MUSIK GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG : STUDI KESENIAN ISLAM.
MUSIK GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG
( Studi Kesenian Islam )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memanuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjanan dalam Program Strata Satu (S-1)
Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)
Oleh
Alif Rohmah Nur Habibah
NIM: A7.22.12.124
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang (Studi
Kesenian Islam)”. Adapun fokus penelitian yang dibahas dalam skripsi
adalah(1)Bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum
Jombang(2)Bagaimanakah pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang
(3)Makna apa yang terkandung dalam bait-bait syair musik gambus di PP. Darul
Ulum Jombang.
Penelitian ini menggunakan metode kebudayaan yakni pertama
pengumpulan data, wawancara, observasi, dokumentasi, mengolah data, analisis
data yang terakhir adalah interpretasi. Pendekatan antropologi digunakan untuk
menjelaskan bagaimana kesenian Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang.
sedangkan pendekatan sejarah untuk mengetahui perkembangan musik gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. Teori yang digunakan teori etnomusikologi untuk
menganalisa kekayaan musik itu sendiri serta fungsi dan makna bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Musik gambus pertama kali
muncul di PP. Darul Ulum Jombang pada tahun 2007 yang dipelopori oleh unit
sekolah MA Unggulan STEP IBD atas usulan dari almarhum Ustad Syaifullah
Ma’sum, kemudian direalisasikan oleh Ustad Suheri Zuhri menjadi ekstra
kurikuler gambus. Hingga kini musik gambus tetap bertahan di era modern ini. (2)
pertunjukkan musik gambus dilaksanakan pada acara seperti acara pernikahan,
acara sunatan, dan hari-hari besar Islam. Durasi dalam penampilan sekitar 3-4
jam, lagu yg dipergunakan lagu berbahasa Arab, Indonesia, Melayu dan lain-lain.
Ada banyak alat musik yang dipergunakan seperti gitar gambus, gitar bass, biola,
keyboard, tam-tam, dumbuk, simbal, tamborin, marawis, sruling. Dan kostum
yang dipergunakan yaitu baju gamis, safari dan jas. (3) Makna dari syair yang ada
dalam musik gambus seperti ya Badrotim, magadir, ya Rsulallah, sukaro dan lainlain, berisikan tentang memuji sifat-sifat Allah SWT, menceritakan tentang
kehidupan nabi Muhammad, sifat-sifat nabi. Dari situ mendorong seseorang untuk
meneladani Rosul, menghindarkan dari hal-hal yang menuju kemaksiatan menuju
jalan yang benar, sehingga seseorang akan semakin memperkuat keimanannya
serta dapat memebrikan suri tauladan untuk kehidupannya.
ix
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ABSTRACT
This thesis entitled “ Musik Gambus Di PP. Darul Ulum Jombang (Studi
Kesenian Islam). The focuses of this study are (1) How is the history and
development of gambus music at PP. darul ulum Jombang (2) How is the
performance of gambus music PP. Darul Ulum Jombang (3) What is the meaning
of poem coumplets which eontained in the gambus music gambus at PP. Darul
Ulum Jombang.
This research use cultural method, including is collecting data, interview,
observation, documentation, processing data, analysis data, and interpretation.
Anthropological approaching is used to describe of Gambus's Music artistry at PP.
Darul Ulum Jombang. meanwhile history approaching is used identity the
development to gambus's music developing at PP. Darul Ulum Jombang. Theory
that utilized by etnomusikologi's theory is also applied as the theory to analyse the
various kind of music. The function and the meaning for society.
As the result of this study the finding show that (1 ) first time gambus
Music emerges at PP. Darul Ulum Jombang 2007 is pioneered by MA Unggulan
STEP-2 IBD Superiors on idea of Alm. Mr Syaifullah , and then it is realized by
Suheri Zuhri be extra curriculum. Now music gambus makes a abode to withstand
at this modern era. (2 ) The gambus's musics is performance showed some evenst
as like as event of nuptials, event, and Islam great days. The duration for each
performance as 3-4 hours, inclusing arabic, Indonesia, Malay song. There are
many music instrument that is used for intronce gambus's guitar, bass guitar,
violin, keyboard, tam tam, dumbuk, simbal, tambourine, marawis, sruling. For the
costume that is used during the cloth gamis, safari and overclothes. (3 ) Meanings
of aught poem in gambus's music as Badrotim's yes, magadir, Rsulallah's yes,
sukaro etc. Comprising about praise Allah character, tell about Mohammed life,
prophet characters. It is purposed to encourage thr hisbrilliant Rosul, therefore the
immorality making for road which is right, way someone will progressively
strengthen creed and gets a good model for its life.
x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………….…. . ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………….. iii
PERSETUJUAN PENGUJI……………………………………...……………. .iv
PEDOMAN TRANSLITERASI……………………………….……………….. v
MOTTO ………………………………………………………………................vii
ABSTRAK ………………………………………………………………… ..... viii
KATA PENGANTAR……………………………………..……………………. . x
DAFTAR ISI…………………………………………………………….…….. xiii
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….…. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….... ...... 5
D. Kegunaan Penelitian.…………………………………………… .... 5
E. Pendekatan dan Kerangka Teori……………………………...…... 6
F. Penelitian Terdahulu………………………………………………. 7
G. Metode Penelitian………………………………………………… . 9
H. Sistematika Pembahasan…………………………………….. ...... 17
BAB II
: LETAK GEOGRAFIS DAN SEJARAH PERKEMBANGAN
MUSIK GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Letak Geografis .............................................................................. 19
xiv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Sejarah Musik Gambus .................................................................. 21
1. Sejarah Munculnya Musik Gambus di Indonesia....................... 21
2. Sejarah Munculnya Musik Gambus di PP. Darul Ulum
Jombang ...................................................................................... 26
C. Perkembangan Musik Gambus Tahun 2010 – 2015 ...................... 31
1. Perkembangan ............................................................................ 31
a. Personil .................................................................................. 31
b. Instrumen ............................................................................... 34
1). Macama-macam Instrumen ............................................. 34
2). Aliran Maqam dalam Gambus ......................................... 35
2. Perkembangan Ekspansi ............................................................. 36
a. Ekspansi Pertunjukkan Gambus di Jombang ......................... 37
b. Ekspansi Pertunjukkan Gambus ke Luar Kota ..................... 38
BAB III : PERTUNJUKKAN MUSIK GAMBUS GRUP MAULANADA
PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Durasi ............................................................................................ 39
B. Lagu ............................................................................................... 40
C. Alat Musik ...................................................................................... 47
D. Kostum ........................................................................................... 51
BAB IV : PESAN YANG TEKANDUNG DALAM BAIT-BAIT SYAIR
MUSIK GAMBUS
A. Syair tentang Mahabbah ................................................................. 53
B. Syair tentang Do’a .......................................................................... 59
xv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C. Syair tentang Kehidupan ................................................................ 63
BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78
LAMPIRAN
xvi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesenian merupakan segala hasil daya cipta atau buah pikiran manusia
yang bersifat indah. Jadi, apa saja yang merupakan hasil ungkapan pemikiran
dan daya cipta itu asalkan ia yang berbentuk, memiliki sifat keindahan disebut
seni. Pendapat-pendapat lain yang memberi batasan tentang arti kesenian itu
adalah :
1. Kesenian adalah hasil atau barang sesuatu yang diciptakan manusia
sehingga merupakan keindahan dan untuk mewujudkan rasa keindahan.
2. Kesenian adalah rasa halus atau suci yang dipergunakan untuk
mencurahkan gambaran batin kepada pemujaan, kecintaan, ketenangan,
hormat, memberi, dan menerima sesuatu.
3. Kesenian atau keindahan adalah kesatuan dari ide dan gambaran dalam
pikiran, peleburan lengkap dari ide dengan gambaran dalam pemikiran,
peleburan lengkap dari ide dengan gambaran dalam pikiran.
Dari beberapa pengertian kesenian diatas dapat kita tarik suatu
kesimpulan bahwa kesenian itu adalah ungkapan rasa halus dan suci yang
dimanifestasikan melewati ciptaan buah pikiran manusia yang hasilnya
mengandung unsur keindahan.1
1
Oloan Situmorang, Seni Rupa Pertumbuhan dan Perkembangannya (Bandung : Angkasa, 1998),
8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
Dalam Islam juga dianjurkan untuk mencintai keindahan. Sebagaimana
tertera dalam sebuah hadist , “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Indah dan
menyukai keindahan. (HR. Muslim).
Dari uraian pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kesenian
Islam adalah karya insani yang mengandung dan mengungkapkan keindahan
yang pada satu segi. Pertama, mengekspresikan ruh dan budaya, rasa, karsa
instituisi dan imajinasi sang seniman. Kedua, mereflesikan pandangan dunia
dan hidup penciptaannya. 2
Proses penciptaan seni Islam itu sendiri adalah bagian dari proses dari
pengabdian atau ibadah kepada Allah sebagai sang pencipta. Oleh karena itu
setiap penciptaan seni Islam pada dasarnya mengandung unsur-unsur
pengagungan (takbir), pemujian (tahmid), dan penyucian (tasbih) kepada Allah
SWT dan penghormatan (shalawat) untuk Muhammad SAW serta penyebaran
perdamaian (salam) bagi seluruh makhluknya, dengan kata lain proses
penciptaan seni Islam harus mengandung proses Tazkiyah (pembersihan
spiritual) yang merupakan esensi ibadah. 3
Seni Islam juga dapat digunakan sebagai sarana dakwah apabila kesenian
tersebut memasukkan nilai-nilai Islam melalui syair ( teks lagu, intonasi, not),
penampilan (suara, dan tari). Kesemuanya dapat memainkan peran penting seni
sebagai hiburan sekaligus sebagai media dakwah. Seperti halnya yang
dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam dakwahnya yang mengunakan kesenian
sebagai sarana.
2
3
Yustion, Islam dan Kebudayaan Indonesia (Jakarta : Yayasan Festifat Istiqlal, 1993), 34.
Armahedi Mahzar, Islam masa Depan (Bandung : Penerbit Pustaka, 1993), 17.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Seni musik adalah salah satu sarana yang bias dikembangkan untuk
mensyiarkan agama Islam, seperti gambus, al banjari, qosidah, marawis, dan
nasyid . Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian,4 walaupun musik adalah sejenis
fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya
adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik
adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa
alat musik.
Begitu halnya Islam mengandung musik memiliki peranan yang sangat
penting dalam spiritual, tidak hanya di dalam musik itu sendiri, melainkan
hubungannya dengan syair sebagaiman telah diperhatikan oleh Jalal Al-Din
Rumi, al qur’an sekalipun dalam prosaditradisionalnya merupakan musik dan
syair, secara tradisional ia tidak diklasifikasikan keduanya. Karena ia
merupakan firman Tuhan, maka termasuk dalam katagori di atas katagori
manusia.5
Dari berbagai jenis seni musik yang bernuansakan Islam, di sini saya
mengambil tema tentang musik gambus. Gambus adalah kecapi, yang paling
umum ditemukan dalam berbagai gaya dalam musik rakyat Melayu serta musik
sinkretik seperti ghazal. Gambus juga digunakan untuk mengiringi lagu dan
tari (Zapin). Berasal dari Timur Tengah, versi melayu menggunakan string 9-
4
5
Abdul Muhaya, Bersufi Melayu Musik (Yogyakarta : Gema Media, 2003), 13.
