8957140886KOTA DAN PERKEMBANGANNYA

KOTA DAN
PERKEMBANGANNYA
Oleh
Jamzani Sodik

Kota di Indonesia di bentuk
oleh kampung-kampung, yg
mengalami perubahan
Definisi administratif : suatu kota dianggap kota
adalah
fisiknya
sementara
bila memiliki
status yg berdasar
administratif yg
(ditetapkan dg UU) mempunyai status kota
Definisi fungsional
: suatu
wilayah dianggap
tetap
isinya.

kota karena mempunyai interaksi sosial, politik,
ekonomi yg intensif

Definisi Kota
• Definisi kota amat bervariasi dan komplek

serta telah didefinisikan oleh banyak orang
dengan beragai istilah. Menurut Hoekveld,
maka perbedaan ini dipengaruhi oleh :
• 1. Pengaruh berbagai ilmu pengetahuan
• 2. Pengaruh ide-ide dan gambaran
mengenai manusia dan masyarakat
• 3. Pengaruh dari perkembangan kota dan
pedesaan

Lanjutan…
• Dari sudut pandang Demografi
Mendefinisikan kota dengan cara berdasarkan
jumlah penduduk
Dari sdudut pandang Sosiologi

Kota adl sebuah pemukiman yang relatif
besar, padat dan permanen serta dihuni
oleh orang-orang yang amat beragam
kedudukan sosialnya. Sehingga hub sosial
menjadi renggang, acuh tak acuh

Lanjutan…
• Dari sudut pandang Ekonomi
Sullivan berpendapat Kota adl uraian mengenai
aktivitas ekonomi yang berlokasi di suatu tempat.
Dari sudut pandang Geografi
Kota adalah suatu tempat yang:
1.Kepadatan penduduk tinggi
2.Orang2 terikat pekerjaan bukan pertanian
3.Tempatnya mrpkn pusat dari budaya, administrasi,
atau kegiatan ekonomi dari kawasan I sekitarnya.

Lanjutan…
• Dari sudut pandang Perencanaan Kota
Kota adalah mrpk suatu konsentrasi orang

dalam suatu kawasan geografis yang
dapat menyokong diri mereka sendiri dan
aktivitas ekonomi yang relatif tetap. Kota
dpt merupakan sebuah pusat induatri,
perdagangan, pendidikan, pemerintahan,
atau gabungan berbagai kegiatan ini.

Lanjutan…
• Dari sudut pandang Administratif
Kota adl suatu kawasan yang merupakan
suatu kesatuan dan biasanya
karakternya didominasi oleh karakter
kota. Ada sebagian menyebut kota dari
sudut pandang administrasi
sebagaimana yang diatur di negaranya.
(berdasarkan aturan di negara masing2)

Lanjutan…
• Dari sudut pandang Fungsi
Kota merupakan suatu kawasan

menerus yang karakternya secara
konsisten adalah kota jika ilihat dari
tingkat kpadatan penduduk serta
fungsi dan fasilitas ekonominya.

Fungsi kota, digunakan oleh
manusia sebagai ;
• Tempat kerja (work) terkait dengan pusat
industri
• Tempat tinggal (life)
• Pusat perdagangan
• Tempat pelayanan
• Tempat transit (saat akan pergi)
• Pusat investasi
• Tempat arena politik

Mengapa kota dipelajari ?
Karena kota melalui
fungsinya dpt dijadikan
Kota itu khas, maka perlu pengelolaan yg berbeda

barometer
dari
suatu
negara
dari pemerintah kabupaten,
hal ini mengingat
sifat
heterogen kota.
Kota di negaradari
maju merupakan
pengembangan
dari
(terlihat
dinamika
suatu
real estate yg tertata & dirancang
Sementara itu kota di negara
berkembang,merupakan
daerah alami yg kemudian
kota)

berkembang

Pertumbuhan perkotaan
• natural increase (pertumbuhan alamiah)
Kota yang dihuni mayoritas penghuni muda dgn
tingkat reproduksi yg tinggi, rata-rata
pertumbuhan penduduk mencapai 3-4% per tahun.
• Migrasi masuk
Perpindahan dari luar kota masuk ke kota.
Menunjukkan adanya daya tarik kota.
• Aneksasi/reklasifikasi
Perubahan batas wilayah administrasi (perluasan
kota) menyebabkan kuantitas penduduk
bertambah secara mendadak.

