PT. Pabrik Es Siantar Di Pematang Siantar 1959-1990

(1)

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

KUASA AGUSTINO SARAGIH 080706026

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI

DIKERJAKAN O

L E H

KUASA AGUSTINO SARAGIH 080706026

Pembimbing,

Dra. Nurhabsyah. M.Si. NIP 195912311985032005

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

Yang diajukan oleh Nama : Kuasa Agustino Saragih Nim : 080706026

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh: Pembimbing,

Dra. Nurhabsyah. M. Si tanggal……….

NIP 195912311985032005

Ketua Departemen Sejarah tanggal……….

Drs. Edi Sumarno. M. Hum NIP 196409221989031001

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(4)

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O

L E H

KUASA AGUSTINO SARAGIH 080706026

Pembimbing

Dra. Nurhabsyah. M.Si 195912311985032005

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Ilmu Sejarah

DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(5)

Lembar Persetujuan Ketua Jurusan

DISETUJUI OLEH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN SEJARAH Ketua Departemen,

Drs. Edi Sumarno. M. Hum NIP 196409221989031001


(6)

Lembar pengesahan skripsi oleh Dekan dan Panitia Ujian

PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana Fakultas Ilmu Budaya dalam Ilmu Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan

Pada :

Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU Dekan,

Dr. Syahron Lubis. M.A. NIP 195110131976031001

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. ………. (……….)

2. ………. (……….)

3. ………. (……….)

4. ………. (……….)


(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, Puji dan syukur, penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini membahas mengenai “PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar 1959-1990”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan juga untuk memenuhi syarat-syarat dalam mendapatkan gelar keserjanaan dalam bidang ilmu sejarah di Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Selama pengerjaan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak rintangan-rintangan. Tetapi oleh karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak terkhususnya staf pengajar Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara berserta rekan-rekan penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Bahwa penulis menyadari penulisan skripsi masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun untuk penulisan kearah yang lebih baik.

Medan, April 2013 Penulis


(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyaknya bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Baik bantuan moral dan spiritual sehingga skripsi ini dapat diselesaikan penulis dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka, yaitu:

1. Kepada Orang tua penulis yaitu Alm. Kasman Saragih dan Raulina Sinaga, yang telah memberikan cinta kasihnya sejak kecil sampai sekarang. Terkhususnya kepada Ibunda tercinta yang memberikan seluruh hatinya, waktu, tenaga, pikiran sehingga penulis bisa mendapatkan pendidikan dan dapat menyelesaikannya.

2. Kepada seluruh kakanda tercinta yaitu Andriani Saragih dan Jonly Sinaga, Elvis Saragih dan Panca Gultom, Candra Saragih, Iis Rosenta Saragih dan Charter Purba, Riris Saragih, yang sangat membantu penulis. Bantuan mental dan moral, nasehat serta doa yang selalu mengiringi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepada Bapak Syahron Lubis, M.A. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada Ketua Departemen Sejarah, Drs. Edi Sumarno, M. Hum, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan kepada penulis

5. Kepada Ibu Dra. Nurhabsyah, M.Si, selaku sekretaris Departemen Sejarah dan sekaligus menjadi dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan mulai dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.


(9)

7. Seluruh dosen departemen sejarah dan staf pegawai, yang selama ini memberikan ilmunya selama penulis di bangku perkuliahan.

8. Kepada Amperawira, yang memberikan masukan-masukan, motivasi dan juga membantu penulis selama awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi.

9. Kepada Pihak PT. Pabrik Es Siantar terkhususnya Bapak Montesqiu Manullan yang telah memberikan data-data dan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10.Teman-teman sejarah, terkhususnya stambuk 2008 yaitu Evi, Hotman, Puspita, Erni, Glorika, Editya, Dewi, Eko, Rihana, Yuni, Resti, Cahaya, Frider, Marco, Jakob, Royandi, Artono, Elegus, Jansarman, Fahmi, Puteri, Eri, Nurhayani, Alfian, Wenny, Novita, Mangihut, Suranta, Albert, Arenda, Azis. Merupakan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan kenangan suka duka selama duduk di bangku perkuliahan

11.Anak-anak kos yang memberikan saran, kritik, semangat dalam pegerjaan skripsi yaitu Nathanael, Roland, Candra, Ferdinan, Libertus, Panca, Fredy, Budi, Andreas, Mantho, Ena, Unjuk, Tari, Friska, Mola, Elisabeth, Nella, Ita, Yeyen, Siska, Debora, Susanti, Ester, Ice, Irwan, Desman.

Akhirnya penulis mengucapkan sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi. Semoga amal baik yang didapatkan penulis dari mereka mendapatkan balasan anugerah dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, April 2013 Penulis

Kuasa Agustino Saragih NIM.080706026


(10)

ABSTRAK

PT. Pabrik Es Siantar merupakan produsen minuman tertua di Sumatera Utara, di mana perusahaan ini berdiri pada tahun 1916 yang didirikan oleh Heinrich Surbeck. Awal dari produksi perusahaan ini adalah es batangan dan beberapa tahun kemudian memproduksi minuman dengan berbagai rasa. Yaitu rasa Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream, Coffee Bear dan Soda Water. Heinrich Surbeck sebagai pendiri juga membangun bendungan untuk menghasilkan tenaga listrik yang sangat berpengaruh pada perusahaan. Pada tahun 1959 perusahaan ini dipegang oleh Elman Tanjung akibat dari isu-isu nasionalisasi perusahan asing hingga pada tahun 1969 Julius Hutabarat membeli perusahaan tersebut. Semenjak di tangan Julius, perusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ditandai dengan produksi minuman yang semakin bertambah akibat dari permintaan pasar yang besar, menguasai pangsa pasar Sumatera Utara, bekerja sama dengan Pepsi Group, dan tentunya pembangunan aktivitas produksi seperti mesin baru, gedung baru dan lain sebagainya. Hasil produksi perusahaan yang berupa minuman tetap laku dipasaran hingga 1990 walaupun terjadi penurunan aktivitas produksi. Di samping minuman menggunakan bahan-bahan yang alami, minuman ini juga bermanfaat bagi tubuh. Tidak heran kalau minuman ini tetap menjadi primadona bagi masyarakat Pematang Sinatar. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui latar belakang berdirinya dan juga perkembangan PT. Pabrik Es Siantar serta mengetahui pengaruh perusahaan tersebut bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penulis menjelaskan secara berurutan dan naratif untuk menjelaskan keseluruhan kegiatan atau aktivitas PT. Pabrik Es Siantar. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode sejarah yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Dalam Heuristik, sumber tenatng PT. Pabrik Es Siantar didapat dengan mengumpulkan sumber tertulis dan wawancara. Verifikasi dilakukan agar kesahian data dapat dinilai melalui kritik intern dan ekstern. Untuk interpretasi digunakan agar melahirkan analisis yang sifatnya yang lebih objektif. Historiografi, penyusunan hasil penelitian secara sistematis dan kronologis sehingga didapatkan penulisan sejarah yang ilmiah.


(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i

UCAPAN TERIMA KASIH………ii

ABSTRAK……….iv

DAFTAR ISI………v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ………..1

1.2. Rumusan Masalah ………....5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………6

1.4. Tinjauan Pustaka ………..7

1.5.Metode Penelitian ……….8

BAB II PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR SEBELUM 1959 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pabrik Es Siantar ………10

2.2. Persiapan Produksi ………...17

2.3. Manajemen/Organisasi………..24

BAB III PERKEMBANGAN PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990 3.1. Perkembangan Pabrik (Gedung)………..32


(12)

3.2. Produksi Minuman………...37

3.3. Distribusi………..49

3.4. Tenaga Kerja………54

BAB IV PERANAN PT. PABRIK ES SIANTAR TERHADAP KOTA PEMATANG SIANTAR

4.1. Pemerintah ………59

4.2. Masyarakat………60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……….62 5.2.Saran………63

DAFTAR PUSTAKA ………64

DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN


(13)

ABSTRAK

PT. Pabrik Es Siantar merupakan produsen minuman tertua di Sumatera Utara, di mana perusahaan ini berdiri pada tahun 1916 yang didirikan oleh Heinrich Surbeck. Awal dari produksi perusahaan ini adalah es batangan dan beberapa tahun kemudian memproduksi minuman dengan berbagai rasa. Yaitu rasa Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream, Coffee Bear dan Soda Water. Heinrich Surbeck sebagai pendiri juga membangun bendungan untuk menghasilkan tenaga listrik yang sangat berpengaruh pada perusahaan. Pada tahun 1959 perusahaan ini dipegang oleh Elman Tanjung akibat dari isu-isu nasionalisasi perusahan asing hingga pada tahun 1969 Julius Hutabarat membeli perusahaan tersebut. Semenjak di tangan Julius, perusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ditandai dengan produksi minuman yang semakin bertambah akibat dari permintaan pasar yang besar, menguasai pangsa pasar Sumatera Utara, bekerja sama dengan Pepsi Group, dan tentunya pembangunan aktivitas produksi seperti mesin baru, gedung baru dan lain sebagainya. Hasil produksi perusahaan yang berupa minuman tetap laku dipasaran hingga 1990 walaupun terjadi penurunan aktivitas produksi. Di samping minuman menggunakan bahan-bahan yang alami, minuman ini juga bermanfaat bagi tubuh. Tidak heran kalau minuman ini tetap menjadi primadona bagi masyarakat Pematang Sinatar. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui latar belakang berdirinya dan juga perkembangan PT. Pabrik Es Siantar serta mengetahui pengaruh perusahaan tersebut bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penulis menjelaskan secara berurutan dan naratif untuk menjelaskan keseluruhan kegiatan atau aktivitas PT. Pabrik Es Siantar. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode sejarah yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Dalam Heuristik, sumber tenatng PT. Pabrik Es Siantar didapat dengan mengumpulkan sumber tertulis dan wawancara. Verifikasi dilakukan agar kesahian data dapat dinilai melalui kritik intern dan ekstern. Untuk interpretasi digunakan agar melahirkan analisis yang sifatnya yang lebih objektif. Historiografi, penyusunan hasil penelitian secara sistematis dan kronologis sehingga didapatkan penulisan sejarah yang ilmiah.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan bangsa yang besar, yang memiliki keberagaman kehidupan dengan berbagai macam peristiwa sejarah. Salah satunya adalah sejarah perusahaan ataupun perindustrian. Perkembangan industrialisasi di Indonesia ditandai dengan munculnya perkebunan-perkebunan yang dikelola oleh pihak swasta.1

Pematang Siantar merupakan kota kedua yang terpenting dan terbesar di Sumatera Utara setelah Medan pada abad ke-20, juga ikut merasakan perubahan dari sistem ekonomi atau industrialisasi yaitu dengan munculnya perusahaan-perusahaan ataupun pabrik-pabrik yang dikelola oleh pihak swasta. Adapun industri yang terdapat di Pematang Siantar mulai dari sektor industri besar, industri sedang, sektor industri kecil dan rumah tangga, merupakan tulang punggung perekonomian dari kota ini. Wilayah Pematang Siantar dalam sektor industri sangat potensil dikembangkan karena secara geografis berada di tengah-tengah

Dari munculnya perkebunan tersebut menyebabkan adanya perubahan dan sistem ekonomi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, terutama adalah munculnya industri – industri yang terus mengalami perkembangan.

