Student's Critical Thinking Skill On Biology Learning Through The Implementation Of Accelerated Learning A Case Study Of X Grade Students SMA Negeri Karangpandan Karanganyar | Puguh Karyanto | Pendidikan Biologi 7372 15492 1 SM
Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 7,Nomor 2
Halaman 56-67
Mei 2015
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Biologi
Melalui Penerapan Accelerated Learning Siswa Kelas X SMA Negeri Karangpandan
Karanganyar
Student's Critical Thinking Skill On Biology Learning Through The
Implementation Of Accelerated Learning A Case Study Of X Grade Students
SMA Negeri Karangpandan Karanganyar
Asih Fitriani a, Meti Indrowatib, Puguh Karyanto c
a Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
b Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT- The aim of study is to know the student's critical thinking skill
on biology learning through the implementation of accelerated learning of x grade
students of SMA Negeri Karangpandan. Karanganyar. The purpose of this research is
motivated by the implementation of the biological learning process that has not been
able to take an active role in student learning. This cause the students do not
understand in understanding biological materials so that learning objectives are not
achieved. Students tend to be passive and could not pull out his mind freely.
Alternative approaches that can improve critical thinking skills of the students' are
using Accelerated Learning (AL).
The research included in the quasi-experimental research design using posttest and Non Equivalent Control Group Design. This study uses a Accelerated
Learning in the experimental group and the deductive approach with the method of
discussion, lecture and question and answer in the control group. The study
population was all students of class X SMA Karangpandan. Karanganyar academic
year 2012/2013. Sampling technique with cluster sampling. Data collection
techniques using test and non-test methods. The description of the methods of nontest methods and test using the documentation and observation. Hypothesis test using
t-test.
The conclusions of this study approached AL significantly affect skills
students in critical thinking in class X SMA Karangpandan. AL accommodate many
learning elements that can make learning fun so excited and learning process better.
Joyful learning can assist students in developing critical thinking skills.
Key Words: approach to accelerate learning, critical thinking skills.
56
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
ini merupakan tantangan tersendiri
Pendahuluan
Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
bagi insan dalam dunia pendidikan
teknologi menyebabkan arus informasi
untuk dapat memecahkan masalah
menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini
secara efektif dan efisien.
berdampak langsung pada berbagai
Penyelenggaraan
proses
bidang kehidupan, termasuk dalam
pembelajaran biologi saat ini belum
bidang pendidikan.
mampu memunculkan
peran
aktif
Prioritas utama dari sebuah
siswa dalam pembelajaran. Metode
sistem pendidikan adalah mendidik
pembelajaran yang digunakan oleh
siswa tentang bagaimana cara belajar
guru seringkali tidak variatif dan
dan berpikir kritis. Berpikir kritis
hanya
adalah
panjang
keharusan
menyelesaikan
dalam
masalah,
usaha
merupakan
ceramah
dan
yang
membosankan.
membuat
Penggunaan metode ceramah memang
keputusan, dan menganalisis asumsi-
tidak selamanya buruk, tetapi ceramah
asumsi.
Berpikir
bukan satu-satunya cara yang dapat
kepada
siswa
memecahkan
kritis
diterapkan
untuk
belajar
membuat
masalah
secara
berlangsung optimum. Guru perlu
proses
pembelajaran
sistematis, inovatif, dan mendesain
memiliki
solusi yang mendasar. Berpikir kritis
menggunakan metode pembelajaran
membuat siswa dapat menganalisis apa
yang
yang mereka pikirkan, mensintesis
melibatkan siswa.
informasi,
dan
Pemecahan
suatu
penting
untuk
menyimpulkan.
kemampuan
variatif
yang
Berpikir
masalah
sangat
salah
dilakukan
dalam
kompetensi.
satu
dalam
lebih
banyak
kritis
merupakan
komponen
penunjang
Kemampuan
berpikir
pembelajaran biologi karena biologi
kritis penting untuk diajarkan dan
merupakan ilmu yang terus menerus
dikembangkan
berkembang
fundamental
yang
membutuhkan
jawaban di setiap masalahnya. Kondisi
siswa
untuk
sebagai
yang
proses
memungkinkan
memecahkan
suatu
57
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
permasalahan
peningkatan
yang
ada.
kemampuan
Upaya
fisik (Azmi, 2007). Sementara itu,
berpikir
Rose dan Nicholl (2003) menyatakan
kritis ini menjadi penting karena
bahwa
didalam biologi pemecahan masalah
menyerap, memahami dan menguasai
dibutuhkan dalam pembelajarannya.
suatu
Dalam menangani hal tersebut, peran
Pendekatan
guru dibutuhkan untuk mendorong
prinsip antara lain: keterlibatan total
siswa
individu akan meningkatkan hasil
dalam
proses
pembelajaran
AL
adalah
informasi
kemampuan
dengan
ini
cepat.
memiliki
prinsip-
sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
belajar,
mampu meningkatkan tingkat berpikir
proses yang bersifat pasif dalam
kritisnya (Fachruazi, 2011).
menyimpan pengetahuan tapi proses
Sehubungan dengan hal di
aktif
belajar
bukan
menciptakan
merupakan
pengetahuan,
atas, upaya untuk perbaikan proses
kolaborasi
pembelajaran
meningkatkan
meningkatkan hasil belajar, belajar
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu
yang berpusat pada aktivitas jauh lebih
melalui pemilihan pendekatan, model
baik dari pada belajar yang hanya
atau metode yang tepat dan inovatif.
menekankan pada aktivitas presentasi
Salah satu pendekatan yang diduga
semata (Meier, 2002). Paparan tentang
dapat
Accelerated Learning menunjukkan
dalam
meningkatkan
berpikir
kritis
Accelerated
kemampuan
siswa
adalah
Learning
(AL).
bahwa
diantara
berpotensi
untuk
meningkatkan
kemampuan
berpikir
kritis siswa.
pembelajaran
Metode Penelitian
cenderung
memiliki
luwes,
ciri
akan
AL
Pendekatan AL adalah pendekatan
yang
siswa
gembira,
Penelitian ini dilaksanakan di
mementingkan tujuan, bekerjasama,
SMA Negeri Karangpandan kelas X
manusiawi, multi indrawi, bersifat
tahun
mengasuh,
beralamat di Jl. Blora, Kecamatan
mementingkan
aktivitas
serta melibatkan mental emosional dan
pelajaran
Karangpandan,
2012/2013
yang
Kabupaten
58
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Karanganyar. Penelitian ini termasuk
Smirnov dan uji homogenitas dengan
Quasy
uji Levene’s.
experiment
dengan
desain
Only
with
Posttest
penelitian
Pembahasan
Nonequivalent Group Design.
