25 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkena

CAKRA GUIDE, Domestic Tour, Recent Post, Travel Tips

25+ Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal, Terbaru yang
Wajib kamu Singgahi
Salam traveler mania sobat cakrawalatour ( referensi wisata terlengkap nusantara) - kali ini
kami ingin mengajak Anda semua berpetualang ke tempat wisata di jogjakarta yang
sekarang sedang naik daun. Di Jogja, Anda dapat menjumpai dua landmark yang telah
dinyatakan UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia, yakni Borobudur dan Prambanan.
Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia. Sementara Candi Prambanan adalah
candi Hindu termegah yang ada di Indonesia, merupakan yang terbesar pula di kawasan
Asia Tenggara. Tak kurang pula bila Anda mengeksplorasi keindahan alam wisata
Gunungkidul hingga pesona wisata Kaliurang di kaki Gunung Merapi yang menawan itu

Pembahasan kali ini kami akan merangkum destinasi wisata di jogja yang menurut kami
paling terkenal, juga terbaru dan update yang wajib Anda kunjungi.

baca juga :

wisata bandung ( 21+ Tempat Wisata di Bandung Yang
Fenomenal)


wisata semarang (ulasan lengkap 30 Tempat Wisata di
Semarang yang Harus Anda Kunjungi)
Sejumlah tempat wisata di Jogja adalah destinasi favorit yang ada dalam daftar tempat
wisata di Indonesia, terkenal di kalangan domestik hingga para turis mancanegara. Jogja
adalah daerah wisata dengan pelbagai keunikan dan kekayaan budaya yang mempesona.
Selain itu, wilayah yang dipimpin oleh seorang sultan tersebut juga memiliki keindahan alam
yang memikat serta kehidupan masyarakat lokal yang unik.
Pesona tempat wisata di Jogja bahkan dapat Anda temui dengan pengalaman wisata belanja
dan mencicipi aneka kuliner Jogja yang memikat. Membeli beberapa oleh-oleh khas Jogja
adalah salah satu kegiatan yang lazim dilakukan wisatawan yang pernah menginjakkan kaki
di kota yang disebut juga sebagai Kota Pelajar ini.

Statistik kepariwisataan Jogja membuktikan bahwa pertumbuhan kunjungan wisata ke Jogja
mengalami pertumbuhan rata-rata setiap tahun sebesar 5.8% sepanjang 2005 – 2012.
Kunjungan wisata Jogja di tahun 2012 mencatatkan angka 3.4 juta turis domestik dan 148
ribu turis mancanegara.

Tempat Wisata di Jogja
Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi
wisatawan asing. Berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah bagian selatan,

Yogyakarta mempunyai banyak tempat wisata menarik. Apa saja tempat wisata di
Yogyakarta yang wajib dikunjungi?

1. Candi Prambanan - Candi Hindu
Terindah di Dunia

Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terindah di Dunia. Fakta mengatakan
bahwa itu benar dengan dijadikannya Candi Prambanan sebagai salah satu Situs Warisan
Dunia UNESCO dan dinobatkan sebagai candi dengan arsitektur terindah. Candi ini dikenal
juga sebagai Candi Rara Jonggrang yang berbentuk ramping dengan tinggi mencapai 47
meter, merupakan daya tarik bagi para wisatawan dari seluruh dunia yang ingin melihat
betapa megahnya dan keindahan Candi Prambanan. Terletak di Desa Prambanan, 20km
timur

Yogyakarta,

tepatnya

di


perbatasan

antara

Yogyakarta

dan

Jawa

Tengah.

Candi Prambanan terdiri dari candi-candi berikut:

3 Candi Trimurti sebagai candi utama, yang dipersembahkan untuk Siwa, Wisnu dan
Brahma.

3 Candi Wahana yang terdiri dari Candi Nadia, Garuda dan Angsa.

2 Candi Apit yang berada di barisan-barisan Candi Trimurti dan Candi Wahana di

bagian utara dan selatan.

4 Candi Kelir yang berada di 4 penjuru mata angin yakni tepat di balik pintu masuk
halaman dalam / zona inti.

4 Candi Patok berada di 4 sudut halaman dalam / zona inti.

224 Candi Perwara tersusun dalam 4 bagian / barisan konsentris berdasarkan jumlah
candi dari barisan terdalam / zona inti sampai terluar, yakni 44, 52, 60, 68.

Wisata ke Candi Prambanan.

Candi Prambanan sendiri menjadi objek wisata favorit bagi wisatawan dalam negeri dan

luar negeri, seperti yang telah disebutkan. Pesonanya menjadi daya tarik tersendiri,
khususnya keindahan panorama candi di sore hari. Ya, pemandangan sore hari hingga
melihat sunset di Candi Prambanan akan menghadirkan decak kagum – meski memang di
setiap waktu Candi Prambanan yang telah ada sejak dari abad ke-9 masehi ini selalu
menarik minat.


Untuk menikmati keindahan Candi Prambanan di sore hari, Anda dapat datang sekitar
jam 4 sore dan berkeliling berjalan kaki menikmati desain arsitektur indah yang memahat
candi-candi ini. Luas wilayah Candi Prambanan adalah sekitar 39,8 ha. Daerah di sekitar
Candi Prambanan dikembangkan menjadi taman hijau dan terdapat berbagai toko yang
menjual souvenir. Tahukah Anda bahwa seperti yang telah disebutkan Candi Prambanan
tidak terletak di desa terpencil, namun Anda akan benar-benar merasa kembali ke masa lalu
dengan berbagai ritual dan masyarakatnya.

Candi Prambanan di sore hari

Untuk masuk ke Candi Prambanan maka Anda dapat membayar tiket sebesar Rp
15.000/orang, dengan biaya tambahan jika membawa kamera. Harga tiket berbeda dengan
wisatawan asing. Objek wisata sejarah ini sendiri dibuka pada jam 08:00. Anda dapat
mencapai tempat ini dengan kereta api Prambanan Express dari Stasiun Maguwo yang ada
di depan Bandara Adisucipto, pilihan transportasi lain bisa menaiki Bus TransJogja atau taksi.

Ketika berada di Candi Prambanan pada sore hari, jangan buru-buru untuk angkat kaki.
Keindahan Candi Prambanan di sore hari akan menawarkan pemandangan sunset
(matahari terbenam) di antara candi utamanya. Menakjubkan! Anda akan merasakan
ketenangan Candi Prambanan ketika menatap matahari terbenam di sini. Suasana hening

dan sakral yang keluar akan membuat Anda terpesona dan takjub. Jangan lupa untuk
mengabadikan momen tersebut!

