THE COMPARISON STUDY OF CRITICAL THINKING SKILL BETWEEN INSTAD LEARNING MODEL COMBAINED CONCEPT MAP AND CONVENTIONAL LEARNING IN STUDYING BIOLOGY | Bowo Sugiharto | Pendidikan Biologi 7384 15516 1 SM

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI
Volume 7,Nomor 3
Halaman 61-69

Oktober 2015

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA
MODEL PEMBELAJARAN INSTAD DIPADU CONCEPT MAP
DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
THE COMPARISON STUDY OF CRITICAL THINKING SKILL BETWEEN
INSTAD LEARNING MODEL COMBAINED CONCEPT MAP
AND CONVENTIONAL LEARNING IN STUDYING BIOLOGY
Fathoni Hari Bintara a, Marjonob, Bowo Sugihartoc
a)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
c)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
b)

ABSTRACT- The purpose of the research was to know there was difference of critical
thinking skill between INSTAD learning model combained concept map and conventional learning in
studying biology of second grade students SMA Negeri 4 Surakarta specify on sains in 2012/2013
academic year.
Quasy experiment and post-test only with nonequivalent group design were applied in this
research. The populations were the second grade students of SMA Negeri 4 Surakarta specify on sains in
2012/2013 academic year. It was 188 students. The samples were 62 students that taken using cluster
sampling technique in the form of two classes and placed into experimental class and comparitional class.
The critical thinking skill information was determined by essay test with Facione’s critical thinking skill
indicators. The demographic information was collected by a researcher –made questionnaire and
observation sheet. T-test was used for data analysis.
The t-test’s value was -4,926 and significance value was 0,000 (lower than 0.05). The syntax of
INSTAD learning model combained concept map had done well. Students agreed that INSTAD learning
model combained concept map could train their critical thinking skill. There was difference of critical
thinking skill between INSTAD learning model combained concept map and conventional learning in
studying biology of second grade students SMA Negeri 4 Surakarta specify on sains in 2012/2013
academic year.

Keyword: critical thinking skill, INSTAD learning model combained concept map, conventional learning

terlaksana sekarang ini hanya mampu

PENDAHULUAN
Biologi merupakan bagian dari ilmu

mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh

mempelajari

guru kepada siswa. Siswa hanya mampu

lingkungannya.

memahami pengetahuan yang disampaikan

Pembelajaran konvensional biologi yang

oleh guru tanpa mengembangkan gagasan


pengetahuan
makhluk

alam

hidup

yang
dan

61

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 61-69

yang dimilikinya dari mana pengetahuan

belajar dengan model inkuiri dilakukan

tersebut berasal secara utuh. Kemampuan


dalam kelompok yang sangat kompetitif.

berpikir kritis siswa tidak terasah dengan

Persaingan akan terjadi antarsiswa untuk

baik. Hal ini sangat berbeda dengan standar

mencapai kompetensi yang ditetapkan oleh

kompetensi kelompok mata pelajaran ilmu

guru. Siswa dengan kemampuan intelegensi

pengetahuan dan teknologi SMA yang

tinggi akan mudah dalam mengembangkan

ditetapkan


yakni

kemampuan berpikirnya serta mencapai

menunjukkan kemampuan berpikir logis,

kompetensi yang ditetapkan, sedangkan

kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri

siswa dengan kemampuan intelegensi di

(Permendiknas nomor 23, 2006).

bawah

oleh

Model

dalam

pemerintah

pembelajaran

membangun

dan

berpengaruh

rata-rata

akan

kesulitan

dalam


mengembangkan kemampuan berpikirnya.

meningkatkan

Kelemahan

inkuiri dapat diatasi

berpikir kritis siswa. Model pembelajaran

dengan

inovatif dapat diterapkan untuk menunjang

dengan model kooperatif Student Teams

pengembangan

Achievement


Divisions

merupakan

salah

Berkaitan

berpikir

dengan

kritis

model

siswa.

pembelajaran


dipadukannya

model

tersebut

(STAD). STAD

satu

tipe

model

inovatif, Sa’ud (2008) menjelaskan bahwa

pembelajaran kooperatif yang memiliki

model inkuiri termasuk salah satu inovasi


gagasan

pembelajaran

kontekstual

yang

mendukung anggota kelompok agar dapat

mengedepankan

proses

pembelajaran

memahami materi pelajaran (Slavin, 2005).

utama


untuk

membantu

dan

berdasarkan pada pencarian dan penemuan

Komunikasi

melalui proses berpikir secara sistematis.

