Mading di Sekolah Tumbuhkan Kreativitas

Mading di Sekolah: Tumbuhkan Kreativitas
Siswa dan Budaya Ilmiah Sekolah
Majalah dinding (mading) adalah salah satu bentuk dari majalah sekolah. Bentuk lain dari
majalah sekolah bisa berupa korlem (koran lembar) yang diterbitkan harian, atau juga majalah
sekolah yang terbit bulanan seperti bulletin sekolah. Baik mading, korlem maupun bulletin
sekolah mempunyai tujuan pokok sebagai media komunikasi antarpeserta didik maupun peserta
didik dengan pihak sekolah/penyelenggara. Selain itu tentu mading, korlem dan bulletin sekolah
menjadi cara untuk membangun minat dan ketrampilan siswa dalam hal menulis. Kreativitas dan
ekspresi siswa dapat diakomodasi didalamnya. Media ini bisa dikembangkan lebih lanjut
menjadi jurnal ilmiah diantara para siswa, tentu saja disesuaikan dengan tingkat satuan
pendidikan. Pada kesempatan ini saya akan mengulas secara singkat majalah dinding dari fungsi
dan pelaksanaanya; fungsi dalam konteks pembelajaran.
Mading: Fungsi Pembelajaran
Majalah dinding berfungsi bukan sekadar sebagai media komunikasi antara siswa dengan
siswa dan siswa dengan sekolah/penyelenggara. Mading memiliki fungsi sebagai media
pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Minat dan kegemaran
menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading. Fungsi ini bisa maksimal ketika
mading dikelola secara serius. Serius artinya pihak sekolah harus memberi pendampingan
kepada para siswanya. Pendampingan bisa dilakukan oleh guru bahasa atau guru yang berminat
pada bidang jurnalistik karena mading ini terkait dengan kegiatan tulis menulis dan publikasi.
Sekolah bisa menggunakan jasa tenaga dari luar yang memang biasa dan mau focus menghandle

mading.
Belajar Menyusun Program Kerja.
Anda yang tertarik mengembangkan mading harus membuat rencana kerja yang meliputi;
penetapan tema dan periodesasi terbit. Tema harus menarik dan sesuai dengan usia anak yang
terlibat didalamnya. Melihat satu tahun pelajaran, Anda dapat membuat tema sesuai dengan
kalender pendidikan, misalnya Januari tema happy new year; Feberuari tema valentine; dan
seterusnya. Sedangkan untuk terbitan Anda dapat merancang bulanan sesuai tema. Dengan
demikian mading menjadi tempat bagi para siswa belajar menyusun program kerja.
Pendidikan Karakter.
Mading ini pada prosesnya tidak hanya menjadi tempat belajar menulis tetapi juga
berorganisasi yang baik bagi para siswa. Didalam tim mading para siswa akan belajar
membuat program, disiplin waktu karena time schedule, kerja sama dan bagaimana menghargai
orang lain. Banyak values direfleksikan dan dihidupi didalam pengembangan mading. Mading
menjadi media yang efektif untuk pendidikan karakter. Sungguh asik dan menyenangkan terlibat
dalam pengembangan majalah dinding disekolah karena Anda akan belajar dan menemukan
banyak values didalamnya.

Media Promosi.
Majalah dinding yang dikelola secara serius akan memberi nilai promotive bagi sekolah. Kreasi
dan prestasi para siswa dapat ditampilkan pada majalah dinding, dan hal ini adalah promosi yang

sangat murah sekaligus efektif kepada masyarakat. Kebutuhan Penghargaan Terpenuhi. Menurut
psikolog behaviorisme, Abraham Maslow dalam diri setiap manusia terdapat hirarki kebutuhan
yang tidak mungkin kebutuhan yang lebih tinggi terpenuhi sebelum kebutuhan yang lebih rendah
tercukupi. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Jikalau kebutuhan
untuk dihargai ini telah terpenuhi maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
sebagai kebutuhan tertinggi. Majalah dinding memberi keluasan bagi para siswa untuk
memenuhi kebutuhan akan penghargaan. Misalnya, tulisan dan karya siswa yang dipublikasikan
di mading akan memberi penghargaan istimewa bagi yang bersangkutan. Dalam proses yang
terjadi Anda akan menemukan hal-hal luar biasa, dengan catatan aktivitas ini sungguh diminati
dan disukai.
Mading: Pelaksanaan Sederhana Tapi Menarik
Mading harus dirancang secara sederhana tetapi menarik. Sederhana karena majalah
dinding bukan majalan professional yang mengeluarkan dana yang besar. Sederhana dalam arti,
peralatan dan sarana yang diperlukan upayakan memanfaatkan barang-barang yang tidak mahal
dan sangat baik jika memanfaatkan barang bekas (daur ulang) Ini sebuah pola berpikir yang
tanamkan kepada siswa. Tentu aspek menarik harus diperjuangkan, bisa dilakukan dengan
mengembangkan kreativitas siswa. Bayangkan setiap sudut ruangan luar gedung sekolah menjadi
media untuk mading yang apik dan ilmiah. Tentu situasi ini akan menjadikan sekolah makin
indah dan menarik dihuni oleh para siswa.
Mading sering dipandang sebelah mata keberadaanya. Sedikit sekolah mengembangkan

