Impor dan Krisis Kedelai Indonesia tahun
Kata Pengantar:
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi
Makro ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu
besar.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang ada pada
makalah ini. Oleh karena itu kami menerima adanya kritik dan saran yang dapat
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk semua
pembaca.
Tim Penyusun.
Page
1
Daftar Isi
Kata pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................5
Bab II Landasan Teori
2.1 Hukum Permintaan dan Penawaran...................................................................6
2.2 Perdagangan Internasional.................................................................................6
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional..................................................................6
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional...................................................7
2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif..................................................................8
Bab III Tampilan Data.............................................................................................9
Bab IV Analisis
4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia...........................................10
4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah untuk Menangani Krisis Kedelai...............10
4.3 Akibat dari Impor yang Dilakukan Pemerintah...............................................11
Bab V Simpulan dan Saran....................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................14
Page
2
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang:
Sirkulasi aliran pembayaran dari dalam atau ke luar negeri, terutama dalam
aktivitas ekpor-impor merupakan hal yang penting dan bermanfaat. Dengan
adanya ekspor-impor, suatu negara dapat memenuhi permintaan akan suatu barang
atau jasa yang tidak tersedia di negaranya, dan dapat menyalurkan kelebihan
penawaran akan suatu barang atau jasa ke negara lain yang membutuhkan.
Salah satu perwujudan kerjasama perekonomian antar Negara adalah
dengan adanya aktivitas ekspor-impor. Ekspor-impor memiliki peranan yang
sangat penting dalam perekonomian antar Negara, karena selain mencukupi
kebutuhan masyarakat yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh Negara dengan
melakukan aktivitas impor, juga dapat menambah pendapatan Negara dengan
devisa yang diperoleh dari aktivitas ekspor.
Contoh penting aktivitas ekspor-impor di Indonesia adalah permasalahan
impor
kedelai.
Indonesia
merupakan
negara
agraris
dengan
mayoritas
penduduknya bekerja pada bidang pertanian. Salah satu hasil dari pertanian
tersebut adalah kedelai, yang menjadi salah satu komoditas utama dan penting
bagi masyarakat Indonesia. Kedelai merupakan bahan baku pembuatan tempe dan
tahu, yang menjadi makanan yang digemari dan dikonsumsi secara umum di
Indonesia. Permintaan akan kedelai di Indonesia pun tinggi, namun berbanding
terbalik dengan penawarannya dari petani kedelai lokal yang rendah. Untuk
memenuhi permintaan kedelai yang tinggi dan menjaga stabilitas harga kedelai,
maka dilakukan impor kedelai dari luar negeri.
Page
3
Hal ini merupakan suatu yang ironis, karena Indonesia terkenal dengan
hasil alamnya yang melimpah, namun pada kenyataannya masih saja perlu
dilakukan impor bahkan untuk hasil pertanian seperti kedelai, yang notabene
merupakan salah satu hasil alam andalan dan utama bagi Indonesia.
Melihat kenyataan ini, timbul rasa penasaran dan ingin tahu, mengenai
alasan dan latar belakang terkait dengan permasalahan impor kedelai, dan
kurangnya penawaran kedelai dari petani lokal, yang akan dibahas selanjutnya
pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya krisis kedelai di Indonesia?
2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan Pemerintah untuk menangani krisis
kedelai yang terjadi di Indonesia?
3. Apa akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang ada kita dapat menuliskan tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab terjadinya krisis kedelai di Indonesia.
2. Mengetahui cara yang dapat Pemerintah lakukan untuk menangani krisis
kedelai yang terjadi di Indonesia
3. Mengetahui akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap Indonesia, baik dari produsen maupun konsumen kedelai.
1.4 Manfaat Penulisan
Page
4
Adapun terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil atau dipelajari dari
makalah ini adalah:
1. Dapat memberikan informasi mengenai perkembangan produksi kedelai di
Indonesia
2. Mengetahui kondisi persediaan kedelai di Indonesia
3. Memberikan informasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan terkait ekspor
dan impor khususnya kedelai
4. Menjadi bahan referensi bagi kaum civitas akademika yang lain.
Bab II
Landasan Teori
Page
5
2.1 Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum penawaran berlaku jika harga naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan meningkat, begitu pula sebaliknya jika harga turun maka jumlah
barang yang ditawarkan akan turun. Hukum permintaan berlaku jika harga naik,
maka jumlah barang yang diminta akan turun, begitu pula sebaliknya jika harga
turun maka jumlah barang yang diminta akan naik.