memunculkan gagasan untuk menyelesaikan

Hamalik (2003) juga menjelaskan bahwa

suatu permasalahan yang juga berpengaruh

penggunaan

terhadap

model

inkuiri

dalam

pembelajaran biologi erat kaitannya dengan

anggota

kelompok

pengembangan

dapat

kemampuan

berpikir kritis siswa.

berpikir kritis karena terdapat serangkaian

Gabungan dua model pembelajaran

kegiatan pengumpulan data untuk menguji

memberikan dampak berpikir kristis serta

suatu hipotesis.

keterampilan sosial yang semakin baik

Model inkuiri mempunyai beragam

karena memiliki keunggulan dari kedua

kelebihan tetapi masih memiliki kelemahan

model tersebut. Gabungan inkuiri dan STAD

dalam kegiatan pembelajarannya. Kegiatan

menghasilkan model pembelajaran baru
62

Fathoni Hari Bintara -

Model

concept map adalah dapat melatih siswa

pembelajaran INSTAD dinilai memberikan

untuk mengidentifikasi ide-ide utama yang

kontribusi yang baik dalam mengasah

dapat disusun membentuk suatu pola logis

kemampuan berpikir kritis siswa. Komponen

sehingga menggali potensi berpikir kritis

konstruktivistik pada inkuiri dan belajar

siswa (Rohana, Hartono & Purwoko, 2009).

yang

dinamakan

INSTAD.

secara berkelompok yang dimiliki STAD
diharapkan

mampu

kemampuan

mengembangkan

berpikir

bertujuan

untuk

mengetahui adanya perbedaan kemampuan

serta

berpikir kritis antara model pembelajaran

keterampilan sosial siswa melalui model

INSTAD dipadu concept map dengan

pembelajaran INSTAD.

pembelajaran

Pemahaman

kritis

Penelitian

pengetahuan

yang

Negeri

mendalam

2012/2013.

memvisualisasiakannya

siswa

mampu

dengan

bahasa

mereka sendiri. Visualisasi dapat dilakukan
di

kertas

mata

4

Surakarta

tahun

pelajaran

METODE PENELITIAN

mempermudah

siswa

pengetahuan

yang

kuantitatif dengan metode eksperimen semu.

mereka dapatkan. Peta konsep atau concept

Desain penelitian adalah posttest only with

map merupakan salah satu cara visualisasi

nonequivalent

yang tepat untuk mengembangkan pola

menggunakan kelas eksperimen (penerapan

pikir. Yamin (2008) menjelaskan bahwa

model

belajar

concept map) dan kelas perbandingan

mengingat

untuk

pada

pelajaran biologi siswa kelas XI IPA SMA

didapatkan saat proses belajar akan terkesan
apabila

konvensional

kembali

adalah

kegiatan

untuk

mengembangkan konsep, mengubah pola

Penelitian ini

termasuk penelitian

group

pembelajaran

design

INSTAD

dengan

dipadu

(pembelajaran konvensional).

pikir menjadi lebih baik, dan menciptakan

Populasi dalam penelitian ini adalah

manusia yang mampu menyejahterakan

seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4

dirinya

Surakarta

serta

orang

lain.

Visualisasi

tahun

pelajaran

2012/2013.

menggunakan concept map dapat membantu

Teknik pengambilan sampel dengan cluster

mengembangkan pola berpikir kritis siswa

sampling, sehingga terpilih kelas XI IPA 6

karena dalam penyusunannya, siswa dapat

sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA

saling berdiskusi mengenai concept map

5 sebagai kelas perbandingan.

yang telah dibuatnya. Salah satu kelebihan
63

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 61-69

Variabel terikat penelitian ini yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN

kemampuan berpikir kritis dan dua variabel

Data penelitian berupa nilai postes

bebas yaitu model pembelajaran INSTAD

kemampuan berpikir kritis. Data postes

dipadu concept map dan pembelajaran

dianalisis dengan uji-t untuk mengetahui

konvensional.

data

perbedaan kemampuan berpikir kritis model

menggunakan uji-t. Teknik pengumpulan

pembelajaran INSTAD dipadu concept map

data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan pembelajaran konvensional.

adalah dokumentasi, tes, observasi, dan

Uji Hipotesis

Teknik

analisis

angket. Dokumentasi yaitu nilai Ujian Akhir

Hasil

analisis

ada

tidaknya

Sekolah (UAS) semester I yang kemudian

perbedaan kemampuan berpikir kritis model

digunakan untuk uji homogenitas populasi

pembelajaran INSTAD dipadu concept map

dan keseimbangan sampel. Data kemampuan

dengan pembelajaran konvensional (Tabel

berpikir kritis diperoleh menggunakan soal

1).