1

Departemen Pendidikan Kebudayaan, Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Seminar Sejarah Nasional V: Subtema Sejarah Industrialisasi, Jakarta, 1992, hal. 98.


(15)

wilayah Simalungun yang telah unggul dalam beberapa jenis komoditi pertanian dan dapat berfungsi sebagai penyedia input industri.

Sektor industri di Pematang Siantar cukup berkembang. Salah satu industri yang masih berdiri semenjak zaman Pemerintahan Kolonial Belanda sampai sekarang adalah industri minuman cap badak yang dimiliki oleh PT. Pabrik Es Siantar. Industri minuman PT. Pabrik Es Siantar termasuk dalam kategori industri menengah atau sedang. Industri sedang adalah industri yang menggunakan tenaga kerja 5-49 orang dan menggunakan mesin tenaga atau mempekerjakan 10-99 orang dan tidak menggunakan mesin tenaga. 2

PT. Pabrik Es Siantar atau lebih dikenal dengan nama pabrik minuman cap badak, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi minuman yang telah berdiri hampir satu abad dan juga penghasil minuman yang cukup terkenal yaitu sarsaparilla. PT. Pabrik Es Siantar berdiri pada tahun 1916 dengan nama NV Ijs Fabriek3

2

S. Hadibroto, dkk, Perkiraan pendapatan Regional (Regional Income) Propinsi Sumatera Utara 1969-1973, Medan: BAPPEDA SUMUT LPPM Fak Ekonomi USU, 1975.

3

NV Ijs Fabriek berasal dari bahasa Belanda. NV yang artinya Naamloze Vennootschap artinya Perseroan Terbatas. Sedangkan ijs fabriek artinya adalah pabrik es. Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda seluruh perusahaan yang berada di kawasan kekuasaan Belanda menggunakan nama NV.

yang didirikan oleh Heinrich Surbeck, pria kelahiran Swiss dan tinggal Kota Pematang Siantar. Pematang siantar sebagai lokasi pabrik minuman itu disebabkan karena pada awal abad ke-20 kota tersebut telah mengalami perkembangan pesat akibat dari munculnya perkebunan-perkebunan sehingga banyak orang yang sekedar berkunjung ataupun ingin bekerja. Di sisi lain tempat ini merupakan transit barang dari Medan ke daerah-daerah lain dan juga tempat peristirahatan bagi pejabat-pejabat perkebunan. Keadaan di atas menyebabkan Heinrich Surbeck menentukan bahwa lokasi ini merupakan tempat yang tepat untuk membangun NV Ijs Fabriek tersebut.


(16)

Heinrich Surbeck bukan hanya mendirikan pabrik ini, tetapi juga mendirikan pembangkit listrik dan hotel di Pematang Siantar. PT. Pabrik Es Siantar pada awalnya memproduksi sejumlah minuman bersoda dengan berbagai rasa mulai dari jeruk, anggur, sarsaparilla dan air soda. Ada delapan minuman bersoda yang diproduksi yaitu orange pop, sarsaparilla, raspberry, nanas, grape fruit soda, American ice cream soda, coffee bear dan soda water, dengan seluruh minuman itu bermerek badak. Dipilihnya nama cap badak tidak diketahui persis tetapi dari wawancara yang penulis lakukan adalah merupakan sebuah filosofis. Bahwa badak mempunyai kulit yang keras dengan tanduk yang sangat kuat, maka minuman ini dapat diartikan juga akan bertahan dari minuman-minuman asing ataupun dari perkembangan globalisasi. PT. Pabrik Es Siantar cukup berkembang pesat. Hal ini terlihat dari pendistribusian minuman ini ke daerah-daerah lain di Sumatera dan Jawa yang semakin pesat.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, pabrik ini masih bertahan dan pemerintah jepang menempatkan wakilnya di pabrik ini. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia pabrik ini pun masih bertahan. Akan tetapi situasi berubah, setelah Heinrich Surbeck dibunuh oleh lascar rakyat yang memberontak melawan Belanda dan ingin masuk lagi ke Indonesia. Pabrik ini ditinggalkan oleh keluarga Surbeck dan dikelola oleh Elman Tanjung yang menjadi direktur PT. Pabrik Es Siantar. Elman Tanjung awalnya adalah seorang pegawai tetap di PT. Pabrik Es Siantar. Hingga pada tahun 1947, salah satu anak Surbeck yaitu Lydia Rosa mengelola pabrik ini lagi sampai tahun 1959

Pasca kemerdekaan, pemerintahan Indonesia belum stabil dan adanya isu-isu nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing, membuat PT. Pabrik Es Siantar


(17)

diserahkan kepada Elman Tanjung sebagai pengelolanya. Pada tahun 1969, sebuah perusahaan yang bernama Barat Trading Company dengan direkturnya Julius Hutabarat membeli PT. Pabrik Es Siantar dengan cara menyicil. Hingga pada tahun 1971 pabrik ini menjadi milik seutuhnya Julius Hutabarat. Seiring dengan pergantian kepemilikan, nama pabrik juga diganti menjadi PT. Pabrik Es Siantar.

Perubahan arus zaman atau globalisasi menyebabkan produksi minuman dari PT. Pabrik Es Siantar semakin berkurang dan jenis rasa dari minuman yang diproduksi juga berkurang. Awalnya ada delapan minuman yang diproduksi tetapi sebelum tahun 1990 tinggal dua minuman yang diproduksi yaitu sarsaparilla dan air soda. Berkurangnya produksi minuman PT. Pabrik Es Siantar salah satu penyebabnya adalah masuknya minuman asing yang banyak diminati masyarakat. Namun pada tahun 1990 minuman cap badak hasil PT. Pabrik Es Siantar tetap menjadi primadona bagi warga Pematang Siantar, Medan, Tapanuli Selatan dan daerah-daerah sekitar Sumatera Utara khususnya untuk minuman sarsaparilla.

Perkembangan produksi minuman PT. Pabrik Es Siantar atau pabrik minuman cap badak akan dibahas dalam bab selanjutnya, namun penulis akan menjelaskan makna dari kata perkembangan terlebih dahulu. Yulius mengatakan bahwa perkembangan itu berarti perubahan keadaan.4

4

Yulius,dkk., Kamus Baru Bahasa Indonesia, Surabaya: Usaha Nasional, 1984, hal 125.

Bahwa perkembangan itu tidak harus mengarah pada bentuk perbaikan atau kesempurnaan tetapi bisa mengarah kepada bentuk perbaikan atau kemajuan bahkan mengarah kepada kemunduran. Perkembangan yang ingin dicapai adalah perkembangan kearah positif yaitu perkembangan ke arah bentuk perbaikan dan kesempurnaan. Tetapi tidak


(18)

menutup kemungkinan perkembangan kearah negatif yaitu mengarah dalam bentuk-bentuk yang tidak diinginkan.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji perkembangan perusahaan industri ini dengan judul “PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990”. Adapun penulis membatasi penulisan mulai dari tahun 1959-1990, disebabkan karena pada tahun 1959 PT. Pabrik Es Siantar telah ditinggalkan oleh pemiliknya dan dikelola oleh Elman Tanjung. Sedangkan tahun 1990 sebagai akhir dari penulisan, ini disebabkan karena pada tahun tersebut produksi minuman dari delapan minuman berubah menjadi dua produski minuman.

1.2. Rumusan Masalah

Perlu dibuat suatu rumusan sebagai landasan utama dalam sebuah penelitian dan substansi dari penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas dan dalam mempermudah penulis dalam penulisan ini maka dibuatlah suatu rumusan masalah yang berisi batasan-batasan penelitian dan ruang lingkup fokus permaslahan.

Beritik tolak dari latar belakang di atas penulis membuat beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar sebelum 1959?

2. Bagaimana perkembangan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar 1959-1990?


(19)

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam sebuah penelitian, tentu mempunyai tujuan dan manfaat penelitian.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar sebelum 1959.

2. Menjelaskan perkembangan PT. Pabrik Es Siantar di Pematang Siantar 1959-1990. 3. Menjelaskan pengaruh PT. Pabrik Es Siantar terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, tentunya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah perusahaan industri sekaligus juga mengembangkan peneliti dalam sebuah penulisan karya ilmiah.

2. Dengan adanya penelitian ini juga dapat memberi masukan bagi pemerintah Kota Madya Pematang Siantar dalam rangka mengambil kebijakan untuk pembangunan sektor perusahaan industri.

3. Menambah literatur dalam penulisan sejarah perusahaan industri khususnya perusahaan industri minuman.


(20)

1.4.Tinjauan Pustaka

Untuk melakukan kegiatan penelitian dan penulisan, perlu dilakukan tinjauan pustaka dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan judul tulisan ini. Ada beberapa buku yang digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini dan mampu mencari kerangka teoritis sebagai acuan penelitian.

G. Kartasapoetra, dkk dalam bukunya Administrasi Perusahaan Industri, menjelaskan bagaimana teknik tentang pembangunan perusahaan industri, teknik perencanaan dan penyusunan anggaran. Juga dijelaskan dalam buku ini bagaimana perusahaan industri menentukan kebijaksanaan dalam admnistrasi barang baku, perencanaan produksi, alat dan peralatan. Buku ini dapat digunakan untuk membantu penulis dalam menjelaskan perkembangan sebuah perusahaan terkhususnya untuk PT. Pabrik Es Siantar.

Mudrajad Kuncono, dalam bukunya Ekonomika Industri Indonesia, Menuju Negara Industri Baru 2030? Menjelaskan bagaimana Industrialisasi dianggap sebagai strategi sekaligus obat bagi banyak Negara. Buku ini mencoba membah industrialisasi dalam perspektif ekonomi industri sekaligus memotret bagaimana dinamika perkembangan industri sejak era Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Juga dijelaskan kinerja organisasi dengan melihat hubungan antara struktur industri, perilaku organisasi dan kinerja organisasi.

Wasis, dalam bukunya Pengantar Ekonomi Perusahaan, menjelaskan pengertian tentang perusahaan, bentuk, tempat, struktur organisasi perusahaan, masalah biaya, harga pokok, keuangan perusahaan, penyusunan anggaran perusahaan, analisa break even,


(21)

pemasaran, produksi, pembelian dan persediaan, personalia, risiko reorganisasi, likwidasi dan konglomerasi.

.

1.5.Metode Penelitian

Penulisan merupakan titik akhir dari suatu penelitian ilmiah. Untuk itu penulis menggunakan metode sejarah. Adapun metode sejarah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.5

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber yang sesuai dan mendukung objek penelitian. Ada dua teknik yang digunakan dalam tahapan ini yang pertama adalah library research (studi kepustakaan). Studi kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan mencari informasi permasalahn melalui sejumlah literature, baik berupa buku-buku dengan berbagai keterangan melalui bahan penulisan untuk mendukung penelitian. Informasi yang telah terkumpul kemudian diseleksi dengan maksud untuk mendapatkan informasi yang autentik guna mendukung objek penelitian. Sumber ini diperoleh dari Pemerintah Kota Pematang Siantar, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Kota Pematang Siantar. Yang kedua adalah field research (studi lapangan) yaitu penelitian dalam usaha mencari Dengan metode ini penulis berusaha untuk mencari penjelasan tentang masa lampau dengan harapan akan ditemukan suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan-kenyataan sejarah itu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode sejarah adalah:

5


(22)

informasi dari tempat objek penelitian di lapangan. Dalam penelitian lapangan ini dilakukan interview atau wawancara. Penulis melakukan wawancara melalui informan yang dapat memberikan informasi dalam penelitian ini. Dalam melakukan wawancara dipilih beberapa informan yang mengetahui tentang masalah yang dibahas yaitu mereka yang pernah bekerja di PT. Pabrik Es Siantar dan masyarakat sekitar.