Data penelitian berupa nilai
Populasi dalam penelitian ini
postes
kemampuan
berpikir
kritis
adalah seluruh siswa kelas X SMA
siswa. Data postes dianalisis dengan
Negeri Karangpandan tahun pelajaran
uji-t untuk mengetahui ada tidaknya
2012/2013.
perbedaan pemahaman konsep sistem
sampel
Teknik
dengan
pengambilan
cluster
sampling.
pernapasan
manusia
dengan
Sampel yang ditetapkan kelas X6
pembelajaran accelerated learning dan
sebagai kelas/ kelompok eksperimen
ceramah bervariasi.
dan X5 sebagai kelas/ kelompok
Hasil
menyatakan
kontrol.
analisis
bahwa
penelitian
kemampuan
data
berpikir kritis antara kelompok kontrol
dalam penelitian adalah teknik tes
dengan kelompok eksperimen berbeda
dengan tes uraian sedangkan non tes
nyata seperti yang disajikan dalam
dengan
Tabel 1.
Teknik
pengumpulan
dokumentasi
dan
lembar
observasi.
Tabel 1. Hasil Uji t
Tes
uji
coba
instrumen
penelitian divalidasi konstruk oleh ahli
Kemampu
an
Berpikir
Kritis
T
Df
7.8
99
70
Si
g
t(0.05,70)
0.0
00
1,666
91
Kete
rang
an
Kep
utus
an
Uji
thitung
>
t(α,df)
H0
ditol
ak
untuk mengetahui reliabilitas soal yang
menyatakan bahwa soal telah reliabel
dengan skor 3.
Analisis data pada penelitian
dengan
menggunakan
uji
t.
KBK
sig <
0,05
0
Sebelumnya dilakukan uji normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-
Tabel 1. menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung > ttabel, yaitu 7.899 >
59
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
1.66691 dan Sig. < 0,05 yaitu 0,000
soal uraian dengan jumlah 6 butir soal
sehingga dapat diambil keputusan
yang
bahwa H0 ditolak, hal ini menunjukkan
kemampuan berpikir kritis meliputi:
bahwa
interpretasi,
ada
perbedaan
antara
mencakup
aspek-aspek
analisis,
kesimpulan,
pembelajaran accelerated learning dan
evaluasi, penjelasan dan pengaturan
pembelajaran ceramah bervariasi.
diri. Data tersebut diambil dari dua
Berdasarkan hasil penelitian
kelas sebagai 1 kelas kontrol dan 1
diperoleh grafik persentase rata-rata
kelas
distribusi kemampuan berpikir kritis
sampel 72 siswa dari kelas X.5 dan
siswa
X.6 SMA Negeri Karangpandan tahun
pada
setiap
aspek
kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
eksperimen
pelajaran
dengan
2012/2013.
sebagai
jumlah
Kelas
kelas
X.6
eksperimen
menggunakan
pendekatan
pembelajaran Accelerated Learning
dengan jumlah siswa 36 orang. Kelas
X.5
sebagai
menggunakan
kelas
model
kontrol
konvensional
yaitu ceramah dan diskusi dengan
Gambar
1.Persentase kemampuan
berpikir kritis setiap
indikator
Data hasil dari penelitian berupa
kemampuan
berpikir
kritis
pada
Kompetensi
Dasar
4.1
yaitu
mendeskripsikan
peran
komponen
ekosistem dalam aliran energi dan daur
biogeokimia
serta
pemanfaatan
komponen ekosistem bagi kehidupan.
Data
kemampuan
berpikir
kritis
jumlah siswa 36 siswa.
Hasil
analisis
statistik
menunjukkan bahwa pendekatan AL
berpengaruh
berpikir
terhadap
kritis
siswa.
kemampuan
Hal
ini
disebabkan karena pembelajaran AL
pada
materi
ekosistem
dapat
membantu siswa untuk belajar dan
menguasai suatu konsep lebih efektif
dan efisien.
diperoleh melalui tes tertulis berupa
60
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
AL adalah pembelajaran yang
penelitian angket sikap siswa terhadap
alamiah, yang didasarkan pada orang
AL
belajar
sebagian besar siswa senang mengikuti
(Azmi,
2007).
Penerapan
prinsip kerja AL dalam penelitian ini
dilakukan
dengan
langkah
yang
menunjukkan
bahwa
pembelajaran AL.
kerja
Pembelajaran biologi dengan
MASTER yang merupakan singkatan
menggunakan
dari motivating your mind, acquiring
eksperimen sangat berbeda dengan
information, searching the meaning,
pembelajaran
triggering the memory, exhibiting what
metode ceramah, diskusi dan tanya
you know, dan reflecting how you have
jawab
learned (Rose, 2003). Elemen inti
Pembelajaran di kelas kontrol lebih
dalam
pembelajaran
didominasi oleh guru sebagai pusat
dipercepat adalah program percepatan,
informasi sehingga siswa cenderung
percepatan disini dimaksudkan agar
pasif. Guru menjelaskan sebagian
siswa mengetahui informasi secara
besar materi dengan menggunakan
cepat dan tepat (Wlodkowski, 2003).
slide power point diselingi dengan
program
Penerapan
pendekatan
AL
AL
yang
pada
pada
kelas
menggunakan
kelas
kontrol.
pertanyaan yang diberikan kepada
dikontrol melalui lembar observasi.
siswa,
Hasilnya menunjukkan bahwa strategi
semangat dalam menjawab dan hanya
AL telah dilaksanakan dengan predikat
ada sebagian kecil siswa yang aktif
baik.
