Makalah Perbandingan Pendidikan di Indon
Makalah Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia, dan Jepang
Oleh : Rini Wulandari
(11301241019)
1. Sistem Pendidikan / Kurikulum
a) Jenjang Pendidikan
Aspek
Jenjang Pendidikan
Wajib Belajar
Pra-pendidikan
Indonesia
Jepang
Wajib belajar sembilan tahun Wajib
belajar
sembilan
Finlandia
tahun
Wajib
belajar
sembilan
tahun
pendidikan dasar dan menengah pendidikan dasar dan menengah
pendidikan dasar dan menengah
dimulai ketika anak berusia 7 berlaku untuk penduduk berusia 6
dimulai ketika anak berusia 7 tahun
tahun hingga 16 tahun.
Pra-pendidikan
dasar
atau
tahun hingga 15 tahun
Pendidikan anak usia dini memang
hingga 16 tahun
Selama
sebelum
pendidikan
tidak termasuk dalam pendidikan
menginjak usia wajib belajar, anak
usia dini diselenggarakan bagi
yang
dapat
anak sejak lahir sampai dengan
pemerintah menyediakan sekolah
pendidikan anak usia dini. Pihak
enam tahun dan bukan merupakan
TK
dengan
yang berwenang dapat memberikan
prasyarat
Youchien. Selain itu juga ada
pra-pendidikan dasar di sekolah,
Hoikuen (day care). Perbedaan
hari-pusat perawatan, dan perawatan
antara
Hoikuen
keluarga sehari di rumah atau tempat
hanya terletak pada jam belajarnya.
lain yang sesuai. Partisipasi dalam
Youchien hanya dari pukul 8;50-
pendidikan anak usia dini adalah
13:30, sedangkan Hoikuen dimulai
sukarela tetapi di kota berkewajiban
dinamakan
dengan
untuk
pendidikan dasar.
mengikuti
diwajibkan,
atau
yg
Youchien
disebut
dan
namun
usia
berpartisipasi
anak
dalam
sejak pukul 07:00-19:00. Hoikuen
untuk memberikan pendidikan anak
diperuntukkan
usia dini.
untuk
anak-anak
yang orang tuanya bekerja dan
tidak ada yang bisa menjaganya.
Oleh karena itu, salah satu syarat
mendaftarkan ke sekolah ini adalah
surat keterangan bahwa kedua
Pendidikan Dasar
1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 712 tahun
2. Sekolah Menengah Pertama
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
orang tua bekerja.
Compulsory Education
Comprehensive schools
1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7- 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12
12 tahun
2. Sekolah Menengah
tahun
Pertama 2. Sekolah
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
Pendidikan
Menengah
1. Sekolah
Menengah
Sekolah
bagi
ini
siswa
melanjutkan
diperuntukkan
yang
ke
ingin
jenjang
Elit.
Sekolah ini diperuntukkan bagi
siswa yang ingin melanjutkan ke
jenjang universitas papan atas
Pertama
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
Atas 1. Sekolah Menengah Akademis 1. Upper
(SMA) {3 th}: 16 -18 tahun.
Menengah
Secondary
School
(Sekolah Menengah Atas){3 th}:
16 – 18 tahun. Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke jenjang
nasional.
universitas.
universitas.
2. Sekolah Tinggi Akademik Non2. Sekolah Menengah Kejuruan
2. Vocational
Schools
and
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
elit,
Apprenticeship Training
Sekolah ini diperuntukkan bagi
dengan
bidang
keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan
siswa masuk universitas atau
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
diantaranya Teknik, Bisnis dan
Manajemen, Pariwisata, Tata
Boga, Tata Busana, Agribisnis,
Seni
Rupa,
Teknologi
Perkapalan,
Informasi
dan
Komunikasi, dll). Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke dunia
kerja.
perguruan
kurang
Sekolah ini diperuntukkan bagi
bergengsi.
3. SMK yang menawarkan kursus
siswa yang ingin melanjutkan ke
dalam
pelajaran
tinggi
perdagangan,
teknis,
dunia kerja.
mata
pertanian,
homescience, keperawatan dan
perikanan. Sekitar 60% dari
lulusan
mereka
memasuki
pekerjaan penuh-waktu.
4. Korespondensi Sekolah Tinggi
menawarkan berbagai bentuk
pendidikan fleksibel untuk 1,6%
dari siswa SMA biasanya bagi
mereka
yang
tidak
mampu
menyeleasikan jenjang sekolah
tinggi karena berbagai alasan.
5. Program
Evening
SMA
digunakan untuk memberikan
pengajaran bagi siswa miskin
tetapi memiliki ambisius yang
tinggi
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terdiri dari
untuk
memperbaiki
kekurangan pendidikan mereka
Pendidikan tinggi terdiri dari
Pendidikan tinggi terdiri dari:
1. Pendidikan
akademik
yang 1. Universitas (大学 daigaku)
1. Universitas (yliopisto, universitet)
Fokus universitas pada penelitian
2. Akademi Teknologi ( 短期大学
memiliki
fokus
dalam
dan memberikan pendidikan yang
tanki daigaku)
penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Sekolah Tinggi Teknik (KotoJenjang:
lebih teoretis. Misalnya, dokter
a. Sarjana (S1) selama 4
senmon-gakko)
adalah lulusan universitas.
4. Sekolah Kejuruan (Senmontahun.
Jenjang:
b. Program Profesi, Magister
a. Bachelor's
Degree
(S1)
gakko)
(S2) selama 2 tahun.
selama 3 tahun .
Jenjang :
c. Program Spesialis (SP) dan
b. Master's Degree (S2) selama
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.
Program Doktoral (S3)
2 tahun.
Khusus untuk kedokteran 6
c. Doctorate Degree (S3)
selama 3 tahun.
tahun.
2. Pendidikan
vokasi
yang
b. Program Master (S2) selama 2 2. Politeknik (ammattikorkeakoulu,
menitikberatkan
pada
yrkeshögskola, atau disingkat
tahun.
persiapan
lulusan
untuk c. Program Doktor (S3) selama 3
dengan AMK/Yh).
mengaplikasikan keahliannya.
Politeknik
fokus
pada
tahun.
Jenjang :
keterampilan praktis dan jarang
Diploma I, II, II dan IV
melakukan penelitian, tetapi apa
yang mereka lakukan terlibat
langsung dalam proyek-proyek
pembangunan industri. Misalnya
perawat adalah lulusan sekolah
teknik. (Namun, lanjutan gelar
ilmu
keperawatan
ada
di
universitas).
Jenjang:
a. Polytechnic
Degree
(S1)
Bachelor's
selama
3-4
tahun .
b. Polytechnic Master's Degree
(S2) selama 1-2 tahun.
Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia, Jepang, dan Finlandia memiliki kesamaan. Ketiga negara tersebut juga sama – sama
menerapkan wajib belajar sembilan tahun. Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya memerlukan waktu studi tiga tahun. Perbedaan yang
sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di negara lain terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa
berlomba – lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa – siswa yang memiliki kemampuan
rendah diarahkan untuk memasuki sekolah – sekolah vokasi untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan –
kemampuan siswa benar – benar dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b) Anggaran Pendidikan
Anggaran
20 % dari totsl seluruh anggaran 31.6% dari total seluruh anggaran 20 % dari total seluruh anggaran
Pendidikan
negara yaitu sebesar Rp. 332 negara yaitu sebesar Rp 611 triliun.
Pembiayaan
triliun
Adanya dana Biaya Operasional Adanya
pendidikan
Sekolah (BOS) untuk pembiayaan pendidikan untuk wajib belajar 9 seluruhnya gratis, mulai pendidikan
pembebasan
negara yaitu sebesar Rp107 triliun
biaya Biaya
pendidikan
di
Finlandia
seluruh kegiatan dalam rangka tahun dari jenjang SD sampai SMP. dasar hingga universitas. Pemerintah
penerimaan
siswa
baru, Siswa SD dan SMP di Jepang tidak bahkan menyediakan bus jemputan
sumbangan
pendidikan
buku
pembiayaan membayar uang SPP, dan hanya untuk murid sekolah dasar. Jika tidak
(SPP),
teks
pembelian membayar biaya non SPP, seperti ada
pelajaran,
bus
jemputan,
biaya pembelian buku penunjang (buku memberikan
pemerintah
subsidi
uang
ulangan harian dan ujian, serta wajib gratis), biaya ekskul, tour transportasi untuk siswa. Di luar itu,
biaya
perawatan
sekolah
operasional sekolah, dll.
sehingga
pembebasan
biaya
pemerintah menyediakan buku-buku
adanya
dan perpustakaan lengkap. Kasarnya,
pendidikan
murid di Finlandia tinggal datang ke
dari jenjang SD sampai SMP.
sekolah
untuk
memikirkan
biaya
belajar
tanpa
untuk
makan
siang, ongkos, dan buku.
