prosiding pesat vol 6 2015 pou et al

PROSIDING PESAT 2015
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Volume 6 – Oktober 2015

PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA
MELALUI REVITALISASI PERADABAN

ISSN : 1858 – 2559

PENERBIT
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, Jawa Barat 16424
Telp: +62-21-78881112 ext. 455
Fax: +62-21-7872829
Email: pesat@gunadarma.ac.id
Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat


PESAT
Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil
Volume 6 – Oktober 2015
956 hal + xv
Editor:
Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati
Desain sampul: Tim Prosiding
Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang
memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam
bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy,
memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.
ISSN : 1858 – 2559

ii

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Dewan Redaksi:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Komite Ilmiah:
Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma)
Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro)
Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)
Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)
Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma)
Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)
Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma)
Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)
Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma)
Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)

Editor Pelaksana:

Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM
Dr. Jacobus Belida Blikololong
Indah Mulyani, SPsi., MSi
Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.
Nurlalila, SS, MHum.
Risnawati, SP, MSi.
Sandhi Prajaka, SKom., MMSI
Sampul:
Tim Prosiding
Penerbit:
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

iii

PANITIA PELAKSANA SEMINAR
Penasehat:
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.
Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.
Agus Sumin, SSi., MM
Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Panitia:
Dr. Sri Hermawati, SE., MM.
Sekretaris:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Bendahara:
M.S. Harlina, S.Kom., MMSI
Sekretariat:
Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT
Lilis Setyowati, ST
Riyanto Wibowo, ST
Sarana dan Prasarana:
Dr. Harjanto Sutedjo, MM
Remi Senjaya, SKom. MMSI
Edy Prihantoro, SS, MMSI

iv


Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, KAPASITAS
FISKAL, DAN PDRB TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
TAHUN 2011-2013
Muhamad Akbar Pou1
Sulastri2
Ekaning Setyarini3
1

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
pouakbar@yahoo.co.id,2sulastri,3eqanienk{@staff.gunadarma.ac.id}
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meneliti hubungan variabel makro ekonomi :Indeks pembangunan
manusia, Kapasitas Fiskal dan PDRB terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Teknik analisis

yang digunakan adalah regresi linier berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jakarta
periode 2011-2013. Hasil penelitian menemukan bahwa IPM dan PDRB sama-sama berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sedangkan Kapasitas fiskal berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Secara keseluruhan variabel
independen berpengaruh simultan terhadap tingkat kemiskinan.
Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Kapasitas Fiskal, PDRB, Kemiskinan

PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah
sosial yang senantiasa hadir di tengah
tengah masyarakat, khususnya di negaranegara
berkembang.
Kemiskinan senantiasa menarik perhatian
berbagai kalangan, baik para akademisi
maupun para praktisi. Berbagai teori,
konsep dan pendekatan pun terus
menerus dikembangkan untuk menyibak
tirai dan misteri kemiskinan ini. Di
Indonesia masalah

kemiskinan
merupakan masalah sosial yang senantiasa
relevan
untuk dikaji
terus-menerus.
Masalah kemiskinan ini bukannya
semakin berkurang, tetapi justru semakin
bertambah jumlah nya. Pertumbuhan
pendapatan per kapita di Indonesia
semakin
lama
semakin
menurun
jumlahnya.
Menurunnya
jumlah
pendapatan per kapita ini bukan saja
merugikan negara, tetapi masyarakat pun
secara tidak langsung akan merasakan
dampak dari penurunan pendapatan per

kapita tersebut. Kemiskinan pun akhirnya
menjadi sebuah topik dan perhatian
utama, bukan hanya bagi pemerintah dan
E-454

masyarakat yang berada di Indonesia saja,
tetapi masyarakat di seluruh belahan dunia
pun memperhatikan tentang masalah
kemiskinan ini.
Masalah kemiskinan merupakan
masalah
nasional
karena
masalah
ini merupakan sumber muncul dan
berkembangnya masalah sosial lainnya
seperti anak terlantar, anak jalanan,
gelandangan, pengemis, keluarga berumah
tak layak huni, tuna susila, dan
sebagainya.

