Hama pada Tanaman Padi docx
Wawancara mengenai
Hama pada Tanaman Padi
Hari / Tanggal
: Senin, 5 Mei 2014.
Narasumber
: Bapak Abdul Jalil.
Tempat
: Dukuh Watubarut, RT 03/03, Desa Gemeksekti, Kebumen.
Topik
: Hama pada Tanaman Padi
Hasil Wawancara:
o
o
o
o
o
o
o
Siapa nama bapak? –Nama saya Bapak Abdul Jalil
Sejak kapan bapak menjadi petani? -Sejak kecil saya sudah belajar menjadi
seorang petani dengan membantu bapak saya bekerja di sawah sehabis pulang
sekolah di daerah Pangandaran, Jawa Barat. Kemudian saya pindah ke Kebumen
kurang lebih tahun 1960 karena mendapat istri asal Kebumen. Dan pada tahun itu
juga saya mulai bekerja sebagai buruh tani di daerah Watubarut, Gemeksekti,
Kebumen. Tutur beliau yang kini juga merupakan pensiunan PNS yang mengajar
Mapel PAI tingkat SD.
Apakah bapak pernah mengalami gagal panen? -Ya saya dulu pernah mengalami
gagal panen tapi tidak seluruhnya, namu hanya sebagian hasil padinya yang
mengalami gagal panen. Dan itu sangat mengurangi produktivitas hasil panen yang
saya dapatkan.
Selain menanam padi, bapak menanam apa lagi di sawah? -Selain menanam padi
saya juga menanam tanaman seperti cabai, timun, terong, umbi-umbian, kangkung,
dan dulu juga pernah menanam jeruk purut. Namun yang paling utama saya bertani
Padi.
Apakah bapak pernah mempunyai masalah saat bertani padi? -Ya tentunya pernah,
yaitu ketika ada serangan hama yang menyulitkan petani, musim hujan yang terus
menerus sehingga menyebabkan banjir disawah karena sistem irigasi yang kurang
diperhatikan, ataupun musim kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit untuk
mengairi sawah.
Jenis hama apa yang sering/pernah menyerang tanaman padi bapak? -Jenis hama
seperti wereng, keong/bekicot, tikus, belalang, burung pipit, dan hewan kecil lain
yang biasanya sering mencari makan di sawah.
Bagaimana cara bapak untuk memberantas hama? -Biasanya saya membasmi
hama menggunakan pestisida secukupnya. Penggunaan pestisida berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan padi, dan kalau sudah berada di atas normal, biasanya
dapat menyebabkan Kematian pada hewan lain. Selain itu saya juga pernah
membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi tikus dan menangkap
tikusnya. Ataupun kerap kali saya sengaja membiarkan adanya ular sawah yang
tinggal disekitar sawah untuk digunakan sebagai musuh alami pembasmi tikus di
sawah.
o
o
Hama apa yang sering mengganggu tanaman padi bapak? -Ya hama seperti burung
pipit yang sering memakan padi menjelang masa panen di sawah. Dan berakibat
menurunnya produktivitas hasil panen. Untuk mengatasinya maka saya membuat
orang-orangan sawah agar menakuti hama sejenis burung supaya takut dan
akhirnya pergi.
Bagaimana cara untuk mencegah hama disawah bapak? - Untuk mencegah hama,
biasanya saya sih menggunakan pupuk TSP, POSKA, dan UREA yang berguna
untuk membasmi hama. Saya juga memberi pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Saya juga pernah mencoba menggunakan pupuk organik, supaya hasilnya lebih
baik untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk yang digunakan oleh Pak Abdul Jalil beserta hasil Panen
Pupuk “Plant Catalyst 2006”
o
o
o
Sebagian hasil panen Bapak Jalil
Bagaimana cara membuat pupuk organik pak? - Caranya itu dengan menggunakan
pupuk kandang yang disimpan terlebih dahulu di dalam lubang dan diberi tambahan
kapur.