Anggaran biaya pendidikan di In donesia memiliki kesamaan dengan Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara, sedangkan
untuk Jepang, pemerintah memberikan anggaran biaya pendidikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31,6 % dari total anggaran belanja negara.
Dalam aspek pembiayaan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu penggratisan biaya pada jenjang pendidikan dasar.
Sedangkan untuk jenjang selanjutnya siswa harus mengeluarkan biaya pribadi. Namun biaya pendidikan di Jepang tergolong rendah dibanding
dengan Amerika dan Inggris. Sedangkan di Finlandia pemerintah menggratiskan biaya pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
universitas dan segala keperluan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya makan siang, ongkos transportasi, dan buku.
c) Tenaga Pendidik
Kualifikasi
Jenjang
Pendidikan
Guru
Menengah (SD,SMP, dan SMA) SMP) minimal lulusan Sarjana (S1)
SMP) minimal lulusan Master's
minimal
Degree
lulusan
Dasar
Sarjana
dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan
(S1)
(S2).
Guru
juga
harus
dilanjutkan dengan program PPG
memiliki kompetensi yang sangat
atau
baik
sertifikasi
sebagai
tanda
pada
penguasaan
bahasa
Proses
kelayakan sebagai guru.
Finlandia atau Swedia.
Proses perekrutan guru di indonesia Untuk menjadi guru di Jepang para Seorang guru calon harus memiliki
Perekrutan
menggunakan ujian nasional CPNS calon guru harus menjalani kuliah di nilai yang sangat baik dan harus
atau jika diperlukan mendesak di universitas keguruan untuk mendapat memerangi perlawanan sengit untuk
daerah-daerah yang membutuhkan lisensi guru. Kalau tidak masuk ke menjadi seorang guru. Hanya sekitar
guru, diadakan ujian CPNS setingkat dalam universitas keguruan, mereka 10% dari pelamar untuk program
daerah.
harus menjalani semacam kursus yang tertentu berhasil.
diselenggarakan
pemerintah
oleh
Jepang,
yang
badan
bisa
mengeluarkan lisensi untuk menjadi
guru.
Setelah itu, untuk menjadi guru di
daerah
tertentu,
mengikuti
tes
mereka
yang
harus
dilaksanakan
setiap daerah. Di Jepang standarisasi
setiap daerah berbeda, karena itu
setiap daerah mengeluarkan ujian
sendiri
untuk
calon
guru
yang
berminat di daerahnya. Misalnya,
untuk mengajar di kota Tokyo, mereka
harus mengikuti ujian khusus untuk
menjadi guru di kota tersebut.
Setelah mendaftar, maka calon guru
harus mengikuti dua kali ujian. Yang
pertama tes tertulis. Kalau lulus,
mereka
harus
mengikuti
ujian
wawancara. Bila keduanya lulus, maka
calon guru tersebut akan dipilihkan
sekolah tempat mereka akan mengajar
nantinya, oleh pejabat pendidikan di
Gaji
kota tersebut.
Gaji guru di Indonesia berkisar 156.500 yen sampai 512.100 yen yaitu Rata-rata guru bergaji USD28.780
antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta sekitar Rp18 juta hingga Rp 60 juta atau Rp321 juta per tahun atau
rupiah per bulan.
per bulan untuk guru SD dan SMP, sekitar Rp 27 juta per bulan.
sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih
tinggi. Grade menggambarkan periode
kerja.
Seorang
guru
muda
akan
memperoleh 156,500 yen per bulan,
dengan kurs hari ini setara dengan Rp.
18 juta.
Untuk tenaga pendidik yaitu guru, Finlandia memiliki kualifikasi guru paling tinggi. Di Finlandia, guru merupakan profesi yang sangat diminati
dan peluang untuk menjadi guru sangat kecil karena proses perekrutan yang sangat ketat. Sama halnya denggan di Finlandia, di Jepang, guru
juga merupakan profesi yang sangat dihormati. Walaupun kualifikasi guru dijepang lebih rendah daripada di Finlandia, proses perekrutan guru di
Jepang juga sangat ketat. Untuk di Indonesia sendiri, sedang digalakkan program – program untuk peningkatan kualitas guru. Program terbaru
dari pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi guru. Kesejahteraan guru di Jepang dan Finlandia juga
jauh diatas Indonesia jikka dilihat dari jumlah gaji yang diterima.
d) Kurikulum Matematika
Kurikulum
Kurikulum pendidikan matematika Tujuan kurikuler dalam pendidikan Tugas kurikulum dalam matematika
Matematika
saat ini adalah:
1.
matematika yaitu untuk memberikan adalah
Dikembangkan
beragam
pengalaman
2. Berpusat pada anak sebagai meningkatkan
pengembang pengetahuan.
Terdapat
penekanan
yang
kemampuan
akan pemikiran matematika, dan untuk
mereka belajar konsep-konsep matematika.
untuk berpikir secara logis dan kreatif.
pada Kerangka kurikulum Jepang untuk
pengembangkan
kemampuan bidang matematika tidak ditargetkan
pemecahan
kemampuan untuk menguasai luasnya cakupan,
masalah,
menawarkan
berdasarkan para siswa dengan berbagai dan kesempatan untuk pengembangan
kompetensi tertentu.
3.
untuk
berpikir logis, kritis, dan kreatif serta tetapi justru menargetkan kedalaman
kemampuan
mengkomunikasikan proses pembelajarannya
Materi
matematika.
1. Cakupan materi sekolah dasar 1. Materi SD
Materi Utama pada jenjang SD
Pelajaran
meliputi: bilangan, geometri dan a. Bilangan dan operasinya
Bilangan
dan
Perhitungan
:
pengukuran,
pengolahan
data, b. Kuantitas (jumlah) dan
simbol
bilangan,
operasi
bilangan
desimal,
pemecahan masalah, serta penalaran pengukuran
bilangan,
dan komunikasi.
perkalian, pembagian, pecahan,
c. Bentuk geometris
2. Cakupan materi untuk SMP d. Relasi jumlah
fungsi,
meliputi: bilangan, aljabar, geometri 2. Materi SMP
matematika.
Aljabar : perbandingan, rasio,
dan
pengukuran,
peluang
dan a. Bilangan dan ekspresi
kombinatorika,
statistika, pemecahan masalah, serta (symbol) matematika
barisan
penalaran dan komunikasi
perbandingan,
b. Bentuk geometri
bilangan
bilangan,
meliputi
pertidaksamaan,
aljabar,geometri
dan d. Pengolahan data (statistic)
pengukuran, trigonometri, peluang Tahun pertama tingkat SMP (lower
dan
statistika,
matematika,
kalkulus,
pemecahan
logika secondary
school),
kurikulum
masalah menargetkan empat sasaran dasar:
serta penalaran dan komunikasi
sederhana,
rasio,
3. Cakupan materi untuk SMU c. Fungsi
sejarah
barisan
persamaan
dan
eksponensial,
persamaan linear.
Fungsi : persamaan garis, konsep
fungsi.
Geometri
:
konsep
dasar
a. memperdalam pemahaman siswa
geometri, menggambar bangun
mengenai integral
b. memahami
arti
datar dan bangun ruang, refleksi
(equations)
c. memahami
persamaan
dan
pencerminan
sederhana.
hubungan
dilasi, refleksi, lingkaran, sudut,
(relationships)
d. memperdalam pemahaman siswa
kongrensi, dilasi hubungan sudut,
fungsi
tentang ciri-ciri ruang (properties
Phytagoras, poligon.
Pengukuran : prinsip pengukuran,
of space figures)
luas, panjang, jarak, berat, prinsip
pengukuran, luas, panjang, jarak,
berat.
