Kependudukan Meramal Masa Depan SDM Indo
Meramal Masa Depan SDM Indonesia 2045
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki banyak
penduduk yang tersebar di 17.496 pulau dari Sabang sampai Merauke.
Terdiri dari suku yang berbeda yang disatukan menjadi satu sebagai
nusantara. Sayang persatuan itu tidak diimbangi dengan tersebarnya
keadilan berbagai aspek kehidupan di setiap pulaunya. Ada beberapa pulau
yang pembangunan dan ekonominya lancar sedikit hambatan dan ada pula
pulau terpencil yang sama sekali tidak tersentuh listrik untuk penerangan.
Permasalahan tersebut menyebabkan mobilitas penduduk yang tinggi serta
tidak seimbangnya jumlah penduduk di setiap daerah. Mobilitas penduduk
sendiri juga menyebabkan ledakan penduduk di daerah tertentu yang
mendukung bertambahnya penduduk Indonesia secara cepat. Namun
pertambahan penduduk tersebut memicu pengangguran dan kriminalitas
yang berdampak negatif bagi Indonesia. Sedangkan sisi positif dari
pertambahan penduduk ini yaitu terpenuhinya SDM unggul untuk bertahuntahun kedepan apabila dilakukan pembinaan aktif untuk penduduk Indonesia
khususnya pemuda yang jumlahnya sekarang jauh diatas rata-rata.
Dapat dilihat saat ini SDM usia produktif melimpah yaitu sekitar 70%
dari total populasi penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar untuk
menghadapi tantangan dunia ekonomi yang saat ini sangat menentukan
kemakmuran sebuah bangsa. Inilah bonus demografi yang banyak orang
merasa takut dengan timbulnya bencana boom population yang
menyebabkan kurangnya sumber penghidupan. Takut akan kurangnya SDM
kompeten. Banyak hal yang ditakuti tapi sedikit yang dilakukan. Itulah yang
saat ini tengah terjadi padahal beberapa tahun lagi Indonesia memerlukan
adanya perubahan yang dapat mengubah sisi negatif bonus demografi
tersebut menjadi suatu manfaat yang sangat besar bagi Indonesia sendiri.
Pertama-tama Indonesia memerlukan sebuah wadah untuk menampung
SDM-SDM usia produktif dan membaginya menjadi dua SDM kompeten dan
SDM tidak kompeten. Kedua kelompok SDM tersebut memerlukan bimbingan
yang berbeda terlebih SDM tidak kompeten yang harus ditindak lanjuti lebih
dalam. Dengan mengadakan bimbingan ketrampilan dan membuka lapangan
pekerjaan yang dapat memberikan timbal balik positif di masa mendatang.
Meski saat ini tingkat pengangguran di Indonesia mulai menurun, Indonesia
harus tetap waspada dengan tetap memperhatikan usaha untuk
membimbing SDM tidak kompeten tersebut. Selanjutnya untuk SDM
kompeten sendiri perlu diadakan sertifikasi untuk memilah mereka menjadi
ahli-ahli di bidang tertentu yang dapat membimbing SDM tidak kompeten
tersebut. Sehingga usaha ini akan menjadi siklus pengurangan
pengangguran di Indonesia untuk menyambut datangnya masa dimana
bonus demografi ini akan berlaku.
Tenaga
Kerja
- Bekerja
Mengang
gur
Tenaga Kerja Indonesia:
2010
2011
2012
2013
116,52
119,39
120,32
120,17
7,546
9,375
0,000
0,000
108,207, 111,281, 113,010, 112,760,
767
744
000
000
8,319,77 8,117,63 7,310,00 7,410,00
9
1
0
0
2014
121,87
0,000
114,630,
000
7,240,00
0
Sumber: Badan Pusat Statistik
Pengangguran Muda Pria
(persentase tenaga kerja pria
15-24 tahun)
Pengangguran Muda Wanita
(persentase tenaga kerja wanita
15-24 tahun)
2006
2007
2008
2009
2010
2011
27.7
23.8
21.8
21.6
21.1
19.3
34.3
27.3
25.5
23.0
22.0
21.0
Sumber: Bank Dunia
Seperti yang telah kita lihat pada tabel diatas bahwa pengangguran di
Indonesia sangatlah tinggi dan kebanykan didominasi oleh wanita muda usia
15-24 tahun. Hal ini disebabkan mayoritas wanita muda saat ini masih
bergantung kepada orang tua dan masih terfokus dengan dunia pendidikan.
Tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi bonus demografi yang sekiranya
bisa menjadi bencana apabila dilakukan usaha seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Terlebih ketika kita menghitung proyeksi kedepannya yang
benar-benar akan mengejutkan dunia jika pada tahun 2045 saat bonus
demografi itu mulai berlaku sebagai manfaat yang bisa membuat Indonesia
menjadi sorotan dunia. Pendidikan yang saat ini mulai berkembang ikut serta
mendukung terciptanya Indonesia baru 2045. Generasi-generasi intelektual
akan bermunculan seiring dengan suksesnya wajib belajar 12 tahun dan
fasilitas kesehatan yang memadai. Tidak hanya itu lambat laun Indonesia
akan menguasai segala aspek kehidupan di wilayah Asia dengan adanya
MEA.
Tetapi gambaran-gambaran itu hanyalah semu jika para penggerak
bangsa ini hanya diam tak produktif. Akan menjadi mimpi semata jika
masyarakat sendiri tidak sadar akan datangnya bonus demografi yang
menyeramkan jika tanpa persiapan yang matang. Pada intinya makmur
tidaknya Indonesia pada tahun 2045 kembalim bergantung pada para SDM
usia produktif yang saat ini tengah berada pada sisi emasnya.