mading sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Padahal mading sungguh memiliki kekuatan besar
untuk mengembangkan minat siswa menulis. Ketika sekolah mengabaikan kegiatan ini, sekolah
telah membuang unsur penting dalam pendidikan yakni proses berpikir karena mading adalah
pembelajaran menulis, dan “menulis adalah proses berpikir”. Selain itu, pihak sekolah akan
sangat diuntungkan ketika akreditasi sekolah tiba karena salah satu instrument akreditasi adalah
pengembagnan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah. Mading adalah media
efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah.

Tips Mengelola Majalah Dinding Sekolah
Majalah Dinding merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang bisa
melatih berbagai karakter murid seperti: orientasi masa depan, kerjasama, saling
menghargai, perencanaan, kreatif, produktif, eksplorasi, konsisten, dsb.
Agar majalah dinding di sekolah bisa memberi manfaat buat pengelola maupun
pembacanya, silahkan simak beberapa tips mengelola majalah dinding sekolah:
1. Bentuk Dewan Redaksi, bisa mengikuti model redaksi majalah, koran atau
penerbitan lainnya.
2. Sepakati bersama seluruh anggota tim redaksi atau aktifis mading, masa tayang
mading berlangsung berapa lama, misalnya; seminggu, dua minggu, atau
sebulan sekali.
3. Sepakati Konsep mading, apakah mengangkat tema-tema tertentu atau sistem

rubrik, ruang-ruang tetap.
4. Sepakati materi yang akan diangkat mading anda; jika konsep tema & masa
tayang sebulan sekali, artinya dewan redaksi harus menyiapkan paling sedikit
12 tema selama satu tahun, sebaiknya disiapkan tema-tema cadangan untuk
mengantisipasi masalah kekurangan materi atau lainnya.
5. Jika yang dipilih konsep rubrik yang diupdate sebulan sekali, misalnya ada
rubrik Headline, Tokoh, Puisi, Siswa berprestasi, Guru Kita, Sekolah Tetangga,
dsb; maka Dewan Redaksi harus menyiapkan materi setiap rubriknya terdiri
dari 12 unit sepanjang tahun.
6. Tentukan jadwal tanggal atau hari mading itu diupdate.
7. Tayangkan nama dewan redaksi dilengkapi dengan alamat twitter, email atau
nomor HP yang bisa dihubungi
8. Lengkapi mading dengan gambar-gambar, karena banyak orang yang tertarik
dengan unsur gambar atau warna.
9. Libatkan pembaca atau murid yang tak tergabung dalam ekskul mading untuk
mengisi mading, sertakan foto wajah yang menyumbang artikel atau foto
karyanya. Proses pengiriman karya bisa lewat email, kotak yang disediakan
atau dikirim langsung kepada anggota dewan redaksi.
10.Dokumentasikan setiap edisi mading dengan memuat semua artikel dan fotofoto di mading dengan cara mengupload di blog mading, bisa dibuat di
wordpress, kompasiana, blogger, blogdetik, dsb. Foto-foto saat rapat redaksi,

proses menggarap edisi, foto bareng anggota dewan redaksi dan pembena.
11. Ikut serta kegiatan lomba atau kompetisi mading yang sering diadakan oleh
berbagai fihak sebagai pembanding dengan mading sekolah lain.

12.Tugaskan dewan redaksi untuk berkunjung ke sekolah lain untuk mengamati
mading sekolah tersebut sebagai pembanding untuk perbaikan.
13.Simpan atau arsipkan materi mading yang sudah ditayangkan yang pada suatu
saat dapat ditayangkan ulang, jika dirasa perlu atau untuk mengisi ruang yang
kosong.
14.Tempatkan mading di tempat yang strategis agar mudah dilihat oleh warga
sekolah.
15.Lakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu untuk membuat mading
lebih menarik para pembacanya.

SELAMAT BERKARYA