Sebagai pengingat ketika berkunjung pada siang hari ke Candi Prambanan, bawa topi dan
payung untuk melindungi diri dari terik matahari yang menyengat. Ingat untuk mengenakan
pakaian yang sopan dan tanyakan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan di daerah wisata
ini. Mengingat Candi Prambanan merupakan daerah wisata religi yang dianggap suci oleh
umat Hindu dan masyarakat setempat.

Paket Wisata Prambanan
Kami menyediakan paket wisata Candi Prambanan dengan harga yang terjangkau dan
didukung dengan banyak pilihan kendaraan, bisa disesuaikan dengan jumlah peserta tour.
Silahkan hubungi kami untuk pemesanan paket wisata ke Prambanan dan berbagi destinasi
wisata di Yogyakarta.

paket wisata Candi Prambanan
Inilah candi Hindu terbesar di kawasan Asia Tenggara, berketinggian 47 meter dan telah
dinyatakan sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO.
Inilah pula candi Hindu paling megah yang ada di Indonesia. Candi Prambanan ini terletak di
perbatasan antara 2 provinsi, yakni Jogjakarta dan Jawa Tengah. Objek wisata Jogja ini

memiliki panorama nan memikat, sungguh eksotik di kala senja tatkala cahaya matahari
menyinari bangunan candi dengan gradasinya yang mempesona. Dari dekat, Anda dapat
menyaksikan pemandangan arsitektur dan desain candi yang begitu indah.

Candi Prambanan adalah sebuah tempat wisata di Jogja dengan riwayat yang tua. Letak
posisi candi Jogja yang satu ini dengan Candi Borobudur tidaklah berjauhan, hal ini

memberikan pesan kuat bahwa sejak dahulu kala telah terjadi keharmonisan antar pemeluk
agama Buddha dan Hindu di tanah Jawa.

Sejarah Candi Prambanan dimulai pada tahun 850 Masehi, pertama kali dibangun oleh
Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra yang berkuasa pada ketika itu. Berdasarkan Prasasti
Shivagrha yang berangka tahun 856 Masehi, candi di Jogja yang satu ini dibangun untuk
menghormati Dewa Siwa. Masih berdasarkan prasasti, Candi Prambanan pada awalnya
dinamakan Shiva-grha, yang artinya Rumah Siwa, dan selanjutnya disebut pula sebagai
Shiva-laya, yang berarti Kerajaan Siwa.

Di kawasan wisata candi Jogja ini, terdapat kompleks besar bangunan candi yang
menunjukkan bahwa Candi Prambanan adalah pusat kegiatan pemujaan dan acara
keagamaan. Penemuan reruntuhan Candi Boko yang terletak hanya 5 km arah selatan dari

lokasi Candi

Prambanan menegaskan

bahwa

kawasan

sekitar

candi

adalah

pusat

pemerintahan kerajaan Mataram Hindu dari Dinasti Sanjaya. Perlu diketahui, Candi
Boko adalah bekas kompleks istana Kerajaan Mataram Hindu pada masa itu menurut buktibukti sejarah dan merupakan pusat pemerintahan.

Rasa hormat yang besar dari masyarakat lokal terhadap candi ini memunculkan legenda

Roro

Jonggrang

yang

terkenal

itu.

2. Pantai
Parangtritis
~
Keindahan dan Pesona yang tak
lekang waktu
Indah dan magis adalah dua kata yang cocok untuk menggambarkan Pantai Parangtritis
yang terletak di pesisir pulau Jawa ini. Selain terkenal karena keindahan alamnya, pantai
yang menjadi salah satu tempat wisata andalan di Yogyakarta ini juga dikenal karena aroma
spiritualnya yang kental.


(Sumber gambar by YOGYES : Pantai Parangtritis)

Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis cocok dikunjungi sendiri, bersama pasangan terkasih, maupun keluarga.
Deburan ombak yang menyapu hamparan pasir hitam landai disertai hembusan angin khas
pantai akan membuat Anda betah berlama-lama menikmati pemandangan ini. Selain itu,
pemandangan matahari terbenamnya juga tidak kalah indah dengan Pantai Kuta di Bali.

Satu lagi yang menarik dari Pantai Parangtritis adalah adanya gumuk atau gundukan pasir di
sekitar pantai. Gumuk ini disebut sebagai satu-satunya gurun pasir di Asia Tenggara. Berada
di sini, Anda akan merasa sedang berada di Afrika karena luasnya lautan pasir dan udaranya
yang

lebih

panas

beberapa


derajat

dibanding

Video Pantai Parangtritis

daerah

sekitarnya.

Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis disebut sebagai salah satu lambang kekuatan trimurti di Yogyakarta
bersama Gunung Merapi dan Keraton Kesultanan Jogja. Pantai Parangtritis mempunyai
elemen air, Gunung Merapi mempunyai elemen api, dan keraton kesultanan berperan
sebagai penyeimbang keduanya. Jika ditarik garis lurus, ketiganya berjajar di satu garis yang
sama dari utara ke selatan.

Tak mengherankan jika pantai ini memiliki peran penting bagi Yogyakarta. Belum lagi
kepercayaan yang menyebutkan bahwa Pantai Parangtritis merupakan pintu gerbang Istana
Kerajaan Laut Selatan yang dipimpin oleh Kanjeng Ratu Kidul. Konon, ratu ini menyukai
warna hijau, oleh karena itu pengunjung pantai tidak disarankan memakai pakaian berwarna
hijau atau sesuatu yang buruk akan terjadi. Percaya tidak percaya, sebaiknya Anda
menghindari

warna

hijau

saat

berkunjung

ke

tempat

wisata

ini.

Untuk dapat menikmati keindahan tempat wisata ini, Anda cukup membayar sebesar 3.500
Rupiah

saja

per

orang.

Sejarah Pantai Parangtritis

Pantai ini pada awalnya ditemukan Dipokusumo, seorang pelarian Kerajaan Majapahit.
Dipokusumo menyepi dan melakukan semedi di sekitar pantai ini. Dari tempat semedinya, ia
melihat air yang menetes atau disebut tumaritis dari celah batu karang yang disebut
parang. Jika kedua kata ini dijadikan satu, maka terbentuklah kata Parangtritis yang berarti
air

yang

menetes

dari

celah

batu

karang.

Apa yang bisa dilakukan di Pantai Parangtritis?
Sampai sekarang, Pantai Parangtritis seolah tak pernah kehabisan pesona. Tempat wisata ini
selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah bahkan negara. Apa saja yang bisa
Anda

lakukan

di

sini?