Studi perkotaan merupakan
disiplin, bukan ilmu
perkotaan (gabungan dari
Di negara ilmu/multidisiplin)
berkembang yg menjadi

berbagai
motivasi urbanisasi adalah ledakan
penduduk (population explotion),
urbanisasi lebih didorong oleh
kesengsaraan yg diakibatkan banyak
jumlah anak.

Urbanisasi & pertumbuhan
kota
• Definisi urbanisasi:

Gunnar myrdal menyatakan : proses migrasi yg besar akan
membahayakan penduduk pedesaan, karena tenaga muda
akan terserap ke kota & tdk ada lagi yg terjun ke pertanian

• Kemiskinan

Yoseph gugler menekankan pada pendekatan neopopulis, jadi teori utama mengentaskan kemiskinan
dgn datang ke daerah kantong kemiskinan, baru
kemudian memikirkan potensi yg ada

• Pertumbuhan ekonomi kota
Sektor primer (pertanian)
Sektor sekunder (industri)
Sektor tersier (jasa)

Informal ekonomi muncul
karena regulasi yg berbelit
dari pemerintah, status
Di sektor informal,
oranginformal
bekerja
pelaksana
sektor
dengan kualitas yg sama, namun
dibayar dgn kaum
fee yang kecil.
Ini akanyg
biasanya
migran
menekan cost serendah-rendahnya

sehingga
harga jual
produk lebih murah
sangat
marginal.
di tingkat konsumen.

Sektor formal
informal

sektor

Spasial dispersal

A

B
C

UKURAN DAN HIERARKI

PERKOTAAN

Kota Monosentrik

1

Monosentrik: Pusat kota menjadi pusat
lingkaran sesuai dengan prinsip von
Thunen
Y

W
2

O

1

a
b


X

Dalam teori von Thunen, pst
kota O adalah menjadi CBD
(central business district), di
kelilingi beberapa aktivitas
ekonomi, berbentuk lingkar
monosentrik

Ukuran Optimal Kota

2

(Konfigurasi Barang & Layanan publik
tertentu)
Efek aglomerasi dgn
Barang dan layanan
publik tertentu

Manfaat Netto

Efek eksternal negatif

Ukuran optimal

O

Populasi dan Kegiatan

Teori von Thunen
Teori ini telah menjadi satu dasar pemikiran
ekonomi spasial. Ekonomi dasar teori ini
ialah kegiatan pertanian di atas bidang
datar homogen, ada pusat kota sebagai
pusat pemasaran semua produk pertanian,
tetapi tanpa ada angkutan jalan raya.
Kemunculan jalan raya akan merobah
konfigurasi ruang sekitar kota, atau akan
merobah alokasi ruang terhadap komoditi
yang ekonomis untuk diusahakan. Model
lanjutan von Thunen terjadi dalam
pergeseran batas secara paralel; tetapi
hasil Simarmata (1988) menunjukkan,
adanya perpotongan garis pembatas
wilayah produksi

3

4

Konsekwensi von Thunen
• Kota hanya berpusat tunggal, tidak ada

potensi multi-center city
• Setiap kegiatan berada pada satu jalur
melingkar mengelilingi pusat kota
• Asumsi ruang homogen
mengesampingkan adanya prasarana
transpor yang merubah pola lokasi dari
yang diharapkan oleh teori ini
• Prasarana transpor berat menjadi faktor
pemicu munculnya heterogenitas ruang
kota secara horizontal

Maka: Teori Christaler

5

Teori Christaler: Ruang pemasaran adalah
susunan segi-segi enam beraturan.
Akan terdapat hierarki pasar, sesuai dengan luas
wilayah pemasaran tepat dari pusat
bersangkutan.
Makin tinggi posisi satu pusat akan terdapat
variasi produk yang makin banyak, mencakup
semua barang yang terdapat pada pusat-pusat
di bawah
Dari teori Christaler, orang dapat menyimpulkan
adanya bentuk beraturan dalam ruang homogen
tetapi dapat berubah dalam ruang tidak
homogen yang berupa transformasi topologis