tes berupa soal uraian,

Tabel 1. Hasil Uji t Kemampuan Berpikir
Kritis
Keputusan
Variabel
t
df
Sig
Uji
KemamH0 ditolak,
puan
-4,926 60 0.000 Terdapat
Berpikir
Perbedaan
Kritis

lembar observasi

untuk mengontrol keterlaksanaan sintaks
model

pembelajaran

INSTAD

dipadu

concept map, dan angket untuk mengetahui
respon siswa terhadap model pembelajaran
INSTAD dipadu concept map.
Uji validitas meliputi validitas isi dan
konstruk. Pengujian Validitas isi pada
instrumen

tes

dilakukan

melalui

perbandingan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran oleh dua orang ahli/panelis.
Validitas ini diukur dengan perhitungan
rumus content validity (CV) (Gregory, 2007)
kemudian diolah melalui bantuan AN SOFT
1.0 (Kusumadani, 2012). Uji validitas
konstruk instrumen menggunakan pendapat
dari para ahli (experts judgement).

Hasil perhitungan yang tercantum
pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak.
Hal tersebut berarti terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis antara kelas
perbandingan
Perbedaan

dengan

kemampuan

eksperimen.
berpikir

kritis

tercermin pula dari perbedaan nilai rata-rata,
nilai tertinggi, dan nilai terendah. Ketiga
nilai tersebut disajikan pada tabel 2.

64

Fathoni Hari Bintara -

Tabel 2. Nilai Rata-Rata, Tertinggi, dan
Terendah Kelas Eksperimen
serta Perbandingan
Nilai
Kelas
Kelas
Eksperimen Perbandingan
Rata-rata
63,53
51,77
Tertinggi
80,00
70,00
Terendah
42,00
33,00
Adanya perbedaan kemampuan
berpikir kritis model pembelajaran INSTAD
dipadu concept map menunjukkan pula nilai
rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas perbandingan. Nilai rata-

(2011) meliputi: interpretasi, analisis,
evaluasi, menyimpulkan, penjelasan, dan
pengaturan diri. Kegiatan merumuskan
masalah, membuat hipotesis, melakukan
pengamatan,

oleh

pembelajaran

INSTAD

pembelajaran

concept

model

dampak

pembelajaran

model

dan

visualisasi

map.

Penjelasan

INSTAD

dan

visualisasi pembelajaran concept map adalah

merupakan
pembelajaran

Pembelajaran

INSTAD

merupakan integrasi pembelajaran inkuiri
di dalam model pembelajaran STAD.
Model

pembelajaran

tersebut

dapat

melatih

kemampuan

berpikir

kritis

melalui komponen inkuiri dan STAD
yang ada di dalamnya. Kemampuan
berpikir kritis siswa dapat terasah dengan
baik melalui

kegiatan inkuiri yang

merupakan

komponen

model

pembelajaran INSTAD. Kegiatan inkuiri
melatih

aspek

kemampuan

berpikir kritis yang didefinisikan Facione

dari

inkuiri.

proses

Masing-masing

kegiatan tersebut dapat melatih aspek
kemampuan berpikir kritis yang berbeda.
Kegiatan merumuskan masalah
dan hipotesis dapat melatih aspek analisis
karena di dalamnya dilakukan proses
menemukenali

permasalahan

mendapatkan

jawaban

berdasarkan

pengamatan

1. Model Pembelajaran INSTAD

mampu

rangkaian

teori

belakanginya.

sebagai berikut.

data

pengamatan, dan membuat kesimpulan

rata kelas eksperimen yang lebih tinggi
disebabkan

menganalisis

sementara

yang

Kegiatan
dapat

untuk

melatar
melakukan

melatih

aspek

interpretasi karena hasil pengamatan akan
disajikan dalam bentuk gambar, tabel,
ataupun grafik bermakna dan disertai
keterangan yang melengkapinya. Analisis
data mampu melatih aspek analisis,
menjelaskan, dan evaluasi. Data yang
sudah

didapat

melalui

kemudian

dimaknai

hubungan keterkaitan

antara

sebab dengan akibat yang ditimbulkannya
serta

dijelaskan

secara

rinci

untuk

dievaluasi hal yang perlu ditambah atau
dikurangi. Menarik simpulan mampu
melatih

aspek

menyimpulkan

dan
65

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 61-69

pengaturan diri. Simpulan didapat dari

proses

beberapa

menyelidiki

penjelasan

disederhanakan

khusus

menjadi

yang

rangkaian

belajar

layaknya

suatu

peneliti

objek

untuk

mengungkap pengetahuan yang ada di

pengetahuan umum. Keterkaitan antara

dalamnya.

