani oleh arsitektur yang ada. Apa tujuan strategis itu dirancang untuk mencapai? Sampai sejauh mana tujuan-tujuan tersebut selaras dengan tujuan strategis saat ini?

3. obyektif menganalisis kemampuan arsitektur dan infrastruktur yang ada untuk memajukan tujuan strategis saat ini. Di daerah apa yang ada keselarasan? Bagian dari arsitektur atau infrastruktur yang ada apa yang harus diubah? Diganti?

Apakah manajer menghadapi sebuah awal baru atau arsitektur yang ada, mereka harus memastikan bahwa arsitektur akan memenuhi kebutuhan strategis mereka, dan bahwa infrastruktur terkait modern dan efisien. Bagian berikut akan membantu para manajer menilai kemampuan yang paling penting untuk arsitektur sistem mereka.

WAKTU STRATEGIS

Memahami masa hidup infrastruktur TI dan arsitektur sangat penting. Seberapa jauh ke masa depan tidak strategi memperpanjang? Berapa lama bisa arsitektur dan infrastruktur yang terkait memenuhi tujuan strategis? Masalah apa yang bisa muncul dan mengubah asumsi ini?
Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini bervariasi dari industri ke industri. Frame waktu strategis tergantung pada industri faktor luas seperti tingkat komitmen sumber daya tetap, kematangan industri, cyclicality, dan hambatan masuk. Sebagaimana dibahas dalam bab 1, hiperkompetisi telah meningkatkan laju perubahan ke titik di mana setiap keputusan strategis harus dilihat sebagai sementara. Umur panjang arsitektur tidak hanya bergantung pada horizon perencanaan strategis, tetapi pada sifat ketergantungan seorang manajer TI dan pada tingkat tertentu dari kemajuan teknologi informasi mempengaruhi yang dia tergantung. Dan hiperkompetisi menyiratkan bahwa arsitektur apapun harus dirancang dengan fleksibilitas maksimum dan skalabilitas untuk memastikan dapat menangani perubahan bisnis dekat. Bayangkan horison perencanaan untuk sebuah perusahaan dot-com di suatu industri di mana teknologi internet dan aplikasi yang berubah setiap hari, jika tidak lebih sering.

Sementara semua industri harus mengatasi pesatnya kemajuan IT. Mereka menghadapi perubahan evolusioner akan memiliki wawasan perencanaan lebih diprediksi dari mereka yang menghadapi munculnya potensi "aplikasi pembunuh." Industri baja memberikan contoh yang baik dari mantan situasi. Sebuah produsen baja dapat dengan aman merancang arsitektur TI untuk meningkatkan kembali seperti fungsi kantor manajemen persediaan, logistik, manajemen sumber daya manusia, dan bahkan pengendalian produksi. Komponen infrastruktur yang terkait dengan arsitektur seperti relatif mudah untuk memperluas dari waktu ke waktu sebagai perubahan kebutuhan bisnis. Namun, karena produk, dalam hal ini baja, memerlukan produksi dan pengiriman infrastruktur fisik. Hal ini sangat tidak mungkin bahwa TI secara radikal akan mengubah wajah kompetisi dalam sangat tidak mungkin bahwa TI secara radikal akan mengubah wajah kompetisi di industri ini selama beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu perencanaan strategis jangka waktu produsen baja untuk investasi IT lebih panjang dan lebih dapat diprediksi dari itu untuk bisnis dalam informasi intensif industri yang lebih.

Penerbit buku referensi memberikan contoh yang baik dari industri informasi intensif menghadapi radikal perubahan TI. Pertimbangkan kasus Encyclopaedia Britannica. Sampai awal 1990-an. konten Britannica intelektual, merek, dan penjualan dan pemasaran upaya agresif menghasilkan reputasi terbaik di industri dan penjualan cepat. Arsitektur dan infrastruktur IT-nya didukung ini kekuatan tradisional, tetapi strategi gagal untuk mengenali ancaman teknologi yang muncul sampai Microsoft ditempatkan low-end pesaing produk Funk & Wagnalls pada CD, menambahkan beberapa domain publik clip-art, menyebutnya "Encarta. "Dan hampir mulai memberikan itu pergi. Tiba-tiba, sebuah produk dilihat oleh manajemen Britannica sebagai lebih mainan dari alat referensi yang serius mulai penjualan menghancurkan Encyclopaedia Britannica. Daripada memikirkan kembali strategi bisnisnya. Britannica hanya dimodifikasi infrastruktur IT untuk memfasilitasi pengenalan versi CD sebagai suplemen untuk volume yang dicetak, hasilnya sebuah terus menurun dalam penjualan. Pengalaman Britannica adalah pelajaran bagi manajer dalam bisnis informasi terkait; mengatur cakrawala perencanaan yang lebih pendek dan mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang tak terduga.

