PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013 2014 MTS SURYA BUANA | Prasetiyo | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan 9058 19296 1 SM
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN
AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA
Tri Kukuh Prasetiyo
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
e-mail: trikukuhprasetiyo@gmail.com
Abstrak: Pengembangan Multimedia Materi Persamaan Linear Dua Variabel
Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII-C Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya
Buana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk multimedia,
mengetahui tingkat validitas produk pengembangan multimedia dan keefektifan
pembelajaran dengan adanya pengembangan multimedia untuk mata pelajaran
materi persamaan linear dua variabel kelas VIII-C MTs Surya Buana. Metode
penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengembangan William W. Lee dan Diana L. Owens. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa multimedia materi persamaan linear dua variabel valid dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: pengembangan, multimedia, persamaan linear dua variabel,
matematika
143
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
Usaha untuk meningkatkan peran aktif siswa
buku
teks
sebagai
sumber
khususnya yang berkenaan dengan partisipasi
proyektor untuk menampilkan film; dan
belajar dan kualitas hasil belajar maka perlu
media-media lain amat diperlukan untuk
diupayakan adanya teknologi dan media
merangsang kegiatan siswa.
Perkembangan
pembelajaran di kelas. Dengan demikian,
informasi;
teknologi
dalam
perlu adanya komitmen guru yang lebih
pembelajaran maka diimbangi pula dengan
menekankan pada pemberdayaan teknologi
kemajuan media dalam bidang pembelajaran.
pembelajaran dan media pembelajaran di
Kemajuan ini memberikan kontribusi yang
kelas (Setyosari, 2005: 7). “Ada banyak
berpengaruh terhadap semakin mudahnya
keuntungan dari penggunaan komputer di
suatu
ruang kelas. Komputer telah membawa
“Praktek dilapangan menunjukkan bahwa
banyak kegembiraan di kelas dan membantu
internet, software komputer dan multimedia
memotivasi
pembelajaran
siswa
yang
lamban
dalam
pesan
pembelajaran
disampaikan.
pembelajaran
telah
mengerjakan” (Stone, 2007: 13). Jika dilihat
memberikan kontribusi untuk meningkatkan
dari psikologi siswa yang hubungannya
kemampuan pembelajaran” (Setyosari, 2005:
dengan motivasi belajar maka motivasi
23). Ada banyak media pembelajaran yang
instrinsik untuk mempelajari sesuatu dapat
dikembangkan seiring dengan kemajuan
ditingkatkan oleh penggunaan bahan yang
teknologi informasi dan komunikasi, sebagai
menarik, dan juga oleh berbagai jenis cara
contoh
penyajian. “Penggunaan komputer dapat
pendidikan,
meningkatkan
software komputer, video pembelajaran,
motivasi
instrinsik
yaitu
kebanyakan siswa untuk belajar” (Lepper
audio
dalam Slavin, 2009: 134).
pembelajaran.
Tersedianya
radio
pemanfaatan
televisi
pendidikan,
internet,
pembelajaran,
dan
multimedia
media penting sekali untuk merangsang
Seorang siswa akan belajar dengan
kegiatan belajar siswa. Kehadiran guru,
mudah manakala hal-hal yang dipelajari
untuk mengarahkan kegiatan belajar; buku-
disertai
144
dengan
sesuatu
yang
dapat
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
menambah kesan. Salah satu cara untuk
dalam belajar”. “Siswa yang dibelajarkan
memberikan kesan kepada siswa
yaitu
dengan melalui multimedia yang memuat
dalam
kata-kata dan gambar memperoleh unjuk
pengertian
kerja lebih baik dari pada pebelajar yang
dengan
disajikannya
pembelajaran.
multimedia
multimedia
Sedangkan
menurut
para
ahli
adalah
hanya dibelajarkan melalui informasi kata-
“Multimedia adalah kombinasi dari paling
kata”, (Meyer dalam Praherdhiono, 2006:
sedikit dua media input atau output dari data,
49).