2. Langkah kedua yang dilakukan adalah verifikasi (kritik sumber). Dalam tahapan ini, kritik dilakukan terhadap sumber yang telah dikumpulkan untuk mencari keaslian sumber tersebut baik dari segi isi maupun materialnya agar menjadi sumber terpilih. Kritik yang dilakukan adalah kritik intern dan kritik ekstern. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran informasi dari sumber atau data yang diperoleh. Kritik intern adalah menelaah tentang kebenaran isi atau fakta dari sumber-sumber objek penelitian. Kritik ekstern adalah dengan cara pengujian untuk menguji keaslian sumber.

3. Langkah ketiga yang dilakukan adalah interpretasi. Dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan suatu analisis yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah. Objek kajian masa lampau serta minimnya data dan fakta yang membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam. Data-data yang diperoleh merupakan perekat atau penghubung dari sumber yang satu ke sumber yang lain.

4. Langkah terkahir adalah historiografi. Merupakan tahap akhir dalam penulisan sejarah. Penyusunan kesaksian yang diperoleh berdasarkan sumber-sumber sejarah yang dilakukan secara sistematis dan kronologis menjadi suatu penulisan sejarah yang ilmiah.


(23)

BAB II

PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR SEBELUM 1959

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pabrik Es Siantar

Pada abad ke-20, Pematang siantar merupakan kota kedua yang terpenting dan terbesar di Sumatera Timur setelah medan, yang juga ikut merasakan perubahan dari sistem ekonomi atau industrialisasi. Pematang Siantar merupakan contoh daerah yang berkembang pesat dibandingkan dengan daerah lain. Banyaknya investasi-investasi yang dilakukan oleh pihak asing pada kota Pematang Siantar membuat daerah ini menjadi berkembang.

Pihak asing seperti Belanda melihat tempat ini mempunyai nilai positif dalam invetasi karena di samping aman, tertib dan jumlah penduduk yang relatif banyak serta bahan baku yang mencukupi. Invetasi yang dilakukan adalah dengan membuka perkebunan-perkebunan yang banyak mendatangkan para pendatang sehingga membuat jumlah penduduknya bertambah banyak. Dapat dikatakan bahwa perkembangan Pematang Siantar termasuk cepat dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Sumatera Utara sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan industrialisasi.

Kota Pematang Siantar berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun dengan keadaan permukaan wilayah berbukit-bukit dan terletak ± 400m di atas permukaan laut, pada garis Lintang Utara 3º01’09” - 2º54’40” dan Bujur Timur 99º6’23” - 99º1’10”.6

6Biro Pusat Statistik Pematang Siantar

, 2010.

Kota Pematang Siantar secara administrasi terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Siantar


(24)

Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar Martoba, dan Kecamatan Siantar Sitalasari yang terdiri dari 53 kelurahan dengan tipe swasembada.7 Kondisi penduduk yang bersifat heterogen yang terdiri dari Batak Toba, Simalungun, Karo, Nias, Melayu Jawa dan China. 8

PT. Pabrik Es Siantar merupakan satu-satunya pabrik tertua di Pematang Siantar yang sudah berdiri sejak 1916 dengan naman NV Ijs Fabriek. PT. Pabrik Es Siantar didirikan oleh seorang yang berkebangsaan Swiss bernama Heinrich Surbeck. Heinrich Surbeck merupakan sarjana teknik kimia dan pertama kali datang ke Sumatera Utara pada tahun 1902. Beberapa tahun kemudian Surbeck mendirikan pabrik gambir di Gunung Melayu (Asahan), mendirikan pembangkit listrik dan hotel, pabrik es dan minuman di Pematang Siantar di bawah nama NV Dilihat dari kondisi geografis Pematang Siantar dan daerah yang mengelilinginya bahwa kota ini tidak sesuai dengan kegiatan-kegiatan pertanian. Pematang Siantar cocok untuk wilayah perkotaan yang cenderung untuk dikembangkan dalam kegiatan industri, perdagangan dan jasa. Hal ini terbukti dengan bertumbuhnya industri atau perusahaan industri yang berkembang pesat dan menjadi tulang punggung perekonomian warga Pematang Siantar. Industri rokok putih filter dan nonfilter, industri tepung tapioca, industri minuman dan masih banyak lagi industri-industri mendiami Pematang Siantar yang cukup produktif. Terdapat sebuah industri yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu atau jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu Industri Minuman PT. Pabrik Es Siantar.

7Ibid. 8Ibid.


(25)

Ijs Fabriek.9

Pemilihan nama “badak” sebagai merek minuman yang dicetuskan oleh Heinrich Surbeck memang kurang jelas. Wawancara yang dilakukan peneliti bahwa badak mempunyai arti filosofi yaitu badak mempunyai kulit dan tanduk yang keras, yang mengartikan bahwa perubahan zaman kearah globalisasi tidak akan membuat minuman dan es batangan surut.

NV Ijs Fabriek atau PT. Pabrik Es Siantar berdiri pada tahun 1916 yang pada awalnya memproduksi es batangan.

Pada tahun 1920-an bukan hanya es batangan saja yang diproduksi tetapi mulai merambah ke produksi minuman. Minuman yang diproduksi pabrik ini terdiri dari berbagai rasa. Ada delapan minuman yang diproduksi yaitu Orange Pop, Sarsaparilla, Raspberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffe Bear, dan Soda Water. Dari hasil penelitian peneliti sampai saat ini belum ada perusahaan yang memproduksi es batangan dalam jumlah besar selain NV Ijs Fabriek Siantar. NV Ijs Fabriek Siantar juga menjadi pemasok listrik bagi Pematang Siantar sebelum masuk PLN. Listrik yang didapatkan oleh NV Ijs Fabriek Siantar didapatkan dengan membendung sungai Bah Bolon yang ada di depan pabrik tersebut.

Bahwa dari penelitian, NV Ijs Fabriek mempunyai hubungan dengan perusahaan sarsaparilla yang ada di Swiss. NV Ijs Fabriek juga mengekspor produk sampai ke Eropa. Memang tidak ada dokumen tertulis yang didapatkan oleh peneliti, namun mengingat bahwa Heinrich Surbeck merupakan pria berkebangsaan Swiss peneliti berpendapat bahwa jika terdapat hubungan diantara kedua perusahaan tersebut.

10

9

Dokumen PT. Pabrik Es Siantar.

10Wawancara

, M. Matondang, Manajer PT. Pabrik Es Siantar, Pematang Siantar, 12-11-2012, 13.00 Wib.


(26)

Ada yang mengatakan bahwa Heinrich Surbeck merupakan seorang sarjana teknik kimia yang sangat menyukai dan tertarik kepada alam sehingga penamaan nama badak berasal dari kecintaannya pada alam.11

Berhubungan dengan merek badak ternyata di pasaran juga beredar minuman dengan merek yang sama yaitu larutan penyegar produksi PT Sinde Budi Sentosa. Walaupun mempunyai merek yang sama, tetapi sama sekali tidak berhubungan merek badak yang dikeluarkan PT. Pabrik Es Siantar. Merek adalah gambar, cap, nama, angka, hak paten dan lain sebagainya. Kesamaan merek badak tidak menjadi masalah bagi kedua perusahaan terkhususnya untuk PT. Pabrik Es Siantar, selama tidak bersinggungan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tambahan pula, produk yang dihasilkan oleh kedua perusahaan jelas berbeda. PT Pabrik Es Siantar menghasilkan produk es batangan dan minuman sedangkan PT. Sinde Budi Sentosa menghasilkan Pengobatan internal mencakupi Larutan Penyegar (Cap Kaki Tiga & Lasegar), Energy Drink (Ena’O & Enerbee), Minuman

Kesehatan Sanzha Plum, Puyer Sakit Kepala, Jamu Ginpasak, dan Chen ChuLiang Teh. Sementara pengobatan eksternal berupa Balsem (Cap Kaki Tiga & Bapala), Obat Kurap dan Salep Kulit.

Walaupun masih menjadi teka-teki arti dari nama badak ini, tetap bahwa nama cap badak yang menghasilkan minuman berkualitas sudah menjadi primadona dan melekat pada masyarakat.

12

NV Ijs Fabriek Siantar masih terus beroperasi hingga pendudukan Jepang dan Pemerintah Jepang yang ada di Pematang Siantar menempatkan wakilnya di pabrik ini. Setelah Indonesia merdeka pabrik ini pun masih bertahan dengan nama pabrik yang sama

11

Wawancara, Edison Pasaribu, Kepala Bagian Produksi PT. Pabrik Es Siantar, Pematang Siantar, 14-11-2012, 13.00 Wib.

12


(27)

dan barang produksi yang sama. Kemudian situasi berubah, setelah Heinrich Surbeck dibunuh oleh laskar rakyat yang memberontak terhadap pemerintahan Belanda dan dua anak Surbeck diungsikan ke Eropa sehingga mereka selamat. Meski tanpa kehadiran Heinrich Surbeck dan kedua anaknya, NV Ijs Fabriek tetap beroperasi. Elman Tanjung dan kawan-kawan tetap mengoperasikan pabrik ini.

Elman Tanjung adalah pegawai tetap dan pegawai kepercayaan dari Heinrich Surbeck. Elman Tanjung sudah bekerja pada Heinrich Surbeck sejak didirikannya pabrik tersebut. Sampai pengelola yang sah kembali untuk mengelola pabrik maka Elman Tanjung menjadi pengelola sah sementara dari NV Ijs Fabriek Siantar. Hingga salah satu anak Surbeck yaitu Lydia Rosa kembali ke Pematang Siantar pada tahun 1947 kembali mengelola pabrik ini.

Dari wawancara peneliti dengan narasumber bahwa Lydia Rosa, salah satu anak Heinrich Surbeck kemudian menikah di Pematang Siantar dengan pria berkebangsaan Belanda bernama Otto.13

Kemudian Elman Tanjung menjadi pengelola sah dari NV Ijs Fabriek Siantar. Elman Tanjung kemudian menawarkan NV Ijs Fabriek kepada sahabatnya sekaligus juga seorang Otto beserta istrinya Lydia Rosa mengelola NV Ijs Fabriek Siantar hingga tahun 1959. Setelah kemerdekaan, Republik Indonesia dipenuhi isu nasionalisasi terhadap perusahaan – perusahaan asing, menjadikan Otto dan Lydia Rosa menyerahkan kembali pengelolaan NV Ijs Fabriek Siantar kepada Elman Tanjung. Hingga tahun 1963 Otto dan Lydia masih berada di Indonesia, yang pada akhirnya mereka keluar dari Indonesia menuju Swiss.

13


(28)

pengusaha yaitu Julius Hutabarat atas persetujuan dari Otto dan Lydia. Hutabarat dan saudara-saudaranya merupakan pengusaha yang memiliki usaha dengan nama Barat Trading Company, ternyata berminat terhadap tawaran tersebut.