menjawab. Hal ini dikarenakan tidak
bahwa
Hal tersebut dapat diartikan
guru
dapat
akan
tetapi
siswa
kurang
melaksanakan
adanya motivasi dan semangat yang
pembelajaran sesuai unsur-unsur yang
diberikan sejak awal pembelajaran.
terdapat pada AL. Demikian pula
Perhatian siswa pada saat proses
pelaksanaan
aktivitas
siswa
pembelajaran
mendukung
kegiatan
pembelajaran
turut
kurang,
berlangsung
banyak
sehingga pendekatan AL terlaksana
memperhatikan,
dengan baik. Berdasarkan data hasil
berbicara
siswa
melamun,
sendiri.
juga
tidak
atau
Suasana
61
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
pembelajaran
kurang
menjadi
bersemangat.
kaku
Pada
dan
kelas
berpikir kritis, siswa dituntut untuk
mengelompokkan
komponen-
kontrol guru juga memberi tugas
komponen yang ada dalam ekosistem.
diskusi
Nilai rata-rata kemampuan interpretasi
dan
presentasi
kelompok,
namun siswa kurang antusias akibat
siswa
motivasi yang kurang sejak awal
menggunakan pendekatan AL lebih
pembelajaran. Hal ini menyebabkan
tinggi
nilai yang diperoleh sebagai hasil dari
kontrol yang menggunakan ceramah,
tes kemampuan berpikir kritis lebih
diskusi, dan tanya jawab.
rendah dibandingkan dengan kelas
yang menggunakan pendekatan AL.
1.
Aspek Kemampuan Berpikir
Kritis Interpretation
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
Interpretation dalam kelas kontrol dan
kelas eksperimen, dimana pendekatan
AL
berpengaruh
positif
untuk
meningkatkan kemampuan interpretasi
siswa.
Menurut
Facione
(1990)
interpretasi ditujukan kepada siswa
untuk
memahami
mengekspresikan
keberartian
makna
berbagai
dan
dari
macam
pengalaman, situasi, data, kejadian,
penilaian,
kaidah-kaidah,
aturan,
prosedur, atau criteria. Wujud dari
interpretasi pada soal kemampuan
kelas
eksperimen
dibandingkan
Pembelajaran
yang
dengan kelas
AL
yang
diterapkan di kelas eksperimen dalam
materi ekosistem mempermudah siswa
dalam mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui suasana belajar
yang menyenangkan serta berbagai
metode yang digunakan. Mind map
yang digunakan dalam pembelajaran
memberikan
dampak
positif
bagi
siswa. Hal tersebut disebabkan mind
map membantu mendeterminasi atau
menyusun pengetahuan siswa serta
mengingat
kembali
(recalling)
pengetahuan awal yang telah dimiliki
dengan konsep baru yang didapatkan
pada pembelajaran (Evrekli, 2009).
Adanya presentasi dan diskusi
di dalam kelas dapat meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi
siswa.
62
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Siswandi (2006) menyatakan bahwa
suatu
kemampuan
sebuah struktur ke dalam komponen-
berkomunikasi
dapat
keterampilan
menguraikan
meningkatkan kemampuan berpikir,
komponen
bernalar, dan kemampuan memperluas
pengorganisasian
wawasan
untuk
Dalam keterampilan tersebut tujuan
menanggapi persoalan di sekitar siswa.
pokoknya adalah memahami sebuah
Berkomunikasi
konsep
kemampuan
membantu
siswa
agar
mengetahui
struktur
global
tersebut.
dengan
cara
dalam menginterpretasikan suatu hal,
menguraikan atau merinci globalitas
salah satu contohnya yaitu tentang
tersebut ke dalam bagian-bagian yang
bagaimana
dapat
lebih kecil dan terperinci. Nilai rata-
mengelompokkan komponen dalam
rata kemampuan analisa siswa kelas
ekosistem yang berarti bahwa siswa
eksperimen
telah mampu dalam memahami dan
pendekatan
AL
lebih
mengelompokkan
dibandingkan
kelas
kontrol
siswa
makna
materi.
dengan
menggunakan
tinggi
yang
Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa
menggunakan ceramah, diskusi, dan
pendekatan AL memberikan pengaruh
tanya jawab.
positif terhadap kemampuan berpikir
Pembelajaran
AL
yang
kritis dalam aspek Interpretation.
diterapkan pada kelas eksperimen
2.
Aspek Kemampuan Berpikir
memberikan
Kritis Analysis
kemampuan analisa siswa. Langkah
Hasil penelitian menunjukkan
analisa
analisis dalam kelas kontrol dan kelas
memperoleh
eksperimen, dimana pendekatan AL
information).
berpengaruh
mendukung
siswa.
positif
bagi
AL yang mengakomodasi kemampuan
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
meningkatkan
dampak
siswa
yaitu
saat
informasi
siswa
(acquiring
Paparan
diatas
pernyataan
bahwa
positif
untuk
kemampuan
analisa
pembelajaran AL memberi dampak
Harjasujana
positif bagi kemampuan analisis siswa.
Menurut
keterampilan menganalisis merupakan
63
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
3.
Aspek Kemampuan Berpikir
materi yang telah diajarkan. Sehingga
Kritis Inference
dapat diketahui tingkat pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan
siswa. Berdasarkan penjelasan diatas
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
menunjukkan bahwa pembelajaran AL
inference atau membuat kesimpulan
berpengaruh
dalam
kemampuan Inference siswa.
kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen, dimana pendekatan AL
berpengaruh
meningkatkan
menarik
4.
positif
Aspek Kemampuan Berpikir
positif
untuk
Kritis Evaluation
kemampuan
dalam
Harjasujana
kesimpulan
siswa.
terhadap
bahwa
menyatakan
keterampilan
ini
menuntut
Menyimpulkan berarti menggunakan
pemikiran
akal pikiran dan pengetahuan yang
menentukan
dimiliki
berbagai kriteria yang ada (Achmad,
untuk
membentuk
suatu
pemahaman atau suatu simpulan. Nilai
2007).
rata-rata
menghendaki
dari
keterampilan
yang
matang
dalam
nilai
sesuatu
dengan
Keterampilan
pembaca
menilai
agar
menyimpulkan pada kelas eksperimen
memberikan penilaian tentang nilai
yang menggunakan pembelajaran AL
yang diukur dengan menggunakan
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
standar
kontrol yang menggunakan ceramah,
menunjukkan
diskusi, dan tanya jawab.
perbedaan antara aspek evaluation atau
Langkah reflecting how you
have
learned
bagaimana
cara
(merefleksikan
tertentu.