Seyyed Hossein Nasr, Spiritualis dan Seni Islam, terj. Sutedjo (Bandung: Mizan , 1994), 165.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
12 kawat yang dipetik. Secara umum ada dua jenis gambus yang digunakan,
Gambus Hadramaut dan Gambus Hijaz.6
Musik gambus atau zapin merupakan jenis musik dan tarian yang
awalnya dipertunjukkan oleh pemain musik dan sepasang penari secara
ekslusif hanya terbatas untuk laki-laki dan perempuan, diiringi dengan gambus
(u;d), 3 hingga 5 buah marawis (hand drum) yang dimainkan secara bersahutsahutan (santing) tamborin, dan dalam perkembangannya kadang ditambah
dengan instrument biola, harmonium atau akoreon. 7
Perkembangan musik gambus di daerah Jawa Timur tidak sebanyak
daerah Jawa Barat terutama Jakarta, di Jawa Timur ada beberapa daerah yang
perkembangan musik gambusnya bagus, diantaranya Jombang, Bangil, dan
Nganjuk. Di daerah Jombang khusunya di PP. Darul Ulum Peterongan
Jombang kesenian gambus sampai saat ini masih tetap eksis, karena banyaknya
para seniman musik yang menegembangkan musik gambus di era modern ini.
Kesenian musik gambus di PP.Darul Ulum bermula sekitar tahun 2006.
Ide ini berasal dari inisiatif guru kesenian di MA Unggulan STEP-2 IBD Darul
Ulum. Kemudian ide ini direalisasikan oleh ustad Suhaeri dengan diadakannya
ekstra kurikuler gambus. Kebanyakan pondok pesantren yang berada di sekitar
Jombang memiliki rutinitas kesenian Islam berupa Seni Hadrah al Banjari,
namun di PP. Darul Ulum ini yang dikembangkan kesenian Islamnya berupa
musik gambus dan di era yang modern ini musik Islam seperti gambus masih
dapat berkembang pesat.
6
Eli
Yanti,
“Alat
Musik
Tradisional
Indonesia”,
dalam
http://alatmusiktradisionalindonesiaa.blogspot.co.id/2013/10/gambus-1.html (9 September 2015).
7
Musmal, Gambus citra Budaya Melayu (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 9.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengaan judul “Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang ( studi
kesenian Islam).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum
Jombang ?
2. Bagaimanakah pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang ?
3. Makna apakah yang terkandung dalam bait-bait syair musik gambus di PP.
Darul Ulum Jombang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di
PP. Darul Ulum Jombang
2. Untuk mengetahui pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang
3. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam musik gambus.
D. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan mampu untuk memberikan pengetahuan
dari informasi tentang
1. Manfaat Teoritis
a. Menjadi bahan untuk memperluas wawasan dan pendalaman kajian
tentang sejarah Kebudayaan Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
b. Dapat memperkaya kajian-kajian tentang kebudayaan, khususnya tentang
kesenian Islam di Indonesia.
2. Manfaat praktis
a. Dapat digunakan sebagai bahan evalusai dalam proses peningkatkan
pengetahuan dan mampu menjadi acuan bagi mahasiswa khususnya
Sejarah dan Kebudayaan Islam dalam memahami Sejarah di Indonesaia .
bisa mengembangkan khazanah keilmuan dibidang sejarah.
b. Dapat digunakan sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian
sejenis secara mendalam dan dalam lingkup yang lebih luas pada suatu
saat mendatang.
E. Pendekatan Dan Kerangka Teori
Dalam penelitian musik gambus ini, penulis atau peneliti menggunakan
dua pendekatan yaitu dan pendekatan sejarah dan pendekatan antropologi,
dimana pendekatan antropologi ini menggunakan teori etnomusikologi,
sedangkan pendekatan sejarah ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum Jombang.
Mengenai kajian musik gambus ini, teori etnomusikologi adalah sebagai
landasan teoritis.
Jaap kunts mengartikan etnomusikolgi adalah studi musik tradisonal dan
instrument musik dari seluruh lapisan kebudayaan umat manusia dari orang-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
orang primitive hingga bangsa-bangsa beradab, begitu pula Charles Seeger
berpendapat etnomusikologi adalah studi tentang musik-musik non-Eropa.8
Dalam etnomusikologi, etnografi musik yang didasarkan atas peristiwaperistiwa musikal. Sehubungan dengan itu kajian difokuskan pada produk
musik yang meliputi tidak saja musik gambus melainkan pada komunitas
pendukungnya. Dengan demikian disamping analisis musikologis, analisis
kolektif terhadap data non musikal juga dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, analisis musikologis dilakukan terhadap transkipsi
dari rekaman data-data lapangan. Beberapa lagu yang dilantunkan grup-grup
musik gambus, wawancara dengan penggerak kegiatan dan beberapa pencinta
aktifitas ini, serta menelusuri bagaimana jenis kesenian ini bisa terbentuk.
Analisis terakhir inilah yang disebut sebagai analisis antropologi. 9
F. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, ada beberapa buku yang merupakan pembahasan
dari topik yang akan diteliti. Karya-karya ini merupakan sebuah karya
pendahulu yang bias dijadikan bahan pembandingan maupun refrensi dalam
penelitian ini. Hadrah Al banjari : studi kesenian Islam di Bangil. Skripsi yang
ditulis pada tahun 2014 di Fak. Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel
Surabaya, ini menjadi salah satu bagian penelitian tentang kesenian Islam.
Namun dalam bidang hadrah Al banjari di dalamnya menjelaskan apa itu
8
Sayuti
Yuti,
“Pengertian
Etnomusikologi
Menurut
Para
Ahli”
,
http://sayuti1234.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-etnomusikologi-menurut-para.html
(20
September 2015).
9
I Made Bandem, Enomusikologi Penyelamat Musik Dunia, dalam Seloding : Jurnal
Etnomusikologi Indonesia ( Yogyakarta : Masyarakat Etnomusikologi Indonesia. Vol 1 tahun 1.
2001), 1-2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
hadrah Al banjari dan dijelaskan tentang apa yang menjadikan ciri khusus dari
jenis kesenian sholawat yang lainnya serta menjelaskan asal mula nama
Hadrah Al Banjari yang sebenarnya dan cara penyebarannya.
Manajemen Pengembangan Pembelajaran Ekstrakulikuler Keagamaan
Berbasis Kecakapan Hidup (life Skils) Di Madrasah Aliyah Unggulan Darul
Ulum Peterongan Jombang. Skripsi yang ditulis pada tahun 2015 di Fak.
Agama Islam Universitas Pesantren Darul Ulum Jombang, ini salah satu
penelitian yang berada di MAU Darul Ulum Jombang, dengan menjelaskan
tentang manajemen, pengembangan pembelajaran ekstra kurikuler dengan
berbasis kecakapan hidup (life Skils).
Jurnal yang ditulis oleh Hendra Tri Cahyono yang berjudul Makna dan
bentuk lagu selamat datang pada musik gambus misri di desa plandi
kabupaten Jombang. Di dalamnya menjelaskan tentang makna dan bentuk lagu
“Selamat Datang “ pada gambus misri di Kabupaten Jombang,
Karya-karya di atas tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dikaji
oleh peneliti dalam hal fokus dan pembahasannya. Penelitian ini berusaha
mencari titik lain perkembangan kesenian Islam di Jombang. penelitian ini
menitikberatkan tentang perkembangan seni musik gambus di Jombang
terutama di PP. Daru Ulum Jombang serta mengetahi makna dari musik
gambus.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
G. Metode Penelitian
Karya ilmiah pada umumnya merupakan hasil penelitian secara ilmiah
yang bertujuan
untuk menemukan,
menggambarkan
dan
menyajikan
kebenaranya.10
Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian kebudayaan adalah
metode Etnografi, dikarenakan penelitian secara langsung ikut menjadi bagian
dalam pelaksanaan budaya untuk mengumpulkan data untuk mengetahui
budaya atau tradisi yang ada pada masa kini.
Dalam mempraktekkan metode penelitian etnografi peneliti akan
melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti, yang sebelumnya sudah
diketahui wujud dari objek tersebut. Kemudian akan dilakukan pengumpulan
data dan wawancara, pengumpulan data yang diperlukan untuk memperoleh
data yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan mampu mewakili
populasi yang diteliti.
Penggunaan metode ini menggunakan tiga pertimbangan yaitu, yang
pertama pertimbangan teoritis, disini peneliti menggunakan teori simbol.
Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang suatu hal, sebuah simbol ada
untuk sesuatu. Kemudian simbol merupakan inti dari kehidupan manusia dan
proses sismbolisasi penting juga untuk manusia seperti halnya makan dan tidur.
Teori simbol ini dapat diterapkan pada makna dari teks lagu. Bila ditelusuri
dapat memberikan sebuah simbol dimana dalam kalimat yang berbahasa arab
menunjukkan tentang Islam.
10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas UGM, 1979), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
Kedua, pertimbangan praktis bahwa pendekatan kualitatif akan lebih
memudahkan
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
dimana
peneliti
berhubungan langung dengan masyarakat.
Ketiga, pendekatan kualitatif lebih menekankan pada usaha untuk
menjawab pertanyaan peneliti sebagai mana yang tertulis dalam rumusan
masalah, dengan cara berfikir formal dan argumentatif.
11
oleh karena itu
pendekatan kualitatif lebih cocok dengan rumusan masalah, dimana penelitian
tidak dalam mencari hipotesa akan tetapi dalam rangka mencari jawaban.
Untuk memilih dan menyusun alat pengumpulan data perlu ketetapan
penelitian ini. Dengan demikian memungkinkan dapat dicapainya pencerahan
masalah secara reliable yang pada akhirnya dapat dirumuskan dengan objektif.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian yaitu :
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. Peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan data,
yaitu mewawancarai informasi untuk merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pernyataan tertulis maupun lisan, selanjutnya
peneliti menggunakan teknik observasi. Peneliti juga menggunakan
dokumentasi, yaitu dokumen-dokumen yang menjadi sumber data sebagai
cacatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian. 12 penelitian secara
langsung
ikut
menjadi
bagian
dalam
pelaksanaan
budaya
untuk
11
Syaifudin Azwar, Metode penelitian ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 5.
Suharsimi Arikuno, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Edisi Revisi V (Jakarta :
Rineka Cipta, 2002), 102.
12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
mengumpulkan data untuk mengetahui budaya atau tradisi yang ada pada
masa kini.
Metode penelitian kebudayaan yang digunakan oleh penulis untuk
mendukung kegiatan penelitian ini, dilakukan pengumpulan data bersumber
dari:
a. Data Primer
Data primer adalah data empirik diperoleh secara langsung
informan kunci dengan menggunakan daftar petanyaan dan wawancara
langsung untuk mendapatkan data-data tentang Musik Gambus di PP.
Darul Ulum Jombang. Peneliti akan terjun secara langsung melakukan
wawancara. Sumber data primer terdiri dari subyek penelitian yang
terdiri dari beberapa informan mengenai Musik Gambus di PP. Darul
Ulum Jombang.
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari majalah, keterangan
keterangan atau publikasi lainnya.
