Institut Seni Musik Medan

(1)

INSTITUT SENI MUSIK MEDAN

(EKSPRESIONISME)

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 – TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010/2011

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

FIRMANSYAH NOVANDI

070406045

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011


(2)

INSTITUT SENI MUSIK MEDAN

(EKSPRESIONISME)

OLEH :

FIRMANSYAH NOVANDI 070406045

MEDAN, JUNI 2011

Disetujui Oleh :

Pembimbing I,

Imam Faisal Pane, ST, MT NIP. 197408102002121002

Pembimbing II,

Amy Marisa, ST, M.Sc NIP. 198001042003122004

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. N. Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadi sumber kekuatan dan penghiburan selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini mengambil judul: Institut Seni Musik Medan. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir bapak Imam Faisal Pane, ST, MT dan kepada ibu Amy Marisa Lubis, ST, M.Sc sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediannya membimbing, motivasi, problem solving, pengarahan dan waktu beliau kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:

1. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT, Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Vinky Rahman, Bapak Imam Faisal Pane selaku koordinator Tugas Akhir, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak dan Ibu Dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Orang tua saya yang tercinta, Bapak Hasby dan Ibu Jumiati untuk dukungan, perhatian, do’a, dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Saudara saya, Hesti Lestari yang memberikan motivasi, serta perhatiannya.

6. Semua teman-teman di Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang memotivasi saya untuk mengambil tugas akhir ini dan mendukung saya untuk tetap berjuang sampai akhir.

7. Semua teman-teman Studio Akhir Semester B TA 2010/2011, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Syahril D Hutasuhut (2007), Bambang Herawan (2007), Erwin Muntazar (2007), Vivi (2007), Einstenia (2007), Bane Doli S (2007), Sintia (2007), M. Grady Wirapaksi (2007)


(4)

dan semua teman-teman lainnya yang menaruh perhatiannya dan selalu siap membantu ketika saya menghadapi masalah di dalam tugas akhir ini.

8. Adik-adik stambuk 2008-2010, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera utara, khususnya kepada Rudi (2010), Rika (2010), Nanda (2008), Ricky (2010), Horas Sulaiman (2009), Gema (2010). Terima kasih atas dukungan, bantuan, pendapat, waktu, dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

Kiranya Tuhan Yang Esa memberikan dan melimpahkan kasih dan rahmatNya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.

Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Juni 2011 Hormat saya,

FirmansyahNovandi NIM 070406045


(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...1

I.1 Latar Belakang...1

I.2 Maksud dan Tujuan Proyek...2

I.3 Perumusan Masalah...2

I.4 Metoda Pendekatan...3

I.5 Lingkup dan Batasan Proyek...3

BAB II DESKRIPSI PROYEK...4

II.1 Pengertian Judul ...4

II.2 Tinjauan Umum ...5

II.2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia ...5

II.2.1.1 Jalur Pendidikan ...5

II.2.1.2 Jenis Perguruan Tinggi ...6

II.2.1.3 Gelar Akademik di Indonesia ...8

II.2.2 Musik ...10

II.2.2.1 Pengertian Musik ...10

II.2.2.2 Sejarah Musik ...12

II.2.2.3 Pendidikan Musik ...13

II.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik ...13

II.3 Lokasi Proyek ...15


(6)

II.4 Tinjauan Fungsi Bangunan ...18

II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ...18

II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang ...21

II.5 Studi Banding ...22

II.5.1 Berklee College of Music ...22

II.5.2 Royal Academy of Music ...41

II.5.3 Institut Musik Indonesia (IMI) ...43

BAB III ELABORASI TEMA ...49

III.1 Alasan Pemilihan Tema ...49

III.2 Tinjauan Umum ...49

III.2.1 Pengertian Ekspresionis ...49

III.2.2 Perkembangan Aliran Ekpresionisme ...50

III.2.3 Ekspresionisme Secara Umum ...52

III.3 Interpretasi Tema ...53

III.4 Studi Banding Tema Sejenis ...53

III.4.1 Einsten Tower ...53

III.4.2 Guggemheim Museum ...54

III.4.3 Museo Oscar Niemeyer ...54

BAB IV ANALISA ...56

IV.1 Analisa Eksisting ...56

IV.1.1 Analisa Lokasi ...56

IV.1.2 Kondisi Eksisting Lahan ...57


(7)

IV.1.4 Batas Site ...60

IV.1.5 Sarana dan Prasarana ...61

IV.1.6 Eksisting Bangunan Sekitar Site ...63

IV.2 Analisa Potensi Tapak ...64

IV.2.1 Analisa Sirkulasi ...64

IV.2.2 Analisa Pedestrian ...66

IV.2.3 Analisa View ...67

IV.2.4 Analisa Vegetasi dan Matahari ...69

IV.2.5 Analisa Kebisingan ...70

I IV.3 Analisa Bangunan ...73

IV.3.1 Bentuk ...73

IV.3.2 Sirkulasi dan Penzoningan ...73

IV.3.3 Analisa Jumlah Mahasiswa ...78

IV.3.4 Besaran Ruang ...85

BAB V KONSEP PERANCANGAN...91

V.1 Penerapan Tema Pada Bangunan ...91

V.1.1 Konsep Massa Bangunan ...91

V.2 Konsep Perancangan Tapak ...92

V.2.1 Konsep Entrance ...92

V.2.2 Konsep Site...92

V.2.3 Konsep Sirkulasi Bangunan ... 93

V.2.4 Konsep Struktur ...94


(8)

V.2.6 Suasana Ruang ...96

BAB VI HASIL PERANCANGAN VI.1 Gambar Perancangan...99

VI.1.1 Site Plan ...99

VI.1.2 Ground Plan ...100

VI.1.3 Lantai 1 ...101

VI.1.4 Lantai 2 ...102

VI.1.5 Lantai 3 ...103

VI. 1.6 Lantai 4,5,6 ...104

VI.1.7 Denah Auditorium ...105

VI.1.8 Tampak ...106

VI.1.9 Potongan ...107

VI.1.10 Tampak dan potongan auditorium ...108

VI.1.11 Detail Trafe ...109

VI.1.12 Rencana pondasi ...110

VI.1.13 Rencana Pembalokan Lantai 2 ...111

VI.1.14 Rencana Pembalokan Lantai 3 ...112

VI.1.15 Rencana Pembalokan Lantai 4,5,6 ...113

VI.1.16 Rencana Pembalokan Auditorium ...114

VI.1.17 3 dimensi struktur ...115

VI.1.18 3 dimensi struktur ...116


(9)

VI.1.20 Detail ...118

VI.1.21 Detail ...119

VI.1.22 Detail ...120

VI.1.23 Rencana utilitas ...121

VI.1.24 Rencana proteksi kebakaran ...122

VI.1.25 Rencana elektrikal ...123

VI.1.26 Rencana AC lantai 1 ...124

VI.1.27 Rencana AC lantai 2 ...125

VI.1.28 Rencana AC lantai 3 ...126

VI.1.29 Rencana AC lantai 4,5,6 ...127

VI.1.30 Rencana AC Auditorium ...128

VI.1.31 Gambar 3 Dimensi ...129

VI.1.32 Gambar Interior ...130

VI.1.33 Gambar Interior ...131


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ruang pertunjukan ... 39

Gambar 2.2 Ruang pertunjukan ... 39

Gambar 2.3 Denah tempat duduk ruang pertunjukan ... 39

Gambar 2.4 Ruang kelas profesional musik ... 40

Gambar 2.5 Ruang kelas profesional musik ... 40

Gambar 2.6 Ruang kelas ensembel musik ... 40

Gambar 2.7 Ruang kelas piano ... 40

Gambar 2.8 Ruang IT ... 40

Gambar 2.9 Ruang Training ... 40

Gambar 2.10 Studio rekaman ... 41

Gambar 2.11 Studio rekaman ... 41

Gambar 2.12 Entrance Kampus ... 41

Gambar 2.13 Fasad bangunan Royal Academy of Music... 42

Gambar 2.14 Ruang pertunjukan Royal Academy of Music ... 42

Gambar 2.15 Ruang kelas praktek bersama IMI ... 45

Gambar 2.16 Ruang praktek pribadi IMI ... 45

Gambar 2.17 Ruang Reharshal ... 45

Gambar 2.18 Studio Rekaman ... 46

Gambar 2.19 Ruang perpustakaan dan multimedia ... 46


(11)

Gambar 3.1 Einsten Tower ... 53

Gambar 3.2 Gugemheim Museum Bilbao ... 54

Gambar 3.3 Museo Novo ... 54

Gambar 4.1 Lokasi ... 56

Gambar 4.2 Analisa kondisi sekitar site ... 57

Gambar 4.3 Peta tata guna lahan... 58

Gambar 4.4 Batas – batas site ... 60

Gambar 4.5 Sarana dan prasarana ... 61

Gambar 4.6 Eksisting bangunan sekitar site ... 63

Gambar 4.7 Analisa sirkulasi ... 64

Gambar 4.8 Pedestrian ... 66

Gambar 4.9 Analisa view keluar ... 67

Gambar 4.10 Analisa view kedalam ... 68

Gambar 4.11 Analisa vegetasi dan matahari ... 69

Gambar 4.12 Analisa kebisingan ... 70

Gambar 4.13 Penzoningan Ruang... 77

Gambar 5.1 Konsep massa bangunan ... 91

Gambar 5.2 Konsep entrance ... 92

Gambar 5.3 Konsep site ... 92

Gambar 5.4 Konsep sirkulasi bangunan ... 93

Gambar 5.5 Konsep Struktur ... 94

Gambar 5.6 Konsep Ruang ... 96


(12)