Selain hama kendala apa lagi yang menyusahkan bapak dalam bertani padi
disawah? - Terkadang saya juga merasa terganggu dengan adanya gulma seperti
eceng gondok disekitar sawah, karena di dekat sawah terdapat kolam ikan. Eceng
gondok dapat menghalangi pertumbuhan padi.
Apa suka dan duka bapak selama menjadi petani? -Dukanya saya pernah
mengalami telat panen sehingga produktivitas padinya menurun. Dan juga pernah
gagal panen akibat serangan hama, dan faktor musim penghujan yang berlebihan
sehingga mengakibatkan tanaman padi terlau banyak air.
Kalau sukanya ya kalau hasil panennya melimpah bisa dijual, dan dibagi – bagikan
ke tetangga dan anak cucu saya, lalu sisanya dinikmati sendiri
Artikel dari hasil wawancara:
Wawancara mengenai Tanaman Padi
dengan Bapak Abdul Jalil
Pada tanggal 5 Mei 2014, kami berkunjung ke rumah bapak Abdul Jalil. Beliau
sudah sangat lama bekerja sebagai petani yang sekaligus pensiunan Guru PAI tingkat
SD. Beliau menjadi petani kurang lebih sejak sekitar tahun 1960. Beliau sudah sering
mengalami masalah dengan sawahnya. Dan mungkin sudah tidak asing lagi dengan
yang namanya ‘gagal panen’.
Beliau merupakan seorang petani yang menanam berbagai macam tanaman,
seperti cabai, timun, terong, umbi-umbian, kangkung, jeruk purut, dan yang utama
adalah tanaman padi di sawah. Bapak Jalil, begitu panggilan akrabnya, pernah
mempunyai masalah saat bertani padi, yaitu ketika serangan hama yang menyulitkan
petani. Jenis hama yang menyerang padi beliau adalah seperti hama wereng, tikus,
belalang, keong/bekicot, burung pipit, dan hewan kecil lain yang biasanya mencari
makan di sawah.
Untuk memberantas hama, beliau biasanya menggunakan pestisida
secukupnya. Penggunaan pestisida secara berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan padi, dan jika sudah berada di atas normal, dapat menyebabkan
kematian hewan yang lain. Selain itu untuk membasmi hama, beliau mengatasi
dengan membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan
menangkap tikusnya. Ataupun beliau kerap kali sengaja membiarkan adanya ular
sawah tinggal disekitar sawahnya untuk digunakan sebagai musuh alami pembasmi
tikus di sawah. Serangan hama dapat menyebabkan terjadinya gagal panen karena
mengganggu pertumbuhan padi. Bahkan beliau pernah mengalami telat panen,
sehingga produktivitas padinya menurun.
Hama yang sering mengganggu tanaman padi Pak Abdul Jalil adalah hama
seperti burung pipit yang sering memakan padi milik Pak Jalil di sawah yang dapat
mengganggu pertumbuhan padi. Karena mereka sering memakan padi milik Pak
Abdul Jalil, maka beliau membuat orang-orangan di sawah agar menakuti burung pipit
supaya takut dan akhirnya pergi. Beliau juga pernah mengalami gagal panen, karena
terkena serangan hama. Untuk mencegah hama, beliau biasanya menggunakan
pupuk TSP, POSKA dan UREA untuk membasmi hama dan juga memberi pupuk untuk
menyuburkan tanaman. Pak Jalil juga pernah menggunakan pupuk organik, katanya
agar baik bagi pertumbuhan tanaman. Beliau juga menjelaskan bagaimana membuat
pupuk organik. Yaitu dengan menggunakan pupuk kandang yang disimpan terlebih
dahulu dalam lubang dan diberi tambahan kapur.
“Terkadang saya juga merasa terganggu dengan adanya gulma seperti eceng
gondok disekitar sawah, karena di dekat sawah terdapat kolam ikan. Eceng gondok
dapat menghalangi pertumbuhan padi,” tutur Bapak Abdul Jalil.
