Ahmad Syarifudin (OPTIMALISASI USAHA AGROINDUSTRI TAHU)

(1)

S

S

KRIPSI

KRIPSI

OPTIMALISASI

OPTIMALISASI

USAHA

USAHA

AGROINDUSTRI

AGROINDUSTRI

TAHU

TAHU

DI KOTA PEKANBARU

DI KOTA PEKANBARU

OLEH:

OLEH:

AKHMAD SARIFUDIN

AKHMAD SARIFUDIN

NIM. 0806113944

NIM. 0806113944

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU


(2)

I.I LATAR BELAKANG

Sektor pertanian

Kontribusi besar terhadap PDRB Provinsi RIAU

I. PENDAHULUAN


(3)

Besarnya kontribusi pertanian

Besarnya kontribusi pertanian

Mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk

Mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk

mengembangkan sektor pertanian kepada

mengembangkan sektor pertanian kepada

sistem agribisnis dan agroindustri..

sistem agribisnis dan agroindustri..

Meningkatkan pendapatan bagi

Meningkatkan pendapatan bagi

pelaku-pelaku agribisnis dan agroindustri di

pelaku agribisnis dan agroindustri di

daerah, khususnya di Kota pekanbaru


(4)

Industri Pengolahan

Kontribusi besar terhadap PDRB Kota Pekanbaru

Salah satu industri pengolahan pangan yang berkembang di Kota

Pekanbaru adalah agroindustri tahu.

Agroindustri tahu memiliki beberapa permasalahan, diantaranya:

Tidak adanya pencatatan dalam kegiatan produksi

Jumlah permintaan tidak menentu


(5)

1.2

1.2

PERUMUSAN MASALAH

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana kombinasi produksi optimal dari berbagai

Bagaimana kombinasi produksi optimal dari berbagai

jenis produk tahu yang dihasilkan

jenis produk tahu yang dihasilkan

Bagaimana alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh

Bagaimana alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh

pelaku usaha untuk mencapai kondisi optimal

pelaku usaha untuk mencapai kondisi optimal

Bagaimana solusi yang tepat jika terjadi perubahan

Bagaimana solusi yang tepat jika terjadi perubahan

pada

pada

koefisien

koefisien

fungsi

fungsi

tujuan dan sumberdaya

tujuan dan sumberdaya

terhadap kondisi optimal

terhadap kondisi optimal

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1

1

.

.

Menganalisis kombinasi produksi optimal dari

Menganalisis kombinasi produksi optimal dari

berbagai jenis produk tahu yang dihasilkan

berbagai jenis produk tahu yang dihasilkan

2.

2.

Menganalisis alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh

Menganalisis alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh

pelaku usaha untuk mencapai kondisi optimal

pelaku usaha untuk mencapai kondisi optimal

3.

3.

Menganalisis solusi yang tepat jika terjadi perubahan

Menganalisis solusi yang tepat jika terjadi perubahan

pada koefisien

pada koefisien

fungsi

fungsi

tujuan dan sumberdaya

tujuan dan sumberdaya

terhadap kondisi optimal


(6)

2.1

2.1

Konsep

Konsep

Pembangunan

Pembangunan

Pertanian dan

Pertanian dan

Agroindustri

Agroindustri

2.2 Agroindustri tahu

2.2 Agroindustri tahu

2.3 Konsep optimalisasi

2.3 Konsep optimalisasi

2.4 Tinjauan Studi Terdahulu

2.4 Tinjauan Studi Terdahulu

II.


(7)

3.1 Kerangka Pemikiran

3.1 Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN


(8)

Pengembangan Agroindustri Tahu

Permasalahan :

- Penggunaan Sumberdaya belum optimal

- Tidak ada pencatatan

- Permintaan Tidak Menentu

Peluang Pasar :

Sangat besar karena tahu makanan yang bergizi dan harga terjangkau

Optimalisasi Usaha Agroindustri Tahu di Kota Pekanbaru

Analisis Linear Programming

Analisis Optimasi Analisis Sensitivitas

Implikasi Kebijakan untuk Mengoptimalkan Usaha Agroindustri Tahu di Kota Pekanbaru


(9)

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat

Tempat

Waktu


(10)

Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

Metode penelitian

Metode penelitian

Metode s

Metode s

ensus

ensus

P

P

enelitian ini enelitian ini menggunakan semua jumlah populasi menggunakan semua jumlah populasi sebanyak sebanyak 16

16 responden responden..