Salam opini!
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki banyak
penduduk yang tersebar di 17.496 pulau dari Sabang sampai Merauke.
Terdiri dari suku yang berbeda yang disatukan menjadi satu sebagai
nusantara. Sayang persatuan itu tidak diimbangi dengan tersebarnya
keadilan berbagai aspek kehidupan di setiap pulaunya. Ada beberapa pulau
yang pembangunan dan ekonominya lancar sedikit hambatan dan ada pula
pulau terpencil yang sama sekali tidak tersentuh listrik untuk penerangan.
Permasalahan tersebut menyebabkan mobilitas penduduk yang tinggi serta
tidak seimbangnya jumlah penduduk di setiap daerah. Mobilitas penduduk
sendiri juga menyebabkan ledakan penduduk di daerah tertentu yang
mendukung bertambahnya penduduk Indonesia secara cepat. Namun
pertambahan penduduk tersebut memicu pengangguran dan kriminalitas
yang berdampak negatif bagi Indonesia. Sedangkan sisi positif dari
pertambahan penduduk ini yaitu terpenuhinya SDM unggul untuk bertahuntahun kedepan apabila dilakukan pembinaan aktif untuk penduduk Indonesia
khususnya pemuda yang jumlahnya sekarang jauh diatas rata-rata.
Dapat dilihat saat ini SDM usia produktif melimpah yaitu sekitar 70%
dari total populasi penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar untuk
menghadapi tantangan dunia ekonomi yang saat ini sangat menentukan
kemakmuran sebuah bangsa. Inilah bonus demografi yang banyak orang
merasa takut dengan timbulnya bencana boom population yang
menyebabkan kurangnya sumber penghidupan. Takut akan kurangnya SDM
kompeten. Banyak hal yang ditakuti tapi sedikit yang dilakukan. Itulah yang
saat ini tengah terjadi padahal beberapa tahun lagi Indonesia memerlukan
adanya perubahan yang dapat mengubah sisi negatif bonus demografi
tersebut menjadi suatu manfaat yang sangat besar bagi Indonesia sendiri.
Pertama-tama Indonesia memerlukan sebuah wadah untuk menampung
SDM-SDM usia produktif dan membaginya menjadi dua SDM kompeten dan
SDM tidak kompeten. Kedua kelompok SDM tersebut memerlukan bimbingan
yang berbeda terlebih SDM tidak kompeten yang harus ditindak lanjuti lebih
dalam. Dengan mengadakan bimbingan ketrampilan dan membuka lapangan
pekerjaan yang dapat memberikan timbal balik positif di masa mendatang.
Meski saat ini tingkat pengangguran di Indonesia mulai menurun, Indonesia
harus tetap waspada dengan tetap memperhatikan usaha untuk
membimbing SDM tidak kompeten tersebut. Selanjutnya untuk SDM
kompeten sendiri perlu diadakan sertifikasi untuk memilah mereka menjadi
ahli-ahli di bidang tertentu yang dapat membimbing SDM tidak kompeten
tersebut. Sehingga usaha ini akan menjadi siklus pengurangan
pengangguran di Indonesia untuk menyambut datangnya masa dimana
bonus demografi ini akan berlaku.
Tenaga
Kerja
- Bekerja
Mengang
gur
Tenaga Kerja Indonesia:
2010
2011
2012
2013
116,52
119,39
120,32
120,17
7,546
9,375
0,000
0,000
108,207, 111,281, 113,010, 112,760,
767
744
000
000
8,319,77 8,117,63 7,310,00 7,410,00
9
1
0
0
2014
121,87
0,000
114,630,
000
7,240,00
0
Sumber: Badan Pusat Statistik
Pengangguran Muda Pria
(persentase tenaga kerja pria
15-24 tahun)
Pengangguran Muda Wanita
(persentase tenaga kerja wanita
15-24 tahun)
2006
2007
2008
2009
2010
2011
27.7
23.8
21.8
21.6
21.1
19.3
34.3
27.3
25.5
23.0
22.0
21.0
Sumber: Bank Dunia
Seperti yang telah kita lihat pada tabel diatas bahwa pengangguran di
Indonesia sangatlah tinggi dan kebanykan didominasi oleh wanita muda usia
15-24 tahun. Hal ini disebabkan mayoritas wanita muda saat ini masih
bergantung kepada orang tua dan masih terfokus dengan dunia pendidikan.
Tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi bonus demografi yang sekiranya
bisa menjadi bencana apabila dilakukan usaha seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Terlebih ketika kita menghitung proyeksi kedepannya yang
benar-benar akan mengejutkan dunia jika pada tahun 2045 saat bonus
demografi itu mulai berlaku sebagai manfaat yang bisa membuat Indonesia
menjadi sorotan dunia. Pendidikan yang saat ini mulai berkembang ikut serta
mendukung terciptanya Indonesia baru 2045. Generasi-generasi intelektual
akan bermunculan seiring dengan suksesnya wajib belajar 12 tahun dan
fasilitas kesehatan yang memadai. Tidak hanya itu lambat laun Indonesia
akan menguasai segala aspek kehidupan di wilayah Asia dengan adanya
MEA.
Tetapi gambaran-gambaran itu hanyalah semu jika para penggerak
bangsa ini hanya diam tak produktif. Akan menjadi mimpi semata jika
masyarakat sendiri tidak sadar akan datangnya bonus demografi yang
menyeramkan jika tanpa persiapan yang matang. Pada intinya makmur
tidaknya Indonesia pada tahun 2045 kembalim bergantung pada para SDM
usia produktif yang saat ini tengah berada pada sisi emasnya.
Salam opini!