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara tersebut, kami dapat menyimpulkan, bahwa hama itu
sangat merugikan bagi petani. Karena hama dapat mengganggu pertumbuhan padi.
Untuk pemberantasnya, kita dapat melakukan penyemprotan dengan pestisida
secukupnya, sesuai dengan kadar tertentu. Untuk mencegah hama, dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk organik agar padi dapat tumbuh dengan baik, walaupun
lambat, tapi hasilnya akan bagus. Selain hama, ada juga gulma yang dapat
mengganggu tumbuhan. Jenis gulmanya, diantaranya eceng gondok.
Wawancara kedua Dengan
Bapak Tri Murdjito
Hari/Tanggal
: Selasa, 6 Mei 2014
Nama Narasumber
: Tri Murdjito
Alamat
: Tamanwinangun RT 04 RW 01, Kebumen
Tanaman
: Pare
Hasil Wawancara:
Siapa nama bapak? – Nama saya Tri Murdjito
Di sini bapak menanam apa saja? – Banyak sekali yang saya tanam. Antara lain,
pare, terong, cabai, timun, dll.
o Bapak menjadi petani sejak kapan? – Sejak saya pensiun sekitar tahun 2012.
o Saya mau bertanya sedikit tentang tanaman pare ya pak? – Oiya. Silahkan.
o Semenjak bapak menjadi petani, apasih hama dari tanaman pare? – Hama dari
tanaman pare itu ulat. Biasanya ulat memakan daun pare tersebut. Selain ulat ada
juga hama lain yaitu lalat buah. Lalat buah dapat menyebabkan buah berlubang
sehingga buah dapat menguning dan membusuk di dalamnya. Di dalam buah yang
membusuk biasanya terdapat belatung. Selain ulat dan lalat buah, hama lainnya
adalah kumbang, kepik.
o Pastinya sangat merugikan. Lalu bagaimana cara pengendalian hama tersebut pak?
– Cara pengendaliannya bisa dengan disemprot menggunakan semprotan hama
yaitu jidor atau pestisida yang secukupnya. Jangan terlalu banyak, karena dapat
merusak tanaman tersebut.
o Oiya pak. Lalat buah itu seperti apa?- Lalat buah merupakan salah satu hama yang
sangat ganas pada tanaman hortikultura diantaranya mangga, belimbing, jambu,
nangka, semangka, melon, cabai dan juga pare. Selain itu masih banyak lagi.
o Apa kerugian yang disebabkan oleh hama lalat buah ini? – Kerugiannya yaitu dapat
menyebabkan rendahnya produksi dan mutu buah
o Oh. Jadi begitu. Lalu penyakit apa yang biasanya menyerang tanaman pare? –Saya
tidak tau tentang penyakit. Yang pasti lalat buah dapat menyebarkan bakteri atau
virus, sehingga membuat tanaman pare menjadi busuk dan menguning.
o Oh. Berarti bakteri yang menjadi penyakit tersebut dihasilkan dari lalat buah
tersebut? – Iyaa.
Artikel Hasil Wawancara:
o
o
Wawancara Tanaman Pare
dengan Bapak Tri Murdjito
Pada tanggal 6 Mei 2014, kami berkunjung ke rumah bapak Tri Mudjito. Beliau
bekerja sebagai petani sejak beliau pensiun pada tahun 2012 silam. Beliau sudah sering
mengalami masalah dengan kebunnya.
Beliau merupakan seorang petani yang menanam berbagai macam tanaman, seperti
cabai, timun, terong, papaya, pare dan lain-lain. Bapak Tri, begitu panggilan akrabnya,
pernah mempunyai masalah saat berkebun, yaitu ketika serangan hama yang menyulitkan
petani. Jenis hama yang menyerang tanaman pare beliau adalah seperti hama ulat, kepik,
kumbang dan juga lalat buah.
Hama yang sering mengganggu tanaman pare Pak Tri Murdjito adalah lalat buah.