Keliling pantai Parang Tritis

Keliling pantai Parang Tritis

Berikut

rangkumannya:

Pantai Parangtritis memiliki hamparan pasir yang luas sekali jika dibandingkan beberapa
pantai populer di Indonesia. Bila ingin berkeliling pantai, Anda dapat berjalan kaki sambil
menikmati hembusan angin dan deburan ombak di kaki Anda. Bila tidak ingin kelelahan
berjalan kaki, Anda dapat mencoba berkeliling dengan cara menunggang kuda. Tentunya
akan

memberi

Anda

pengalaman

yang

cukup

berbeda.

Bila tidak berani menunggang kuda, Anda bisa naik bendi atau kereta kuda yang sudah siap
di sekitar pantai. Naik bendi terasa biasa? Kalau begitu cobalah menyewa ATV, sejenis
sepeda motor dengan empat roda yang bisa Anda gunakan untuk berkeliling pantai sampai
ke

‘padang

pasir’.

Jangan lupa memakai kacamata untuk menghindari pasir yang masuk ke mata
Anda.

Hunting foto dan menikmati jagung bakar saat matahari tenggelam

Tak ada yang meragukan keindahan pemandangan matahari terbenam di Pantai
Parangtritis. Pantai ini akan semakin ramai pengunjung pada saat senja mendekat. Banyak
wisatawan telah menyiapkan kameranya masing-masing untuk mendapatkan gambar
terbaik

saat

matahari

terbenam.

Jika Anda lebih tak ingin memotretnya, Anda bisa duduk sambil menikmati jagung bakar dan
es kelapa muda yang banyak dijajakan di pantai ini. Yang pasti, Pantai Parangtritis akan
selalu

bisa

dinikmati

Berburu suvenir

keindahannya

dengan

cara

apapun.

Selain tersedia toko suvenir, ada banyak pedagang yang berkeliling menjajakan kerajinan
tangan khas pantai di Jogja ini. Dengan membeli suvenir yang mereka tawarkan, Anda juga
ikut membantu roda perekonomian penduduk sekitar sekaligus mendapatkan oleh-oleh
cantik

untuk

dibagikan

ke

teman-teman

nanti.

Bermain layang-layang
Angin pantai yang besar ditambah hamparan pasir luas dan landai cocok sekali untuk
menerbangkan layang-layang. Pantai Parangtritis menjadi salah satu lokasi favorit untuk
bermain layang-layang. Tak jarang tempat wisata ini juga dijadikan tuan rumah untuk
festival layang-layang tingkat daerah maupun nasional.

Ada apa lagi yang menarik dari Pantai Parangtritis?
Hal ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat bahwa Pantai Parangtritis dipercaya sebagai
gerbang masuk kerajaan ghaib di laut selatan. Pantai ini juga dijadikan lokasi berbagai ritual
baik

oleh

keraton

maupun

warga

sekitar.

Salah satu ritual yang biasa dilakukan adalah Labuhan. Dalam ritual ini, juru kunci pantai
dan utusan dari keraton akan melarung sesaji ke laut lepas dengan harapan untuk
mendapatkan

berkah,

keselamatan,

dan

ketenteraman.

Labuhan biasa dilakukan pada hari penobatan sultan juga peringatan hari penobatan setiap
satu dan delapan tahunnya. Selain itu, ritual ini juga biasa dilakukan pada saat sultan akan

menggelar

hajatan

tertentu

seperti

saat

akan

Gumuk

menikahkan

anaknya.

pasir

Gumuk pasir merupakan fenomena alam yang unik di mana gurun pasir terbentuk di daerah
yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jogja. Selain dipakai sebagai tempat wisata, gumuk
pasir ini juga dijadikan laboratorium oleh para peneliti dari dalam maupun luar negeri.

Menurut hasil penelitian, gumuk pasir terbentuk dari material vulkanik Gunung Merapi yang
terbawa sungai sampai ke laut. Material ini kemudian terbawa ombak ke daratan dan
selanjutnya terbawa angin hingga membentuk suatu gurun dengan pola guratan-guratan
khas. Proses terjadinya gumuk pasir pun tak bisa dibilang singkat, dibutuhkan waktu ribuan
tahun untuk angin membawa berton-ton pasir dan membentuk pola unik seperti gurun pasir
di

Afrika.

Gumuk pasir seringkali dijadikan lokasi pemotretan baik untuk keperluan pribadi seperti foto
prawedding atau untuk keperluan komersil seperti syuting iklan, video klip dan film.

Pemandian

air

panas

Parawedang

Masih di kawasan Pantai Parangtritis, terdapat tempat pemandian air panas yang disebut
dengan Parawedang. Tempat ini tergolong unik karena meskipun air yang keluar dari sumber
mata air ini terasa panas, namun dari hasil penelitian, tak ada kandungan sulfur atau
belerang di dalamnya. Berendam di kolam pemandian ini dipercaya bisa mengobati
berbagai

SUNSET

macam

YANG

penyakit

ROMANTIS

DI

kulit.

PARANGTRITIS

Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenangsenang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan
sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vehicle),
tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas
kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat
membawa

Anda

melintasi

gundukan

pasir

pantai.

Baiklah, ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah
bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2
ini tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis
tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto prewedding. Senja yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasan di
permukaan air semakin membangkitkan suasana romantis.

Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama
keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut
yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda
belum

pernah

bermain

layang-layang

sekalipun.

Masih enggan untuk pulang walau matahari sudah terbenam? Tak lama lagi beberapa
penjual jagung bakar akan menggelar tikar di pinggir pantai, kita bisa nongkrong di sana
hingga larut malam. Masih juga belum mau pulang? Jangan khawatir, di Pantai Parangtritis
tersedia

puluhan

losmen

dan

penginapan

dengan

harga

yang

terjangkau.

Lokasi dan transportasi
Pantai Parangtritis berlokasi di Jalan Parangtritis KM 28, Yogyakarta, atau sekitar 30 km dari
pusat kota Yogyakarta. Untuk transportasi menuju Parangtritis, Anda bisa menggunakan
kendaraan

pribadi

maupun

transportasi

umum.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengambil rute Yogyakarta – Kretek –

Parangtritis

atau

Yogyakarta



Imogiri



Siluk



Parangtritis.

Untuk transportasi umum, Anda bisa menggunakan bus yang berangkat dari Terminal
Giwangan, Yogyakarta. Bus tersebut mempunyai rute jurusan Yogyakarta – Parangtritis dan
Anda

bisa

turun

di

Pantai

Parangtritis.