3.3

JENIS DATA DAN TEKNIK

PENGAMBILAN DATA


(11)

3.4 Model dan Analisis Data

3.4 Model dan Analisis Data

Model dalam penelitian ini menggunakan

Model dalam penelitian ini menggunakan

model

model

Linear Programming...

Linear Programming...

Menentukan variabel keputusan

Menentukan variabel keputusan

X1 = tahu ukuran besar

X1 = tahu ukuran besar

X2 = tahu ukuran kecil

X2 = tahu ukuran kecil

Menentukan fungsi tujuan

Menentukan fungsi tujuan

Memaksimalkan

keuntungan

pelaku

Memaksimalkan

keuntungan

pelaku

usaha agroindustri tahu

usaha agroindustri tahu

Memaksimalkan keuntungan

Memaksimalkan keuntungan

Z= (P


(12)

Menentukan Batasan

a. Batasan Bahan Baku

a

1

X

1

+ a

2

X

2

≤ A

b. Batasan Bahan Penunjang

b

1

X

1

+ b

2

X

2

≤ B

c. Batasan Jam Kerja Tenaga Kerja

c

1

X

1

+ c

2

X

2

≤ C

d. Batasan Jam Kerja Mesin Penggiling

d

1

X

1

+ d

2

X

2

≤ D

e. Batasan Ketersediaan Modal

e

1

X

1

+ e

2

X

2

≤ E


(13)

Data primer

diolah menggunakan program

QM for WINDOWS...

Analisis Optimasi

Analisis Sensitivitas

Analisis Post Optimal dengan 3 (tiga)

skenario


(14)

IV. Keragaan Responden dan Proses

IV. Keragaan Responden dan Proses

Pengolahan Tahu

Pengolahan Tahu

4.1 Keragaan Responden

4.1 Keragaan Responden

Usaha agroindustri tahu yang menjadi sampel

Usaha agroindustri tahu yang menjadi sampel

adalah usaha tahu putih saja yang ada di Kota

adalah usaha tahu putih saja yang ada di Kota

Pekanbaru yaitu sebanyak 16 responden.

Pekanbaru yaitu sebanyak 16 responden.

4.1.1 Keragaan Responden Menurut Umur

4.1.1 Keragaan Responden Menurut Umur

No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Presentase (%)

1 Usia Sangat Produktif (15-45) 6 37,50

2 Usia Produktif (46-65) 9 56,25

3 Usia Kurang Produktif ( <15 & >65) 1 6,25


(15)

4.1.2 Keragaan Responden Menurut Tingkat

4.1.2 Keragaan Responden Menurut Tingkat

Pendidikan

Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Presentase (%)

1 Tidak Tamat SD 1 6,25

2 SD 2 12,50

3 SMP 2 12,50

4 SMA 8 50,00

5 Perguruan Tinggi 3 18,75


(16)

4.1.3 Keragaan Responden Menurut Pengalaman Usaha

4.1.3 Keragaan Responden Menurut Pengalaman Usaha

4.1.4 Keragaan Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja

4.1.4 Keragaan Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja

No Pengalaman Usaha (Tahun) Jumlah (Jiwa) Presentase (%)

1 <1 0 0,00

2 1-5 2 12,50

3 >5 14 87,50

Jumlah 16 100

No Jumlah Tenaga Kerja (Jiwa) Jumlah Usaha Presentase (%)

1 <5 13 81,25

2 5-19 3 18,75

3 20-99 0 0,00


(17)

4.2 Proses Pengolahan Tahu


(18)

Pencucian dan Penyortiran Kedelai

Perendaman Kedelai dengan Air Panas (1-2 Jam) Penggilingan Kedelai hingga menjadi Bubur Kedelai

Penambahan Air Secukupnya pada Bubur Kedelai

Pemasakan Bubur Kedelai

Pemerasan Bubur Kedelai untuk diambil sarinya Penggumpalan Sari Kedelai dengan Asam Tahu

Pengendapan Hingga menjadi Gumpalan Tahu Pencetakan Gumpalan Tahu

Pemotongan Hasil Cetakan Gumpalan Tahu


(19)