KEMAJUAN TEKNOLOGI

Sementara manajer, memikirkan teknologi iklan kemajuan terutama mempengaruhi infrastruktur TI, arsitektur harus dapat mendukung setiap muka tersebut. Dapat arsitektur beradaptasi dengan teknologi yang muncul? Bisa manajer menunda pelaksanaan komponen tertentu sampai dia mengevaluasi potensi teknologi baru?Minimal, arsitektur harus mampu menangani kemajuan teknologi yang diharapkan, seperti dengan mengantisipasi tingkat pertumbuhan diproyeksikan dalam kapasitas penyimpanan dan daya komputasi. Sebuah luar biasa juga akan memiliki kapasitas untuk menyerap lompatan teknologi yang tak terduga.

Berikut ini adalah panduan untuk perencanaan arsitektur TI beradaptasi dan infrastruktur. Pada titik ini, kedua istilah ini digunakan bersama-sama, karena dalam banyak perencanaan TI mereka dibahas bersama. Pedoman ini berasal dari karya Meta Group.

• Rencana untuk aplikasi dan sistem yang independen dan longgar ditambah daripada monolitik. Pendekatan ini memungkinkan manajer untuk memodifikasi atau mengganti hanya aplikasi yang dipengaruhi oleh perubahan di negara bagian teknologi.

• Batas antara komponen infrastruktur harus jelas, sehingga jika salah satu komponen perubahan, yang lain minimal terpengaruh, atau jika efek yang tidak dapat dihindari, dampaknya mudah diidentifikasi dan diukur.

• Ketika merancang arsitektur jaringan, berusaha untuk menyediakan akses ke semua pengguna ketika masuk akal untuk melakukannya (yaitu, masalah keamanan .when memungkinkan). Sebuah arsitektur jaringan yang kuat dan konsisten menyederhanakan pelatihan dan pengetahuan berbagi, dan memberikan beberapa redundansi sumber daya. Contohnya adalah sebuah arsitektur yang memungkinkan karyawan untuk menggunakan server yang berbeda atau printer jika salah satu lokal mereka turun.

Perhatikan bahwa persyaratan mengenai keandalan dapat mengurangi kebutuhan untuk adaptasi teknologi dalam keadaan tertentu. Jika arsitektur membutuhkan keandalan yang tinggi, manajer akan jarang tergoda oleh teknologi canggih. Sebagai contoh, meskipun monopoli virtual Microsoft dalam menyediakan sistem operasi PC, web server yang berjalan hanya 21 persen dari situs; Server Apache berbasis Linux Red Hat mendominasi keandalan pasar yang sensitif ini dengan 36 pefcent website.

PERTUMBUHAN PROYEK PERUSAHAAN

Apa pertumbuhan company'sprojected? Apa harus arsitektur lakukan untuk mendukungnya? Bagaimana hal itu akan repond jika perusahaan sangat melebihi tujuan pertumbuhannya? Bagaimana jika proyeksi pertumbuhan pernah terwujud?
Pertimbangkan kasus di mana persyaratan pertumbuhan yang buruk diantisipasi; America Online (AOL). Pada akhir tahun 1996, manajemen AOL memutuskan untuk mengubah skema harga yang dari bayar karena Anda surfing untuk biaya tetap merupakan langkah strategis yang penting di pasar. Meskipun AOL-benar menganalisis imbalan keuangan perubahan mungkin membawa, gagal untuk mempertimbangkan secara memadai dampak itu bisa saja pada infrastruktur TI.

Perubahan sangat kelebihan beban infrastruktur AOL, menyebabkan gangguan layanan yang panjang untuk semua pelanggan. Hal ini tidak mungkin bahwa AOL akan harus melakukan sistem serius mendesain ulang untuk menanggapi menanggapi peningkatan permintaan; itu hanya diperlukan untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur. Pada akhirnya, kegagalan perencanaan ini biaya AOL jutaan dalam investasi TI dan bahkan lebih dalam mempertahankan citranya ketika pelanggan berbicara buruk dari layanan yang mereka terima dari AOL.

Nasib AOL menggarisbawahi pentingnya menganalisa dampak dari keputusan bisnis strategis pada arsitektur TI dan infrastruktur, dan setidaknya memastikan rencana kontingensi ada untuk efek tak terduga potensi perubahan strategi.