Peluang dan Statistika : mencari,
mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari,
mengumpulkan,
dan
menyajikan data, membaca tabel
dan diagram, mencari rata-rata,
sistem koordinat, konsep peluang,
frekuensi,
mencari,
mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari
rata-rata,
sistem
koordinat.
Pada dasarnya kurikulum matematika di Indonesia, Jepang, dan Finlandia sama. Namun di Indonesia saat ini masih menekankan pada kuantitas
pembelajaran bukan kualitas. Materi pembelajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak daripada di jepang dan Finlandia.
2. Proses Pembelajaran
Metode
Menggunakan
metode
saintifik Pembelajaran di Jepang menggunakan 1. Konsep
Pembelajaran
(Menggamati, menanya, mencoba, metode belajar tutor sebaya (peer
Berorientasi
mengasosiasi, mengomunikasikan)
learning) atau yang disebut Lesson
Organisasi
sekolah
dan
Study (LS).
pendidikan
didasarkan
pada
konsep
Pembelajaran
Siswa
pembelajaran
yang
Aktif
yang
berfokus pada aktivitas siswa dan
interaksi dengan guru, siswa dan
lingkungan belajar.
2. Penggunaan teknologi
digital
dalam pembelajaran
3. Menekankan pentingnya belajar
melalui
melakukan
dan
menempatkan penekanan khusus
pada kerja kelompok, kreativitas,
dan
Peran Guru
Sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator
Ada 3 prinsip mengajar guru-guru
di Jepang, yaitu
1. Tanoshii jugyou (kelas harus
Mata Pelajaran
Wajib
1. Untuk jenjang SD :
Matematika
Bahasa Indonesia
Pendidikan Agama
Pendidikan Jasmani
Kesehatan
Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan,
menyenangkan)
2. Wakaru ko (anak harus mengerti)
3. dekiru ko (anak harus bisa)
Sekolah
di
Jepang
sedikit
mempunyai
dan
dan
kebebasan
meramu
kemampuan
masalah.
Sebagai fasilitator.
Dalam satu kelas terdapat tiga
guru, satu guru sebagai guru
utama dengan kualifikasi S2 dan
dua
guru
sekolah.
kata
distandarkan
secara
yg
nasional
seperti bahasa Jepang, bhs Inggris,
dengan
dari 6 mata pelajaran inti yang
semuanya
pelajaran
pembatu
kualifikasi S1.
Mata pelajaran di finlandia terdiri
sendiri kurikulum matapelajaran
Mata
memecahkan
terbungkus
orientation.
dengan
Dikatakan
orientation karena kurikulum di
Finlandia
memiliki
konsep
Kesenian.
IPA dan IPS menjadi tematik
di pelajaran-pelajaran lainnya.
2. Untuk jenjang SMP :
Pendidikan Agama,
Pancasila & Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia,
Matematika,
IPA,
IPS,
Bahasa Inggris,
Seni Budaya (muatan lokal),
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan,
Prakarya.
3. Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Math,
Sejarah,
Penjas,
gagasan bahwa 6 mata pelajaran
Kesenian,
ini bukan mengharuskan siswa
Science, Integrated Course, Home
belajar isi dari seluruh pelajaran
room. Integrated Course adalah
ini namun mengajak anak didik
jam khusus untuk mempelajari
untuk
banyak hal dan merupakan paduan
kemampuan
beberapa subject.
memahami
Keterampilan
Sports,
dan
Home room
mulai
memperoleh
menjelajah
dan
fenomena-fenomena
adalah kegiatan aktivitas kelas,
alam yang ada disekitar mereka.
misalnya persiapan event tertentu,
maka jika anda melihat ada tiga
rekreasi kelas, pentas seni dll.
kata yang dipakai disini yaitu
examine,
experience.
understand,
&
Mata
Pelajaran
Pilihan
(Kelompok C) atau Peminatan
Akademik
A. Peminatan Matematika dan
Jam Belajar
1.
2.
3.
Pembelajaran
matematika
1.
Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Arab
4. Bahasa dan Sastra Mandarin
Untuk jenjang SD
Rata – rata 30 jam per minggu
36 jam pelajaran per minggu
(35 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMP
38 jam pelajaran per minggu
(40 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMA
44 jam pelajaran per minggu
(45 menit/jam pelajaran)
Menggunakan metode saintifik Menggunakan metode open-ended,
Lebih banyak menggunakan metode
(Menggamati,
problem solving.
menanya, problem solving, dan kontekstual.
Rata – rata 30 jam per minggu
mencoba,
mengasosiasi, Kelas
mengomunikasikan)
dimulai
dengan
pengantar Tujuan pembelajaran matematika di
untuk singkat, kemudian guru menyajikan jenjang pendidikan dasar (jenjang
jenjang SMP dan SMA.
satu soal yang cukup sulit dan tidak
2. Menggunakan berbagai metode
mengajarkan siswa cara memecahkan
seperti pembelajaran kooperarif,
soal tersebut. Para siswa lalu
diskusi, dan tanya jawab.
mengerjakan sendiri soal tersebut,
3. Menggunakan alat peraga.
4. Melibatkan peserta didik secara baik mandiri maupun berkelompok,
5.
SD dan SMP) adalah
berlatih
berkonsentrasi, mendengarkan dan
berkomunikasi;
dan
akuisisi
pengalaman sebagai dasar untuk
merumuskan
konsep-konsep
aktif.
sambil diawasi oleh guru yang matematika
dan
struktur,
Untuk jenjang SD menggunakan
berkeliling
untuk
melihat mengembangkan berpikir matematis,
metode tematik integratif.
berkembangan dan memberikan saran- memperkenalkan
pembelajaran
saran. Setelah sepuluh atau 15 menit, model
matematika
berpikir,
salah seorang siswa diminta untuk memperkuat perhitungan dasar dan
mempresentasikan
apa
yang konsep jumlah dan memberikan
diperolehnya di depan kelas, dengan pengalaman sebagai dasar untuk
masukan dari guru jika siswa tersebut asimilasi
mengalami
hambatan.
konsep
Matematika matematika,
jepang memberikan kebebasan
struktur
memperdalam
pola pemahaman
pikir dalam menyelesaikan masalah matematika
dan
konsep-konsep
dan
memberikan
kepada anak. Kesalahan yang terjadi kemampuan dasar yang memadai
pada anak dibiarkan dan dijadikan meliputi
proses alamiah dalam menemukan matematika
pemodelan
masalah
sehari-hari,
pola pikir itu. Guru memberikan pembelajaran model matematika dari
sebuah
permasalahan
untuk berpikir
dan
berlatih
dengan
dipecahkan anak sesuai dengan pola mengingat, fokus dan ekspresi yang
pikirnya.
tepat.
Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta didik. Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak
pembelajaran yang berfokus pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di Jepang dan Finlandia. Lagi
– lagi Indonesia masih menekankan kuantitas daripada kualitas.
3. Evaluasi Pendidikan
UAN
Adanya Ujian Akhir Nasional yang Tidak
digunakan
untuk
ada
ujian
menentukan menentukan
nasional
kelulusan.
untuk Tidak ada ujian nasional untuk
Penilaian menentukan kelulusan.
kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA. kelulusan siswa SMP dan SMA tidak
Tetapi bukan menjadi acuan satu – berdasarkan hasil final test, tapi
satunya
untuk
menentukan akumulasi dari nilai ulangan harian,
kelulusan. Kelulusan juga ditentukan ekstra kurikuler, mid test dan final
oleh nilai ujian akhir sekolah dan test.
Ujian
nilai rapor.
masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Untuk
universitas
masuk
universitas,
siswa Ujian Nasional Matrikulasi, untuk
Tinggi :
lulusan SMA diharuskan mengikuti menentukan
kualifikasi
masuk
Untuk perguruan tinggi negeri
ujian masuk universitas yang berskala perguruan tinggi, ujian ini bersifst
1. SBMPTN
a. Jalur Undangan
nasional. Ujian masuk universitas sukarela. Kompetensi yang diukur:
b. Jalur Tertulis
dilaksanakan dalam dua tahap.
2. Seleksi Mandiri dari universitas
Pertama secara nasional dimana soal
yang bersangkutan.
ujian disusun oleh Ministry of
Untuk perguruan tinggi swasta
Education yang terdiri dari lima
menggunakan Seleksi Mandiri dari
pelajaran, sama seperti ujian masuk
universitas yang bersangkutan.
