Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari Basis Gel Alginat

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN
MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO
DARI BASIS GEL ALGINAT
SKRIPSI

OLEH:
SITI ANIROH
NIM 121524159

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN
MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO

DARI BASIS GEL ALGINAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
SITI ANIROH
NIM 121524159

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN SKRIPSI
STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN

MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN
MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO
DARI BASIS GEL ALGINAT
OLEH:
SITI ANIROH
NIM 121524159
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 03 Agustus 2015
Pembimbing I,

Panitia Penguji,

Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt.
NIP 195306251986012001

Prof. Dr. Karsono, Apt.
NIP 195409091982011001

Pembimbing II,


Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt.
NIP 195306251986012001

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.
NIP 195201171980031002

Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.
NIP 195504241983031003

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
NIP 195807101986012001
Medan, Agustus 2015
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Wakil Dekan 1,

Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
NIP 195807101986012001


Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun
terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro dari
Basis Gel Alginat”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan
Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan
penulisan skripsi ini berlangsung, kepada Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,
selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan fasilitas dan masukan selama masa pendidikan dan penelitian.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Karsono, Apt.,
Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., dan Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.,

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi
ini serta kepada Drs. Nahitma Ginting, Apt., Msi., selaku dosen penasehat
akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa pendidikan.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan
yang tulus dan tak terhingga kepada orangtua tercinta Ayahanda Tumiran dan
Ibunda Situn yang tiada hentinya mendo’akan, memberikan semangat, dukungan

i
Universitas Sumatera Utara

dan berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, kepada Kakak tercinta
Winarti, Abang Syahbudi, Abang Hasanuddin, Keponakan tercinta Hessy
Anggraini, Widhy Andari, Luthfy Syabwi, teman-teman di Laboratorium Farmasi
Fisik, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
selama penulis melakukan penelitian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
farmasi dan berguna bagi alam semesta.


Medan, Juni 2015
Penulis,

Siti Aniroh
NIM 121524159

ii
Universitas Sumatera Utara

Studi Efek Minyak Wijen, Minyak Almond, dan Minyak Zaitun
terhadap Penetrasi Indometasin melalui Kulit Kelinci secara In Vitro
dari Basis Gel Alginat
Abstrak
Latar belakang: Indometasin adalah suatu obat antiinflamasi nonsteroid yang
potensial, tetapi pemberiannya secara oral dapat menyebabkan iritasi lambung.
Oleh karena itu, penyampaiannya melalui kulit dapat menghindarkan efek
samping lokal yang ditimbulkannya.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak
wijen, minyak almond, dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin dari

sediaan gel secara in vitro menggunakan kulit kelinci dan sebagai pembanding
digunakan mentol.
Metode: Pada penelitian ini dibuat 19 formula gel yang mengandung indometasin
1% meliputi formula F1 tanpa mengandung enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6
masing-masing mengandung minyak wijen 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9,
F10, F11 masing-masing mengandung minyak almond 3, 5, 7, 10, 15%. Formula
F12, F13, F14, F15, F16 masing-masing mengandung minyak zaitun 3, 5, 7, 10,
15%, dan F17, F18, F19 masing-masing mengandung mentol 3, 5, 10%. Uji
pengaruh minyak wijen, minyak almond dan minyak zaitun terhadap penetrasi
indometasin secara in vitro melalui kulit kelinci bebas bulu dari dasar gel alginat
dilakukan dengan menggunakan sel difusi. Jumlah indometasin yang terpenetrasi
ke dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 ditentukan dengan spektrofotometer UV
pada panjang gelombang 266,0 nm. Semua pengujian dilakukan selama 9 jam.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak wijen, minyak
almond, minyak zaitun, sampai konsentrasi 10% meningkatkan penetrasi dari
indometasin. Minyak wijen 10% memberikan penetrasi yang paling tinggi, tetapi
bila dibandingkan dengan mentol 5% memberikan penetrasi indometasin yang
lebih rendah dari sediaan gel melalui kulit kelinci. Efek penambahan minyak
wijen, minyak almond, dan minyak zaitun menunjukkan jumlah indometasin yang
terpenetrasi dari urutan yang paling tinggi ke rendah adalah minyak wijen >

minyak zaitun > minyak almond.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak wijen
memberikan penetrasi indometasin yang paling tinggi.
Kata kunci: Penetrasi indometasin, minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun,
basis gel alginat

iii
Universitas Sumatera Utara

The Study of Sesame Oil, Almond oil and Olive Oil Effect
Against In Vitro Penetration of Indomethacin Through Rabbit Skin
From Alginate Gel Base
Abstract
Background: Indomethacin is a potential nonsteroidal antiinflamatory drugs, but
it can cause gastric iritation if it is given orally. Therefore, the delivery system of
indometachin through skin can avoid the local side effect.
Aim: The aim of this research was to know the effect of sesame oil, almond oil,
and olive oil on the penetration of indomethacin from in vitro gel preparations by
using the skin of rabbit and using menthol as the comparison.
Methods: This study was made from 19 gel formula containing indomethacin 1%

