233 perlu ditata hubungan industri penunjang dan birokrasi

Perlu Ditata, Hubungan Industri Penunjang dan Birokrasi
Oleh
Selasa, 03 April 2007 07:00 - Update Terakhir Kamis, 05 April 2007 16:03

Industri penunjang memegang peranan penting bagi pengembangan sektor migas. Karena itu
perlu dilakukan penataan kembali hubungan antara industri penunjang dan birokrasi.
 Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro ketika melakukan peninjauan
ke PT Karti Yasa Sarana di Batu Ampar, Batam, Selasa (3/4) pagi.
Dengan adanya tata hubungan yang baik, maka tekad untuk meningkatkan kapasitas nasional
dapat terwujud, ucap Purnomo.
Pada kesempatan tersebut, Purnomo  juga mengucapkan terima kasih atas dukungan industri
penunjang  pada industri migas dalam negeri. Ia mengharapkan agar industri penunjang migas
ini dapat terus dikembangkan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi
juga ekspor.
Dalam kunjungan ke Karti Yasa Sarana yang merupakan pabrikan wellhead migas, Menteri
ESDM sangat kagum dan antusias melihat produk yang dihasilkan perusahaan yang mendapat
lisensi dari Cameron itu. Terlebih lagi ketika mengetahui bahwa 72% dari produk yang
dihasilkan merupakan komponen lokal.
Setelah berkeliling melihat pabrik wellhead yang berdiri sejak 1984 itu, Menteri ESDM juga
berkesempatan menandatangani Prasasti Peningkatan Kapasitas PT Karti Yasa Sarana dari
400 unit menjadi 600 unit per tahun.

Selain  wellhead, menurut Dirut PT Karti Yasa Sarana Tony Broto Atmodjo, produk lain yang
dihasilkan adalah sistem pengaturan aliran (X mas tree), sistem keselamatan (blowout
preventory) dan peralatan sistem pengeboran lainnya, termasuk jasa-jasa perakitan dan testing.
Kunjungan ke PT Karti Yasa Sarana ini juga diikuti oleh sejumlah anggota Komisi VII DPR,
jajaran Ditjen Migas Departemen ESDM, staf khusus Menteri ESDM, direksi PT Pertamina dan
BP Migas serta peserta Lokakarya Temu Usaha Industri Penunjang Bidang Migas Nasional.

1/1