Karena
itu,
masalah
kemiskinan merupakan masalah yang
harus ditangani secara serius baik oleh
pemerintah
maupun masyarakat.
Kemiskinan adalah
keadaan
dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian
, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian
orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komparatif, sementara yang

lainnya melihatnya dari segi moral dan
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan, dan lain-lain. Kemiskinan
merupakan masalah kompleks yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berkaitan, antara lain: tingkat
pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses
terhadap barang dan jasa, lokasi,
geografis, gender, dan kondisi lingkungan.
Mengacu
pada
strategi
nasional
penanggulangan kemiskinan definisi

kemiskinan adalah kondisi di mana
seseorang atau sekelompok orang, lakilaki dan perempuan, tidak terpenuhi hakhak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan
kehidupan
yang
bermartabat. Kemiskinan adalah kondisi
dimana seseorang atau keluarga tidak
mampu memenuhi kebutuhan primer.
Negara Indonesia subur dan kekayaan
alamnya melimpah, namun rakyatnya
yang tergolong miskin cukup besar.
Saat ini kemiskinan tidak lagi dipahami
hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi,
tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak
dasar dan perbedaan perlakuan bagi
seseorang atau sekelompok orang dalam
menjalani kehidupan secara bermartabat.
Hak-hak dasar yang diakui secara umum
meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan,
kesehatan,
pendidikan,
pekerjaan,
perumahan, air bersih, pertanahan,
sumberdaya alam, dan lingkungan hidup,
rasa aman dari perlakukan atau ancaman
tindak kekerasan dan hak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan sosial-

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

politik, baik bagi perempuan maupun lakilaki. Kemiskinan merupakan masalah
yang menyangkut banyak aspek karena
berkaitan dengan pendapatan yang rendah,
buta huruf, derajat kesehatan yang rendah
dan ketidaksamaan derajat antar jenis
kelamin serta buruknya lingkungan hidup
(Word Bank, 2004). Mengatasi masalah
kemiskinan tidak dapat dilakukan secara
terpisah
dari
masalah-masalah
pengangguran, pendidikan, kesehatan dan
masalah-masalah lain yang secara
eksplisit berkaitan erat dengan masalah
kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu
masalah yang kompleks di tingkat
nasional maupun regional, sehingga
diperlukan strategi yang tepat dan
berkelanjutan dalam menanggulanginya.
Purwianty
dan
Sugiarto
(2013)
menyatakan
bahwa
pembangunan
manusia tidak berpengaruh signifikan
terhadap kemiskinan di Indonesia,
sedangkan kapasitas fiskal memang
berpengaruh
signifikan
terhadap
kemiskinan. Studi lainnya adalah yang
dilakukan oleh Wisnu dan Bagio (2011)
dimana hasil penelitiannya menyatakan
bahwa PDRB dan IPM sama-sama
berpengaruh negatif terhadap tingkat
kemiskinan di kabupaten/kota Jawa
Tengah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan menguji secara
empiris pengaruh indeks pembangunan
manusia, kapasitas fiscal, dan PDRB
terhadap kemiskinan di Indonesia periode
2011-2013.

Tabel 1
Data IPM, Kapasitas Fiskal, PDRB dan Tingkat Kemiskinan seluruh Provinsi di Indonesia tahun
2011-2013
Provinsi
Tahun IPM Kapasitas Fiskal PDRB Kemiskinan
Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

2011

72.16

16.56

5.09

3.50

2012

72.51

16.86

5.20

3.00

2013

73.05

17.09

4.18

3.20

2011

74.65

157.48

6.63

1.84

2012

75.13

163.75

6.22

1.00

2013

75.55

181.35

6.01

1.72

2011

74.28

97.38

6.25

1.36

2012

74.70

89.46

6.35

1.00

2013

75.01

94.53

6.18

1.27

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

E-455

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Kep Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