2.2 Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah transaksi perdagangan yang dilakukan
seorang penduduk di suatu negara, dengan penduduk yang ada di luar negeri.
Perdagangan Internasional dapat menjadi pendorong majunya sektor industri,
transportasi, dan investasi perusahaan multinasional.
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional
Adapun manfaat perdagangan internasional antara lain:
Dapat menjalin hubungan yang baik antar negara yang melakukan
perdagangan internasional.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang jenisnya sama dengan yang diproduksi di
negara lain, tapi terkadang memang lebih baik jika negara tersebut
mengimpor barang dari luar negeri, karena adanya pertimbangan kualitas
dan keunikan.
Page
6
Memperluas pasar dan menambah profit. Kadang para pengusaha tidak
memanfaatkan faktor produksinya dengan maksimal karena khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang berakibat pada turunnya harga produk
perusahaan. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
memanfaatkan faktor produksinya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan caracara manajemen yang lebih modern dari negara lain.
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional
adalah sebagai berikut:
Faktor sumberdaya alam yang ada di dalam negeri
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri yang tidak
dapat dipenuhi sendiri oleh negara.
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi antar negara
Adanya kelebihan produksi suatu produk dalam negeri sehingga
perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Adanya
perbedaan
keadaan
antar
negara
seperti sumber
daya
alam, iklim, tenaga kerja, budaya, & jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Page
7
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke pasar internasional yang
termasuk didalamnya adalah penjualan produk domestik di pasar luar negeri,
dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak
tersedia di luar negeri, dan menjual barang yang memiliki jumlah banyak di dalam
negeri, keluar neger. Eksportir membuat produk di suatu Negara untuk
mendistribusikan dan menjualnya ke Negara lain
Impor adalah kegiatan membeli barang dari pasar internasional yang
termasuk didalamnya adalah penjualan produk luar negeri di pasar domestik,
dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak
tersedia di dalam negeri. Importir membeli produk di pasar asing dan
membawanya ke Negara domestic untuk dijual kembali.
Tarif adalah pajak pemerintah terhadap barang yang masuk ke dalam
negeri, yang bertujuan untuk menaikkan harga barang impor, menambah devisa
bagi negara, dan melindungi produsen dalam negeri.
Page
8
Bab III
Tampilan Data
Berikut adalah tampilan data terkait total produksi kedelai dan luas lahan
untuk menanam kedelai di Indonesia tahun 2005-2013
Tabel Luas Panen- Produksi Tanaman Kedelai Provinsi Indonesia
Provinsi
Jenis Tanaman
Tahun
Luas Panen(Ha)
Produksi(Ton)
Indonesia
Kedelai
2005
621541.00
808353.00
Indonesia
Kedelai
2006
580534.00
747611.00
Indonesia
Kedelai
2007
459116.00
592534.00
Indonesia
Kedelai
2008
590956.00
775710.00
Indonesia
Kedelai
2009
722791.00
974512.00
Indonesia
Kedelai
2010
660823.00
907031.00
Indonesia
Kedelai
2011
622254.00
851286.00
Indonesia
Kedelai
2012
567624.00
843153.00
Indonesia
Kedelai
2013
554132.00
807568.00
(Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia)
Bab IV
Page
9
Analisis
4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia
Naiknya harga kedelai pada tahun 2012-2013 disebabkan oleh permintaan
kedelai yang tinggi dan tidak dapat dipenuhi oleh produsen kedelai dalam negeri
karena kurangnya lahan yang dimanfaatkan untuk menanam kedelai. Kekurangan
lahan yang dimanfaatkan merupakan akibat dari rendahnya harga kedelai pada
tahun-tahun sebelum tahun 2010, sehingga para petani kedelai kehilangan minat
memanfaatkan lahan untuk menanam kedelai, sesuai dengan hukum penawaran.
Hal ini menyebabkan produksi kedelai nasional menurun, bahkan
mencapai angka minus dari tahun-tahun sebelumnya. Produksi kedelai menurun
maka berdampak pada produksi tempe dan tahu yang menurun, padahal tahu dan
tempe merupakan makanan pokok masyarakat menengah ke bawah. Dengan
begitu ketika pasokannya menurun, masyarakat menengah ke bawah menjadi
kekurangan bahan pangan.