Gambar 6.1 Site Plan ... 99

Gambar 6.2 Ground Plan ... 100

Gambar 6.3 Denah Lantai 1 ... 101

Gambar 6.4 Denah Lantai 2 ... 102

Gambar 6.5 Denah Lantai 3 ... 103

Gambar 6.6 Denah Lantai 4,5,6 ... 104

Gambar 6.7 Denah Lantai Auditorium ... 105

Gambar 6.8 Tampak... 106

Gambar 6.9 Potongan... 107

Gambar 6.10 Tampak dan Potongan Auditorium ... 108

Gambar 6.11 Detail Trafe ... 109

Gambar 6.12 Rencana Pondasi ... 110

Gambar 6.13 Rencana Pembalokan Lantai 2 ... 111

Gambar 6.14 Rencana Pembalokan Lantai 3 ... 112

Gambar 6.15 Rencana Pembalokan Lantai 4,5,6 ... 113

Gambar 6.16 Rencana Pembalokan Auditorium ... 114

Gambar 6.17 3 Dimensi Struktur ... 115

Gambar 6.18 3 Dimensi Struktur ... 116

Gambar 6.19 Rencana Atap ... 117

Gambar 6.20 Detail ... 118

Gambar 6.21 Detail ... 119

Gambar 6.22 Detail ... 120


(13)

Gambar 6.24 Rencana Proteksi Kebakaran ... 122

Gambar 6.25 Rencana Elektrikal ... 123

Gambar 6.26 Rencana AC Lantai 1 ... 124

Gambar 6.27 Rencana AC Lantai 2 ... 125

Gambar 6.28 Rencana AC Lantai 3 ... 126

Gambar 6.29 Rencana AC Lantai 4,5,6 ... 127

Gambar 6.30 Rencana AC Auditorium ... 128

Gambar 6.31 Gambar 3 Dimensi ... 129

Gambar 6.32 Gambar Interior ... 130

Gambar 6.33 Gambar Interior ... 131


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tata Guna Lahan ... 16

Tabel 2.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 22

Tabel 2.3 Kurikulum Berklee College of Music ... 39

Tabel 2.4 Kurikulum Institut Musik Indonesia ... 48

Tabel 4.1 Sirklulasi ... 74

Tabel 4.2 Penzoningan ... 76

Tabel 4.3 Analisa Jumlah Mahasiswa ... 78

Tabel 4.4 Kurikulum Institut Seni Musik Medan ... 79


(15)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Musik sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu dan telah menjadi kebutuhan penunjang bagi manusia saat ini. Setiap hari kita berhadapan dengan musik. Ketika kita berada dirumah dan menonton televisi, atau sambil membaca buku, kita mendengarkan musik. Ketika kita pergi berbelanja ke Mall atau pusat perbelanjaan, kita juga mendengarkan musik. Ketika kita sedang berada dalam kendaraan baik umum maupun pribadi, kita juga mendengarkan musik. Perusahaan-perusahaan mempromosikan barang atau jasa mereka dengan menggunakan musik.

Fungsi musik juga semakin berkembang, tidak hanya digunakan sebagai hiburan saja, tetapi dapat digunakan sebagai fungsi terapi (pengobatan). Mula-mula musik digunakan untuk penyembuhan penyakit para pasien korban perang maupun untuk para veteran perang. Namun pada saat ini, pemakaian musik terapi telah digunakan di beberapa rumah sakit di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Fungsi lain dari musik adalah menambah intelegensia. Otak kiri merupakan pusat pengendali fungsi intelektual seperti daya ingat, bahasa, logika, perhitungan, daya analisa. Otak kanan berdasarkan kepada spontanitas, pengendali fungsi mental melibatkan intuisi, sikap, emosi, hubungan ruang dan dimensi, gambar, musik dan irama, gerak dan tari. Musik dapat digunakan sebagai penyeimbang otak kanan dan otak kiri. Daya estetis musik, terutama musik klasik, dapat digunakan sebagai penambah IQ.

Dalam akhir dekade ini, perkembangan industri musik sangat cepat peningkatannya. Begitu pula di Indonesia, industri musik menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Kita dapat menemukan mayor laber, band-band baru, artis baru dan pagelaran musik yang sangat beragam. Hal ini cukup membuktikan bahwa indonesia cukup berkembang dalam bidang musik dan memiliki potensi-potensi musik yang luar biasa.

Di Medan sendiri musik merupakan hal yang cukup mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat. Berbagai sekolah musik mulai berdiri dengan berbagai fasilitas dan kelebihan masing-masing. Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan musik yang terdapat di kota Medan antara lain adalah Medan Musik, Era Musika Medan, Lembaga Pendidikan Musik Farabi, LMM (Lembaga Musik Murni) dan lain-lain.


(16)

Di Medan, perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan formal dibidang musik masih begitu minim. Berbagai perguruan tinggi itu antara lain di USU jurusan etnomusikologi, di Unimed jurusan seni dan tari, di Nommensen jurusan seni. Fasilitas yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut pun terbatas. Hal ini dapat dilihat dari keterbatasan jumlah ruang serta kualitas ruangan yang sebenarnya tidak layak untuk sebuah perguruan tinggi di bidang musik yang sangat memperhatikan kualitas akustik dalam ruangan. Berbagai perguruan tinggi tersebut juga masih belum memiliki alat musik yang memadai, serta fasilitas gedung pertunjukan (auditorium) tersendiri.

Dengan latar belakang kondisi diatas, dibutuhkan suatu alternatif bentuk fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Alternatif yang ditawarkan adalah suatu sekolah musik dengan konsep bangunan multifungsi yang didalamnya terdapat fasilitas studio musik dan concert hall sebagai fasilitas utama, dengan berbagai fasilitas pendukung seperti : ruang pertemuan, ruang seminar, perpustakaan, dan lainnya. Sehingga akhirnya diharapkan Institut Seni Musik Medan ini dapat meningkatkan kualitas musik di Indonesia, dan Medan khususnya.

I.2. Maksud dan Tujuan Proyek

Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan Institut Seni Musik Medan ini, yaitu :

- Sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan formal di bidang musik. Tempat diadakanya berbagai kegiatan pertemuan musik ataupun berbagai seminar dan pelatihan.

- Sebagai ikon/pusat perkembangan musik di kota Medan.

- Menyediakan fasilitas pertunjukan musik sebagai sarana penyaluran bakat bagi para pemusik dan juga sebagai sarana hiburan dan apresiasi bagi warga masyarakat kota Medan.

- Meningkatkan kualitas musisi kota Medan dan meningkatkan minat dan daya tarik terhadap musik bagi warga kota Medan.

I.3. Perumusan Masalah

Secara umum, perumusan masalah yang timbul yaitu bagaimana mendesain/menerapkan bangunan Institut Seni Musik Medan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan yang mampu mewadahi kebutuhan dan aktivitas sesuai fungsi serta tema yang diterapkan.


(17)

- Bagaimana hubungan dan keterkaitan ruang antar fungsi public, private, dan semi private.

- Bagaimana menghadirkan suasana alam terbuka dalam site namun tidak dimasuki oleh suara atau kebisingan dari luar site.

- Bagaimana mengisolir suara dari lingkungan sekitar sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar ataupun konser di dalam site mengingat proyek ini berhubungan erat dengan masalah suara.

- Bagaimana menerapkan tema dalam desain bangunan. I.4. Metoda Pendekatan

Lingkup batasan proyek ini adalah pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur dan desain interior yang dapat mendukung pendirian Institut Seni Musik Medan:

- Pemahaman terhadap kasus proyek yaitu Institut Seni Musik Medan melalui studi pustaka, mencakup pemahaman kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang terjadi didalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya.

- Pemahaman terhadap tema Ekspresionisme dan penerapannya kedalam perancangan proyek Institut Seni Musik Medan.

- Berbagai studi banding kasus dan tema.

- Wawancara dengan masyarakat musik (seniman, pecinta musik). - Data lokasi terpilih.

I.5. Lingkup dan Batasan Proyek

Lingkup batasan proyek yang menjad batasan perancangan dalam proyek ini adalah: - Menyangkut masalah pemilihan lokasi site, dan peraturan pemerintah yang berlaku

disekitar site.

- Fokus perancangan dikaitkan dengan aspek fisik dan non fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, sirkulasi dalam dan luar, perancangan tapak, massa bangunan, serta potensi pada lokasi.

- Secara umum akan memadukan perancangan bangunan edukatif.

- Secara umum sekolah yang dirancang akan memiliki fungsi sebagai tempat belajar musik pop-kontemporer dan musik klasik.


(18)

BAB II DESKRIPSI PROYEK

II.1. Pengertian Judul

Pada pembahasan ini akan diuraikan pengertian judul “Institut Seni Musik MedanPengertian Medan

- Medan adalah nama ibukota provinsi Sumatera Utara dan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia.

Pengertian Institut

- Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Pengertian Seni

- Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk, gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.

Pengertian Musik

- Musik secara etimologis, yang awal katanya berasal dari bahasa Yunani “mousike” yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa Latin “musica” pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis (yang termasuk order dari dunia dimana tuhan menciptakannya dalam ukuran, angka, dan berat); musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia);dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan). (wikipedia.com)

- Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. - Musik dalam buku kamus besar bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai nada atau


(19)

keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi.

Jadi Institut Seni Musik Medan adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang seni musik yang berlokasi di Medan.

II.2. Tinjauan Umum

Tinjauan umum membahas tetang sistem pendidikan secara keseluruhan dan musik secara umum.

