Makalah Perbandingan Pendidikan di Indon

Makalah Perbandingan Pendidikan di Indonesia, Finlandia, dan Jepang
Oleh : Rini Wulandari
(11301241019)
1. Sistem Pendidikan / Kurikulum
a) Jenjang Pendidikan
Aspek
Jenjang Pendidikan
Wajib Belajar

Pra-pendidikan

Indonesia

Jepang

Wajib belajar sembilan tahun Wajib

belajar

sembilan


Finlandia
tahun

Wajib

belajar

sembilan

tahun

pendidikan dasar dan menengah pendidikan dasar dan menengah

pendidikan dasar dan menengah

dimulai ketika anak berusia 7 berlaku untuk penduduk berusia 6

dimulai ketika anak berusia 7 tahun

tahun hingga 16 tahun.

Pra-pendidikan
dasar

atau

tahun hingga 15 tahun
Pendidikan anak usia dini memang

hingga 16 tahun
Selama
sebelum

pendidikan

tidak termasuk dalam pendidikan

menginjak usia wajib belajar, anak

usia dini diselenggarakan bagi


yang

dapat

anak sejak lahir sampai dengan

pemerintah menyediakan sekolah

pendidikan anak usia dini. Pihak

enam tahun dan bukan merupakan

TK

dengan

yang berwenang dapat memberikan

prasyarat


Youchien. Selain itu juga ada

pra-pendidikan dasar di sekolah,

Hoikuen (day care). Perbedaan

hari-pusat perawatan, dan perawatan

antara

Hoikuen

keluarga sehari di rumah atau tempat

hanya terletak pada jam belajarnya.

lain yang sesuai. Partisipasi dalam

Youchien hanya dari pukul 8;50-


pendidikan anak usia dini adalah

13:30, sedangkan Hoikuen dimulai

sukarela tetapi di kota berkewajiban

dinamakan

dengan

untuk

pendidikan dasar.

mengikuti

diwajibkan,
atau

yg


Youchien

disebut

dan

namun

usia

berpartisipasi

anak
dalam

sejak pukul 07:00-19:00. Hoikuen

untuk memberikan pendidikan anak


diperuntukkan

usia dini.

untuk

anak-anak

yang orang tuanya bekerja dan
tidak ada yang bisa menjaganya.
Oleh karena itu, salah satu syarat
mendaftarkan ke sekolah ini adalah
surat keterangan bahwa kedua
Pendidikan Dasar

1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 712 tahun
2. Sekolah Menengah Pertama
(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun

orang tua bekerja.

Compulsory Education
Comprehensive schools
1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7- 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12
12 tahun
2. Sekolah Menengah

tahun
Pertama 2. Sekolah

(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun
Pendidikan
Menengah

1. Sekolah

Menengah

Sekolah
bagi


ini
siswa

melanjutkan

diperuntukkan
yang
ke

ingin
jenjang

Elit.
Sekolah ini diperuntukkan bagi
siswa yang ingin melanjutkan ke
jenjang universitas papan atas

Pertama

(SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun


Atas 1. Sekolah Menengah Akademis 1. Upper

(SMA) {3 th}: 16 -18 tahun.

Menengah

Secondary

School

(Sekolah Menengah Atas){3 th}:
16 – 18 tahun. Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke jenjang

nasional.
universitas.
universitas.
2. Sekolah Tinggi Akademik Non2. Sekolah Menengah Kejuruan

2. Vocational
Schools
and
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
elit,
Apprenticeship Training
Sekolah ini diperuntukkan bagi
dengan
bidang
keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan
siswa masuk universitas atau
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
diantaranya Teknik, Bisnis dan

Manajemen, Pariwisata, Tata
Boga, Tata Busana, Agribisnis,
Seni

Rupa,

Teknologi

Perkapalan,

Informasi

dan

Komunikasi, dll). Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke dunia
kerja.

perguruan

kurang

Sekolah ini diperuntukkan bagi

bergengsi.
3. SMK yang menawarkan kursus

siswa yang ingin melanjutkan ke

dalam
pelajaran

tinggi

perdagangan,
teknis,

dunia kerja.