V. Optimasi Agroindustri Tahu

V. Optimasi Agroindustri Tahu

5.1 Formulasi Model Program Linier

5.1 Formulasi Model Program Linier

5.1.1 Perumusan Variabel Keputusan

5.1.1 Perumusan Variabel Keputusan

X

X

11

= Produksi Tahu Besar (unit)

= Produksi Tahu Besar (unit)

X

X

22

= Produksi Tahu kecil (unit)

= Produksi Tahu kecil (unit)

5.1.2 Perumusan Fungsi Tujuan

5.1.2 Perumusan Fungsi Tujuan

Z Maks = 229,84 X

Z Maks = 229,84 X

11

+ 151,96 X

+ 151,96 X

22

5.1.3 Perumusan Fungsi Batasan Bahan Baku

0,02488 X1 + 0,02015 X2 ≤ 9.187,5


(20)

5.1.4 Perumusan Fungsi

5.1.4 Perumusan Fungsi

Batasan

Batasan

Bahan Penunjang

Bahan Penunjang

0,02045 X

0,02045 X

11

+ 0,01641 X

+ 0,01641 X

22

≤ 6.937,5

≤ 6.937,5

5.1.5 Perumusan Fungsi

5.1.5 Perumusan Fungsi

Batasan

Batasan

Jam Kerja Tenaga Kerja

Jam Kerja Tenaga Kerja

0,03949 X

0,03949 X

11

+ 0,03222 X

+ 0,03222 X

22

≤ 22.570,875

≤ 22.570,875

5.1.6 Perumusan Fungsi

5.1.6 Perumusan Fungsi

Batasan

Batasan

Jam Kerja Mesin

Jam Kerja Mesin

Penggiling

Penggiling

0,00005 X1 + 0,00003 X2 ≤ 300

0,00005 X1 + 0,00003 X2 ≤ 300

5.1.7 Perumusan Fungsi

5.1.7 Perumusan Fungsi

Batasan

Batasan

Ketersediaan Modal

Ketersediaan Modal

135,19 X1 + 110,3 X2 ≤ 77.270.209,31


(21)

5.2 Hasil Analisis

5.2 Hasil Analisis

5.2.1 Analisis Optimasi

5.2.1 Analisis Optimasi

No Jenis Tahu Variabel Jumlah Produksi Optimal (Unit/bulan)

1 Tahu Besar X1 339.242,1

2 Tahu Kecil X2 0

Fungsi Tujuan (Z) 77.971.390

Sumberdaya Constraint Satuan Dual Value Slack/ Surplus

Kedelai 1 Kg 0 747,1572

Asam Tahu 2 Liter 11.239,12 0

Jam Kerja

Tenaga Kerja 3 HOK 0 9.174,212

Jam Kerja

Mesin Giling 4 Jam 0 283,0379


(22)

5.2.2 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan

5.2.2 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan

5.2.3 Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan Sumberdaya

5.2.3 Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan Sumberdaya

Variable Value Reduced

Cost Original Value Lower Bound Upper Bound

X1 339.242,1 0 229,84 189,372 Infinity

X2 0 32,474 151,96 -infinity 184,434

Sumberdaya Dual Value Slack/

Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 0 747,1572 9.187,5 8.440,343 Infinity

Asam Tahu 11.239,12 0 6.937,5 0 7.535,693

Jam Kerja TK 0 9.174,212 22.570,875 13.396,67 Infinity

Jam Kerja

Mesin Giling 0 283,0379 300 16,9621 Infinity


(23)

5.3 Analisis Post Optimal

5.3 Analisis Post Optimal

5.3.1 Analisis Post Optimal Skenario I

5.3.1 Analisis Post Optimal Skenario I

Terjadi kenaikan harga kedelai 14,63

Terjadi kenaikan harga kedelai 14,63

persen

p

ersen

Jenis Tahu Variabel Harga Jual (Rp/unit) Total Biaya Produksi (Rp/unit)

Keuntungan (Rp/unit)

Tahu Besar X1 350 134,53 215,47

Tahu Kecil X2 250 109,76 140,24

Jenis Tahu Variabel Hasil Olahan QM for Windows Selisih

Optimal Awal Optimal Skenario I

Tahu Besar X1 339.242,1 339.242,1 0,00

Tahu Kecil X2 0 0 0,00


(24)