SMA. Tahap kedua, siswa harus
Bidang bahasa ibu mereka, tetapi
dapat memilih tiga mata pelajaran
lain dari kelompok berikut : bahasa
kedua
nasional,
bahasa
asing,
matematika, atau studi umum yang
meliputi ilmu dan humaniora. Untuk
mengikuti ujian masuk yang dilakukan bahasa dan matematika, ada dua
masing-masing universitas, yaitu ujian
tingkat
ujian
yaitu
dasar
dan
masuk universitas. Skor kelulusan lanjutan.
adalah
akumulasi
ujian
masuk
nasional dan ujian di setiap perguruan
Rangking
tinggi.
Adanya sistem peringkat didalam Adanya sistem peringkat yang ada di Tidak mengenal istilah kompetisi
kelas maupun di sekolah, sehingga
dalam kelas.
menciptakan adanya sekolah terbaik,
atau peringkat. Tidak ada sekolah
terbaik, siswa terbaik, dsb.
siswa terbaik, dsb
Sistem kenaikan Ujian kenaikan kelas yang dilakukan Tidak ada ujian kenaikan kelas pada Tidak ada ujian kenaikan kelas.
kelas
setiap tahun pada setiap jenjang jenjang pendidikan dasar tidak, tetapi Menggunakan
pendidikan.
sistem
automatic
siswa yang telah menyelesaikan proses promotion siswa secara otomatis naik
belajar di kelas satu secara otomatis kelas.
akan naik ke kelas dua, demikian
seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada
sehingga
siswa
yang
telah
menyelesaikan studinya di tingkat SD
dapat langsung mendaftar ke SMP.
Akan tetapi sekolah tetap mengadakan
ulangan atau test kecil untuk tetap
Sistem
Penilaian
memacu kualitas dan kuantitas belajar
Sistem
penilaian
menggunakan 3. Jenjang Pendidikan Dasar
System penilaian ulangan adalah
penilaian dengan acuan KKM. KKM
dengan menggunakan huruf A, B,
merupakan batas kriteria ketuntasan
dan C untuk semua mata pelajaran
minimal yang harus dicapai siswa
kecuali matematika. Untuk kelas 4
untuk dapat dikategorikan lulus.
hingga kelas 6, dilakukan test IQ
Apabila terdapat siswa yang belum
untuk melihat kemampuan dasar
memenuhi
KKM,
dilakukan
siswa. Hasil tes ini digunakan
pembelajaran remidial.
sebagai bahan acuan dalam
memberikan
perhatian
lebih
kepada siswa-siswanya terutama
bagi siswa yang kemmpuannya
dibawah normal.
4. Pada tingkat SMP dan SMA, sama
ada dua kali ulangan yaitu mid test
dan final test. Akan tetapi tidak
bersifat wajib atau pun nasional.
Sistem penilaian dilakukan untuk
mengukur
progress
/kemajuan
siswa dalam belajar.
Sistem
penilaian ini digunakan untuk
mengukur
belajar
tingkat
sesuai
pencapaian
dengan
tahap
perkembangannya. Jadi proses
penilaian di Finlandia mengacu
pada diri siswa sendiri. Setiap
pelajar diberi otonomi khusus
untuk
menentukan
jadwal
ujiannya untuk mata pelajaran
yang
kuasai
menurutnya
sudah
dia
Namun di beberapa provinsi tetap
melaksanakan ujian. Final test
dilaksanakan serentak selama tiga
hari, dengan materi ujian yang
dibuat oleh sekolah berdasarkan
standar dari Educational Board di
setiap
provinsi.
Penilaian
kelulusan siswa SMP dan SMA
tidak berdasarkan hasil final test,
tapi akumulasi dari nilai ulangan
harian, ekstra kurikuler, mid test
dan final test.
Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia dengan Jepang dan Finlandia. Sistem evaluasi di Indonesia cenderung
membuat siswa tertekan dengan segala kriteria yang ada. Sedangkan di Finlandia menekankan pada progress belajar siswa itu sendiri, sehingga
siswa tidak merasa tertekan. Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat bawah merasa minder dan secara psikologi
perasaan – perasaan tersebut dapat menghambat proses belajar siswa.
Saran untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia
Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sudah bagus apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan ideal yang berlaku. Misalnya
pada kurikulum 2013 yang menekankan adanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun kenyataannya proses pembelajaran yang
berlangsung belum sesuai dengan idealnya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurangnya kesiapan guru, faslitas
pendidikan yang kurang memadai, dan karakter – karakter masyarakat Indonesia yang kurang mendukung. Kekurangan lainnya yaitu pada
sistem evaluasi yang masih menekankan pada kuantitas bukan kualitas.
Hal penting yang bisa dijadikan masukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yaitu penekanan pada kualitas pendidikan bukan
kuantitas. Misalnya dengan pengurangan materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, pengurangan jam pelajaran yang disesuaikan dengan
tahap perkembangan peserta didik, dan sistem evaluasi pendidikan yang tidak menekankan penilaian pada suatu kuantitas tertentu (nilai
tertentu). Selain itu pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas guru dengan program – program yang berkualitas. Misalnya dengan program
perekrutan guru dengan kualifikasi yang di perketat dan pembatasan program jurusan guru di universitas sehingga guru – guru yang dihasilkan
lebih profesional dan berkualitas.
Daftar Pustaka
Adeluna Chibi. (2014). Pendidikan di Jepang. http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
10.26
Anonim.(2014). Education in Finland. http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.31
Anonim. Finnish National Curriculum for Mathematics. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/politeia/mathematics/finland.pdf. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 12.43
Anonim. (2014). Pendidikan di Jepang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Jepang. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.33
Anonim. (2013). Pendidikan di Finlandia Gratis Mulai Dari TK Sampai S3. http://pediakita.com/pendidikan-di-finlandia-gratis-mulai-dari-tksampai-s3.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.36
Anonim. (2012). Peningkatan Kualitas Guru, Belajar dari Sistem Jepang. http://hifizahn.wordpress.com/2013/05/25/peningkatan-kualitas-gurubelajar-dari-sistem-jepang/.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.28
Anonim. (2013).Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia. http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikanterbaik.html . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.55
Elin dkk. (2013). Jam Belajar Jepang vs Jam Belajar Indonesia.
belajar.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.01
http://japanmaniak.blogspot.com/2013/02/jam-belajar-jepang-vs-jam-
Finland Ministry of Education and Culture. (2014). Finance and the state budget.
http://www.minedu.fi/OPM/Linjaukset_ja_rahoitus/talousarviot/?lang=en. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.44
Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.
http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-kurikulum
2013/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.05
Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan!.
http://rideralam.com/2012/12/14/kurikulum-baru-2013-daftar-mata-pelajaran-wajib-dan-mata-pelajaran-pilihan/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.51
Lesale. Sekolah Gratis Bukan Mimpi. http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=60471.0;wap2. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.57
Munir Ramli. (2008). Alokasi Anggaran Pendidikan Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2008/10/20/alokasi-anggaran-pendidikan-jepang/.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.23
Murni Ramli. (2007). Gaji Guru di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/02/15/gaji-guru-di-jepang/ . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
12.56
Murni Ramli. (2007). Kurikulum SMA di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/04/13/kurikulum-sma-di-jepang/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.32
Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia dengan Sistem Pendidikan Indonesia.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-pendidikan-finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia534276.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.44
Priendah. (2008). Beda Pengajaran Matematika Jepang dan Amerika. http://priendah.wordpress.com/2008/04/30/beda-pengajaran-matematikajepang-dan-amerika/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.51
Pusdatin. (2013). APBNP 2013: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 345,335 Triliun. http://www.setkab.go.id/berita-9235-apbnp-2013anggaran-pendidikan-naik-jadi-rp-345335-triliun.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.51
Ruzi Rahmawati. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia.
http://ruzirahmawati.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kurikulum-matematika-di.html.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11. 59
Tanti Js. (2012). Kurikulum Matematika di Jepang. http://catatantanti.blogspot.com/2012/12/kurikulum-matematika-di-jepang.html . Diakses
pada 7 Juni 2014 pukul 13.40
Wildan Maulana. (2012). Penilaian Siswa di Finlandia - Pendidikan Dasar. http://www.slideshare.net/wildan.m/penilaian-siswa-di-finlandiapendidikan-dasar. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.19
Oleh : Rini Wulandari
(11301241019)
1. Sistem Pendidikan / Kurikulum
a) Jenjang Pendidikan
Aspek
Jenjang Pendidikan
Wajib Belajar
Pra-pendidikan
Indonesia
Jepang
Wajib belajar sembilan tahun Wajib
belajar
sembilan
Finlandia
tahun
Wajib
belajar
sembilan
tahun
pendidikan dasar dan menengah pendidikan dasar dan menengah
pendidikan dasar dan menengah
dimulai ketika anak berusia 7 berlaku untuk penduduk berusia 6
dimulai ketika anak berusia 7 tahun
tahun hingga 16 tahun.