E-456

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

2011

76.53

87.08

5.04

1.21

2012

76.90

75.57

3.55

1.00

2013

77.25

64.40

2.61

1.18

2011

73.30

99.43

8.54

0.96

2012

73.78

77.43

7.44

1.00

2013

74.35

61.19

7.88

1.12

2011

73.42

102.81

6.50

2.54

2012

73.99

107.25

6.01

1.00

2013

74,36

101.31

5.98

2.49

2011

73,40

85.59

6.45

2.60

2012

73,93

66.12

6.61

3.00

2013

74,41

56.37

6.21

3.24

2011

71,94

98.08

6.43

2.77

2012

72,45

89.19

6.48

2.00

2013

72,87

85.46

5.97

2.23

2011

73,37

67.49

6.46

0.66

2012

73,78

77.28

5.72

0.00

2013

74,29

61.87

5.29

0.62

2011

75,78

57.18

6.66

1.01

2012

76,20

59.84

8.21

0.00

2013

76,56

59.71

6.13

1.02

2011

77,97

106.13

6.73

0.60

2012

78,33

110.84

6.53

0.00

2013

78,59

106.76

6.11

0.39

2011

72,73

316.24

6.48

1.72

2012

73,11

304.91

6.21

1.00

2013

73,58

336.55

6.06

1.65

2011

72,94

221.07

6.03

2.56

2012

73,36

228.06

6.34

2.00

2013

74,05

233.91

5.81

2.37

2011

76,32

137.97

5.17

2.51

2012

76,75

123.24

5.32

2.00

2013

77,37

113.74

5.40

2.13

2011

72,18

174.62

7.22

2.27

2012

72,83

171.29

7.27

1.00

2013

73,54

191.71

6.55

2.07

2011

70,95

159.12

6.39

0.90

2012

71,49

168.36

6.15

0.00

2013

71,90

208.11

5.86

1.02

2011

72,84

224.42

6.49

0.66

2012

73,49

180.39

6.65

0.00

2013

74,11

200.65

6.05

0.70

2011

66,23

96.96

-3.15

3.54

2012

66,89

88.31

-1.12

3.00

2013

67,73

95.66

5.69

2.72

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

2011

67,75

59.43

5.63

4.20

2012

68,28

63.40

5.45

3.00

2013

68,77

66.85

5.56

3.04

2011

69,66

101.37

5.97

1.24

2012

70,31

93.89

5.83

1.00

2013

70,93

87.93

6.08

1.30

2011

75,06

100.36

6.77

0.99

2012

75,46

84.24

6.69

1.00

2013

75,68

6981.36

7.37

1.02

2011

70,44

147.07

6.12

0.81

2012

71,08

146.43

5.73

0.00

2013

71,74

92.91

5.18

0.61

2011

76,22

129.97

4.08

0.92

2012

76,71

103.42

3.98

0.00

2013

77,33

88.14

1.59

1.25

2011

0,00

0.00

0.00

0.00

2012

0,00

0.00

0.00

0.00

2013

74,72

0.00

0.00

0.00

2011

76,54

81.20

7.39

1.10

2012

76,95

69.56

7.86

1.00

2013

77,36

71.54

7.45

1.16

2011

71,62

71.42

9.15

2.76

2012

72,14

57.59

9.27

2.00

2013

72,54

55.08

9.38

2.28

2011

72,14

144.50

7.61

1.65

2012

72,70

149.76

8.37

1.00

2013

73,28

147.91

7.65

1.65

2011

70,55

55.09

8.96

2.61

2012

71,05

79.63

10.41

1.00

2013

71,73

68.41

7.28

1.83

2011

70,82

39.47

7.68

3.72

2012

71,31

42.87

7.71

3.00

2013

71,77

39.41

7.76

3.22

2011

70,11

21.82

10.32

2.32

2012

70,73

26.02

9.01

1.00

2013

71,41

25.46

7.16

1.30

2011

71,87

32.48

6.06

4.99

2012

72,42

43.37

7.81

4.00

2013

72,70

47.76

5.14

3.52

2011

69,47

17.36

6.40

1.13

2012

69,98

14.33

6.67

0.00

2013

70,63

20.85

6.12

0.89

2011

69,65

10.25

27.08

8.78

2012

70,22

9.52

15.84

5.00

2013

70,62

12.21

9.30

5.89

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

E-457

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Papua

2011

65,36

12.12

-5.32

7.86

2012

65,86

20.75

1.08

7.00

2013

66,25

19.34

14.84

6.56

METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini
objek
penelitian
yang
diambil
adalah
keseluruhan data indeks pembangunan
manusia, kapasitas fiscal, PDRB dan
tingkat kemiskinan pada tahun 2011-2013
di 34 provinsi di Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yang terkait dengan
penelitian. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian Web Searching pada
badan resmi yang mempublikasikan data
yang diperlukan. Adapun website lembaga
dimaksud adalah BPS (www.bps.go.id)
dan Bappenas (simreg.bappenas.go.id).
Pada penelitian ini digunakan dua jenis
variabel penelitian, yaitu variabel terikat
(tingkat kemiskinan di 34 provinsi di
Indonesia) dan variabel bebas (Indeks
Pembangunan Manusia, Kapasitas Fiskal,
PDRB).
Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini data tingkat
kemiskinan (Y) di wakili oleh tingkat
kedalaman kemiskinan (P1) di 34 provinsi
di
Indonesia.
Variabel
Indeks
Pembangunan Manusia (X1): tingkat
pembangunan manusia yang dinyatakan
dalam bentuk persentase.Pada variabel
Kapasitas Fiskal (X2):
‫ ݈ܽ݇ݏ݅ܨݏܽݐ݅ݏܽ݌ܽܭ‬ൌ