Tempe dan tahu menjadi
sulit diproduksi dan
dikonsumsi, menyebabkan kelangkaan dan akhirnya menaikan harga kedelai pada
tahun-tahun setelah tahun 2009.
4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah dalam Mengatasi Krisis Kedelai di
Indonesia
Kurangnya pasokan kedelai, dan kenaikan harga kedelai membuat
pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif impor kedelai dari yang
semula 5% menjadi 0%. Diharapkan dengan memberlakukan kebijakan ini dapat
meningkatkan jumlah impor kedelai yang masuk ke Indonesia dan menurunkan
harga kedelai di pasaran dalam negeri. Bila harga kedelai turun, diharapkan
produsen tempe dan tahu kembali menggiatkan usahanya dan memenuhi
permintaan masyarakat yang mengonsumsi kedelai.
Kebijakan ini bila berhasil diberlakukan maka akan sangat efektif untuk
mengurangi harga kedelai di pasaran, karena pasokan kedelai yang diminta dapat
Page
10
dicukupi, dengan meningkatnya persediaan kedelai di Indonesia. Melalui
kebijakan ini pula pemerintah dapat menjalin hubungan yang baik dengan negaranegara pengekspor kedelai, sehingga dikemudian hari untuk menambah pasokan
kedelai di Indonesia tidak akan sulit.
4.3 Akibat dari Impor Kedelai yang Dilakukan Pemerintah
Kebijakan pembebasan bea masuk untuk kedelai ini memiliki dampak
positif yaitu:
1. Dapat mencukupi permintaan kedelai di Indonesia bagi masyarakat yang
mengonsumsi kedelai
2. Dapat menurunkan harga kedelai di pasaran karena pasokannya tercukupi
3. Dapat menggiatkan petani kedelai untuk berproduksi kedelai
Namun ada juga dampak negatif dari pembebasan bea masuk untuk
kedelai ini seperti:
1. Terancamnya pendapatan produsen kedelai dalam negeri, karena pembeli
akan memilih untuk membeli kedelai impor yang berkualitas tinggi namun
dengan harga yang lebih murah, daripada kedelai lokal dengan kualitas
biasa namun dengan harga yang tinggi.
2. Bila kedelai yang diimpor memiliki kualitas rendah maka akan merugikan
konsumen yang mengonsumsi kedelai di Indonesia
3. Hilangnya penerimaan devisa negara dari bea masuk kedelai.
Bab V
Simpulan dan Saran
Page
11
Dari kasus ini dapat kita simpulkan bahwa kedelai merupakan komoditas
penting di Indonesia,
karena kedelai merupakan makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik oleh kaum menengah ke atas dan
terutama kaum menengah kebawah. Oleh sebab itu pemerintah harus selalu
mengontrol persediaan dan harga kedelai di pasaran, serta melakukan tindakan
yang dapat mengurangi harga kedelai di pasaran dan meningkatkan persediaan.
Petani kedelai juga harus terus menanam kedelai agar permintaan akan
kedelai dari para produsen tahu, tempe, kecap, susu kedelai terpenuhi, dan
Indonesia tidak perlu lagi mengimpor kedelai dari luar negeri.
Daftar Pustaka
Nurhayat, Wiji. 2013. Besok Aturan Pembebasan Bea Masuk Impor
Kedelai
Terbit,
Page
12
(Online),
(http://finance.detik.com/read/2013/09/30/171551/2373521/1036/besokaturan-pembebasan-bea-masuk-impor-kedelai-terbit, diakses 26 November
2013).
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013. Tabel Luas Panen- ProduktivitasProduksi
Tanaman
Kedelai
Provinsi
Indonesia,
(Online)
(http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php, diakses 26 November 2013)
Sulistyawati, Laeny. 2013. Kementan: Pengembangan Kedelai Nasional
Menemui
Banyak
Kendala,
(Online),
(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/09/19/mtd7mgkementan-pengembangan-kedelai-nasional-menemui-banyak-kendala,
diakses 26 November 2013).
Case, Karl E., Fair, Ray C., & Oster, Sharon M. 2011. Principles Of
Economics: Tenth edition. New Jersey: Pearson International Edition
Lampiran
Page
13
Lampiran
Page
14
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi
Makro ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu
besar.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang ada pada
makalah ini. Oleh karena itu kami menerima adanya kritik dan saran yang dapat
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk semua
pembaca.