3. MALIOBORO ~ yuk susuri Jalan
Karangan
Bunga
dan
Surga
Cinderamata di Jantung Kota Jogja

Banyak tempat wisata menarik yang dimiliki Kota Sang Sultan ini, salah satunya yang
sangat populer tentu saja Jalan Malioboro. Jalan sepanjang 2,5 km yang membentang
dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta ini tak pernah sepi wisatawan
setiap harinya. Jalan Malioboro berada dekat sekali dengan keraton dan disebut sebagai
salah satu titik garis imajiner yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Keraton
Yogyakarta dan Gunung Merapi.

Siapa yang menyangka jika dahulu jalanan ini hanyalah jalan sepi dengan banyak pohon
asam di tepinya. Jalan Malioboro dahulu hanya dilewati oleh warga yang ingin ke keraton,
Benteng Vredeburg ataupun ke Pasar Beringhardjo.

Malioboro

Asal nama Malioboro pun memiliki dua versi. Pertama, nama ini diambil dari
bahasa Sansekerta, yang berarti ‘karangan bunga’. Hal ini dikarenakan sepanjang
jalan dahulu dipenuhi oleh karangan bunga setiap kali keraton menggelar acara atau
hajatan. Versi kedua mengatakan bahwa nama jalan diambil dari seorang bangsawan
Inggris, Marlborough, yang tinggal di Yogyakarta antara tahun 1881-1816.

Terlepas dari mana nama Malioboro berawal, jalan paling populer di Yogyakarta ini selalu
berhasil menarik perhatian wisatawan yang datang ke kota ini. Jalan Malioboro menjadi
semacam pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan, Anda bisa menemukan
beragam suvenir khas mulai dari kaos, batik, blangkon, sandal, kerajinan tangan
sampai bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas Yogyakarta.

Photo via: IbnuPrabuAli, FeriansyahPz

Photo via: AnnaBrones

Jalan Malioboro

Kuliner di Sepanjang Jalan Malioboro

Untuk kuliner, di tempat wisata ini terdapat deretan pedagang kaki lima yang menawarkam
sajian sederhana namun nikmat. Jangan lupa mencicipi nasi gudeg yang sudah menjadi
kuliner wajib coba di Yogyakarta. Untuk minuman, nikmati es dawet yang menawarkan rasa
legit gula merah dipadu kental dan gurihnya santan kelapa. Sambil menikmati makanan
Anda, sekelompok pangamen akan datang silih berganti dengan menyanyikan lagu-lagu
yang semakin membuat Anda jatuh cinta pada Yogyakarta.

Di sepanjang jalan terdapat deretan tukang becak dan delman yang setia menunggu
pelanggan. Inilah saatnya Anda berkeliling sekitar Jalan Malioboro dengan moda transportasi
khas Yogyakarta. Tukang becak biasa menawarkan paket keliling tempat wisata sekitar
dengan biaya yang terjangkau. Delman juga bisa Anda jadikan pilihan jika ingin merasakan
pengalaman unik berkeliling Yogyakarta.

Selama di Jalan Malioboro, Anda hampir selalu bisa mendengarkan alunan gamelan Jawa
yang diputar dari kaset maupun dimainkan secara langsung oleh seniman jalanan
Yogyakarta. Tak hanya di siang hari, tempat wisata ini pun ramai di malam hari. Budaya
lesehan dan angkringan tak bisa terlepaskan dari kota cantik ini.

Sampai sekarang, Jalan Malioboro masih menjadi bagian penting dari Keraton Yogyakarta.
Jalan ini selalu menjadi lokasi kirab setiap kali keraton mengadakan sebuah acara dan
perayaan tertentu.

Apa yang
sekitarnya?

menarik

dari

Jalan

Malioboro

dan

Jalan Malioboro tak hanya tentang oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan ini terdapat
beberapa lokasi yang tak kalah menarik dibandingkan berburu oleh-oleh.

Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta merupakan pusat budaya dan pemerintahan di Provinsi DI Yogyakarta.
Keraton menjadi kerajaan sekaligus tempat tinggal keluarga Sri Sultan. Keraton dibangun
dengan perhitungan yang luar biasa matang. Setiap tata letak dan detil dari bangunannya
diatur sesuai falsafah budaya Jawa.

Keraton dibangun menghadap ke arah utara bukan tanpa sebab. Dengan menghadap utara,
berarti keraton menghadap ke Gunung Merapi. Jika ditarik garis lurus dari utara ke
selatan, maka akan muncul garis imajiner antara Gunung Merapi, Keraton
Yogyakarta dan Pantai Parangtritis.

Tak hanya menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya,
keraton juga menjadi salah satu tempat wisata budaya di Yogyakarta. Keraton dibuka untuk
umum setiap hari mulai pukul 08:30 – 12:30. Untuk hari Jum’at dan Sabtu, keraton tutup
lebih awal, yaitu pada pukul 11:00.

Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg merupakan loji tertua di Yogyakarta dari keseluruhan kompleks
bangunan indis yang ada di Kawasan Titik Nol Km. Benteng yang memiliki bastion di
keempat penjurunya ini memiliki koleksi diorama perjuangan bangsa Indonesia untuk
meraih kemerdekaan. Pada bulan Juni - Juli, Benteng Vredeburg menjadi lokasi pelaksanaan
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). Benteng Vredeburg buka hari Selasa - Minggu dengan
tiket

masuk

Rp

2.000

untuk

dewasa

dan

Rp

1.000

untuk

anak-anak.

Benteng Vredeburg merupakan sebuah museum sekaligus tempat
wisata yang berada di Jalan Malioboro. Layaknya sebuah museum, di dalam benteng
terdapat koleksi berbagai benda peninggalan masa perjuangan. Selain itu, terdapat ruang

pemutaran film perjuangan dan diorama yang menggambarkan keadaan Indonesia pada
zaman penjajahan.

Benteng ini awalnya dibangun di bawah perintah Sultan Hamengkubuwono I. Bangunan
awalnya sangat sederhana, hanya dari tanah liat dan kayu. Karena merasa terancam karena
kemajuan dan perkembangan keraton, Belanda akhirnya mengambil alih benteng ini dan
menamainya Fort Rustenburg yang kemudian berubah menjadi Fort Vredeburg atau Benteng
Perdamaian sampai sekarang.

Benteng Vredeburg buka setiap hari dengan jam buka, Selasa – Jum’at mulai pukul 08:00
sampai 16:00, dan Sabtu – Minggu mulai pukul 08:00 – 17:00. Tempat wisata ini tutup setiap
hari Senin. Untuk tiket masuk, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 2.000 Rupiah
per orang untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untuk anak-anak. Harga yang berbeda dikenakan
pada wisatawan asing, yaitu 10.000 per orang untuk dewasa maupun anak-anak.