Sumberdaya optimal skenario I

Sumberdaya optimal skenario I

Sumberdaya Dual

Value Slack/ Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 0 747,1572 9.187,5 8.440,343 Infinity

Asam Tahu 10.536,43 0 6.937,5 0 7.535,693

Jam Kerja TK 0 9.147,212 22.570,875 13.396,67 Infinity

Jam Kerja

Mesin Giling 0 283,0379 300 16,9621 Infinity


(25)

5.3.2 Analisis Post Optimal Skenario II

5.3.2 Analisis Post Optimal Skenario II

Penambahan Asam Tahu 48,61 persen

Penambahan Asam Tahu 48,61 persen

Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi

Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi

Optimal Skenario II

Optimal Skenario II

Jenis Tahu Variabel Hasil Olahan QM for WINDOWS Selisih

Optimal Awal Optimal Skenario II

Tahu Besar X1 339.242,1 369.272,5 30.030,4

Tahu Kecil X2 0 0 0


(26)

Sumberdaya Optimal Skenario II

Sumberdaya Optimal Skenario II

Sumberdaya Dual

Value Slack/ Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 9.237,942 0 9.187,5 0 14.218,49

Asam Tahu 0 5.948,377 13.500 7.551,623 Infinity

Jam Kerja TK 0 7.988,309 22.570,88 14.582,57 Infinity

Jam Kerja Mesin Giling

0 281,5364 300 18,4636 Infinity


(27)

5.3.3 Analisis Post Optimal Skenario III

5.3.3 Analisis Post Optimal Skenario III

Merupakan Gabungan Skenario I dan Skenario II

Merupakan Gabungan Skenario I dan Skenario II

Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi

Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi

Optimal Skenario III

Optimal Skenario III

Jenis Tahu Variabel Hasil Olahan QM for WINDOWS Selisih

Optimal Awal Optimal Skenario III

Tahu Besar X1 339.242,1 369.272,5 30.030,4

Tahu Kecil X2 0 0 0


(28)

Sumberdaya Optimal Skenario III

Sumberdaya Optimal Skenario III

Sumberdaya Dual

Value Slack/ Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 8.660,37 0 9.187,5 0 14.218,49

Asam Tahu 0 5.948,377 13.500 7.551,623 Infinity

Jam Kerja TK 0 7.988,309 22.570,88 14.582,57 Infinity

Jam Kerja

Mesin Giling 0 281,5364 300 18,4636 Infinity


(29)

VI. Kesimpulan

VI. Kesimpulan

1)

1)

Keuntungan maksimal sebesar Rp 77.971.390

Keuntungan maksimal sebesar Rp 77.971.390

per bulan dapat diperoleh dengan kombinasi

per bulan dapat diperoleh dengan kombinasi

produksi tahu besar 339.242,1 unit dan tahu

produksi tahu besar 339.242,1 unit dan tahu

kecil 0 unit

kecil 0 unit

2)

2)

Skenario I menunjukkan bahwa kenaikan harga

Skenario I menunjukkan bahwa kenaikan harga

kedelai 14,63 persen mengakibatkan biaya

kedelai 14,63 persen mengakibatkan biaya

produksi naik 10,68 persen serta menurunkan

produksi naik 10,68 persen serta menurunkan

keuntungan sebesar 6,25 persen atau menurun

keuntungan sebesar 6,25 persen atau menurun

dari Rp 77.971.390 menjadi Rp 73.096.490 per

dari Rp 77.971.390 menjadi Rp 73.096.490 per

bulannya


(30)

3) Skenario II menunjukkan bahwa penambahan

3) Skenario II menunjukkan bahwa penambahan

asam tahu 48,61 persen menaikkan jumlah

asam tahu 48,61 persen menaikkan jumlah

produksi tahu besar sebesar 8,13 persen serta

produksi tahu besar sebesar 8,13 persen serta

meningkatkan keuntungan sebesar 8,13 persen

meningkatkan keuntungan sebesar 8,13 persen

atau dari Rp 77.971.390 menjadi Rp

atau dari Rp 77.971.390 menjadi Rp

84.873.600 per bulannya

84.873.600 per bulannya

4) Skenario III menunjukkan bahwa gabungan dari

4) Skenario III menunjukkan bahwa gabungan dari

skenario I dan skenario II mengakibatkan

skenario I dan skenario II mengakibatkan

naiknya jumlah produksi sebesar 8,13 persen

naiknya jumlah produksi sebesar 8,13 persen

untuk tahu besar

untuk tahu besar

dan menaikkan keuntungan

dan menaikkan keuntungan

sebesar 2,05 persen atau dari Rp 77.971.390

sebesar 2,05 persen atau dari Rp 77.971.390

menjadi Rp 79.567.150 per bulannya.


