ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI DENGAN CARA PRE ORDER DI TOKO ONLINE TANJUNG SPORT.

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI DENGAN
CARA PRE ORDER DI TOKO ONLINE TANJUNG SPORT

SKRIPSI
Oleh
Salman Al Farisi
NIM. C72211140

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syari‘ah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Surabaya
2016

ii

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP
JUAL BELI DENGAN CARA PRE ORDER DI TOKO ONLINE
TANJUNG SPORT


SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syari‘ah dan Hukum

Oleh
Salman Al Farisi
NIM. C72211140

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syari‘ah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Surabaya
2016

ii


ii

ii

ii

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Islam terhadap Jual Beli Dengan
Cara Pre Order di Toko Online Tanjung Sport” ini merupakan hasil penelitian
lapanganuntuk menjawab pertanyaan: Bagaimana mekanisme jual beli dengan
cara pre order di toko online Tanjung Sport? Bagaimana analisis hukum Islam
terhadap jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung Sport?
Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, interview dan dokumentasi,
selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif, yakni
memaparkan konsep bay’ salam dan bay’ istis}na>’ dalam hukum Islam untuk
menganalisis jual beli pre order di toko online Tanjung Sport dengan
menggunakan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik jual beli dengan cara pre
order atau pesanan yang dalam fiqih disebut bay’ istis{na>’, pemesan melakukan
pemesanan barang dengan cara membayar uang muka, saat waktu penyerahan

barang pihakTanjung Sport mengalami keterlambatan dalam proses pengerjaan
barang yang dipesan sehingga dalam proses pengirimannya juga terjadi
keterlambatan. Selanjutnya berdasarkan analisis hukum Islam terhadap
keterlambatan pengerjaan barang yang dipesan di toko online Tanjung Sport
tidak diperbolehkan, karena dapat membatalkan akad bay’ istis}na>’, karena akad
tersebut termasuk akad yang fasad.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka bagi Tanjung Sport sebagai salah
satu toko online yang menerapkan sistem pre order, diharapkan untuk
mengestimasikan waktu pengerjaan barang melebihi dari waktu normal
perngerjaannya agar tidak terjadi keterlambatanuntuk mengihindari sesuatu yang
tidak diinginkan dengan pemesan dikemudian hari.

viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................


ii

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................

iv

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................

v

MOTTO ........................................................................................................

vi

PERSEMBAHAN ..........................................................................................


vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

DAFTAR TRANSLITERASI .......................................................................


xiv

BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................

1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..........................................

6

C. Rumusan Masalah ..................................................................

7


D. Kajian Pustaka........................................................................

7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................

9

F. Kegunaan Hasil Penelitian .....................................................

10

G. Definisi Operasional ...............................................................

10

H. Metode Penelitian ..................................................................

11


I. Sistematika Pembahasan ........................................................

16

TINJAUAN UMUM TENTANG BAY’ SALAM DAN BAY’
ISTIS{NA>’ ......................................................................................

18

A. Bay’ Salam .............................................................................

18

1. Pengertian Bay’ Salam ....................................................

18

2. Dasar Hukum Bay’ Salam ...............................................

20


3. Rukun dan SyaratBay’ Salam .........................................

22

4. Bay’ Salam Pada Beberapa Jenis Barang .......................
xi

24

BAB II

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Bay’ Istis}na>’ ...........................................................................

27

1. Pengertian Bay’ Istis}na>’ ..................................................


27

2. Dasar Hukum Bay’ Istis}na>’ .............................................

29

3. Rukun dan SyaratBay’ Istis}na>’ .......................................

32

4. Sifat Akad Bay’ Istis}na’ .................................................

34

5. Pendapat Ulama tentang Bay’ Istis}na>’ ...........................

34

BAB III GAMBARAN UMUM JUAL BELI PRE ORDER DI TOKO
ONLINE TANJUNG SPORT .......................................................


36

A. Profil Toko Online Tanjung Sport .........................................

36

B. Cara Pemesanan di Toko Online Tanjung Sport ...................

40

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Jual Beli di Toko
Online Tanjung Sport .............................................................

45

D. Problematika Dalam Jual Beli Pre Order ...............................

48

E. Keterlambatan Pengerjaan Barang Pesanan Dalam Jual Beli
Pre Orderdi Tanjung Sport ....................................................

49

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN TENTANG JUAL BELI
DENGAN CARA PRE ORDER DI TOKO ONLINE
TANJUNG SPORT .......................................................................

51

A. Analisis Mekanisme Jual Beli Dengan Cara Pre Order di
Toko Online Tanjung Sport ...................................................

51

B. Analisis Hukum Islam terhadap Jual Beli Dengan Cara Pre
Order di Toko Online Tanjung Sport .....................................

55

PENUTUP .....................................................................................

65

A. Kesimpulan .............................................................................

65

B. Saran .......................................................................................

65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

67

LAMPIRAN ..................................................................................................