pembelajaran inkuiri dengan kemampuan

berpengaruh

berpikir kritis dijelaskan oleh Massaro

berpikir kritis. Penelitian Azizmalayeri,

(2007)

Jafari, Sharif, Asgari, dan Omidi (2012)

yang

menyatakan

mengidentifikasi
mengumpulkan
sumber

masalah,
data,

informasi,

menyimpulkan,

bahwa

menganalisis

membuat

dan

alasan,

evaluasi

dapat

terhadap

inkuiri
kemampuan

menjelaskan

bahwa

terbimbing

berpengaruh

metode

inkuiri
terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa SMA di
kota Malayer Iran.

mengasah kemampuan berpikir kritis.
Inkuiri merupakan bagian dari

Pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif
STAD mengajarkan pembelajaran dalam

pembelajaran kontekstual. Konsep dasar

kelompok

pembelajaran

siswa

hendak dicapai yaitu mampu membawa

pengetahuannya

kelompoknya mencapai kompetensi yang

inkuiri

menemukan

sendiri

adalah

heterogen.

Tujuan

yang

melalui permasalahan yang didapatkan

ditetapkan

kemudian mencari jawaban benar dan

sekelompoknya. Model STAD dapat

menyimpulkannya. Hal tersebut sesuai

melatih keterampilan sosial. Vigotsky

dengan pandangan Jerome S Bruner yang

dan Piaget menjelaskan pembelajaran

menyatakan bahwa belajar memberikan

dalam kelompok mendorong interaksi

kesempatan

siswa aktif dan memberikan kesempatan

membangun
kompleks

kepada

siswa

pengetahuannya
sehingga

setiap

untuk

tutorial

teman

semakin

untuk mengetahui pemikiran

individu

pandangan orang lain (Rusman, 2010).

mempunyai cara pemahamannya sendiri
(Sagala, 2009).
Biologi

melalui

serta

Pembelajaran dalam kelompok
STAD yang merupakan bagian dari

sebagai

ilmu

sains

INSTAD mampu mengasah kemampuan

menggunakan metodologi ilmiah untuk

berpikir

menggali pengetahuan yang teruji secara

memiliki latar belakang kemampuan

empirik.

inkuiri

akademik berbeda dalam kelompok akan

menempatkan metodologi ilmiah sebagai

memunculkan pemikiran yang bervariasi.

Pembelajaran

kritis

siswa.

Siswa

yang

66

Fathoni Hari Bintara -

Konflik kognitif yang muncul pada
individu

di

dalam

kelompok

akan

2. Concept map
Concept

map

yang

dipadukan

berbeda sehingga proses penyesuaian

dalam model pembelajaran INSTAD

pengetahuan

memiliki

baru

dengan

struktur

peran

sebagai

visualisasi

kognitif ataupun sebaliknya menjadi

pembelajaran

sangat beragam. Semua anggota dituntut

kesimpulan. Kesimpulan disusun dalam

untuk memecahkan permasalahan yang

bentuk concept map untuk memudahkan

dihadapi dengan adanya konflik kognitif

siswa mengingat dan memahami materi

sehingga didapatkan jawaban benar dari

pelajaran

permasalahan tersebut. Proses mencari

Penggunaan concept map dapat melatih

jawaban benar dari konflik kognitif

siswa untuk belajar mandiri dan banyak

masing-masing siswa dapat mengasah

membaca

berbagai

berpikir

Purwoko, 2009). Siswa dilatih untuk

penelitian Jufri (2009)

banyak membaca dan memahami materi

aspek

kritis. Hasil

kemampuan

pada

yang

tahap

membuat

telah

(Rohana,

dipelajari.