mata

pertanian,

homescience, keperawatan dan
perikanan. Sekitar 60% dari
lulusan

mereka

memasuki

pekerjaan penuh-waktu.
4. Korespondensi Sekolah Tinggi
menawarkan berbagai bentuk
pendidikan fleksibel untuk 1,6%
dari siswa SMA biasanya bagi
mereka

yang

tidak

mampu

menyeleasikan jenjang sekolah
tinggi karena berbagai alasan.
5. Program
Evening
SMA
digunakan untuk memberikan
pengajaran bagi siswa miskin
tetapi memiliki ambisius yang
tinggi
Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi terdiri dari

untuk

memperbaiki

kekurangan pendidikan mereka
Pendidikan tinggi terdiri dari

Pendidikan tinggi terdiri dari:

1. Pendidikan

akademik

yang 1. Universitas (大学 daigaku)
1. Universitas (yliopisto, universitet)
Fokus universitas pada penelitian
2. Akademi Teknologi ( 短期大学
memiliki
fokus
dalam
dan memberikan pendidikan yang
tanki daigaku)
penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Sekolah Tinggi Teknik (KotoJenjang:
lebih teoretis. Misalnya, dokter
a. Sarjana (S1) selama 4
senmon-gakko)
adalah lulusan universitas.
4. Sekolah Kejuruan (Senmontahun.
Jenjang:
b. Program Profesi, Magister
a. Bachelor's
Degree
(S1)
gakko)

(S2) selama 2 tahun.
selama 3 tahun .
Jenjang :
c. Program Spesialis (SP) dan
b. Master's Degree (S2) selama
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.
Program Doktoral (S3)
2 tahun.
Khusus untuk kedokteran 6
c. Doctorate Degree (S3)
selama 3 tahun.
tahun.
2. Pendidikan
vokasi
yang
b. Program Master (S2) selama 2 2. Politeknik (ammattikorkeakoulu,
menitikberatkan
pada
yrkeshögskola, atau disingkat
tahun.
persiapan
lulusan
untuk c. Program Doktor (S3) selama 3
dengan AMK/Yh).
mengaplikasikan keahliannya.
Politeknik
fokus
pada
tahun.
Jenjang :
keterampilan praktis dan jarang
Diploma I, II, II dan IV
melakukan penelitian, tetapi apa
yang mereka lakukan terlibat
langsung dalam proyek-proyek
pembangunan industri. Misalnya
perawat adalah lulusan sekolah
teknik. (Namun, lanjutan gelar
ilmu

keperawatan

ada

di

universitas).
Jenjang:
a. Polytechnic
Degree

(S1)

Bachelor's
selama

3-4

tahun .
b. Polytechnic Master's Degree
(S2) selama 1-2 tahun.
Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia, Jepang, dan Finlandia memiliki kesamaan. Ketiga negara tersebut juga sama – sama
menerapkan wajib belajar sembilan tahun. Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya memerlukan waktu studi tiga tahun. Perbedaan yang
sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di negara lain terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa
berlomba – lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa – siswa yang memiliki kemampuan
rendah diarahkan untuk memasuki sekolah – sekolah vokasi untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan –
kemampuan siswa benar – benar dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b) Anggaran Pendidikan
Anggaran

20 % dari totsl seluruh anggaran 31.6% dari total seluruh anggaran 20 % dari total seluruh anggaran

Pendidikan

negara yaitu sebesar Rp. 332 negara yaitu sebesar Rp 611 triliun.

Pembiayaan

triliun
Adanya dana Biaya Operasional Adanya

pendidikan

Sekolah (BOS) untuk pembiayaan pendidikan untuk wajib belajar 9 seluruhnya gratis, mulai pendidikan

pembebasan

negara yaitu sebesar Rp107 triliun

biaya Biaya

pendidikan

di

Finlandia

seluruh kegiatan dalam rangka tahun dari jenjang SD sampai SMP. dasar hingga universitas. Pemerintah
penerimaan

siswa

baru, Siswa SD dan SMP di Jepang tidak bahkan menyediakan bus jemputan

sumbangan
pendidikan
buku

pembiayaan membayar uang SPP, dan hanya untuk murid sekolah dasar. Jika tidak
(SPP),

teks

pembelian membayar biaya non SPP, seperti ada

pelajaran,

bus

jemputan,

biaya pembelian buku penunjang (buku memberikan

pemerintah

subsidi

uang

ulangan harian dan ujian, serta wajib gratis), biaya ekskul, tour transportasi untuk siswa. Di luar itu,
biaya

perawatan

sekolah

operasional sekolah, dll.

