T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecemasan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Angkatan 2015 T1 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Permasalahan
Pendidikan nasional yang dilaksanakan di Indonesia merupakan upaya
pemerintah dalam rangka membangun manusia Indonesia agar berkualitas tinggi
secara lahir maupun batinnya. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan serta bertanggung jawab.
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai tidaknya
tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih
mahasiswa. Dengan prestasi yang tinggi, para mahasiswa mempunyai indikasi
berpengetahuan yang baik.
Prestasi belajar atau prestasi akademik pada tingkat perguruan tinggi
dinyatakan dengan indeks prestasi akademik (IPK). Pada mahasiswa progdi
Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Semarang, penilaian prestasi
akademik dapat dilihat dari ketercapaian tiap-tiap kompetensi. IPK mahasiswa
1
yang dinyatakan yaitu a. IP 2,00 - 2,74 lulus dengan predikat BAIK; b. IP 2,75 2,99 lulus dengan predikat Memuaskan; c. IP 3.00 - 3,49 lulus dengan predikat
Sangat Memuaskan dan d. IP 3,50 - 4,00 lulus dengan predikat Terpuji (Cum
Laude). IPK yang optimal menunjukkan kualitas belajar mahasiswa yang bagus.
Begitu juga sebaliknya, IPK yang rendah menunjukkan kualitas belajar
mahasiswa yang kurang bagus (Pasal 49 Keputusan Rektor Universitas Kristen
Satya Wacana Nomor :168 / Kep./ Rek. / V/ 2012 Tentang Peraturan
Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester Universitas
Kristen Satya Wacana).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya prestasi akademik
atau belum optimalnya prestasi belajar mahasiswa seperti menurut Muhibin Syah
(2010) prestasi belajar yang diperoleh berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
banyak faktor yaitu: (1) Faktor Internal (faktor dari dalam), yaitu keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani. (2) Faktor Eksternal (faktor dari luar), yaitu kondisi
lingkungan sekitar. (3) Faktor Pendekatan Belajar (approachto learning), yaitu
jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
adalah kecemasan. Mahasiswa mengalami stres baik selama periode sebelum
ujian maupun saat berlangsungnya ujian. Dalam hal ini yang menjadi stresor
utama ialah tekanan akademis dan ujian itu sendiri. Hal itu dapat menyebabkan
kecemasan pada mahasiswa dan disebut sebagai kecemasan akademis. Kecemasan
akademis adalah perasaan cemas seperti tegang dan ketakutan pada sesuatu yang
2
akan terjadi di lingkungan akademik. Kecemasan akademis mengacu pada pola
pemikiran dan respon fisik serta perilaku karena kemungkinan performa yang
ditunjukkan oleh mahasiswa tidak begitu baik (Akbar, 2015).
Lebih lanjut lagi, Slameto (2003) menegaskan bahwa rasa cemas besar
pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa..Kecemasan mahasiswa dapat dikenali
melalui tinjauan pada tiga komponen, yaitu komponen psikologis berupa
kegelisahan, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, cepat terkejut,
komponen fisiologis berupa jantung berdebar, keringat dingin pada telapak
tangan, tekanan darah meninggi, dan sebagianya, komponen sosial berupa
perilaku yang ditunjukkan oleh individu dilingkungannya berupa tingkah laku dan
gangguan tidur.
Sebagian mahasiswa mengalami kecemasan dengan intensitas yang tinggi.
Gejala-gejala psikologis seperti merasa gugup, panik, pikiran kosong, merasa tidak
sanggup dalam mengerjakan tugas, atau kurangnya minat mahasiswa terhadap mata
kuliah tertentu dan gejala-gejala fisiologis seperti detak jantung meningkat,
berkeringat, dan sakit perut ditunjukkan mahasiswa dengan gangguan kecemasan di
lingkungan akademik.
Hasil penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa secara statistik terdapat
pengaruh yang sangat bermakna tingkat kecemasan terhadap prestasi akademik
mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi akan beresiko memiliki prestasi
akademik yang rendah. Maksudnya, mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang
tinggi dan kemampuan yang rendah dapat menurunkan prestasi akademiknya. Hal
3
ini karena tingkat kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja memori,
menurunkan daya ingat, dan mengganggu konsentrasi belajar.