MENILAI MASALAH KEUANGAN

Seperti investasi bisnis, TI komponen infrastruktur harus dievaluasi berdasarkan nilai keuangan mereka diharapkan. Sayangnya, pengembalian dari investasi TI seringkali sulit untuk mengukur; itu bisa datang dalam bentuk peningkatan produktivitas, peningkatan interoperabilitas dengan mitra bisnis, meningkatkan layanan bagi pelanggan, atau belum perbaikan yang lebih abstrak. Untuk alasan ini, Gartner Group menyarankan berfokus pada bagaimana investasi TI memungkinkan tujuan bisnis bukan pada keuntungan kuantitatif mereka.
Namun, beberapa usaha dapat dan harus dilakukan untuk mengukur laba atas investasi infrastruktur. Upaya ini dapat disederhanakan jika manajer bekerja melalui langkah-langkah berikut dengan staf TI.

1. Biaya Menghitung. Bagian yang mudah adalah biaya keluar komponen infrastruktur yang diusulkan dan memperkirakan total investasi yang diperlukan. Jangan lupa untuk menyertakan instalasi dan pelatihan biaya dalam total.

2. Tentukan siklus hidup diantisipasi dari komponen sistem. Staf IT yang berpengalaman atau konsultan dapat membantu membangun tren siklus hidup baik untuk sebuah perusahaan dan industri untuk memperkirakan masa manfaat dari berbagai sistem.

3. manfaat Menghitung. Ini adalah bagian yang sulit. Dapatkan masukan dari semua kelompok pengguna yang terkena dampak, serta kelompok TI, yang mungkin tahu sebagian tentang kemampuan peralatan itu. Jika memungkinkan, membentuk tim dengan perwakilan dari masing-masing kelompok dan bekerja sama untuk mengidentifikasi semua potensi daerah di mana sistem TI baru dapat membawa nilai. Beberapa pointsare mulai disebutkan dalam pengantar untuk bagian ini. Dan setiap bisnis akan memiliki tambahan terbaik menimbulkan selama kelompok curah pendapat hidup.

4. risiko Menghitung. Bekerja dengan staf TI untuk mengidentifikasi tren biaya dalam peralatan perusahaan mengusulkan untuk mengakuisisi. Juga, menilai risiko yang mungkin timbul menunda akuisisi, yang bertentangan dengan membayar lebih untuk mendapatkan teknologi terbaru sekarang.

5. Pertimbangkan untuk pergi biaya dolar dan manfaat. Pastikan untuk memeriksa bagaimana peralatan yang baru akan mempengaruhi biaya pemeliharaan, serta biaya upgrade yang terkait dengan infrastruktur saat ini.

Setelah analisis ini selesai, manajer akan memiliki informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis lebih suka discounted cash flow perusahaan (yaitu. Net present value atau internal rate of perhitungan pulang).

Karena ada kemungkinan bahwa manajer tidak akan berhasil sepenuhnya mengukur semua biaya dan manfaat yang terkait dengan peralatan baru, hasil analisis ini harus membentuk hanya satu komponen dari keputusan apakah untuk berinvestasi. Meskipun ia mungkin tidak dapat menempatkan nilai dolar di atasnya. Berat quanlitative signifikan harus diberikan untuk penilaian kemampuan perusahaannya untuk mencapai tujuan strategis tanpa investasi TI yang diusulkan.

MEMBEDAKAN ANTARA ARSITEKTUR DAN INFRASTRUKTUR

Konsep-konsep dalam bagian sebelumnya untuk berlaku untuk arsitektur TI dan infrastruktur. Bagian ini dibedakan antara kebutuhan saat ini dan masa depan, dan masalah keuangan yang terkait. Masalah yang akan beres tentang arsitektur dan rencana untuk sistem informasi mencakup semua empat kriteria dalam bab ini. Namun, isu-isu mengenai infrastruktur, komponen yang dipilih untuk melaksanakan arsitektur, yang primarity tentang kemajuan teknologi, kebutuhan pertumbuhan, dan pertimbangan keuangan. Kerangka waktu strategis adalah masalah yang diputuskan sebelum diskusi dimulai infrastruktur.

SEBUAH CONTOH PENERAPAN INSFRASTRUKTUR KRITERIA ARSITEKTUR

Bagian ini menganggap hanya contoh untuk illustrare penerapan konsep-konsep dari bagian sebelumnya. Kasus dibahas adalah BluntCo, afictitions pembuat gunting ch = Igar.