Teori Christaler (lanjutan)

6

Teori Christaler tidak berada pada ekonomi
CRS (constant return to scale), karena ada
biaya tetap (fixed cost)
Jarak terjauh dalam setiap lingkaran
pembungkus lingkaran segi enam
ditentukan oleh biaya transpor hingga batas
lingkaran
Riset Beguin (1988) atas teori Christaler
memberi: ruang homogen, tapi ada
aglomerasi; threshold level berarti ekonomi
skala; aglomerasi sebagai akibat jumlah
pusat minimal; optimal ruang konsumen;
territorial terbagi habis wilayah pasar

Teori Christaler (lanjutan)
Sistem hierarki ruang dari teori Christaler memberi
hasil adanya 3 sistem: (L=1 + 6/a: a = 3; 2; 1)
Prinsip pasar, dengan jumlah pusat pemasaran
hierarki bawah sebesar 3 buah (K=1+6/3); (a =
3)
Prinsip transport, dengan jumlah pusat pasar
hierarki bawah sebesar 4 buah (K= 1+6/2) (a=2)
Prinsip Administrasi, dengan jumlah pusat pasar
hierarki bawah sebesar 7 buah (a=1)
Sistem hierarki ini nantinya ternyata diperoleh dari
teori Losch

7

Pasar hexagonal pertama dan
kedua
o

a

b hexagoanal besar tengah orde ke-2

Bentuk Pasar Hexagonal bersumber dari ketentuan bahwa wilayah pemasaran harus
homogen dan pada setiap titik hanya ada satu pasar dari semua pasar yang ada.
Awalnya bentuk pasar individual adalah lingkaran; tetapi dua lingkaran yang bersinggungan akan memiliki daerah kosong tanpa pemasok, dan agar semua daerah dapat
terlayani, maka bentuk pasar masing-masing pusat produksi adalah hexagonal tadi

8

Teori Losch

9

Teori Losch didasarkan pada teori persaingan
monopolistik Chamberlin, dengan fungsi
biaya eksplisit serta permintaan individuil.
Sistem ini mencapai keseimbangan
ekonomika-spasial.
Ekonomi dasar sistem Losch adalah
pertanian. Dan atas dasar asumsi
sebelumnya, Losch pun sampai pada
bentuk pemasaran heksagonal, serupa
dengan bentuk dasar Chamberlin
Gedanken experiment Losch ternyata sampai
pada bentuk-bentuk konfigurasi Christaler

10

Arti Ekonomi dari Hierarki
Kota

• Makin tinggi hierarki kota, makin luas
wilayah pasar pelayanan.

– Ini mempunyai arti ekonomi penting:
• Variasi produk meningkat (economies of scope)
• Tiap unit produksi dapat memanfaatkan economies of
scale
• Tiap produk harus memenuhi kriteria critical mass
bagi produksi, yang memenuhi volume produksi
minimal

• Kota dari hierarki paling tinggi adalah kota

denan variasi produk terbanyak (umumnya)

Spesialisasi kota dan
hierarki
perkotaan menjadi faktor pembuka
• Ekonomi

11

potensi spesialisasi, baik bagi individu atau
perusahaan, industri dan pada gilirannya pada kota
• Adanya tiga tingkatan landasan ekonomi bagi
perkotaan: perusahaan, industri, & aglomerasi atau
urbanisasi akan terkait dengan hierarki kota dalam
jaringan kota satu negeri
• Makin tinggi hierarki kota, makin vital peran dari
efek aglomerasi dalam ekonomi kota dibanding
tingkat industri apalagi perusahaan
• Spesialisasi kota yang paling vulnerable dalam
kesinambungan jangka panjang ekonomi kota ialah
bila kota tergantung perusahaan produk tertentu