13
Jadi data sekunder berasal dari
tangan kedua, ketiga, dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih
pihak yang yang bukan peneliti sendiri. Berkaitan dengan hal ini maka
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa literaturliteratur ilmiah dan pendapat para informan tentang pandangan para
aktivis musik gambus menegenai jenis kesenian ini, sejarah,
13
Marzuki, Metodologi Riset (Jogyakarta : PT Prasetia Widiya Pratama, 2002), 56.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
perkembangannya sekaligus makna apa yang terkandung dalam musik
gambus tersebut.
2. Metode pengumpulan Data
Metode merupakan suatu cara yang ditempuh peneliti dalam
menemukan permasalahan yang sejalan dengan fokus dan tujuan yang ingin
dicapai
14
Dalam penelitian ini yang dipakai adalah metode penelitaian
budaya dengan jenis penelitian kualitatif, menurut Bog dan Taylor metode
penelitian kualitatif yang prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.
Untuk dapat memperoleh data mengenai pola-pola yang sesuai dengan
suatu masalah, peneliti diperlukan informasi yang selengkap-lengkapnya
(sedalam-dalamnya) mengenai gejala yang ada di dalam kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan. Gejala itu dilihat sebagai satuan yang berdiri
sendiri tetapi saling berkaitan sebagai suatu kesatuan yang bulat dan
menyeluruh. 15
Berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu musik gambus
maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
14
Maryaeni, Metode penelitian Kebudayaan (Jakarta : PT. Bumi Angkasa, 2005), 88.
Dudung Abdulrahman, Pengantar Metode penelitian (Yogyakarta : Kurnia Alam Semesta,
2003), 50-51.
15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
a. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau tema yang diteliti.
16
Observasi yang dilakukan penulis di sini adalah observasi partisipatoris,
dimana penulis harus siap membaur dengan masyarakat. Interview
wawancara.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data yang
dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk struktural
Interview yang terstruktur merupakan bentuk interview yang sudah
diarahkan oleh sejumlah daftar pertanyaan secara ketat. Yaitu proses
tanya jawab dengan beberapa orang yang menegtahui tentang musik
gambus. Dapat menggunakan bentuk interview yang sudah diarakan oleh
sejumlah pertanyaan yang sudah terstruktur, tetapi tidak menutup
kemungkinan muncul ide secara spontan.17 Peneliti menggunakan
metode seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan melalui wawancara dengan sejumlah sumber data.
c. Dokumentasi
Metode
dokumentasi
adalah
pengumpulan
data
melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, metode
dokumentasi digunakan untuk membaca arsip mempelajari arsip, catatan
16
Kartini Kartono, Pengantar Metode Penelitian Resarch Sosial (Bandung : Mandar Maju, 1996),
42.
17
Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, 70.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
atau dokumen yang berkaitan dengan historistis, konteks manfaat,
jaringan kesenian, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh mereka agar
jenis kesenian ini tidak hilang dari sejarah.
3. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, data-data yang telah diperoleh di lapangan, akan
diolah berdasarkan langkah-langkah sebagaimana berikut :
a. Pengeditan (Editing)
Peneliti melakukan penelitian kembali atas data-data yang telah
diperoleh dari lapangan, baik data primer maupun data sekunder
yang berkaitan konteks sejarah dan perkembangan Musik Gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. serta makna yang terkandung dalam
musik gambus. Hal ini bertujuan untuk menguji validitas data yang
telah diperoleh.18
b. Klasifikasi (Classifying)
Peneliti
melakukan
pengelompokkan
seluruh
data-data
penelitian, baik data yang diperoleh dari hasil wawancara (interview)
yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan Musik Gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. serta makna yang terkandung dalam
musik gambus. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dalam
pembacaan dan penelaahan data sesuai dengan kebutuhan yang
diperluakan, sebab subjek penelitian tentunya sangat berbeda-beda
dalam
memberikan
informasi.
Oleh
karena
itu,
peneliti
18
Muhammad Abdul Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,
2004), 91.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
mengumpulkan data-data yang telah diperoleh tersebut dan
selanjutnya memilah mana data yang akan dipakai sesuai dengan
kebutuhan. 19
c. Verifikasi (Verifying)
Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap data-data yang
diperoleh dan diklarifikasikan tersebut mengenai sejarah dan
perkembangan Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang
sekaligus makna apa yang terkandung dalam musik gambus tersebut.
Agar akurasi data yang telah terkumpul itu dapat diterima dan diakui
kebenarannya oleh segenap pembaca, dalam hal ini, peneliti
menemukan kembali para subjek penelitian yang telah diwawancarai
pada waktu pertama kalinya, kemudian peneliti memberikan hasil
wawancara untuk diperiksa dan ditanggapi, apakah data-data
tersebut sudah sesuai dengan apa yang telah diinformasikan oleh
mereka atau tidak.
d. Analisis (Analysis)
Penelitian melakukan analisis data penelitian dengan tujuan agar
data mentah yang diperoleh tersebut bisa lebih mudah untuk
dipahami. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
analisis,
deskriptif,
kualitatif,
yaitu
analisis
yang
menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata
atau kalimat, kemudian dipisah-pisahkan menurut katagori untuk
19
Ibid., 92.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
memperoleh gambaran yang jelas tentang sejarah dan perkembangan
Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang sekaligus makna apa
yang terkandung dalam musik gambus tersebut.
e. Kesimpulan (Concluding)
Langkah terakhir adalah pengambilan kesimpualan dari datadata yang telah dikelola untuk mendapatkan suatu jawaban,
20
dimana peneliti sudah menemukan jawaban-jawaban dari hasil
kesimpulan-kesimpulan penting yang kemudian menggambarkan
secara ringkas, jelas dan mudah menegnai Musik Gambus di PP.
Darul Ulum Jombang. 21
4. Analisis Data
Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
untuk menganalisis data yang dikumpulkan.
22
agar menjadi tepat, maka
sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Metode deskriptif adalah untuk
membantu dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat
dalam situasi tertentu serta mengetahi bagaiman mencapai tujuan yang
diinginkan.23
Apabila data sudah terkumpul secara keseluruhan kemudian dilakukan
analisis data secar kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
20
Nana Sudjana dan ahwal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi. (Bandung : Sinar
Baru Algasindo, 2000), 89.
21
Muhammad Abdul Kadir, Hukum, 2004, 91.
22
Adapun data kualitatif bersumber pada wawancara mendalam (indept interviews), kelompok
diskusi terarah (Focus grup discution) observasi non partisipasi, dan analisis isi (Conten analisys)
dari bahan tertulis. Lihat Ida Bagoes Mantra, Langkah-Langkah Penelitian Survey,Usulan
penelitian dan Laporan Penelitian (Yogyakarta : Badan Penerbitan Fakultas Geografi UGM,
2001), 47.
23
Consuel G. Sevilla (et. El), Pengantar Metodologi penelitian, (terj.) Alimuddin Tuwu, (Jakarta :
UI. Press, 1993), 73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
verifikatif yaitu metode penilaian kebenaran hasil penelitian apakan
pemaparan atau penjelasan sudah sesuai atau tidak dengan apa yang ada
dalam estetika Islam sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat 24
5. Interpretasi
Interpretasi adalah suatu kegiatan untuk menguraikan, menganalisis lalu
menyimpulkan suatu bahan sumber yang diperoleh dan berhubungan
dengan fakta-fakta yang ada, baik yang berasal dari dokumen atau arsip,
buku dan lain sebagainya.
H. Sistematika Pembahasan
Pada penelitian skripsi ini di bagian bab pertama akan menjelaskan
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, metode
penelitian, sistematika bahasan.
Pada bab kedua yang menjelaskan tentang sejarah masuknya musik
gambus di Indonesia sampai musik gambus masuk di PP. Darul Ulum
Jombang. Kemudian perkembangan musik gambus meliputi perkembangan
personil, instrument, ekspanansi.
Pada bab ketiga yang akan menjelaskan bagaimana pertunjukkan
grup Maulanada yang ada PP. Darul Ulum Jombang yang diantaranya
menjelaskan tentang durasi, lagu, alat-alat music yang diogunakan serta
kostum yang digunakan ketika perform.
24
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter (Jakarta : Rineka Cipta,
1998), 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Pada bab keempat yang akan menjelaskan pesan-pesan yang
tekandung dalam bait-bait syair musik gambus yang diantaranya tentang
mahabbah, syair tentang do’a, dan tentang kehidupan.
Pada bab terakhir ini akan menjelaskan penutup, yang melipuit
kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
LETAK GEOGRAFIS DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK
GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Letak Geografis
Jombang adalah kota yang terkenal dengan julukan kota “Beriman”
(bersih, indah dan nyaman). Luas wilayah kabupaten 115.950 Ha : 1.159,5
Km². Terletak membentang antara 7.20' dan 7.45' .Lintang Selatan 5.20º - 5.30
º Bujur Timur.
Pusat pemerintahan Kabupaten Jombang terletak di tengah-tengah wilayah
kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak
79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa
Timur. Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di persimpangan jalur lintas utara, dan selatan Pulau Jawa (SurabayaMadiun-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Administrasi Pemerintahan terdiri dari 21 Kecamatan dan 301 desa, 5
kelurahan. Curah hujan terbesar antara 1750 s/d 2500 mm pertahun. 22
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang,
diantaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman
Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh
intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan
22
“ Keadaan Geografis “, dalam
geografis.html (23 November 2015).
http://jombangkab.go.id/index.php/page/detail/keadaan-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
seniman Cucuk Espe. Jombang juga sebagai tempat dimana Nahdlatul Ulama’
didirikan di Tebuireng Jombang oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Di Jombang banyak didirikan pondok pesantren sebagai pusat pendidikan
agama, dimana banyak dari daerah-daerah lain berbondong-bondong untuk
menimba ilmu di sana. Banyak disana pondok-pondok yang terkenal yaitu
Bahrul Ulum, Darul Ulum, Mamba’ul Hikam, Pacul Gowang, Mamba’ul
Ma’arif dan masih banyak pondok-pondok lainnya.
Darul Ulum adalah salah satu lembaga pendidikan pesantren yang berada
di kecamatan Peterongan Jombang. Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)
yang secara bahasa Darul berarti Gudang sedangkan Ulum, jamak dari ilmu
yang berarti ilmu-ilmu, sehingga secara garis besar Darul Ulum memiliki arti
“Gudangnya Ilmu-ilmu”, yang filosofinya tampak jelas dalam nama pondok
pesantren tersebut. Sehingga, sampai detik ini Pondok Pesantren Darul Ulum
(Rejoso) masih dipercaya untuk mengayomi para santri dari penjuru Nusantara
kurang lebih sekitar 5000 santri yang menimba ilmu di sana.23
MA Unggulan Darul Ulum adalah salah satu unit pendidikan yang ada di
PP. Darul Ulum Jombang. MA Unggulan Darul Ulum terletak di Dusun Dukuh
Pesantren, Desa Ngumpul, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang,
Propinsi Jawa Timur. Lokasi MA Unggulan Darul Ulum berada kurang lebih 4
Km dari arah timur Kota Jombang
Adapun letak MA Unggulan Darul Ulum dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara
23
: Desa Peterongan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Pesantren_Darul_%27Ulum_%28Rejoso%29
November 2015).