media ini dapat audio (suara, musik),
Media dapat digolongkan menjadi
animasi, multimedia pembelajaran, teks,
lima bentuk yaitu media visual, media audio,
grafik dan gambar” (Turban dkk dalam
media audio-visual, kelompok media penyaji
Praherdhiono, 2008: 2). Penelitian oleh para
dan media objek dan media interaktif
ahli
berbasis komputer, media yang terakhir
tentang
kesimpulan
multimedia
bahwa
memberikan
dapat
merupakan media dan sumber terbaik yang
meningkatkan hasil belajar siswa. “Thus,
dapat digunakan sebagai sumber media
Multimedia technologies, which can provide
komunikasi.
stimulating
multisensory
kelompok media ini adalah bahwa peserta
experiences to learners, can help teachers
didik tidak hanya memerhatikan media atau
improve the quality and the appeal of their
objek,
instruction, (Richard, 2005: 291).
berinteraksi selama mengikuti pembelajaran,
and
multimedia
interactive
Manikowati (2010) menyimpulkan
Karakteristik
melainkan
juga
terpenting
dituntut
untuk
(Rusman, 2011:64)
bahwa “Multimedia Pembelajaran Interaktif
Berdasarkan hasil observasi awal di
merupakan sebuah media yang syarat dengan
MTs Surya Buana, ditemukan beberapa hal
quantum learning. Dengan situasi belajar
yang melatar belakangi penelitian ini, (a)
yang menghargai privasi siswa mampu
diperlukan
menciptakan
yang
membantu siswa untuk memahami logika
sehingga
dan proses yang terjadi pada pokok bahasan
tercipta motivasi belajar yang tinggi untuk
dan persamaan linear dua variabel, (b)
memacu siswa melakukan pemercepatan
tersedianya
kondusif
dan
lingkungan
belajar
menyenangkan
145
suatu
ruang
media
yang
multimedia
dapat
yang
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
mendukung untuk menerapkan multimedia,
instruksional multimedia, (3) pengembangan
(c)
multimedia dan implementasi multimedia,
motivasi
guru
yang
tinggi
dalam
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (d)
(4) evaluasi multimedia.
hampir semua siswa kelas VIII-C MTs Surya
Teknik analisis data berupa angket
Buana memiliki perangkat pendukung berupa
untuk
laptop untuk dijadikan sumber belajar, (e)
multimedia disajikan sebagai berikut:
siswa MTs Surya Buana lebih tertarik dan
Rumus untuk mengolah data per item
termotivasi
(Arikunto:2006).
untuk
belajar
dengan
mengukur
menggunakan multimedia, (f) sarana sekolah
P=
yang mendukung sehingga dapat diterapkan
multimedia.
Keterangan :
Penelitian
menghasilkan
mengetahui
ini
bertujuan
produk
tingkat
untuk
multimedia,
validitas
produk
��
kevalidan
x 100%
P
= prosentase
X
= jawaban responden dalam satu
item
pengembangan multimedia dan keefektifan
Xi
pembelajaran dengan adanya pengembangan
multimedia untuk mata pelajaran
�
tingkat
= jumlah nilai ideal dalam satu
item
materi
100%
= konstanta
persamaan linear dua variabel kelas VIII-C
MTs Surya Buana
P=
METODE
Rumus
Metode penelitian dan pengembangan
untuk
�
��
x 100%
mengolah
data
secara
keseluruhan item (Arikunto: 2006)
yang digunakan dalam penelitian tentang
Keterangan :
multimedia pembelajaran adalah metode
P
pengembangan William W. Lee dan Diana L.
= prosentase
�
Owens. Metode William W. Lee dan Diana
L. Owens terdiri dari (1) analisis dan
�i
penilaian kebutuhan multimedia, (2) desain
satu item
146
= jumlah keseluruhan jawaban
responden dalam seluruh item
= jumlah keseluruhan nilai ideal
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
100%
1) Analisis data tes (pre-test and post-test)
= konstanta
Apabila hasil yang diperoleh mencapai
Untuk menemukan kesimpulan yang telah
tercapai maka ditetapkan kriteria sebagai
kriteria
berikut:
tersebut sudah dapat dimanfaatkan sebagai
Prosentase
Keterangan
80% - 100%
Sangat Valid
60% - 79%
Valid
50% - 59%
Cukup Valid / Revisi
< 50%
Tidak Valid/Diganti
diatas
maka
multimedia
media pembelajaran
Rumus untuk mengetahui tolak ukur
perbedaan antara pre test – post test dengan
uji tes (Arikunto, 2006:86)
t =
Tabel 3.1 Kriteria penilaian (Arikunto:
2006)
Keterangan tabel kriteria :
a)
60%,
�
�2�
( −1)
dengan keterangan :
Apabila media yang diuji cobakan
tersebut manapun tingkat prosentase
Md
80% - 100% , maka media tersebut
tes dan pos tes
dikatakan kualifikasi sangat valid.