II.2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Departemen Pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

II.2.1.1 Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan yang terdapat di Indonesia antara lain : 1. Pendidikan Formal

2. Pendidikan Nonformal 3. Pendidikan Informal 1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.


(20)

Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas : a. Lembaga kursus

b. Lembaga pelatihan c. Kelompok belajar

d. Pusat kegiatan belajar masyarakat

e. Majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. 3. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang terbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar pendidikan nasional.

II.2.1.2 Jenis Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.


(21)

1. Akademi 2. Politeknik 3. Sekolah tinggi 4. Institut

5. Universitas 1. Akademi

Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.

2. Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

4. Institut

Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 5. Universitas

Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.


(22)

Berbagai jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain:

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapat gelar vokasi. Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis dibelakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya. Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain adalah Ahli Pratama (A.P.), Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Madya (A. Md.), Sarjana Sains Terapan (S.S.T.).

Pendidikan profesi adalah pendidikan setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapat gelar profesi.

II. 2.1.3 Gelar Akademik di Indonesia

Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.

1. Sarjana (S1)

Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 – 6 tahun dan harus menyelesaikan SKS sebanyak 144 SKS.

Gelar sarjana yang ada di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai berikut: Sarjana Arsitektur (S. Ars.)

Sarjana Agama (S. Ag.) Sarjana Ekonomi (S. E.) Sarjana Farmasi (S. F.) Sarjana Filsafat (S. Fil.)


(23)

Sarjana Hukum (S. H.) Sarjana Hukum Islam (S. HI.) Sarjana Humaniora (S. Hum.) Sarjana Sains (S. Si.) Sarjana Ilmu Komputer (S. Komp.) Sarjana Ilmu Politik (S. IP.) Sarjana Komunikasi (S. Kom)

Sarjana Ilmu Sosial dan ilmu Politik (S. Sos) Sarjana Kedokteran (S. Ked.)

Sarjana Kehutanan (S. Hut.) Sarjana Kedokteran Gigi (S. KG.) Sarjana Keperawatan (S. Kep)

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S. Km.) Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Sarjana pendidikan Islam (S. Pdi.) Sarjana Psikologi (S. Psi.) Sarjana Sastra (S.S.) Sarjana Seni (S.Sn.)

Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP.) Sarjana Teknik (S.T.)

Sarjana Theologi (S.Th.) Sarjana Pertanian (S.P.) Sarjana Peternakan (S.Pt.) Sarjana Perikanan (S.Pi.) 2. Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M.), Magister Sains (M.Si.), dan Magister Teknik (M.T.). Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut Strata 2 atau biasa disingkat S2.


(24)

3. Doktor (S3)

Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. Strata pendidikan doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau S3.

4. Profesi

Selain gelar akademik yang disebutkan diatas di Indonesia juga terdapat gelar Profesi. Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar profesi diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait sebagai dan ditulis dibelakang nama yang berhak. Gelar profesi yang ada di Indonesia antara lain :

Dokter (dr.) Dokter gigi (drg.) Dokter spesialis (sp.) Akuntan (Ak.) Apoteker (Apt.) II.2.2 Musik

II.2.2.1 Pengertian musik

Musik secara etimologi, kata musik berasal dari Yunani “mousike” yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin “musica” pada abad ke V terbagi dalam tiga mayor, yaitu musica universalis (yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan

menciptakannya dalam “ukuran, angka, dan berat); musica humana

(mendesain daripada proporsi tubuh manusia); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasulkan dalam keteraturan).

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptannya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.


(25)

Aristoteles berpendapat bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda – beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.

Musik dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti nada atau suara yang di susun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa musik merupakan salah satu cabang seni pertunjukkan seperti tari, drama, puisi, dan sebagainya. Sebagai sebuah karya seni, musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat komposisi jalinan nada atau melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental.

Jenis – jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya

Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contohnya: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung.

Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contohnya: suling, terompet, saxopon, trombon.

Chordofon, adalah alat musik yang bersumber bunyinya berasal dari dawai. Contohnya: bass, gitar, piano, kecapi.

Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. Contohnya: tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana.

Elektrofon, adalah musik yang bersumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh: kibor, gitar listrik, bass elektrik.

Musik memiliki berbagai elemen ataupun unsur yang menjadi bagian dari tubuh musik itu sendiri. Berbagai elemen tersebut adalah sebagai berikut:

Suara. Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengaranya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya


(26)

maupun periodenya, melainkan dalam frekwensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (inggris: pitvh, yaitu tinggi nada), durasi (beberapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

Nada. Suara dapat dibagi-bagi kedalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut interval.

Ritme. Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan.

Notasi. Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horizontal. Kedua unsur tersebut menbentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika dan sebagainya. Melodi. Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).

Harmoni. Har,oni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan berurutan. Harmoni terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord. II.2.2.2 Sejarah Musik

Perkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang dibuat oleh Ewen (1963:7-13). Sementara itu Stein (1963) berdasarkan periodesasi historis musik klasik atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sistem tersebut taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut: Era Abad Pertengahan (300-1000M), Romanesque (1000-1150), Ars Antiqua (1150-1300), Ars Nova (1300-1400M), Renaisans Awal (1400-1500M), Renaisans Tinggi (1500-1600), Barok (1600-1750M), Rococo (1725-1778), Klasikisme (1750-1827M),


(27)

Romantikisme (1800-1900M), Impresionisme (1880-1918M), dan Abad ke-20 (1900 hingga sekarang).

II.2.2.3 Pendidikan Musik

Pendidikan musik adalah suatu cabang pendidikan yang berkonsentrasi di pengajaran dan pembelajaran musik. Selain mengajarkan teori-teori musik, pendidikan musik diharapkan untuk dapat mengembangkan seseorang secara keseluruhan. Hal itu mencakup pada mengapresiasi musik dan kepekaan terhadap musik. Pendidikan musik mengembangkan kemampuan saraf motorik bagi siswa yang memainkan alat musik, dan pendidikan ini mengembangkan kemampuan seseorang melalui pengenalan dan interpretasi pada simbol dan notasi musik.

Di Amerika, sejarah pendidikan musik formal dimulai pada abad ke 18 yaitu diterbitkannya berbagai buku musik yang bersifat pengajaran dan edukatif. Pada abad ke 19, dibentuknya Boston Academy of Music oleh Lowell Mason yang menjadi sekolah musik formal pertama didunia dan selanjutnya menjadi panutan dan standar untuk pembangunan sekolah musik lainnya.

Sekolah tinggi di bidang musik juga biasa disebut dengan Conservatory. Conservatory berasal dari bahasa Perancis yakni Conservatoire adalah lembaga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan musik formal di bidang performance, teori musik, sejarah musik, memainkan alat musik dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar pendidikan musik yang umum diluar negeri adalah Bachelor of Art in Music, Bachelor of Art in Music Education, Master of Art in Music, Doctor of Music.

Pendidikan musik di Indonesia dapat digolongkan menjadi pendidikan musik formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademi musik, institut musik, dan lembaga pendidikan formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik non formal berupa lembaga pendidikan kursus musik yang banyak terdapat di berbagai kota di Indonesia. II.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik

Dari hasil studi banding yang diperoleh, dapat, disimpulkan bahwa kurikulum musik dapat dibagi kedalam dua pembagian utama menurut sifatnya, yaitu teori musik dan praktek musik.


(28)

Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Mata kuliah yang termasuk kedalam kategori teori musik ini antara lain:

1. Music History (2 SKS) 2. English for Musician (2 SKS) 3. Basic Aranging (2 SKS) 4. Song Writting (2 SKS)

5. Music Theory and Harmony (2x2 SKS = 4 SKS) 6. Ear Training (4x2 SKS = 8 SKS)

7. Expression and Interpretation (2 SKS) 8. Music Research Paper (4 SKS)

9. Final Project (8 SKS)

10. Live Band Workshop (8 SKS) 11. Rhytm learning (4x3 SKS= 12 SKS) 12. Sightreading (4x3 SKS = 12 SKS) 13. Midi Sequencing (2x3 SKS = 6 SKS)

Praktek Musik. Praktek musik berupa pembelajaran musik secara praktikal. Yang termasuk dalam praktek musik adalah sebagai berikut :

14. Major (Instrument/Voice) (4x3 SKS = 12 SKS) 15. Ensemble (4x3 SKS = 12 SKS)

16. Performance Class (3x3 = 9 SKS)

Total jumlah SKS untuk mata kuliah wajib = 105 SKS

Untuk mata kuliah pilihan terdapat 24 mata kuliah pilihan yang termasuk dalam kategori teori musik masing-masing sebanyak 2 SKS, berarti total jumlah SKS untuk mata kuliah pilihan adalah 48 SKS. Mahasiswa wajib mengambil seluruh mata kuliah wajib dan 20 mata kuliah pilihan. Untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) mahasiswa diwajibkan menyelesaikan SKS sebanyak 144 SKS.


(29)

II. 3 Lokasi Proyek

Untuk memilih lokasi proyek yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pembangunan proyek ini, maka penting terlebih dahulu dibuat kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Langkah ini ditempuh kemudian dievaluasi sehingga mendapatkan lokasi yang benar-benar cocok untuk proyek ini.