70

BAB V

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki
kodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya
manusia memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama
hidup dalam suatu masyarakat. Dalam pergaulan tiap-tiap individu, manusia
saling membutuhkan satu sama lain, maka timbullah suatu hubungan yaitu
hak dan kewajiban. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang selalu
diperhatikan orang lain dan dalam waktu yang sama juga memikul kewajiban
yang harus ditunaikan terhadap orang lain. Hubungan hak dan kewajiban itu
diatur dengan patokan-patokan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
dalam hidup bermasyarakat.1
Dalam Islam hubungan antara manusia satu dengan yang lain di sebut
dengan istilah muamalah. Menurut pengertian umum muamalah berarti
perbuatan atau pergaulan manusia diluar ibadah. Muamalah merupakan
perbuatan manusia dalam menjalin hubungan atau pergaulan manusia dengan
manusia, sedangkan ibadah merupakan hubungan atau pergaulan manusia

1

Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalat (Hukum Perdata Islam), (Yoqyakarta: FH
UII, 1990), 7.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

dengan Tuhan.2 Dalam kehidupan bermuamalah manusia selalu berhubungan
satu sama lainya, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.3
Manusia biasanya mentraksaksikan yang berhubungan dengan harta,
karena harta merupakan keperluan hidup yang sangat penting dan ia
merupakan salah satu perhiasan kehiduapan dunia. Dengan maksud lain
sedikit harta atau tanpa harta seseorang akan mengalami kesulitan dalam
kehidupan ini. Karena sangat penting itulah maka Allah memerintahkan
manusia untuk bertebaran di muka bumi ini untuk mendapatkan karunia-Nya
melalui bekerja, tanpa bekerja tidak mungkin kebutuhannya terpenuhi. Allah
berfirman dalam surat al-Jumu’ah ayat 10 yang berbunyi:
             


“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”.4 (QS. al-Jumu’ah : 10)
Namun perlu disadari bahwa manusia secara fitrah mempunyai
keterbatasan dalam memenuhi kebutuhanya. Dengan demikian manusia
harus saling berhubungan dan saling bertukar keperluan melalui kerjasama
atau tolong-menolong yang telah diajarkan dalam hukum-hukum Allah,
dengan cara jual beli, berserikat, dan lain-lain.
Salah satu bentuk muamalah yang disyariatkan oleh Allah adalah jual
beli. Jual beli merupakan suatu perjanjian di antara dua pihak atau lebih, di
2

Ghufron A. Masadi, Fiqh Muamalah kontekstual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 1.
Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum ..., 11.
4
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Widya Cahya, 2011), 445.
3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

mana masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menyerahkan hak milik
atas suatu barang sementara pihak yang lain membayar harga yang telah
dijanjikan.5 Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi:
    

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.6 (QS. alBaqarah : 275)
Jual beli dalam prakteknya harus dilaksanakan secara jujur agar tidak
terjadi saling merugikan, serta untuk menghindari kemudaratan dan tipu
daya. Oleh karena itu jual beli harus didasarkan pada asas suka sama suka.
Seperti firman Allah dalam surat al-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:

            
           

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.7 (QS. al-Nisa’ : 29)
Jual beli menurut ayat di atas wajib dilakukan berdasarkan prinsip
saling rela antara penjual dan pembeli. Dengan demikian, setiap muslim
berkewajiban untuk mentaati seluruh peraturan hukum atau norma jual beli
tersebut ketika melaksanakan aktivitas jual beli.
Banyak kaum muslimin yang mengabaikan mempelajari muamalah,
mereka melalaikan aspek jual beli menurut Islam, sehingga tidak peduli

5

Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 2002), 79.
Depag RI, Al-Qur’an …, 47.
7
Ibid., 83.

6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

mereka memakan barang haram, sekalipun semakin hari usahanya kian
meningkat dan keuntungan semakin banyak. Sebagaimana diketahui bahwa
jual beli berlangsung dengan adanya rukun dan syarat sahnya.
Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 22 disebutkan bahwa
rukun akad ada empat yaitu: pihak-pihak yang berakad, obyek akad, tujuan
pokok akad dan kesepakatan.8
Belakangan ini bisnis online di Indonesia meningkat dengan pesat.
Banyak pebisnis kecil dan ibu-ibu rumah tangga yang mulai berjualan di
internet. Media jualannya bermacam-macam, ada yang melalui website,
jualan lewat facebook atau bahkan dengan blackberry messenger. Bisnis

online memang sangat potensial karena menjangkau calon konsumen yang
luas.
Penggunaan internet untuk transaksi perdagangan yang sekarang di
Indonesia telah mulai berkembang dan dinikmati oleh beberapa kalangan
masyarakat, seperti halnya jual beli dengan cara pre order. Jual beli pre order
menjadi salah satu alternatif yang dipilih masyarakat untuk melakukan jual
beli secara online.
Sistem pre order adalah suatu sistem berjualan dimana seorang penjual
menerima order atas suatu produk, dan pembeli harus melakukan DP sebesar
50% sebagai tanda jadi pemesanan produk tersebut. Setelah biaya cukup
maka penjual akan memproduksi produknya dan setelah 2-4 minggu produksi