(21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
b. Sebelah Timur
: Desa Rejoso
c. Sebelah Selatan
: Desa Ngumpul
d. Sebelah Barat
: Desa Pajaran
Lingkungan sekitar MA Unggulan Darul Ulum Peterongan ini merupakan
lingkungan pendidikan, karena disamping MA Unggulan STEP-2 IDB,
terdapat pula SMK 2, MTsN Rejoso, SMP Unggulan 1, SMA 1 Unggulan
BPTT, SMA 3, MIN Rejoso, MAN Rejoso, SMP 3 RSBI, SMK Telkom, MTs
Plus, SMA 2 Unggulan BPPT-SBI Jombang.
B. Sejarah Musik Gambus
1. Sejarah Munculnya Musik Gambus di Indonesia
Musik adalah gambaran kehidupan manusia yang berupa sebuah bunyi
sebagai wujud ide, pikiran, cipta dan karsa yang ada pada manusia. Seni
juga memiliki keindahan sendiri dengan menggabungkan instrumen yang
akan menjadi sebuah nada yang indah.
Seni musik gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan
dengan cara dipetik. Alat musik ini idetik dengan nyanyian yang
bernafaskan Islam. Dalam mengiringi penyanyi, alat musik ini juga diiringi
dengan alat musik lain. Seperti marawis untuk memperindah irama
nyanyian.24 Musik gambus merupakan akulturasi dari musik melayu dengan
musik Arab, dimana akulturasi atau acculturation atau culture contact,
adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
24
Titik Oktia M, Ensiklopedia Alat Musik Tradisional (Surabaya, SIC, 2010), 41.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian itu sendiri.25
Irama Melayu merupakan salah satu genre yang pada mulanya
dikembangkan di daerah Melayu, yaitu kedua belah pantai Sumatra (pantai
sebelah barat dan timur) dan Tanah Semenanjung. Di pantai sebelah barat
Sumatra, suatu daerah tempat musik Melayu berkembang, musik ini
memperoleh corak yang lebih khusus yaitu Gamat. Sementara itu, di pantai
sebelah timur Sumatra khususnya di daerah Deli dan Tanah semenanjung,
musik ini dikembangkan pula sehingga terkenal dengan nama musik Melayu
Deli. Ciri khas musik melayu Deli ini adalah aspek perlukisnya, terutama
tingkahan bunyi kendang. Selain itu, unsur penting dalam musik Melayu
Deli ini adalah adanya akordeon dan biola yang dimainkan oleh sejumlah
pemain. Diperkirakan bawah ketika etnis melayu bermigrasi ke pulau Jawa
pada awal periode kolonial, mereka juga membawa tradisi musikalnya yang
berlakangan trekenal dengan sebutan irama melayu Jakarta atau Betawi.
Irama melayu ini, di samping melanjutkan musik tradisi melayu Deli juga
mengembangkan kekhususan tersendiri hingga musik ini lebih dinamis dan
reseptif terhadap anasir baru. Ada beberapa pendapat tentang munculnya
musik gambus di Nusantara, dikemukakan oleh Anis Mohd N, Md yaitu :
There are various theories as to how gambus Melayu and gambus
Hadhramaut arrived in the Malay Archipelago. One hypothesis is that
25
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta : Rineka Cipta, 2009). 202.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
the arrival of gambus is attributed to the Arabs during the Islamization of
Melaka in the 15th century.26
Terjemahan, Ada berbagai teori tentang bagaimana gambus Melayu
dan gambus Hadramaut tiba di Kepulauan Melayu Nusantara. Salah satu
hipotesis mengatakan bahwa kedatangan gambus dibawa oleh arab ketika
islamisasi malaka pada abad ke-15
Maksud dari pernyataan tersebut adalah banyak teori yang
menerangkan tentang gambus melayu dan gambus hadramaut yang datang
di Nusantara ini, melaui Islamisasi dari kota Makkah pada abad ke 15. Ada
pula pendapat dikemukakan oleh C. Sachs menerangakan sebagai berikut :
The hypotheses I am propounding is that the Persians and the Arabs
were trading in the Malay Archipelago as early as the 9th century and
these instrumens could have been carried on board their ships for
personal entertainment on long voyages. The barbat, qanbus and .ud
which closely resembles the gambus could have been introduced by
these traders when trading along the Malay Archipelago.27
Terjemahan, Salah satu hipotesis mengemukakan Persia dan Arab
melakukan perdagangan di Kepulauan Melayupada awal abad ke-9 dan
instrumen ini dibawa pada kapal kapal mereka untuk hiburan pribadi pada
perjalanan laut yang panjang. barbat, qanbus dan ud yang mana lekat
menyerupai gambus telah diperkenalkan oleh para pedagang ketika mereka
berdagang disepanjang Kepulauan Melayu.
26
Di jelaskan dalam paper yang ditulis oleh Larry Hilarian yang dipresentasikan di Hongkong
pada tahun 2004, beliau mengutip dari buku Anis Mohd N, Md, Zapin, Folk Dance of the Malay
World (Singapore: Oxford University Press), 20.
27
C. Sachs, The History of Musikal Instrumens (New York: W.W. Norton and Company, Inc.
Publishers), 251-252. Dalam paper yang berjudul “ The gambus (lutes) of the Malay world: its
origins and significance in zapin Musik” ditulis oleh Larry Hilarian yang dipresentasikan di
Hongkong pada tahun 2004.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Maksud dari pernyataan tersebut bahwa instrumen gambus ini dibawa
oleh Persia dan Arab ketika mereka berdagang di Melayu Nusantra pada
abad ke 9, yang mana mereka menggunakan kapal layar sebagai alat
transportasi. Ketika mereka berada di kapal layar tersebut musik gambus
inilah yang menjadi hiburan bagi para pedagang yang melakukan perjalanan
yang jauh. Sehingga mereka selalu membawa para pemain gambus dari
daerahnya untuk diperkenalkan kepada Nusantara bahwa, musik gambus
adalah salah satu tradisi yang mereka miliki.
Ada sedikit pengetahuan tentang irama melayu pada era sebelum dan
sekitar masa kemerdekaan. Pada awal tahun 1940-an, ada tiga ragam musik
yang utama dan popular yaitu keroncong, gambus dan hawaian selain juga
masuk klasik dan klasik orkrestra (Susunan Paper dan Sawon Jabo, 1987 :
9). Kroncong28, yang merupakan perpaduan pengaruh Melayu, Jawa dan
Cina, dimainkan oleh masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah,
Gambus memadukan pengaruh Arab, Persia, dengan Melayu, memiliki
penggemar yang kuat dikalangan Islam, Hawaian menjadi musik kalangan
atas.29
Di Indonseia gambus merupakan musik yang berkembang pesat di era
1940-an. Pada masa itu, musik gambus banyak menyedot unsur musik
melayu hingga warna musik melayu tersebut begitu kuat dalam musik
28
Keroncong adalah Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga
sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong,
flute, dan seorang penyanyi wanita. Victor Ganap, “ Pengaruh Portugis pada Musik Keroncong”,
Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol 7. No 2(2006), 1.
29
Moh. Muttaqin, “Musik Dangdut dan Keberadaannya di Masyarakat :Tinjauan dari Segi Sejarah
dan Perkembangannya”, Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol VII No.2 (2006),
23.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
gambus. Bebrapa orkes gambus yang kemudian menjadi orkes melayu yang
terkenal pada saat itu diantaranya orkes melayu (O.M.) Bukit Singuntang,
O.M. Sinar Kemala, (O.M.) Kenangan, dan lain-lain.
30
Setelah musik
melayu berkembang kemudian musik melayu bercampuran dengan musik
Arab sehingga muncullah musik gambus.
Musik gambus di Indonesia dibawa oleh Syekh Albar, Syekh Albar
ialah salah satu pemusik irama Timur Tengah yang cukup populer di
Indonesia. Pemusik keturunan Arab-Indonesia ini lahir di Surabaya. Dari
hasil perkimpoiannya dengan Farida Al-Hasni, ia dikaruniai sebagian anak,
salah satunya penyanyi rock populer Ahmad Albar.
Di tahun 1920-an serta 1930-an Syekh Albar di kenal juga sebagai
pemain gambus yang mumpuni. Pada zaman “kuda gigit kue apem” itu,
lagu-lagu Syekh Albar telah masuk dunia rekaman serta direkam oleh
perusahaan piringan hitam populer “His Master Voice”. Menurut Munif
yang juga seseorang penggiat gambus serta pernah jadi penyanyi gambus,
menyampaikan cuplikan serta petikan gambusnya tak kalah dengan Abdul
Wahab, pemain gambus kesohor dari negeri asal Firaun, Mesir.
Keunggulan Syekh Albar dalam bergambus ria yaitu kekuatan dalam
membuat lagu-lagunya sendiri. Bahkan juga Syekh Albar yang berdomisili
di Surabaya mengikutsertakan group musik dari Italia, waktu rekaman di
“His Master Voice”, yang mengakibatkan namanya di kenal di negaranegara Arab. Pers Lebanon juga pernah menjulukinya juga sebagai pemain
30
Ibid., 23.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
gambus paling handal di Jagad, terkecuali Timur Tengah. Bahkan juga
rekaman lagu-lagunya saat itu beredar banyak diberagam negara Arab.
Ciptaannya seperti lagu-lagu sarah atau zapin yang bertujuan ke lagu-lagu
Hadramaut, lokasi asal mula nyaris semua keturunan Arab.
Lalu musik–musik gambus Syekh Albar dilanjutkan oleh Seseorang
pegambus tradisional Indonesia bernama Segaf Assegaf, beliau adalah
pegambus yang sering membawakan lagu-lagu dari Abdallah Rwaished dan
Abu Bakar Bilfaqih penggambus asal Yaman.31
2. Sejarah Munculnya Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang
Salah satu seni musik gambus yang masih berkembang saat ini di
kawasan Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Jombang adalah seni musik
gambus yang berada di PP. Darul Ulum Jombang, diantara beberapa unit
pendidikan dan asrama yang berada disitu, salah satunya unit pendidikan
yang menegembangkan seni musik gambus adalah MA Unggulan STEP-2
Pada mulanya unit pendidikan MA Unggulan STEP-2 IBD ini berdiri
dengan nama Sekolah Aliyah Program Khusus (MAPK) yang berdiri pada
tahun 1987, dengan dikeluarkannya keputusan Menteri Agama No. 73
tahun 1987. kemudian dengan peningkatan akriditasi maka dari Sekolah
Aliyah Program Khusus (MAPK) berubah menjadi MA Unggulan STEP -2
IBD yang lebih dikenal dengan sebutan MAU.32
31
Irfan
Munthoriq,
“Mengenal
alat
musik
gambus”,
dalam
https://klinikmusik.wordpress.com/2015/02/03/mengenal-alat-musik-gambus/ (21 November
2015).
32
Dalam penulisan MA Unggulan, penulis akan menyingakat menjadi MAU untuk penjelasan di
bab maupun sub bab selanjutnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
Untuk meningkatkan potensi dan bakat siswa-siswi, maka
MAU
memberikan sebuah wadah berupa ekstra kulekuler dengan bidang yang
sesuai dengan kemampuan siswa-siswi, diantaranya Qiro’at, Kaligrafi,
Elektro, Gambus, Banjari, Boardcasting, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, KIR
(Kimia, Biologi, Geografi, Ekonomi, Fisika), Volly, Sepak Bola,
( Studi Kesenian Islam )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memanuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjanan dalam Program Strata Satu (S-1)
Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)
Oleh
Alif Rohmah Nur Habibah
NIM: A7.22.12.124
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang (Studi
Kesenian Islam)”. Adapun fokus penelitian yang dibahas dalam skripsi
adalah(1)Bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum
Jombang(2)Bagaimanakah pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang
(3)Makna apa yang terkandung dalam bait-bait syair musik gambus di PP. Darul
Ulum Jombang.