include formula F1 without contained enhancer. Formula F2, F3, F4, F5, F6 with
the concentration of sesame oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F7, F8, F9, F10,
F11 with the concentration of almond oil were 3, 5, 7, 10, 15%. Formula F12,
F13, F14, F15, F16 with the concentration of olive oil were 3, 5, 7, 10, 15%, and
F17, F18, F19 with the concentration of menthol were 3, 5, 10%. Indomethacin in
vitro penetration test was done through fur free rabbit skin from the basis alginate
gel by using diffusion cell. The amount of indomethacin that penetrated in
phosphate buffer solution pH 7.4 was determined by UV spectrophotometer at
wavelength 266.0 nm. The experiments were done for 9 hours.
Results: The results showed that the addition of sesame oil, almond oil, olive oil,
to a concentration of 10% increased penetration of indomethacin. The
concentration of sesame oil 10% provided the highest penetration, but when
compared with 5% menthol give indomethacin lower penetration of the
preparation gel through the skin of rabbits. The effect of the addition of sesame
oil, almond oil, and olive oil indicated the number of indomethacin which
penetrated from the order of the most high to low was sesame oil > olive oil >
almond oil.
Conclusions: From this study can conclude that sesame oil provide the highest
penetration of indomethacin.
Keywords: Indomethacin penetration, sesame oil, almond oil, olive oil, alginate

gel base

iv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ............................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

iii


KATA PENGANTAR ...................................................................................

iv

ABSTRAK ......................................................................................................

vi

ABSTRACT ...................................................................................................

vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Kerangka Pikir Penelitian ..........................................................

5

1.3 Perumusan Masalah ....................................................................

5

1.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................

6

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................

6

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

7

2.1 Prinsip Dasar Difusi Melalui Membran ....................................

7

2.1.1 Hukum Fick pertama ........................................................

7

2.2 Kulit .............................................................................................

8

v
Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Anatomi dan fisiologi kulit ...............................................

9

2.2.1.1 Lapisan epidermis ................................................

9

2.2.1.2 Lapisan dermis ......................................................

11

2.2.1.3 Lapisan subkutan ..................................................

11

2.2.2 Sistem penyampaian obat melalui kulit ...........................

12

2.2.3 Keuntungan sistem penyampaian obat melalui kulit ......

12

2.2.4 Kerugian sistem penyampaian obat melalui kulit ...........

13

2.2.5 Rute penyampaian obat melalui kulit ...............................

13

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelepasan Obat Secara
Transdermal ................................................................................

14

2.3.1 Faktor kimia .......................................................................

14

2.3.2 Faktor biologis ...................................................................

15

2.3.3 Karakteristik molekul obat yang cocok untuk
diformulasi menjadi sediaan transdermal ........................

17

2.4 Enhancer (Peningkat Penetrasi) .................................................

17

2.4.1 Peningkat penetrasi secara fisika .....................................

18

2.4.2 Peningkat penetrasi secara kimia .....................................

18

2.4.3 Mekanisme kerja enhancer kimia ....................................

19

2.4.4 Jenis-jenis enhancer kimia ...............................................

19

2.4.4.1 Lemak ....................................................................

20

2.5 Indometasin .................................................................................

20

2.5.1 Uraian bahan .....................................................................

20

2.5.2 Efek indometasin terhadap inflamasi ..............................

21

2.6 Minyak Wijen .............................................................................

21

2.7 Minyak Almond ..........................................................................

22

vi
Universitas Sumatera Utara

2.8 Minyak Zaitun Ekstra Murni ......................................................

22

2.9 Kandungan Asam Lemak (%) dalam Minyak Wijen, Minyak
Almond dan Minyak Zaitun .......................................................

23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................

24

3.1 Alat dan Bahan .............................................................................

24

3.1.1 Alat-alat ...........................................................................

24

3.1.2 Bahan-bahan ....................................................................

24

3.2 Prosedur Penelitian ...................................................................

25

3.2.1 Pembuatan pereaksi ........................................................

25

3.2.1.1 Pembuatan akuades bebas karbon dioksida .....

25

3.2.1.2 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 N ...

25

3.2.1.3 Pembuatan medium dapar fosfat (pH 7,4) .......

25

3.2.1.4 Pembuatan larutan natrium klorida 0,9% .........

25

3.2.2 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi larutan
indometasin dalam medium dapar fosfat (pH 7,4) ......

25

3.2.2.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin ....

25

3.2.2.2 Pembuatan blanko dan penentuan baseline ......

26

3.2.2.3 Pembuatan kurva serapan indometasin ............

26

3.2.2.4 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin ...........