Pasca isu nasionalisasi perusahaan dan peraturan pemerintah dimana perusahaan luar negeri diberikan kepada pihak pribumi, Elman Tanjung menyarankan agar secepatnya memindahtangankan NV Ijs Fabriek Siantar kepada keluarga Julius Hutabarat. Pada tahun 1969 NV Ijs Fabriek Siantar dibeli keluarga Julius Hutabarat dengan cara mencicil, hingga tahun 1971 pabrik tersebut sepenuhnya menjadi milik keluarga Julius Hutabarat. Hasil penelitian dari peneliti, harga perusahaan tersebut tidak didapatkan karena alasan privasi diantara kedua belah pihak. Seiring dengan pergantian kepemilikan, perubahan nama terhadap pabrik juga terjadi, semula bernama NV Ijs Fabriek Siantar menjadi PT. Pabrik Es Siantar dengan hasil porduksi yang sama.

Peranan Elman Tanjung dalam pergantian kepemilikan sangat besar dan juga mempertahankan pabrik tersebut agar tetap beroperasi. Peranannya tersebut mendapatkan hadiah yang besar dari keluarga Julius Hutabarat yaitu sebuah rumah yang terletak di samping Hotel Siantar. Keputusan keluarga Heinrich Surbeck menjual pabrik tersebut kepada keluarga Hutabarat sangat tepat karena di tangan Hutabarat, pabrik ini bertambah maju ditunjukkan dengan penambahan gedung baru, penggantian mesin dan fasilitas lainnya.

PT. Pabrik Es Siantar tetap berproduksi sampai tahun 1990 walaupun mengalami pengurangan produksi minuman. Globalisasi, dana serta banyaknya kendala yang dihadapi perusahaan tersebut menyebabkan pengurangan produksi, pada awalnya ada delapan (8) minuman yang diproduksi berubah menjadi dua (2) minuman yaitu sarsaparilla dan soda


(29)

water dan tentu saja es batangan. Pengurangan produksi minuman terjadi sekitar tahun 1990-an. Meskipun mengalami kemunduran, tetap minuman cap badak menjadi primadona bagi warga sekitar. PT. Pabrik Es Siantar merupakan sebuah perusahaan minuman yang sudah berdiri hampir satu abad bersaing dengan perusahaan minuman asing lainnya. Bagimana pengaruh dan perkembangan PT. Pabrik Es Siantar akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.

2.2.Persiapan Produksi

Persiapan produksi merupakan dasar bagi perusahaan industri dalam mengelola sebuah perusahaan dan kestabilan kapasistas produksi. Persiapan produksi juga berguna dalam membandingkan antara rencana dan kenyataanya sehingga didapatkan suatu tindakan sebelum produk barang atau jasa dikeluarkan. Sasaran sebuah perusahaan tentunya adalah ingin mendapatkan sebuah keuntungan yang maksimal dan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu persiapan produksi yang dapat memberikan pedoman bagi karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Tanpa adanya persiapan produksi yang baik maka akan terjadi penyimpangan produksi yang berakibat konsumen kecewa terhadap hasil produksi, baik dalam kualitas dan kuantitas.

Bahwa persiapan produksi PT. Pabrik Es Siantar sudah dilakukan dengan baik. Dimulai dari dana, bahan baku, tempat produksi/lokasi perusahaan sudah dipersiapkan dengan baik. Walaupun tidak sesuai dengan apa yang diharapakan atau tidak berjalan dengan lancar oleh PT. Pabrik Es Siantar, bahwa persiapan produksi sudah semaksimal mungkin


(30)

dilakukan. Artinya adalah banyaknya kendala yang dihadapi oleh PT. Pabrik Es Siantar tidak membuat persiapan produksi tidak dilakukan.

Dana

Dana adalah uang yang disediakan untuk keperluan biaya. Dana bisa dikatakan merupakan langkah awal dalam memulai proses produksi bukan hanya itu saja tetapi dalam membangun sebuah perusahaan. Dana digunakan dalam menunjang kegiatan-kegiatan produksi. Dana yang dimaksudkan penulis adalah dana yang digunakan pada masa kepemilikan Heinrich Surbeck dan juga dana pada masa Julius Hutabarat.

Dana pada Heinrich Surbeck atau dana awal seluruh aktivitas perusahaan cukup memberikan pengaruh yang cukup besar. Dana tersebut adalah pembelian lahan, dana untuk pembangunan perusahaan berupa gedung, mesin dan lain sebagainya, dana untuk gaji tenaga kerja, pembangunan bendungan dan lain-lain. Tentunya itu semua membutuhkan kematangan dana yang cukup besar. Walaupun menggunakan dana yang cukup besar, masih dibarengi dengan aktivitas produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun

PT. Pabrik Es Siantar menggunakan dana yang cukup besar dalam mengelola perusahaan tersebut. Jika diperhatikan, PT. Pabrik Es Siantar di tahun 1959-1990 memproduksi delapan minuman dengan berbagai rasa minuman, membutuhkan bahan baku yang berbeda pula. Bahan baku yang didapatkan dari perusahaan ini untuk delapan minuman sebagian dipesan dari luar sumatera yaitu Jakarta yang awal bahan dipesan dari Eropa. Dana


(31)

pemesanan, ongkos pengiriman pemesanan dan lain sebagainya cukup membutuhkan dana besar.

PT. Pabrik Es Siantar juga membutuhkan dana yang besar dalam memperoleh botol. Botol minuman dipesan dari luar sumatera yitu IGlass Surabaya, tidak diproduksi sendiri. Harga botol juga pada saat itu cukup mahal sekitar Rp.1000/botol, sedangkan produksi minuman setiap bulan sekitar 40.000 krat. Jadi dana yang dibutuhkan PT. Pabrik Es Siantar bisa dikatakan cukup besar terkhususnya untuk tahun 1970-1980.

Alasan peneliti mengkhususkan tahun ini, karena pada tahun-tahun tersebut pangsa pasar minuman untuk daerah Sumatera Utara dikuasai oleh PT. Pabrik Siantar, sehingga membutuhkan dana dua kali lipat dari yang biasanya. Bisa dikatakan bahwa dana dalam barang-barang investasi untuk PT. Pabrik Es Siantar seperti mesin-mesin, pembangkit tenga listrik, gudang, bahan baku, tenga kerja serta peralatan-peralatan yang lain membutuhkan dana yang cukup besar. Alasan peneliti menjelaskan dana pada masa awal dan 1959-1990 (merupakan dana lanjutan dari dana awal yang seharusnya dikeluarkan) untuk membandingkan seberapa besar dana yang digunakan. Dalam bab-bab selanjutnya akan dibahas juga mengenai kemunduran dari PT. Pabrik Es Siantar salah satunya adalah keterbatasan dana.


(32)

Bahan Baku.

Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu produk jadi. Bahan baku bagi sebuah perusahaan sangat penting atau mutlak ada, karena merupakan awal proses produksi dalam mendapatkan produk jadi. Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat dikatakan baik proses produksinya jika dapat mempertahankan kelangsungan persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku dengan jumlah yang optimum dan dengan kualitas yang baik menghasilkan perusahaan yang baik.

Tentunya juga perencanaan bahan baku seperti kebijkasanaan dalam menentukan bahan baku dalam jangka pendek dan jangka panjang akan membuat hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan, keterlambatan pemesanan dan pengiriman, kualitas yang buruk tidak akan terjadi. Dalam hal ini bagian kepala produksi beserta bawahannya sangat berperan pentig dalam menjaga bahan baku dan sub bagian pembelian bahan sangat diperlukan untuk proses produksi.

PT. Pabrik Es Siantar memproduksi delapan minuman membutuhkan bahan baku yang berbeda. Bahan baku diperoleh dari distributor Jakarta yaitu IFF (International Flavor & Fragrance) yang awalnya dipesan dari Eropa. Secara keseluruhan untuk delapan minuman bahan baku di peroleh dari IFF dalam berbentuk essence, nanas /ananas dari Narden Jakarta, dan pepsi cola dari Amerika (ada hubungan antara pepsi cola dan PT. Pabrik Es Siantar). PT. Pabrik Es Siantar sangan bergantung dari bahan baku yang dipesan dari luar sumatera dan juga dari Eropa sehingga membutuhkan tenaga ekstra dalam mendapatkan dan mengolah bahan baku tersebut.


(33)

Bahan-bahan untuk sarsaparilla yaitu essence sarsaparilla, air, gula pasir murni, asam sitrat, pewarna alami dan CO2. Sedangkan bahan-bahan untuk minuman soda yaitu air, garam, sodium, sulfatrinasius, CO2. Untuk minuman yang lain, bahan-bahannya tidak didapatkan peneliti, karena sumber yang diperoleh tidak ada. Jadi pengadaan bahan-bahan baku dan barang lainnya untuk kepentingan produksi seharusnya ditentukan secara tepat agar kelancaran produksi terjamin tanpa dibebani biaya-biaya tambahan atau resiko-resiko lain yang timbul.

Lokasi Perusahaan

Sebelum menjelaskan bagaimana lokasi perusahaan itu, terlebih dahulu peneliti menjelaskan apa arti dari perusahaan tersebut. Perusahaan adalah sebuah kesatuan yang terlibat dalam aktivitas produksi, yang hasilnya akan dijual dengan laba dan sasarannya adalah memaksimal laba.14 Sedangkan menurut H.M.H.A, Van Der valk bahwa perusahaan adalah sebuah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk memproduksi barang-barang.15

Seperti halnya juga dengan PT. Pabrik Es Siantar, suatu perusahaan yang memproduksi es dan minuman yang menghasilkan keuntungan. PT. Pabrik Es Siantar

Jadi perusahaan adalah suatu tempat yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang untuk melakukan proses kegiatan produksi dalam menghasilkan suatu barang yang dibutuhkan oleh konsumen dan dapat mendatangkan keuntungan.

14

Winardi, Ekonomi Mikro Aspek-Aspek Pengusaha Badan Usaha Perusahaan, Bandung: Mandar Maju, 1992, hal. 228.

15Ibid


(34)

merupakan sebuah perusahaan industri yaitu perusahaan yang mengolah barang atau bahan-bahan untuk kemudian dikeluarkan menjadi barang yang siap dipakai.

Ada beberapa bentuk-bentuk perusahaan yang ada di Indonesia yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas Negara, Perusahaan Negara Umum, Perusahaan Negara Jawatan, Perusahaan Daerah, Koperasi dan lain sebagainya

PT. Pabrik Es Siantar termasuk Perseroan Terbatas. Perseroan terbatas atau sering disebut dalam istilah Belanda adalah Naamloze Vennootschap (NV) adalah tidak mempunyai firma, maupun memakai nama salah seorang atau beberapa orang persero, akan tetapi namanya diambil dari objek perusahaan.16

16

J.C.Rietveldt, Ilmu Ekonomi Perusahaan, Djakarta: PT. Penerbit dan Balai Buku “Icthiar”, 1963, hal. 16.

Artinya PT. Pabrik Es Siantar, nama perusahaan tersebut tidak diambil dari nama pemilik atau pendirinya tetapi diambil dari objek yang diproduksi yaitu es dan minuman.

Dalam mendirikan sebuah perusahaan, pemilik tentunya sudah mempunyai suatu ide atau gagasan dimana perusahaan akan didirikan, perusahaan apa yang didirikan, apakah akan menguntungkan. Tentunya lokasi perusahaan adalah tenpat aktivitas perusahaan akan berlangsung. Letak perusahaan mendapatkan suatu sorotan yang penting karena memegang peranan dalam merealisasi salah satu tujuan perusahaan. Bahwa setiap orang akan berusaha memilih lokasi tempat pendirian perusahaan di mana akan memungkinkan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.