(31)

SEKIAN

SEKIAN


(1)

Sumberdaya Optimal Skenario II

Sumberdaya Optimal Skenario II

Sumberdaya Dual

Value Slack/ Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 9.237,942 0 9.187,5 0 14.218,49

Asam Tahu 0 5.948,377 13.500 7.551,623 Infinity Jam Kerja TK 0 7.988,309 22.570,88 14.582,57 Infinity Jam Kerja

Mesin Giling

0 281,5364 300 18,4636 Infinity Modal 0 27.340.870 77.270.210 49.929.340 Infinity


(2)

5.3.3 Analisis Post Optimal Skenario III

5.3.3 Analisis Post Optimal Skenario III

Merupakan Gabungan Skenario I dan Skenario II Merupakan Gabungan Skenario I dan Skenario II

Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi

Optimal Skenario III Optimal Skenario III

Jenis Tahu Variabel Hasil Olahan QM for WINDOWS Selisih Optimal Awal Optimal Skenario III

Tahu Besar X1 339.242,1 369.272,5 30.030,4

Tahu Kecil X2 0 0 0


(3)

Sumberdaya Optimal Skenario III

Sumberdaya Optimal Skenario III

Sumberdaya Dual

Value Slack/ Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound

Kedelai 8.660,37 0 9.187,5 0 14.218,49

Asam Tahu 0 5.948,377 13.500 7.551,623 Infinity Jam Kerja TK 0 7.988,309 22.570,88 14.582,57 Infinity Jam Kerja

Mesin Giling 0 281,5364 300 18,4636 Infinity Modal 0 27.340.870 77.270.210 49.929.340 Infinity


(4)

VI. Kesimpulan

VI. Kesimpulan

1)

1) Keuntungan maksimal sebesar Rp 77.971.390 Keuntungan maksimal sebesar Rp 77.971.390

per bulan dapat diperoleh dengan kombinasi per bulan dapat diperoleh dengan kombinasi produksi tahu besar 339.242,1 unit dan tahu produksi tahu besar 339.242,1 unit dan tahu

kecil 0 unit kecil 0 unit

2)

2) Skenario I menunjukkan bahwa kenaikan harga Skenario I menunjukkan bahwa kenaikan harga

kedelai 14,63 persen mengakibatkan biaya kedelai 14,63 persen mengakibatkan biaya produksi naik 10,68 persen serta menurunkan produksi naik 10,68 persen serta menurunkan keuntungan sebesar 6,25 persen atau menurun keuntungan sebesar 6,25 persen atau menurun dari Rp 77.971.390 menjadi Rp 73.096.490 per dari Rp 77.971.390 menjadi Rp 73.096.490 per

bulannya bulannya


(5)

3) Skenario II menunjukkan bahwa penambahan 3) Skenario II menunjukkan bahwa penambahan asam tahu 48,61 persen menaikkan jumlah asam tahu 48,61 persen menaikkan jumlah produksi tahu besar sebesar 8,13 persen serta produksi tahu besar sebesar 8,13 persen serta meningkatkan keuntungan sebesar 8,13 persen meningkatkan keuntungan sebesar 8,13 persen atau dari Rp 77.971.390 menjadi Rp atau dari Rp 77.971.390 menjadi Rp

84.873.600 per bulannya 84.873.600 per bulannya

4) Skenario III menunjukkan bahwa gabungan dari 4) Skenario III menunjukkan bahwa gabungan dari skenario I dan skenario II mengakibatkan skenario I dan skenario II mengakibatkan naiknya jumlah produksi sebesar 8,13 persen naiknya jumlah produksi sebesar 8,13 persen

untuk tahu besar

untuk tahu besar dan menaikkan keuntungan dan menaikkan keuntungan sebesar 2,05 persen atau dari Rp 77.971.390 sebesar 2,05 persen atau dari Rp 77.971.390

menjadi Rp 79.567.150 per bulannya. menjadi Rp 79.567.150 per bulannya.


(6)

SEKIAN

SEKIAN