Pra-pendidikan
dasar
atau
tahun hingga 15 tahun
Pendidikan anak usia dini memang
hingga 16 tahun
Selama
sebelum
pendidikan
tidak termasuk dalam pendidikan
menginjak usia wajib belajar, anak
usia dini diselenggarakan bagi
yang
dapat
anak sejak lahir sampai dengan
pemerintah menyediakan sekolah
pendidikan anak usia dini. Pihak
enam tahun dan bukan merupakan
TK
dengan
yang berwenang dapat memberikan
prasyarat
Youchien. Selain itu juga ada
pra-pendidikan dasar di sekolah,
Hoikuen (day care). Perbedaan
hari-pusat perawatan, dan perawatan
antara
Hoikuen
keluarga sehari di rumah atau tempat
hanya terletak pada jam belajarnya.
lain yang sesuai. Partisipasi dalam
Youchien hanya dari pukul 8;50-
pendidikan anak usia dini adalah
13:30, sedangkan Hoikuen dimulai
sukarela tetapi di kota berkewajiban
dinamakan
dengan
untuk
pendidikan dasar.
mengikuti
diwajibkan,
atau
yg
Youchien
disebut
dan
namun
usia
berpartisipasi
anak
dalam
sejak pukul 07:00-19:00. Hoikuen
untuk memberikan pendidikan anak
diperuntukkan
usia dini.
untuk
anak-anak
yang orang tuanya bekerja dan
tidak ada yang bisa menjaganya.
Oleh karena itu, salah satu syarat
mendaftarkan ke sekolah ini adalah
surat keterangan bahwa kedua
Pendidikan Dasar
1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 712 tahun
2. Sekolah Menengah Pertama
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
orang tua bekerja.
Compulsory Education
Comprehensive schools
1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7- 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12
12 tahun
2. Sekolah Menengah
tahun
Pertama 2. Sekolah
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
Pendidikan
Menengah
1. Sekolah
Menengah
Sekolah
bagi
ini
siswa
melanjutkan
diperuntukkan
yang
ke
ingin
jenjang
Elit.
Sekolah ini diperuntukkan bagi
siswa yang ingin melanjutkan ke
jenjang universitas papan atas
Pertama
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
Atas 1. Sekolah Menengah Akademis 1. Upper
(SMA) {3 th}: 16 -18 tahun.
Menengah
Secondary
School
(Sekolah Menengah Atas){3 th}:
16 – 18 tahun. Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke jenjang
nasional.
universitas.
universitas.
2. Sekolah Tinggi Akademik Non2. Sekolah Menengah Kejuruan
2. Vocational
Schools
and
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
elit,
Apprenticeship Training
Sekolah ini diperuntukkan bagi
dengan
bidang
keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan
siswa masuk universitas atau
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
diantaranya Teknik, Bisnis dan
Manajemen, Pariwisata, Tata
Boga, Tata Busana, Agribisnis,
Seni
Rupa,
Teknologi
Perkapalan,
Informasi
dan
Komunikasi, dll). Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke dunia
kerja.
perguruan
kurang
Sekolah ini diperuntukkan bagi
bergengsi.
3. SMK yang menawarkan kursus
siswa yang ingin melanjutkan ke
dalam
pelajaran
tinggi
perdagangan,
teknis,
dunia kerja.
mata
pertanian,
homescience, keperawatan dan
perikanan. Sekitar 60% dari
lulusan
mereka
memasuki
pekerjaan penuh-waktu.
4. Korespondensi Sekolah Tinggi
menawarkan berbagai bentuk
pendidikan fleksibel untuk 1,6%
dari siswa SMA biasanya bagi
mereka
yang
tidak
mampu
menyeleasikan jenjang sekolah
tinggi karena berbagai alasan.
5. Program
Evening
SMA
digunakan untuk memberikan
pengajaran bagi siswa miskin
tetapi memiliki ambisius yang
tinggi
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terdiri dari
untuk
memperbaiki
kekurangan pendidikan mereka
Pendidikan tinggi terdiri dari
Pendidikan tinggi terdiri dari:
1. Pendidikan
akademik
yang 1. Universitas (大学 daigaku)
1. Universitas (yliopisto, universitet)
Fokus universitas pada penelitian
2. Akademi Teknologi ( 短期大学
memiliki
fokus
dalam
dan memberikan pendidikan yang
tanki daigaku)
penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Sekolah Tinggi Teknik (KotoJenjang:
lebih teoretis. Misalnya, dokter
a. Sarjana (S1) selama 4
senmon-gakko)
adalah lulusan universitas.
4. Sekolah Kejuruan (Senmontahun.
Jenjang:
b. Program Profesi, Magister
a. Bachelor's
Degree
(S1)
gakko)
(S2) selama 2 tahun.
selama 3 tahun .
Jenjang :
c. Program Spesialis (SP) dan
b. Master's Degree (S2) selama
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.
Program Doktoral (S3)
2 tahun.
Khusus untuk kedokteran 6
c. Doctorate Degree (S3)
selama 3 tahun.
tahun.
2. Pendidikan
vokasi
yang
b. Program Master (S2) selama 2 2. Politeknik (ammattikorkeakoulu,
menitikberatkan
pada
yrkeshögskola, atau disingkat
tahun.
persiapan
lulusan
untuk c. Program Doktor (S3) selama 3
dengan AMK/Yh).
mengaplikasikan keahliannya.
Politeknik
fokus
pada
tahun.
Jenjang :
keterampilan praktis dan jarang
Diploma I, II, II dan IV
melakukan penelitian, tetapi apa
yang mereka lakukan terlibat
langsung dalam proyek-proyek
pembangunan industri. Misalnya
perawat adalah lulusan sekolah
teknik. (Namun, lanjutan gelar
ilmu
keperawatan
ada
di
universitas).
Jenjang:
a. Polytechnic
Degree
(S1)
Bachelor's
selama
3-4
tahun .
b. Polytechnic Master's Degree
(S2) selama 1-2 tahun.
Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia, Jepang, dan Finlandia memiliki kesamaan. Ketiga negara tersebut juga sama – sama
menerapkan wajib belajar sembilan tahun. Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya memerlukan waktu studi tiga tahun. Perbedaan yang
sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di negara lain terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa
berlomba – lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa – siswa yang memiliki kemampuan
rendah diarahkan untuk memasuki sekolah – sekolah vokasi untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan –
kemampuan siswa benar – benar dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b) Anggaran Pendidikan
Anggaran
20 % dari totsl seluruh anggaran 31.6% dari total seluruh anggaran 20 % dari total seluruh anggaran
Pendidikan
negara yaitu sebesar Rp. 332 negara yaitu sebesar Rp 611 triliun.
Pembiayaan
triliun
Adanya dana Biaya Operasional Adanya
pendidikan
Sekolah (BOS) untuk pembiayaan pendidikan untuk wajib belajar 9 seluruhnya gratis, mulai pendidikan
pembebasan
negara yaitu sebesar Rp107 triliun
biaya Biaya
pendidikan
di
Finlandia
seluruh kegiatan dalam rangka tahun dari jenjang SD sampai SMP. dasar hingga universitas. Pemerintah
penerimaan
siswa
baru, Siswa SD dan SMP di Jepang tidak bahkan menyediakan bus jemputan
sumbangan
pendidikan
buku
pembiayaan membayar uang SPP, dan hanya untuk murid sekolah dasar. Jika tidak
(SPP),
teks
pembelian membayar biaya non SPP, seperti ada
pelajaran,
bus
jemputan,
biaya pembelian buku penunjang (buku memberikan
pemerintah
subsidi
uang
ulangan harian dan ujian, serta wajib gratis), biaya ekskul, tour transportasi untuk siswa. Di luar itu,
biaya
perawatan
sekolah
operasional sekolah, dll.
sehingga
pembebasan
biaya
pemerintah menyediakan buku-buku
adanya
dan perpustakaan lengkap. Kasarnya,
pendidikan
murid di Finlandia tinggal datang ke
dari jenjang SD sampai SMP.
sekolah
untuk
memikirkan
biaya
belajar
tanpa
untuk
makan
siang, ongkos, dan buku.
