Gambaran Gejala Sindrom Pramenstruasi pada Remaja di SMA Swasta Kristen Immanuel Medan

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Edisi 8.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Andrews, G. (2009). Buku ajar kesehatan reproduksi wanita . Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Baradero,M., Dayrit, M.W., & Siswadi, Y. (2006). Klien gangguan sistem reproduksi
dan seksualitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bobak., Lowdermilk., & Jensen. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bungasari, S.A., Tendean, H.M.M., & Suparman, E. (2015). Gambaran sindrom
prahaid pada remaja. Jurnal e-Clinic, 3, 77-82.
Cunningham, dkk. (2005). Obstetri williams. Edisi 21. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Depkes RI. (2015). Situasi kesehatan reproduksi remaja. Diakses pada 28 November
2015, dari http://www.depkes.go.id
Freeman, E.W. (2007). Epidemiology and etiology of premenstrual syndromes.
Diakses pada 28 Mei 2016, dari http://www.medscape.com
Glasier, A., & Gebbie, A. (2005). Keluarga berencana & kesehatan reproduksi. Edisi
4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gracia, M., dkk. (2011). Pengaruh sindroma pramenstruasi terhadap gangguan tidur
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya. Journal

of Medicine, 10, 77-88.
Hapsari, N.D. (2010). Hubungan sindrom pramenstruasi dan insomnia pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Univesitas Sebelas Maret, Surakarta.
Johnson, T.A. Visual guide to premenstrual syndrome (PMS). Diakses pada 12 Juni
2016, dari http://www.webmd.com/woman/pms/ss/slideshow-premenstrualsyndrome-pms
Jones, D.L. (2001). Dasar-dasar obstetri & ginekologi. Edisi 6. Jakarta : Hipokrates.
Kusmiran, E. (2014). Kesehatan reproduksi remaja dan wanita . Jakarta : Salemba
Medika.
Lestari, C.P. (2015). Hubungan sindrom pramenstruasi dengan tingkat kecemasan
pada siswi kelas XI jurusan akutansi SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta ,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah, Yogyakarta.
Manuaba, dkk. (2009).Buku ajar ginekologi untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mayyane. (2011). Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian sindrom pra
menstruasi pada siswi SMA Negeri 1 Padang Panjang Tahun 2011,
Universitas Andalas, Padang.
Meschino, J.P. (2002). Premenstrual syndrome : the role of nutrition,
supplementation and chiropractic in pms management. Diakses pada tanggal
12 Juni 2016, dari http:/www.dynamicchiropractic.com

Mitayani. (2009). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Universitas Sumatera Utara

Notoadmojdo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pawestri, D.R., Untari, U. (2014). Gambaran tanda dan gejala pre menstrual
syndrome pada remaja putri di SMK N 9 Surakarta. Jurnal Profesi, 12, 15-20.
Pernoll, M.L. (2001). Benson & pernoll’s handbook of obstetrics & gynecology.
Singapore : McGraw-Hill.
Pinem, S.(2009). Kesehatan reproduksi &kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
Polit & Beck. (2012). Nursing research generating and assessing evidance for
nursing practice. China : Wolters Kluwer Health.
Ratikasari, I. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom
pramenstruasi (PMS) pada siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Rayburn, W.F., & Carey, J.C. (2001). Obstetri & Ginekologi. Jakarta : Widya
Medika.
Ricka., & Wahyuni. (2010). Hubungan tingkat kecemasan dengan sindroma
pramenstruasi pada siswi SMP Negeri 4 Surakarta. Jurnal Gaster, 7, 555-563.
Rihu, F., & Zulaikhah, S.T. (2014). Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian

sindrom pramenstruasi pada remaja putri Di Pondok Pesantren As Sa’adah
Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Rizal, M. (2013). Hubungan kejadian sindrom pramenstruasi dengan jenis makanan
bagi siswi di SMA Negeri 13 Ambon. Jurnal Fikratuna, 5, 213-220.
Rokhmah, I. (2015). Hubungan aktivitas olah raga dengan gejala sindrom
pramenstruasi pada siswi Kelas VIII di SMPN 4 Surakarta, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Samsulhadi. (2011). Ilmu kandungan. Edisi 3. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Saputri, T.H. (2010). Hubungan anatara sindrom pramenstruasi dengan aktivitas
belajar pada mahasiswi DIV Kebidanan Jalur Regular UNS Surakarta,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Saryono., & Anggraeni, M.D. (2013). Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif
dalam bidang kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Saryono., & Sejati, W. (2009). Sindrom premenstruasi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2014). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.
Edisi 5. Jakarta: CV. Agung Seto.
Sibagariang, E.E., Pusmaika, R., & Rismalinda. (2010). Kesehatan reproduksi
wanita . Jakarta : Trans Info Media.
Stuart, G., & Sundeen, W. (1998). Keperawatan jiwa . Jakarta : Penerbit Buku

Kedoteran EGC.
Suparman, E. (2011). Premenstrual syndrome. Jakarta : Penerbit Buku Kedoteran
EGC.
Wahyuni. (2014). Gambaran sindroma pramenstruasi dari gejala emosional dan fisik
pada siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Jurnal Profesi,11, 36-40.
Widyastuti, Y., Rahmawati, A., & Purnamaningrum, Y.E. (2010). Kesehatan
reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
Wijayaningsih, K.S. (2014). Psikologi keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.

Universitas Sumatera Utara

Zaka, M., dkk. (2012). Pre menstrual syndrome a review. Journal of Pharmaceutical
Sciences and Research, 4, 1684-1691.

Universitas Sumatera Utara