Berdasarkan wawancara terhadap beberapa mahasiswa dan beberapa dosen
BK diantaranya Bapak Drs. Sumardjono Pm., M.Pd dan Bapak Drs. Umbu
Tagela, M.Si pada bulan Mei 2017 didapat hasil bahwa terdapat banyak keluhan
serta kecemasan yang dihadapi oleh mahasiswa secara psikologis maupun mental
yang berdampak pada hasil prestasi yang diperoleh sehingga hal ini dapat
mengganggu jalannya proses pendidikan mahasiswa yang dianggap sebagai caloncalon pendidik yang nantinya akan menjadi panutan bagi peserta didik di sekolah
maupun tempat dimana mereka bekerja yang diharapkan dapat mengatasi dan
mengendalikan kecemasan yang ada didalam diri calon konselor tersebut sebagai
upaya agar tetap memperoleh hasil prestasi yang lebih maksimal lagi .
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar progam studi Bimbingan dan
Konseling , maka penulis semakin tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
“Pengaruh Kecemasan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Progdi Bimbingan
dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana tingkat kecemasan mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling
UKSW Salatiga Angkatan 2015?
4
2.
Bagaimana tingkat prestasi belajar mahasiswa progdi Bimbingan
dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015?
3.
Apakah ada pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar mahasiswa progdi
Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015?
1.3.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa progdi Bimbingan dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
2.
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar mahasiswa progdi Bimbingan dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
3.
Untuk mengetahui pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar mahasiswa
progdi Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
1.4.Manfaat Masalah
Manfaat yang ingin didapat dari penelitian ini yaitu berupa manfaat teoritis
dan manfaat praktis sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap
adanya pengaruh kecemasan yang tinggi yang berdampak pada menurunnya
tingkat prestasi belajar sesuai dengan teori Sarason, dkk (dalam
Slameto,2003).
5
2.
Manfaat Praktis
Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah
pengetahuan kepada mahasiswa tentang kecemasan terhadap prestasi untuk
kemudian dapat melakukan antisipasi dan pencegahan guna meningkatkan
prestasi belajarnya. Selanjutnya bagi dosen progam studi Bimbingan
Konseling UKSW, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan program layanan bimbingan belajar khususnya yang
berkaitan dengan upaya penanganan mahasiswa yang mengalami kecemasan
sebagai wujud dari proses peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
6
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Permasalahan
Pendidikan nasional yang dilaksanakan di Indonesia merupakan upaya
pemerintah dalam rangka membangun manusia Indonesia agar berkualitas tinggi
secara lahir maupun batinnya. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan serta bertanggung jawab.
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai tidaknya
tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih
mahasiswa. Dengan prestasi yang tinggi, para mahasiswa mempunyai indikasi
berpengetahuan yang baik.
Prestasi belajar atau prestasi akademik pada tingkat perguruan tinggi
dinyatakan dengan indeks prestasi akademik (IPK). Pada mahasiswa progdi
Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Semarang, penilaian prestasi
akademik dapat dilihat dari ketercapaian tiap-tiap kompetensi. IPK mahasiswa
1
yang dinyatakan yaitu a. IP 2,00 - 2,74 lulus dengan predikat BAIK; b. IP 2,75 2,99 lulus dengan predikat Memuaskan; c. IP 3.00 - 3,49 lulus dengan predikat
Sangat Memuaskan dan d. IP 3,50 - 4,00 lulus dengan predikat Terpuji (Cum
Laude). IPK yang optimal menunjukkan kualitas belajar mahasiswa yang bagus.
Begitu juga sebaliknya, IPK yang rendah menunjukkan kualitas belajar
mahasiswa yang kurang bagus (Pasal 49 Keputusan Rektor Universitas Kristen
Satya Wacana Nomor :168 / Kep./ Rek. / V/ 2012 Tentang Peraturan
Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester Universitas
Kristen Satya Wacana).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya prestasi akademik
atau belum optimalnya prestasi belajar mahasiswa seperti menurut Muhibin Syah
(2010) prestasi belajar yang diperoleh berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
banyak faktor yaitu: (1) Faktor Internal (faktor dari dalam), yaitu keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani. (2) Faktor Eksternal (faktor dari luar), yaitu kondisi
lingkungan sekitar. (3) Faktor Pendekatan Belajar (approachto learning), yaitu
jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
adalah kecemasan. Mahasiswa mengalami stres baik selama periode sebelum
ujian maupun saat berlangsungnya ujian. Dalam hal ini yang menjadi stresor
utama ialah tekanan akademis dan ujian itu sendiri. Hal itu dapat menyebabkan
kecemasan pada mahasiswa dan disebut sebagai kecemasan akademis. Kecemasan
akademis adalah perasaan cemas seperti tegang dan ketakutan pada sesuatu yang
2
akan terjadi di lingkungan akademik. Kecemasan akademis mengacu pada pola
pemikiran dan respon fisik serta perilaku karena kemungkinan performa yang
ditunjukkan oleh mahasiswa tidak begitu baik (Akbar, 2015).