8

PPHIM, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 16.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

dan barang telah jadi, penjual akan mengirim barang kepada pembeli yang
datanya telah diberikan sewaktu memesan.9
Salah satu toko online yang menggunakan sistem pre order ini adalah
Tanjung Sport. Dalam akad pre order di toko online Tanjung Sport, pembeli
harus memberi atau meyerahkan uang muka terlebih dahulu sebagai tanda
jadi yaitu minimal 50% dari jumlah biaya yang harus dibayarkan, dan setelah
barang jadi pihak pembeli melunasi kekurangan uang dari uang muka yang
telah diserahkan. Barulah barang akan dikirim ke alamat pembeli.
Apabila nantinya barang yang dipesan oleh pembeli tidak jadi diambil,
pemilik toko online Tanjung Sport tidak mengembalikan uang muka yang
dibayarkan oleh pembeli yang telah memesan barang. Barang yang telah jadi
yang tidak jadi diambil pembeli akan dijual ke pihak yang lain. Sedangkan
apabila barang yang dikirim ke pembeli tidak sesuai dengan apa yang
dipesan, pemilik toko online akan mengganti barang yang telah dikirim.
Dalam pembuatan barang yang dipesan, toko online Tanjung Sport
pernah mengalami keterlambatan dalam proses pengerjaannya. Yang secara
tidak langsung merugikan pembeli, karena waktu pengiriman barang tidak
sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan.
Berangkat dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam terhadap
Jual Beli dengan Cara Pre Order di Toko Online Tanjung Sport”.

9

http://hermanbaguz-blogspot.in/2013/05/pengertian-pre-order.html, diakses pada 14 April 2015.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun di atas maka dapat
ditarik beberapa permasalahan yang timbul dalam penelitian yang
berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.

Keuntungan jual beli pre order.

b.

Maraknya jual beli pre order.

c.

Faktor yang mempengaruhi adanya jual beli pre order.

d.

Dampak adanya jual beli pre order.

e.

Mekanisme jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung
Sport.

f.

Analisis hukum Islam terhadap jual beli dengan cara pre order di
toko online Tanjung Sport.

2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas maka sesuai judul skripsi tersebut
di atas penulis membatasi masalah. Dari pembatasan masalah tersebut,
maka dapat dirumuskan bahwa pokok-pokok permasalahan yang dibahas
adalah sebagai berikut :
a.

Mekanisme jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung
Sport.

b.

Analisis hukum Islam terhadap keterlambatan pengerjaan pesanan
dalam jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung Sport.

C. Rumusan Masalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Dari latar belakang masalah di atas dapat di kemukakan beberapa
rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana mekanisme jual beli dengan cara pre order di toko online
Tanjung Sport?
2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap jual beli dengan cara pre order
di toko online Tanjung Sport?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang
sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang akan diteliti sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada.10 Masalah
yang didalamnya terdapat akad jual beli sesungguhnya telah banyak dibahas
dan diteliti. Sedangkan dalam judul “Analisis Hukum Islam terhadap Jual
Beli dengan Cara Pre Order di Toko Online Tanjung Sport” belum pernah
dibahas. Adapun permasalahan yang berkaitan dengan akad jual beli, di
antaranya adalah:
Pertama, dalam skripsi yang ditulis Etik Fatmawati tahun 2012 yang
berjudul: “Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Jeruk dengan Cara
Tebasan di Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember”.
Dalam skripsi ini menjelaskan dalam prakteknya jual beli jeruk ini dilakukan
pada saat buah jeruk masih kecil atau muda yang masih berada di pohonnya,
10

Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk
Teknis Penulisan Skripsi, (Surabaya: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2015), 8.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

maka dalam hukum Islam jual belinya tetap sah tetapi melakukan transaksi
jual beli secara tebasan buah jeruk yang masih berada di pohon, dalam hal ini
ditakutkan adanya kerusakan dan terserangnya penyakit pada buah jeruk
yang belum saatnya panen maka bisa menjadi jual beli gha>rar.11
Kedua, dalam skripsi yang ditulis Muhammad Hadi Amarullah tahun
2013 yang berjudul: “Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Hak Cipta
No. 19 Tahun 2002 terhadap Jual Beli Jasa Download Free Software

Openoffice.org di www.tusnet.us”. Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa jual
beli jasa download Free software OpenOffice.org yang dilakukan oleh
www.tusnet.us menurut analisis hukum Islam merupakan sebuah kegiatan
transaksi jual beli yang tidak sesuai dengan jual beli yang telah ditentukan
oleh Islam. Sebab salah satu syarat rukun akad jual beli yang dilakukan ada
yang tidak terpenuhi, yakni status barang yang diperjualbelikan adalah
barang bebas yang tidak dikomersialkan.12
Ketiga, dalam skripsi yang ditulis Anisha Trisna Putri Dewanti tahun
2014 yang berjudul: “Analisis Hukum Islam Terhadap Transaksi Jual beli
BBM dengan Nota Print Berbeda (Study Kasus SPBU Pertamina di
Surabaya Utara)”. Dalam skripsi ini menjelaskan jual beli BBM dengan nota
print berbeda yang dilakukan oleh operator SPBU Pertamina di Surabaya
utara dengan sopir salah satu perusahaan swasta dan BUMN tersebut pada
11

Etik Fatmawati, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Jeruk dengan Cara Tebasan di
Desa Umbulrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember” (Skripsi-- Institut Agama Islam
Negeri, Surabaya, 2012), 65.
12
Muhammad Hadi Amarullah, “Analisis Hukum Islam dan Undang-Undang Hak Cipta No. 19