Secara umum pemilihan lokasi didasari oleh beberapa kententuan sebagai berikut : Wilayah tersebut memiliki potensi dari segi ekonomi dan populasi penduduk Strategis terhadap pendukung kawasan tersebut

Mudah pencapaian dengan sarana Transportasi kota Kelengkapan unsur penunjang; listrik, telepon, air, sanitasi Mudah dicapai dari wilayah pelayanan

II.3.1 Tata Guna Lahan

Wilayah Pembangunan

Cakupan wilayah Pentadbiran

Kecamatan

Luas (ha) Aktivitas Utama

WPP A Medan Belawan

Medan Marelan Medan Labuhan Jumlah

2,625.01 2,382.10 3.,667.17 8,674.28

Pelabuhan Industri Terminal Pergudangan

berorientasi pelabuhan Belawan

Perumahan Pemuliharaan

WPP B Medan Deli 2,084.33 Perumahan

Perdagangan Perkebunan


(30)

WPP C Medan Perjuangan Medan Area Medan Denai Medan Tembung Medan Amplas Jumlah 409.42 552.43 905.04 799.26 1,118.57 4,560.47 Perkebunan

Industri terbatas (KIM) Terminal barang

WPP D Medan Timur

Medan Baru Medan Maimun Medan Polonia Medan Kota Medan Johor Jumlah 775.75 583.77 297.76 901.12 526.96 1,457.47 3,767.08 Pusat Bisnis Pusat Pemerintahan Perumahan Hutan Kota Pusat pendidikan

WPP E Medan Barat

Medan Petisah Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Tuntungan Medan Selayang Jumlah 681.72 532.84 1,543.66 1,316.42 2,068.04 1,281.16 7,423.84 Perumahan Perkantoran Conservation Lapangan Golf Hutan Kota

Pemerintah Kota Medan

Jumlah WPP A - D 26.510,00


(31)

Alternatif I

Site dipilih dijalan Perintis Kemerdekaan

Batas Utara : jalan Perintis Kemerdekaan Batas Timur : jalan Timor

Batas Barat : Jalan Gaharu Batas Selatan : jalan Sena - Berada pada kecamatan Medan Timur

- Berdasarkan WPP D dengan fungsi pusat bisnis, pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan

- Termasuk dalam wilayah Pusat Kota

- Pada sekitar site ini ada bangunan SMK Musik Negeri yang telah lama eksis, proyek Institut Seni Musik Medan kiranya dapat bekerja sama dengan SMK tersebut, karena lokasinya sangat amat dekat.

Kelebihan:

- Berada pada jalan arteri primer, yaitu jalan perintis kemerdekaan.

- Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site. - Kawasan cukup terkenal sangat baik oleh penduduk kota Medan.

- Site cukup strategis karena terletak di persimpangan dan di depan Hotel Grand Angkasa Medan, sehingga mudah dicapai.

Kekurangan:

- Kepadatan jalan cukup padat sehingga berpotensi menimbulkan kebisingan dan kemacetan.


(32)

Alternatif II

Alternatif I lokasi berada di persimpangan jl. S.Parman dan Jl. Jend Sudirman, kecamatan Medan Baru. Di sekitar kawasan direncanakan akan didirikan Sudirman Resort dan hotel. Selain itu di kawasan ini juga terdapat perumahan kalangan menengah ke atas, restoran/cafe dsb.

II.4. Tinjauan Fungsi Bangunan

II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Beberapa pemakai gedung Medan International Music School ini berdasarkan hasil literatur antara lain :

1. Murid / Mahasiswa

Mahasiswa merupakan orang yang melanjutkan jenjang pendidikan setelah menyelesaikan pendidikan SMA. Syarat orang yang dapat kuliah di Institut Seni Musik Medan ini adalah memiliki sertifikat ijazah SMA atau juga orang yang memiliki keahlian yang khusus yang harus melewati ujian saringan secara khusus atau memiliki latar belakang keahlian dan pengalaman musik.

2. Dosen/Pengajar

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

A

A


(33)

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Secara garis besar dosen Institut Seni Musik Medan terbagi dalam beberapa bagian pengajaran:

- Dosen Vokal - Dosen Alat Musik - Dosen Teori Musik 3. Pengunjung

Institut Seni Musik Medan ini terbuka untuk umum. Namun tempat yang boleh di kunjungi oleh masyarakat biasa (kecuali mahasiswa) sifatnya terbatas, yaitu tempat yang boleh dikunjungi seperti Ruang Pertunjukan, Perpustakaan, ruang seminar.

4. Pengelola gedung

Pengelola gedung merupakan pihak ataupun orang-orang yang berkepentingan atas berjalannya kegiatan perkuliahan dan pembelajaran di dalam Institut Seni Musik Medan ini. Yang termasuk kedalam kategori pengelola gedung adalah.

- Direktur Utama

Yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengepalai lembaga pendidikan ini. Kepala di dalam Institut Seni Musik Medan adalah seorang Direktur utama yang mengepalai setiap direktur lainnya yang mengurusi bagian masing-masing.

- Direktur auditorium dan pendidikan

- Wakil direktur administrasi, wakil direktur akademis dan kemahasiswaan - Pegawai-pegawai berupa pegawai tata usaha, keuangan, perpustakaan,

kebersihan dan Mekanikal/teknisi, pegawai keamanan, pegawai arsip dan logistik dan lainnya.

Berbagai jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung antara lain sbb:


(34)

A. Kegiatan Latihan

Kegiatan Latihan/belajar mengajar merupakan kegiatan penyaluran ilmu dan proses pembelajaran dari seseorang guru kepada siswa. Berbagai pelajaran yang terdapat di Institut Seni Musik Medan antara lain adalah :

1. Seni suara/vokal 2. Teori musik 3. Alat musik

B. Kegiatan latihan gabungan

Merupakan kegiatan latihan musik yang lebih dari satu orang, seperti latihan kelompok paduan suara, atau gabungan beberapa alat musik (ansamble).

C. Kegiatan Hiburan/pertunjukkan

Kegiatan hiburan/pertunjukkan berupa pertunjukan seni dan musik yang berperan sebagai ajang penunjukan kebolehan setiap pemusik sekaligus sebagai daya tarik bagi pengunjung luar terhadap Institut Seni Musik Medan.

D. Perpustakaan

Menyediakan berbagai jenis buku musik, dan berbagai fasilitas audio visual yang mendukung proses pembelajaran musik serta peningkatan wawasan dan ilmu musik bagi masyarakat luas.

E. Pengelolaan

Berupa kegiatan mengatur segala kegiatan yang terjadi di dalam Institut Seni Musik Medan berupa kegiatan administrasi, kegiatan pembersihan, teknisi dan perawatan.


(35)

II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Berikut adalah tabel pembagian jenis ruang dan hubungannya dengan pengguna, kegiatan didalamnya, nama ruang beserta klasifikasi zona ruang menurut sifatnya.

Jenis Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona Ruang

Mahasiswa Mahasiswa Belajar vokal Ruang kelas Semi Publik

Belajar alat musik Ruang kelas Semi Publik Latihan gabungan Ruang kelas bersama Semi Publik

Konser Auditorium Publik

Membaca buku, majalah, mendengarkan musik

Perpustakaan Semi Publik

Rekaman Studio Rekaman Privat

Istirahat Kantin, toilet Publik

Staf Pengajar Dosen Mengajar Vokal Ruang Kelas Semi Publik

Mengajar Alat Musik Ruang kelas Semi Publik

Mengajar siswa

gabungan

Ruang kelas bersama Semi Publik

Mengadakan Konser Auditorium Publik Membaca buku, majalah,

mendengarkan musik

Perpustakaan Semi Publik

Istirahat Ruang dosen, toilet Privat

Rekaman Studio rekaman Privat

Pengunjung Pengunjung Berkumpul dan

menunggu teman

Hall Publik

Menyaksikan pertunjukkan

Auditorium Publik

Istirahat Toilet, kantin Publik

Pengelola Direktur Utama Memimpin sekolah Ruang kantor Privat Berkoordinasi dengan

wakdir dan para dosen

Ruang rapat Semi Privat

Beristirahat Ruang makan Semi Privat

Asisten Dirut Membantu peran dirut Ruang asisten dirut Pivat Berkoordinasi dengan

kepala bagian

Ruang rapat Semi privat

Beristirahat Ruang istirahat

Ruang makan

Privat


(36)

Toilet Privat Direktur

pendidikan dan direktur Teater

Menjalankan bidang masing-masing

Ruang kantor Privat

Berkoordinasi dengan staff

Ruang rapat Semi Privat

Beristirahat Ruang istirahat

Toilet Ruang Makan Semi Privat Service Publik Pegawai administrasi

Mengelola administrasi Ruang tata usaha Semi publik

Arsip dan

Logistik

Menyimpan dan

mengelola arsip, pengadaan barang

R. Arsip dan Logistik Privat

Pegawai keuangan

Mengelola keuangan Ruang Keuangan Privat

Teknisi dan cleaning service

Menjaga dan

memperbaiki peralatan dan sistem utilitas sekolah, mengurus kebersihan sekolah

Ruang teknisi

Raung perlengkapan

Semi Privat

Semi Privat

Tabel 2.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang

II. 5 Studi Banding Proyek Sejenis II.5.1 Berklee College of Music

Berklee College of Music, yang terletak di Boston, Massachusetts, adalah perguruan tinggi musik kontemporer independen terbesar di dunia. Dikenal terutama sebagai sekolah untuk musik jazz dan populer, juga menawarkan kursus tingkat college dalam berbagai gaya kontemporer dan bersejarah, termasuk hip hop, reggae, salsa, rock, Heavymetal, dan bluegrass, di samping kursus jazz tradisionalnya. Perguruan tinggi ini sekarang memiliki mahasiswa sebanyak 4.270 orang, menawarkan gelar dalam komposisi, menulis kontemporer dan produksi, mencetak film, komposisi jazz, bisnis musik / manajemen, pendidikan musik, produksi musik dan rekayasa, produksi


(37)

elektronik dan desain, terapi musik, pertunjukan, musik profesional, dan penulisan lagu .