26

3.2.3 Penyiapan membran biologis .........................................

26

3.2.4 Pembuatan salep indometasin ........................................

27

3.2.5 Pembuatan gel indometasin dengan dasar HPMC .......

27

3.2.6 Pembuatan gel dengan dasar alginat .............................

27

3.2.7 Pembuatan gel indometasin ...........................................

28

3.2.8 Penentuan basis indometasin .........................................

29

vii
Universitas Sumatera Utara

3.2.9 Uji penetrasi indometasin dalam sediaan gel secara in
vitro .................................................................................

29

3.2.10 Analisa statistik .............................................................

30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................

31

4.1 Pengaruh Basis Alginat, Basis HPMC dan Basis Vaselin
Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui Kulit Kelinci
Secara In Vitro ..........................................................................

31

4.2 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen Terhadap Penetrasi
Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ...............

32

4.3 Pengaruh Konsentrasi Minyak Almond Terhadap Penetrasi
Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ...............

34

4.4 Pengaruh Konsentrasi Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi
Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ...............

36

4.5 Pengaruh Konsentrasi Minyak Wijen, Minyak Almond dan
Minyak Zaitun Terhadap Penetrasi Indometasin Melalui
Kulit Kelinci Secara In Vitro Pada Menit ke-270 ..................

39

4.6 Pengaruh Konsentrasi Mentol Terhadap Penetrasi
Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro ...............

40

4.7 Perbandingan Pengaruh Minyak Wijen, Minyak
dan Minyak Zaitun Pada Konsentrasi 15%
Pengaruh Mentol pada Konsentrasi 5% Terhadap
Indometasin Melalui Kulit Kelinci Secara In Vitro

Almond,
Dengan
Penetrasi
...............

43

4.8 Laju Pelepasan Gel Indometasin dari Masing-masing
Enhancer ...................................................................................

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

46

5.1 Kesimpulan ...............................................................................

46

5.2 Saran ..........................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

48

LAMPIRAN ...................................................................................................

53

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g ...............................

23

Tabel 2.2 Kandungan asam lemak (%) dalam minyak wijen, minyak
almond dan minyak zaitun ............................................................

23

Tabel 3.1 Komposisi formula gel indometasin dengan atau tanpa
peningkat penetrasi .......................................................................

28

Tabel 4.1 Nilai AUC basis alginat, basis HPMC dan basis vaselin ...........

31

Tabel 4.2 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak
wijen ...............................................................................................

33

Tabel 4.3 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak
almond ...........................................................................................

35

Tabel 4.4 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi minyak
zaitun ..............................................................................................

37

Tabel 4.5 Nilai AUC masing-masing formula variasi konsentrasi mentol

41

Tabel 4.6 Nilai AUC yang paling tinggi dari masing-masing formula ......

44

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ........................................................

5

Gambar 2.1 Struktur kulit .............................................................................

9

Gambar 2.2 Jalur penetrasi obat melalui stratum korneum ........................

13

Gambar 2.3 Rumus bangun indometasin .....................................................

20

Gambar 3.1 Skema uji penetrasi gel indometasin melalui kulit kelinci
secara in vitro ...........................................................................

30

Gambar 4.1 Pengaruh basis alginate, basis HPMC dan basis vaselin
terhadap penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara
in vitro .......................................................................................

31

Gambar 4.2 Pengaruh konsentrasi minyak wijen terhadap penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ....................

32

Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi minyak almond terhadap penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ...................

35

Gambar 4.4 Pengaruh konsentrasi minyak zaitun terhadap penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ...................

37

Gambar 4.5 Pengaruh konsentrasi minyak wijen, minyak almond dan
minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin melalui kulit
kelinci secara in vitro pada menit ke-270 ...............................

39

Gambar 4.6 Pengaruh konsentrasi
mentol
terhadap
penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro ....................

40

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Pengaruh konsentrasi mentol terhadap penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro pada
menit ke-270 ...........................................................................

42

Perbandingan pengaruh minyak wijen, minyak almond,
dan minyak zaitun pada konsentrasi 15% dengan pengaruh
mentol 5% terhadap penetrasi indometasin melalui kulit
kelinci secara in vitro .............................................................

43

Grafik laju pelepasan indometasin dengan enhancer
minyak wijen, minyak almond, minyak zaitun pada
konsentrasi 10% dan mentol pada konsentrasi 5% .............

45

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Kurva serapan larutan indometasin dalam medium dapar
fosfat pH 7,4 ...........................................................................

54

Kurva kalibrasi larutan indometasin dalam medium dapar
fosfat pH 7,4 pada panjang gelombang 266,0 nm ...............

55

Pengaruh basis gel alginat, basis gel HPMC dan basis
vaselin terhadap penetrasi indometasin melalui kulit
kelinci secara in vitro dalam medium dapar fosfat pH 7,4 .

