Diplomasi di Asia Tenggara. ppt

PENGANTAR DAN
KONTRAK BELAJAR

PERTEMUAN I
**
DIPLOMASI DI
ASIA TENGGARA
**
PROGRAM STUDI
HUBUNGAN
INTERNASIONAL
**
UNIVERSITAS
PARAMADINA
**
MURADI

MURADI
S1 : Jurusan Ilmu Sejarah, FIB UNPAD
2000;
S2 Ilmu Politik : Program Pasca Sarjana

Ilmu
Politik UI 2003;
S2 Strategic St : S. Rajaratnam School of
International Studies, NTU,
Singapore, 2008
S3 Kajian Asia
: Flinders Asia Center,
School of
International Studies, Flinders
University, Australia 2012

 Email
: muradiclark@gmail.com
 Hape : 081384330813
 Facebook : muradi clark
 Twitter
: karib_lama
 Blog
: www.muradi.wordpress.com
 Academia : http://ad.academia.edu/MuradiMuradi


Outline
Aturan Perkuliahan;
Deskripsi Mata Kuliah;
Asia Tenggara sebagai salah satu
komunitas global;
Konsep Dasar Diplomasi di Asia Tenggara;
Diplomasi Antar Negara Asia Tenggara;
Aktor Regional ;
Diplomasi dalam Organisasi Internasional
(ASEAN): Tujuan & Prinsip, konsep dasar
diplomasi;

Referensi
 Coedes, George. (2010). Asia Tenggara Masa Hindu
Budha. Jakarta: KPG.
 Cipto, Bambang. (2006). Hubungan Internasional.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Djelantik, Sukawarsini. (2008). Dipolomasi: Antara
Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 Kapur, C.K. (2003). Chinese Military Modernisastion.
New Delhi: Manas Publications.
 Hall, D.G.E. (1988). Sejarah Asia Tenggara. Surabaya:
Usaha Nasional.
 Luhulima, C.P.F. dkk (2008). Masyarakat Asia Tenggara
Menuju Komunitas ASEAN 2015. Yogyakarta:
 Weatherbee, Donald E. (2005). International in
Southeast Asia: the Struggle for Autonomy. USA: Rowman
& Littlefield Publishers.

Kontrak Belajar
Interaksi kelas aktif bertanggung
jawab;
Masuk tepat waktu dengan toleransi 15
Menit
Boleh makan (snack) dan minum di kelas
selama perkuliahan
Tidak Boleh pakai Kaos oblong, sendal,
celana bolong
Harus Mandi, dan wangi, jangan cuci

muka, bau
Bila dimungkinkan akan ada break
disela2 jam perkuliahan

Penilaian
Tugas Paper 25 %; Diskusi Kelas
25 %; UTS 25 %; UAS 25 %;
Metode: ceramah, diskusi, paper,
presentasi, ujian;
 Kehadiran kurang dari 75 % tidak
diperkenankan mengikuti UTS maupun UAS;
Tanggung renteng kelas;
Keaktifan di kelas menjadi nilai plus;
Ujian tertulis & lisan;
Tugas Mingguan/critical review;
Kuis diberikan apabila kelas pasif;

Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini akan membahas pola diplomasi, terkait
dengan nilai, pilihan strategi

dan tekhnik, yang
menjelaskan bagaimana dinamika hubungan internasional
di kawasan Asia Tenggara dijalankan. Pola diplomasi
ini tenu dipengaruhi oleh faktor politik, keamanan,
ekonomi
dan
sosial-budaya.
Pendekatan
secara
periodisasi dan isu tematik melalui studi komparatif
untuk mengidentifikasikan keunikan dan karakteristik
tertentu. Diplomasi di kawasan ini berfokus pada
upaya
penyelesaian
konflik,
konsolidasi
politik
internal, pembangunan ekonomi, dan respon
negara
terhadap berbagai isu non-tradisional. Secara khusus

ASEAN dibahas sebagai arena dan aktor diplomasi.

Pertemuan
 Pertemuan I
 Pertemuan II
 Pertemuan III
 Pertemuan IV
 Pertemuan V
 Pertemuan VI
 Pertemuan VII
 Pertemuan VIII
 Pertemuan IX
 Pertemuan X
perang dingin
 Pertemuan XI
Asia Tenggara;
 Pertemuan XII
 Pertemuan XIII
 Pertemuan XIV
 Pertemuan XVI


:
:
:
:
:
:
:
:

Perkenalan & Kesepakatan Kelas;
Interaksi & Diplomasi Kerajaan;
Penjajahan Eropa & Pengaruhnya;
Negara bangsa Paska PPD II;
Diplomasi Perang Dingin;
Pendirian & Peran ASEAN;
Diplomasi Paska Perang Dingin;
UTS
: Diplomasi Keamanan;
: Faktor2 Yg mempengaruhi paska

: Pemberantasan terorisme di

:
:
:
:

Diplomasi Ekonomi;
Diplomasi Non-Tradisional;
HAM dalam Diplomasi Asia Tenggara;
UAS