sehingga

pembebasan

biaya

pemerintah menyediakan buku-buku

adanya

dan perpustakaan lengkap. Kasarnya,

pendidikan

murid di Finlandia tinggal datang ke

dari jenjang SD sampai SMP.

sekolah

untuk

memikirkan

biaya

belajar

tanpa

untuk

makan

siang, ongkos, dan buku.
Anggaran biaya pendidikan di In donesia memiliki kesamaan dengan Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara, sedangkan
untuk Jepang, pemerintah memberikan anggaran biaya pendidikan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 31,6 % dari total anggaran belanja negara.
Dalam aspek pembiayaan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu penggratisan biaya pada jenjang pendidikan dasar.
Sedangkan untuk jenjang selanjutnya siswa harus mengeluarkan biaya pribadi. Namun biaya pendidikan di Jepang tergolong rendah dibanding
dengan Amerika dan Inggris. Sedangkan di Finlandia pemerintah menggratiskan biaya pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
universitas dan segala keperluan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya makan siang, ongkos transportasi, dan buku.
c) Tenaga Pendidik
Kualifikasi

Jenjang

Pendidikan

Guru

Menengah (SD,SMP, dan SMA) SMP) minimal lulusan Sarjana (S1)

SMP) minimal lulusan Master's

minimal

Degree

lulusan

Dasar
Sarjana

dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan
(S1)

(S2).

Guru

juga

harus

dilanjutkan dengan program PPG

memiliki kompetensi yang sangat

atau

baik

sertifikasi

sebagai

tanda

pada

penguasaan

bahasa

Proses

kelayakan sebagai guru.
Finlandia atau Swedia.
Proses perekrutan guru di indonesia Untuk menjadi guru di Jepang para Seorang guru calon harus memiliki

Perekrutan

menggunakan ujian nasional CPNS calon guru harus menjalani kuliah di nilai yang sangat baik dan harus
atau jika diperlukan mendesak di universitas keguruan untuk mendapat memerangi perlawanan sengit untuk
daerah-daerah yang membutuhkan lisensi guru. Kalau tidak masuk ke menjadi seorang guru. Hanya sekitar
guru, diadakan ujian CPNS setingkat dalam universitas keguruan, mereka 10% dari pelamar untuk program
daerah.

harus menjalani semacam kursus yang tertentu berhasil.
diselenggarakan
pemerintah

oleh

Jepang,

yang

badan
bisa

mengeluarkan lisensi untuk menjadi
guru.
Setelah itu, untuk menjadi guru di
daerah

tertentu,

mengikuti

tes

mereka

yang

harus

dilaksanakan

setiap daerah. Di Jepang standarisasi
setiap daerah berbeda, karena itu
setiap daerah mengeluarkan ujian
sendiri

untuk

calon

guru

yang

berminat di daerahnya. Misalnya,
untuk mengajar di kota Tokyo, mereka

harus mengikuti ujian khusus untuk
menjadi guru di kota tersebut.
Setelah mendaftar, maka calon guru
harus mengikuti dua kali ujian. Yang
pertama tes tertulis. Kalau lulus,
mereka

harus

mengikuti

ujian

wawancara. Bila keduanya lulus, maka
calon guru tersebut akan dipilihkan
sekolah tempat mereka akan mengajar
nantinya, oleh pejabat pendidikan di
Gaji

kota tersebut.
Gaji guru di Indonesia berkisar 156.500 yen sampai 512.100 yen yaitu Rata-rata guru bergaji USD28.780
antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta sekitar Rp18 juta hingga Rp 60 juta atau Rp321 juta per tahun atau
rupiah per bulan.

per bulan untuk guru SD dan SMP, sekitar Rp 27 juta per bulan.
sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih
tinggi. Grade menggambarkan periode
kerja.

Seorang

guru

muda

akan

memperoleh 156,500 yen per bulan,
dengan kurs hari ini setara dengan Rp.
18 juta.