Anggaran biaya pendidikan di In donesia memiliki kesamaan dengan Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara, sedangkan
untuk Jepang, pemerintah memberikan anggaran biaya pendidikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31,6 % dari total anggaran belanja negara.
Dalam aspek pembiayaan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu penggratisan biaya pada jenjang pendidikan dasar.
Sedangkan untuk jenjang selanjutnya siswa harus mengeluarkan biaya pribadi. Namun biaya pendidikan di Jepang tergolong rendah dibanding
dengan Amerika dan Inggris. Sedangkan di Finlandia pemerintah menggratiskan biaya pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
universitas dan segala keperluan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya makan siang, ongkos transportasi, dan buku.
c) Tenaga Pendidik
Kualifikasi
Jenjang
Pendidikan
Guru
Menengah (SD,SMP, dan SMA) SMP) minimal lulusan Sarjana (S1)
SMP) minimal lulusan Master's
minimal
Degree
lulusan
Dasar
Sarjana
dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan
(S1)
(S2).
Guru
juga
harus
dilanjutkan dengan program PPG
memiliki kompetensi yang sangat
atau
baik
sertifikasi
sebagai
tanda
pada
penguasaan
bahasa
Proses
kelayakan sebagai guru.
Finlandia atau Swedia.
Proses perekrutan guru di indonesia Untuk menjadi guru di Jepang para Seorang guru calon harus memiliki
Perekrutan
menggunakan ujian nasional CPNS calon guru harus menjalani kuliah di nilai yang sangat baik dan harus
atau jika diperlukan mendesak di universitas keguruan untuk mendapat memerangi perlawanan sengit untuk
daerah-daerah yang membutuhkan lisensi guru. Kalau tidak masuk ke menjadi seorang guru. Hanya sekitar
guru, diadakan ujian CPNS setingkat dalam universitas keguruan, mereka 10% dari pelamar untuk program
daerah.
harus menjalani semacam kursus yang tertentu berhasil.
diselenggarakan
pemerintah
oleh
Jepang,
yang
badan
bisa
mengeluarkan lisensi untuk menjadi
guru.
Setelah itu, untuk menjadi guru di
daerah
tertentu,
mengikuti
tes
mereka
yang
harus
dilaksanakan
setiap daerah. Di Jepang standarisasi
setiap daerah berbeda, karena itu
setiap daerah mengeluarkan ujian
sendiri
untuk
calon
guru
yang
berminat di daerahnya. Misalnya,
untuk mengajar di kota Tokyo, mereka
harus mengikuti ujian khusus untuk
menjadi guru di kota tersebut.
Setelah mendaftar, maka calon guru
harus mengikuti dua kali ujian. Yang
pertama tes tertulis. Kalau lulus,
mereka
harus
mengikuti
ujian
wawancara. Bila keduanya lulus, maka
calon guru tersebut akan dipilihkan
sekolah tempat mereka akan mengajar
nantinya, oleh pejabat pendidikan di
Gaji
kota tersebut.
Gaji guru di Indonesia berkisar 156.500 yen sampai 512.100 yen yaitu Rata-rata guru bergaji USD28.780
antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta sekitar Rp18 juta hingga Rp 60 juta atau Rp321 juta per tahun atau
rupiah per bulan.
per bulan untuk guru SD dan SMP, sekitar Rp 27 juta per bulan.
sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih
tinggi. Grade menggambarkan periode
kerja.
Seorang
guru
muda
akan
memperoleh 156,500 yen per bulan,
dengan kurs hari ini setara dengan Rp.
18 juta.
Untuk tenaga pendidik yaitu guru, Finlandia memiliki kualifikasi guru paling tinggi. Di Finlandia, guru merupakan profesi yang sangat diminati
dan peluang untuk menjadi guru sangat kecil karena proses perekrutan yang sangat ketat. Sama halnya denggan di Finlandia, di Jepang, guru
juga merupakan profesi yang sangat dihormati. Walaupun kualifikasi guru dijepang lebih rendah daripada di Finlandia, proses perekrutan guru di
Jepang juga sangat ketat. Untuk di Indonesia sendiri, sedang digalakkan program – program untuk peningkatan kualitas guru. Program terbaru
dari pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi guru. Kesejahteraan guru di Jepang dan Finlandia juga
jauh diatas Indonesia jikka dilihat dari jumlah gaji yang diterima.
d) Kurikulum Matematika
Kurikulum
Kurikulum pendidikan matematika Tujuan kurikuler dalam pendidikan Tugas kurikulum dalam matematika
Matematika
saat ini adalah:
1.
matematika yaitu untuk memberikan adalah
Dikembangkan
beragam
pengalaman
2. Berpusat pada anak sebagai meningkatkan
pengembang pengetahuan.
Terdapat
penekanan
yang
kemampuan
akan pemikiran matematika, dan untuk
mereka belajar konsep-konsep matematika.
untuk berpikir secara logis dan kreatif.
pada Kerangka kurikulum Jepang untuk
pengembangkan
kemampuan bidang matematika tidak ditargetkan
pemecahan
kemampuan untuk menguasai luasnya cakupan,
masalah,
menawarkan
berdasarkan para siswa dengan berbagai dan kesempatan untuk pengembangan
kompetensi tertentu.
3.
untuk
berpikir logis, kritis, dan kreatif serta tetapi justru menargetkan kedalaman
kemampuan
mengkomunikasikan proses pembelajarannya
Materi
matematika.
1. Cakupan materi sekolah dasar 1. Materi SD
Materi Utama pada jenjang SD
Pelajaran
meliputi: bilangan, geometri dan a. Bilangan dan operasinya
Bilangan
dan
Perhitungan
:
pengukuran,
pengolahan
data, b. Kuantitas (jumlah) dan
simbol
bilangan,
operasi
bilangan
desimal,
pemecahan masalah, serta penalaran pengukuran
bilangan,
dan komunikasi.
perkalian, pembagian, pecahan,
c. Bentuk geometris
2. Cakupan materi untuk SMP d. Relasi jumlah
fungsi,
meliputi: bilangan, aljabar, geometri 2. Materi SMP
matematika.
Aljabar : perbandingan, rasio,
dan
pengukuran,
peluang
dan a. Bilangan dan ekspresi
kombinatorika,
statistika, pemecahan masalah, serta (symbol) matematika
barisan
penalaran dan komunikasi
perbandingan,
b. Bentuk geometri
bilangan
bilangan,
meliputi
pertidaksamaan,
aljabar,geometri
dan d. Pengolahan data (statistic)
pengukuran, trigonometri, peluang Tahun pertama tingkat SMP (lower
dan
statistika,
matematika,
kalkulus,
pemecahan
logika secondary
school),
kurikulum
masalah menargetkan empat sasaran dasar:
serta penalaran dan komunikasi
sederhana,
rasio,
3. Cakupan materi untuk SMU c. Fungsi
sejarah
barisan
persamaan
dan
eksponensial,
persamaan linear.
Fungsi : persamaan garis, konsep
fungsi.
Geometri
:
konsep
dasar
a. memperdalam pemahaman siswa
geometri, menggambar bangun
mengenai integral
b. memahami
arti
datar dan bangun ruang, refleksi
(equations)
c. memahami
persamaan
dan
pencerminan
sederhana.
hubungan
dilasi, refleksi, lingkaran, sudut,
(relationships)
d. memperdalam pemahaman siswa
kongrensi, dilasi hubungan sudut,
fungsi
tentang ciri-ciri ruang (properties
Phytagoras, poligon.
Pengukuran : prinsip pengukuran,
of space figures)
luas, panjang, jarak, berat, prinsip
pengukuran, luas, panjang, jarak,
berat.