Tahun 2002 terhadap Jual Beli Jasa Download Free Software Openoffice.org di www.tusnet.us”

(Skripsi-- Institut Agama Islam Negeri, Surabaya, 2013), 98.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

awalnya boleh-boleh saja karena telah memenuhi rukun dan syarat jual beli,
akan tetapi karena dampak atau akibat yang ditimbulkan dengan adanya
transaksi tersebut adalah merugikan beberapa pihak, maka perbuatan jual
beli tersebut menjadi dilarang.13
Dalam permasalahan yang diangkat jelas sekali bahwa yang ditulis
Etik Fatmawati, Muhammad Hadi Amarullah dan Anisha Trisna Putri
Dewanti berbeda fokus kajiannya dengan apa yang menjadi fokus kajian
penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pembahasan pada
keterlambatan pengerjaan barang yang dipesan oleh pemesan. Selain itu,
selain itu perbedaannya juga terlihat dari sistem yang menjadi akad dalam
jual beli. Jadi jelas, skripsi ini berbeda dengan skripsi yang sudah ada.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mekanisme jual beli dengan cara pre order di toko

online Tanjung Sport.
2. Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap jual beli dengan cara

pre order di toko online Tanjung Sport.

13

Anisa Trisna Putri Dewanti, “Analisis Hukum Islam Terhadap Transaksi Jual beli BBM dengan
Nota Print Berbeda (Study Kasus SPBU Pertamina di Surabaya Utara)” (Skripsi--UIN Sunan
Ampel, Surabaya, 2014), 72.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna, baik
dari segi teoritis maupun praktis. Dalam penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat antara lain:
1. Teoritis
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau
menambah wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan jual beli pre

order, sehingga dapat dijadikan informasi bagi pembaca dan sekaligus
dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
2. Praktis
Hasil studi ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi para
pembaca untuk dijadikan landasan kepada para pemikir hukum Islam
untuk dijadikan salah satu metode ijtihad dalam melakukan akad jual beli

pre order dan sosialisasi sekaligus mempertajam analisis teori dan praktik
terhadap jual beli pre order.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami skripsi ini, maka perlu
diberikan definisi yang jelas mengenai pokok kajian yang penulis bahas,
yaitu:
Hukum Islam

:

Peraturan atau ketentuan tentang bay’ salam
dan bay’ istisna>’ yang bersumber dari alquran,
hadis, pendapat para ulama dan Kompilasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Hukum Ekonomi Syariah.
Jual beli pre order

:

Sistem

jual

beli

yang

dimulai

dengan

pemesanan oleh buyer dan diakhiri dengan
pengiriman barang oleh seller.
Toko online

:

Toko

yang

menawarkan

produk

melalui

fasilistas jaringan internet.

H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field

research) yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok,
lembaga, dan masyarakat.14 Selain itu jenis penelitian dalam skripsi ini
juga menggunakan penelitian pustaka (library research) yang merupakan
sumber literatur yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini.
2. Data yang Dikumpulkan
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah dikemukakan di
atas, maka data yang dikumpulkan antara lain:
a.

Data mengenai jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung
Sport.

b.

Hukum Islam yang berkaitan dengan jual beli dengan cara pre order.

14

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian sosial ,(Jakarta:Bumi
Aksara, 2004), 5.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

3. Sumber Data
Sumber data yang penyusun gunakan untuk dijadikan pedoman
dalam literatur ini agar bisa mendapatkan data yang akurat terkait jual
beli dengan cara pre order di toko online Tanjung Sport, meliputi sumber
primer dan sumber sekunder, yaitu:
a.

Sumber primer
1) Musyafa Tanjung selaku pemilik toko online Tanjung Sport.

b.

Sumber sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang memberi penjelasan
terhadap sumber primer. Sumber tersebut sebagian besar merupakan
literatur yang terkait dengan konsep hukum islam dan sumber ini
bersumber dari buku-buku dan catatan atau dokumen tentang apa saja
yang berhubungan dengan jual beli dengan cara pre order di toko

online Tanjung Sport.
a) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
b) Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah.
c) Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalah.
d) Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer,

(Hukum Perjanjian Ekonomi, Bisnis dan Sosial).
e) Dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang secara lengkap, maka diperlukan
adanya teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan.15
Adapun untuk memperoleh data yang benar dan tepat di tempat
penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data (field

research) sebagai berikut:
a.

Teknik Interview (Wawancara)
Metode interview atau wawancara adalah suatu percakapan
yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan
secara fisik.16

b.

Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara terjun langsung dan mengamati (melihat, mendengar,
dan merasakan secara langsung).17 Teknik ini digunakan untuk
mengamati praktik jual beli dengan cara pre order di toko online
Tanjung Sport.

c.

Dokumentasi
Untuk melengkapi data penelitian ini, peneliti akan melakukan
pengumpulan data dengan metode dokumenter, yakni teknik mencari
data berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

15

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 211.
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 235.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cetakan ke-12, (Bandung:
Alfabeta, 2012), 145.
16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

notulen rapat, agenda dan sebagainya.18 Dalam studi ini penyusun
mencari dan mempelajari beberapa dokumentasi yang berkaitan
dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau
rumus-rumus tertentu.19 Tahapan penelitian ini mencakup kegiatan

organizing, editing dan analizing.
a.