Hasil
bahwa
penelitian
terdapat
evaluasi dalam kelas kontrol dan kelas
eksperimen, dimana pendekatan AL
belajar)
dalam
berpengaruh
pembelajaran AL menuntut
siswa
meningkatkan kemampuan evaluasi
untuk membuat suatu kesimpulan.
siswa. Rata-rata kelas eksperimen
Siswa dengan segala pengetahuan
yang menggunakan pembelajaran AL
yang telah didapatkan dituntut untuk
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
positif
untuk
membuat suatu kesimpulan tentang
64
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
yang menggunakan ceramah, diskusi,
yang menggunakan pembelajaran AL
dan tanya jawab.
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
Searching out the meaning
(menyelidiki
makna)
dalam
pembelajaran AL menuntut
siswa
untuk
yang
mengetahui
makna
kontrol yang menggunakan ceramah,
diskusi, dan tanya jawab.
Keterampilan
pembelajaran
ini
dalam
diakomodasi
ketika
pernyataan-
tahapan exhibiting what you know
pernyataan. Evaluasi dalam aspek
(memamerkan apa yang diketahui)
berpikir kritis dalam pembelajaran AL
yang dilakukan dengan guru memberi
diaomodasi ada tahapan ini. Penjelasan
tugas kepada siswa untuk melakukan
diatas
bahwa
presentasi sesuai dengan kelompok
memberikan
masing-masing. Presentasi menuntut
pengaruh positif pada kemampuan
siswa untuk menyajikan pendapat
evaluasi siswa.
dalam bentuk lisan sesuai dengan
5.
Aspek Kemampuan Berpikir
pengetahuan yang telah didapatkan.
Kritis Explanation
Siswa dengan pengetahuan yang lebih
berkaitan
dengan
menunjukkan
pembelajaran
AL
Hasil penelitian menunjukkan
banyak akan memberikan penjelasan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata
lebih baik dibandingkan dengan siswa
aspek explanation dalam kemampuan
dengan pengetahuan yang sedikit.
berpikir kritis siswa kelas kontrol dan
Pengetahuan dalam hal ini disetarakan
kelas eksperimen. Menurut Facione
dengan
bukti
(1990) keterampilan explanation atau
dalam
keterampilan
memberikan
penjelasan
yaitu
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa
keterampilan
seseorang
dalam
menyajikan
pendapat
dengan
pembelajaran
maupun
AL
explanation siswa.
Nilai
6.
dari
keterampilan
explanation pada kelas eksperimen
explanation.
memberikan
pengaruh positif terhadap kemampuan
pertimbangan bukti dan konseptual.
rata-rata
konseptual
Aspek Kemampuan Berpikir
Kritis Self regulation
65
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Self
regulation
atau
pengaruh positif terhadap kemampuan
pengaturan diri yaitu pengaturan dan
self regulation siswa.
perbaikan
Kesimpulan
diri
menghadapi
seseorang
suatu
dalam
masalah.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian
Accelerated
penelitian bahwa terdapat perbedaan
tentang
rata-rata aspek self regulation dalam
Learning (AL) terhadap kemampuan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas
berpikir kritis siswa dapat disimpulkan
kontrol dan kelas eksperimen, dimana
sebagai
pembelajaran AL memberikan dampak
berpengaruh
positif bagi siswa. Nilai rata-rata dari
kemampuan berpikir kritis siswa kelas
keterampilan self regulation pada kelas
X SMA Negeri Karangpandan.
eksperimen
menggunakan
Daftar Pustaka
lebih
Achmad, Arif. (2007). Memahami
Berpikir Kritis. Diperoleh 5
Juni 2013, dari http://researchengines.com/1007arief
3.html
Azmi, S. (2007). Accelerated Learning
dan
Implementasinya
di
Indonesia. Jurnal Likitha
Pradnya. 11(10): 16
Evrekli, E; Balim, A.G., and Didem.
(2009).
Mind
Mapping
Applications
in
Special
Teaching Methods Courses
for
Science
Teacher
Candidates
and
Teacher
Candidates’
Opinions
Concerning the applications,
ELSILVER-Procedia Social
and Behavioral Sciences 1
2274–2279
Fachruazi.
(2011).
Penerapan
Pembelajaran
Berbasis
Masalah untuk Meningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis
yang
pembelajaran
AL
tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan ceramah, diskusi,
dan tanya jawab.
Langkah reflecting how you
have
learned
bagaimana
(merefleksikan
cara
belajar)
pada
pembelajaran AL diterapkan dengan
guru
mengajak
siswa
melakukan
relaksasi. Guru memberi instruksi pada
siswa
melakukan
evaluasi
diri,
mengetahui hambatan-hambatan apa
saja
yang
dialami
pada
pembelajaran.
Penjelasan
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
AL
saat
tersebut
dalam
memberikan
pengaruh
berikut:
pendekatan
nyata
AL
terhadap
66
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
dan Komunikasi Matematis.
ISSN 1412 -565X.
Facione, Peter A. 2013. Critical
Thinking: What It Is and Why
It Counts. Measured Reasons
and The California Academic
Press, Millbrae, CA
Meier,
D.
(2005).
The
ACCELERATED LEARNING
Handbook.
New
York:
McGraw-Hill.
Rose, C. dan Nicholl M.J. (2003).
Accelerated Learning for 21
st century, Cara Belajar
Cepat Abad XXI. Bandung:
Penerbit Nuansa
Siswandi, H.J. (2006). Meningkatkan
Keterampilan Berkomunikasi
Melalui Metode Diskusi
Panel dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar (Penelitian Tindakan
Kelas). Jurnal Pendidikan
Penabur 7: 24-35
Wlodkowski, Raymond J. (2003).
Accelerated
Learning
in
Colleges and Universities.
Source: New Directions for
Adult
and
Continuing
Education. no. 97, Spring
2003, pp. 5-15.
