Penetapan Masa Inkubasi dan Penentuan Dosis Pemberian Tepung Cangkang Kepiting Terhadap Penjerapan Aluminium Pada Tanah Ultisol

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepiting merupakan salah satu pilihan makanan yang banyak digemari
oleh masyarakat dunia. Banyaknya konsumsi kepiting menyebabkan banyak pula
limbah kepiting yaitu cangkangnya. Keseluruhan daging kepiting ditutupi oleh
cangkangnya yang cukup keras. Oleh sebab itu cangkang kepiting dapat
dimanfaatkan mulai dari kepala sampai bagian tubuh kepiting.
Kim (2004) menyatakan bahwa kulit udang dan cangkang kepiting
merupakan limbah pengolahan yang besarnya mencapai 50 – 60% berat utuh.
Foucher, et al (1992) dalam Rahawarin (2011) menyatakan bahwa kulit kepiting
mengandung protein (15,60 % - 23,90 %), kalsium karbonat (53,70 % - 78,40 %),
dan kitin (18,70 % - 32,20 %).
Tingginya kandungan kalsium karbonat (CaCO3) pada cangkang kepiting
berpotensi sebagai bahan pengganti kapur pada tanah dan mengefektifkan unsur –
unsur hara agar dapat dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber energi. Selain
dapat meningkatkan pH tanah, pemberian kapur juga dapat menambah unsur hara
makro terutama unsur hara kalsium (Ca).
Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai
sebaran luas mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan di
Indonesia (Subagyo et al., 2004). Reaksi tanah Ultisol pada umumnya masam
hingga sangat masam (pH 5 – 3,10), serta mempunyai nilai kejenuhan Al yang

tinggi (> 60%). Biasanya untuk mengatasi masalah kemasaman dan kejenuhan Al
yang tinggi dapat dilakukan dengan pengapuran.

Universitas Sumatera Utara

Pemberian kapur pada tanah selain karena harganya yang cukup mahal dan
mengurangi kesuburan tanah, juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi tanah
apabila dalam keadaan yang berlebih, seperti : (1) tersedianya fosfat menjadi
berkurang kembali karena terbentuknya kompleks kalsium fosfat tidak larut dan
(2) perubahan pH tanah yang melonjak dapat merugikan terhadap aktivitas
mikroorganisme tanah, dan ketersediaan unsur hara yang tidak seimbang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
kemasaman tanah dan kejenuhan aluminium selain dengan pengapuran adalah
dengan pemberian tepung cangkang kepiting. Besarnya kandungan kitin pada
cangkang kepiting berpotensi dalam mengkhelat logam. Kitin mempunyai sifat
adsorpsi dan mengikat ion logam seperti Fe, Cu, Cd, Hg dan Pb. Hasil penelitan
Murniati dan Mudasir (2013) menyatakan bahwa Fe dapat teradsorpsi sempurna
oleh kitin yang merupakan pengompleks yang baik untuk ion logam terutama
dalam bentuk kation.
Tanah Ultisol memiliki kandungan bahan organik yang rendah serta

kandungan P bersenyawa dalam bentuk Al - P dan Fe – P. Unsur hara P tersebut
tidak dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tanaman, karena P dalam larutan
tanah dalam bentuk P terikat di dalam larutan

tanah. Untuk mengatasi

permasalahan ini perlu dilakukan dengan pemberian tepung cangkang kepiting
yang mengandung kitin yang berguna untuk mengkhelat aluminium sehingga P
tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Namun pada dasar dalam pengaplikasiannya membutuhkan waktu
inkubasi. Inkubasi tanah juga merupakan hal yang penting dalam proses

Universitas Sumatera Utara

pengapuran tanah. Inkubasi ditujukan agar reaksi tepung cangkang kepiting dan
tanah dapat berjalan dengan sempurna, oleh karena itu inkubasi sangat diperlukan.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diteliti masa inkubasi dan dosis
terbaik pemberian tepung cangkang kepiting sebagai bahan pengganti kapur
dalam mengatasi kemasaman dan penjerapan aluminium pada tanah Ultisol.
Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah menetapkan masa inkubasi dan
menentukan

dosis

terbaik pemberian

tepung cangkang kepiting untuk

meningkatkan pH tanah dan penjerapan aluminium dalam meningkatkan P
tersedia tanah pada tanah Ultisol.
Hipotesis Penelitian
• Terdapat masa inkubasi terbaik akibat pemberian tepung cangkang
kepiting dalam meningkatkan pH tanah dan menurunkan Aldd tanah
Ultisol
• Terdapat dosis terbaik akibat pemberian tepung cangkang kepiting dalam
meningkatkan pH tanah dan menurunkan Aldd sejalan dengan
meningkatkan P tersedia tanah Ultisol
• Pemberian tepung cangkang kepiting bepengaruh terhadap C – organik
tanah Ultisol

Kegunaan Penelitian




Sebagai bahan informasi bagi kepentingan ilmu pengetahuan.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Universitas Sumatera Utara