Pasar Beringhardjo

Beringhardjo adalah salah satu pasar tradisional sekaligus tempat wisata di Yogyakarta yang
ramai dikunjungi wisatawan. Di sini, Anda bisa menemukan batik dengan beragam motif,
kerajinan

tangan,

jajanan,

aksesoris

sampai

rempah-rempah

sebagai

bahan

dasar

pembuatan jamu tradisional.

Lokasi pasar ini berdiri dahulu merupakan sebuah hutan yang dipenuhi pohon beringin. Dari
sini pula nama Beringhardjo didapat. ‘Bering’ yang berarti pohon beringin dan ‘hardjo’ yang
berarti sejahtera. Pasar Beringhardjo sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi Yogyakarta
pada zaman dahulu diharapkan bisa membawa kesejahteraan pada warga Yogyakarta.

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Daerah Ketandan yang berada di sekitar Jalan Malioboro merupakan sebuah daerah pecinan
di Yogyakarta. Keberadaan etnis Tionghoa tak dapat dipisahkan dari sejarah dan
perkembangan kota ini.

Salah

satu

wujud

eksistensi

etnis

Tionghoa

di

Yogyakarta

adalah

dengan

diselenggarakannya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta sebagai bagian dari perayaan Hari
Imlek setiap tahunnya. Acara ini bertempat di sepanjang Jalan Malioboro dan sekitarnya.
Beberapa kegiatannya antara lain karnaval barongsai, bazaar kuliner, pameran budaya,
panggung hiburan dan juga lomba karaoke lagu mandarin.

Melihat Malioboro yang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat
belanja, seorang kawan berujar bahwa Malioboro merupakan baby talk dari "mari yok
borong". Di Malioboro Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari
pernik cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah
tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik.
Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki
lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik,
hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan
tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika
pandai menawar, barang-barang tersebut bisa dibawa pulang dengan harga yang terbilang
murah.

Malioboro adalah rangkaian sejarah, kisah, dan kenangan yang saling berkelindan
di tiap benak orang yang pernah menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar
oleh jaman. Eksotisme Malioboro terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak
orang, serta memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang
ada dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah
sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap Malioboro lah yang
membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.

Yogyakarta

tak

pernah

mengecewakan

wisatawannya.

Jalan

Malioboro

selalu

siap

menyambut kapan pun Anda datang berkunjung. Jadi, kapan Anda akan menyempatkan diri

menikmati

Yogyakarta

dari

sepenggal

jalan

bernama

Malioboro?

4. Goa Jomlang - Hutan Purba
dan Cahaya Surga di Perut Bumi

Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang
terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua
Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di
rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah;
hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe
collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang
ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk
sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu
gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng
Jomblang.

Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope
technique (SRT). Oleh karena itu, siapapun yang hendak caving di Jomblang wajib
menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar kemanan caving di gua vertikal
dan harus didampingi oleh penelusur gua yang sudah berpengalaman. Bersama rekan-rekan
caver dari Jomblang Resort, YogYES pun mencoba untuk caving di gua yang eksotik ini.
Setelah memakai coverall, sepatu boot, helm, dan headlamp, seorang pemandu pun
memasangkan SRT set di tubuh YogYES sambil menjelaskan nama dan fungsinya masingmasing. SRT set tersebut terdiri dari seat harness, chest harness, ascender / croll, auto
descender, footloop, jammer, carabiner, cowstail panjang, serta cowstail pendek.

Petuangan menuju kedalaman perut bumi pun dimulai dengan berjalan meninggalkan
basecamp menuju bibir gua yang sudah disiapkan sebagai lintasan. Ada beberapa lintasan
di Gua Jomblang dengan ketinggian beragam mulai 40 hingga 80 meter. Berhubung ini
baru pertama kalinya kami menuruni gua vertikal maka lintasan yang dipilih merupakan
lintasan terpendek yang dikenal dengan jalur VIP. 15 meter pertama dari teras VIP ini
merupakan slope yang yang masih bisa ditapaki oleh kaki. Setelah itu dilanjutkan menuruni
tali sepanjang kurang lebih 20 meter untuk sampai di dasar gua. Rasa was-was yang sempat
hinggap saat melayang di udara langsung menghilang begitu menjejakkan kaki kembali di
atas

tanah.

Pemandangan yang ada di depan mata mengundang decak kagum. Jika di atas sejauh mata
memandang hanya akan menemui perbukitan karst dan jati yang meranggas, maka di perut
Gua Jomblang terhampar pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur. Aneka lumut,
paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hutan dengan
vegetasi yang jauh berbeda dengan kondisi di atas ini sering dikenal dengan nama hutan
purba. Sejak proses runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi ini terus hidup dan berkembang

biak

LUWENG
KASAT

hingga

GRUBUG,

saat

CAHAYA

SURGA

ini.

YANG
MATA

Penelusuran gua kali ini tidak berhenti di Jomblang, melainkan dilanjutkan menuju Luweng
Grubung dengan memasuki sebuah entrance (mulut gua) yang berukuran sangat besar.
Jomblang & Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter. Aneka
ornamen cantik turut menghiasi lorong ini, seperti batu kristal, stalaktit, serta stalagmit
yang indah. Tak berapa lama berjalan terdengar suara gemuruh aliran sungai dan seberkas
cahaya terang di tengah kegelapan. YogYES pun mempercepat langkah guna melihat apa
yang

ada

di

depan.

Sebuah mahakarya Sang Pencipta yang sungguh mengagumkan terpampang di hadapan.
Sungai bawah tanah yang masih satu sistem dengan Kalisuci mengalir dengan deras. Sinar
matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu
tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman gua yang gulita. Air yang
menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan.

(sumber gambar : kompas.travel)

Keterangan:

Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Gua Grubug adalah pukul 10.00 - 12.00. Sebab

pada saat itu matahari berada di atas kepala sehingga tercipta cahaya surga yang indah.

Siapapun yang hendak memasuki Gua Jomblang wajib menggunakan peralatan yang sesuai
dengan standar keamaan caving gua vertikal serta didampingi penelusur gua yang sudah
berpengalaman. Info lebih lanjut mengenai caving di Gua Jomblang dapat menghubungi
pemilik

Jomblang

Resort.

Jumlah maksimal yang diijinkan untuk masuk Gua Jomblang dalam waktu yang bersamaan
adalah 25 orang. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekosistem dan kondisi gua.