Penelitian ini menggunakan metode kebudayaan yakni pertama
pengumpulan data, wawancara, observasi, dokumentasi, mengolah data, analisis
data yang terakhir adalah interpretasi. Pendekatan antropologi digunakan untuk
menjelaskan bagaimana kesenian Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang.
sedangkan pendekatan sejarah untuk mengetahui perkembangan musik gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. Teori yang digunakan teori etnomusikologi untuk
menganalisa kekayaan musik itu sendiri serta fungsi dan makna bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Musik gambus pertama kali
muncul di PP. Darul Ulum Jombang pada tahun 2007 yang dipelopori oleh unit
sekolah MA Unggulan STEP IBD atas usulan dari almarhum Ustad Syaifullah
Ma’sum, kemudian direalisasikan oleh Ustad Suheri Zuhri menjadi ekstra
kurikuler gambus. Hingga kini musik gambus tetap bertahan di era modern ini. (2)
pertunjukkan musik gambus dilaksanakan pada acara seperti acara pernikahan,
acara sunatan, dan hari-hari besar Islam. Durasi dalam penampilan sekitar 3-4
jam, lagu yg dipergunakan lagu berbahasa Arab, Indonesia, Melayu dan lain-lain.
Ada banyak alat musik yang dipergunakan seperti gitar gambus, gitar bass, biola,
keyboard, tam-tam, dumbuk, simbal, tamborin, marawis, sruling. Dan kostum
yang dipergunakan yaitu baju gamis, safari dan jas. (3) Makna dari syair yang ada
dalam musik gambus seperti ya Badrotim, magadir, ya Rsulallah, sukaro dan lainlain, berisikan tentang memuji sifat-sifat Allah SWT, menceritakan tentang
kehidupan nabi Muhammad, sifat-sifat nabi. Dari situ mendorong seseorang untuk
meneladani Rosul, menghindarkan dari hal-hal yang menuju kemaksiatan menuju
jalan yang benar, sehingga seseorang akan semakin memperkuat keimanannya
serta dapat memebrikan suri tauladan untuk kehidupannya.
ix
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ABSTRACT
This thesis entitled “ Musik Gambus Di PP. Darul Ulum Jombang (Studi
Kesenian Islam). The focuses of this study are (1) How is the history and
development of gambus music at PP. darul ulum Jombang (2) How is the
performance of gambus music PP. Darul Ulum Jombang (3) What is the meaning
of poem coumplets which eontained in the gambus music gambus at PP. Darul
Ulum Jombang.
This research use cultural method, including is collecting data, interview,
observation, documentation, processing data, analysis data, and interpretation.
Anthropological approaching is used to describe of Gambus's Music artistry at PP.
Darul Ulum Jombang. meanwhile history approaching is used identity the
development to gambus's music developing at PP. Darul Ulum Jombang. Theory
that utilized by etnomusikologi's theory is also applied as the theory to analyse the
various kind of music. The function and the meaning for society.
As the result of this study the finding show that (1 ) first time gambus
Music emerges at PP. Darul Ulum Jombang 2007 is pioneered by MA Unggulan
STEP-2 IBD Superiors on idea of Alm. Mr Syaifullah , and then it is realized by
Suheri Zuhri be extra curriculum. Now music gambus makes a abode to withstand
at this modern era. (2 ) The gambus's musics is performance showed some evenst
as like as event of nuptials, event, and Islam great days. The duration for each
performance as 3-4 hours, inclusing arabic, Indonesia, Malay song. There are
many music instrument that is used for intronce gambus's guitar, bass guitar,
violin, keyboard, tam tam, dumbuk, simbal, tambourine, marawis, sruling. For the
costume that is used during the cloth gamis, safari and overclothes. (3 ) Meanings
of aught poem in gambus's music as Badrotim's yes, magadir, Rsulallah's yes,
sukaro etc. Comprising about praise Allah character, tell about Mohammed life,
prophet characters. It is purposed to encourage thr hisbrilliant Rosul, therefore the
immorality making for road which is right, way someone will progressively
strengthen creed and gets a good model for its life.
x
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………….…. . ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………….. iii
PERSETUJUAN PENGUJI……………………………………...……………. .iv
PEDOMAN TRANSLITERASI……………………………….……………….. v
MOTTO ………………………………………………………………................vii
ABSTRAK ………………………………………………………………… ..... viii
KATA PENGANTAR……………………………………..……………………. . x
DAFTAR ISI…………………………………………………………….…….. xiii
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….…. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….... ...... 5
D. Kegunaan Penelitian.…………………………………………… .... 5
E. Pendekatan dan Kerangka Teori……………………………...…... 6
F. Penelitian Terdahulu………………………………………………. 7
G. Metode Penelitian………………………………………………… . 9
H. Sistematika Pembahasan…………………………………….. ...... 17
BAB II
: LETAK GEOGRAFIS DAN SEJARAH PERKEMBANGAN
MUSIK GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Letak Geografis .............................................................................. 19
xiv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Sejarah Musik Gambus .................................................................. 21
1. Sejarah Munculnya Musik Gambus di Indonesia....................... 21
2. Sejarah Munculnya Musik Gambus di PP. Darul Ulum
Jombang ...................................................................................... 26
C. Perkembangan Musik Gambus Tahun 2010 – 2015 ...................... 31
1. Perkembangan ............................................................................ 31
a. Personil .................................................................................. 31
b. Instrumen ............................................................................... 34
1). Macama-macam Instrumen ............................................. 34
2). Aliran Maqam dalam Gambus ......................................... 35
2. Perkembangan Ekspansi ............................................................. 36
a. Ekspansi Pertunjukkan Gambus di Jombang ......................... 37
b. Ekspansi Pertunjukkan Gambus ke Luar Kota ..................... 38
BAB III : PERTUNJUKKAN MUSIK GAMBUS GRUP MAULANADA
PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Durasi ............................................................................................ 39
B. Lagu ............................................................................................... 40
C. Alat Musik ...................................................................................... 47
D. Kostum ........................................................................................... 51
BAB IV : PESAN YANG TEKANDUNG DALAM BAIT-BAIT SYAIR
MUSIK GAMBUS
A. Syair tentang Mahabbah ................................................................. 53
B. Syair tentang Do’a .......................................................................... 59
xv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C. Syair tentang Kehidupan ................................................................ 63
BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78
LAMPIRAN
xvi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesenian merupakan segala hasil daya cipta atau buah pikiran manusia
yang bersifat indah. Jadi, apa saja yang merupakan hasil ungkapan pemikiran
dan daya cipta itu asalkan ia yang berbentuk, memiliki sifat keindahan disebut
seni. Pendapat-pendapat lain yang memberi batasan tentang arti kesenian itu
adalah :
1. Kesenian adalah hasil atau barang sesuatu yang diciptakan manusia
sehingga merupakan keindahan dan untuk mewujudkan rasa keindahan.
2. Kesenian adalah rasa halus atau suci yang dipergunakan untuk
mencurahkan gambaran batin kepada pemujaan, kecintaan, ketenangan,
hormat, memberi, dan menerima sesuatu.
3. Kesenian atau keindahan adalah kesatuan dari ide dan gambaran dalam
pikiran, peleburan lengkap dari ide dengan gambaran dalam pemikiran,
peleburan lengkap dari ide dengan gambaran dalam pikiran.
Dari beberapa pengertian kesenian diatas dapat kita tarik suatu
kesimpulan bahwa kesenian itu adalah ungkapan rasa halus dan suci yang
dimanifestasikan melewati ciptaan buah pikiran manusia yang hasilnya
mengandung unsur keindahan.1
1
Oloan Situmorang, Seni Rupa Pertumbuhan dan Perkembangannya (Bandung : Angkasa, 1998),
8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
Dalam Islam juga dianjurkan untuk mencintai keindahan. Sebagaimana
tertera dalam sebuah hadist , “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Indah dan
menyukai keindahan. (HR. Muslim).
Dari uraian pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kesenian
Islam adalah karya insani yang mengandung dan mengungkapkan keindahan
yang pada satu segi. Pertama, mengekspresikan ruh dan budaya, rasa, karsa
instituisi dan imajinasi sang seniman. Kedua, mereflesikan pandangan dunia
dan hidup penciptaannya. 2
Proses penciptaan seni Islam itu sendiri adalah bagian dari proses dari
pengabdian atau ibadah kepada Allah sebagai sang pencipta. Oleh karena itu
setiap penciptaan seni Islam pada dasarnya mengandung unsur-unsur
pengagungan (takbir), pemujian (tahmid), dan penyucian (tasbih) kepada Allah
SWT dan penghormatan (shalawat) untuk Muhammad SAW serta penyebaran
perdamaian (salam) bagi seluruh makhluknya, dengan kata lain proses
penciptaan seni Islam harus mengandung proses Tazkiyah (pembersihan
spiritual) yang merupakan esensi ibadah. 3
Seni Islam juga dapat digunakan sebagai sarana dakwah apabila kesenian
tersebut memasukkan nilai-nilai Islam melalui syair ( teks lagu, intonasi, not),
penampilan (suara, dan tari). Kesemuanya dapat memainkan peran penting seni
sebagai hiburan sekaligus sebagai media dakwah. Seperti halnya yang
dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam dakwahnya yang mengunakan kesenian
sebagai sarana.
2
3
Yustion, Islam dan Kebudayaan Indonesia (Jakarta : Yayasan Festifat Istiqlal, 1993), 34.
Armahedi Mahzar, Islam masa Depan (Bandung : Penerbit Pustaka, 1993), 17.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Seni musik adalah salah satu sarana yang bias dikembangkan untuk
mensyiarkan agama Islam, seperti gambus, al banjari, qosidah, marawis, dan
nasyid . Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian,4 walaupun musik adalah sejenis
fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya
adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik
adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa
alat musik.
Begitu halnya Islam mengandung musik memiliki peranan yang sangat
penting dalam spiritual, tidak hanya di dalam musik itu sendiri, melainkan
hubungannya dengan syair sebagaiman telah diperhatikan oleh Jalal Al-Din
Rumi, al qur’an sekalipun dalam prosaditradisionalnya merupakan musik dan
syair, secara tradisional ia tidak diklasifikasikan keduanya. Karena ia
merupakan firman Tuhan, maka termasuk dalam katagori di atas katagori
manusia.5
Dari berbagai jenis seni musik yang bernuansakan Islam, di sini saya
mengambil tema tentang musik gambus. Gambus adalah kecapi, yang paling
umum ditemukan dalam berbagai gaya dalam musik rakyat Melayu serta musik
sinkretik seperti ghazal. Gambus juga digunakan untuk mengiringi lagu dan
tari (Zapin). Berasal dari Timur Tengah, versi melayu menggunakan string 9-
4
5
Abdul Muhaya, Bersufi Melayu Musik (Yogyakarta : Gema Media, 2003), 13.