Organizing
Organizing adalah langkah menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dalam kerangka paparan yang telah direncanakan
sebelumnya untuk memperoleh bukti-bukti dan gambaran secara
jelas tentang jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung
Sport.

b.

Editing`
Editing adalah pengecekan atau pengkoreksian data yang
dikumpulkan.20 Adapun tekhnik pengolahan data editing dalam
penelitian ini yaitu memeriksa kembali secara cermat dari segi
kelengkapan, keterbatasan, kejelasan makna, kesesuaian satu sama
lain, relevansi dan keseragaman data jual beli dengan cara pre order
di toko online Tanjung Sport.

18

Suharsimi Arikunto, Metode Research II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), 236.
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), 89.
20
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum ... , 253.

19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

c.

Analizing
Analizing adalah lanjutan terhadap klasifikasi data, sehingga
diperoleh kesimpulan mengenai jual beli dengan cara pre order di
toko online Tanjung Sport.

6. Teknik Analisis Data
Analisis data, yaitu proses penyederhanaan data ke bentuk yang
lebih mudah dibaca dan interpretasikan.21 Penyusun melakukan analisis
data pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dan dalam periode tertentu

analisis data tersebut

menggunakan metode kualitatif, yakni mencari nilai-nilai dari suatu
variable yang tidak dapat diutarakan dalam bentuk angka-angka, tetapi
dalam bentuk kategori-kategori.22
Dalam hal ini setelah penulis mengumpulkan data secara sistematis
dan factual, kemudian penulis menganalisisnya dengan menggunakan
metode diskriptif analisis yaitu mengumpulkan data tentang jual beli
dengan cara pre order di toko online Tanjung Sport yang disertai analisis
untuk diambil kesimpulan. Penulis mengguanakan metode ini karena
ingin memaparkan, menjelaskan dan menguraikan data yang terkumpul
kemudian disusun dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pola pikir deduktif.
Deduktif merupakan pola berfikir dengan menggunakan analisa yang

21

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode penelitian Survai (Jakarta: LP3ES, 1989), 263.
Koenjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, cet ke 9 (Jakarta: Gramedia, 1989),
254.
22

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

berpijak dari pengertian-pengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum,
kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan masalah khusus,
sehingga ditemukan pemahaman tentang jual beli dengan cara pre order di
toko online Tanjung Sport, yang disampaikan oleh penulis apakah
pelaksanaan telah sesuai dengan Syariat Islam.
I.

Sistematika Pembahasan
Agar dalam penyusunan skripsi dapat terarah dan sesuai dengan apa
yang direncanakan atau diharapkan oleh peneliti, maka disusunlah
sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang mengantarkan seluruh
pembahasan selanjutnya. Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi
dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian,
kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab kedua, bay’ salam dan bay’ istis{na>’, bab ini merupakan landasan
teori penelitian yang membahas tentang definisi bay’ salam, dasar hukum

bay’ salam, syarat dan rukun bay’ salam, serta bay’ salam pada beberapa
jenis barang dan membahas tentang bay’ istis{na>’, pengertian bay’ istis}na>’,
dasar hukum bay’ istis}na>’, rukun dan syarat bay’ istis}na>’, sifat akad bay’

istis}na>’, dan pendapat ulama tentang bay’ istis}na>’.
Bab ketiga, merupakan pembahasan mengenai jual beli dengan cara pre

order di toko online Tanjung Sport. Dalam bab ini memuat tentang profil
toko online Tanjung Sport, cara pemesanan di toko online Tanjung Sport,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

faktor pendukung dan penghambat jual beli di toko online Tanjung Sport,
dan problematika dalam jual beli pre order.
Bab keempat, berisi tentang analisis hasil penelitian, bab ini memuat
analisis mekanisme jual beli dengan cara pre order di toko online Tanjung
Sport dan analisi hukum Islam terhadap jual beli dengan cara pre order di
toko online Tanjung Sport.
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang
merupakan bentuk sederhana dari uraian panjang pembahasan sebelumnya.
Serta

saran-saran yang merupakan bentuk rekomendasi penulis yang

berkaitan dengan hasil penelitian ini.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG BAY’ SALAM DAN BAY’ ISTIS}NA>’

A. Bay’ Salam
1. Pengertian bay’ salam
Secara terminologis, salam adalah menjual suatu barang yang
penyerahannya ditunda atau menjual suatu barang yang cirri-cirinya
disebutkan dengan jelas dengan pembayaran modal terlebih dahulu,
sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari.1
Menurut Sayyid Sabiq as-salam dinamakan juga as-salaf
(pendahuluan) yaitu penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu (yang
masih berada) dalam tanggungan dengan pembayaran segera atau
disegerakan. Sedangkan para fuqaha’ menyebutnya dengan al-Mahawij
(barang-barang mendesak) karena ia sejenis jual beli barang yang tidak
ada di tempat akad, dalam kondisi yang mendesak bagi dua pihak yang
melakukan akad.2
Jual beli pesanan dalam fiqih Islam disebut as-salam menurut
bahasa penduduk hijaz, sedangkan bahasa penduduk Iraq disebut as-salaf.
Kedua kata ini mempunyai makna yang sama, sebagaimana dua kata
tersebut digunakan oleh Nabi, sebagaimana diriwayatkan bahwa
Rasulullah ketika membicarakan akad bay’salam, beliau menggunakan
1

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), 143.
2
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz 12, diterjemahkan oleh Kamaluddin A. Marzuki (Bandung: AlMa’arif, 1998), 110.