5. Arung Jeram Citra Elo
Arung Jeram Citra Elo adalah salah satu arung jeram yang ada di Yogyakarta. Arung Jeram
Citra Elo adalah arung jeram yang paling cocok untuk keluarga atau pemula karena arusnya
yang tidak berbahaya bila dibandingkan dengan sungai lain di sekitar Yogyakarta. Selain itu
Arung Jeram Citra Elo juga dapat dimainkan kapan saja, tidak seperti sungai lain di
Yogyakarta yang kebanyakan hanya dapat diarungi pada saat musim hujan saja.

Kegiatan arung jeram atau rafting merupakan salah satu kegiatan olah raga air yang
dilakukan secara berkelompok. Arung Jeram dianggap sebagai kegiatan yang membutuhkan
skil khusus sehingg tidak semua orang bisa melakukannya. Seiring dengan waktu olah raga
arung jeram mulai banyak dinikmati dan bermunculan di bebagai biro wisata dan perjalanan
yang akan mengelola perjalanan anda dengan menawarkan paket seperti fun rafting.
Kegiatan yang dahulu dianggap cukup membahayakan sekarang berubah menjadi oleh raga
yang sangat mengasyikkan dan menyenangkan.

Sebut saja Sungai Elo yang yang sering dipakai untuk mengadakan acara olah raga air
terutama arung jeram. Sungai ini memiliki jeram-jeram dengan kelas II –III atau masuk
tingkatan grade sedang dengan tingkat bahaya yang rendah. Bagi pemula sungai Elo ini
cocok untuk tempat belajar arung jeram sekalipun anda tidak bisa berenang.

Menyusuri arung jeram magelang sungai Elo dibutuhkan waktu 2-3 jam. Pemberangkatan
berawal dari garis start di Desa Blondo hingga sampai di gariis finish di Desa Mendut.

Biasanya kegiatan ini ramai diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu. Dalam melakukan
pengarungan , kalau diperlukan wisatawan dapat menyewa pemandu atau operator yang
membuka dua trip atau sesion setiap harinya. Trip pertama mulai pukul 08.00 WIB dan Trip
kedua pukul 14.00 WIB. Pada awal dann akhir musim hujan merupakan saat yang paling
tepat untuk melakukan pengarungan karena volume air sungai sudah mulai naik tetapi
belum banjir.

Sebenarnya melakukan arung jeram sangat mudah dilakukan, hanya butuh sedikit
keberanian lebih dan stamina yang prima untuk dapat melakukannya. Sebelum kegiatan ini
diimulai, para peserta akan diberi pengarahan dan penjelasan singkat yang dberikan oleh
pihak operator penyelenggara. Pengarahan yang diberikan berkisar pada teknik-teknik dasar
yang harus di ketahui misalnya cara menggunakan dayung serta tips keamanan bila
tercebur ke sungai. Pengarungan berisi 5 orang dan akan dipandu oleh skipper atau juru
mudi dan dikawal oleh perahu lain yang bertugas sebagai tim penyelamat.

Selama pengarungan di Arum Jeram Magelang Sungai Elo anda dapat melihat lima
bentuk jeram dengan bentuk yang bebeda beda. Anda harus dalam posisi siap bepegangan
kuat saat melewati jeram,, anda bisa terjengkang dalam posisi duduk bila anda lengah. Saat
melintasi jeram tak jarang perahu akan tersangkut dengan batu besar dan seluruh peserta
yang merupakan team harus berusaha keras untuk melepaskan perahu tesebut dari jepitan
batu besar. Moment seperti itu merupakan saat yang menegangkan dan menantang.

Saat menyusuri sungai Elo dengan mengunakan perahu, anda dapat sekalian menikmati
keindahan pemandangan yang berada pada tepian sungai. Air sungai yang kecoklatan
belum tercemar sampah karena air bercampur lumpur akibat hujan di hulu. Jika anda
beruntung, anda bisa melihat beberapa satwa yang sedang menampakkan diri waktu
mencari makan seperti biawak dan kura-kura. Setelah selesai melakukan pengarungan,
anda dapat melanjutkan perjalanan menuju candi Mendut atau candi Borobudur karena
letaknya cukup dekat dengan garis pemberhentian perahu.

Lokasi

Garis Start atau titik pemberangkatan arung jeram berada di Desa Blondo dan berakhir
sampai ke Desa Mendut. Kedua desa tersebut masuk wilayah Kecamatan Mungkid
Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Akses

Arum Jeram Magelang dimulai dari Desa Blondo yang merupakan garis start terletak tak
jauh dari Jalan Raya Jogja Magelang sehingga dapat mudah diekses dari berbagai arah.

Harga Tiket
Untuk mendekati dan memasuki sungai ini tidak dipungut beaya. Biaya baru dikeluarkan
apabila anda menyewa peralatan untuk melakukan pengarungan. Biaya untuk menyewa
perahu dengan segala perlengkapannya adalah berkisar 100 ribu – 150 ribu per 2-3 jam.
( sept 2010 )

Fasilitas
Jika anda menggunakan jasa adventure team , akan mendapatkan perahu karet, pelampung,
helm dan thorwing bag ( tali yang mengapung kesungai )yang akan dipergunakan apbila ada
temen kita yang tercebur ke sungai. Ditambah lagi ada skipper yang bertugas memandu di
setiap kapal dan tim penyelamat atau rescue team yang siap bergerak cepat bila ada
peserta yang jatuh tercebur ke sungai. Fasilitas lainya berupa asuransi, jasa penjemputan di
jembatan Blondo kembali ke titik pemberangkatan, foto kegiiatan, snack dan makan siang..

Sebelum melakukan pengarungan biasanya diawali dengan pelatihan pemanasan yang
berupa games ringan yang di pandu oleh team outbond.

Jika berminat wisata air dengan kegiatan arung jeram magelang sungai elo ini bisa
menjadi paket wisata anda di Jogja bersama rekan-rekan anda. Hubungi Kami untuk
informasi lebih lanjut.

6. Keraton Yogyakarta~ Istana
Budaya dan Keindahan Jawa

Keraton Yogyakarta adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang ramai dikunjungi.
Keraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan bersejarah kesultanan Yogyakarta yang
ditinggali oleh Sultan dan keluarganya. Selain dapat menikmati arsitektur kesultanan kuno,
anda juga dapat berkunjung ke museum yang mempunyai koleksi barang-barang kesultanan
Yogyakarta yang sebagian merupakan hadiah dari raja Eropa. Apabila anda ingin datang
mengunjungi tempat wisata ini, datanglah agak pagi karena Keraton Yogyakarta buka dari
jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang saja.