Hartono,

dan

kemampuan

pelajaran sebelum menyusun concept

berpikir kritis siswa dengan pembelajaran

map sesuai pemahamannya dengan benar.

menunjukkan

STAD

bahwa

berbeda

signifikan

Concept

dengan

map

juga

berperan

pembelajaran Teams Games-Tournament

penting

(TGT).

kemampuan

memahami konsep dasar materi ajar.

berpikir kritis pembelajaran STAD lebih

Penggunaan concept map terbukti dapat

tinggi dibandingkan dengan pembelajaran

memudahkan pemahaman dan mengingat

TGT.

materi ajar berdasarkan hasil angket

Skor

rata-rata

Klimoviene,

Urboniene,

dan

Barzdziukiene (2006) dalam penelitian

respon

tindakan

kelasnya

menjelaskan

bahwa

penggunaan

kooperatif

juga

dapat

membantu

siswa.

siswa

Asan

untuk

(2007)

dalam

penelitiannya

mengungkapkan

bahwa

pembelajaran

penggunaan

concept

dalam

meningkatkan

pembelajaran sains

map

membantu siswa

kemampuan berpikir kritis mahasiswa

memahami proses pembelajaran yang

yang mengikuti mata kuliah Business

membentuk

English

menyusun

Lituania.

di

Universitas

Agrikultura

hubungan
skema

keterkaitan,

bermakna,

dan

membangun pengetahuan dasar.

67

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 3, hal 61-69

Penggunaan concept map dapat
melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
concept

Penyusunan
secara

sistematis

dengan

baik.

map

dan

dilakukan

terorganisasi

Berpikir

kritis

membutuhkan pendekatan sistematis dan
terorganisasi

secara

baik

meningkatkan
pengetahuan

telah

dan Ghanizadeh (2011) menyimpulkan
concept

map

memberikan

pengaruh positif dan signifikan terhadap

Model pembelajaran INSTAD dapat
melatih kemampuan berpikir kritis melalui
kolaborasi sintaks pembelajaran inkuiri dan
STAD.

Prayitno

(2010)

menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri
dipadu pembelajaran kooperatif

dapat

memperdayakan kemampuan berpikir tinggi
karena siswa mampu merumuskan masalah,
membuat

hipotesis,

jawaban

alternatif,

mencari

beberapa

dan

membuat

kesimpulan. Kegiatan membuat kesimpulan
semakin

bermakna

setelah

dipadukan

dengan visualisasi pembelajaran concept
map. Model pembelajaran INSTAD dipadu
concept

map

yang

mampu

melatih

kemampuan berpikir kritis juga didukung
hasil

angket

respon

siswa

antusias,

motivasi,

dan

kebermaknaan

belajar dalam kegiatan pembelajaran serta
melatih kemampuan berpikir kritis.
SIMPULAN
Penelitian
adanya

perbedaan

ini

menyimpulkan

kemampuan

berpikir

kritis antara model pembelajaran INSTAD
dipadu concept map dengan pembelajaran
konvensional pada mata pelajaran biologi
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Surakarta

kemampuan berpikir kritis.

kooperatif

siswa setuju

model pembelajaran tersebut dapat memacu

didapat.

Penelitian yang dilakukan Khodadady

bahwa

angket menunjukkan bahwa

untuk

kebermaknaan
yang

pembelajaran tersebut (Lampiran 1). Hasil

terhadap

tahun pelajaran 2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Asan, A. (2007). Concept Mapping in
Science Class: A Case Study of
fifth grade student. Educational
Technology & Society, 10 (1), 186195.
Azizmalayeri, K., Jafari, E. M., Sharif, M.,
Asgari, M., & Omidi, M. (2012).
The Impact of Guided Inquiry
Methods of Teaching on The
Critical Thinking of High School
Students. Journal of Education and
Practice, 3 (10), 42-47.
Fascione, P. A. (2011). Critical Thinking:
What It Is and Why It Counts.
Milbrae: Measured Reasons and
The California Academic Press.
Gregory, R. J. (2007). Psychological
Testing. History, Principles, and
Applications. Fifth edition. USA:
Omegatype Typography, Inc.
68

Fathoni Hari Bintara -

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jufri,

W. (2009). Peranan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Inkuiri dan
Implementasinya dengan Strategi
Kooperatif terhadap Perkembangan
Keterampilan
Berpikir
Kritis.
Jurnal Pendidikan Biologi, 1 (1),
87-92.

Khodadady, E & Ghanizadeh, A. (2011).
The Impact of Concept Mapping on
EFL Learners’ Critical Thinking
Ability.
English
Language
Teaching, 4 (4), 49-60.
Klimoviene, G., Urboniene, J., &
Barzdziukiene,
R.
(2006).
Developing
Critical
Thinking
Through Cooperative Learning.
Studies About Languages, 9. 77-84.