18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

kata as-salaf disamping as-salam, sehingga dua kata tersebut merupakan
kata yang sinonim. Secara terminologi Ulama fiqh mendefinisikannya :

ِ ‫ب اَج ٍ بِع‬
ِ ِ ‫ف ِِ ال َد َم ِة أَي أَنَه ي َ َقد‬
‫س الْ َم ِاو َ يََأَخ ُر‬
ُ ‫اج ٍ أَْ بَْ ُ َشْ ٍئ َم ْو ُ ْو‬
ُ َُ ْ
َ َ ُ َْ
ُ ْ‫َم ْه َرأ‬
ِ ِ
ٍ ‫َج‬
َ ْ ‫الْ ُم ْم ُن‬
“Menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual suatu
barang yang ciri-cirinya jelas dengan pembayaran modal di awal,
sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari”.3
Sedangkan Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikannya
sebagai berikut:

ٍ ‫ع ْق ٌد علَ مو و‬
ٍ ‫ف بِ ِذ َم ٍة َم ْقبُ ْو‬
ِ ِ‫ض َِِ ْجل‬
‫س َع ْق ٍد‬
ُْ َْ َ َ
“Akad yang disepakati dengan menentukan ciri-ciri tertentu dengan
membayar harganya terlebih dulu, sedangkan barangnya diserahkan
(kepada pembeli) kemudian hari”.4
Akad salam menurut Peraturan Bank Indonesia adalah jual beli
barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan
pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.5 Sedangkan menurut
Fatwa Dewan Syariah Nasional akad salam sebagai akad jual beli barang

3

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), 147.
Ibid.
5
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor: 7/46/PBI/2005
4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan
syarat dan kriteria yang jelas.6
Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 20 disebutkan
bahwa salam adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli
yang pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang.7
2. Dasar hukum bay’ salam
a. Dasar hukum alquran
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 282:
           

 …..   

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar .....”8
Dalam

kaitan

ayat

tersebut,

Ibnu

Abbas

menjelaskan

keterkaitan ayat tersebut dengan transaksi bay’ salam. Hal ini
tampak jelas dari ungkapan beliau, “Saya bersaksi bahwa salaf

(salam) yang dijamin untuk jangka waktu tertentu telah dihalalkan
oleh Allah pada kitab-Nya dan diizinkan-Nya”. Ia lalu membaca ayat
tersebut diatas.9

6

Fatwa DSN No. 05/DSN-MUI/VI/2000
PPHIM, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 14.
8
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Widya Cahya, 2011), 48.
9
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001),
108.
7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

b. Dasar hukum hadis

َِِ‫َحدَثَنَا أَبُو نُ َعْ ٍ َحدَثَنَا ُس ْفَا ُ َع ْن ابْ ِن أَِِ ََِ ٍح َع ْن َعْب ِد اللَ ِه بْ ِن َ ِ ٍر َع ْن أ‬
ٍ َ‫الْ ِمْن َ ِاو َع ْن ابْ ِن َعب‬
َ‫اس َر ِض َي اللَهُ َعْن ُ َما َ َاو َ ِد َم النَِِ َ لَ اللَهُ َعلَْ ِه َ َسلَ َ الْ َم ِدينَة‬
ِ ْ ََ‫ُ يُسلِ ُفو َ ِِ الِما ِر ال َسن‬
ََ ِ‫َسلِ ُفوا ِِ ال َِما ِر ِِ َ ْ ٍ َم ْعلُ ٍوم إ‬
َ َََ ‫ْ َال‬
ْ ‫ث َ َق َاو أ‬
َ
ْ ْ َ
ٍ ْ َ ِِ ‫َج ٍ َم ْعلُ ٍوم َ َ َاو َعْب ُد اللَ ِه بْ ُن الْ َولِ ِد َحدَثَنَا ُس ْفَا ُ َحدَثَنَا ابْ ُن أَِِ ََِ ٍح َ َ َاو‬
َ‫أ‬
‫َم ْعلُ ٍوم َ َ ْ ٍ َم ْعلُ ٍوم‬
“Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abi Najih dari
'Abdullah bin Katsir dari Abu Al Minhal dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma berkata: Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tiba di Madinah orang-orang mempraktekkan
jual beli buah-buahan dengan sistim salaf, yaitu membayar
dimuka dan diterima barangnya setelah kurun waktu dua atau
tiga tahun. Maka Beliau bersabda: "Lakukanlah jual beli salaf
pada buah-buahan dengan takaran sampai waktu yang diketahui
(pasti). "Dan berkata 'Abdullah bin Al Walid telah
menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi Najih dan berkata: "dengan takaran dan
timbangan yang diketahui (pasti)"”.10