Lalat buah dapat menyebabkan buah berlubang sehingga buah dapat menguning dan
membusuk di dalamnya. Di dalam buah yang membusuk biasanya juga terdapat belatung.
Lalat buah sendiri merupakan salah satu hama yang sangat ganas pada tanaman
hortikultura diantaranya mangga, belimbing, jambu, nangka, semangka, melon, cabai dan
juga pare. Selain itu masih banyak lagi. Hama ulat memakan dedaunan tanaman pare dan
dapat merusak pertumbuhan tanaman tersebut.
Untuk memberantas hama, biasanya beliau menggunakan semprotan hama yaitu jidor
atau pestisida yang secukupnya. Penggunaan pestisida secara berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan tanaman pare, dan jika sudah berada di atas normal, dapat
menyebabkan kematian hewan yang lain. Serangan hama dapat menyebabkan terjadinya
menurunnya produksi dan mutu buah karena mengganggu pertumbuhan tanaman pare.
Beliau tidak tau banyak tentang penyakit. Namun beliau berpendapat bahwa penyakit
ditimbulkan oleh lalat buah yang menyebarkan bakteri atau virus pada tanaman pare. ”Saya
tidak tau tentang penyakit. Yang pasti lalat buah dapat menyebarkan bakteri atau virus,
sehingga membuat tanaman pare menjadi busuk dan menguning” tutur bapak Tri Murdjito
Hama Ulat Bulu
KESIMPULAN
Akibat Lalat Buah
Dari hasil wawancara tersebut, kami dapat menyimpulkan, bahwa hama itu
sangat merugikan bagi petani. Karena hama dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman pare. Oleh karena itu, untuk pemberantasnya, kita dapat melakukan
penyemprotan dengan pestisida secukupnya, sesuai dengan kadar tertentu. Selain
hama juga ada penyakit yang dapat merusak tanaman. Penyakit sendiri juga
disebabkan oleh hama itu.
Nama Kelompok :
Dini Kamilia
(09) / 8G
Melania Murjito (17) / 8G
Hama pada Tanaman Padi
Hari / Tanggal
: Senin, 5 Mei 2014.
Narasumber
: Bapak Abdul Jalil.
Tempat
: Dukuh Watubarut, RT 03/03, Desa Gemeksekti, Kebumen.
Topik
: Hama pada Tanaman Padi
Hasil Wawancara:
o
o
o
o
o
o
o
Siapa nama bapak? –Nama saya Bapak Abdul Jalil
Sejak kapan bapak menjadi petani? -Sejak kecil saya sudah belajar menjadi
seorang petani dengan membantu bapak saya bekerja di sawah sehabis pulang
sekolah di daerah Pangandaran, Jawa Barat. Kemudian saya pindah ke Kebumen
kurang lebih tahun 1960 karena mendapat istri asal Kebumen. Dan pada tahun itu
juga saya mulai bekerja sebagai buruh tani di daerah Watubarut, Gemeksekti,
Kebumen. Tutur beliau yang kini juga merupakan pensiunan PNS yang mengajar
Mapel PAI tingkat SD.
Apakah bapak pernah mengalami gagal panen? -Ya saya dulu pernah mengalami
gagal panen tapi tidak seluruhnya, namu hanya sebagian hasil padinya yang
mengalami gagal panen. Dan itu sangat mengurangi produktivitas hasil panen yang
saya dapatkan.
Selain menanam padi, bapak menanam apa lagi di sawah? -Selain menanam padi
saya juga menanam tanaman seperti cabai, timun, terong, umbi-umbian, kangkung,
dan dulu juga pernah menanam jeruk purut. Namun yang paling utama saya bertani
Padi.
Apakah bapak pernah mempunyai masalah saat bertani padi? -Ya tentunya pernah,
yaitu ketika ada serangan hama yang menyulitkan petani, musim hujan yang terus
menerus sehingga menyebabkan banjir disawah karena sistem irigasi yang kurang
diperhatikan, ataupun musim kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit untuk
mengairi sawah.