Xd
b) Apabila media yang diuji cobakan
= deviasi masing-masing
subjek (d - Md)
tersebut mencapai tingkat prosentase
60% - 79%, maka media tersebut
dikatakan kualifikasi valid
c)
= mean dari perbedaan pre-
N
Apabila media yang diuji cobakan
�2�
d.b
= jumlah kuadrat deviasi
= banyaknya subjek
= ditentukan dengan N - 1
tersebut mencapai tingkat prosentase
dari hasil uji t dibandingkan dengan tabel t
50% - 59%, maka media tersebut
untuk
dikatakan kualifikasi cukup valid
mengidentifikasi
apakah
ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah
d) Apabila media yang diuji cobakan
menggunakan multimedia pembelajaran ini.
tersebut mencapai tingkat prosentase
Dari uji coba dengan desain pre-tes dan
< 50%, maka media tersebut dikatakan
pos-tes ini maka dirumuskan
kualifikasi tidak valid
147
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
hipotesis sebagai berikut:
Data pre-test dan post-test
H0 = tidak ada perbedaan hasil belajar yang
bersifat signifikan antara peningkatan
Nilai
Nomor
presensi
siswa
1
Pre-Test
46,62
Post
test
86,58
Gain
(d)
39,96
Xd
(d-Md)
4,995
X2d
24,95
2
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
3
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
4
59,94
73,26
13,32
-21,645
468,51
5
39,96
73,26
33,3
-1,665
2,77
H1 = ada perbedaan hasil belajar yang
6
13,32
86,58
73,26
38,295
1466,5
1
signifikan antara peningkatan prestasi
7
53,28
86,58
33,3
-1,665
2,77
hasil belajar sebelum dengan sesudah
8
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
digunakan
multimedia
9
46,62
93,24
46,62
11,655
135,84
persamaan linear dua variabel pada
10
33,3
79,92
46,62
11,655
135,84
siswa kelas VIII-C Tahun Ajaran
11
39,96
79,92
39,96
4,995
24,95
2013/2014 MTs Surya Buana
12
53,28
86,58
33,3
-1,665
2,77
Bila t hitung > t tabel maka H1 diterima.
13
53,28
93,24
39,96
4,995
24,95
Bila t
14
39,96
66,6
26,64
-8,325
69,31
15
59,94
59,94
0
-34,965
1222,5
5
16
46,62
86,58
39,96
4,995
24,95
17
39,96
79,92
39,96
4,995
24,95
18
33,3
86,58
53,28
18,315
335,44
19
53,28
59,94
6,66
-28,305
801,17
20
33,3
86,58
53,28
18,315
335,44
prestasi hasil belajar sebelum dan
sesudah digunakan produk multimedia
pembelajaran materi persamaan linear
dua variabel pada siswa kelas VIII-C
Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya
Buana
hitung
ttabel maka H1 diterima
multimedia maka perlu dilakukan validasi
oleh ahli media, ahli materi dan tanggapan
Bila thitung < ttabel maka H1 ditolak
siswa. Adapun hasil validasi multimedia
Penerapan rumus untuk menghitung
persamaan linear dua variabel sebagai berikut
data mentah seperti tabel diatas didapatkan
ahli media memberikan penilaian 92,19%
thitung sebesar 9,35
dengan kriteria sangat valid, ahli materi
memberikan
Dengan harga thitung =9,35 dan d.b = 19,
kriteria
selanjutnya dilakukan penelaahan pada ttabel
uji
coba
siswa
kecil menghasilkan penilaian 72,8% dengan
dengan harga thitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86.