Seyyed Hossein Nasr, Spiritualis dan Seni Islam, terj. Sutedjo (Bandung: Mizan , 1994), 165.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
12 kawat yang dipetik. Secara umum ada dua jenis gambus yang digunakan,
Gambus Hadramaut dan Gambus Hijaz.6
Musik gambus atau zapin merupakan jenis musik dan tarian yang
awalnya dipertunjukkan oleh pemain musik dan sepasang penari secara
ekslusif hanya terbatas untuk laki-laki dan perempuan, diiringi dengan gambus
(u;d), 3 hingga 5 buah marawis (hand drum) yang dimainkan secara bersahutsahutan (santing) tamborin, dan dalam perkembangannya kadang ditambah
dengan instrument biola, harmonium atau akoreon. 7
Perkembangan musik gambus di daerah Jawa Timur tidak sebanyak
daerah Jawa Barat terutama Jakarta, di Jawa Timur ada beberapa daerah yang
perkembangan musik gambusnya bagus, diantaranya Jombang, Bangil, dan
Nganjuk. Di daerah Jombang khusunya di PP. Darul Ulum Peterongan
Jombang kesenian gambus sampai saat ini masih tetap eksis, karena banyaknya
para seniman musik yang menegembangkan musik gambus di era modern ini.
Kesenian musik gambus di PP.Darul Ulum bermula sekitar tahun 2006.
Ide ini berasal dari inisiatif guru kesenian di MA Unggulan STEP-2 IBD Darul
Ulum. Kemudian ide ini direalisasikan oleh ustad Suhaeri dengan diadakannya
ekstra kurikuler gambus. Kebanyakan pondok pesantren yang berada di sekitar
Jombang memiliki rutinitas kesenian Islam berupa Seni Hadrah al Banjari,
namun di PP. Darul Ulum ini yang dikembangkan kesenian Islamnya berupa
musik gambus dan di era yang modern ini musik Islam seperti gambus masih
dapat berkembang pesat.
6
Eli
Yanti,
“Alat
Musik
Tradisional
Indonesia”,
dalam
http://alatmusiktradisionalindonesiaa.blogspot.co.id/2013/10/gambus-1.html (9 September 2015).
7
Musmal, Gambus citra Budaya Melayu (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 9.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengaan judul “Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang ( studi
kesenian Islam).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum
Jombang ?
2. Bagaimanakah pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang ?
3. Makna apakah yang terkandung dalam bait-bait syair musik gambus di PP.
Darul Ulum Jombang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan musik gambus di
PP. Darul Ulum Jombang
2. Untuk mengetahui pertunjukkan musik gambus PP. Darul Ulum Jombang
3. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam musik gambus.
D. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan mampu untuk memberikan pengetahuan
dari informasi tentang
1. Manfaat Teoritis
a. Menjadi bahan untuk memperluas wawasan dan pendalaman kajian
tentang sejarah Kebudayaan Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
b. Dapat memperkaya kajian-kajian tentang kebudayaan, khususnya tentang
kesenian Islam di Indonesia.
2. Manfaat praktis
a. Dapat digunakan sebagai bahan evalusai dalam proses peningkatkan
pengetahuan dan mampu menjadi acuan bagi mahasiswa khususnya
Sejarah dan Kebudayaan Islam dalam memahami Sejarah di Indonesaia .
bisa mengembangkan khazanah keilmuan dibidang sejarah.
b. Dapat digunakan sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian
sejenis secara mendalam dan dalam lingkup yang lebih luas pada suatu
saat mendatang.
E. Pendekatan Dan Kerangka Teori
Dalam penelitian musik gambus ini, penulis atau peneliti menggunakan
dua pendekatan yaitu dan pendekatan sejarah dan pendekatan antropologi,
dimana pendekatan antropologi ini menggunakan teori etnomusikologi,
sedangkan pendekatan sejarah ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
sejarah dan perkembangan musik gambus di PP. Darul Ulum Jombang.
Mengenai kajian musik gambus ini, teori etnomusikologi adalah sebagai
landasan teoritis.
Jaap kunts mengartikan etnomusikolgi adalah studi musik tradisonal dan
instrument musik dari seluruh lapisan kebudayaan umat manusia dari orang-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
orang primitive hingga bangsa-bangsa beradab, begitu pula Charles Seeger
berpendapat etnomusikologi adalah studi tentang musik-musik non-Eropa.8
Dalam etnomusikologi, etnografi musik yang didasarkan atas peristiwaperistiwa musikal. Sehubungan dengan itu kajian difokuskan pada produk
musik yang meliputi tidak saja musik gambus melainkan pada komunitas
pendukungnya. Dengan demikian disamping analisis musikologis, analisis
kolektif terhadap data non musikal juga dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, analisis musikologis dilakukan terhadap transkipsi
dari rekaman data-data lapangan. Beberapa lagu yang dilantunkan grup-grup
musik gambus, wawancara dengan penggerak kegiatan dan beberapa pencinta
aktifitas ini, serta menelusuri bagaimana jenis kesenian ini bisa terbentuk.
Analisis terakhir inilah yang disebut sebagai analisis antropologi. 9
F. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, ada beberapa buku yang merupakan pembahasan
dari topik yang akan diteliti. Karya-karya ini merupakan sebuah karya
pendahulu yang bias dijadikan bahan pembandingan maupun refrensi dalam
penelitian ini. Hadrah Al banjari : studi kesenian Islam di Bangil. Skripsi yang
ditulis pada tahun 2014 di Fak. Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel
Surabaya, ini menjadi salah satu bagian penelitian tentang kesenian Islam.
Namun dalam bidang hadrah Al banjari di dalamnya menjelaskan apa itu
8
Sayuti
Yuti,
“Pengertian
Etnomusikologi
Menurut
Para
Ahli”
,
http://sayuti1234.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-etnomusikologi-menurut-para.html
(20
September 2015).
9
I Made Bandem, Enomusikologi Penyelamat Musik Dunia, dalam Seloding : Jurnal
Etnomusikologi Indonesia ( Yogyakarta : Masyarakat Etnomusikologi Indonesia. Vol 1 tahun 1.
2001), 1-2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
hadrah Al banjari dan dijelaskan tentang apa yang menjadikan ciri khusus dari
jenis kesenian sholawat yang lainnya serta menjelaskan asal mula nama
Hadrah Al Banjari yang sebenarnya dan cara penyebarannya.
Manajemen Pengembangan Pembelajaran Ekstrakulikuler Keagamaan
Berbasis Kecakapan Hidup (life Skils) Di Madrasah Aliyah Unggulan Darul
Ulum Peterongan Jombang. Skripsi yang ditulis pada tahun 2015 di Fak.
Agama Islam Universitas Pesantren Darul Ulum Jombang, ini salah satu
penelitian yang berada di MAU Darul Ulum Jombang, dengan menjelaskan
tentang manajemen, pengembangan pembelajaran ekstra kurikuler dengan
berbasis kecakapan hidup (life Skils).
Jurnal yang ditulis oleh Hendra Tri Cahyono yang berjudul Makna dan
bentuk lagu selamat datang pada musik gambus misri di desa plandi
kabupaten Jombang. Di dalamnya menjelaskan tentang makna dan bentuk lagu
“Selamat Datang “ pada gambus misri di Kabupaten Jombang,
Karya-karya di atas tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dikaji
oleh peneliti dalam hal fokus dan pembahasannya. Penelitian ini berusaha
mencari titik lain perkembangan kesenian Islam di Jombang. penelitian ini
menitikberatkan tentang perkembangan seni musik gambus di Jombang
terutama di PP. Daru Ulum Jombang serta mengetahi makna dari musik
gambus.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
G. Metode Penelitian
Karya ilmiah pada umumnya merupakan hasil penelitian secara ilmiah
yang bertujuan
untuk menemukan,
menggambarkan
dan
menyajikan
kebenaranya.10
Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian kebudayaan adalah
metode Etnografi, dikarenakan penelitian secara langsung ikut menjadi bagian
dalam pelaksanaan budaya untuk mengumpulkan data untuk mengetahui
budaya atau tradisi yang ada pada masa kini.
Dalam mempraktekkan metode penelitian etnografi peneliti akan
melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti, yang sebelumnya sudah
diketahui wujud dari objek tersebut. Kemudian akan dilakukan pengumpulan
data dan wawancara, pengumpulan data yang diperlukan untuk memperoleh
data yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya dan mampu mewakili
populasi yang diteliti.
Penggunaan metode ini menggunakan tiga pertimbangan yaitu, yang
pertama pertimbangan teoritis, disini peneliti menggunakan teori simbol.
Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang suatu hal, sebuah simbol ada
untuk sesuatu. Kemudian simbol merupakan inti dari kehidupan manusia dan
proses sismbolisasi penting juga untuk manusia seperti halnya makan dan tidur.
Teori simbol ini dapat diterapkan pada makna dari teks lagu. Bila ditelusuri
dapat memberikan sebuah simbol dimana dalam kalimat yang berbahasa arab
menunjukkan tentang Islam.
10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas UGM, 1979), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
Kedua, pertimbangan praktis bahwa pendekatan kualitatif akan lebih
memudahkan
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
dimana
peneliti
berhubungan langung dengan masyarakat.
Ketiga, pendekatan kualitatif lebih menekankan pada usaha untuk
menjawab pertanyaan peneliti sebagai mana yang tertulis dalam rumusan
masalah, dengan cara berfikir formal dan argumentatif.
11
oleh karena itu
pendekatan kualitatif lebih cocok dengan rumusan masalah, dimana penelitian
tidak dalam mencari hipotesa akan tetapi dalam rangka mencari jawaban.
Untuk memilih dan menyusun alat pengumpulan data perlu ketetapan
penelitian ini. Dengan demikian memungkinkan dapat dicapainya pencerahan
masalah secara reliable yang pada akhirnya dapat dirumuskan dengan objektif.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian yaitu :
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. Peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan data,
yaitu mewawancarai informasi untuk merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pernyataan tertulis maupun lisan, selanjutnya
peneliti menggunakan teknik observasi. Peneliti juga menggunakan
dokumentasi, yaitu dokumen-dokumen yang menjadi sumber data sebagai
cacatan adalah objek penelitian atau variabel penelitian. 12 penelitian secara
langsung
ikut
menjadi
bagian
dalam
pelaksanaan
budaya
untuk
11
Syaifudin Azwar, Metode penelitian ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), 5.
Suharsimi Arikuno, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Edisi Revisi V (Jakarta :
Rineka Cipta, 2002), 102.
12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
mengumpulkan data untuk mengetahui budaya atau tradisi yang ada pada
masa kini.
Metode penelitian kebudayaan yang digunakan oleh penulis untuk
mendukung kegiatan penelitian ini, dilakukan pengumpulan data bersumber
dari:
a. Data Primer
Data primer adalah data empirik diperoleh secara langsung
informan kunci dengan menggunakan daftar petanyaan dan wawancara
langsung untuk mendapatkan data-data tentang Musik Gambus di PP.
Darul Ulum Jombang. Peneliti akan terjun secara langsung melakukan
wawancara. Sumber data primer terdiri dari subyek penelitian yang
terdiri dari beberapa informan mengenai Musik Gambus di PP. Darul
Ulum Jombang.
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari majalah, keterangan
keterangan atau publikasi lainnya.