Untuk tenaga pendidik yaitu guru, Finlandia memiliki kualifikasi guru paling tinggi. Di Finlandia, guru merupakan profesi yang sangat diminati
dan peluang untuk menjadi guru sangat kecil karena proses perekrutan yang sangat ketat. Sama halnya denggan di Finlandia, di Jepang, guru
juga merupakan profesi yang sangat dihormati. Walaupun kualifikasi guru dijepang lebih rendah daripada di Finlandia, proses perekrutan guru di
Jepang juga sangat ketat. Untuk di Indonesia sendiri, sedang digalakkan program – program untuk peningkatan kualitas guru. Program terbaru
dari pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi guru. Kesejahteraan guru di Jepang dan Finlandia juga
jauh diatas Indonesia jikka dilihat dari jumlah gaji yang diterima.
d) Kurikulum Matematika
Kurikulum

Kurikulum pendidikan matematika Tujuan kurikuler dalam pendidikan Tugas kurikulum dalam matematika

Matematika

saat ini adalah:
1.

matematika yaitu untuk memberikan adalah

Dikembangkan

beragam

pengalaman

2. Berpusat pada anak sebagai meningkatkan
pengembang pengetahuan.
Terdapat

penekanan

yang

kemampuan

akan pemikiran matematika, dan untuk
mereka belajar konsep-konsep matematika.

untuk berpikir secara logis dan kreatif.
pada Kerangka kurikulum Jepang untuk

pengembangkan

kemampuan bidang matematika tidak ditargetkan

pemecahan

kemampuan untuk menguasai luasnya cakupan,

masalah,

menawarkan

berdasarkan para siswa dengan berbagai dan kesempatan untuk pengembangan

kompetensi tertentu.

3.

untuk

berpikir logis, kritis, dan kreatif serta tetapi justru menargetkan kedalaman
kemampuan

mengkomunikasikan proses pembelajarannya

Materi

matematika.
1. Cakupan materi sekolah dasar 1. Materi SD

Materi Utama pada jenjang SD

Pelajaran

meliputi: bilangan, geometri dan a. Bilangan dan operasinya



Bilangan

dan

Perhitungan

:

pengukuran,

pengolahan

data, b. Kuantitas (jumlah) dan

simbol

bilangan,

operasi

bilangan

desimal,

pemecahan masalah, serta penalaran pengukuran

bilangan,

dan komunikasi.

perkalian, pembagian, pecahan,

c. Bentuk geometris

2. Cakupan materi untuk SMP d. Relasi jumlah

fungsi,

meliputi: bilangan, aljabar, geometri 2. Materi SMP

matematika.
Aljabar : perbandingan, rasio,

dan

pengukuran,

peluang



dan a. Bilangan dan ekspresi

kombinatorika,

statistika, pemecahan masalah, serta (symbol) matematika

barisan

penalaran dan komunikasi

perbandingan,

b. Bentuk geometri

bilangan

bilangan,

meliputi

pertidaksamaan,

aljabar,geometri

dan d. Pengolahan data (statistic)

pengukuran, trigonometri, peluang Tahun pertama tingkat SMP (lower
dan

statistika,

matematika,

kalkulus,

pemecahan

logika secondary

school),

kurikulum

masalah menargetkan empat sasaran dasar:

serta penalaran dan komunikasi

sederhana,

rasio,

3. Cakupan materi untuk SMU c. Fungsi

sejarah

barisan

persamaan

dan

eksponensial,



persamaan linear.
Fungsi : persamaan garis, konsep



fungsi.
Geometri

:

konsep

dasar

a. memperdalam pemahaman siswa

geometri, menggambar bangun

mengenai integral
b. memahami
arti

datar dan bangun ruang, refleksi

(equations)
c. memahami

persamaan

dan

pencerminan

sederhana.

hubungan

dilasi, refleksi, lingkaran, sudut,

(relationships)
d. memperdalam pemahaman siswa

kongrensi, dilasi hubungan sudut,

fungsi

tentang ciri-ciri ruang (properties 

Phytagoras, poligon.
Pengukuran : prinsip pengukuran,

of space figures)

luas, panjang, jarak, berat, prinsip
pengukuran, luas, panjang, jarak,



berat.
Peluang dan Statistika : mencari,
mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari,

mengumpulkan,

dan

menyajikan data, membaca tabel
dan diagram, mencari rata-rata,
sistem koordinat, konsep peluang,
frekuensi,

mencari,

mengumpulkan, dan menyajikan
data, membaca tabel dan diagram,
mencari

rata-rata,

sistem

koordinat.
Pada dasarnya kurikulum matematika di Indonesia, Jepang, dan Finlandia sama. Namun di Indonesia saat ini masih menekankan pada kuantitas
pembelajaran bukan kualitas. Materi pembelajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak daripada di jepang dan Finlandia.
2. Proses Pembelajaran
Metode