kriteria valid, uji lapangan menghasilkan
Artinya, thitung lebih besar daripada ttabel.
penilaian tentang peningkatan hasil belajar
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
dengan
valid,
dengan
% dengan kriteria valid, uji coba kelompok
Setelah diperbandingkan, antara ttabel = 2,86,
hipotesis
sangat
80,00%
perseorangan menghasilkan penilaian 76,25
dengan taraf kepercayaan 0,05% (99,5%).
pengujian
penilaian
siswa yaitu sebesar 34,97 dan peningkatan
menerapkan
siswa yang mencapai KKM (KKM=70)
rumus statistik diperoleh hasil H1 diterima
149
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
sebesar 17 dari 20 siswa berhasil mencapai
digunakan
KKM.
Multimedia pembelajaran ini valid dan dapat
Dari hasil validasi maka diperoleh
sebagai
digunakan
media
sebagai
media
pembelajaran.
pembelajaran
kesimpilan bahwa multimedia persamaan
dengan
linear dua variabel valid berdasarkan kriteria
membandingkan hasil pre-test dan post-test.
penilaian validitas multimedia dan dapat
Hal ini dibuktikan dengan bahwa hasil
digunakan
perhitungan statistik uji-t diperoleh harga
dalam
kegiatan
belajar
pembelajaran.
melalui
uji
lapangan
yaitu
thitung =9,35 dan d.b = 19, selanjutnya
dilakukan penelaahan pada ttabel dengan taraf
kepercayaan
SIMPULAN
0,05%
(99,5%).
Setelah
Berdasarkan proses pengembangan dan
diperbandingkan, antara ttabel = 2,86, dengan
hasil analisis data dalam pelaksanaan validasi
harga thitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86. Artinya,
yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik
thitung lebih besar daripada ttabel. Dengan
kesimpulan
Telah
demikian, dapat dinyatakan bahwa pengujian
diproduksi multimedia materi persamaan
hipotesis dengan menerapkan rumus statistik
linear dua variabel untuk mata pelajaran
diperoleh hasil H1 diterima dan H0 ditolak.
matematika kelas VIII-C MTs Surya Buana,
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
2) berdasarkan hasil validasi oleh ahli Ahli
yang signifikan (secara positif) hasil belajar
media memberikan penilaian 92,19% dengan
siswa antara sebelum dan sesudah digunakan
kriteria sangat valid, ahli materi memberikan
multimedia persamaan linear dua variabel.
penilaian 80,00% dengan kriteria sangat
Maka dari hasil pengujian tersebut dapat
valid,
perseorangan
dinyatakan bahwa media yang dikembangkan
menghasilkan penilaian 76,25 % dengan
yakni multimedia persamaan linear dua
kriteria
kecil
variabel layak digunakan sebagai media
penilaian 72,8% dengan
untuk mata pelajaran matematika di MTs
uji
sebagai
coba
valid,uji
menghasilkan
berikut:
siswa
coba
1)
kelompok
kriteria valid sehingga dapat disimpulkan
Surya Buana Malang.
bahwa multimedia tersebut valid dan dapat
150
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
PT.Rineka Cipta.
Lee.W.W & Owens.D.L. 2004. Multimedia-Based Instructional Design, Second Edition.
San Francisco: Preiffer
Praherdhiono, H. & Adi, E,P. 2008. Panduan Praktikum Multimedia . Malang: FIP UM.
Richard,C,F & Don.E.D. 2005. The Computer as an Educational Tool: Productivity and
Problem Solving. Fourth Edition. Columbus: Pearson Education
Setyosari, P. & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Slavin,R,E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Edisi kedelapan. Jakarta: PT
Indeks
Stone, R. 2007. Cara-cara Terbaik Mengajarkan Matematika: Berdasarkan Pengalaman
guru kelas peraih penghargaan. Terjemahan oleh Suci Romadhona. 2009. Jakarta:
PT Indeks
Rusman. Kurniawan,D. Riyana,C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Manikowati. 2010. Multimedia Pembelajaran Interaktif (Mpi), Aplikasi Quantum
Learning. (Online), (http://kemdiknas.go.id diakses 14 Mei 2013).