Jaringan Kota: Jaringan
Sistem Produksi

12

Ekonomi Kota: Basik dan Non-Basik, di mana
basik menjadi kegiatan untuk ekspor
Interaksi ekonomi basik dalam semua kota
menjadi pembentuk jaringan produksi
nasional
Kegiatan Non-Basik dapat merupakan barang
publik lokal (non-tradable goods) ataupun
sektor swasta pasar lokal
Dengan mengacu pada tabel I-O, satu sektor
dapat sekaligus menjadi basik dan non-basik
Dalam jangka panjang, kota dapat melakukan
transformasi non-basik menjadi basik

13

Sektor basik pembentuk
jaringan produksi
• Sektor basik adalah kegiatan ekspor, berarti

merupakan landasan kehidupan kota
secara umum.
• Tetapi kegiatan basik harus didukung oleh
kegiatan non-basik yang sesuai
• Manfaat komparatif dan kompetitif setiap
kota akan merupakan kinerja komplementer
antara kegiatan basik dan non-basik.
• Hal ini makin menonjol dalam era
globalisasi sebab tiap kota berhadapan
dengan dunia luar

14

hierarki
Polarisasi

Jaringan

Campuran

15
Rank 1

Rank 2

Rank 3

Rank 4

Rank 5

Hierarki kota, di mana kota rank
rendah dgn jumlah produk kecil

Model Christaler kota-kota, makin
Timggi level kota makin luas daerah pemasarannya

Dalam grafik hierarki bagian kiri ada pertanyaan, yang ditunjukkan oleh garis
penghubung merah: Dapatkah satu kota dari ranking 4 berhubungan dengan
kota ranking 5 yang berada di luar wilayah pengaruh kota raking 4 tersebut?

16

Uji Coba Losch utk wilayah IOWA, Amerika Serikat
Tingkat hierarki
Jumlah teorik pusat
Jumlah pusat yang diamati
Jarak teorik antara pusat (mil)
Jarak antara pusat hasil
pengamatan (mil)

0

1

2

3

4

5

0-1

2-3

9-10

39

154

615

0

3

9

39

153

615*

179

90

45

22

11

5,6

94

50

24

10

5,6*

* adalah harga-harga obserbasi

Sumber:Lösch direproduksi oleh Camagni (1992)

Demand curve

Market Area

Losch Market

17

Bagaimana dengan
Indonesia?

• Uji coba Losch di Iowa, USA merangsang orang
bertanya: bagaimana halnya di Indonesia?
• Ada perbedaan vital antara Iowa dan USA
secara umum dengan Indonesia, di mana
Indonesia merupakan negara kepulauan,
sedang USA adalah negara benua.
• Bentuk kurva hasil mencari logaritma ranksize di Indonesia terlihat lebih distrorted
dibanding kurva sama untuk kota2 USA
• Tugas: Coba saudara susun jarak-jarak kota di
Indonesia, baik secara nasional maupun per
pulau

18

Hukum Zipf
• Zipf: Power Law – Rank Size dari kota-kota.
• Dengan mengambil log rank dan ukuran kota
diperoleh hubungan linier
• Tetapi dengan menggambarkan hubungan
itu dari data yang ada, garis itu tidak selalu
dalam bentuk ideal, lurus, tetapi berkelok
• Data untuk kota-kota Indonesia memberi
gambar dalam slide berikut
• Garis biru adalah data 1995, dan garis
merah adalah data 1990. Garis 1995 lebih
tinggi dari garis 1990, sebab penduduk naik

19
DISTRIBUSI RANK-SIZE KOTA-2 INDONESIA: 1990 & 1995
Series1

Series2

10
9
8

LN (SIZ E)-6,8

7
6
5
4
3
2
1
0
1

22

43

64

85 106 127 148 169 190 211 232 253 274 295 316 337 358 379 400 421 442 463
LN(RANK)

Grafik Rank-Size kota-kota AS
(2000)

20

21

Externalitas Jaringan kota
• Teori jaringan menyatakan adanya efek

eksternal positif dari satu sistem jaringan.
• Jaringan kota akan mempunyai efek positif
tersebut, yang secara konvensional
muncul dari adanya jaringan transportasi
• Fenomena mutakhir, sistem jaringan
terjadi dalam bidang telekomunikasi, yang
berarti makin memperbanyak sumber
efek eksternal sistem jaringan. Secara
prinsip, efek ini akan meningkatkan
kinerja ekonomi nasional.