Menggunakan

metode

saintifik Pembelajaran di Jepang menggunakan 1. Konsep

Pembelajaran

(Menggamati, menanya, mencoba, metode belajar tutor sebaya (peer

Berorientasi

mengasosiasi, mengomunikasikan)

learning) atau yang disebut Lesson

Organisasi

sekolah

dan

Study (LS).

pendidikan

didasarkan

pada

konsep

Pembelajaran
Siswa

pembelajaran

yang
Aktif

yang

berfokus pada aktivitas siswa dan
interaksi dengan guru, siswa dan
lingkungan belajar.
2. Penggunaan teknologi

digital

dalam pembelajaran
3. Menekankan pentingnya belajar
melalui

melakukan

dan

menempatkan penekanan khusus
pada kerja kelompok, kreativitas,
dan
Peran Guru

Sebagai fasilitator

Sebagai fasilitator
Ada 3 prinsip mengajar guru-guru
di Jepang, yaitu
1. Tanoshii jugyou (kelas harus

Mata Pelajaran
Wajib

1. Untuk jenjang SD :
 Matematika
 Bahasa Indonesia
 Pendidikan Agama

Pendidikan Jasmani


Kesehatan
Pendidikan

Pancasila

Kewarganegaraan,

menyenangkan)
2. Wakaru ko (anak harus mengerti)
3. dekiru ko (anak harus bisa)
Sekolah
di
Jepang
sedikit
mempunyai
dan
dan

kebebasan

meramu

kemampuan

masalah.
Sebagai fasilitator.
Dalam satu kelas terdapat tiga
guru, satu guru sebagai guru
utama dengan kualifikasi S2 dan
dua

guru

sekolah.

kata

distandarkan

secara

yg

nasional

seperti bahasa Jepang, bhs Inggris,

dengan

dari 6 mata pelajaran inti yang
semuanya

pelajaran

pembatu

kualifikasi S1.
Mata pelajaran di finlandia terdiri

sendiri kurikulum matapelajaran
Mata

memecahkan

terbungkus

orientation.

dengan

Dikatakan

orientation karena kurikulum di
Finlandia

memiliki

konsep




Kesenian.
IPA dan IPS menjadi tematik

di pelajaran-pelajaran lainnya.
2. Untuk jenjang SMP :
 Pendidikan Agama,
 Pancasila & Kewarganegaraan,
 Bahasa Indonesia,
 Matematika,
 IPA,
 IPS,
 Bahasa Inggris,
 Seni Budaya (muatan lokal),
 Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan,
 Prakarya.
3. Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan

Math,

Sejarah,

Penjas,

gagasan bahwa 6 mata pelajaran

Kesenian,

ini bukan mengharuskan siswa

Science, Integrated Course, Home

belajar isi dari seluruh pelajaran

room. Integrated Course adalah

ini namun mengajak anak didik

jam khusus untuk mempelajari

untuk

banyak hal dan merupakan paduan

kemampuan

beberapa subject.

memahami

Keterampilan

Sports,
dan

Home room

mulai

memperoleh

menjelajah

dan

fenomena-fenomena

adalah kegiatan aktivitas kelas,

alam yang ada disekitar mereka.

misalnya persiapan event tertentu,

maka jika anda melihat ada tiga

rekreasi kelas, pentas seni dll.

kata yang dipakai disini yaitu
examine,
experience.

understand,

&

Mata

Pelajaran

Pilihan

(Kelompok C) atau Peminatan
Akademik
A. Peminatan Matematika dan

Jam Belajar

1.
2.
3.

Pembelajaran
matematika

1.

Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Arab
4. Bahasa dan Sastra Mandarin
Untuk jenjang SD
Rata – rata 30 jam per minggu
36 jam pelajaran per minggu
(35 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMP
38 jam pelajaran per minggu
(40 menit/ jam pelajaran)
Untuk jenjang SMA
44 jam pelajaran per minggu
(45 menit/jam pelajaran)
Menggunakan metode saintifik Menggunakan metode open-ended,

Lebih banyak menggunakan metode

(Menggamati,

problem solving.

menanya, problem solving, dan kontekstual.