Berklee tetap di lokasi aslinya pada 284 Newbury Street setelah didirikan pada tahun 1945 hingga 1966, ketika pindah ke gedung yang lebih besar 1140 St Boylston, Hotel mantan Bostonian. Dimulai pada tahun 1972 era ekspansi yang lebih cepat dimulai dengan pembelian Teater Fenway dan Sherry sebelah Biltmore Hotel di Massachusetts Avenue. Teater ini direnovasi dan dibuka sebagai Berklee Performance Center dengan kapasitas 1.227 kursi pada tahun 1976. Bekas Biltmore Hotel dibangun ruang kelas tambahan, ruang praktek, kamar dan asrama. Perpustakaan, yang berganti nama menjadi Stan Getz Media Center pada tahun 1998. Pada 2010, Berklee menempati 21 bangunan terutama di wilayah Back Bay Boston, dekat persimpangan Boylston Street dan Massachusetts Avenue. Di dalam bangunan ini terdapat studio rekaman 13, 5 fasilitas studio film / scoring editing video, dan 9 fasilitas musik sintesis. Studio saluran lima, Berklee Internet Radio Network (BIRN), yang diluncurkan pada tahun 2007, juga berlokasi di kampus.

Mahasiswa jurusan pendidikan musik akan mengembangkan keterampilan, konsep, dan metodologi dalam bidang berikut: musik, termasuk teori musik dan komposisi, musisi, sejarah, mengatur, orkestrasi, improvisasi. Mahasiswa akan menunjukkan kompetensi tersebut melalui pengalaman lapangan yang sebenarnya, mengajar siswa praktikum untuk satu semester di lingkungan sekolah umum. Mahasiswa akan bekerja di bawah seorang guru bekerja sama dan seorang pengawas perguruan tinggi, dan akan dievaluasi terhadap standar untuk mengajar lisensi seperti yang ditetapkan oleh Negara Massachusetts Departemen Pendidikan. Melalui studi dan interaksi dengan instruktur dan pengawas, siswa akan mengembangkan keunggulan visi estetika dalam pengajaran yang akan memungkinkan dia untuk menganalisis dan berpikir kritis tentang pengajaran dan pembelajaran, dan pada gilirannya dapat mendorong kemampuan siswa kreatif dan analitis, berbagai desain prosedur evaluatif, dan menggunakan hasil prosedur ini untuk menilai instruksi efektivitas. Siswa akan mengembangkan kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam kelompok kolaboratif melalui interaksi dengan teman sebaya, siswa, dan instruktur, dan untuk berkomunikasi dengan jelas.


(38)

Music Technology

Electronic Production and Design Music Production and Engineering Professional Education

Liberal Arts

Music Business/Management Music Education

Music Therapy Professional Music Professional Performance

Bass Brass

Ear Training Ensembles Guitar Percussion Piano Strings Voice Woodwinds Professional Writing

Composition

Contemporary Writing and Production Film Scoring

Harmony

Jazz Composition Songwriting

Kurikulum yang diterapkan di Berklee College of Music: Professional Education

- Music Technology Course

Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8

MTH-201 Introduction to International Music Therapy


(39)

MTH-231 Music in Special Education 2 MTH-232 Music Therapy Practicum 1:

Special Education

2

MTH-311 Psychology of Music 2

MTH-312 Music Therapy Practicum 2: Clinical Application

2

MTH-351 Exceptional Children 3

LSOC-301 Behavioral Assessment and Observation

3

LSOC-421 Abnormal Psychology 3

MTH-331 Research in Music Therapy 2

MTH-332 Music Therapy Practicum 3: Research

2

MTH-411 Music in Psychotherapy 2

MTH-412 Music Therapy Practicum 4: Adults

2

MTH-281 Technology for Music Therapists

2

MTH-431 Music Therapy and Medicine 2

MTH-432 Music Therapy Practicum 5: Clinical Application

2

MTH-495 Music Therapy Internship (2 credit postcourse work)

ISGT-231 & 232

Guitar Class 1 & 2 1 1

ISPC-231 Percussion Class for Music Therapy

1

ISKB-221 & 222

Keyboard Class 1 & 2 (Music Education)

1 1

ILVC-210 Elements of Vocal Technique for Non-Voice Prin.

1

Approved Specified Electives* 2 2

PERF 1–4 Performance Core* 3 3 3 3 Private Instruction, Ensembles, and Labs


(40)

PW-111 Music Application and Theory 3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112–212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111 & 112

Ear Training 1 & 2 2 2 ER-231 &

232

Solfege 3 & 4 2 2

CM-211 & 212

Tonal Harmony and

Composition 1 & 2

2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3

COND-221 or 222

Vocal or Instrumental Conducting for

Music Education Majors

2

LHAN-211 & 212

History of Western Music 1 & 2 2 2

MTEC-111 Introduction to Music Technology

2

LHUM-100 Artistry, Creativity, and Inquiry 2 LHUM-400 Professional Development

Seminar

2

LENG-111 & 201

Writing and Communication & Literature

3 3

LSOC-xxx Any course in music and society 3

LAHS-xxx Any course in art history 2

LHIS-xxx Any course in history 3

LSOC-211 General Psychology 3

LMSC-424 Human Anatomy and Physiology

3

LSOC- xxx Any additional psychology elective

3

Total SKS adalah 120 SKS untuk Jurusan S1. - Music Education

Course Number

Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8


(41)

Education

ME-152 Computer Applications for Music Education

2 ME-326 Multimedia for the Educator 2 ENVC-361 Music Education Concert

Choir

1 ISKB-221,

231, 321, & 322

Keyboard Class for Music Education 1–4

1 1 1 1

ISWD-222 Clarinet Class 1

ISBR-221 or 231

Trumpet or Trombone Class 1

COND-221 Choral Conducting 2

COND-321 Choral Rehearsal Techniques 2

COND-222 Instrumental Conducting 2

COND-322 Instrumental Rehearsal Techniques

2

ME-211 Elementary Class Methods 3

ME- 311 Secondary Class Methods

3 PIXX-311 &

312

Private Instruction 5 & 6 2 2

ME-325 or ME-327

Orff and Kodály: Approaches to Music Education or Suzuki, Gordon, and Dalcroze: Approaches to Music Education

2

ME-341 Teaching with a Multicultural Perspective

2 ME-321 Choral Methods and

Materials

1 ME-383 Survey of Choral Music

Literature

1 ME-431 Instrumental

Methods/Materials

1 ME-381 Survey of Instrumental

Literature


(42)

ME-475 Prepracticum

Apprenticeship/Seminar

1

PSME-311 Recital Class 1

ME-495 Practice Teaching Seminar (6 credits post–course work)

6 Approved Specified

Electives*

6 PERF 1–4` Performance Core* Private

Instruction, Ensembles, and Labs

3 3 3 3

PW-111 Music Application and Theory

3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112–212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111–112 Ear Training 1–2 2 2

ER-231–232 Solfege 1–2 2 2

CM-251 & 252 Traditional

Materials/Structure of Music 1 & 2

2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3

MTEC-111 Introduction to Music Technology

2 LHUM-100 Artistry, Creativity, and

Inquiry

2 LHUM-400 Professional Development

Seminar

2 LENG-111 &

201

Writing and Communication & Literature

3 3 LENG-221 Prep. fo MA Communication

Skills Licensing Exam

3 LHAN-251 &

252

General Music History 1 & 2 2 2

LSOC-211 General Psychology 3

LMSC-xxx Any course in

mathematics/physical sciences


(43)

LSOC-411 Child and Adolescent Psychology

3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LHIS-xxx Any course in history 3

LSOC-xxx Any course in music and society

3

LHUM-475 Philosophy of Education 3

Total SKS program S1 adalah 130 SKS. - Professional Music

Course Number

Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8

Student Designated Concentrate Courses*

2 2 2 2 2 2 2

Ensembles/Labs 1 1

PM-375 Music Career Planning Seminar

2

PM-475 Final Project Seminar 2

PIXX Private Instruction 5 & 6 2 2

PERF 1–4 Performance Core* Private Instruction, Ensembles, and Labs

3 3 3 3

PW-111 Music Application and Theory

3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112–212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111–212 Ear Training 1–4 2 2 ET-211 & 212

or 231 & 232

Ear Training 3 & 4 or Solfege 1 & 2

2 2 CM-211 & 212 Tonal Harmony and

Composition 1 & 2

2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3


(44)

211/216 COND-212/217

Conducting 2 1

MTEC-111 Introduction to Music Technology

2 LHUM-100 Artistry, Creativity, and

Inquiry Seminar

2 LHUM-400 Professional Development

Seminar

2 LENG-111 &

201

Writing and Communication & Literature

3 3

LMSC-xxx Any course in

mathematics/physical sciences

3

LHIS-xxx Any course in history 3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LSOC-xxx Any course in social sciences 3

LHAN-211 & 212

History of Western Music 1 & 2

2 2 LSOC-xxx Any course in music and

society

3 Lxxx-xxx Any three courses in liberal

arts not already taken

3 3 3

Total SKS untuk Program S1 adalah 120 SKS dan 96 SKS untuk Diploma. - Music Business/Management

Number

Course Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8

MB-201 Principles of Business

Management 2

MB-211 Legal Aspects of the Music

Industry 2

MB-255* or MB-355*

Computer Applications in the


(45)

Advanced Computer Applications* MB-275 Principles of Financial

Accounting 2

MB-301 Business Leadership and

Ethics 2

MB-325 Principles of Marketing 3

MB-P389 Managing

Technology-Driven Business 2

MB-P395 Business Finance 2

MB-331 Record Company Operations 2

MB-335 Music Publishing 2

MB-375

Music Intermediaries: Agents, Managers, and

Attorneys

2

MB-391 Concert and Tour Promotion 2

MB-495 or MB-490/491

Internship in Music Business/Management or

Senior Practicum 1 & 2 (Heavy Rotation Records)

2

Approved Specified

Electives** 1 2

MB-337 Music Product Development 2

MB-341 Creative Promotion in New

Media 2

MB-495 or MB-490/491

Internship in Music Business/Management or

Senior Practicum 1 & 2 (Heavy Rotation Records)

2 Approved Specified

Electives** 2 3 2

MB-340 Business Startups 2

MB-387 Website Design and

Management 2

MB-P435 Emerging Music Business


(46)

MB-P493 Entrepreneurial Practicum 2 Approved Specified

Electives** 2 1 2

Total SKS yang diterapkan di program S1 Music Business/Management adalah 120 SKS.