151
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN
AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA
Tri Kukuh Prasetiyo
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
e-mail: trikukuhprasetiyo@gmail.com
Abstrak: Pengembangan Multimedia Materi Persamaan Linear Dua Variabel
Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII-C Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya
Buana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk multimedia,
mengetahui tingkat validitas produk pengembangan multimedia dan keefektifan
pembelajaran dengan adanya pengembangan multimedia untuk mata pelajaran
materi persamaan linear dua variabel kelas VIII-C MTs Surya Buana. Metode
penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengembangan William W. Lee dan Diana L. Owens. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa multimedia materi persamaan linear dua variabel valid dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: pengembangan, multimedia, persamaan linear dua variabel,
matematika
143
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
Usaha untuk meningkatkan peran aktif siswa
buku
teks
sebagai
sumber
khususnya yang berkenaan dengan partisipasi
proyektor untuk menampilkan film; dan
belajar dan kualitas hasil belajar maka perlu
media-media lain amat diperlukan untuk
diupayakan adanya teknologi dan media
merangsang kegiatan siswa.
Perkembangan
pembelajaran di kelas. Dengan demikian,
informasi;
teknologi
dalam
perlu adanya komitmen guru yang lebih
pembelajaran maka diimbangi pula dengan
menekankan pada pemberdayaan teknologi
kemajuan media dalam bidang pembelajaran.
pembelajaran dan media pembelajaran di
Kemajuan ini memberikan kontribusi yang
kelas (Setyosari, 2005: 7). “Ada banyak
berpengaruh terhadap semakin mudahnya
keuntungan dari penggunaan komputer di
suatu
ruang kelas. Komputer telah membawa
“Praktek dilapangan menunjukkan bahwa
banyak kegembiraan di kelas dan membantu
internet, software komputer dan multimedia
memotivasi
pembelajaran
siswa
yang
lamban
dalam
pesan
pembelajaran
disampaikan.
pembelajaran
telah
mengerjakan” (Stone, 2007: 13). Jika dilihat
memberikan kontribusi untuk meningkatkan
dari psikologi siswa yang hubungannya
kemampuan pembelajaran” (Setyosari, 2005:
dengan motivasi belajar maka motivasi
23). Ada banyak media pembelajaran yang
instrinsik untuk mempelajari sesuatu dapat
dikembangkan seiring dengan kemajuan
ditingkatkan oleh penggunaan bahan yang
teknologi informasi dan komunikasi, sebagai
menarik, dan juga oleh berbagai jenis cara
contoh
penyajian. “Penggunaan komputer dapat
pendidikan,
meningkatkan
software komputer, video pembelajaran,
motivasi
instrinsik
yaitu
kebanyakan siswa untuk belajar” (Lepper
audio
dalam Slavin, 2009: 134).
pembelajaran.
Tersedianya
radio
pemanfaatan
televisi
pendidikan,
internet,
pembelajaran,
dan
multimedia
media penting sekali untuk merangsang
Seorang siswa akan belajar dengan
kegiatan belajar siswa. Kehadiran guru,
mudah manakala hal-hal yang dipelajari
untuk mengarahkan kegiatan belajar; buku-
disertai
144
dengan
sesuatu
yang
dapat
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
menambah kesan. Salah satu cara untuk
dalam belajar”. “Siswa yang dibelajarkan
memberikan kesan kepada siswa
yaitu
dengan melalui multimedia yang memuat
dalam
kata-kata dan gambar memperoleh unjuk
pengertian
kerja lebih baik dari pada pebelajar yang
dengan
disajikannya
pembelajaran.
multimedia
multimedia
Sedangkan
menurut
para
ahli
adalah
hanya dibelajarkan melalui informasi kata-
“Multimedia adalah kombinasi dari paling
kata”, (Meyer dalam Praherdhiono, 2006:
sedikit dua media input atau output dari data,
49).