Peluang dan Statistika : mencari,
mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari,
mengumpulkan,
dan
menyajikan data, membaca tabel
dan diagram, mencari rata-rata,
sistem koordinat, konsep peluang,
frekuensi,
mencari,
mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari
rata-rata,
sistem
koordinat.
Pada dasarnya kurikulum matematika di Indonesia, Jepang, dan Finlandia sama. Namun di Indonesia saat ini masih menekankan pada kuantitas
pembelajaran bukan kualitas. Materi pembelajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak daripada di jepang dan Finlandia.
2. Proses Pembelajaran
Metode
Menggunakan
metode
saintifik Pembelajaran di Jepang menggunakan 1. Konsep
Pembelajaran
(Menggamati, menanya, mencoba, metode belajar tutor sebaya (peer
Berorientasi
mengasosiasi, mengomunikasikan)
learning) atau yang disebut Lesson
Organisasi
sekolah
dan
Study (LS).
pendidikan
didasarkan
pada
konsep
Pembelajaran
Siswa
pembelajaran
yang
Aktif
yang
berfokus pada aktivitas siswa dan
interaksi dengan guru, siswa dan
lingkungan belajar.
2. Penggunaan teknologi
digital
dalam pembelajaran
3. Menekankan pentingnya belajar
melalui
melakukan
dan
menempatkan penekanan khusus
pada kerja kelompok, kreativitas,
dan
Peran Guru
Sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator
Ada 3 prinsip mengajar guru-guru
di Jepang, yaitu
1. Tanoshii jugyou (kelas harus
Mata Pelajaran
Wajib
1. Untuk jenjang SD :
Matematika
Bahasa Indonesia
Pendidikan Agama
Pendidikan Jasmani
Kesehatan
Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan,
menyenangkan)
2. Wakaru ko (anak harus mengerti)
3. dekiru ko (anak harus bisa)
Sekolah
di
Jepang
sedikit
mempunyai
dan
dan
kebebasan
meramu
kemampuan
masalah.
Sebagai fasilitator.
Dalam satu kelas terdapat tiga
guru, satu guru sebagai guru
utama dengan kualifikasi S2 dan
dua
guru
sekolah.
kata
distandarkan
secara
yg
nasional
seperti bahasa Jepang, bhs Inggris,
dengan
dari 6 mata pelajaran inti yang
semuanya
pelajaran
pembatu
kualifikasi S1.
Mata pelajaran di finlandia terdiri
sendiri kurikulum matapelajaran
Mata
memecahkan
terbungkus
orientation.
dengan
Dikatakan
orientation karena kurikulum di
Finlandia
memiliki
konsep
Kesenian.
IPA dan IPS menjadi tematik
di pelajaran-pelajaran lainnya.
2. Untuk jenjang SMP :
Pendidikan Agama,
Pancasila & Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia,
Matematika,
IPA,
IPS,
Bahasa Inggris,
Seni Budaya (muatan lokal),
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan,
Prakarya.
3. Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Math,
Sejarah,
Penjas,
gagasan bahwa 6 mata pelajaran
Kesenian,
ini bukan mengharuskan siswa
Science, Integrated Course, Home
belajar isi dari seluruh pelajaran
room. Integrated Course adalah
ini namun mengajak anak didik
jam khusus untuk mempelajari
untuk
banyak hal dan merupakan paduan
kemampuan
beberapa subject.
memahami
Keterampilan
Sports,
dan
Home room
mulai
memperoleh
menjelajah
dan
fenomena-fenomena
adalah kegiatan aktivitas kelas,
alam yang ada disekitar mereka.
misalnya persiapan event tertentu,
maka jika anda melihat ada tiga
rekreasi kelas, pentas seni dll.
kata yang dipakai disini yaitu
examine,
experience.
understand,
&
Mata
Pelajaran
Pilihan
(Kelompok C) atau Peminatan
Akademik
A. Peminatan Matematika dan
Jam Belajar
1.
2.
3.
Pembelajaran
matematika
1.
Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Arab
4. Bahasa dan Sastra Mandarin
Untuk jenjang SD
Rata – rata 30 jam per minggu
36 jam pelajaran per minggu
(35 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMP
38 jam pelajaran per minggu
(40 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMA
44 jam pelajaran per minggu
(45 menit/jam pelajaran)
Menggunakan metode saintifik Menggunakan metode open-ended,
Lebih banyak menggunakan metode
(Menggamati,
problem solving.
menanya, problem solving, dan kontekstual.
Rata – rata 30 jam per minggu
mencoba,
mengasosiasi, Kelas
mengomunikasikan)
dimulai
dengan
pengantar Tujuan pembelajaran matematika di
untuk singkat, kemudian guru menyajikan jenjang pendidikan dasar (jenjang
jenjang SMP dan SMA.
satu soal yang cukup sulit dan tidak
2. Menggunakan berbagai metode
mengajarkan siswa cara memecahkan
seperti pembelajaran kooperarif,
soal tersebut. Para siswa lalu
diskusi, dan tanya jawab.
mengerjakan sendiri soal tersebut,
3. Menggunakan alat peraga.
4. Melibatkan peserta didik secara baik mandiri maupun berkelompok,
5.
SD dan SMP) adalah
berlatih
berkonsentrasi, mendengarkan dan
berkomunikasi;
dan
akuisisi
pengalaman sebagai dasar untuk
merumuskan
konsep-konsep
aktif.
sambil diawasi oleh guru yang matematika
dan
struktur,
Untuk jenjang SD menggunakan
berkeliling
untuk
melihat mengembangkan berpikir matematis,
metode tematik integratif.
berkembangan dan memberikan saran- memperkenalkan
pembelajaran
saran. Setelah sepuluh atau 15 menit, model
matematika
berpikir,
salah seorang siswa diminta untuk memperkuat perhitungan dasar dan
mempresentasikan
apa
yang konsep jumlah dan memberikan
diperolehnya di depan kelas, dengan pengalaman sebagai dasar untuk
masukan dari guru jika siswa tersebut asimilasi
mengalami
hambatan.
konsep
Matematika matematika,
jepang memberikan kebebasan
struktur
memperdalam
pola pemahaman
pikir dalam menyelesaikan masalah matematika
dan
konsep-konsep
dan
memberikan
kepada anak. Kesalahan yang terjadi kemampuan dasar yang memadai
pada anak dibiarkan dan dijadikan meliputi
proses alamiah dalam menemukan matematika
pemodelan
masalah
sehari-hari,
pola pikir itu. Guru memberikan pembelajaran model matematika dari
sebuah
permasalahan
untuk berpikir
dan
berlatih
dengan
dipecahkan anak sesuai dengan pola mengingat, fokus dan ekspresi yang
pikirnya.
tepat.
Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta didik. Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak
pembelajaran yang berfokus pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di Jepang dan Finlandia. Lagi
– lagi Indonesia masih menekankan kuantitas daripada kualitas.
3. Evaluasi Pendidikan
UAN
Adanya Ujian Akhir Nasional yang Tidak
digunakan
untuk
ada
ujian
menentukan menentukan
nasional
kelulusan.
untuk Tidak ada ujian nasional untuk
Penilaian menentukan kelulusan.
kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA. kelulusan siswa SMP dan SMA tidak
Tetapi bukan menjadi acuan satu – berdasarkan hasil final test, tapi
satunya
untuk
menentukan akumulasi dari nilai ulangan harian,
kelulusan. Kelulusan juga ditentukan ekstra kurikuler, mid test dan final
oleh nilai ujian akhir sekolah dan test.
Ujian
nilai rapor.
masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Untuk
universitas
masuk
universitas,
siswa Ujian Nasional Matrikulasi, untuk
Tinggi :
lulusan SMA diharuskan mengikuti menentukan
kualifikasi
masuk
Untuk perguruan tinggi negeri
ujian masuk universitas yang berskala perguruan tinggi, ujian ini bersifst
1. SBMPTN
a. Jalur Undangan
nasional. Ujian masuk universitas sukarela. Kompetensi yang diukur:
b. Jalur Tertulis
dilaksanakan dalam dua tahap.
2. Seleksi Mandiri dari universitas
Pertama secara nasional dimana soal
yang bersangkutan.
ujian disusun oleh Ministry of
Untuk perguruan tinggi swasta
Education yang terdiri dari lima
menggunakan Seleksi Mandiri dari
pelajaran, sama seperti ujian masuk
universitas yang bersangkutan.