Rata – rata 30 jam per minggu

mencoba,

mengasosiasi, Kelas

mengomunikasikan)

dimulai

dengan

pengantar Tujuan pembelajaran matematika di

untuk singkat, kemudian guru menyajikan jenjang pendidikan dasar (jenjang

jenjang SMP dan SMA.
satu soal yang cukup sulit dan tidak
2. Menggunakan berbagai metode
mengajarkan siswa cara memecahkan
seperti pembelajaran kooperarif,
soal tersebut. Para siswa lalu
diskusi, dan tanya jawab.
mengerjakan sendiri soal tersebut,
3. Menggunakan alat peraga.
4. Melibatkan peserta didik secara baik mandiri maupun berkelompok,
5.

SD dan SMP) adalah

berlatih

berkonsentrasi, mendengarkan dan
berkomunikasi;

dan

akuisisi

pengalaman sebagai dasar untuk
merumuskan

konsep-konsep

aktif.
sambil diawasi oleh guru yang matematika
dan
struktur,
Untuk jenjang SD menggunakan
berkeliling
untuk
melihat mengembangkan berpikir matematis,
metode tematik integratif.
berkembangan dan memberikan saran- memperkenalkan
pembelajaran
saran. Setelah sepuluh atau 15 menit, model

matematika

berpikir,

salah seorang siswa diminta untuk memperkuat perhitungan dasar dan
mempresentasikan

apa

yang konsep jumlah dan memberikan

diperolehnya di depan kelas, dengan pengalaman sebagai dasar untuk
masukan dari guru jika siswa tersebut asimilasi
mengalami

hambatan.

konsep

Matematika matematika,

jepang memberikan kebebasan

struktur

memperdalam

pola pemahaman

pikir dalam menyelesaikan masalah matematika

dan

konsep-konsep
dan

memberikan

kepada anak. Kesalahan yang terjadi kemampuan dasar yang memadai
pada anak dibiarkan dan dijadikan meliputi
proses alamiah dalam menemukan matematika

pemodelan

masalah
sehari-hari,

pola pikir itu. Guru memberikan pembelajaran model matematika dari

sebuah

permasalahan

untuk berpikir

dan

berlatih

dengan

dipecahkan anak sesuai dengan pola mengingat, fokus dan ekspresi yang
pikirnya.

tepat.

Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta didik. Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak
pembelajaran yang berfokus pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di Jepang dan Finlandia. Lagi
– lagi Indonesia masih menekankan kuantitas daripada kualitas.
3. Evaluasi Pendidikan
UAN

Adanya Ujian Akhir Nasional yang Tidak
digunakan

untuk

ada

ujian

menentukan menentukan

nasional

kelulusan.

untuk Tidak ada ujian nasional untuk

Penilaian menentukan kelulusan.

kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA. kelulusan siswa SMP dan SMA tidak
Tetapi bukan menjadi acuan satu – berdasarkan hasil final test, tapi
satunya

untuk

menentukan akumulasi dari nilai ulangan harian,

kelulusan. Kelulusan juga ditentukan ekstra kurikuler, mid test dan final
oleh nilai ujian akhir sekolah dan test.
Ujian

nilai rapor.
masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Untuk

universitas

masuk

universitas,

siswa Ujian Nasional Matrikulasi, untuk

Tinggi :

lulusan SMA diharuskan mengikuti menentukan

kualifikasi

masuk

Untuk perguruan tinggi negeri

ujian masuk universitas yang berskala perguruan tinggi, ujian ini bersifst

1. SBMPTN
a. Jalur Undangan

nasional. Ujian masuk universitas sukarela. Kompetensi yang diukur:

b. Jalur Tertulis
dilaksanakan dalam dua tahap.
2. Seleksi Mandiri dari universitas
Pertama secara nasional dimana soal
yang bersangkutan.
ujian disusun oleh Ministry of
Untuk perguruan tinggi swasta
Education yang terdiri dari lima
menggunakan Seleksi Mandiri dari
pelajaran, sama seperti ujian masuk
universitas yang bersangkutan.
SMA. Tahap kedua, siswa harus