Jenis hama apa yang sering/pernah menyerang tanaman padi bapak? -Jenis hama
seperti wereng, keong/bekicot, tikus, belalang, burung pipit, dan hewan kecil lain
yang biasanya sering mencari makan di sawah.
Bagaimana cara bapak untuk memberantas hama? -Biasanya saya membasmi
hama menggunakan pestisida secukupnya. Penggunaan pestisida berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan padi, dan kalau sudah berada di atas normal, biasanya
dapat menyebabkan Kematian pada hewan lain. Selain itu saya juga pernah
membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi tikus dan menangkap
tikusnya. Ataupun kerap kali saya sengaja membiarkan adanya ular sawah yang
tinggal disekitar sawah untuk digunakan sebagai musuh alami pembasmi tikus di
sawah.
o
o
Hama apa yang sering mengganggu tanaman padi bapak? -Ya hama seperti burung
pipit yang sering memakan padi menjelang masa panen di sawah. Dan berakibat
menurunnya produktivitas hasil panen. Untuk mengatasinya maka saya membuat
orang-orangan sawah agar menakuti hama sejenis burung supaya takut dan
akhirnya pergi.
Bagaimana cara untuk mencegah hama disawah bapak? - Untuk mencegah hama,
biasanya saya sih menggunakan pupuk TSP, POSKA, dan UREA yang berguna
untuk membasmi hama. Saya juga memberi pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Saya juga pernah mencoba menggunakan pupuk organik, supaya hasilnya lebih
baik untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk yang digunakan oleh Pak Abdul Jalil beserta hasil Panen
Pupuk “Plant Catalyst 2006”
o
o
o
Sebagian hasil panen Bapak Jalil
Bagaimana cara membuat pupuk organik pak? - Caranya itu dengan menggunakan
pupuk kandang yang disimpan terlebih dahulu di dalam lubang dan diberi tambahan
kapur.
Selain hama kendala apa lagi yang menyusahkan bapak dalam bertani padi
disawah? - Terkadang saya juga merasa terganggu dengan adanya gulma seperti
eceng gondok disekitar sawah, karena di dekat sawah terdapat kolam ikan. Eceng
gondok dapat menghalangi pertumbuhan padi.
Apa suka dan duka bapak selama menjadi petani? -Dukanya saya pernah
mengalami telat panen sehingga produktivitas padinya menurun. Dan juga pernah
gagal panen akibat serangan hama, dan faktor musim penghujan yang berlebihan
sehingga mengakibatkan tanaman padi terlau banyak air.
Kalau sukanya ya kalau hasil panennya melimpah bisa dijual, dan dibagi – bagikan
ke tetangga dan anak cucu saya, lalu sisanya dinikmati sendiri
Artikel dari hasil wawancara:
Wawancara mengenai Tanaman Padi
dengan Bapak Abdul Jalil
Pada tanggal 5 Mei 2014, kami berkunjung ke rumah bapak Abdul Jalil. Beliau
sudah sangat lama bekerja sebagai petani yang sekaligus pensiunan Guru PAI tingkat
SD. Beliau menjadi petani kurang lebih sejak sekitar tahun 1960. Beliau sudah sering
mengalami masalah dengan sawahnya. Dan mungkin sudah tidak asing lagi dengan
yang namanya ‘gagal panen’.
Beliau merupakan seorang petani yang menanam berbagai macam tanaman,
seperti cabai, timun, terong, umbi-umbian, kangkung, jeruk purut, dan yang utama
adalah tanaman padi di sawah. Bapak Jalil, begitu panggilan akrabnya, pernah
mempunyai masalah saat bertani padi, yaitu ketika serangan hama yang menyulitkan
petani. Jenis hama yang menyerang padi beliau adalah seperti hama wereng, tikus,
belalang, keong/bekicot, burung pipit, dan hewan kecil lain yang biasanya mencari
makan di sawah.