Music Technology

- Music Production and Engineering

Course number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8 MP-211 Principles of Audio

Technology 1 2

MP-214 Critical Listening Lab 1

MP-215 Production Analysis Lab 1

MP-225 MIDI Systems for Music

Technology 2

MP-212*

Principles of Audio Technology 2 (must be

taken with MP-241)*

2

MP-241 Mix Techniques Lab (must

be taken with MP-212) 2

MP-247 Business of Music

Production 2

MP-318

Creative Production Skills (must be taken with

MP-340 & MP-341)

2

MP-340

Multitrack Recording Techniques (must be taken

with MP-318 & MP-341)

2

MP-341

Mix Techniques 2 (must be taken with 318 &

MP-340)

2


(47)

Records (must be taken with MP-385)

MP-385

Advanced Recording Techniques (must be taken

with MP-320)

2

MP-421 Music Production for

Visual Media 2

MP-441 Advanced Mix Lab 2

MP-461 Advanced Production

Projects 2

Approved Specified

Electives** 2

PERF 1–4

Performance Core* Private Instruction, Ensembles, and

Labs

3 3 3 3

PW-111 Music Application and

Theory 3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112 to 212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111 to 212 Ear Training 1–4 2 2 ET-211 to 212

ET 231 to 232

or Ear Training 3–4 or

Solfege 1-2 2 2

CM-211 & 212 Tonal Harmony and

Composition 1 & 2 2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3

COND-211/216 Conducting 1 1

COND-212/217 Conducting 2 1

MTEC-111 Introduction to Music

Technology 2

LHUM-100 Artistry, Creativity, and Inquiry Seminar 2 LHUM-400 Professional Development

Seminar 2

LMSC-208 or


(48)

LENG-111 & 201

Writing and Communication &

Literature

3 3

LHIS-xxx Any course in history 3

LHAN-211 & 212

History of Western Music 1

& 2 2 2

LSOC-xxx Any course in social

sciences 3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LSOC-xxx Any course in music and

society 3

Lxxx-xxx Any three courses in liberal

arts not already taken 6 3

Total SKS untuk Program S1 adalah 120 dan untuk program Diploma adalah 96 SKS.

- Music Production and Design

Course Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8

EP-220* Studio Technologies* 2

EP-223* Modular Functions and Signal Flow*

2 EP-225* Control Systems in

Electronic Production*

2

EP-320 Digital Mix Techniques 2

EP-321 Control Systems in Advanced Production

2 EP-322 Advanced Sound Design

Techniques

2 EP-341 Programming Interactive

Audio Software

2 EP-381 Digital Audio Production

and Design

2

EP-401 Advanced Seminar 2


(49)

Electronic Production and Design

Approved Specified Electives**

4 4 2 PERF 1–4 Performance Core* Private

Instruction, Ensembles, and Labs

3 3 3 3

PW-111 Music Application and Theory

3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112 to 212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111 to 212 Ear Training 1–4 2 2 ET-211 to 212 or

ET 231 to 232

Ear Training 3–4 or Solfege 1-2

2 2 CM-211 & 212 Tonal Harmony and

Composition 1 & 2

2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3

COND-211/216 Conducting 1 1

COND-212/217 Conducting 2 1

MTEC-111 Introduction to Music Technology

2 LHUM-100 Artistry, Creativity, and

Inquiry Seminar

2 LHUM-400 Professional Development

Seminar

2 LSOC-208 or

209

Acoustics 3

LENG-111 & 201

Writing and

Communication & Literature

3 3

LHIS-xxx Any course in history 3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LSOC-xxx Any course in social sciences

3


(50)

212 & 2

LSOC-xxx Any course in music and society

3 Lxxx-xxx Any three courses in liberal

arts not already taken

6 3

Total SKS S1 adalah 120 SKS dan SKS Diplomo adalah 96 SKS. Professional Performance

- Professional Music

Course Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8 Student Designated

Concentrate Courses* 2 2 2 2 2 2 2

Approved Specified

Electives* 2 2 2

Ensembles/Labs 1 1

PM-375 Music Career Planning

Seminar 2

PM-475 Final Project Seminar 2

PIXX Private Instruction 5 & 6 2 2

PERF 1–4

Performance Core* Private Instruction, Ensembles, and

Labs

3 3 3 3

PW-111

Music Application and

Theory 3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112–212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111–212 Ear Training 1–4 2 2 ET-211 & 212 or

ET 231 & 232

Ear Training 3 & 4 or

Solfege 1 & 2 2 2

CM-211 & 212

Tonal Harmony and

Composition 1 & 2 2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3


(51)

COND-212/217 Conducting 2 1 MTEC-111

Introduction to Music

Technology 2

LHUM-100

Artistry, Creativity, and Inquiry Seminar 2 LHUM-400

Professional Development

Seminar 2

LENG-111 & 201

Writing and Communication &

Literature

3 3

LMSC-xxx

Any course in mathematics/physical

sciences

3

LHIS-xxx Any course in history 3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LSOC-xxx

Any course in social

sciences 3

LHAN-211 & 212

History of Western Music 1

& 2 2 2

LSOC-xxx

Any course in music and

society 3

Lxxx-xxx

Any three courses in liberal

arts not already taken 3 3 3

Total SKS untuk program S1 adalah 120 SKS dan 96 SKS untuk Diploma. - Performance Music

Course Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8

PIXX Private Instruction 5–8 2 2 2 2

PSHR-321* Harmonic Considerations

in Improvisation* 2

PFSS** Approved Styles Survey** 2

Labs/Approved Specified

Electives*** 2 2 2 2 2 2


(52)

PERF 1–4

Performance Core* Private Instruction, Ensembles, and

Labs

3 3 3 3

PW-111 Music Application and

Theory 3

AR-111 Arranging 1 2

HR-112–212 Harmony 2–4 2 2 2

ET-111–212 Ear Training 1–4 2 2 ET-211–212 or

ET-231–232

Ear Training 3–4 or Solfege

1–2 2 2

CM-211 & 212 Tonal Harmony and

Composition 1 & 2 2 2

CP-210 The Art of Counterpoint 3

COND-211/216 Conducting 1 1

COND-212/217 Conducting 2 1

MTEC-111 Introduction to Music

Technology 2

LHUM-100 Artistry, Creativity, and Inquiry Seminar 2 LHUM-400 Professional Development

Seminar 2

LENG-111 & 201

Writing and Communication &

Literature

3 3

LMSC-xxx

Any course in mathematics/physical

sciences

3

LHIS-xxx Any course in history 3

LAHS-xxx Any course in art history 3

LSOC-xxx Any course in social

sciences 3

LHAN-211 &

212 History of Music 1 & 2 2 2

LSOC-xxx Any course in music and


(53)

Lxxx-xxx Any three courses in liberal

arts not already taken 3 3 3

Tabel 2.3 Kurikulum Berklee College of Music

Fasilitas Berklee College of Music - Performance Center

Ruang pertunjukkan yang ada di Berklee dapat menampung 1227 penonton dengan tribun bertingkat.

Gambar 2.1. Ruang Pertunjukkan dengan kapasitas 1227 kursi

Gambar 2.3. Denah tempat duduk Ruang Pertunjukkan

Gambar 2.2. Ruang Pertunjukkan dengan kapasitas 1227 kursi


(54)

Gambar 2.6. Ruang kelas Ensembel Musik - Ruang Kelas

- Ruang IT dan Training

Gambar 2.4. Ruang kelas profesional musik

Gambar 2.7. Ruang kelas Piano

Gambar 2.8. Ruang IT Gambar 2.9. Ruang Training Gambar 2.5. Ruang kelas profesional musik


(55)

- Studio Rekaman

II.5.2 Royal Academy of Music

Royal Academy of Music di London, Inggris, adalah sebuah sekolah musik,gelar tertua Inggris memberikan sekolah musik dan sebuah perguruan tinggi konstituen dari University of London sejak tahun 1999. Akademi ini didirikan oleh Burghersh tahun 1822 dengan bantuan dan ide-ide dari pemain harpa dan komposer Perancis Nicolas Bochsa dan pada tahun 1830.

Royal Academy of Music menawarkan pelatihan dari tingkat bayi (Junior Academy), dengan Akademi senior diberikan ijazah diploma LRAM, BMus dan derajat yang lebih tinggi untuk Ph.D.

Gambar 2.12. Entrance kampus


(56)

Kebanyakan siswa Royal Academy pemain klasik: string, piano, studi vokal termasuk opera, kuningan, paduan suara, komposisi, perkusi, harpa, organ, akordeon, gitar. Ada juga departemen untuk musik teater kinerja dan jazz.

Akademi bekerja sama dengan conservatori lain di seluruh dunia, termasuk berpartisipasi dalam siswa Socrates dan program pertukaran staf. Pada tahun 1991, Akademi memperkenalkan gelar terakreditasi penuh, dan pada bulan September 1999, itu menjadi sebuah perguruan tinggi konstituen penuh dari University of London, menjadi sekolah musik Inggris pertama yang melakukannya.