13
Jadi data sekunder berasal dari
tangan kedua, ketiga, dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih
pihak yang yang bukan peneliti sendiri. Berkaitan dengan hal ini maka
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa literaturliteratur ilmiah dan pendapat para informan tentang pandangan para
aktivis musik gambus menegenai jenis kesenian ini, sejarah,
13
Marzuki, Metodologi Riset (Jogyakarta : PT Prasetia Widiya Pratama, 2002), 56.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
perkembangannya sekaligus makna apa yang terkandung dalam musik
gambus tersebut.
2. Metode pengumpulan Data
Metode merupakan suatu cara yang ditempuh peneliti dalam
menemukan permasalahan yang sejalan dengan fokus dan tujuan yang ingin
dicapai
14
Dalam penelitian ini yang dipakai adalah metode penelitaian
budaya dengan jenis penelitian kualitatif, menurut Bog dan Taylor metode
penelitian kualitatif yang prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.
Untuk dapat memperoleh data mengenai pola-pola yang sesuai dengan
suatu masalah, peneliti diperlukan informasi yang selengkap-lengkapnya
(sedalam-dalamnya) mengenai gejala yang ada di dalam kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan. Gejala itu dilihat sebagai satuan yang berdiri
sendiri tetapi saling berkaitan sebagai suatu kesatuan yang bulat dan
menyeluruh. 15
Berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu musik gambus
maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
14
Maryaeni, Metode penelitian Kebudayaan (Jakarta : PT. Bumi Angkasa, 2005), 88.
Dudung Abdulrahman, Pengantar Metode penelitian (Yogyakarta : Kurnia Alam Semesta,
2003), 50-51.
15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
a. Observasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau tema yang diteliti.
16
Observasi yang dilakukan penulis di sini adalah observasi partisipatoris,
dimana penulis harus siap membaur dengan masyarakat. Interview
wawancara.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data yang
dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk struktural
Interview yang terstruktur merupakan bentuk interview yang sudah
diarahkan oleh sejumlah daftar pertanyaan secara ketat. Yaitu proses
tanya jawab dengan beberapa orang yang menegtahui tentang musik
gambus. Dapat menggunakan bentuk interview yang sudah diarakan oleh
sejumlah pertanyaan yang sudah terstruktur, tetapi tidak menutup
kemungkinan muncul ide secara spontan.17 Peneliti menggunakan
metode seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan melalui wawancara dengan sejumlah sumber data.
c. Dokumentasi
Metode
dokumentasi
adalah
pengumpulan
data
melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, metode
dokumentasi digunakan untuk membaca arsip mempelajari arsip, catatan
16
Kartini Kartono, Pengantar Metode Penelitian Resarch Sosial (Bandung : Mandar Maju, 1996),
42.
17
Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, 70.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
atau dokumen yang berkaitan dengan historistis, konteks manfaat,
jaringan kesenian, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh mereka agar
jenis kesenian ini tidak hilang dari sejarah.
3. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, data-data yang telah diperoleh di lapangan, akan
diolah berdasarkan langkah-langkah sebagaimana berikut :
a. Pengeditan (Editing)
Peneliti melakukan penelitian kembali atas data-data yang telah
diperoleh dari lapangan, baik data primer maupun data sekunder
yang berkaitan konteks sejarah dan perkembangan Musik Gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. serta makna yang terkandung dalam
musik gambus. Hal ini bertujuan untuk menguji validitas data yang
telah diperoleh.18
b. Klasifikasi (Classifying)
Peneliti
melakukan
pengelompokkan
seluruh
data-data
penelitian, baik data yang diperoleh dari hasil wawancara (interview)
yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan Musik Gambus di
PP. Darul Ulum Jombang. serta makna yang terkandung dalam
musik gambus. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dalam
pembacaan dan penelaahan data sesuai dengan kebutuhan yang
diperluakan, sebab subjek penelitian tentunya sangat berbeda-beda
dalam
memberikan
informasi.
Oleh
karena
itu,
peneliti
18
Muhammad Abdul Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,
2004), 91.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
mengumpulkan data-data yang telah diperoleh tersebut dan
selanjutnya memilah mana data yang akan dipakai sesuai dengan
kebutuhan. 19
c. Verifikasi (Verifying)
Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap data-data yang
diperoleh dan diklarifikasikan tersebut mengenai sejarah dan
perkembangan Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang
sekaligus makna apa yang terkandung dalam musik gambus tersebut.
Agar akurasi data yang telah terkumpul itu dapat diterima dan diakui
kebenarannya oleh segenap pembaca, dalam hal ini, peneliti
menemukan kembali para subjek penelitian yang telah diwawancarai
pada waktu pertama kalinya, kemudian peneliti memberikan hasil
wawancara untuk diperiksa dan ditanggapi, apakah data-data
tersebut sudah sesuai dengan apa yang telah diinformasikan oleh
mereka atau tidak.
d. Analisis (Analysis)
Penelitian melakukan analisis data penelitian dengan tujuan agar
data mentah yang diperoleh tersebut bisa lebih mudah untuk
dipahami. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
analisis,
deskriptif,
kualitatif,
yaitu
analisis
yang
menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata
atau kalimat, kemudian dipisah-pisahkan menurut katagori untuk
19
Ibid., 92.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
memperoleh gambaran yang jelas tentang sejarah dan perkembangan
Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang sekaligus makna apa
yang terkandung dalam musik gambus tersebut.
e. Kesimpulan (Concluding)
Langkah terakhir adalah pengambilan kesimpualan dari datadata yang telah dikelola untuk mendapatkan suatu jawaban,
20
dimana peneliti sudah menemukan jawaban-jawaban dari hasil
kesimpulan-kesimpulan penting yang kemudian menggambarkan
secara ringkas, jelas dan mudah menegnai Musik Gambus di PP.
Darul Ulum Jombang. 21
4. Analisis Data
Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
untuk menganalisis data yang dikumpulkan.
22
agar menjadi tepat, maka
sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Metode deskriptif adalah untuk
membantu dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat
dalam situasi tertentu serta mengetahi bagaiman mencapai tujuan yang
diinginkan.23
Apabila data sudah terkumpul secara keseluruhan kemudian dilakukan
analisis data secar kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif
20
Nana Sudjana dan ahwal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi. (Bandung : Sinar
Baru Algasindo, 2000), 89.
21
Muhammad Abdul Kadir, Hukum, 2004, 91.
22
Adapun data kualitatif bersumber pada wawancara mendalam (indept interviews), kelompok
diskusi terarah (Focus grup discution) observasi non partisipasi, dan analisis isi (Conten analisys)
dari bahan tertulis. Lihat Ida Bagoes Mantra, Langkah-Langkah Penelitian Survey,Usulan
penelitian dan Laporan Penelitian (Yogyakarta : Badan Penerbitan Fakultas Geografi UGM,
2001), 47.
23
Consuel G. Sevilla (et. El), Pengantar Metodologi penelitian, (terj.) Alimuddin Tuwu, (Jakarta :
UI. Press, 1993), 73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
verifikatif yaitu metode penilaian kebenaran hasil penelitian apakan
pemaparan atau penjelasan sudah sesuai atau tidak dengan apa yang ada
dalam estetika Islam sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat 24
5. Interpretasi
Interpretasi adalah suatu kegiatan untuk menguraikan, menganalisis lalu
menyimpulkan suatu bahan sumber yang diperoleh dan berhubungan
dengan fakta-fakta yang ada, baik yang berasal dari dokumen atau arsip,
buku dan lain sebagainya.
H. Sistematika Pembahasan
Pada penelitian skripsi ini di bagian bab pertama akan menjelaskan
tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, metode
penelitian, sistematika bahasan.
Pada bab kedua yang menjelaskan tentang sejarah masuknya musik
gambus di Indonesia sampai musik gambus masuk di PP. Darul Ulum
Jombang. Kemudian perkembangan musik gambus meliputi perkembangan
personil, instrument, ekspanansi.
Pada bab ketiga yang akan menjelaskan bagaimana pertunjukkan
grup Maulanada yang ada PP. Darul Ulum Jombang yang diantaranya
menjelaskan tentang durasi, lagu, alat-alat music yang diogunakan serta
kostum yang digunakan ketika perform.
24
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter (Jakarta : Rineka Cipta,
1998), 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Pada bab keempat yang akan menjelaskan pesan-pesan yang
tekandung dalam bait-bait syair musik gambus yang diantaranya tentang
mahabbah, syair tentang do’a, dan tentang kehidupan.
Pada bab terakhir ini akan menjelaskan penutup, yang melipuit
kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
LETAK GEOGRAFIS DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK
GAMBUS DI PP. DARUL ULUM JOMBANG
A. Letak Geografis
Jombang adalah kota yang terkenal dengan julukan kota “Beriman”
(bersih, indah dan nyaman). Luas wilayah kabupaten 115.950 Ha : 1.159,5
Km². Terletak membentang antara 7.20' dan 7.45' .Lintang Selatan 5.20º - 5.30
º Bujur Timur.
Pusat pemerintahan Kabupaten Jombang terletak di tengah-tengah wilayah
kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak
79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa
Timur. Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di persimpangan jalur lintas utara, dan selatan Pulau Jawa (SurabayaMadiun-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Administrasi Pemerintahan terdiri dari 21 Kecamatan dan 301 desa, 5
kelurahan. Curah hujan terbesar antara 1750 s/d 2500 mm pertahun. 22
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang,
diantaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman
Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh
intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan
22
“ Keadaan Geografis “, dalam
geografis.html (23 November 2015).
http://jombangkab.go.id/index.php/page/detail/keadaan-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
seniman Cucuk Espe. Jombang juga sebagai tempat dimana Nahdlatul Ulama’
didirikan di Tebuireng Jombang oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Di Jombang banyak didirikan pondok pesantren sebagai pusat pendidikan
agama, dimana banyak dari daerah-daerah lain berbondong-bondong untuk
menimba ilmu di sana. Banyak disana pondok-pondok yang terkenal yaitu
Bahrul Ulum, Darul Ulum, Mamba’ul Hikam, Pacul Gowang, Mamba’ul
Ma’arif dan masih banyak pondok-pondok lainnya.
Darul Ulum adalah salah satu lembaga pendidikan pesantren yang berada
di kecamatan Peterongan Jombang. Pondok Pesantren Darul Ulum (Rejoso)
yang secara bahasa Darul berarti Gudang sedangkan Ulum, jamak dari ilmu
yang berarti ilmu-ilmu, sehingga secara garis besar Darul Ulum memiliki arti
“Gudangnya Ilmu-ilmu”, yang filosofinya tampak jelas dalam nama pondok
pesantren tersebut. Sehingga, sampai detik ini Pondok Pesantren Darul Ulum
(Rejoso) masih dipercaya untuk mengayomi para santri dari penjuru Nusantara
kurang lebih sekitar 5000 santri yang menimba ilmu di sana.23
MA Unggulan Darul Ulum adalah salah satu unit pendidikan yang ada di
PP. Darul Ulum Jombang. MA Unggulan Darul Ulum terletak di Dusun Dukuh
Pesantren, Desa Ngumpul, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang,
Propinsi Jawa Timur. Lokasi MA Unggulan Darul Ulum berada kurang lebih 4
Km dari arah timur Kota Jombang
Adapun letak MA Unggulan Darul Ulum dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara
23
: Desa Peterongan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Pesantren_Darul_%27Ulum_%28Rejoso%29
November 2015).