Lebih lanjut lagi, Slameto (2003) menegaskan bahwa rasa cemas besar
pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa..Kecemasan mahasiswa dapat dikenali
melalui tinjauan pada tiga komponen, yaitu komponen psikologis berupa
kegelisahan, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, cepat terkejut,
komponen fisiologis berupa jantung berdebar, keringat dingin pada telapak
tangan, tekanan darah meninggi, dan sebagianya, komponen sosial berupa
perilaku yang ditunjukkan oleh individu dilingkungannya berupa tingkah laku dan
gangguan tidur.
Sebagian mahasiswa mengalami kecemasan dengan intensitas yang tinggi.
Gejala-gejala psikologis seperti merasa gugup, panik, pikiran kosong, merasa tidak
sanggup dalam mengerjakan tugas, atau kurangnya minat mahasiswa terhadap mata
kuliah tertentu dan gejala-gejala fisiologis seperti detak jantung meningkat,
berkeringat, dan sakit perut ditunjukkan mahasiswa dengan gangguan kecemasan di
lingkungan akademik.
Hasil penelitian Akbar (2015) menemukan bahwa secara statistik terdapat
pengaruh yang sangat bermakna tingkat kecemasan terhadap prestasi akademik
mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi akan beresiko memiliki prestasi
akademik yang rendah. Maksudnya, mahasiswa dengan tingkat kecemasan yang
tinggi dan kemampuan yang rendah dapat menurunkan prestasi akademiknya. Hal
3
ini karena tingkat kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja memori,
menurunkan daya ingat, dan mengganggu konsentrasi belajar.
Berdasarkan wawancara terhadap beberapa mahasiswa dan beberapa dosen
BK diantaranya Bapak Drs. Sumardjono Pm., M.Pd dan Bapak Drs. Umbu
Tagela, M.Si pada bulan Mei 2017 didapat hasil bahwa terdapat banyak keluhan
serta kecemasan yang dihadapi oleh mahasiswa secara psikologis maupun mental
yang berdampak pada hasil prestasi yang diperoleh sehingga hal ini dapat
mengganggu jalannya proses pendidikan mahasiswa yang dianggap sebagai caloncalon pendidik yang nantinya akan menjadi panutan bagi peserta didik di sekolah
maupun tempat dimana mereka bekerja yang diharapkan dapat mengatasi dan
mengendalikan kecemasan yang ada didalam diri calon konselor tersebut sebagai
upaya agar tetap memperoleh hasil prestasi yang lebih maksimal lagi .
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar progam studi Bimbingan dan
Konseling , maka penulis semakin tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
“Pengaruh Kecemasan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Progdi Bimbingan
dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana tingkat kecemasan mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling
UKSW Salatiga Angkatan 2015?
4
2.
Bagaimana tingkat prestasi belajar mahasiswa progdi Bimbingan
dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015?
3.
Apakah ada pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar mahasiswa progdi
Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015?
1.3.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa progdi Bimbingan dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
2.
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar mahasiswa progdi Bimbingan dan
Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
3.
Untuk mengetahui pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar mahasiswa
progdi Bimbingan dan Konseling UKSW Salatiga Angkatan 2015.
1.4.Manfaat Masalah
Manfaat yang ingin didapat dari penelitian ini yaitu berupa manfaat teoritis
dan manfaat praktis sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap
adanya pengaruh kecemasan yang tinggi yang berdampak pada menurunnya
tingkat prestasi belajar sesuai dengan teori Sarason, dkk (dalam
Slameto,2003).
5
2.
Manfaat Praktis
Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah
pengetahuan kepada mahasiswa tentang kecemasan terhadap prestasi untuk
kemudian dapat melakukan antisipasi dan pencegahan guna meningkatkan
prestasi belajarnya. Selanjutnya bagi dosen progam studi Bimbingan
Konseling UKSW, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan program layanan bimbingan belajar khususnya yang
berkaitan dengan upaya penanganan mahasiswa yang mengalami kecemasan
sebagai wujud dari proses peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
6