media ini dapat audio (suara, musik),
Media dapat digolongkan menjadi
animasi, multimedia pembelajaran, teks,
lima bentuk yaitu media visual, media audio,
grafik dan gambar” (Turban dkk dalam
media audio-visual, kelompok media penyaji
Praherdhiono, 2008: 2). Penelitian oleh para
dan media objek dan media interaktif
ahli
berbasis komputer, media yang terakhir
tentang
kesimpulan
multimedia
bahwa
memberikan
dapat
merupakan media dan sumber terbaik yang
meningkatkan hasil belajar siswa. “Thus,
dapat digunakan sebagai sumber media
Multimedia technologies, which can provide
komunikasi.
stimulating
multisensory
kelompok media ini adalah bahwa peserta
experiences to learners, can help teachers
didik tidak hanya memerhatikan media atau
improve the quality and the appeal of their
objek,
instruction, (Richard, 2005: 291).
berinteraksi selama mengikuti pembelajaran,
and
multimedia
interactive
Manikowati (2010) menyimpulkan
Karakteristik
melainkan
juga
terpenting
dituntut
untuk
(Rusman, 2011:64)
bahwa “Multimedia Pembelajaran Interaktif
Berdasarkan hasil observasi awal di
merupakan sebuah media yang syarat dengan
MTs Surya Buana, ditemukan beberapa hal
quantum learning. Dengan situasi belajar
yang melatar belakangi penelitian ini, (a)
yang menghargai privasi siswa mampu
diperlukan
menciptakan
yang
membantu siswa untuk memahami logika
sehingga
dan proses yang terjadi pada pokok bahasan
tercipta motivasi belajar yang tinggi untuk
dan persamaan linear dua variabel, (b)
memacu siswa melakukan pemercepatan
tersedianya
kondusif
dan
lingkungan
belajar
menyenangkan
145
suatu
ruang
media
yang
multimedia
dapat
yang
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
mendukung untuk menerapkan multimedia,
instruksional multimedia, (3) pengembangan
(c)
multimedia dan implementasi multimedia,
motivasi
guru
yang
tinggi
dalam
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (d)
(4) evaluasi multimedia.
hampir semua siswa kelas VIII-C MTs Surya
Teknik analisis data berupa angket
Buana memiliki perangkat pendukung berupa
untuk
laptop untuk dijadikan sumber belajar, (e)
multimedia disajikan sebagai berikut:
siswa MTs Surya Buana lebih tertarik dan
Rumus untuk mengolah data per item
termotivasi
(Arikunto:2006).
untuk
belajar
dengan
mengukur
menggunakan multimedia, (f) sarana sekolah
P=
yang mendukung sehingga dapat diterapkan
multimedia.
Keterangan :
Penelitian
menghasilkan
mengetahui
ini
bertujuan
produk
tingkat
untuk
multimedia,
validitas
produk
��
kevalidan
x 100%
P
= prosentase
X
= jawaban responden dalam satu
item
pengembangan multimedia dan keefektifan
Xi
pembelajaran dengan adanya pengembangan
multimedia untuk mata pelajaran
�
tingkat
= jumlah nilai ideal dalam satu
item
materi
100%
= konstanta
persamaan linear dua variabel kelas VIII-C
MTs Surya Buana
P=
METODE
Rumus
Metode penelitian dan pengembangan
untuk
�
��
x 100%
mengolah
data
secara
keseluruhan item (Arikunto: 2006)
yang digunakan dalam penelitian tentang
Keterangan :
multimedia pembelajaran adalah metode
P
pengembangan William W. Lee dan Diana L.
= prosentase
�
Owens. Metode William W. Lee dan Diana
L. Owens terdiri dari (1) analisis dan
�i
penilaian kebutuhan multimedia, (2) desain
satu item
146
= jumlah keseluruhan jawaban
responden dalam seluruh item
= jumlah keseluruhan nilai ideal
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
100%
1) Analisis data tes (pre-test and post-test)
= konstanta
Apabila hasil yang diperoleh mencapai
Untuk menemukan kesimpulan yang telah
tercapai maka ditetapkan kriteria sebagai
kriteria
berikut:
tersebut sudah dapat dimanfaatkan sebagai
Prosentase
Keterangan
80% - 100%
Sangat Valid
60% - 79%
Valid
50% - 59%
Cukup Valid / Revisi
< 50%
Tidak Valid/Diganti
diatas
maka
multimedia
media pembelajaran
Rumus untuk mengetahui tolak ukur
perbedaan antara pre test – post test dengan
uji tes (Arikunto, 2006:86)
t =
Tabel 3.1 Kriteria penilaian (Arikunto:
2006)
Keterangan tabel kriteria :
a)
60%,
�
�2�
( −1)
dengan keterangan :
Apabila media yang diuji cobakan
tersebut manapun tingkat prosentase
Md
80% - 100% , maka media tersebut
tes dan pos tes
dikatakan kualifikasi sangat valid.