Keraton

Ngayogyakarta

Hadiningrat

atau

Keraton

Yogyakarta (bahasa

Jawa: Hanacaraka, ꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋꧋
꧋꧋꧋꧋
꧋꧋꧋꧋꧋, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat)
merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara
resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan
keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang
masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah
satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang

menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja
Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan
salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah
dan lapangan serta paviliun yang luas

Keraton

Yogyakarta

(Jogja) atau

sering

disebut

dengan

Keraton

Ngayogyakarta

Hadiningrat terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Indonesia. Karena
tempatnya berada di tengah-tengah Jogja, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung
Merapi dan Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya. Keraton atau Kraton
Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa.
Ketika kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama
di Demak, lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan
Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono
I.

Hingga

sekarang,

keraton

Jogja

masih

menyimpan

kebudayaan

yang

sangat

mengagumkan.

Taman Depan Keraton Jogjakarta
Dalam

perkembangannya,

Keraton

Jogja

banyak

mengalami

masa

pasang

surut

kepemimpinan dan terjadi perpecahan. Yang paling terkenal adalah perjanjian Giyanti pada
tahun 1755, dimana kerajaan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu wilayah timur yang sekarang
menjadi keraton surakarta (solo – petualangan selanjutnya ) dan wilayah barat yang disebut
dengan Keraton Jogjakarta. Namun, Keraton Jogja juga banyak menyimpan sejarah yang tak
bisa dilupakan begitu saja oleh bangsa Indonesia, termasuk dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Cukup banyak untuk di kaji dan ditulis.

Keraton Jogjakarta

Selain itu, Keraton Jogja sangat kental dengan warisan budaya etnik jawa yang sangat
menajubkan yang masih bisa di temukan di sekitar dan dalam keraton sendiri. Ketika
Petualang ke Keraton Jogja maka, itulah gambaran sederhana tentang budaya dan
keindahan tanah jawa. Semua hampir terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan
sangat memukau. Bagaimana tidak, di Keraton masih banyak menyimpan tentang berbagai
kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk rumah ala jawa yang indah. Tidak
berhenti disitu saja, di Keraton Jogja juga mempertunjukkan bagaimana supelnya orang jawa
dalam berkomunikasi dan bersapa dengan semua orang yang datang disana. Sangat eksotis
dan menarik.

Keraton Jogja
Untuk menuju Keraton Jogja sangat mudah, karena letaknya persis di pusat kota Jogjakarta.
Walaupun begitu, Petualang juga harus cekatan dan bisa menghafal rute yang bisa di lewati
untuk menuju Keraton Jogja. Untuk Petualang yang melaju dari Semarang atau Wonosobo
(kretek – langsung ke ring road barat) silakan melewati rute :

Ungaran– Ambarawa –

Magelang – Jl magelang jogja – Terminal Jombor – Jl Diponegoro (Tugu Jogja belok kanan) – Jl
Mangkubumi – Jl Malioboro – Jl Ahmad Yani – Jalan Senopati – Jl Brigjend Katamso – Jl Ibu
Roswo – Jl William – Jl Kesatriyan – Keraton Jogja. Untuk yang dari Solo atau Klaten atau
Kebumen juga hampir sama hanya berbeda cara rute masuk dalam kota saja. Tidak usah
pusing, karena plang jalan di Jogjakarta sangat membantu menemukan Keraton Jogja.

Keraton Jogjakarta
Tiket masuk ke Keraton Jogja sangat terjangkau, hanya menyisihkan uang sekitar Rp.
10.000,- bisa menikmati hampir semua lingkungan istana yang berdiri megah dan indah.
Petualang di haruskan untuk tidak memakai topi atau kaca mata bila masuk ke lingkungan
keraton, bukan apa-apa hanya untuk menghormati kebudayaan jawa. Jam berkunjung ke

Keraton untuk hari Ahad dan hari lainnya di batasi dari jam 07 am – 12 am. Tips : Silakan
untuk datang ke Keraton Jogja sekitar jam 9, karena ada pementasan tari khas jawa seperti
Serimpi yang dilakukan secara apik dan menajubkan.

Pagelaran Tari di Keraton Jogja
Istana Jogja, sebagai representasi dari budaya jawa bisa ditemukan ketika Petualang masuk
ke dalam Keraton, seperti pergelaran tari-tari jawa tentang berbagai cerita (babad tanah
jawa, epic ramayana) yang dipentaskan oleh penari yang handal dan mampu memukau
menarik penonton seperti terbawa suasana sakral yang sangat menghipnotis. Di iringi suara
gemelan yang mengalun indah bercampur dengan bait-bait jawa dilantunkan indah oleh
pesinden dan warangono Keraton Jogja. Selain tari, juga disajikan pentas wayang orang yang
sangat menarik untuk di lihat, wayang orang ini berbeda dengan kebanyakan karena
gerakannya hampir mirip dengan gerakan ballet. Pementasan tari jawa tersebut dilakukan di
tempat terbuka mirip dengan pendopo Keraton, jadi petualang bebas leluasa menyaksikan
dari berbagai sudut. Kesempurnaan dari sebuah budaya jawa, tarian yang indah layak untuk
dilihat.

Taman Istana Keraton Jogja

Melihat sudut Keraton yang lain seperti Kedhaton, dimana kedhaton ini merupakan
tempat bertemunya Raja dengan semua pemangku Keraton. Dengan suasana bangunan
joglo yang indah dengan beberapa ornamen ala jawa arab yang menghiasi di setiap tembok
dan pilar, juga berbagai macam tanaman rindang menambah suasana sakral jawa lebih
sejuk dan menarik. Pilar-pilar yang berjajar sedemikian rupa menambah gagah dan kuatnya
Keraton Jogja waktu itu. Beberapa bangunan taman juga menghiasi setiap sudut komplek
Kedhaton Keraton Jogja. Ada yang menarik dikomplek Kedhaton tersebut, ketika Petualang
masuk pintu area Karaton maka akan selalu bertemu dengan para penjaga (pekerja khusus)
Keraton atau yang biasa di sebut dengan Abdi Dalem.

Abdi Dalem tersebut tidak boleh atau dilarang untuk mungkur (ina : membelakangi
Kedhaton). Jadi sang Abdi Dalem akan selalu menghadap ke arah Kedhaton, bukan
membelakangi kedhaton. Ketika Penulis tanya alasanya, maka dengan bahasa jawa khas
dan menarik secara ringkas sang Abdi dalem mengatakan bahwa Kedhaton merupakan
simbol Raja, disana tempat Raja duduk dan begitulah salah satu cara untuk menghormati
kepada Raja. Menarik sekali bukan?