Asia tenggara sebagai komunitas
global
Pertemuan kebudayaan China dan Hindu pra
kolonialis (D.G.E. Hall);
Interaksi kerajaan-kerajaan kuno di Asia
Tenggara telah berlangsung lama (Hall)
Pertemuan negara-negara kolonial dunia era
kolonial (Hall)

Pertarungan ideologi-ideologi dunia era Perang
Dingin (Weatherbee)
Posisi Strategis pertemuan berbagai kepentingan
global (Weatherbee);
Pendirian ASEAN sebagai kristalisasi
kepentingan kawasan (Luhulima);

Tiga pendekatan dalam kajian
diplomasi di asia tenggara
Pendekatan realisme: kedaulatan negara,
kepentingan politik dalam negeri, dan
kekuasaan [security interest>kemerdekaan negara, integritas
teritorial, menjaga sistem politik]
Pendekatan liberalisme: aktor negara
dapat digantikan perannya oleh aktor
regional;
Pendekatan Konstruktivisme: proses
pergantian dari regim ke komunitas

Konsep dasar diplomasi asia

tenggara
Mengedepankan kerja sama sosialekonomi, tekhnologi, budaya;
Menciptakan kawasan yang damai, tidak
menginginkan campur tangan negara2
besar;
Kerja sama politik dan keamanan
dilakukan dimungkinkan selama tidak
mengintervensi kedaulatan negara
Non-intervensi
Mengedepankan dialog;

Diplomasi antar negara asia
tenggara
PRA ASEAN
Dilakukan secara bilateral
Dilakukan secara sporadis dengan pendekatan
kedaulatan negara;
Aktornya cenderung didominasi negara;
Memandang negara tetangga sebagai ancaman terhadap
kedaulatan negara;

Pendekatan diplomasi terpengaruh oleh kedekatan
blok negara selama perang dingin;
Dipengaruhi oleh sejarah hubungan antara negara;
Dipengaruhi oleh negara pengkoloni
Konflik bersumber pada eksistensi negara dan
sentimen nasionalisme;

ASEAN
Diplomasi tidak terbatas pada hubungan bilateral;
Penyelesaian
kasus
sengketa
dilakukan
secara
sistematis dengan melibatkan ASEAN sebagai mediator;
Mengedepankan dialog;
Aktornya tidak semata-mata negara;
Ancaman terhadap kedaulatan negara sebagai isu
utama tidak lagi sebatas ancaman tradisional;
Memandang negara tetangga sebagai bagian dari
pengamanan kedaulatan negara;
Masih dipengaruhi oleh negara pengkoloni;

Asean sebagai aktor regional
 Berdiri pada 8 Agustus 1967;
 Dibentuk dengan semangat anti-komunisme;
 Menjadi organisasi regional di Asia Tenggara;
 Perluasan anggota ASEAN dari lima menjadi sepuluh;
 ASEAN digambarkan sebagai tidak memiliki struktur,
tidak memiliki agenda formal, isu yang bergulir
dibicarakan di tingkat ad hoc, menggunakan konsensus,
keputusan diambil secara bulat, Proses pembuatan
keputusan berjalan cukup lama (J.N. Mak, 1995);
 ASEAN digambarkan sebagai organisasi kawasan dengan
memilih economic roads towards peace;
 Non-intervensi, mengutamakan dialog dan memediasi
setiap masalah dengan prinsip-prinsip yang saling
menghargai;

Tujuan asean
 Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan
stabilitas kawasan;
 Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja
sama politik, keamanan, ekonomi dan sosial-budaya;
 Kawasan bebas nuklir dan senjata pemusnah massal;
 Menjamin hidup damai di lingkungan yang adil,
demokratis dan harmonis;
 Mencipyakan pasar tunggal ASEAN;
 Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan;
 Memperkuat demokrasi, tata pemerintahan, dan HAM;
 Prinsip keamanan menyeluruh;
 Memajukan pembangunan berkelanjutan;
 Mengembangkan SDM

 Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang
layak;
 Kerjasama menciptakan ASEAN bebas narkoba;
 Memajukan ASEAN sebagai bagian integrasi komunitas;
 Sentralitas dan pro aktif ASEAN sebagai penggerak
utama

Prinsip-prinsip asean
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan,
integritas wilayah dan identitas nasional;
 Komitmen dan tanggung jawab kolektif perdamaian,
keamanan dan kemamkuran;
 Menolak agresi dan penggunaan kekuatan;
 Penyelesaian sengketa secara damai;
 Tidak campur tangan;
 Penghormatan terhadap kedaulatan dan eksistensi
anggota;
 Ditingkatkanya konsultasi terkait hal-hal yang
mempengaruhi;
 Berpegang teguh pada aturan hukum, pemerintahan yg
baik, demokrasi dan konstitusional;

 Menghormati kebebasan fundamental, HAM, dan
keadilan sosial
 Menjunjung tinggi piagam PBB;
 Tidak turut serta dalam aksi yang mengancam
kedaulatan negara anggota;
 Menghormati perbedaan budaya, bahasa, agama;
 Sentarlitas ASEAN;
 Berpegang pada aturan perdagangan internasional

Selesai