Xd
b) Apabila media yang diuji cobakan
= deviasi masing-masing
subjek (d - Md)
tersebut mencapai tingkat prosentase
60% - 79%, maka media tersebut
dikatakan kualifikasi valid
c)
= mean dari perbedaan pre-
N
Apabila media yang diuji cobakan
�2�
d.b
= jumlah kuadrat deviasi
= banyaknya subjek
= ditentukan dengan N - 1
tersebut mencapai tingkat prosentase
dari hasil uji t dibandingkan dengan tabel t
50% - 59%, maka media tersebut
untuk
dikatakan kualifikasi cukup valid
mengidentifikasi
apakah
ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah
d) Apabila media yang diuji cobakan
menggunakan multimedia pembelajaran ini.
tersebut mencapai tingkat prosentase
Dari uji coba dengan desain pre-tes dan
< 50%, maka media tersebut dikatakan
pos-tes ini maka dirumuskan
kualifikasi tidak valid
147
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
hipotesis sebagai berikut:
Data pre-test dan post-test
H0 = tidak ada perbedaan hasil belajar yang
bersifat signifikan antara peningkatan
Nilai
Nomor
presensi
siswa
1
Pre-Test
46,62
Post
test
86,58
Gain
(d)
39,96
Xd
(d-Md)
4,995
X2d
24,95
2
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
3
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
4
59,94
73,26
13,32
-21,645
468,51
5
39,96
73,26
33,3
-1,665
2,77
H1 = ada perbedaan hasil belajar yang
6
13,32
86,58
73,26
38,295
1466,5
1
signifikan antara peningkatan prestasi
7
53,28
86,58
33,3
-1,665
2,77
hasil belajar sebelum dengan sesudah
8
59,94
86,58
26,64
-8,325
69,31
digunakan
multimedia
9
46,62
93,24
46,62
11,655
135,84
persamaan linear dua variabel pada
10
33,3
79,92
46,62
11,655
135,84
siswa kelas VIII-C Tahun Ajaran
11
39,96
79,92
39,96
4,995
24,95
2013/2014 MTs Surya Buana
12
53,28
86,58
33,3
-1,665
2,77
Bila t hitung > t tabel maka H1 diterima.
13
53,28
93,24
39,96
4,995
24,95
Bila t
14
39,96
66,6
26,64
-8,325
69,31
15
59,94
59,94
0
-34,965
1222,5
5
16
46,62
86,58
39,96
4,995
24,95
17
39,96
79,92
39,96
4,995
24,95
18
33,3
86,58
53,28
18,315
335,44
19
53,28
59,94
6,66
-28,305
801,17
20
33,3
86,58
53,28
18,315
335,44
prestasi hasil belajar sebelum dan
sesudah digunakan produk multimedia
pembelajaran materi persamaan linear
dua variabel pada siswa kelas VIII-C
Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya
Buana
hitung
ttabel maka H1 diterima
multimedia maka perlu dilakukan validasi
oleh ahli media, ahli materi dan tanggapan
Bila thitung < ttabel maka H1 ditolak
siswa. Adapun hasil validasi multimedia
Penerapan rumus untuk menghitung
persamaan linear dua variabel sebagai berikut
data mentah seperti tabel diatas didapatkan
ahli media memberikan penilaian 92,19%
thitung sebesar 9,35
dengan kriteria sangat valid, ahli materi
memberikan
Dengan harga thitung =9,35 dan d.b = 19,
kriteria
selanjutnya dilakukan penelaahan pada ttabel
uji
coba
siswa
kecil menghasilkan penilaian 72,8% dengan
dengan harga thitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86.