Abdi dalam dan wisatawan

Didalam Keraton juga disajikan berbagai budaya jawa yang indah seperti batik yang
merupakan warisan budaya jawa yang sudah diakui secara internasional. Beberapa lukisan,
keris, foto raja-raja jawa, silsilah raja jawa, dan berbagai hasil budaya jawa. Ketika masuk di
rumah batik, disana dilarang untuk memotret. Karena semua motif batik disana merupakan
ciri Keraton Jogja yang merupakan simbol dari istana jawa yang hanya boleh dicetak dan
dipakai di lingkungan istana saja. Beragam motif batik istana sangat menarik memang,
desain yang khas dan berbeda dengan kebanyakan batik.

Museum Keraton Jogja
Beberapa alat gamelan juga ditampilkan di Istana Jogja, gamelan berasal dari kata gamel
yang berarti memukul. Gamelan sendiri merupakan alat musik khas jawa dimana permainan
musik ini dilakukan dengan mengunakan alat seperti kenong, kempul, kendhang, gong,
suling, kecapi dan lain sebagainya. Gamelan sendiri dimainkan bersama penyanyi yang
disebut dengan Sinden (perempuan) atau Warangono (lelaki) seperti yang di pentaskan

ketika masuk ke komplek Istana Jogja dimuka. Ketika memasuki ruang lukisan, banyak
dijumpai lukisan bersejarah seperti raja-raja jogja, istri dan anak-anak raja jogja, lukisan
tentang kemerdekaan, dan berbagai macam pengambaran tentang keraton. Jika Petualang
masuk ke area lukisan jangan lupa untuk masuk ke lukisan yang sakral dan penuh misteri,
begitu kata abdi dalem. Lukisan tersebut hanya ada beberapa saja, di tempatkan tersendiri.

Taman

Misterinya adalah ketika petualang melihat lukisan raja jawa tersebut, maka lihat sepatu
slop yang dipakai sang raja, ketika Petualang berada di sebelah kiri lukisan maka sepatu
tersebut akan mengarah ke arah petualang. Nah, cobalah untuk berjalan ke sebelah kanan
sambil melihat arah sepatu Raja tersebut, ajaib memang, sepatu itu seolah-olah mengikuti
kemana Petualang melangkah. Dari sudut manapun melihat, sepatu tersebut selalu
mengarah kemanapun ke arah orang yang melihat.

Keraton Jogja sendiri sangat sejuk dan nyaman, jadi Petualang ndak usah takut apabila lelah
dan capek. Karena rindangnya pepohonan dan kursi gazebo tersedia disana untuk dudukduduk dan bersantai sejenak ketika habis berjalan disekitar Istana. Keraton Jogja, budaya
dan keindahan jawa ada disana. Jadi, jadwalkan kesana apabila Petualang berada di
Jogjakarta

7. Pesona Gembira Loka Zoo
“Bukan Sekedar Rekreasi”

[ ulasan sumber : kompasiana ] - [sumber gambar : google]

Di kota Gudeg Yogyakarta, berdirilah sebuah kebun binatang yang menyuguhkan berbagai
pemandangan menarik seputar alam, satwa, wahana permainan dan berbagai hiburan
lainnya. Gembira Loka Zoo, kebun binatang yang terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya
di antara jalan Kebun Raya dan jalan Veteran ini telah berhasil menarik banyak wisatawan,
baik domestik maupun luar negeri. Gembira Loka Zoo dalam beberapa tahun terakhir ini
mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tempat ini memang memiliki daya tarik
tersendiri sehingga membuat para wisatawan hobi untuk berkunjung di tempat yang penuh
dengan wahana permainan ini. Kebun raya ini kini menjadi salah satu tempat wisata yang
‘sangat diperhitungkan’ oleh para wisatawan saat berada di Yogyakarta. Saya sendiri punya
banyak cerita menarik tentang Gembira Loka Zoo, dengan berbagai keistimewaannya,
kuliner yang mantab dan tentunya berbagai wahana serta atraksi menarik satwa-satwa
disana. Lalu, apa saja keistimewaan kebun binatang Gembira Loka ini? Yuk, ikuti cerita saya
selanjutnya :)

Kebun Binatang Gembira Loka adalah kebun binatang yang berada di Yogyakarta. Berisi
berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti orangutan, gajah asia, simpanse,
harimau, dan lain sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi
yang mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun Binatang
Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.

Sejarah Gembira Loka Zoo

Loka artinya tempat, gembira ya gembira. Syahdan, hampir setengah abad yang lalu Sri
Sultan Hamengku Buwono IX mewujudkan keinginan pendahulunya untuk mengembangkan
‘Bonraja’ tempat memelihara satwa kelangenan raja menjadi suatu kebon binatang publik.
Maka didirikanlah Gembira Loka diatas lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan
lindung. Disitu terdapat lebih dari 100 spesies satwa diantaranya 61 spesies flora.

Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka sangat mudah
dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari beberapa hewan macan
tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat karena mengganggu desa dan sebagian
berasal dari lereng merapi yang hutannya terbakar akibat awan panas.

Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini, dikabarkan
bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo untuk pertukaran
hewan, yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu berusaha memberikan
yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta kelestarian alam. Beberapa kali didengar
bahwa gajah melahirkan, burung kakatua menetaskan telurnya, serta kuda pacu melahirkan
anaknya.

Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang terurus. Banyak
fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan dari tiket masuk sangat kecil
dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.

Namun, sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan merekonstruksi kebun
binatangnya.

Bahkan,

sampai

tahun

2012

ini

sedang

dalam

proses

pembuatan

untuk "Taman Burung" dan sedangkan untuk"Taman Reptil dan Amfibi" sudah dalam
tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang asongan pun sudah mulai dibenahi, agar
terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu, GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah
yang lebih banyak.

Gembira Loka Zoo kini Lebih Mempesona

Tahukah Anda bahwa Gembira Loka yang sekarang
sangat berbeda dengan Gembira Loka yang dulu?
Dulu satwanya monoton, tidak ada penambahan satwa baru hingga beberapa tahun. Arena
bermainnya terbatas. Kapal di danaunya juga sudah usang dan tak menarik. Cat bangunan
yang memutari tempat wisata tersebut juga sudah pudar karena sudah lama tidak diadakan
renovasi. Tapi sejak diadakan pemugaran besar-besaran, Gembira Loka menjadi tempat
wisata yang lebih unik, spesial dan menyenangkan. Keseriusan pengelola kebun binatang
Gembira Loka ini terlihat dari penataan ruang yang begitu ciamik, suguhan alam yang

begitu menarik, variasi satwa yang semakin beragam dan unik serta Informasi mengenai
binatang yang dipamerkan juga lebih lengkap dan representatif.

Suguhan ‘Wis