(35)

Ada empat jenis letak perusahaan yaitu letak perusahaan yang terikat pada alam, letak perusahaan berdasar sejarah, letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah, dan letak perusahaan yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi. Letak perusahaan PT. Pabrik Es Siantar adalah letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yaitu bersifat industri. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Pematang Siantar pada abad-abad ke-20 mengalami kemajuan yang sangat pesat ditandai dengan banyaknya tumbuh industri, pertambahan penduduk dan lain sebagainya. Ada berberapa factor yang kemungkinan dipertimbangkan pendiri PT. Pabrik Es Siantar dalam mendirikan perusahaannya di Pematang Siantar.

Pertama adalah dekat dengan konsumen artinya Pematang Siantar sebagai sebuah kota yang cukup berkembang pesat (adanya perkebunan yang membutuhkan tenaga manusia yang cukup banyak/pertambahan penduduk) akan memberikan konsumen dalam jumlah banyak sehingga menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin.

Kedua adalah dekat dengan pemasok tenaga kerja artinya bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan bukan ahli maka perusahaan akan cenderung didirikan dekat dengan tenaga kerja tersebut. Sama halnya dengan PT. Pabrik Es Siantar yang dekat dengan tenaga kerja yaitu pertambahan penduduk di Pematang Siantar di abad ke-20 sebagai akibat dari urbanisasi dan pertumbuhan kota. Ditambah lagi dengan banyaknya pendatang yang datang dalam rangka mencari kerja, sehingga dimanfaatkan oleh PT. Pabrik Es Siantar untuk mencari tenaga kerja. Kemudian ada keadaan alam yang sangat membantu yang paling utama adalah air. Tenaga air sangat dimanfaatkan oleh PT. Pabrik Es


(36)

Siantar, yaitu dibendungnya air Sungai Bah Bolon untuk menghasilkan listrik. Listrik tersebut menjadi salah satu penggerak pabrik dalam proses produksi.

Jadi letak perusahaan sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Letak perusahaan harus dipertimbangkan berdasarkan fakta yang kongkrit dan aspek-aspek ekonomi seperti perluasan bangunan, daerah pemasaran dan lain sebagainya. Persiapan produksi merupakan langkah awal dalam menjalankan aktivitas produksi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. PT. Pabrik Es Siantar mempersiapkan proses produksi dengan teroganisir, dan betul-betul didirikan berdasarkan pemikiran yang matang dan perusahaan tersebut dapat diterima dalam tata kehidupan masyarakat Pematang Siantar.

2.3. Manejemen/Organisasi PT. Pabrik Es Siantar

Perusahaan didirikan tentunya mempunyai manajemen yang telah ditentukan, sebab merupakan titik tolak bagi perusahaan dalam mengatur organisasi dalam perusahaan. Bila sebuah perusahaan bertambah besar maka organsasi dan manejemn akan bertambah rumit dan ruwet. Kegagalan suatu perusahaan merupakan bisa dikatakan kegagalan dalam memanajemen dan mengorganisir perusahaan. Organisasi dan manjemen adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Organsasi adalah alat bagi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan dari tenga manusia dengan


(37)

bantuan alat yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.17 Manajamen juga diartikan sebagai fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.18

Sedangkan organisasi didefenisikan dua arti yaitu organisasi dalam arti badan yaitu sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu dan yang kedua ada organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerja sama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka usaha mencapai sesuatu tujuan

Jadi manajemen adalah suatu hal yang dapat menggerakan sekelompok orang yang mempunyai aspirasi, emosi, motif, kemauan untuk menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

19

17

Murni Sumarti dan John Soeprihanto, op.cit., hal 102.

18

M. Manullang, Pengantar Ekonomi Perusahaan cet. Kesembilan, Yogyakarta-Medan: BKLM, 1982, hal 94.

19Ibid

., hal. 84.

. Jadi organisasi adalah mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya suatu organisasi yang berdaya guna.

Bahwasanya kedua hal di atas yaitu organisasi dan manajemen suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam perusahaan. Fungsi dalam manajemen salah satunya adalah organisasi yaitu dengan mengelompokkan kegiatan dan menetapkan suatu tugas dan fungsi dari setiap unit yang ada. Dalam hal ini, PT. Pabrik Es Siantar sebagai salah satu perusahaan yang ada di Pematang Siantar tentunya menetapkan manejemen dan organisasi. Manajemen dan organisasi yang diteliti penulis adalah dalam pembahagian kerja (division of work).


(38)

Bahwa pada saat PT. Pabrik Es Siantar dibawah pimpinan Heinrich Surbeck menggunakan mesin manual jumlah karyawan 12 orang. Sedangkan saat dibawah pimpinan Julianus Hutabarat dengan menggunakan mesin semi otomatis jumlah karyawan bertambah yaitu berjumlah 25 orang. PT. Pabrik Es Siantar yang sampai sekarang masih beroperasi mempunyai jumlah karyawan 40 orang, yang tersebar dalam beberapa divisi, yaitu:

1. Manajer

Manajer mewakili kepentingan para pemilik perusahaan. Manajer bertindak atas nama para pemilik dan manajer memperoleh kekuasaan formal dari pemilik tersebut. Manajer mempunyai tugas menjaga hubungan baik antar karyawan yang ada di perusahaan, mengatur dan menjaga jalannya organisasi perusahaan, memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya dan masih banyak lagi.

Manajer mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pendayagunaan sumberdaya yang terdapat di perusahaan. Manajer juga memberikan pengarahan kepada para karyawan agar dapat bekerja sama dengan baik, efektif, terampil untuk mendapatkan tujuan perusahaan. Selama PT. Pabrik Es Siantar berdiri sudah banyak manajer yang memimpin perusahaan tersebut yaitu Heinrich Surbeck (sebagai pemilik), Elman Tanjung, Max Donald, Sadikin, Pak Silitonga, Sahat Hutabarat, Pak Gultom, dan Montesqiu Matondang.

2. Kepala Bagian Produksi

Kepala produksi mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan produksi agar berlangsung secara efektif dan efesien dalam memenuhi target produksi dari perusahaan.


(39)

Dalam merealisasikan tugas tersebut, kepala bagian produksi PT. Pabrik Es Siantar dibantu oleh beberapa divisi yaitu:

• Produksi es batangan

− Sub bagian mandor produksi

Bertugas mengarahkan dan mengawasi karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing dalam proses produksi es batangan.

− Bagian Derek

Bagian yang bertugas untuk mengangkat cetakan es dari tempat atau bak pembeku es dan bagian yang bertugas untuk meletakkan cetakan bak pembeku es

− Bagian Mandor

Bagian yang bertugas mengeluarkan atau membakar es dari cetakan/wadah setelah bagian Derek mengeluarkan es dari bak pembeku.

• Produksi minuman cap badak

− Sub Quality Control

Bertugas memeriksa, menilai serta mengawasi kualitas dari minuman yang dibuat oleh bagian sirup room.

− Sub bagian mandor produksi minuman

Bertugas untuk mengarahakn dan mengawasi karyawannya dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam proses produksi minuman cap badak.


(40)

3. Kepala Bagian Personalia

Kepala bagian personalia mempunyai tanggung jawab dalam mengelola bagian personalia dan umum, mengatur kelancaran kegiatan di antara karyawan, dan juga

bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Kepala bagian personalia

membawahi tiga sub bagian yaitu:

• Sub Bagian Personalia

Bertugas menerima dan mengadakan seleksi penempatan pegawai sesuai dengan tingkat pendidikannya.

• Sub Bagian Keamanan

Bertugas menjaga keamanan tenaga kerja, keselamatan harta, pegawai perusahaan, dan perusahaan itu sendiri.

• Sub Bagian Hubungan Masyarakat

Bertugas untuk mengurus hubungan masyarakat luar perusahaan, menjelaskan perusahaan terhadap masyarakat yang disekitar perusahaan

4. Kepala Bagian Administrasi Dan Keuangan

Kepala bagian administrasi dan keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

− Menjalankan administrasi perusahaan, mengatur segala surat masuk dan surat keluar

− Bertanggung jawab atas permintaan dan pengeluaran kas perusahaan


(41)

− Membuat laporan keuangan perusahaan secara periodik.

Untuk menjalankan tugas tersebut, kepala bagian administrasi dan keuangan dibantu oleh beberapa sub yaitu:

• Sub Bagian Kredit

Bertugas dan bertanggung jawab atas kebijaksanaan pembelian kredit dan tagihan kredit, di samping itu bertanggung jawab atas pencatatan out standing kredit langganan (seberapa besar kredit yang diberikan langganan).

• Sub Bagian Kasir

Mempunyai tugas menerima setoran serta mengeluarkan uang yang telah disetujui oleh kepala administrasi dan keuangan, kasir juga wajib membuat laporan harian mengenai uang masuk dan keluar.

• Sub Bagian Administrasi dan Keuangan

Bertugas melakukan administrasi seperti administrasi pajak perusahaan dan pencatatan kartu-kartu biayan dan lain sebagainya.

• Sub Bagian Gudang Bahan Baku

Bertugas menerima dan mengeluarkan bahan baku yang telah disetujui dan sekaligus membuat laporan pengeluaran bahan baku.

• Sub Bagian Barang Jadi Bagian ini bertugas yaitu:

− Menerima, mencatat dan menyimpan persediaan barang jadi masuk ke gudang.


(42)

− Mencatat dan mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan jumlah yang disetujui

5. Kepala Bagian Pengadaan

Kepala bagian pengadaan bertugas menjamin tersedianya bahan-bahan yang diperulakn perusahaan, baik bahan baku maupun bahan penolong dalam pelaksanaan tugasnya. Kepala bagain pengadaan dibantu oleh dua sub bagian yaitu:

Sub Bagian Pembelian Bahan

Bertugas menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi dalam waktu, jumlah dan mutu yang tepat

Sub Bagian Penerimaan

Bertugas menerima bahan-bahan yang dibeli dan menyerahkannya pada bagian gudang.

6. Kepala Bagian Penjualan

Tugas pokok dari kepala bagian ini adalah membuat laporan harian maupun bulanan tentang hasil penjualan, mencari langganan, menguasai administrasi penjualan, serta membina dan mendidik para salesman untuk dapat mengetahui strategi dan system penjualan baru.


(43)

Untuk menunjang kelancaran tugas bagian teknik, kepala bagian dibantu oleh dua sub bagian yaitu:

Sub Bagian Bengkel

Bagian ini bertanggung jawab atas kelancaran jalannya mesin-mesin produksi pembuat atau pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi, di samping itu juga bertanggung jawab memperbaiki alat-alat transportasi apabila mengalami kerusakan

Sub Bagian Transportasi

Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab membawahi bahan baku, barang jadi maupun mengeluarkan perusahaan serta menjamin kelancaran alat-alat transportasi tersebut.20

20

Dokumen PT. Pabrik Es Siantar.