Berdasarkan hadis di atas, jual beli salam hukumnya boleh,
selama ada kejelasan ukuran, timbangan dan waktunya ditentukan.
Dasar hukum jual beli ini telah sesuai dengan tuntunan syariat dan
kaidah-kaidahnya. Bahkan dalam praktiknya, jual beli salam juga
tidak menyalahi qiya>s yang membolehkan penagguhan penyerahan
barang

seperti

halnya

dibolehkannya

penangguhan

dalam

pembayaran.11

10
11

Aplikasi Hadis: Lidwah Pustaka, dalam kitab Shohih Bukhori nomer 2094.
Burhanuddin S., Hukum Kontrak Syariah (Yogyakarta: BPFE, 2009) 213.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

c. Landasan ijmak
Sedangkan ijmak sebagaimana diutarakan oleh Ibnu Mundzir,
“Para ulama yang kami ketahui berijmak bahwa akad salam adalah
boleh, karena masyarakat memerlukannya. Para pemilik tanaman,
buah-buahan dan barang dagangan membutuhkan nafkah untuk
keperluan mereka atau untuk tanamannya dan sejenisnya, sehingga
akad salam ini dibolehkan bagi mereka guna memenuhi kebutuhan
tersebut”.12
3. Rukun dan syarat bay’ salam
Dalam praktik bay’ salam harus memenuhi rukun dan syarat.
Adapun rukun bay’ salam adalah sebagai berikut:
a. Muslam (pembeli atau pemesan)
b. Muslam ilaih (penjual atau penerima pesanan)
c. Muslam fi>h (barang yang dipesan atau yang akan diserahkan)
d. Ra’s al-ma>l (harga pesanan atau modal yang dibayarkan)
e. S{i>ghat (ijab dan kabul atau ucapan serah terima).13
Sedangkan syarat bay’ salam adalah sebagai berikut:
a. Syarat orang yang berakad (muslam dan muslam ilaih)
Ulama Malikiyah dan Hanafiyah mensyaratkan orang yang
berakad harus berakal, yakni mummayiz, anak yang agak besar yang
pembicaraan dan jawaban yang dilontarkannya dapat dipahami, serta
minimal berumur tujuh tahun. Oleh karena itu, anak kecil, orang gila
12
13

Wahbah az-Zuh{ayli>, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Jilid V, (Jakarta: Gema Insani, 2011), 240.
Dumairi Nor, Ekonomi Versi Salaf, Cet. II, (Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2008), 48.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

dan orang bodoh tidak boleh menjual harta yang sekalipun
miliknya.14
Adapun Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mensyaratkan orang
yang berakad harus baligh (terkena perintah syarak), berakal, telah
mampu memelihara agama dan hartanya. Dengan demikian, ulama
Hanabilah membolehkan seorang anak kecil membeli barang yang
sederhana atas seizin walinya.15
b. Syarat barang pesanan (muslam fi>h)
Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 101
disebutkan syarat barang pesanan (muslam fi>h) yaitu:
1) Kuantitas dan kualitas barang sudah jelas
2) Kuantitas barang dapat diukur dengan takaran atau timbangan
dan atau meteran
3) Spesifikasi barang yang dipesan harus diketahui secara sempurna
oleh para pihak.16
c. Syarat modal (ra’s ma>l)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam modal bay’ salam
adalah sebagai berikut:

14

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 74.
Rahmat Syafi’i, Fiqih Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 54.
16
PPHIM, Kompilasi Hukum Ekonomi…, 37.
15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

1) Modal harus diketahui
Barang yang akan disuplai harus diketahui jenis, kuantitas,
dan jumlahnya. Hukum awal mengenai pembayaran adalah bahwa
ia harus dalam bentuk uang tunai.17
2) Penerimaan pembayaran salam
Kebanyakan ulama mengharuskan pembayaran salam di
tempat kontrak. Hal tersebut dimaksudkan agar pembayaran yang
dilakukan oleh al-muslam (pembeli) tidak dijadikan sebagai utang
penjual. Lebih khusus lagi pembayaran salam tidak bisa dalam
bentuk pembebasan utang yang harus dibayar dari muslam ilaih
(penjual). Hal ini adalah untuk mencegah praktik riba melalui
mekanisme salam.18
d. Syarat s{i>ghat (ijab dan kabul)
Dalam madzhab Hanafi, Maliki dan Hambali yang dimaksudkan
dengan ijab di sini adalah menggunakan lafal salam (memesan), salaf
(memesan).19
4. Bay’ salam pada beberapa jenis barang
Para ulama berbeda pendapat mengenai bay’ salam pada beberapa
jenis barang, diantaranya:

