Analisa Kondisi Termal untuk Mendukung Kenyamanan Kerja Operator di PT. Pabrik Es Siantar
ABSTRAK
PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan manufaktur yang
memproduksi minuman botol bersoda. Tahapan proses produksi ialah pembuatan
limun, strelisasi botol, pengendalian kualitas botol, pengisian sirup sarsaparilla ke
dalam botol, pengendalian kualitas produk, pengepakan. Permasalahan yang
terjadi adalah terjadinya paparan panas pada proses sterilisasi botol yang
menggunakan mesin washer yang menggunakan suhu 100 oC. Permasalahan
tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan operator karena terganggu dengan
paparan panas. Paparan panas pada penelitian ini diamati menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif. Pada metode kualitatif digunakan kuesioner sensasi
termal dan efek paparan panas terhadap kinerja operator. Sedangkan pada metode
kuantitatif, kondisi fisik termal seperti temperatur, kelembaban, dan kecepatan
angin diukur menggunakan instrumen pengukuran. Salah satu efek akibat kondisi
fisik termal tersebut terhadap operator dianalisa menggunakan Heat Stress Index
(HSI). Hasil dari kedua metode yang digunakan dianalisa dan digunakan sebagai
bahan untuk mendesain perbaikan lingkungan kerja operator Hasil pengukuran
termal menunjukkan bahwa temperatur udara rata-rata adalah 35,2 oC, kecepatan
angin 0,24 m/s , dan kelembaban udara 70,2%. Kondisi ini menunjukkan bahwa
lingkungan kerja operator benar terpapar panas dengan nilai HSI sebesar 81,04 %.
Nilai indeks tersebut tinggi yang mengindikasikan bahwa operator harus
mendapatkan asupan air dan garam yang cukup agar terhindar dari stress akibat
paparan panas yang dapat mengakibatkan stroke ringan. Desain perbaikan paparan
panas dilakukan dengan penggunaan turbin ventilator dan perancangan ventilasi.
Kata Kunci : Thermal Conditions,Comfort Temperature, HSI, Turbine Ventilator,
Ventilation System
Universitas Sumatera Utara
PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan manufaktur yang
memproduksi minuman botol bersoda. Tahapan proses produksi ialah pembuatan
limun, strelisasi botol, pengendalian kualitas botol, pengisian sirup sarsaparilla ke
dalam botol, pengendalian kualitas produk, pengepakan. Permasalahan yang
terjadi adalah terjadinya paparan panas pada proses sterilisasi botol yang
menggunakan mesin washer yang menggunakan suhu 100 oC. Permasalahan
tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan operator karena terganggu dengan
paparan panas. Paparan panas pada penelitian ini diamati menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif. Pada metode kualitatif digunakan kuesioner sensasi
termal dan efek paparan panas terhadap kinerja operator. Sedangkan pada metode
kuantitatif, kondisi fisik termal seperti temperatur, kelembaban, dan kecepatan
angin diukur menggunakan instrumen pengukuran. Salah satu efek akibat kondisi
fisik termal tersebut terhadap operator dianalisa menggunakan Heat Stress Index
(HSI). Hasil dari kedua metode yang digunakan dianalisa dan digunakan sebagai
bahan untuk mendesain perbaikan lingkungan kerja operator Hasil pengukuran
termal menunjukkan bahwa temperatur udara rata-rata adalah 35,2 oC, kecepatan
angin 0,24 m/s , dan kelembaban udara 70,2%. Kondisi ini menunjukkan bahwa
lingkungan kerja operator benar terpapar panas dengan nilai HSI sebesar 81,04 %.
Nilai indeks tersebut tinggi yang mengindikasikan bahwa operator harus
mendapatkan asupan air dan garam yang cukup agar terhindar dari stress akibat
paparan panas yang dapat mengakibatkan stroke ringan. Desain perbaikan paparan
panas dilakukan dengan penggunaan turbin ventilator dan perancangan ventilasi.
Kata Kunci : Thermal Conditions,Comfort Temperature, HSI, Turbine Ventilator,
Ventilation System
Universitas Sumatera Utara