Dilihat dari strukturnya, PT. Pabrik Es Siantar memiliki struktur organisasi garis dimana kekuasaan mengalir secara langsung dari direktur ke kepala bagian kemudian lanjut kepada karyawan-karyawan yang dibawahnya. Masing-masing bagian berdiri sendiri dan mempunyai unit masing-masing yang melakukan pekerjaannya sendiri dan dimana kepala bagian setiap unit mengawasi jalannya. Walaupun mempunyai bagian-bagian yang berbeda, setiap struktur organisasi perusahaan sudah seharusnya fleksibel yang artinya menyesuaikan diri terhadap semua perubahan yang terjadi dalam satu waktu.


(44)

BAB III

PERKEMBANGAN PT. PABRIK ES SIANTAR DI PEMATANG SIANTAR 1959-1990

3.1. Perkembangan Pabrik (Gedung)

Pabrik adalah bangunan besar yang diperlengkapi dengan seperangkat mesin tempat pembuatan barang-barang.21 Sedangkan pengertian lain, pabrik adalah suatu

satu 22

PT. Pabrik Es Siantar bisa dikatakan adalah suatu perusahaan industri manufaktur yang mengolah bahan baku dalam menghasilkan minuman cap badak. Perkembangan PT. Pabrik Es Siantar dalam hal pabrik atau gedung terdapat suatu perkembangan dari tahun 1959-1990. Pabrik atau gedung perusahaan tersebut semenjak ditinggalkan oleh pemiliknya Pabrik menjadi tempat proses produksi suatu industri atau perusahaan berlangsung tentu hal yang kongkrit yang harus dicapai dalam membangun suatu perusahaan industri. Pabrik dijadikan lahan atau menjadi aktivitas ekonomi dilakukan secara intensif yang berhubungan dengan manufakturisasi dan produksi. Tentunya suatu industri manufakturisasi adalah suatu industri yang memproses bahan baku menjadi berbagai macam barang-barang produk baik diproses secara kimiawi atau alami.

21

Peter Salim, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1995, hal 220.

22


(45)

tidak ada perubahan tetapi setelah diambil alih oleh keluarga Julius Hutabarat telah ada perkembangan. Pabrik bisa dikatakan tidak layak pakai lagi untuk proses produksi, dibangun oleh Julius Hutabarat agar dapat menghasilkan produk yang memuaskan dan berkualitas.

PT. Pabrik Es Siantar ternyata memperhatikan proses perencanaan perluasan pabrik. Seperti yang sudah dibahas selanjutnya lokasi pabrik dan lokasi perusahaan pada PT. Pabrik Es Siantar ternyata pada satu tempat yang sama yaitu di pabrik tersebut. Tetapi disini juga peneliti akan menjelaskan sedikit tentang tata letak pabrik sebagai tambahan dari penjelasan di atas yang juga akan menjadi alasan perluasan pabrik dilakukan.

Tata letak pabrik yang perlu diperhatikan adalah dekat dengan pasar, tersedia tenaga kerja dan tenaga ahli, tersedia fasilitas, transportasi, jasa-jasa, kecocokan tanah, dapat diperluas dan lain sebagainya. Suatu pabrik pada hakekatnya akan memperluas sistem usahanya apabila daerah pabrik yang diperluas bisa dilakukan, fasilitas-fasilitas produksi yang dirasakan sudah ketinggalan, kebutuhan pasar yang semakin berkembang dan lain-lain. Jadi tata letak PT. Pabrik Es Siantar cukup memberikan manfaat bagi perkembangan pabrik tersebut. PT. Pabrik Es Siantar betul-betul memberikan kemampuan semaksimal mungkin dalam memajukan pabrik tersebut, salah satunya pembangunan gedung baru dalam proses produksi.

Pada tahun 1970-1980 perkembangan permintaan minuman cap badak untuk delapan minuman dan terkhususnya sarsaparilla cukup berkembang pesat. Dari hasil wawancara peneliti, pangsa pasar minuman sumatera utara dikuasai oleh PT. Pabrik Es Siantar, oleh


(46)

karena itu dilakukan penambahan gedung baru.23

Jika kita lihat dalam kaca mata sekarang, sebuah perusahaan industri tentunya memiliki mesin yang sudah berkembang pesat (otomatis), apalagi perusahaan industri tersebut sudah berdiri lama, yang sudah mengetahui pangsa pasar dan lain sebagainya. Kenyataanya memang PT. Pabrik Es Siantar mengalami kemunduran proses produksi yang cukup besar, yang memberikan pengaruh pada setiap proses produksi. Mesin yang menjadi penggerak bagi pabrik dalam menghasilkan minuman tersebut, tidak mengalami perubahan Jadi pasar juga memberikan pengaruh dalam perluasan pabrik tersebut. Walaupun gedung dibangun pada tahun 1980-an dan 1990-an, gedung ini sudah memberikan hasil produksi yang berkualitas.

Pembangunan gedung-gedung baru yang dilakukan PT. Pabrik Es Siantar untuk produksi tentunya tidak terlepas dari penempatan mesin-mesin yang cukup membutuhkan areal yang cukup luas. Mesin-mesin PT. Pabrik Es Siantar yang cukup banyak dan bervariasi bentuk membutuhkan juga syarat-syarat penentuan tempat untuk penyaluran material produksi.

Di samping itu fasilitas-fasilitas produksi yang dirasakan ketinggalan juga mengalami perubahan. Mesin PT. Pabrik Es Siantar dalam produksi mulai dari tahun 1959-1978 masih menggunakan mesin manual. Namun di tahun 1979, mengalami pergantian yang lebih baik menjadi mesin semi otomatis yang di didatangkan langsung dari Swiss. Harga mesin yang didatangkan dari swiss tidak diketahui persis. Mesin-mesin tersebut sangat membantu para pekerja, yang setiap tahunnya dari 1970-1980 bertambah pekerja karena permintaan pasar akan minuman semakin besar.

23


(47)

sampai sekarang tetapi tetap berjalan dengan baik. Mesin tetap berjalan dengan baik karena dijaga dan dirawat dengan baik oleh perusahaan. Tambahan, organisasi perusahaan untuk bagian bengkel juga dibentuk semenjak dahulu agar dapat merawat mesin tersebut.

Terdapat juga suatu keuntungan dari tidak berubahnya mesin semi otomatis menjadi otomatis dari PT. Pabrik Es Siantar. Keuntungan itu adalah tidak banyaknya pekerja yang diberhentikan atau di PHK. Mesin semi otomatis membutuhkan sejumlah orang dalam menjalankannya, dibutuhkan tenaga ahli dan tidak ahli sedangkan mesin otomatis (mesin yang langsung bekerja, yang dibutuhkan hanya perawatan yang intesif) membutuhkan sedikit orang dalam menjalankan produksi. Juga dalam bab-bab selanjutnya akan dibahas mengenai tenaga kerja untuk lebih memperdalam bagaimana tenaga kerja yang diterapkan oleh PT. Pabrik Siantar.

Pembangkit tenaga listrik menjadi perkembangan paling awal dari PT. Pabrik Es Siantar. Semenjak didirikannya pabrik tersebut, Heinrich Surbeck benar-benar telah memanfaatkan sumber daya alam Pematang Siantar semaksimal mungkin. Pembangunan tenaga listrik dilakukan dengan membendung aliran Sungai Bah Bolon dalam menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik. Pembangkit tenaga listrik tersebut dibangun pada tahun 1916, sama dengan pembangunan PT. Pabrik Es Siantar.

Bahwa air yang dibendung yang berguna mengalirkan air dan menggerakkan turbin sehingga menghasilkan tenaga listrik, memberikan energi listrik yang cukup dalam menjalankan perusahaan industri tersebut. Awalnya pembangkit tenaga listrik tersebut diperuntukkan hanya untuk kebutuhan perusahaan saja, tetapi dari hasil penelitian peneliti bahwa tenaga listrik tersebut juga dipasok di kota Pematang Siantar. Artinya adalah sebelum


(48)

masuknya PLN ke Pematang Siantar, seluruh listrik Pematang Siantar berasal dari PT. Pabrik Es Siantar.

Dari wawancara peneliti, untuk menghormati pengelola perusahaan PT. Pabrik Es Siantar karena telah memberikan pasokan listrik, sebuah bioskop di Pematang Siantar menyediakan tempat khusus bagi mereka.24

Kemudian banyaknya sampah yang terdapat di bendungan pembangkit listrik yang juga menyebabkan produksi terhenti. Sampah tersebut berasal dari masyarakat Pematang Tempat duduk dengan warna merah dan tulisan khusus untuk PT. Pabrik Es Siantar selalu tersedia di bioskop tersebut.

Pembangkit tenaga listrik sampai sekarang masih beroperasi dan menjadi kebanggaan PT. Pabrik Es Siantar karena bisa mengalirkan listrik dan air dalam proses produksi. Air dan listrik menjadi esensi penting dalam sebuah perusahaan minuman terkhususnya untuk PT. Pabrik Es Siantar. Listrik di pergunakan untuk penerangan dan air digunakan untuk penggerakan turbin dan lain sebagainya telah menghemat biaya pengeluaran perusahaan untuk kedua biaya di atas.

Terdapat juga kendala yang dihadapi PT. Pabrik Es Siantar yang sangat bergantung pada pembangkit listrik tersebut untuk keseluruhan proses produksi. Ada kendala banjir, maksudnya adalah jika terjadi banjir pada Sungai Bah Bolon yang membuat air meluap, pembangkit tenaga listrik tidak akan bekerja, maka produksi minuman dan es batangan juga terhenti. Itu semua menyebabkan jadwal proses produksi dalam menghasilkan minuman dan es batangan akan berantakan dan tidak tepat waktu.

24Wawancara


(49)

Siantar, yang dibuang ke Sungai Bah Bolon terbawa sampai ke bendungan pembangkit tenaga listrik. Memang kedua hal tersebut tidak pernah terlepas, sampah menjadi salah satu penyebab banjir hingga akhirnya meluap. Oleh karena itu setiap bulan PT. Pabrik Es Siantar membersihkan bendungan agar pembangkit tenaga listrik tetap dapat berjalan dengan baik.

Jadi Pabrik adalah tempat dimana faktor-faktor produksi terjadi seperti mesin, manusia, material, sumber daya alam, modal dan lain sebagainya dikelola oleh seseorang dalam menghasilkan suatu produk. Sama halnya PT. Pabrik Es Siantar yang mempunyai pabrik yang menghasilkan minuman ringan cap badak dan es batangan.

3.2. Produksi

Produksi dalam arti umum adalah menghasilkan suatu barang. Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan ini diperlukan faktor-faktor produksi yang tersedia.25 Sedangkan yang lain mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.26

25

Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Yogyakarta: Liberty, 1987, hal 160.

26

Wikipedia, 26-01-2013, 12.00 Wib

Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang atau menambah nilai guna dan manfaat suatu barang dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam pemenuhan kebutuhan.


(50)

Konsep produksi sebenarnya mempunyai arti lebih luas dari pada hanya pengolahan (manufaktur) ataupun pengubahan tetapi bagaimana mengatur, mengelola, mengadministrasikan kegiatan produksi menhadi efektif dan efesien. Dalam meningkatkan proses produksi suatu perusahaan diperlukan bahan-bahan produksi. Untuk melakukan itu semua dibutuhkan unsur tenaga manusia, sumber daya alam, modal serta kecakapan. Semua unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi, dimana faktor produksi tersebut menjadi penopang dalam usaha menciptakan nilai atau memperbesar nilai suatu barang yang dihasilkan perusahaan.