67
Volume 7,Nomor 2
Halaman 56-67
Mei 2015
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Biologi
Melalui Penerapan Accelerated Learning Siswa Kelas X SMA Negeri Karangpandan
Karanganyar
Student's Critical Thinking Skill On Biology Learning Through The
Implementation Of Accelerated Learning A Case Study Of X Grade Students
SMA Negeri Karangpandan Karanganyar
Asih Fitriani a, Meti Indrowatib, Puguh Karyanto c
a Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
b Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT- The aim of study is to know the student's critical thinking skill
on biology learning through the implementation of accelerated learning of x grade
students of SMA Negeri Karangpandan. Karanganyar. The purpose of this research is
motivated by the implementation of the biological learning process that has not been
able to take an active role in student learning. This cause the students do not
understand in understanding biological materials so that learning objectives are not
achieved. Students tend to be passive and could not pull out his mind freely.
Alternative approaches that can improve critical thinking skills of the students' are
using Accelerated Learning (AL).
The research included in the quasi-experimental research design using posttest and Non Equivalent Control Group Design. This study uses a Accelerated
Learning in the experimental group and the deductive approach with the method of
discussion, lecture and question and answer in the control group. The study
population was all students of class X SMA Karangpandan. Karanganyar academic
year 2012/2013. Sampling technique with cluster sampling. Data collection
techniques using test and non-test methods. The description of the methods of nontest methods and test using the documentation and observation. Hypothesis test using
t-test.
The conclusions of this study approached AL significantly affect skills
students in critical thinking in class X SMA Karangpandan. AL accommodate many
learning elements that can make learning fun so excited and learning process better.
Joyful learning can assist students in developing critical thinking skills.
Key Words: approach to accelerate learning, critical thinking skills.
56
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
ini merupakan tantangan tersendiri
Pendahuluan
Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
bagi insan dalam dunia pendidikan
teknologi menyebabkan arus informasi
untuk dapat memecahkan masalah
menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini
secara efektif dan efisien.
berdampak langsung pada berbagai
Penyelenggaraan
proses
bidang kehidupan, termasuk dalam
pembelajaran biologi saat ini belum
bidang pendidikan.
mampu memunculkan
peran
aktif
Prioritas utama dari sebuah
siswa dalam pembelajaran. Metode
sistem pendidikan adalah mendidik
pembelajaran yang digunakan oleh
siswa tentang bagaimana cara belajar
guru seringkali tidak variatif dan
dan berpikir kritis. Berpikir kritis
hanya
adalah
panjang
keharusan
menyelesaikan
dalam
masalah,
usaha
merupakan
ceramah
dan
yang
membosankan.
membuat
Penggunaan metode ceramah memang
keputusan, dan menganalisis asumsi-
tidak selamanya buruk, tetapi ceramah
asumsi.
Berpikir
bukan satu-satunya cara yang dapat
kepada
siswa
memecahkan
kritis
diterapkan
untuk
belajar
membuat
masalah
secara
berlangsung optimum. Guru perlu
proses
pembelajaran
sistematis, inovatif, dan mendesain
memiliki
solusi yang mendasar. Berpikir kritis
menggunakan metode pembelajaran
membuat siswa dapat menganalisis apa
yang
yang mereka pikirkan, mensintesis
melibatkan siswa.
informasi,
dan
Pemecahan
suatu
penting
untuk
menyimpulkan.
kemampuan
variatif
yang
Berpikir
masalah
sangat
salah
dilakukan
dalam
kompetensi.
satu
dalam
lebih
banyak
kritis
merupakan
komponen
penunjang
Kemampuan
berpikir
pembelajaran biologi karena biologi
kritis penting untuk diajarkan dan
merupakan ilmu yang terus menerus
dikembangkan
berkembang
fundamental
yang
membutuhkan
jawaban di setiap masalahnya. Kondisi
siswa
untuk
sebagai
yang
proses
memungkinkan
memecahkan
suatu
57
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
permasalahan
peningkatan
yang
ada.
kemampuan
Upaya
fisik (Azmi, 2007). Sementara itu,
berpikir
Rose dan Nicholl (2003) menyatakan
kritis ini menjadi penting karena
bahwa
didalam biologi pemecahan masalah
menyerap, memahami dan menguasai
dibutuhkan dalam pembelajarannya.
suatu
Dalam menangani hal tersebut, peran
Pendekatan
guru dibutuhkan untuk mendorong
prinsip antara lain: keterlibatan total
siswa
individu akan meningkatkan hasil
dalam
proses
pembelajaran
AL
adalah
informasi
kemampuan
dengan
ini
cepat.
memiliki
prinsip-
sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
belajar,
mampu meningkatkan tingkat berpikir
proses yang bersifat pasif dalam
kritisnya (Fachruazi, 2011).
menyimpan pengetahuan tapi proses
Sehubungan dengan hal di
aktif
belajar
bukan
menciptakan
merupakan
pengetahuan,
atas, upaya untuk perbaikan proses
kolaborasi
pembelajaran
meningkatkan
meningkatkan hasil belajar, belajar
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu
yang berpusat pada aktivitas jauh lebih
melalui pemilihan pendekatan, model
baik dari pada belajar yang hanya
atau metode yang tepat dan inovatif.
menekankan pada aktivitas presentasi
Salah satu pendekatan yang diduga
semata (Meier, 2002). Paparan tentang
dapat
Accelerated Learning menunjukkan
dalam
meningkatkan
berpikir
kritis
Accelerated
kemampuan
siswa
adalah
Learning
(AL).
bahwa
diantara
berpotensi
untuk
meningkatkan
kemampuan
berpikir
kritis siswa.
pembelajaran
Metode Penelitian
cenderung
memiliki
luwes,
ciri
akan
AL
Pendekatan AL adalah pendekatan
yang
siswa
gembira,
Penelitian ini dilaksanakan di
mementingkan tujuan, bekerjasama,
SMA Negeri Karangpandan kelas X
manusiawi, multi indrawi, bersifat
tahun
mengasuh,
beralamat di Jl. Blora, Kecamatan
mementingkan
aktivitas
serta melibatkan mental emosional dan
pelajaran
Karangpandan,
2012/2013
yang
Kabupaten
58
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Karanganyar. Penelitian ini termasuk
Smirnov dan uji homogenitas dengan
Quasy
uji Levene’s.
experiment
dengan
desain
Only
with
Posttest
penelitian
Pembahasan
Nonequivalent Group Design.