Bidang bahasa ibu mereka, tetapi
dapat memilih tiga mata pelajaran
lain dari kelompok berikut : bahasa
kedua

nasional,

bahasa

asing,

matematika, atau studi umum yang
meliputi ilmu dan humaniora. Untuk

mengikuti ujian masuk yang dilakukan bahasa dan matematika, ada dua
masing-masing universitas, yaitu ujian

tingkat

ujian

yaitu

dasar

dan

masuk universitas. Skor kelulusan lanjutan.
adalah

akumulasi

ujian

masuk

nasional dan ujian di setiap perguruan
Rangking

tinggi.
Adanya sistem peringkat didalam Adanya sistem peringkat yang ada di Tidak mengenal istilah kompetisi
kelas maupun di sekolah, sehingga

dalam kelas.

menciptakan adanya sekolah terbaik,

atau peringkat. Tidak ada sekolah
terbaik, siswa terbaik, dsb.

siswa terbaik, dsb
Sistem kenaikan Ujian kenaikan kelas yang dilakukan Tidak ada ujian kenaikan kelas pada Tidak ada ujian kenaikan kelas.
kelas

setiap tahun pada setiap jenjang jenjang pendidikan dasar tidak, tetapi Menggunakan
pendidikan.

sistem

automatic

siswa yang telah menyelesaikan proses promotion siswa secara otomatis naik
belajar di kelas satu secara otomatis kelas.
akan naik ke kelas dua, demikian
seterusnya. Ujian akhir juga tidak ada

sehingga

siswa

yang

telah

menyelesaikan studinya di tingkat SD
dapat langsung mendaftar ke SMP.
Akan tetapi sekolah tetap mengadakan
ulangan atau test kecil untuk tetap
Sistem
Penilaian

memacu kualitas dan kuantitas belajar
Sistem
penilaian
menggunakan 3. Jenjang Pendidikan Dasar
System penilaian ulangan adalah
penilaian dengan acuan KKM. KKM
dengan menggunakan huruf A, B,
merupakan batas kriteria ketuntasan
dan C untuk semua mata pelajaran
minimal yang harus dicapai siswa
kecuali matematika. Untuk kelas 4
untuk dapat dikategorikan lulus.
hingga kelas 6, dilakukan test IQ
Apabila terdapat siswa yang belum
untuk melihat kemampuan dasar
memenuhi
KKM,
dilakukan
siswa. Hasil tes ini digunakan
pembelajaran remidial.
sebagai bahan acuan dalam
memberikan

perhatian

lebih

kepada siswa-siswanya terutama
bagi siswa yang kemmpuannya
dibawah normal.
4. Pada tingkat SMP dan SMA, sama
ada dua kali ulangan yaitu mid test
dan final test. Akan tetapi tidak
bersifat wajib atau pun nasional.

Sistem penilaian dilakukan untuk
mengukur

progress

/kemajuan

siswa dalam belajar.

Sistem

penilaian ini digunakan untuk
mengukur
belajar

tingkat

sesuai

pencapaian

dengan

tahap

perkembangannya. Jadi proses
penilaian di Finlandia mengacu
pada diri siswa sendiri. Setiap
pelajar diberi otonomi khusus
untuk

menentukan

jadwal

ujiannya untuk mata pelajaran
yang
kuasai

menurutnya

sudah

dia

Namun di beberapa provinsi tetap
melaksanakan ujian. Final test
dilaksanakan serentak selama tiga
hari, dengan materi ujian yang
dibuat oleh sekolah berdasarkan
standar dari Educational Board di
setiap

provinsi.

Penilaian

kelulusan siswa SMP dan SMA
tidak berdasarkan hasil final test,
tapi akumulasi dari nilai ulangan
harian, ekstra kurikuler, mid test
dan final test.
Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia dengan Jepang dan Finlandia. Sistem evaluasi di Indonesia cenderung
membuat siswa tertekan dengan segala kriteria yang ada. Sedangkan di Finlandia menekankan pada progress belajar siswa itu sendiri, sehingga
siswa tidak merasa tertekan. Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat bawah merasa minder dan secara psikologi
perasaan – perasaan tersebut dapat menghambat proses belajar siswa.