Dalam suatu proses produksi, terdapat juga suatu bentuk-bentuk pengolahan dari produk yaitu: bentuk pengolahan estraktif, bentuk pengolahan agraris/pertanian, bentuk pengolahan industri, bentuk pengangkutan, bentuk perdagangan, bentuk pemberian jasa. Dalam hal ini PT. Pabrik Es Siantar menggunakan bentuk pengolahan industri yaitu mengolah bahan-bahan mentah atau baku menjadi barang-barang yang siap digunakan. PT. Pabrik Es Siantar mengolah bahan baku menjadi suatu minuman yang berkualitas dan tetap bertahan sampai sekarang.

Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi bahan jadi yang siap diminati konsumen. Kegiatan-kegiatan produksi akan menentukan peningkatan efesiensi operasi, perencanaan dan pengawasan produksi dalam menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang baik. Dalam hal ini peneliti akan membahas sedikit tentang perencanaan produksi yang baik. Bahwa fungsi produksi adalah menciptakan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan


(51)

jumlah yang tepat.27

27

Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusaahaan Modern), Yogyakarta:Liberty, 1998, hal 285.

Agar fungsi produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan produksi menjadi hal penting yang perlu dilaksanakan. Perencanaan produksi itu meliputi yaitu jenis barang yang akan dibuat, jumlah barang yang akan dibuat, cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai). Keputusan tentang jenis barang dan jumlah yang akan dibuat dan peralatan yang dipakai tentu dipengaruhi oleh kebutuhan pasar.

PT. Pabrik Es Siantar merencanakan produksinya dengan baik. PT. Pabrik Es Siantar pada awalnya memproduksi es batangan, sesuai dengan namanya. Tentunya bahan utama yang dipakai dalam proses produksi es batangan adalah air yang cukup berkualitas. PT. Pabrik Es Siantar mendapatkan air bersih hasil dari penggalian mata air dalam mendapatkan sumber air yang bersih. Sering dikatakan perusahaan tersebut adalah umbul-umbul (mata air). Mata air tersebut mudah didapatkan, kemungkinan faktor-faktor alam yang sangat mendukung. Mata air tersebut di perbaharui kembali agar mendapatkan air yang semaksimal mungkin. Bukan hanya produksi es batangan air dipergunakan, tetapi produksi minuman yang bahan utamanya air juga menggunakan mata air tersebut. Oleh karena itu mata air tersebut sangat dirawat dan dijaga agar menghasilkan air yang baik.


(52)

Proses pembuatan es batangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Sumber: PT. Pabrik Es Siantar

Ice Cans adalah pencetakan, dimana didalam pencetakan ini juga terjadi proses pencampuran air, garam dan amoniak.

Condensor (Tabung berisi amoniak) adalah setelah terjadi proses percampuran maka air akan dimasukkan dalam wadah es batangan.

Verdamper (pipa pendingin) merupakan pipa yang dialirkan langsung ke dalam campuran air tersebut, sehingga terjadi pembekuan air dan terbentuk es batangan.

Perencanaan jadwal atau scheduling produksi es batangan adalah setiap hari.

Scheduling adalah suatu usaha untuk menentukan kapan produksi dimulai dan selesai diserahkan.28

28Ibid

., hal 288.

Setiap hari dilakukan PT. Pabrik Es Siantar karena seluruh es batangan yang ada di Pematang Siantar disuplai oleh perusahaan ini. Sampai perpindahan kepemilikan perusahaan, es batangan tetap diproduksi dan hingga hari ini juga masih berjalan lancer proses produksinya. Perusahaan ini tidak memproduksi es Kristal hanya es batangan saja,

Ice Cans (Cetakan Es)

Condensor (Tabung Berisi Amoniak)


(53)

disebabkan pelanggan awal yang membeli es dari PT. Pabrik Es Siantar adalah penjual daging dan buah-buahan, sehingga es batangan lebih laku.

Produksi es batangan pada tahun 1959 yaitu saat Elman Tanjung pengelola PT. Pabrik Es Siantar, tetap pada kapasitasnya dan sampai tahun 1990 produksinya juga segitu. Alasan yang didapatkan peneliti adalah karena pembeli es batangan mempunyai jumlah yang sedikit. Tetapi bisa dikatakan PT. Pabrik Es Siantar sukses dalam usaha es batangan tersebut. Pembuatan es batangan lamanya sekitar 36 jam, setelah air diisi kedalam cetakan es dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan lain. Dari hasil wawancara peneliti, bahwa titik krisis pembuatan es ini adalah kadar garam dan tekanan amoniak.29

Komposisi produk minuman pada awalnya menggunakan bahan-bahan alami, yaitu berasal dari pengekstrakan rasa dari buah-buahan dan tumbuhan, tidak digunakannya zat pencampur larutan kimia. Seperti halnya minuman sarsaparilla dari hasil wawancara, ternyata di ekstrak dari tumbuhan yang berasal dari tanaman sarsaparilla. Seiring dengan era globalisasi, semakin sulitnya bahan-bahan alami yang ditemukan dalam pembuatan minuman tersebut. Jadi tidak terhindar dari penggunaan zat-zat kimia dalam pencampuran larutan

Perluasan produksi juga dilakukan perusahaan tersebut. Es batangan yang sukses dipasaran, perusahaan mencoba menghasilkan yang lain yaitu minuman ringan. Minuman ringan diproduksi pada tahun 1920-an. Ada delapan minuman yang diproduksi yang terdiri dari Orange Pop, Sarsaparilla, Rasberry, Nanas, Grape Fruit Soda, American Ice Cream Soda, Coffee Bear dan Soda Water dengan merek “Badak”.

29

Wawancara, Oloan Hutabarat Staf Bagian Produksi Minuman PT. Pabrik Es Siantar, Medan, 12-11-2012, 13.00 Wib.


(54)

minuman, rebusan gula, ekstrak rasa buatan yang menggunakan kimiawi, yang menghasilkan rasa minuman yang berbeda dari yang sebelumnya yaitu dengan kualitas yang tidak bagus. Bahwa larutan ekstrak dengan campuran kimiawi lebih mudah mengendap dan mengapung sehingga minuman tersebut tidak dapat diperjualbelikan lagi.

Pada tahun 1959, saat Elman Tanjung menjadi pengelola sementara, minuman diusahakan diproduksi semaksimal mungkin dengan kualitas terbaik. Pergantian kepemilikan perusahaan dari pemilik asli ke Julius Hutabarat yaitu pada tahun 1971, minuman tersebut berhasil berkembang dan menguasai pangsa pasar. Pada tahun 1970 sampai pertenghan 1980-an PT. Pabrik Es Si1980-antar berhasil menjadik1980-an minum1980-an-minum1980-an tersebut menjadi minum1980-an yang sangat diminati masyarakat Pematang Siantar khususnya sarsaparilla. Hingga pemasaran minuman hasil produksi PT. Pabrik Es Siantar juga sampai ke luar Sumatera yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.

Peneliti tidak mendapatkan berapa persis jumlah produk yang dihasilkan setiap bulan dari tahun 1959-1990. Memang suatu hal yang sangat disayangkan peneliti, jika mendapatkan data per bulan maka bisa dilakukan suatu grafik tingkat minuman sehingga bisa dijelaskan lebih luas. Diakibatkan data-data hasil produk minuman dan hasil penjualan minuman dimusnahkan oleh pihak perusahaan. Alasan pemusnahan karena begitu banyak data yang dipegang perusahaan, karena dipergunakan dengan cara manual, yaitu hasil produk, pemasaran, pemasukan dan lain sebagainya ditulis. Wawancara peneliti, pada tahun 1959-1970 produksi minuman hanya berkisar 20.000 krat/ bulan untuk keseluruhan


(55)

minuman. Tetapi pada tahun 1970-1980 minuman diproduksi secara besar-besaran karena permintaan pasar yaitu sekitar 40.000 krat/ bulan.30

PT. Pabrik Es Siantar selama 15 tahun menguasai pangsa pasar Sumatera Utara. Akibat dari permintaan pasar kemudian terjadi pertambahan jumlah tenaga kerja, yang pada tahun 1959 hanya 30 orang tetapi pada tahun 1970 mencapai 100 pekerja dengan menggunakan dua jam kerja yang akan dibahas dalam sub bab selanjutnya. Mesin juga mengalami pergantian dari mesin manual menjadi semi otomatis. Keuntungan yang didapatkan juga bertambah besar. Peneliti tidak mendapatkan besar keuntungan dari perusahaan tersebut karena alasan privasi perusahaan.

Perkembangan produk minuman begitu pesat PT. Pabrik Es Siantar karena peminat yang bertambah besar jumlahnya, masih sedikitnya produk minuman asing yang masuk ke Sumatera Utara dan biaya produksi yang tidak terlalu besar. Minuman yang menjadi andalan PT. Pabrik Es Siantar adalah Sarsaparilla dengan rasanya yang unik dan bersoda. Hasil wawancara peneliti, selain sebagai fungsi minuman, bahwa barang tersebut dapat membuat tubuh terasa enak dan dapat mengeluarkan angin dari tubuh.

30Wawancara

, Edison Pasaribu, Kepala Bagian Produksi PT. Pabrik Es Siantar, Pematang Siantar, 14-11-2012, 13.00 Wib.


(56)

Berikut adalah bagan pembuatan minuman ringan cap badak dari PT. Pabrik Es Siantar:

Proses pembuatan minuman badak ini diawali dengan pemasakan gula yang cukup lama dan jumlah besar ke dalam tabung yang berkapasitas 1500 liter. Kemudian dimasukkan bahan pemanis yang berupa sukrosa, air produksi, dan asam sitrat. Kemudian dipanaskan dalam suhu yang tidak terlalu besar hingga mengalami pemasakan, kemudian dilakukan penyaringan yang menghasilkan sirup, tergantung minuman apa yang dibuat. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung mesin trimex dimana terjadi pencampuran air lagi, sirup yang telah dihasilkan terlebih dahulu, dan CO2

Setelah bahan tercampur secara maksimal dan menghasilkan rasa minuman, selanjutnya didinginkan. Selesai pendinginan kemudian dimasukkan ke dalam botol yang terlebih dahulu sudah disterilkan dengan proses fillerisasi atau proses pengisian minuman ke botol. Tahap berikutnya adalah penutupan botol yang terbuat dari kaleng dengan

serta tidak lupa essence rasa dan didiamkan sampai benar-benar larut.

Pemanasan Air Produksi

Pemasakan Gula

Penyaringan

Mesin Trimex (Pencampuran Air, Sirup dan CO2 Pembuatan Sirup


(57)

menggunakan mesin yang dinamakan mesin crowner. Minuman yang sudah melalui tahap-tahap yang telah ditentukan bisa didistribusikan ke wilayah-wilayah lain sesuai dengan permintaan atau tujuan distribusi.

Perkembangan PT. Pabrik Es Siantar juga terlihat dari hubungan kerja samanya dengan perusahaan asing yaitu Pepsi Group yang lebih dikenal dengan pepsi cola pada tahun 1985.31

Kerja sama tersebut adalah pembelian atau penyerahan hak paten merek terhadap PT. Pabrik Es Siantar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti Undang-Undang yang berlaku. Hak paten adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas hasil temuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. Teknologi disini maksudnya adalah ilmu pengetahuan yang dalam proses industri.