Akademi ini memiliki siswa lebih dari 50 negara, berikut program yang beragam termasuk kinerja instrumental, melakukan, komposisi, jazz, musik teater dan opera. Akademi memiliki hubungan dengan pendirian King's College London, khususnya Departemen Musik, siswa yang menerima pengajaran instrumental di Akademi. Sebagai imbalannya, banyak siswa di Akademi mengambil berbagai pilihan Humaniora di King's.

Gambar 2.14. Ruang Pertunjukkan Royal Academy of Music Gambar 2.13. Fasad bangunan


(57)

II.5.3 Institut Musik Indonesia (IMI)

IMI adalah sebuah Institut musik kontemporer yang berdiri sejak tahun 2001. jenjang pendidikannya setara dengan D-3.bahkan sekarang ini lagi dalam prosses menuju S-1. dengan tujuan untuk mendidik, melatih, dan menyiapkan mahasiswanya berkarir di dunia musik. Saat Ini IMI sudah punya enam jurusan, yaitu Gitar, Percusion/ drum, keyboard, bass, vocal dan audio engineering. Dua jurusan yang paling akhir disebutin baru mau dibuka bulan September 2009 yang akan datang. Departemen Vokal Institut Musik Indonesia (program S1) dibuka pada pertengahan Agustus 2009 lalu dan dipimpin oleh Indra Aziz.

Departemen Vokal mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi vokalis dan musisi yang profesional dan siap untuk terjun ke berbagai arena industri musik Indonesia. Tidak hanya ia mampu bersaing, ia juga harus mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain dan juga berkontribusi di masyarakat. Kontribusi bisa dalam bentuk ilmu, yang pada akhirnya akan membawa dunia musik dan vokal indonesia khususnya ke arah yang lebih baik.

Beberapa mata kuliah wajib bagi mahasiswa vokal adalah Vocal Major, Vocal Sight Singing, Teknik Vokal, Minor Piano, Music Theory dan Ear Training. Mata kuliah Vocal Major akan mencakupi latihan vokal keseluruhan dari postur, pernafasan, resonansi, dsb. serta aplikasinya di panggung, selain itu membahas materi lagu mulai dari jazz, rock, hingga soul dan R&B dan bagaimana menampilkan lagu tersebut. Vocal Sight Singing membahas bagaimana membaca notasi musik tanpa bantuan instrumen, ini adalah skill yang wajib dimiliki setiap vokalis. Sedangkan Teknik Vokal akan lebih memfokuskan kepada teknik vokal yang baik, tujuannya agar mengefisienkan pernafasan, meningkatkan stamina, serta menghindarkan vokalis dari resiko cidera vokal.

Selain beberapa mata kuliah yang telah disebutkan di atas, mahasiswa vokal juga akan menghadapai mata kuliah Band Workshop, di mana mahasiswa akan berlatih bersama mahasiswa instrumen lain dalam grup untuk membiasakan diri mereka siap menghadapi situasi bekerja yang sebenarnya. Ketika nanti lulus dari departemen ini, mahasiswa akan memiliki bekal yang cukup untuk memilih jalur karirnya, dan juga telah memiliki jaringan dari lingkungan Institut Musik Indonesia.


(58)

Mata kuliah wajib: - vocal major - minor piano - ear training - sight singing - ensemble

- music theory/harmony - rhythmic

- history of music - technical proficiency - performance

- pedagogy

Fasilitas Institut Musik Indonesia - General Class

Seluruh ruang kelas di IMI didesain secara spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing department/major. Semua dilengkapi dengan akustik ruangan dan peralatan terbaik.

Untuk kelas keyboard, terdiri dari ruangan terbesar yang berisi 8 set keyboard, dan kelas konseling yang dilengkapi dengan digital piano.

Kelas gitar dan bass masing-masing juga memuat sampai 8 orang mahasiswa. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang kegiatan belajar.

Sedangkan untuk drum, ada beberapa kelas untuk department ini, yang terbesar memuat 7 set drum lengkap.


(59)

Gambar 2.16. Ruang Praktek Pribadi IMI

Gambar 2.17. Ruang Reharshal - Practice Room

IMI mempunyai banyak Practice Room bagi para mahasiswa yang ingin berlatih dengan privasi. Cukup menunjukkan ID card IMI yang valid untuk menggunakannya.

- Reharshal Studio

IMI menyediakan fasilitas studio latihan yang lengkap untuk para mahasiswa yang ingin berlatih dengan format band/ensemble.


(60)

Gambar 2.18. Studio Rekaman

Gambar 2.19. Ruang Perpustakaan Multimedia - Recording Studio

Fasilitas ini disediakan untuk mata kuliah yang membutuhkan fasilitas recording studio dan juga bisa dipergunakan oleh mahasiswa dalam memproduksi project mereka. Studio ini memiliki tracking room, control room dan vocal booth dengan acoustic treatment yang baik. Dilengkapi dengan Apple Macintosh Computer, Protools Digidesign, dan hardware/software pendukung lainnya

- Multimedia Library

Perpustakaan IMI menyediakan beragam literatur audio, video maupun buku yang ditunjang dengan fasilitas audio/video player, komputer serta wireless internet connection yang akan sangat membantu murid selama masa perkuliahan mereka di IMI.

- IMI Concert Hall

IMI concert hall memberikan suasana ruang konser yang sesungguhnya kepada para siswa. Dengan kapasitas lebih dari 200 orang, ruang konser ini digunakan untuk beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan performance siswa.


(61)

Selain untuk perkuliahan general, ruang konser ini juga digunakan IMI untuk workshop, seminar, clinic, dan tentu saja Masterclass yang mendatangkan/mengundang musisi seperti Tohpati, Indro Harjodikoro, Fajar Satritama, Riza Arsyad, dll.

Kurikulum yang diterapkan di Institut Musik Indonesia Performance Degree

Semester

Course Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8 Required

Performance Course 62

Major 1-8 3 3 3 3 3 3 3 3

Sight Reading 2 2 2 2

Studio Class 1-8 2 2 2 2 2 2 2 2

Basic Performance Workshop 2

Literature Performance Workshop 1-3 2 2 2

Arranging Workshop 2

Original Composition Workshop 2

Improvisation 2

Composition and Arranging Course 6

Arranging 1 2

Arranging 2 2

Song Writting 2

Recitals 10

Junior Recital 4


(62)

Senior Recital 6

Core Course 40

Pre-Harmony 2

Harmony 1-4 2 2 2 2

Ear Training and Solfego 1-4 2 2 2 2

Form and Analysis 2

Music History 1-2 2 2

Minor Instrument 1-2 2 2

Expression and Interpretation 2

Basic Midi Programming 2

Conducting 2

Introduction To Music Education 2

Music Industry 2

Indonesian Ethnic Music 2

Ensemble Course 4

Instrument Ensemble 2

Band Ensemble 2

Elective Course 10

Elective Course (16 credit) 2 2 2 2 x x x

MKU 14

Citizenship 2

Bahasa Indonesia 2

Relegius Study 2

English For Musician 1-2 2 2 Character Development For

Musician

2

Musician Leadership 2

Semester Credit Totals 19 21 21 21 19 15 15 13

Total Credits Required 146

Tabel 2.4 Kurikulum Institut Musik Indonesia


(63)

BAB III

ELABORASI TEMA

III.1. Alasan Pemilihan Tema

Bentuk bangunan dapat dicapai melalui beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan fungsi bangunan. Hal ini penting karena dalam bangunan, bentuk dan estetika lebih berperan untuk kemudahan dalam memberi kesan dan daya tarik, disamping tetap memperhatikan fungsi ruang dan sistem struktur yang ada dalam bangunan tersebut.

Pengambilan tema Ekspresionisme pada Institut Seni Musik Medan adalah untuk menampilkan bentuk bangunan yang dapat mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang tercipta pada fungsi tersebut sehingga bentukan bangunan dapat lebih bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat.

III.2. Tinjauan Umum

III.2.1 Pengertian Ekspresionis

Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi, beberapa pengertian ekspresi: - Maksud reaksi dari interpretasi terhadap suatu objek

- Hasil perpaduan/kombinasi dari unsur, garis, bidang tekstur dan warna dari bentuk-bentuk arsitektur yang menghasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh.

- Pernyataan atau pengungkapan perasaan Beberapa pengertian ekspresionisme:

- Melukiskan dasar-dasar emosi paling dalam dari diri seorang seniman, sedih, marah, takut, dsb.

- Aliran yang dominan di Eropa Utara sekitar tahun 1905-1925. Dalam arsitektur, merupakan kelanjutan dari Art Nouveau. Bangunan tidak harus fungsional tetapi menciptakan sensasi dari bentuk-bentuk abstrak.

- Aliran dalam seni pada awal abad 20 yang menekankan pada ekspresi subjektif dari pembuatannya.


(64)

III.2.2 Perkembangan Aliran Ekspresionisme A. Tinjauan Umum

Perkembangan arsitektur pada awal abad 20 sangat dipengaruhi oleh keadaan dan suasana politik pada saat itu. Di Eropa terjadi suatu keadaan yang bertentangan dengan kenyataan pada saat itu. Kemandekan ekonomi yang hanya menguntungkan orang-orang kaya, rezim politik yang berkuasa dengan otoriter, suasana yang hancur-hancuran akibat perang mengakibatkan kemelaratan dan kemiskinan rakyat. Namun hal ini tertutupi oleh bangunan-bangunan baroque yang megah.