Untuk memberantas hama, beliau biasanya menggunakan pestisida
secukupnya. Penggunaan pestisida secara berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan padi, dan jika sudah berada di atas normal, dapat menyebabkan
kematian hewan yang lain. Selain itu untuk membasmi hama, beliau mengatasi
dengan membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan
menangkap tikusnya. Ataupun beliau kerap kali sengaja membiarkan adanya ular
sawah tinggal disekitar sawahnya untuk digunakan sebagai musuh alami pembasmi
tikus di sawah. Serangan hama dapat menyebabkan terjadinya gagal panen karena
mengganggu pertumbuhan padi. Bahkan beliau pernah mengalami telat panen,
sehingga produktivitas padinya menurun.
Hama yang sering mengganggu tanaman padi Pak Abdul Jalil adalah hama
seperti burung pipit yang sering memakan padi milik Pak Jalil di sawah yang dapat
mengganggu pertumbuhan padi. Karena mereka sering memakan padi milik Pak
Abdul Jalil, maka beliau membuat orang-orangan di sawah agar menakuti burung pipit
supaya takut dan akhirnya pergi. Beliau juga pernah mengalami gagal panen, karena
terkena serangan hama. Untuk mencegah hama, beliau biasanya menggunakan
pupuk TSP, POSKA dan UREA untuk membasmi hama dan juga memberi pupuk untuk
menyuburkan tanaman. Pak Jalil juga pernah menggunakan pupuk organik, katanya
agar baik bagi pertumbuhan tanaman. Beliau juga menjelaskan bagaimana membuat
pupuk organik. Yaitu dengan menggunakan pupuk kandang yang disimpan terlebih
dahulu dalam lubang dan diberi tambahan kapur.
“Terkadang saya juga merasa terganggu dengan adanya gulma seperti eceng
gondok disekitar sawah, karena di dekat sawah terdapat kolam ikan. Eceng gondok
dapat menghalangi pertumbuhan padi,” tutur Bapak Abdul Jalil.
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara tersebut, kami dapat menyimpulkan, bahwa hama itu
sangat merugikan bagi petani. Karena hama dapat mengganggu pertumbuhan padi.
Untuk pemberantasnya, kita dapat melakukan penyemprotan dengan pestisida
secukupnya, sesuai dengan kadar tertentu. Untuk mencegah hama, dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk organik agar padi dapat tumbuh dengan baik, walaupun
lambat, tapi hasilnya akan bagus. Selain hama, ada juga gulma yang dapat
mengganggu tumbuhan. Jenis gulmanya, diantaranya eceng gondok.
Wawancara kedua Dengan
Bapak Tri Murdjito
Hari/Tanggal
: Selasa, 6 Mei 2014
Nama Narasumber
: Tri Murdjito
Alamat
: Tamanwinangun RT 04 RW 01, Kebumen
Tanaman
: Pare
Hasil Wawancara:
Siapa nama bapak? – Nama saya Tri Murdjito
Di sini bapak menanam apa saja? – Banyak sekali yang saya tanam. Antara lain,
pare, terong, cabai, timun, dll.
o Bapak menjadi petani sejak kapan? – Sejak saya pensiun sekitar tahun 2012.
o Saya mau bertanya sedikit tentang tanaman pare ya pak? – Oiya. Silahkan.
o Semenjak bapak menjadi petani, apasih hama dari tanaman pare? – Hama dari
tanaman pare itu ulat. Biasanya ulat memakan daun pare tersebut. Selain ulat ada
juga hama lain yaitu lalat buah. Lalat buah dapat menyebabkan buah berlubang
sehingga buah dapat menguning dan membusuk di dalamnya. Di dalam buah yang
membusuk biasanya terdapat belatung. Selain ulat dan lalat buah, hama lainnya
adalah kumbang, kepik.
o Pastinya sangat merugikan. Lalu bagaimana cara pengendalian hama tersebut pak?