Tim Penyusun.
Page
1
Daftar Isi
Kata pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................5
Bab II Landasan Teori
2.1 Hukum Permintaan dan Penawaran...................................................................6
2.2 Perdagangan Internasional.................................................................................6
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional..................................................................6
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional...................................................7
2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif..................................................................8
Bab III Tampilan Data.............................................................................................9
Bab IV Analisis
4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia...........................................10
4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah untuk Menangani Krisis Kedelai...............10
4.3 Akibat dari Impor yang Dilakukan Pemerintah...............................................11
Bab V Simpulan dan Saran....................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................14
Page
2
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang:
Sirkulasi aliran pembayaran dari dalam atau ke luar negeri, terutama dalam
aktivitas ekpor-impor merupakan hal yang penting dan bermanfaat. Dengan
adanya ekspor-impor, suatu negara dapat memenuhi permintaan akan suatu barang
atau jasa yang tidak tersedia di negaranya, dan dapat menyalurkan kelebihan
penawaran akan suatu barang atau jasa ke negara lain yang membutuhkan.
Salah satu perwujudan kerjasama perekonomian antar Negara adalah
dengan adanya aktivitas ekspor-impor. Ekspor-impor memiliki peranan yang
sangat penting dalam perekonomian antar Negara, karena selain mencukupi
kebutuhan masyarakat yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh Negara dengan
melakukan aktivitas impor, juga dapat menambah pendapatan Negara dengan
devisa yang diperoleh dari aktivitas ekspor.
Contoh penting aktivitas ekspor-impor di Indonesia adalah permasalahan
impor
kedelai.
Indonesia
merupakan
negara
agraris
dengan
mayoritas
penduduknya bekerja pada bidang pertanian. Salah satu hasil dari pertanian
tersebut adalah kedelai, yang menjadi salah satu komoditas utama dan penting
bagi masyarakat Indonesia. Kedelai merupakan bahan baku pembuatan tempe dan
tahu, yang menjadi makanan yang digemari dan dikonsumsi secara umum di
Indonesia. Permintaan akan kedelai di Indonesia pun tinggi, namun berbanding
terbalik dengan penawarannya dari petani kedelai lokal yang rendah. Untuk
memenuhi permintaan kedelai yang tinggi dan menjaga stabilitas harga kedelai,
maka dilakukan impor kedelai dari luar negeri.
Page
3
Hal ini merupakan suatu yang ironis, karena Indonesia terkenal dengan
hasil alamnya yang melimpah, namun pada kenyataannya masih saja perlu
dilakukan impor bahkan untuk hasil pertanian seperti kedelai, yang notabene
merupakan salah satu hasil alam andalan dan utama bagi Indonesia.
Melihat kenyataan ini, timbul rasa penasaran dan ingin tahu, mengenai
alasan dan latar belakang terkait dengan permasalahan impor kedelai, dan
kurangnya penawaran kedelai dari petani lokal, yang akan dibahas selanjutnya
pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya krisis kedelai di Indonesia?
2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan Pemerintah untuk menangani krisis
kedelai yang terjadi di Indonesia?
3. Apa akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang ada kita dapat menuliskan tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab terjadinya krisis kedelai di Indonesia.
2. Mengetahui cara yang dapat Pemerintah lakukan untuk menangani krisis
kedelai yang terjadi di Indonesia
3. Mengetahui akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap Indonesia, baik dari produsen maupun konsumen kedelai.
1.4 Manfaat Penulisan
Page
4
Adapun terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil atau dipelajari dari
makalah ini adalah:
1. Dapat memberikan informasi mengenai perkembangan produksi kedelai di
Indonesia
2. Mengetahui kondisi persediaan kedelai di Indonesia
3. Memberikan informasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan terkait ekspor
dan impor khususnya kedelai
4. Menjadi bahan referensi bagi kaum civitas akademika yang lain.
Bab II
Landasan Teori
Page
5
2.1 Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum penawaran berlaku jika harga naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan meningkat, begitu pula sebaliknya jika harga turun maka jumlah
barang yang ditawarkan akan turun. Hukum permintaan berlaku jika harga naik,
maka jumlah barang yang diminta akan turun, begitu pula sebaliknya jika harga
turun maka jumlah barang yang diminta akan naik.