SMA. Tahap kedua, siswa harus
Bidang bahasa ibu mereka, tetapi
dapat memilih tiga mata pelajaran
lain dari kelompok berikut : bahasa
kedua
nasional,
bahasa
asing,
matematika, atau studi umum yang
meliputi ilmu dan humaniora. Untuk
mengikuti ujian masuk yang dilakukan bahasa dan matematika, ada dua
masing-masing universitas, yaitu ujian
tingkat
ujian
yaitu
dasar
dan
masuk universitas. Skor kelulusan lanjutan.
adalah
akumulasi
ujian
masuk
nasional dan ujian di setiap perguruan
Rangking
tinggi.
Adanya sistem peringkat didalam Adanya sistem peringkat yang ada di Tidak mengenal istilah kompetisi
kelas maupun di sekolah, sehingga
dalam kelas.
menciptakan adanya sekolah terbaik,
atau peringkat. Tidak ada sekolah
terbaik, siswa terbaik, dsb.
siswa terbaik, dsb
Sistem kenaikan Ujian kenaikan kelas yang dilakukan Tidak ada ujian kenaikan kelas pada Tidak ada ujian kenaikan kelas.
kelas
setiap tahun pada setiap jenjang jenjang pendidikan dasar tidak, tetapi Menggunakan
pendidikan.
sistem
automatic
siswa yang telah menyelesaikan proses promotion siswa secara otomatis naik
belajar di kelas satu secara otomatis kelas.
akan naik ke kelas dua, demikian
seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada
sehingga
siswa
yang
telah
menyelesaikan studinya di tingkat SD
dapat langsung mendaftar ke SMP.
Akan tetapi sekolah tetap mengadakan
ulangan atau test kecil untuk tetap
Sistem
Penilaian
memacu kualitas dan kuantitas belajar
Sistem
penilaian
menggunakan 3. Jenjang Pendidikan Dasar
System penilaian ulangan adalah
penilaian dengan acuan KKM. KKM
dengan menggunakan huruf A, B,
merupakan batas kriteria ketuntasan
dan C untuk semua mata pelajaran
minimal yang harus dicapai siswa
kecuali matematika. Untuk kelas 4
untuk dapat dikategorikan lulus.
hingga kelas 6, dilakukan test IQ
Apabila terdapat siswa yang belum
untuk melihat kemampuan dasar
memenuhi
KKM,
dilakukan
siswa. Hasil tes ini digunakan
pembelajaran remidial.
sebagai bahan acuan dalam
memberikan
perhatian
lebih
kepada siswa-siswanya terutama
bagi siswa yang kemmpuannya
dibawah normal.
4. Pada tingkat SMP dan SMA, sama
ada dua kali ulangan yaitu mid test
dan final test. Akan tetapi tidak
bersifat wajib atau pun nasional.
Sistem penilaian dilakukan untuk
mengukur
progress
/kemajuan
siswa dalam belajar.
Sistem
penilaian ini digunakan untuk
mengukur
belajar
tingkat
sesuai
pencapaian
dengan
tahap
perkembangannya. Jadi proses
penilaian di Finlandia mengacu
pada diri siswa sendiri. Setiap
pelajar diberi otonomi khusus
untuk
menentukan
jadwal
ujiannya untuk mata pelajaran
yang
kuasai
menurutnya
sudah
dia
Namun di beberapa provinsi tetap
melaksanakan ujian. Final test
dilaksanakan serentak selama tiga
hari, dengan materi ujian yang
dibuat oleh sekolah berdasarkan
standar dari Educational Board di
setiap
provinsi.
Penilaian
kelulusan siswa SMP dan SMA
tidak berdasarkan hasil final test,
tapi akumulasi dari nilai ulangan
harian, ekstra kurikuler, mid test
dan final test.
Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia dengan Jepang dan Finlandia. Sistem evaluasi di Indonesia cenderung
membuat siswa tertekan dengan segala kriteria yang ada. Sedangkan di Finlandia menekankan pada progress belajar siswa itu sendiri, sehingga
siswa tidak merasa tertekan. Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat bawah merasa minder dan secara psikologi
perasaan – perasaan tersebut dapat menghambat proses belajar siswa.
Saran untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia
Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sudah bagus apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan ideal yang berlaku. Misalnya
pada kurikulum 2013 yang menekankan adanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun kenyataannya proses pembelajaran yang
berlangsung belum sesuai dengan idealnya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurangnya kesiapan guru, faslitas
pendidikan yang kurang memadai, dan karakter – karakter masyarakat Indonesia yang kurang mendukung. Kekurangan lainnya yaitu pada
sistem evaluasi yang masih menekankan pada kuantitas bukan kualitas.
Hal penting yang bisa dijadikan masukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yaitu penekanan pada kualitas pendidikan bukan
kuantitas. Misalnya dengan pengurangan materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, pengurangan jam pelajaran yang disesuaikan dengan
tahap perkembangan peserta didik, dan sistem evaluasi pendidikan yang tidak menekankan penilaian pada suatu kuantitas tertentu (nilai
tertentu). Selain itu pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas guru dengan program – program yang berkualitas. Misalnya dengan program
perekrutan guru dengan kualifikasi yang di perketat dan pembatasan program jurusan guru di universitas sehingga guru – guru yang dihasilkan
lebih profesional dan berkualitas.
Daftar Pustaka
Adeluna Chibi. (2014). Pendidikan di Jepang. http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
10.26
Anonim.(2014). Education in Finland. http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.31
Anonim. Finnish National Curriculum for Mathematics. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/politeia/mathematics/finland.pdf. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 12.43
Anonim. (2014). Pendidikan di Jepang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Jepang. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.33
Anonim. (2013). Pendidikan di Finlandia Gratis Mulai Dari TK Sampai S3. http://pediakita.com/pendidikan-di-finlandia-gratis-mulai-dari-tksampai-s3.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.36
Anonim. (2012). Peningkatan Kualitas Guru, Belajar dari Sistem Jepang. http://hifizahn.wordpress.com/2013/05/25/peningkatan-kualitas-gurubelajar-dari-sistem-jepang/.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.28
Anonim. (2013).Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia. http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikanterbaik.html . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.55
Elin dkk. (2013). Jam Belajar Jepang vs Jam Belajar Indonesia.
belajar.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.01
http://japanmaniak.blogspot.com/2013/02/jam-belajar-jepang-vs-jam-
Finland Ministry of Education and Culture. (2014). Finance and the state budget.
http://www.minedu.fi/OPM/Linjaukset_ja_rahoitus/talousarviot/?lang=en. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.44
Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.
http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-kurikulum
2013/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.05
Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan!.
http://rideralam.com/2012/12/14/kurikulum-baru-2013-daftar-mata-pelajaran-wajib-dan-mata-pelajaran-pilihan/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.51
Lesale. Sekolah Gratis Bukan Mimpi. http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=60471.0;wap2. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.57
Munir Ramli. (2008). Alokasi Anggaran Pendidikan Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2008/10/20/alokasi-anggaran-pendidikan-jepang/.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.23
Murni Ramli. (2007). Gaji Guru di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/02/15/gaji-guru-di-jepang/ . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
12.56
Murni Ramli. (2007). Kurikulum SMA di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/04/13/kurikulum-sma-di-jepang/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.32
Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia dengan Sistem Pendidikan Indonesia.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-pendidikan-finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia534276.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.44
Priendah. (2008). Beda Pengajaran Matematika Jepang dan Amerika. http://priendah.wordpress.com/2008/04/30/beda-pengajaran-matematikajepang-dan-amerika/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.51
Pusdatin. (2013). APBNP 2013: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 345,335 Triliun. http://www.setkab.go.id/berita-9235-apbnp-2013anggaran-pendidikan-naik-jadi-rp-345335-triliun.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.51
Ruzi Rahmawati. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia.
http://ruzirahmawati.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kurikulum-matematika-di.html.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11. 59
Tanti Js. (2012). Kurikulum Matematika di Jepang. http://catatantanti.blogspot.com/2012/12/kurikulum-matematika-di-jepang.html . Diakses
pada 7 Juni 2014 pukul 13.40
Wildan Maulana. (2012). Penilaian Siswa di Finlandia - Pendidikan Dasar. http://www.slideshare.net/wildan.m/penilaian-siswa-di-finlandiapendidikan-dasar. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.19