Data penelitian berupa nilai
Populasi dalam penelitian ini
postes
kemampuan
berpikir
kritis
adalah seluruh siswa kelas X SMA
siswa. Data postes dianalisis dengan
Negeri Karangpandan tahun pelajaran
uji-t untuk mengetahui ada tidaknya
2012/2013.
perbedaan pemahaman konsep sistem
sampel
Teknik
dengan
pengambilan
cluster
sampling.
pernapasan
manusia
dengan
Sampel yang ditetapkan kelas X6
pembelajaran accelerated learning dan
sebagai kelas/ kelompok eksperimen
ceramah bervariasi.
dan X5 sebagai kelas/ kelompok
Hasil
menyatakan
kontrol.
analisis
bahwa
penelitian
kemampuan
data
berpikir kritis antara kelompok kontrol
dalam penelitian adalah teknik tes
dengan kelompok eksperimen berbeda
dengan tes uraian sedangkan non tes
nyata seperti yang disajikan dalam
dengan
Tabel 1.
Teknik
pengumpulan
dokumentasi
dan
lembar
observasi.
Tabel 1. Hasil Uji t
Tes
uji
coba
instrumen
penelitian divalidasi konstruk oleh ahli
Kemampu
an
Berpikir
Kritis
T
Df
7.8
99
70
Si
g
t(0.05,70)
0.0
00
1,666
91
Kete
rang
an
Kep
utus
an
Uji
thitung
>
t(α,df)
H0
ditol
ak
untuk mengetahui reliabilitas soal yang
menyatakan bahwa soal telah reliabel
dengan skor 3.
Analisis data pada penelitian
dengan
menggunakan
uji
t.
KBK
sig <
0,05
0
Sebelumnya dilakukan uji normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-
Tabel 1. menunjukkan hasil
bahwa nilai thitung > ttabel, yaitu 7.899 >
59
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
1.66691 dan Sig. < 0,05 yaitu 0,000
soal uraian dengan jumlah 6 butir soal
sehingga dapat diambil keputusan
yang
bahwa H0 ditolak, hal ini menunjukkan
kemampuan berpikir kritis meliputi:
bahwa
interpretasi,
ada
perbedaan
antara
mencakup
aspek-aspek
analisis,
kesimpulan,
pembelajaran accelerated learning dan
evaluasi, penjelasan dan pengaturan
pembelajaran ceramah bervariasi.
diri. Data tersebut diambil dari dua
Berdasarkan hasil penelitian
kelas sebagai 1 kelas kontrol dan 1
diperoleh grafik persentase rata-rata
kelas
distribusi kemampuan berpikir kritis
sampel 72 siswa dari kelas X.5 dan
siswa
X.6 SMA Negeri Karangpandan tahun
pada
setiap
aspek
kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
eksperimen
pelajaran
dengan
2012/2013.
sebagai
jumlah
Kelas
kelas
X.6
eksperimen
menggunakan
pendekatan
pembelajaran Accelerated Learning
dengan jumlah siswa 36 orang. Kelas
X.5
sebagai
menggunakan
kelas
model
kontrol
konvensional
yaitu ceramah dan diskusi dengan
Gambar
1.Persentase kemampuan
berpikir kritis setiap
indikator
Data hasil dari penelitian berupa
kemampuan
berpikir
kritis
pada
Kompetensi
Dasar
4.1
yaitu
mendeskripsikan
peran
komponen
ekosistem dalam aliran energi dan daur
biogeokimia
serta
pemanfaatan
komponen ekosistem bagi kehidupan.
Data
kemampuan
berpikir
kritis
jumlah siswa 36 siswa.
Hasil
analisis
statistik
menunjukkan bahwa pendekatan AL
berpengaruh
berpikir
terhadap
kritis
siswa.
kemampuan
Hal
ini
disebabkan karena pembelajaran AL
pada
materi
ekosistem
dapat
membantu siswa untuk belajar dan
menguasai suatu konsep lebih efektif
dan efisien.
diperoleh melalui tes tertulis berupa
60
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
AL adalah pembelajaran yang
penelitian angket sikap siswa terhadap
alamiah, yang didasarkan pada orang
AL
belajar
sebagian besar siswa senang mengikuti
(Azmi,
2007).
Penerapan
prinsip kerja AL dalam penelitian ini
dilakukan
dengan
langkah
yang
menunjukkan
bahwa
pembelajaran AL.
kerja
Pembelajaran biologi dengan
MASTER yang merupakan singkatan
menggunakan
dari motivating your mind, acquiring
eksperimen sangat berbeda dengan
information, searching the meaning,
pembelajaran
triggering the memory, exhibiting what
metode ceramah, diskusi dan tanya
you know, dan reflecting how you have
jawab
learned (Rose, 2003). Elemen inti
Pembelajaran di kelas kontrol lebih
dalam
pembelajaran
didominasi oleh guru sebagai pusat
dipercepat adalah program percepatan,
informasi sehingga siswa cenderung
percepatan disini dimaksudkan agar
pasif. Guru menjelaskan sebagian
siswa mengetahui informasi secara
besar materi dengan menggunakan
cepat dan tepat (Wlodkowski, 2003).
slide power point diselingi dengan
program
Penerapan
pendekatan
AL
AL
yang
pada
pada
kelas
menggunakan
kelas
kontrol.
pertanyaan yang diberikan kepada
dikontrol melalui lembar observasi.
siswa,
Hasilnya menunjukkan bahwa strategi
semangat dalam menjawab dan hanya
AL telah dilaksanakan dengan predikat
ada sebagian kecil siswa yang aktif
baik.
menjawab. Hal ini dikarenakan tidak
bahwa
Hal tersebut dapat diartikan
guru
dapat
akan
tetapi
siswa
kurang
melaksanakan
adanya motivasi dan semangat yang
pembelajaran sesuai unsur-unsur yang
diberikan sejak awal pembelajaran.
