Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Pengakuan Dosa: Tinjauan Kritis Teologis terhadap Makna Pengakuan Dosa dalam Liturgi GPIB

ABSTRAK
Keterbatasan manusia dan keraguannya akan kebaikan Allah kerap kali membuat
manusia jatuh dalam dosa. Dosa mengakibatkan hubungan manusia dengan Allah menjadi
terputus, tetapi Allah tidak ingin berdiam diri. Allah memiliki inisiatif memperbaiki
hubunganNya denga manusia melalui karya pendamaian yang dinyatakan dalam pengorbanan
Yesus di kayu salib. Karya pendamaian ini pun dirayakan dalam liturgi melalui pengakuan
dan pengampunan dosa. Menurut Luther, peran manusia untuk turut dalam karya pendamaian
Allah adalah melalui pengakuan dosa. Oleh karena itu, sebenarnya pengakuan dosa memiliki
makna yang penting dalam liturgi dan kehidupan manusia. Namun, dewasa ini pengakuan
dosa seakan dianggap sebagai rutinitas semata yang tak bermakna.
Doa pengakuan dosa dapat dijumpai hampir diseluruh liturgi Gereja-gereja, termasuk
liturgi GPIB. GPIB memaknai pengakuan dosa sebagai partisipasi aktif umat dalam karya
Pendamaian Allah. Melalui pengakuan dosa, umat merefleksikan segala dosa dan
pelanggaran yang telah dilakukan agar layak memperoleh pembenaran dan pengampunan
dosa dari Allah. Pengakuan dosa tidak hanya diperuntukkan kepada Tuhan tetapi juga
diperuntukkan kepada sesama manusia. G.Riemer pun menyatakan bahwa pengakuan dosa
tidak hanya terbatas dalam lingkungan Gereja, tetapi sejatinya pengakuan dosa adalah
pengakuan yang tulus dan harus dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hakikatnya, doa pengakuan dosa memiliki makna yang penting bagi kehidupan
umat Kristen karena melalui pengakuan dosa manusia dibenarkan, diampuni, serta dipanggil
Allah untuk dilayakan turut serta dalam tugas pelayanan di dunia ini.


Kata Kunci : Dosa, Pengakuan Dosa, Pengampunan Dosa, Liturgi GPIB.

1