Uji Resistensi Malathion dan Sipermethrin Terhadap Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Kota Medan Tahun 2016

ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular
yang menyebabkan kematian terutama pada anak serta sering kali menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB) atau wabah. DBD adalah penyakit demam akut selama
2-7 hari dengan dua atau lebih manifestasi seperti sakit kepala, nyeri retro-orbital,
mialgia , atralgia , ruam kulit, manifestasi perdarahan, leukopenia ,
trombositopenia . DBD disebabkan oleh virus dengue dan yang menjadi vektor
adalah nyamuk Aedes aegypti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status resistensi Malathion 0,8%
dan Sipermethrin 0,75% terhadap nyamuk Aedes aegypti di Daerah endemis DBD
Kota Medan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Maimun
Tahun 2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bersifat quasi
experiment. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only
control group design yaitu melakukan pengukuran atau observasi sesudah
perlakuan diberikan tanpa melakukan tes awal. Percobaan dilakukan dengan tiga
perlakuan yaitu perlakuan kontrol (tanpa insektisida) dan 2 perlakuan lainnya
diberi kontak antara nyamuk Aedes aegypti dengan Insecticide impregnated paper
(Malathion 0,8% dan Sipermethrin 0,75%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kematian nyamuk Aedes

aegypti yang berasal dari Kecamatan Medan Selayang maupun Kecamatan Medan
Maimun < 80% yang berarti sudah resisten. Kematian nyamuk yang berasal dari
Kecamatan Medan Selayang lebih rendah dibandingkan dengan kematian nyamuk
yang berasal dari Kecamatan Medan Maimun. Hal ini menunjukkan bahwa
Kecamatan Medan Selayang lebih resisten dibandingkan dengan Kecamatan
Medan Maimun.
Disarankan untuk Dinas Kesehatan Kota Medan Mengganti penggunaan
insektisida Malathion dan Sipermethrin khususnya di Kecamatan Medan Selayang
dan untuk Kecamatan Medan Maimun hanya mengganti Malathion dan masih
boleh menggunakan Sipermethrin.

Kata kunci : Resistensi, Aedes aegypti, Malathion 0,8%, Sipermethrin 0,75%

iii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DBD) is a contagious disease that causes
death, especially in children and often leads to extraordinary events (KLB) or

plague. DBD is acute fever for two to seven days with two or more manifestations
such as headache, retro-orbital pain, myalgia, atralgia, skin rashes, bleeding
manifestations, leukopenia, thrombocytopenia. DBD is caused by dengue virus and
the vector is Aedes aegypti.
The research aims to determine the resistance status of Malathion 0,8%
and Cypermethrin 0,75% against Aedes aegypti in endemic areas of Medan in
Medan Selayang Subdistrict and Medan Maimun Subdistrict in 2016..
The type of research is quasi experiment research. The design used in the
research is post-test only control group design. It takes measurements or
observations after treatment is given without performing initial tests. Experiments
are performed with three treatments, the control treatment (without insecticide)
and two other treatments are given contact between Aedes aegypti with Insecticide
impregnated paper (Malathion 0,8% and Cypermethrin 0,75%).
The results of research showed that the percentage of deaths Aedes aegypti
coming from the Sub Medan selayang and Medan Maimun < 80% which means it
is resistant. Death of mosquitoes that come from Sub Medan Selayang lower than
the mortality of mosquitoes that come from the Sub Medan Maimun . This shows
that the district of Medan Selayang more resistant than the district of Medan
Maimun .
Advised to public health office of Medan city replace the use of

insecticides Malathion and Cypermethrin especially in the district of Medan
Selayang and for the district of Medan Maimun just replace Malathion and still
may use Sipermethrin .

Keywords : Resistance, Aedes aegypti, Malathion 0,8%, Cypermethrin 0,75%

iv
Universitas Sumatera Utara