terdapat pada AL. Demikian pula
Perhatian siswa pada saat proses
pelaksanaan
aktivitas
siswa
pembelajaran
mendukung
kegiatan
pembelajaran
turut
kurang,
berlangsung
banyak
sehingga pendekatan AL terlaksana
memperhatikan,
dengan baik. Berdasarkan data hasil
berbicara
siswa
melamun,
sendiri.
juga
tidak
atau
Suasana
61
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
pembelajaran
kurang
menjadi
bersemangat.
kaku
Pada
dan
kelas
berpikir kritis, siswa dituntut untuk
mengelompokkan
komponen-
kontrol guru juga memberi tugas
komponen yang ada dalam ekosistem.
diskusi
Nilai rata-rata kemampuan interpretasi
dan
presentasi
kelompok,
namun siswa kurang antusias akibat
siswa
motivasi yang kurang sejak awal
menggunakan pendekatan AL lebih
pembelajaran. Hal ini menyebabkan
tinggi
nilai yang diperoleh sebagai hasil dari
kontrol yang menggunakan ceramah,
tes kemampuan berpikir kritis lebih
diskusi, dan tanya jawab.
rendah dibandingkan dengan kelas
yang menggunakan pendekatan AL.
1.
Aspek Kemampuan Berpikir
Kritis Interpretation
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
Interpretation dalam kelas kontrol dan
kelas eksperimen, dimana pendekatan
AL
berpengaruh
positif
untuk
meningkatkan kemampuan interpretasi
siswa.
Menurut
Facione
(1990)
interpretasi ditujukan kepada siswa
untuk
memahami
mengekspresikan
keberartian
makna
berbagai
dan
dari
macam
pengalaman, situasi, data, kejadian,
penilaian,
kaidah-kaidah,
aturan,
prosedur, atau criteria. Wujud dari
interpretasi pada soal kemampuan
kelas
eksperimen
dibandingkan
Pembelajaran
yang
dengan kelas
AL
yang
diterapkan di kelas eksperimen dalam
materi ekosistem mempermudah siswa
dalam mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui suasana belajar
yang menyenangkan serta berbagai
metode yang digunakan. Mind map
yang digunakan dalam pembelajaran
memberikan
dampak
positif
bagi
siswa. Hal tersebut disebabkan mind
map membantu mendeterminasi atau
menyusun pengetahuan siswa serta
mengingat
kembali
(recalling)
pengetahuan awal yang telah dimiliki
dengan konsep baru yang didapatkan
pada pembelajaran (Evrekli, 2009).
Adanya presentasi dan diskusi
di dalam kelas dapat meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi
siswa.
62
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Siswandi (2006) menyatakan bahwa
suatu
kemampuan
sebuah struktur ke dalam komponen-
berkomunikasi
dapat
keterampilan
menguraikan
meningkatkan kemampuan berpikir,
komponen
bernalar, dan kemampuan memperluas
pengorganisasian
wawasan
untuk
Dalam keterampilan tersebut tujuan
menanggapi persoalan di sekitar siswa.
pokoknya adalah memahami sebuah
Berkomunikasi
konsep
kemampuan
membantu
siswa
agar
mengetahui
struktur
global
tersebut.
dengan
cara
dalam menginterpretasikan suatu hal,
menguraikan atau merinci globalitas
salah satu contohnya yaitu tentang
tersebut ke dalam bagian-bagian yang
bagaimana
dapat
lebih kecil dan terperinci. Nilai rata-
mengelompokkan komponen dalam
rata kemampuan analisa siswa kelas
ekosistem yang berarti bahwa siswa
eksperimen
telah mampu dalam memahami dan
pendekatan
AL
lebih
mengelompokkan
dibandingkan
kelas
kontrol
siswa
makna
materi.
dengan
menggunakan
tinggi
yang
Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa
menggunakan ceramah, diskusi, dan
pendekatan AL memberikan pengaruh
tanya jawab.
positif terhadap kemampuan berpikir
Pembelajaran
AL
yang
kritis dalam aspek Interpretation.
diterapkan pada kelas eksperimen
2.
Aspek Kemampuan Berpikir
memberikan
Kritis Analysis
kemampuan analisa siswa. Langkah
Hasil penelitian menunjukkan
analisa
analisis dalam kelas kontrol dan kelas
memperoleh
eksperimen, dimana pendekatan AL
information).
berpengaruh
mendukung
siswa.
positif
bagi
AL yang mengakomodasi kemampuan
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
meningkatkan
dampak
siswa
yaitu
saat
informasi
siswa
(acquiring
Paparan
diatas
pernyataan
bahwa
positif
untuk
kemampuan
analisa
pembelajaran AL memberi dampak
Harjasujana
positif bagi kemampuan analisis siswa.
Menurut
keterampilan menganalisis merupakan
63
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
3.
Aspek Kemampuan Berpikir
materi yang telah diajarkan. Sehingga
Kritis Inference
dapat diketahui tingkat pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan
siswa. Berdasarkan penjelasan diatas
bahwa terdapat perbedaan antara aspek
menunjukkan bahwa pembelajaran AL
inference atau membuat kesimpulan
berpengaruh
dalam
kemampuan Inference siswa.
kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen, dimana pendekatan AL
berpengaruh
meningkatkan
menarik
4.
positif
Aspek Kemampuan Berpikir
positif
untuk
Kritis Evaluation
kemampuan
dalam
Harjasujana
kesimpulan
siswa.
terhadap
bahwa
menyatakan
keterampilan
ini
menuntut
Menyimpulkan berarti menggunakan
pemikiran
akal pikiran dan pengetahuan yang
menentukan
dimiliki
berbagai kriteria yang ada (Achmad,
untuk
membentuk
suatu
pemahaman atau suatu simpulan. Nilai
2007).
rata-rata
menghendaki
dari
keterampilan
yang
matang
dalam
nilai
sesuatu
dengan
Keterampilan
pembaca
menilai
agar
menyimpulkan pada kelas eksperimen
memberikan penilaian tentang nilai
yang menggunakan pembelajaran AL
yang diukur dengan menggunakan
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
standar
kontrol yang menggunakan ceramah,
menunjukkan
diskusi, dan tanya jawab.
perbedaan antara aspek evaluation atau
Langkah reflecting how you
have
learned
bagaimana
cara
(merefleksikan
tertentu.