Langkah 1: Menentukan Tujuan StrategisManajer di BluntCo mengakui meningkatnya popularitas cerutu; pada kenyataannya, mereka hampir tidak dapat memenuhi permintaan untuk gunting mereka. Pada saat yang sama, namun presiden BluntCo ini, Tres Smokur, khawatir bahwa cerutu mania mungkin berakhir.

Seiring dengan dewan direksi. Smokur menetapkan strategi BluntCo ini; untuk menurunkan biaya dan meningkatkan respon terhadap permintaan pasar dengan outsourcing clipper manufacturaing dan distribusi.

Tujuan strategis BluntCo, maka, dapat dinyatakan sebagai berikut:

• Untuk menurunkan biaya dengan outsourcing manufaktur clipper

• Untuk menurunkan biaya dengan distribusi Outsourcing

• Untuk meningkatkan respon pasar dengan outsourcing manufaktur clipper

• Untuk meningkatkan respon pasar dengan distribusi Outsourcing

Langkah 2; Mendefinisikan Terkait Gol Arsitektur

Untuk menjaga hal-hal sederhana, pertimbangkan lebih dekat hanya satu dari tujuan strategis BluntCo ini; Untuk menurunkan biaya dengan outsourcing manufaktur clipper. Bagaimana arsitektur BluntCo ini memungkinkan tujuan ini? Apakah harus menyediakan antarmuka kunci berikut dengan mitra manufaktur baru:

• Penjualan kepada mitra manufaktur; mengirim forecasrs, mengkonfirmasi pesanan yang diterima

• mitra Manufacturing untuk penjualan; mengirim kapasitas konfirmasi pesanan dikirimkan

• mitra Manufacturing akuntansi; mengkonfirmasi pesanan dikirim, faktur elektronik, berbagai tingkat persediaan, pengembalian

• Akuntansi untuk bermitra manufaktur; transfer dana untuk pesanan terpenuhi

Langkah 3: Terapkan Strategi Kerangka Infrastruktur

Dengan tujuan arsitektur di tangan menerapkan kerangka hadir dalam bagian pertama dari bab ini. Gambar 6.7 daftar pertanyaan yang muncul ketika menerapkan kerangka kerja untuk BluntCo ini tujuan arsitektur dan infrastruktur terkait. Perhatikan bahwa tidak semua pertanyaan berlaku dalam situasi agiven.

Hanya beberapa pertanyaan yang kerangka dapat menyebabkan BluntCo meminta disediakan; perawatan yang komprehensif dari situasi ini akan membutuhkan informasi lebih dari yang kita dapat merancang dalam contoh sederhana

Langkah 4; Evaluasi Masalah tambahan

Tugas terakhir adalah untuk menimbang pertimbangan manajerial diuraikan dalam bagian kedua bab yhis. Berat badan mereka terhadap tujuan arsitektur yang sama dijelaskan dalam langkah 2. Gambar 6.8 menunjukkan bagaimana pertimbangan ini berlaku untuk situasiBluntCo

Sekali lagi, perhatikan bahwa tidak setiap masalah dalam kriteria evaluasi ditujukan untuk BluntCO, tapi contoh ini menunjukkan luas sampling dari jenis masalah yang akan muncul.


BAHAN PEMIKIRAN; BIAYA TOTAL KEPEMILIKAN

Bagian ini terlihat pada total biaya kepemilikan (TCO), teknik untuk memperhitungkan biaya infrastruktur yang cepat menjadi standar industri. Gartner Group memperkenalkan TCO di akhir 1980-an ketika infrastruktur Hal PC berbasis mulai mendapatkan popularitas. Ahli IT lainnya telah sejak dimodifikasi conscept dan bagian ini mensintesis pemikiran terbaik tentang TCO.

TCO mencoba untuk memahami semua biaya yang terkait dengan memiliki dan mengoperasikan infrastruktur TI. Ini terlihat di luar investasi modal awal untuk menyertakan biaya yang terkait dengan dukungan teknis, administrasi, dan pelatihan. Teknik ini memperkirakan biaya tahunan per pengguna untuk setiap pilihan infrastruktur potensial; biaya ini kemudian mencapai. Perkiraan hati-hati TCO memberikan jumlah investasi terbaik untuk membandingkan dengan nomor keuntungan finansial ketika menganalisis kembali bersih pada berbagai pilihan IT.

TCO SEBAGAI ALAT MANAJEMEN

Dokumen yang terkait

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12