Surabaya:
Surabaya

Rohana., Hartono, Y., & Purwoko. (2009).
Penggunaan Peta Konsep dalam
Pembelajaran Statistika Dasar Di
Program
Studi
Pendidikan
Matematika Fkip Universitas PGRI
Palembang. Jurnal Pendidikan
Matematika. 3, (2), 92-102.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sa’ud, U. S. (2008). Inovasi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sidiq,

Kusumadani, A. I. (2012). Pengembangan
Perangkat Lunak Analisis Butir
Soal dan Angket. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Massaro, K. (2007). “Critical Thinking
Skills”. Dialogue. 1-11.
Permendiknas. (2003). Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan
dasr dan Menengah. No. 23.
Prayitno,

B.
A. (2010). Potensi
Pembelajaran Biologi Inkuiri
Dopadu
Kooperatif
Dalam
Pemberdayaan
Berpikir
dan
Keterampilan Proses Pada Siswa
Under Achievement. Proceeding
Seminar Sains” Optimalisasi
Sains Untuk Memberdayakan
Manusia”,
(hlm.677-689).

Universitas Negeri

Y

Pengaruh

(2012).

Pembelajaran

Inkuiri-

Strategi
STAD

(INSTAD) terhadap Keterampilan
Proses Sains dan Hasil Belajar
Biologi

Siswa

Surakarta

SMA

Tahun

2011/2012.
dipublikasikan.

Batik

1

Pelajaran

Skripsi S1 Tidak
FKIP Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning :
Teori, Riset dan Praktik. Terj.
Nurulita. Bandung: Nusa Media.
Yamin, M. (2008). Paradigma Pendidikan
Konstruktivistik. Jakarta: Gaung
Persada Press.

69

Dokumen yang terkait

APPLICATION OF CONTEXTUAL LEARNING TO IMPROVE CRITICAL THINKING ABILITY OF STUDENTS IN BIOLOGY TEACHING AND LEARNING STRATEGIES CLASS.

0 5 12

THE DIFFERENTIATION OF STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT AND CRITICAL THINKING BETWEEN THE USING OF LEARNING VIDEO AND GRAPHIC AS MEDIA IN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL IN SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 1 22

PROBLEM BASED LEARNING TO ENHANCE STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILLS AND CONCEPT COMPREHENSION IN POLLUTION CONCEPT.

0 0 39

The Influence of INSTAD Learning Strategies Toward Metacognition And Student’s Cognitive Achievement In Studying Biology Pengaruh Strategi Pembelajaran INSTAD Terhadap Metakognisi Dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA.

0 3 9

The Influence of INSTAD Learning Strategies Toward Students High Order Thingking Skills In Studying Biology Pengaruh Strategi Pembelajaran INSTAD Terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Mata Pelajaran Biologi.

0 0 8

Comparison Study Of Student’s Misconception Level in Biology Learning Through Conctructivism Tipe Novick and Construktivis-Collabotrativ Learning Method | Meti Indrowati | Pendidikan Biologi 7380 15508 1 SM

0 0 16

THE DIFFERENCES OF ANALYTICAL THINKING SKILLS IN PROBLEM BASED LEARNING MODEL EQUIPPED BY MIND MAP WITH CONVENTIONAL CLASS TOWARDS SCIENCE FIRST GRADE STUDENTS OF SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR 2013 2014 | Bowo Sugiharto | Pendidikan Biolog

0 0 12

THE STUDY COMPARISON OF METACOGNITIVE ABILITY BETWEEN INSTAD COMBINED CONCEPT MAP AND CONVENTIONAL LEARNING OF BIOLOGY LEARNING X GRADE STUDENTS AT SMA NEGERI 1 SUKOHARJO IN ACADEMIC YEAR 2012 2013 | Bowo Sugiharto | Pendidikan Biologi 7360 15470 1 SM

0 0 12

A COMPARATIVE STUDY OF INSTAD SUPPORTED BY MIND MAP VISUALIZATION AND THE CONVENTIONAL TEACHERED CENTER LEARNING CASE IN BIOLOGICAL ANALYTICAL THINKING COMPETENCY OF THE STUDENT OF XI SCIENCE CLASS OF SMA N 4 SURAKARTA | Bowo Sugiharto | Pendidikan Biolog

0 0 12

Student's Critical Thinking Skill On Biology Learning Through The Implementation Of Accelerated Learning A Case Study Of X Grade Students SMA Negeri Karangpandan Karanganyar | Puguh Karyanto | Pendidikan Biologi 7372 15492 1 SM

0 0 12