kriteria valid, uji lapangan menghasilkan
Artinya, thitung lebih besar daripada ttabel.
penilaian tentang peningkatan hasil belajar
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
dengan
valid,
dengan
% dengan kriteria valid, uji coba kelompok
Setelah diperbandingkan, antara ttabel = 2,86,
hipotesis
sangat
80,00%
perseorangan menghasilkan penilaian 76,25
dengan taraf kepercayaan 0,05% (99,5%).
pengujian
penilaian
siswa yaitu sebesar 34,97 dan peningkatan
menerapkan
siswa yang mencapai KKM (KKM=70)
rumus statistik diperoleh hasil H1 diterima
149
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
sebesar 17 dari 20 siswa berhasil mencapai
digunakan
KKM.
Multimedia pembelajaran ini valid dan dapat
Dari hasil validasi maka diperoleh
sebagai
digunakan
media
sebagai
media
pembelajaran.
pembelajaran
kesimpilan bahwa multimedia persamaan
dengan
linear dua variabel valid berdasarkan kriteria
membandingkan hasil pre-test dan post-test.
penilaian validitas multimedia dan dapat
Hal ini dibuktikan dengan bahwa hasil
digunakan
perhitungan statistik uji-t diperoleh harga
dalam
kegiatan
belajar
pembelajaran.
melalui
uji
lapangan
yaitu
thitung =9,35 dan d.b = 19, selanjutnya
dilakukan penelaahan pada ttabel dengan taraf
kepercayaan
SIMPULAN
0,05%
(99,5%).
Setelah
Berdasarkan proses pengembangan dan
diperbandingkan, antara ttabel = 2,86, dengan
hasil analisis data dalam pelaksanaan validasi
harga thitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86. Artinya,
yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik
thitung lebih besar daripada ttabel. Dengan
kesimpulan
Telah
demikian, dapat dinyatakan bahwa pengujian
diproduksi multimedia materi persamaan
hipotesis dengan menerapkan rumus statistik
linear dua variabel untuk mata pelajaran
diperoleh hasil H1 diterima dan H0 ditolak.
matematika kelas VIII-C MTs Surya Buana,
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
2) berdasarkan hasil validasi oleh ahli Ahli
yang signifikan (secara positif) hasil belajar
media memberikan penilaian 92,19% dengan
siswa antara sebelum dan sesudah digunakan
kriteria sangat valid, ahli materi memberikan
multimedia persamaan linear dua variabel.
penilaian 80,00% dengan kriteria sangat
Maka dari hasil pengujian tersebut dapat
valid,
perseorangan
dinyatakan bahwa media yang dikembangkan
menghasilkan penilaian 76,25 % dengan
yakni multimedia persamaan linear dua
kriteria
kecil
variabel layak digunakan sebagai media
penilaian 72,8% dengan
untuk mata pelajaran matematika di MTs
uji
sebagai
coba
valid,uji
menghasilkan
berikut:
siswa
coba
1)
kelompok
kriteria valid sehingga dapat disimpulkan
Surya Buana Malang.
bahwa multimedia tersebut valid dan dapat
150
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret
28 November 2015
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
PT.Rineka Cipta.
Lee.W.W & Owens.D.L. 2004. Multimedia-Based Instructional Design, Second Edition.
San Francisco: Preiffer
Praherdhiono, H. & Adi, E,P. 2008. Panduan Praktikum Multimedia . Malang: FIP UM.
Richard,C,F & Don.E.D. 2005. The Computer as an Educational Tool: Productivity and
Problem Solving. Fourth Edition. Columbus: Pearson Education
Setyosari, P. & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Slavin,R,E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Edisi kedelapan. Jakarta: PT
Indeks
Stone, R. 2007. Cara-cara Terbaik Mengajarkan Matematika: Berdasarkan Pengalaman
guru kelas peraih penghargaan. Terjemahan oleh Suci Romadhona. 2009. Jakarta:
PT Indeks
Rusman. Kurniawan,D. Riyana,C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Manikowati. 2010. Multimedia Pembelajaran Interaktif (Mpi), Aplikasi Quantum
Learning. (Online), (http://kemdiknas.go.id diakses 14 Mei 2013).
151