(21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
b. Sebelah Timur
: Desa Rejoso
c. Sebelah Selatan
: Desa Ngumpul
d. Sebelah Barat
: Desa Pajaran
Lingkungan sekitar MA Unggulan Darul Ulum Peterongan ini merupakan
lingkungan pendidikan, karena disamping MA Unggulan STEP-2 IDB,
terdapat pula SMK 2, MTsN Rejoso, SMP Unggulan 1, SMA 1 Unggulan
BPTT, SMA 3, MIN Rejoso, MAN Rejoso, SMP 3 RSBI, SMK Telkom, MTs
Plus, SMA 2 Unggulan BPPT-SBI Jombang.
B. Sejarah Musik Gambus
1. Sejarah Munculnya Musik Gambus di Indonesia
Musik adalah gambaran kehidupan manusia yang berupa sebuah bunyi
sebagai wujud ide, pikiran, cipta dan karsa yang ada pada manusia. Seni
juga memiliki keindahan sendiri dengan menggabungkan instrumen yang
akan menjadi sebuah nada yang indah.
Seni musik gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan
dengan cara dipetik. Alat musik ini idetik dengan nyanyian yang
bernafaskan Islam. Dalam mengiringi penyanyi, alat musik ini juga diiringi
dengan alat musik lain. Seperti marawis untuk memperindah irama
nyanyian.24 Musik gambus merupakan akulturasi dari musik melayu dengan
musik Arab, dimana akulturasi atau acculturation atau culture contact,
adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
24
Titik Oktia M, Ensiklopedia Alat Musik Tradisional (Surabaya, SIC, 2010), 41.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian itu sendiri.25
Irama Melayu merupakan salah satu genre yang pada mulanya
dikembangkan di daerah Melayu, yaitu kedua belah pantai Sumatra (pantai
sebelah barat dan timur) dan Tanah Semenanjung. Di pantai sebelah barat
Sumatra, suatu daerah tempat musik Melayu berkembang, musik ini
memperoleh corak yang lebih khusus yaitu Gamat. Sementara itu, di pantai
sebelah timur Sumatra khususnya di daerah Deli dan Tanah semenanjung,
musik ini dikembangkan pula sehingga terkenal dengan nama musik Melayu
Deli. Ciri khas musik melayu Deli ini adalah aspek perlukisnya, terutama
tingkahan bunyi kendang. Selain itu, unsur penting dalam musik Melayu
Deli ini adalah adanya akordeon dan biola yang dimainkan oleh sejumlah
pemain. Diperkirakan bawah ketika etnis melayu bermigrasi ke pulau Jawa
pada awal periode kolonial, mereka juga membawa tradisi musikalnya yang
berlakangan trekenal dengan sebutan irama melayu Jakarta atau Betawi.
Irama melayu ini, di samping melanjutkan musik tradisi melayu Deli juga
mengembangkan kekhususan tersendiri hingga musik ini lebih dinamis dan
reseptif terhadap anasir baru. Ada beberapa pendapat tentang munculnya
musik gambus di Nusantara, dikemukakan oleh Anis Mohd N, Md yaitu :
There are various theories as to how gambus Melayu and gambus
Hadhramaut arrived in the Malay Archipelago. One hypothesis is that
25
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta : Rineka Cipta, 2009). 202.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
the arrival of gambus is attributed to the Arabs during the Islamization of
Melaka in the 15th century.26
Terjemahan, Ada berbagai teori tentang bagaimana gambus Melayu
dan gambus Hadramaut tiba di Kepulauan Melayu Nusantara. Salah satu
hipotesis mengatakan bahwa kedatangan gambus dibawa oleh arab ketika
islamisasi malaka pada abad ke-15
Maksud dari pernyataan tersebut adalah banyak teori yang
menerangkan tentang gambus melayu dan gambus hadramaut yang datang
di Nusantara ini, melaui Islamisasi dari kota Makkah pada abad ke 15. Ada
pula pendapat dikemukakan oleh C. Sachs menerangakan sebagai berikut :
The hypotheses I am propounding is that the Persians and the Arabs
were trading in the Malay Archipelago as early as the 9th century and
these instrumens could have been carried on board their ships for
personal entertainment on long voyages. The barbat, qanbus and .ud
which closely resembles the gambus could have been introduced by
these traders when trading along the Malay Archipelago.27
Terjemahan, Salah satu hipotesis mengemukakan Persia dan Arab
melakukan perdagangan di Kepulauan Melayupada awal abad ke-9 dan
instrumen ini dibawa pada kapal kapal mereka untuk hiburan pribadi pada
perjalanan laut yang panjang. barbat, qanbus dan ud yang mana lekat
menyerupai gambus telah diperkenalkan oleh para pedagang ketika mereka
berdagang disepanjang Kepulauan Melayu.
26
Di jelaskan dalam paper yang ditulis oleh Larry Hilarian yang dipresentasikan di Hongkong
pada tahun 2004, beliau mengutip dari buku Anis Mohd N, Md, Zapin, Folk Dance of the Malay
World (Singapore: Oxford University Press), 20.
27
C. Sachs, The History of Musikal Instrumens (New York: W.W. Norton and Company, Inc.
Publishers), 251-252. Dalam paper yang berjudul “ The gambus (lutes) of the Malay world: its
origins and significance in zapin Musik” ditulis oleh Larry Hilarian yang dipresentasikan di
Hongkong pada tahun 2004.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Maksud dari pernyataan tersebut bahwa instrumen gambus ini dibawa
oleh Persia dan Arab ketika mereka berdagang di Melayu Nusantra pada
abad ke 9, yang mana mereka menggunakan kapal layar sebagai alat
transportasi. Ketika mereka berada di kapal layar tersebut musik gambus
inilah yang menjadi hiburan bagi para pedagang yang melakukan perjalanan
yang jauh. Sehingga mereka selalu membawa para pemain gambus dari
daerahnya untuk diperkenalkan kepada Nusantara bahwa, musik gambus
adalah salah satu tradisi yang mereka miliki.
Ada sedikit pengetahuan tentang irama melayu pada era sebelum dan
sekitar masa kemerdekaan. Pada awal tahun 1940-an, ada tiga ragam musik
yang utama dan popular yaitu keroncong, gambus dan hawaian selain juga
masuk klasik dan klasik orkrestra (Susunan Paper dan Sawon Jabo, 1987 :
9). Kroncong28, yang merupakan perpaduan pengaruh Melayu, Jawa dan
Cina, dimainkan oleh masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah,
Gambus memadukan pengaruh Arab, Persia, dengan Melayu, memiliki
penggemar yang kuat dikalangan Islam, Hawaian menjadi musik kalangan
atas.29
Di Indonseia gambus merupakan musik yang berkembang pesat di era
1940-an. Pada masa itu, musik gambus banyak menyedot unsur musik
melayu hingga warna musik melayu tersebut begitu kuat dalam musik
28
Keroncong adalah Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga
sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong,
flute, dan seorang penyanyi wanita. Victor Ganap, “ Pengaruh Portugis pada Musik Keroncong”,
Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol 7. No 2(2006), 1.
29
Moh. Muttaqin, “Musik Dangdut dan Keberadaannya di Masyarakat :Tinjauan dari Segi Sejarah
dan Perkembangannya”, Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol VII No.2 (2006),
23.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
gambus. Bebrapa orkes gambus yang kemudian menjadi orkes melayu yang
terkenal pada saat itu diantaranya orkes melayu (O.M.) Bukit Singuntang,
O.M. Sinar Kemala, (O.M.) Kenangan, dan lain-lain.
30
Setelah musik
melayu berkembang kemudian musik melayu bercampuran dengan musik
Arab sehingga muncullah musik gambus.
Musik gambus di Indonesia dibawa oleh Syekh Albar, Syekh Albar
ialah salah satu pemusik irama Timur Tengah yang cukup populer di
Indonesia. Pemusik keturunan Arab-Indonesia ini lahir di Surabaya. Dari
hasil perkimpoiannya dengan Farida Al-Hasni, ia dikaruniai sebagian anak,
salah satunya penyanyi rock populer Ahmad Albar.
Di tahun 1920-an serta 1930-an Syekh Albar di kenal juga sebagai
pemain gambus yang mumpuni. Pada zaman “kuda gigit kue apem” itu,
lagu-lagu Syekh Albar telah masuk dunia rekaman serta direkam oleh
perusahaan piringan hitam populer “His Master Voice”. Menurut Munif
yang juga seseorang penggiat gambus serta pernah jadi penyanyi gambus,
menyampaikan cuplikan serta petikan gambusnya tak kalah dengan Abdul
Wahab, pemain gambus kesohor dari negeri asal Firaun, Mesir.
Keunggulan Syekh Albar dalam bergambus ria yaitu kekuatan dalam
membuat lagu-lagunya sendiri. Bahkan juga Syekh Albar yang berdomisili
di Surabaya mengikutsertakan group musik dari Italia, waktu rekaman di
“His Master Voice”, yang mengakibatkan namanya di kenal di negaranegara Arab. Pers Lebanon juga pernah menjulukinya juga sebagai pemain
30
Ibid., 23.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
gambus paling handal di Jagad, terkecuali Timur Tengah. Bahkan juga
rekaman lagu-lagunya saat itu beredar banyak diberagam negara Arab.
Ciptaannya seperti lagu-lagu sarah atau zapin yang bertujuan ke lagu-lagu
Hadramaut, lokasi asal mula nyaris semua keturunan Arab.
Lalu musik–musik gambus Syekh Albar dilanjutkan oleh Seseorang
pegambus tradisional Indonesia bernama Segaf Assegaf, beliau adalah
pegambus yang sering membawakan lagu-lagu dari Abdallah Rwaished dan
Abu Bakar Bilfaqih penggambus asal Yaman.31
2. Sejarah Munculnya Musik Gambus di PP. Darul Ulum Jombang
Salah satu seni musik gambus yang masih berkembang saat ini di
kawasan Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Jombang adalah seni musik
gambus yang berada di PP. Darul Ulum Jombang, diantara beberapa unit
pendidikan dan asrama yang berada disitu, salah satunya unit pendidikan
yang menegembangkan seni musik gambus adalah MA Unggulan STEP-2
Pada mulanya unit pendidikan MA Unggulan STEP-2 IBD ini berdiri
dengan nama Sekolah Aliyah Program Khusus (MAPK) yang berdiri pada
tahun 1987, dengan dikeluarkannya keputusan Menteri Agama No. 73
tahun 1987. kemudian dengan peningkatan akriditasi maka dari Sekolah
Aliyah Program Khusus (MAPK) berubah menjadi MA Unggulan STEP -2
IBD yang lebih dikenal dengan sebutan MAU.32
31
Irfan
Munthoriq,
“Mengenal
alat
musik
gambus”,
dalam
https://klinikmusik.wordpress.com/2015/02/03/mengenal-alat-musik-gambus/ (21 November
2015).
32
Dalam penulisan MA Unggulan, penulis akan menyingakat menjadi MAU untuk penjelasan di
bab maupun sub bab selanjutnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
Untuk meningkatkan potensi dan bakat siswa-siswi, maka
MAU
memberikan sebuah wadah berupa ekstra kulekuler dengan bidang yang
sesuai dengan kemampuan siswa-siswi, diantaranya Qiro’at, Kaligrafi,
Elektro, Gambus, Banjari, Boardcasting, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, KIR
(Kimia, Biologi, Geografi, Ekonomi, Fisika), Volly, Sepak Bola,