– Cara pengendaliannya bisa dengan disemprot menggunakan semprotan hama
yaitu jidor atau pestisida yang secukupnya. Jangan terlalu banyak, karena dapat
merusak tanaman tersebut.
o Oiya pak. Lalat buah itu seperti apa?- Lalat buah merupakan salah satu hama yang
sangat ganas pada tanaman hortikultura diantaranya mangga, belimbing, jambu,
nangka, semangka, melon, cabai dan juga pare. Selain itu masih banyak lagi.
o Apa kerugian yang disebabkan oleh hama lalat buah ini? – Kerugiannya yaitu dapat
menyebabkan rendahnya produksi dan mutu buah
o Oh. Jadi begitu. Lalu penyakit apa yang biasanya menyerang tanaman pare? –Saya
tidak tau tentang penyakit. Yang pasti lalat buah dapat menyebarkan bakteri atau
virus, sehingga membuat tanaman pare menjadi busuk dan menguning.
o Oh. Berarti bakteri yang menjadi penyakit tersebut dihasilkan dari lalat buah
tersebut? – Iyaa.
Artikel Hasil Wawancara:
o
o
Wawancara Tanaman Pare
dengan Bapak Tri Murdjito
Pada tanggal 6 Mei 2014, kami berkunjung ke rumah bapak Tri Mudjito. Beliau
bekerja sebagai petani sejak beliau pensiun pada tahun 2012 silam. Beliau sudah sering
mengalami masalah dengan kebunnya.
Beliau merupakan seorang petani yang menanam berbagai macam tanaman, seperti
cabai, timun, terong, papaya, pare dan lain-lain. Bapak Tri, begitu panggilan akrabnya,
pernah mempunyai masalah saat berkebun, yaitu ketika serangan hama yang menyulitkan
petani. Jenis hama yang menyerang tanaman pare beliau adalah seperti hama ulat, kepik,
kumbang dan juga lalat buah.
Hama yang sering mengganggu tanaman pare Pak Tri Murdjito adalah lalat buah.
Lalat buah dapat menyebabkan buah berlubang sehingga buah dapat menguning dan
membusuk di dalamnya. Di dalam buah yang membusuk biasanya juga terdapat belatung.
Lalat buah sendiri merupakan salah satu hama yang sangat ganas pada tanaman
hortikultura diantaranya mangga, belimbing, jambu, nangka, semangka, melon, cabai dan
juga pare. Selain itu masih banyak lagi. Hama ulat memakan dedaunan tanaman pare dan
dapat merusak pertumbuhan tanaman tersebut.
Untuk memberantas hama, biasanya beliau menggunakan semprotan hama yaitu jidor
atau pestisida yang secukupnya. Penggunaan pestisida secara berlebihan dapat
menghambat pertumbuhan tanaman pare, dan jika sudah berada di atas normal, dapat
menyebabkan kematian hewan yang lain. Serangan hama dapat menyebabkan terjadinya
menurunnya produksi dan mutu buah karena mengganggu pertumbuhan tanaman pare.
Beliau tidak tau banyak tentang penyakit. Namun beliau berpendapat bahwa penyakit
ditimbulkan oleh lalat buah yang menyebarkan bakteri atau virus pada tanaman pare. ”Saya
tidak tau tentang penyakit. Yang pasti lalat buah dapat menyebarkan bakteri atau virus,
sehingga membuat tanaman pare menjadi busuk dan menguning” tutur bapak Tri Murdjito
Hama Ulat Bulu
KESIMPULAN
Akibat Lalat Buah
Dari hasil wawancara tersebut, kami dapat menyimpulkan, bahwa hama itu
sangat merugikan bagi petani. Karena hama dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman pare. Oleh karena itu, untuk pemberantasnya, kita dapat melakukan
penyemprotan dengan pestisida secukupnya, sesuai dengan kadar tertentu. Selain
hama juga ada penyakit yang dapat merusak tanaman. Penyakit sendiri juga
disebabkan oleh hama itu.
Nama Kelompok :
Dini Kamilia
(09) / 8G
Melania Murjito (17) / 8G