Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Pengawas Inspektorat Kota Terhadap Kinerja Pengawas Di SKPD Kota Salatiga

Wawancara
Dalam wawancara ini peneliti ingin menanyakan tentang kondisi kualitas
pengawasan yang ada, cakupan dalam wawancara ini meliputi beberapa hal
diantaranya:
KOMPETENSI:
1. Apa kualifikasi keahlian yang dimiliki oleh pengawas? Mengapa dibutuhkan
kualifikasi keahlian pada pengawas? Siapa yang memberikan kualifiasi
kepada pengawas untuk meningkatkan kualitas kerja? Kapan kualifikasi
tersebut dilakukan, apakah pada saat telah menjadi pengawas/sebelum menjadi
pengawas?Bagaimana pengaruh yang berdampak pada kualitas pengawasan
dengan adanya kualifikasi keahlian?
2. Apakah pelatihan dan pengembangan tenaga pengawas dibutuhkan untuk
menunjang serta meningkatkan kualitas pengawas? jika ia, Mengapa hal
tersebut harus dilakukan? Siapa yang bertanggungjawab dalam memberikan
pelatihan kepada pengawas serta pengembangan tenaga pengawas? Pelatihan
dan pengembangan seperti apa yang dibutuhkan dan yang telah dilakukan?
Bagaimana pengaruh yang berdampak pada kualitas pengawasan dengan
adanya hal tersebut?
3. Apa saja yang bapak/ibu lakukan dalam melakukan pengawasan di SKPD?
input,proses,dan output).Informasi apa saja, yang dibutuhkan untuk dapat
melakukan proses pengawasan? Setelah memperoleh semua informasi yang

dibutuhkan,proses seperti apa yang dilakukan oleh pengawas? Serta,apa hasil
akhir dari pengawasan yang dilakukan oleh bapak/ibu? Apakah pengawasan
yang bapak/ibu lakukan selama ini dengan metode yang gunakan dalam
mengawasi SKPD telah menunjang kualitas pengawasan ?

OBJEKTIVITAS:
1. Bagaimana jalur pelaporan pengawasan pada SKPD yang selama ini
Bapak/ibu lakukan? Apakah terdapat standart dalam pelaporan pengawasan?
Jika ada, standart pelaporan apa yang digunakan Bapak/ibu? Kepada siapa

42

Pelaporan pengawasan tersebut diserahkan? Siapa yang bertanggungjawab
atas laporan pengawasan? Bagaimana jika terdapat kendala dalam proses
pelaporan pengawasan (startegi apa) yang bapak/ibu lakukan?
2. Apakah selama ini dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas di SKPD
sudah

mendapatkan


kebebasan

dalam

melaksanakan

pengawasan?

Kebebasan seperti apa yang dibutuhkan dalam melakukan pengawasan di
SKPD? Apa yang bapak/ibu lakukan jika mendapatkan keterbatasan ruang
gerak dalam mengawasi SKPD? Hal-hal apa saja yang dapat memicu
keterbatasan ruang gerak pengawas di SKPD?
3. Apakah selama ini pernah terjadi konflik kepentingan antara rekan kerja
dalam mengawasi SKPD? Bagaimana cara bapak/ibu dalam menghindari dan
menanggulangi konflik kepentingan yang terjadi? Apa saja yang dapat
memicu adanya perbedaan pendapat (konflik kepentingan) antar rekan kerja?

KUALITAS KERJA:
1. Apa perencanaan pengawasan yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses
pengawasan?


Mengapa

perencanan

pengawasan

dibutuhkan?

Kapan

perencanaan pengawasan dilaksanaan? Bagaimana membuat perencanaan
pengawasan yang baik sehingga kualitas pengawasan di SKPD sesuai dan
berjalan dengan

baik? Jika perencanaan pengawasan tidak sesuai dengan

situasi yang dihadapi pengawas, apa yang dilakukan (strategi) yang dipakai
bapak/ibu?
2. Apakah ruang lingkup pengawas untuk pengawasan di SKPD yang digunakan

telah sesuai dengan kebutuhan? Apa yang dilakukan bapak/ibu jika dalam
kondisi mengalami kesalahan dalam menentukan cakupan ruang lingkup?
Meliputi apa saja ruang lingkup pengawasan yang diterapkan selama ini guna
menunjang kualitas pengawas agar efektif dalam kinerjanya? Hal apa saja yang
dapat mempengaruhi kualitas ruang lingkup dalam pengawasan di SKPD?

43