Hubungan kerja sama yang dilakukan PT. Pabrik Es Siantar karena perkembangan minuman dari pabrik tersebut semakin pesat. Juga dalam mengikuti arus globalisasi dimana dunia internasional sedang dimasuki minuman pepsi dari Amerika, tidak menutup kemungkinan PT. Pabrik juga melakukan perluasan variasi minuman. Sehingga terdapat suatu ide dalam menambah variasi minuman dari PT. Pabrik Es Siantar. Hal tersebut dapat menambah konsumen dan dapat menambah keuntungan perusahaan, selain produk yang dihasilkan bertambah variasinya.

32

31

Dokumen PT. Pabrik Es Siantar.

32

Soedjono Dirdjosiswono, Hukum perusahaan Mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual (Hak Cipta, Hak Paten, Hak Merek), Bandung: Mandar Maju, 2000, hal 20.


(58)

Paten diberikan untuk penemuan baru, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Suatu penemuan dapat diterapkan dalam industri jika penemuan tersebut dapat diproduksi atau dapat digunakan dalam berbagai jenis industri. Penggunaan hak paten perusahaan lain dalam PT. Pabrik Es Siantar dalam kasus minuman pepsi bisa dilakukan. Dijelaskan bahwa pemegang hak paten mempunyai hak ekslusif, artinya dalah hak yang hanya diberikan kepada pemegang paten untuk dalam jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri secara perusahaan atau memberi hak lebih lanjut untuk itu kepada orang lain melalui pewarisan, penyerahan, perikatan atau mungkin cara peralihan hak yang lain lagi. 33

Memasuki pertengahan tahun 1980, PT. Pabrik Es Siantar mengalami kemunduran yang drastis. Jika pada tahun 1970-1980 bisa menghasilkan delapan minuman dengan 40.000 krat/bulan, pada tahun 1990 hanya menghasilkan 5000 krat/bulan. Pengurangan variasi minuman juga terjadi dari 8 yang diproduksi kemudian menjadi 2 produk yaitu sarsaparilla dan soda water. Pengurangan minuman terjadi pada tahun 1990-an.

Jadi dalam hal ini PT. Pabrik Es Siantar membeli hak paten dari perusahaan yang ada di Amerika atau adanya suatu perjanjian antar kedua perusahaan sehingga PT. Pabrik Es Siantar bisa memproduksi minuman dengan merek yang sama dengan merek yang dikeluarkan oleh perusahaan asing yang ada dalam perjanjian. PT. Pabrik Es Siantar membeli hak paten merek dari pepsi cola, merek minuman tersebut adalah 7UP, Miranda. Dari hasil penelitian bahwa perjanjian tersebut tidak berlangsung lama, diakibatkan oleh banyak faktor salah satunya adalah menaiknya dollar.


(59)

Pengurangan minuman tersebut disebabkan oleh beberapa hal yang pertama adalah keterbatasan modal. Modal yang dipergunakan dalam membeli barang-barang produksi dan faktor produksi lainnya mengalami kekurangan. PT. Pabrik Es Siantar merupakan sebuah perusahaan keluarga. Jadi keluargalah yang mengelola perusahaan ini bukan satu orang. Semenjak Julius Hutabarat meninggal pada tahun 1984, anak-anaknyalah yang mengelola perusahaan ini.

Jika kita lihat keluarga yang mengelola perusahaan, tidak menutup kemungkinan adanya saling mementingkan kepentingannya sendiri. Bahwa pemilik induk yang adalah keluarga maka kepentingan merekalah yang paling penting diantara pengelola-pengelola yang lain. Oleh karena perusahaan ini yaitu PT. Pabrik Es Siantar adalah milik keluarga maka modal juga berasal dari keluarga juga. Ketika sekian banyak anggota keluarga mengelola dan ada satu orang yang ingin pemenuhan kepentingannya harus dilakukan maka perkembangan perusahaan ini akan goyah. Jika PT. Pabrik Es Siantar dipegang satu orang saja tanpa adanya campur tangan keluarga maka tidak menutup kemungkinan bahwa pabrik ini akan berjaya dalam jangka waktu yang lama lagi.

Faktor kedua menurunnya minuman produksi PT. Pabrik Es Siantar adalah semakin banyaknya minuman asing beredar di masyarakat. Minuman-minuman tersebut mempunyai tampilan yang lebih menarik, banyaknya promo dan kreatif dalam periklanan, menyebabkan minuman PT. Pabrik Es Siantar sudah kalah bersaing di dalam pasar. Contohnya adalah coca cola yang selalu memberikan tampilan baru setiap kemasannya, membuat orang tertarik dan merasa penasaran.


(60)

Faktor ketiga adalah keterbatasan kemasan. Kemasan botol merupakan vital dalam minuman itu sendiri. PT. Pabrik Es Siantar tidak memproduksi botolnya sendiri, tetapi dipesan dari IGlass Surabaya dengan jumlah yang besar dan harga yang besar pula. Pemesanan ini sudah dilakukan sejak di produksinya minuman. Harga satu botol mencapai Rp.2000, yang pada saat itu sudah cukup mahal Memang ketahanan botol tersebut terjamin dan lebih keras. Pengeluaran botol ke pemasaran tidak sesuai dengan pemasukan botol ke dalam perusahaan. Dari wawancara peneliti, bahwa terkadang botol tidak dikembalikan oleh konsumen atau perantara kedua kepada pemilik sehingga terjadi pengurangan botol yang drastis di tambah harga botol yang mahal. Botol PT. Pabrik Es Siantar ada 3 macam dengan ketahanan yang berbeda-beda.34

Pekerja PT. Pabrik Es Siantar mengatakan bahwa botol pertama lebih bagus dan lebih laku, karena banyak konsumen tidak akan membeli minuman tersebut jika tidak menggunakan botol lama.

35

Faktor berikutnya adalah kesehatan tubuh. Kesehatan bagi seseorang adalah yang utama, karena dengan sehat aktivitas bisa dilakukan dan badan pun kuat. Seiring dengan perkembangan hidup yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak pula informasi-informasi yang beredar di dalam masyarakat dampak minuman bersoda. Masyarakat jadi

Terdapat sesuatu yang unik yang ditemukan oleh peneliti, bahwa minuman soda water yang dikirimkan ke beberapa tempat mempunyai perbedaan nama yaitu namanya green sport dengan tutup cap badak dan isi soda water. Alasan pemakaian perbedaan botol adalah kurangnya botol yang akan dipergunakan oleh perusahaan itu.

34

Wawancara, Fredo Soritua Tampubolon, Operator PT. Pabrik Es Siantar, Pematang Siantar, 08-01-2013, 15.00 Wib.

35


(61)

lebih mengetahui bahwa minuman bersoda dengan konsumsi yang banyak akan membuat badan tidak sehat.

Ada banyak dampak yang diakibatkan oleh minuman bersoda. Pertama adalah

obesitas. Jika terlalu banyak mengkonsumsi akan menaikkan berat badan, karena biasanya minuman bersodan mengandung gula dan kalori yang sangat tinggi. Kemudian ada osteoporosis di mana asma fosfor minuman bersoda menjadikan kalsium tulang menurun dan menjadi keropos. Ada merapuhkan gigi, sebab asam sitrat yang terdapat minuman bersoda akan mengikis email gigi. Kemudian serangan jantung, kulit keriput, sakit ginjal, masalah reproduksi dan lain sebagainya.36

Satu hal yang tidak terlupakan adalah persaingan yang ada di pasar. Setiap perusahaan akan bersaing dalam memajukan produknya sendiri. Banyak hal yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam pengembangan produknya yaitu meningkatkan kreatifitas

Peneliti berpendapat bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh PT. Pabrik Es Siantar adalah biaya produksi. Dalam menghasilkan suatu barang atau jasa, suatu perusahaan melakukan pengorbanan mutlak yaitu biaya. Tingginya biaya produksi yang dikeluarkan PT. Pabrik Es Siantar membuat harga produk semakin tinggi. Harga produk yang semakin tinggi membuat permintaan akan minuman semakin rendah. Bahwa dalam melakukan aktivitas proses perindustrian, suatu perusahaan harus lebih cermat dalam memilih usaha apa yang akan dikembangkan dan bagaimana biayanya.

36


(62)

dalam inovasi produk, meningkatkan keefektifan produk, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan lain sebagainya. Persaingan dalam pasar menjadi penanda bahwa perusahaan mana yang akan bertahan dan tangguh. Jika kita lihat PT. Pabrik Es Siantar kurang meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan produk, lebih kepada akan terkenalnya produk tersebut. Memang PT. Pabrik Es Siantar sudah terkenal dengan produk minuman badaknya, tapi itu saja tidak cukup untuk mengembangkan minuman itu. Maka seleksi alam akan terjadi, yang kuat yang akan bertahan.

3.3.Distribusi.

Suatu perusahaan menghasilkan barang atau jasa dengan maksud tentunya untuk didistribusikan atau dijual. Penjualan barang yang dimaksud adalah bukan hanya sekedar memindahkan barang hasil produksi ke gudang pembeli dan perusahaan mendapatkan sejumlah uang. Tetapi adanya keinginan perusahaan dalam pendistribusian atau penjualan barang untuk memuaskan konsumen dengan hasil produksi, sehingga perusahaan mendapatkan tujuannya yaitu memperoleh laba dengan semaksimal mungkin.

Distribusi adalah untuk memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan saran dari pihak yang membuat/produsen baik perorangan ataupun perusahaan, kepada konsumen yang memerlukannya. Jika produk berupa barang maka harus diangkut dari tempat pembuatan ke tempat barang yang diperlukan.37

37

Machmud Macfoedz, Pengantar Bisnis Modern, C.V. Andi Offset: Yogyakarta, 2005, hal 101. Pendapat lain mengatakan bahwa distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan


(63)

mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).38

1.

Bahwa distribusi menjadi jembatan antar produsen dan konsumen. Dengan adanya distribusi maka barang atau jasa akan samapi ke tangan konsumen yang membutuhkan. Bahwa dalam distribusi suatu produk dibutuhkan sebuah strategi. Strategi distribusi biasanya dilakukan sebelum produk akan dipasarkan. Dalam mendistribusikan produk suatu perusahaan, akan menggunakan suatu saluran distribusi atau disebut pedagang perantara sebelum sampai ke konsumen. Berikut saluran distribusi yang dapat digunakan dalam menyalurkan produk:

Saluran Tingkat Nol yaitu distribusi produk dari produsen kepada konsumen secara langsung.

2.

Saluran Tingkat Satu yaitu merupakan saluran yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar kepada konsumen atau biasa disebut dengan agen penjualan (sales agent).

3.

38Wikipedia

, 27-01-2013, 22.00Wib.

Konsumen Produsen

Pengecer Konsumen

Produsen

Konsumen Pengecer

Grosir Produsen


(1)

Lampiran VIII

Gambar di bawah ini adalah pengisian minuman ke dalam botol

Sedangkan gambar di bawah ini adalah tabung-tabung yang berisi bahan baku untuk diproses menjadi sebuah minuman.


(2)

Lampiran IX


(3)

Lampiran X

Gbr. gedung pembuatan es batangan


(4)

Lampiran XI

Gambar ini adalah kantor tempat para pegawai PT. Pabrik Es Siantar bekerja. Gedung bagian atas adalh gedung baru.


(5)

Lampiran XII

Sedangkan gedung bagian bawah adalah gedung lama yang masih bertahan dengan perbaikan.


(6)

Lampiran XIII

Denah PT. Pabrik Es Siantar