Hasil
bahwa
penelitian
terdapat
evaluasi dalam kelas kontrol dan kelas
eksperimen, dimana pendekatan AL
belajar)
dalam
berpengaruh
pembelajaran AL menuntut
siswa
meningkatkan kemampuan evaluasi
untuk membuat suatu kesimpulan.
siswa. Rata-rata kelas eksperimen
Siswa dengan segala pengetahuan
yang menggunakan pembelajaran AL
yang telah didapatkan dituntut untuk
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
positif
untuk
membuat suatu kesimpulan tentang
64
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
yang menggunakan ceramah, diskusi,
yang menggunakan pembelajaran AL
dan tanya jawab.
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
Searching out the meaning
(menyelidiki
makna)
dalam
pembelajaran AL menuntut
siswa
untuk
yang
mengetahui
makna
kontrol yang menggunakan ceramah,
diskusi, dan tanya jawab.
Keterampilan
pembelajaran
ini
dalam
diakomodasi
ketika
pernyataan-
tahapan exhibiting what you know
pernyataan. Evaluasi dalam aspek
(memamerkan apa yang diketahui)
berpikir kritis dalam pembelajaran AL
yang dilakukan dengan guru memberi
diaomodasi ada tahapan ini. Penjelasan
tugas kepada siswa untuk melakukan
diatas
bahwa
presentasi sesuai dengan kelompok
memberikan
masing-masing. Presentasi menuntut
pengaruh positif pada kemampuan
siswa untuk menyajikan pendapat
evaluasi siswa.
dalam bentuk lisan sesuai dengan
5.
Aspek Kemampuan Berpikir
pengetahuan yang telah didapatkan.
Kritis Explanation
Siswa dengan pengetahuan yang lebih
berkaitan
dengan
menunjukkan
pembelajaran
AL
Hasil penelitian menunjukkan
banyak akan memberikan penjelasan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata
lebih baik dibandingkan dengan siswa
aspek explanation dalam kemampuan
dengan pengetahuan yang sedikit.
berpikir kritis siswa kelas kontrol dan
Pengetahuan dalam hal ini disetarakan
kelas eksperimen. Menurut Facione
dengan
bukti
(1990) keterampilan explanation atau
dalam
keterampilan
memberikan
penjelasan
yaitu
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa
keterampilan
seseorang
dalam
menyajikan
pendapat
dengan
pembelajaran
maupun
AL
explanation siswa.
Nilai
6.
dari
keterampilan
explanation pada kelas eksperimen
explanation.
memberikan
pengaruh positif terhadap kemampuan
pertimbangan bukti dan konseptual.
rata-rata
konseptual
Aspek Kemampuan Berpikir
Kritis Self regulation
65
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
Self
regulation
atau
pengaruh positif terhadap kemampuan
pengaturan diri yaitu pengaturan dan
self regulation siswa.
perbaikan
Kesimpulan
diri
menghadapi
seseorang
suatu
dalam
masalah.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian
Accelerated
penelitian bahwa terdapat perbedaan
tentang
rata-rata aspek self regulation dalam
Learning (AL) terhadap kemampuan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas
berpikir kritis siswa dapat disimpulkan
kontrol dan kelas eksperimen, dimana
sebagai
pembelajaran AL memberikan dampak
berpengaruh
positif bagi siswa. Nilai rata-rata dari
kemampuan berpikir kritis siswa kelas
keterampilan self regulation pada kelas
X SMA Negeri Karangpandan.
eksperimen
menggunakan
Daftar Pustaka
lebih
Achmad, Arif. (2007). Memahami
Berpikir Kritis. Diperoleh 5
Juni 2013, dari http://researchengines.com/1007arief
3.html
Azmi, S. (2007). Accelerated Learning
dan
Implementasinya
di
Indonesia. Jurnal Likitha
Pradnya. 11(10): 16
Evrekli, E; Balim, A.G., and Didem.
(2009).
Mind
Mapping
Applications
in
Special
Teaching Methods Courses
for
Science
Teacher
Candidates
and
Teacher
Candidates’
Opinions
Concerning the applications,
ELSILVER-Procedia Social
and Behavioral Sciences 1
2274–2279
Fachruazi.
(2011).
Penerapan
Pembelajaran
Berbasis
Masalah untuk Meningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis
yang
pembelajaran
AL
tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan ceramah, diskusi,
dan tanya jawab.
Langkah reflecting how you
have
learned
bagaimana
(merefleksikan
cara
belajar)
pada
pembelajaran AL diterapkan dengan
guru
mengajak
siswa
melakukan
relaksasi. Guru memberi instruksi pada
siswa
melakukan
evaluasi
diri,
mengetahui hambatan-hambatan apa
saja
yang
dialami
pada
pembelajaran.
Penjelasan
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
AL
saat
tersebut
dalam
memberikan
pengaruh
berikut:
pendekatan
nyata
AL
terhadap
66
Asih Fitriani- Kemampuan Berpikir Kritis
dan Komunikasi Matematis.
ISSN 1412 -565X.
Facione, Peter A. 2013. Critical
Thinking: What It Is and Why
It Counts. Measured Reasons
and The California Academic
Press, Millbrae, CA
Meier,
D.
(2005).
The
ACCELERATED LEARNING
Handbook.
New
York:
McGraw-Hill.
Rose, C. dan Nicholl M.J. (2003).
Accelerated Learning for 21
st century, Cara Belajar
Cepat Abad XXI. Bandung:
Penerbit Nuansa
Siswandi, H.J. (2006). Meningkatkan
Keterampilan Berkomunikasi
Melalui Metode Diskusi
Panel dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar (Penelitian Tindakan
Kelas). Jurnal Pendidikan
Penabur 7: 24-35
Wlodkowski, Raymond J. (2003).
Accelerated
Learning
in
Colleges and Universities.
Source: New Directions for
Adult
and
Continuing
Education. no. 97, Spring
2003, pp. 5-15.
67