2.2 Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah transaksi perdagangan yang dilakukan
seorang penduduk di suatu negara, dengan penduduk yang ada di luar negeri.
Perdagangan Internasional dapat menjadi pendorong majunya sektor industri,
transportasi, dan investasi perusahaan multinasional.
2.3 Manfaat Perdagangan Internasional
Adapun manfaat perdagangan internasional antara lain:
Dapat menjalin hubungan yang baik antar negara yang melakukan
perdagangan internasional.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang jenisnya sama dengan yang diproduksi di
negara lain, tapi terkadang memang lebih baik jika negara tersebut
mengimpor barang dari luar negeri, karena adanya pertimbangan kualitas
dan keunikan.
Page
6
Memperluas pasar dan menambah profit. Kadang para pengusaha tidak
memanfaatkan faktor produksinya dengan maksimal karena khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang berakibat pada turunnya harga produk
perusahaan. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
memanfaatkan faktor produksinya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan caracara manajemen yang lebih modern dari negara lain.
2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional
adalah sebagai berikut:
Faktor sumberdaya alam yang ada di dalam negeri
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri yang tidak
dapat dipenuhi sendiri oleh negara.
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi antar negara
Adanya kelebihan produksi suatu produk dalam negeri sehingga
perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Adanya
perbedaan
keadaan
antar
negara
seperti sumber
daya
alam, iklim, tenaga kerja, budaya, & jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Page
7
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke pasar internasional yang
termasuk didalamnya adalah penjualan produk domestik di pasar luar negeri,
dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak
tersedia di luar negeri, dan menjual barang yang memiliki jumlah banyak di dalam
negeri, keluar neger. Eksportir membuat produk di suatu Negara untuk
mendistribusikan dan menjualnya ke Negara lain
Impor adalah kegiatan membeli barang dari pasar internasional yang
termasuk didalamnya adalah penjualan produk luar negeri di pasar domestik,
dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak
tersedia di dalam negeri. Importir membeli produk di pasar asing dan
membawanya ke Negara domestic untuk dijual kembali.
Tarif adalah pajak pemerintah terhadap barang yang masuk ke dalam
negeri, yang bertujuan untuk menaikkan harga barang impor, menambah devisa
bagi negara, dan melindungi produsen dalam negeri.
Page
8
Bab III
Tampilan Data
Berikut adalah tampilan data terkait total produksi kedelai dan luas lahan
untuk menanam kedelai di Indonesia tahun 2005-2013
Tabel Luas Panen- Produksi Tanaman Kedelai Provinsi Indonesia
Provinsi
Jenis Tanaman
Tahun
Luas Panen(Ha)
Produksi(Ton)
Indonesia
Kedelai
2005
621541.00
808353.00
Indonesia
Kedelai
2006
580534.00
747611.00
Indonesia
Kedelai
2007
459116.00
592534.00
Indonesia
Kedelai
2008
590956.00
775710.00
Indonesia
Kedelai
2009
722791.00
974512.00
Indonesia
Kedelai
2010
660823.00
907031.00
Indonesia
Kedelai
2011
622254.00
851286.00
Indonesia
Kedelai
2012
567624.00
843153.00
Indonesia
Kedelai
2013
554132.00
807568.00
(Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia)
Bab IV
Page
9
Analisis
4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia
Naiknya harga kedelai pada tahun 2012-2013 disebabkan oleh permintaan
kedelai yang tinggi dan tidak dapat dipenuhi oleh produsen kedelai dalam negeri
karena kurangnya lahan yang dimanfaatkan untuk menanam kedelai. Kekurangan
lahan yang dimanfaatkan merupakan akibat dari rendahnya harga kedelai pada
tahun-tahun sebelum tahun 2010, sehingga para petani kedelai kehilangan minat
memanfaatkan lahan untuk menanam kedelai, sesuai dengan hukum penawaran.
Hal ini menyebabkan produksi kedelai nasional menurun, bahkan
mencapai angka minus dari tahun-tahun sebelumnya. Produksi kedelai menurun
maka berdampak pada produksi tempe dan tahu yang menurun, padahal tahu dan
tempe merupakan makanan pokok masyarakat menengah ke bawah. Dengan
begitu ketika pasokannya menurun, masyarakat menengah ke bawah menjadi
kekurangan bahan pangan.