17

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari…, 109.
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012),
127.
19
Wahbah az-Zuh{ayli>, Fiqih Islam wa…, 240.
18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

a. Bay’ salam pada hewan
Menurut Hanafiyah, salam pada hewan tidak diperbolehkan
karena setiap hewan berbeda antara satu dengan yang lainnya, begitu
juga menurut Sayyidina Umar, Ibnu Mas’ud, Hudzailah, Sa’id bin
jabair, Asy-Sya’bi, dan Ats-Tsauri. Sedangkan menurut Malikiyah,
Syafiiyah, dan pendapat yang masyhur dari Hanabilah, salam pada
hewan diperbolehkan dengan menganalogikannya (qiya>s) pada qardh
(hutang). Pendapat ini juga dikemukakan oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu
Umar Sa’id bin Al-Mussayyab, Hasan, Sya’bi, Mujahid, Az-Zuhri,
dan Abu Tsaur.20
b. Bay’ salam pada daging dan tulang
Menurut Imam Abu Hanifah, salam pada daging dan tulang
hukumnya tidak diperbolehkan karena menganduk ketidak jelasan
yang dapat menimbulkan perselisihan dilihat dari dua aspek: 1) aspek
gemuk atau kurusnya hewan, 2) aspek sedikit banyaknya tulang
hewan.
Akan tetapi menurut Muhammad dan Abu Yusuf, Malikiyah,
Syafi‟iyah, Hanabilah, salam pada daging hukumnya sah, dengan
syarat ditentukan sifatnya, misal jenis dagingnya, sapi, kerbau, atau
kambing, dan macamnya, usia serta ukurannya (beratnya).21

20
21

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta:Amzah, 2010), 249.
Wahbah az-Zuh{ayli>, Fiqih Islam wa…, 254.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

c. Bay’ salam pada pakaian
Pakaian merupakan benda yang dapat dihitung, dan berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, menurut
Hanafiyah yang menggunakan qiya>s, salam tidak berlaku untuk
pakaian. Namun apabila menggunakan ihtihsan, maka diperbolehkan
karena ada persamaan dengan mal misli> dalam jenis, macam, sifat,
bahan serta ukurannya. Disamping itu, transaksi tersebut sangat
dibutuhkan oleh manusia. Adapun Malikiyah, Syafi‟iyah, dan
Hanabilah membolehkan salam pada pakaian. Bahkan menurut Ibnu
Mundzir, ulama telah ijmak mengenai hal itu.22
d. Bay’ salam pada roti
Menurut Hanafiyah dan Syafi‟iyah, salam pada roti dengan cara
hitungan hukumnya tidak sah karena ada perbedaan yang mencolok
antara satu roti dengan roti lainnya dalam besar dan kecilnya. Abu
Yusuf membolehkannya apabila macam, timbangan, dan masa atau
temponya ditentukan. Akan tetapi menurut Malikiyah dan Hanabilah,

salam pada roti hukumnya sah apabila memungkinkan untuk
ditentukan sifatnya.23

22
23

Ibid., 255.
Ibid., 256.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

B. Bay’ Istis{na>’
1. Pengertia bay’ istis{na>’
Dalam Ensiklopedi Islam, secara etimologi pengertian istis{na>’
yaitu: minta dibuatkan/ditempah. Sedangkan pengertian istis{na>’ secara
terminologi adalah: Akad yang mengandung tuntutan agar s{ani
(tukang/ahli) membuatkan suatu pesanan dengan ciri khusus dan harga
tertentu.24

Istis{na>’ merupakan salah satu bentuk akad ghairu musamma yang
mirip dengan salam. Hal ini dikarenakan keduanya sama-sama jual beli
pesanan dimana penyerahan barangnya ditangguhkan dan diserahkan
kemudian. Secara bahasa Istis{na>’ berarti minta dibuatkan. Secara istilah,

Istis{na>’ bisa diartikan akad bersama produsen untuk suatu pekerjaan
tertentu dalam tanggungan, atau jual beli suatu barang yang akan dibuat
oleh pembuat (s{ani’) yang juga menyediakan bahan bakunya, sedangkan
jika bahan bakunya dari pemesan hanya menyewa jasa produsen untuk
membuat barang saja.25
Dalam buku Pengantar Fiqh Muamalah disebutkan, bay’ istis{na>’
adalah jual beli antara pemesan (mustas{ni’) dengan penerima pesanan

(s{ani’) atas sebuah barang dengan spesifikasi tertentu (mas{nu’),
contohnya untuk barang-barang industri maupun properti. Spesifikasi
dan harga barang haruslah sudah disepakati di awal akad, sedangkan
pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan. Apakah pembayaran
24
25

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), 178.
Wahbah az-Zuh{ayli>, Fiqih Islam wa…, 273.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

dilakukan di muka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu
waktu pada masa yang akan datang.26
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 20 menjelaskan bahwa

istis{na>’ adalah jual beli barang atau jasa dalam bentuk pemesanan dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pihak pemesan
dengan pihak penjual.27

Bay’ istis{na>’ merupakan salah satu bentuk dari jual beli salam,
hanya saja obyek yang diperjanjikan berupa manufacture order atau
kontrak produksi. Bay’ istis{na>’ didefinisikan dengan kontrak penjualan
antara pembeli dengan pembuat barang dengan spesifikasi yang telah
disepakati kedua belah pihak yang bersepakat atas harga serta sistem
pembayaran, yaitu dilakukan di muka melalui cicilan, atau ditangguhkan
sampai waktu yang akan datang.28

Bay’ istis{na>’ termasuk dalam kategori natural certainly contracts,
yaitu

kontrak/akad

dalam

bisnis

yang

memberikan

kepastian

pembayaran, baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu (timing)nya.

Cash flownya bisa diprediksi dengan relatif pasti, karena sudah
disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi di awal akad.
Kontrak ini secara “sunnatullah” (by their nature) menawarkan return
yang tetap dan pasti. Jadi sifatnya fixed and predetermined. Obyek