56

Perhitungan persen kumulatif indometasin yang
berpenetrasi melalui kulit kelinci secara in vitro ...............

57

Lampiran 5

Data difusi indometasin dari gel formula 1 ..........................

58

Lampiran 6

Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 1 ...........................................................................

61

Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 1 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

62

Lampiran 8

Data difusi indometasin dari gel formula 2 ..........................

63

Lampiran 9

Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 2 ..........................................................................

66

Lampiran 10 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 2 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

67

Lampiran 11 Data difusi indometasin dari gel formula 3 ..........................

68

Lampiran 12 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 3 ..........................................................................

71

Lampiran 13 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 3 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

72

Lampiran 14 Data difusi indometasin dari gel formula 4 ..........................

73

Lampiran 15 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 4 ..........................................................................

76

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 7

xi
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 4 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

77

Lampiran 17 Data difusi indometasin dari gel formula 5 ..........................

78

Lampiran 18 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 5 ..........................................................................

81

Lampiran 19 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 5 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

82

Lampiran 20 Data difusi indometasin dari gel formula 6 ..........................

83

Lampiran 21 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 6 ..........................................................................

86

Lampiran 22 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 6 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

87

Lampiran 23 Data difusi indometasin dari gel formula 7 ..........................

88

Lampiran 24 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 7 ..........................................................................

91

Lampiran 25 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 7 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

92

Lampiran 26 Data difusi indometasin dari gel formula 8 ..........................

93

Lampiran 27 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 8 ..........................................................................

96

Lampiran 28 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 8 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

97

Lampiran 29 Data difusi indometasin dari gel formula 9 ..........................

98

Lampiran 30 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 9 ..........................................................................

101

Lampiran 31 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 9 dalam
medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ...............................

102

Lampiran 32 Data difusi indometasin dari gel formula 10 ........................

103

Lampiran 33 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 10 ........................................................................

106

xii
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 34 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 10
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

107

Lampiran 35 Data difusi indometasin dari gel formula 11 ........................

108

Lampiran 36 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 11 ........................................................................

111

Lampiran 37 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 11
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

112

Lampiran 38 Data difusi indometasin dari gel formula 12 ........................

113

Lampiran 39 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 12 ........................................................................

116

Lampiran 40 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 12
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

117

Lampiran 41 Data difusi indometasin dari gel formula 13 ........................

118

Lampiran 42 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 13 ........................................................................

121

Lampiran 43 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 13
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

122

Lampiran 44 Data difusi indometasin dari gel formula 14 ........................

123

Lampiran 45 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 14 ........................................................................

126

Lampiran 46 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 14
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

127

Lampiran 47 Data difusi indometasin dari gel formula 15 ........................

128

Lampiran 48 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 15 ........................................................................

131

Lampiran 49 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 15
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

132

Lampiran 50 Data difusi indometasin dari gel formula 16 ........................

133

Lampiran 51 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 16 ........................................................................

136

xiii
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 52 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 16
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37oC ....................

137

Lampiran 53 Data difusi indometasin dari gel formula 17 ........................

138

Lampiran 54 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 17 ........................................................................

141

Lampiran 55 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 17
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

142

Lampiran 56 Data difusi indometasin dari gel formula 18 ........................

143

Lampiran 57 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 18 ........................................................................

146

Lampiran 58 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 18
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

147

Lampiran 59 Data difusi indometasin dari gel formula 19 ........................

148

Lampiran 60 Jumlah rata-rata difusi indometasin yang berpenetrasi dari
gel formula 19 ........................................................................

151

Lampiran 61 Data AUC uji difusi indometasin dari gel formula 19
dalam medium dapar fosfat pH 7,4 suhu 37 oC ....................

152

Lampiran 62 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak
wijen .......................................................................................

153

Lampiran 63 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak
almond ....................................................................................

154

Lampiran 64 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer minyak
zaitun ......................................................................................

155

Lampiran 65 Laju pelepasan indometasin dengan enhancer mentol ........

156

Lampiran 66 Data uji statistik pengaruh minyak wijen terhadap
penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro .

157

Lampiran 67 Data uji statistik pengaruh minyak almond terhadap
penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro .

159

Lampiran 68 Data uji statistik pengaruh minyak zaitun terhadap
penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro .

161

xiv
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 69 Data uji statistik pengaruh mentol terhadap penetrasi
indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro .................

163

Lampiran 70 Data uji statistik perbandingan pengaruh minyak wijen,
minyak almond, dan minyak zaitun pada konsentrasi 10%
dengan pengaruh mentol pada konsentrasi 5% terhadap
penetrasi indometasin melalui kulit kelinci secara in vitro .

165

Lampiran 71 Gambar alat ............................................................................

167

xv
Universitas Sumatera Utara