Tempe dan tahu menjadi
sulit diproduksi dan
dikonsumsi, menyebabkan kelangkaan dan akhirnya menaikan harga kedelai pada
tahun-tahun setelah tahun 2009.
4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah dalam Mengatasi Krisis Kedelai di
Indonesia
Kurangnya pasokan kedelai, dan kenaikan harga kedelai membuat
pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif impor kedelai dari yang
semula 5% menjadi 0%. Diharapkan dengan memberlakukan kebijakan ini dapat
meningkatkan jumlah impor kedelai yang masuk ke Indonesia dan menurunkan
harga kedelai di pasaran dalam negeri. Bila harga kedelai turun, diharapkan
produsen tempe dan tahu kembali menggiatkan usahanya dan memenuhi
permintaan masyarakat yang mengonsumsi kedelai.
Kebijakan ini bila berhasil diberlakukan maka akan sangat efektif untuk
mengurangi harga kedelai di pasaran, karena pasokan kedelai yang diminta dapat
Page
10
dicukupi, dengan meningkatnya persediaan kedelai di Indonesia. Melalui
kebijakan ini pula pemerintah dapat menjalin hubungan yang baik dengan negaranegara pengekspor kedelai, sehingga dikemudian hari untuk menambah pasokan
kedelai di Indonesia tidak akan sulit.
4.3 Akibat dari Impor Kedelai yang Dilakukan Pemerintah
Kebijakan pembebasan bea masuk untuk kedelai ini memiliki dampak
positif yaitu:
1. Dapat mencukupi permintaan kedelai di Indonesia bagi masyarakat yang
mengonsumsi kedelai
2. Dapat menurunkan harga kedelai di pasaran karena pasokannya tercukupi
3. Dapat menggiatkan petani kedelai untuk berproduksi kedelai
Namun ada juga dampak negatif dari pembebasan bea masuk untuk
kedelai ini seperti:
1. Terancamnya pendapatan produsen kedelai dalam negeri, karena pembeli
akan memilih untuk membeli kedelai impor yang berkualitas tinggi namun
dengan harga yang lebih murah, daripada kedelai lokal dengan kualitas
biasa namun dengan harga yang tinggi.
2. Bila kedelai yang diimpor memiliki kualitas rendah maka akan merugikan
konsumen yang mengonsumsi kedelai di Indonesia
3. Hilangnya penerimaan devisa negara dari bea masuk kedelai.
Bab V
Simpulan dan Saran
Page
11
Dari kasus ini dapat kita simpulkan bahwa kedelai merupakan komoditas
penting di Indonesia,
karena kedelai merupakan makanan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik oleh kaum menengah ke atas dan
terutama kaum menengah kebawah. Oleh sebab itu pemerintah harus selalu
mengontrol persediaan dan harga kedelai di pasaran, serta melakukan tindakan
yang dapat mengurangi harga kedelai di pasaran dan meningkatkan persediaan.
Petani kedelai juga harus terus menanam kedelai agar permintaan akan
kedelai dari para produsen tahu, tempe, kecap, susu kedelai terpenuhi, dan
Indonesia tidak perlu lagi mengimpor kedelai dari luar negeri.
Daftar Pustaka
Nurhayat, Wiji. 2013. Besok Aturan Pembebasan Bea Masuk Impor
Kedelai
Terbit,
Page
12
(Online),
(http://finance.detik.com/read/2013/09/30/171551/2373521/1036/besokaturan-pembebasan-bea-masuk-impor-kedelai-terbit, diakses 26 November
2013).
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013. Tabel Luas Panen- ProduktivitasProduksi
Tanaman
Kedelai
Provinsi
Indonesia,
(Online)
(http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php, diakses 26 November 2013)
Sulistyawati, Laeny. 2013. Kementan: Pengembangan Kedelai Nasional
Menemui
Banyak
Kendala,
(Online),
(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/09/19/mtd7mgkementan-pengembangan-kedelai-nasional-menemui-banyak-kendala,
diakses 26 November 2013).
Case, Karl E., Fair, Ray C., & Oster, Sharon M. 2011. Principles Of
Economics: Tenth edition. New Jersey: Pearson International Edition
Lampiran
Page
13
Lampiran
Page
14