Pada masa ini banyak muncul aliran-aliran baru yang berperan penting dalam usaha mendefenisikan Arsitektur Baru yang melengkapi pendekatan yang didefenisikan oleh Walter Gropius dan Bruno Taut.

Aliran-aliran tersebut adalah:

- Cubisme, yang berkembang di Perancis pada tahun 1907

Merupakan gerakan artistik sebagai reaksi terhadap penggunaan seni bergambar oleh kaum borjuis yang menganddung maksud –maksud politik. Aliran ini meningkatkan penggunaan bentuk-bentuk abstrak yang bermaksud memurnikan seni, yang berpengaruh terhadap sculpture, seni grafis, lukisan dan arsitektur.

- Futurism, berkembang di Italia pada tahun 1909

Merupakan gerakan dalam sastra yang mempengaruhi kelukisan, sculpture dan arsitektur. Manifesto futuris ini secara puitis berusaha menggebrak dan melepaskan diri dari konsep-konsep statis kuno demi dinamisme yang modren. - Ekspresionisme, berkembang di Jerman pada tahun 1914

Merupakan usaha penarikan diri ke minat artistik yang bersifat emosional dan sangat pribadi. Aliran ini timbul akibat dari reaksi terhadap keadaan Jerman


(65)

yang hancur-hancuran akibat perang. Merupakan gerakan dalam seni lukis, seni musik, sastra dan arsitektur.

B. Sejarah

Bruno Taut, pencetus teori Ekspresionisme berpendapat bahwa masyarakat yang baru hanya akan dapat dicapai melalui kebangkitan kembali arsitektur dan seni bangunan yang menawarkan sintesis kebudayaan dari setiap ilmu yang terlibat didalamnya.

Visi Taut tentang reunifikasi seni dan arsitektur ini dilatar belakangi oleh Deutscher Werkbund pada tahun 1907 yang dibawah komando pendirinya Herman Muthesius, berupaya untuk mendekatkan seni di Jerman dengan industri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain dan fabrikasi Jerman.

Arsitektur Ekspresionis mencapai puncaknya pada tahun 1918-1921, yaitu pada masa Jerman mengalami kesulitan ekonomi yang sangat parah yang merupakan akibat dari kekalahan Jerman pada perang dunia I. Pada saat itu nyaris tidak ada bangunan baru sehingga pada arsitek hanya bebas menciptakan dan membangun dalam alam khayal.

Arsitektur ekspresionisme dipengaruhi oleh isu-isu pokok yaitu biomorphic, geomorphic, yang terpenting yaitu makhluk (the creatur), seperti terlihat pada karya Erich Mendelsohn (Einsten Tower), Gua (the Cave), seperti terlihat pada karya Poelzig (Grass Schauspielhaus) dan Kristal (the Crystal) yang terlihat pada karya Bruno Taut (Glass Pavilion).

Aliran ini perlahan mulai menghilang akibat gempuran-gempuran dari ide-ide lain yang lebih dekat dengan realita kehidupan modern. Puncak kekalahan ekspresionisme terjadi pada tahun 1928, pada Congres Internatonaus d’ Architecture Moderne (CIAM) di La Sarraz, Switzerland. Salah seorang arsitek ekspresionis Hugo Haring yang konsern terhadap bentuk non-normative mengalami kekalahan dari Le Corbusier yang pada saat itu memproklamasikan arsitektur yang fungsional dan bentuk-bentuk murni geometris sebagai dasar dari arsitektur modern.


(66)

III.2.3 Ekspresionisme secara umum

Seni dimana emosi merupakan pertimbangan yang dominan diklasifikasikan kedalam ekspresionisme. Ekspresionisme memandang sesuatu kepada dunia yang merupakan emosi dan pernyataan-pernyataan secara psikologi dari pada memandang dunia sebagai refleksi dari warna.

Ekspresionis, melukiskan perasaan paling dalam, emosi, sedih, marah, dan sebagainya. Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang pada dasarnya adalah satu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada elemen-elemen yang bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan tuntutan

Arsitek-arsitek yang menganut aliran ekspresionis diataranya adalah Bruno Taut, Erich Mendelsohn, Walter Gropius, Mies Van der Rohe, Hans Poelzig dan lain-lain. Contoh bangunan ekspresionis adalah Einsten Tower, The Amsterdam School, dll. Ekspresionisme dalam desain arsitektur adalah :

- Aliran yang lebih menekankan sisi spiritual dan emosi daripada aspek fungsional bangunan. Bangunan dipandang sebagai wadah pengungkapan pikiran arsitek.

- Menempatkan emosi sebagai pertimbangan yang dominan dalam merancang suatu arsitektur.

Ciri-ciri ekspresionisme berdasarkan buku “Ruang dalam Arsitektur” oleh Cornelis van De Ven adalah sebagai berikut:

- Irasional, merupakan pembelokan dari filsafat objektif dan konsep-konsep statis mengenai ruang yang lebih mengarah ke subjektifitas.

- Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.

- Antropometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam massa arsitektural. Bangunan dianggap sebagai makhluk yang hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk organik dengan garis melengkung dan kurva-kurva.


(67)

- Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular. Wujud-wujud angular tersebut merupakan pembagian secara sadar atas geometri sederhana dari kubus, prisma, dan sebagainya.

- Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaan akibat perang. Banyak bangunan yang tidak dapat diwujudkan sehingga para arsitek membangun dalam alam khayalnya.

- Monumental, menempatkan bagian utama dari komposisi arsitektural yang tersdiri dari sebuah massa yang sentral, dominan, dan menjulang.

III.3 Interpretasi Tema

Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancangan Institut Seni Musik Medan ini adalah bagaimana menerapkan ekspresi aktifitas para pemirsa Institut Seni Musik Medan yang dinamis, kratif intelek dan penuh semangat kedalam bentuk dan karakter bangunan yang dirancang.

III.4 Studi Banding Tema Sejenis

III.4.1 Einsten Tower oleh Erich Mendelsohn

Bangunan ini dirancang oleh Erich Mendelsohn. Sang arsitek mengekspresikan bangunan rancangannya dari raut muka. Menonjolkan efek platis dari beton untuk menciptakan bentuk scuplture yang berbentuk makhluk yang berotot dalam posisi yang siap menerkam. Atap kubah dipuncak di asumsikan sebagai kepala dan jendela yang menjorok kedalam diasumsikan sebagai mata.

Gambar 3.1. Einsten Tower Sumber: Internet


(68)

III.4.2 Guggenheim Museum Bilbao, Bilbao, Spain (Frank O. Gehry)

Bangunan ini merupakan perpaduan berbagai bentuk yang luar biasa. Bangunannya sendiri merupakan kombinasi bentuk-bentuk yang luar biasa. Dengan pemakaian batu gamping yang tampil kontras dengan lengkungan yang dilapisi titanium. Dinding kaca memenuhi kebutuhan akan cahaya dan transparansi bangunan tersebut. Dengan perhitungan matematis yang rumit, susunan batu yang berliku, kaca dan lengkung titanium yang digunakan untuk melindungi karya-karya seni dari panas dan radiasi. Panel – panel titanium setebal setengah milimeter yang melapisi permukaan bangunan dijamin ketahanannya hingga 100 tahun. Desain Gehry menciptakan struktur yang spektakuler dan tampak jelas yang tampil sebagai patung raksasa dengan kota Bolbao sebagai latar belakangnya.

III.4.3 Museo Oscar Niemeyer

Gambar 3.2. Guggenheim Museum Bilbao Sumber: Internet

Gambar 3.3. Museo Novo Sumber: Internet


(69)

Oscar Niemeyer Museum terletak di kota Curitiba, di negara bagian Paraná, di Brazil. Diresmikan pada tahun 2002 dengan nama Novo Museu atau New Museum. Hal ini juga dikenal sebagai Museum Eye, karena desain bangunan. Museum ini berfokus pada arsitektur, seni visual dan desain. Kompleks bangunan, dirancang di area seluas 35 ribu meter persegi (yang 19 ribuan berdedikasi untuk ruang pameran ), ini adalah contoh nyata arsitektur bersekutu dengan seni. Bangunan pertama dirancang oleh Oscar Niemeyer pada tahun 1967, setia kepada gaya waktu, dan disusun sebagai suatu lembaga pendidikan. Museum ini banyak fitur dari unsur-unsur tanda tangan Niemeyer: bentuk-bentuk geometris tebal, volume lengkung patung ditempatkan mencolok kontras dengan volume persegi panjang, landai berliku-liku untuk pejalan kaki, area besar dari beton bercat putih. Berakar pada arsitektur modern sejak keterlibatannya dalam gaya insternasional, desain Niemeyer memiliki banyak kesamaan dengan arsitektur postmodern dan kontemporer adalah sebagai sebuah bangunan yang ditampilkan sebagai karya seni.


(1)

6.1.14 RENCANA PEMBALOKAN LANTAI 3

6.1.15 RENCANA PEMBALOKAN LANTAI 4,5,6


(2)

6.1.16 RENCANA PEMBALOKAN AUDITORIUM

6.1.17 3 DIMENSI STRUKTUR


(3)

6.1.18 3 DIMENSI STRUKTUR

6.1.19 RENCANA ATAP


(4)

6.1.20 DETIL

6.1.21 DETIL


(5)

6.1.22 DETIL

6.1.23 RENCANA UTILITAS


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis DK. Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Susunannya, Jakarta: Erlangga, 1999.

Neufert, Ernst, terjemahan, Data Arsitek Jilid 2, Oleh Sunarto Tjahjadi, Jakarta: Erlangga, 2002.

http://www.bps.go.id/

http://www.google.co.id/

http://www.penataanruang.net/