Saran untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia

Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sudah bagus apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan ideal yang berlaku. Misalnya
pada kurikulum 2013 yang menekankan adanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun kenyataannya proses pembelajaran yang
berlangsung belum sesuai dengan idealnya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurangnya kesiapan guru, faslitas
pendidikan yang kurang memadai, dan karakter – karakter masyarakat Indonesia yang kurang mendukung. Kekurangan lainnya yaitu pada
sistem evaluasi yang masih menekankan pada kuantitas bukan kualitas.
Hal penting yang bisa dijadikan masukan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia yaitu penekanan pada kualitas pendidikan bukan
kuantitas. Misalnya dengan pengurangan materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, pengurangan jam pelajaran yang disesuaikan dengan
tahap perkembangan peserta didik, dan sistem evaluasi pendidikan yang tidak menekankan penilaian pada suatu kuantitas tertentu (nilai
tertentu). Selain itu pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas guru dengan program – program yang berkualitas. Misalnya dengan program
perekrutan guru dengan kualifikasi yang di perketat dan pembatasan program jurusan guru di universitas sehingga guru – guru yang dihasilkan
lebih profesional dan berkualitas.

Daftar Pustaka

Adeluna Chibi. (2014). Pendidikan di Jepang. http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
10.26
Anonim.(2014). Education in Finland. http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.31
Anonim. Finnish National Curriculum for Mathematics. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/politeia/mathematics/finland.pdf. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 12.43
Anonim. (2014). Pendidikan di Jepang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Jepang. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.33
Anonim. (2013). Pendidikan di Finlandia Gratis Mulai Dari TK Sampai S3. http://pediakita.com/pendidikan-di-finlandia-gratis-mulai-dari-tksampai-s3.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.36
Anonim. (2012). Peningkatan Kualitas Guru, Belajar dari Sistem Jepang. http://hifizahn.wordpress.com/2013/05/25/peningkatan-kualitas-gurubelajar-dari-sistem-jepang/.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.28
Anonim. (2013).Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia. http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikanterbaik.html . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.55
Elin dkk. (2013). Jam Belajar Jepang vs Jam Belajar Indonesia.
belajar.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.01

http://japanmaniak.blogspot.com/2013/02/jam-belajar-jepang-vs-jam-

Finland Ministry of Education and Culture. (2014). Finance and the state budget.
http://www.minedu.fi/OPM/Linjaukset_ja_rahoitus/talousarviot/?lang=en. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.44
Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.
http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-kurikulum
2013/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.05
Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan!.

http://rideralam.com/2012/12/14/kurikulum-baru-2013-daftar-mata-pelajaran-wajib-dan-mata-pelajaran-pilihan/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.51
Lesale. Sekolah Gratis Bukan Mimpi. http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=60471.0;wap2. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.57
Munir Ramli. (2008). Alokasi Anggaran Pendidikan Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2008/10/20/alokasi-anggaran-pendidikan-jepang/.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.23
Murni Ramli. (2007). Gaji Guru di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/02/15/gaji-guru-di-jepang/ . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
12.56
Murni Ramli. (2007). Kurikulum SMA di Jepang. http://murniramli.wordpress.com/2007/04/13/kurikulum-sma-di-jepang/. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 11.32
Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia dengan Sistem Pendidikan Indonesia.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-pendidikan-finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia534276.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.44
Priendah. (2008). Beda Pengajaran Matematika Jepang dan Amerika. http://priendah.wordpress.com/2008/04/30/beda-pengajaran-matematikajepang-dan-amerika/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.51
Pusdatin. (2013). APBNP 2013: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 345,335 Triliun. http://www.setkab.go.id/berita-9235-apbnp-2013anggaran-pendidikan-naik-jadi-rp-345335-triliun.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.51
Ruzi Rahmawati. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia.
http://ruzirahmawati.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kurikulum-matematika-di.html.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11. 59
Tanti Js. (2012). Kurikulum Matematika di Jepang. http://catatantanti.blogspot.com/2012/12/kurikulum-matematika-di-jepang.html . Diakses
pada 7 Juni 2014 pukul 13.40
Wildan Maulana. (2012). Penilaian Siswa di Finlandia - Pendidikan Dasar. http://www.slideshare.net/wildan.m/penilaian-siswa-di-finlandiapendidikan-dasar. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.19