௉௘௡ௗ௔௣௔௧௔௡஺௦௟௜஽௔௘௥௔௛
ൈ ͳͲͲΨ(1)
஻௘௟௔௡௝௔஽௔௘௥௔௛

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik regresi linier
berganda atau teknik multiregresi dengan
menggunakan software SPSS.22. Adapun
persamaanya sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + !.....(2)
Y = Tingkat Kemiskinan(Variabel Dependen)
α
= Konstanta
β1-β3 = Koefisien regresi
E-458

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

X1
X2
X3
"

= IPM
= Kapasitas Fiskal
= PDRB
= Disturbance error

Pada penelitian ini uji t dilakukan
untuk menguji signifikansi variabel
independen yaitu Indeks Pembangunan
Manusia (X1), Kapasitas Fiskal (X2) dan
PDRB (X3), secara simultan terhadap
variabel dependen yaitu
tingkat
kemiskian (Y). Dasar pengambilan
keputusan dengan tingkat signifikansi α =
0,05 sebagai berikut. Sig. t > α 0,05 ; Ho
Diterima : berpengaruh tidak signifikan.
Sig. t < α 0,05 ; Ho Ditolak: berpengaruh
signifikan. Uji-t digunakan untuk melihat
pengaruh secara sendiri-sendiri dari setiap
variabel bebas terhadap variabel tak
bebas, apakah koefisien regresi dari
masing-masing variabel dalam suatu
model bersifat signifikan atau tidak.
Uji F dilakukan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen yaitu
Indeks Pembangunan Manusia (X1),
Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB (X3),
secara
simultan terhadap variabel
dependen yaitu tingkat kemiskian (Y).
Dasar pengambilan keputusan dengan
tingkat signifikansi α = 0,05 sebagai
berikut. Sig. F > 0,05 ; Ho Diterima. Sig.
F < 0,05 ; Ho Ditolak.
Untuk menguji variabel independen
terhadap variabel dependen secara
simultan, maka dibuat hipotesis sebagai
berikut :
a. Ho : Tidak terdapat pengaruh
signifikan antara variabel independen
yaitu Indeks Pembangunan Manusia
(X1), Kapasitas Fiskal (X2) dan
PDRB (X3), secara simultan terhadap
variabel dependen yaitu
tingkat
kemiskian (Y).
b. Ha : Terdapat pengaruh signifikan
antara variabel independen yaitu
Indeks Pembangunan Manusia (X1),
Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Kapasitas Fiskal (X2) dan PDRB
(X3), secara simultan terhadap
variabel dependen yaitu
tingkat
kemiskian (Y).

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

di bidang pendidikan dan kesehatan akan
dapat mengurangi kemiskinan.
Kapasitas fiskal juga mempengaruhi
kemiskinan secara negatif, artinya
semakin tinggi kapasitas fiskal suatu
daerah maka kemiskinan di daerah
tersebut akan semakin rendah. Studi yang
dilakukan Wisnu dan Bagio (2011)
menyatakan bahwa IPM berpengaruh
negatif terhadap tingkat kemiskinan di
kabupaten/kota Jawa Tengah. hasil
penelitian ini Mulyaningsih (2008) bahwa
indeks pembangunan manusia memuat
tiga dimensi penting dalam pembangunan
yaitu terkait dengan aspek pemenuhan
kebutuhan akan hidup panjang umur
(Longevity) dan hidup sehat (healthy life),
untuk mendapatkan pengetahuan (the
knowledge) dan mempunyai akses kepada
sumber daya yang bisa memenuhi standar
hidup. Artinya, tiga dimensi penting
dalam pembangunan manusia tersebut
sangat berpengaruh terhadap kemiskinan.
Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa kapasitas fiscal tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Artinya, Semakin tinggi kapasitas fiscal
maka kemiskinan juga akan meningkat.
Temuan ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Purwianty dan
Sugiarto (2013) yang menyatakan bahwa
kapasitas fiscal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan atau
semakin tinggi kapasitas fiskal makan
semakin rendah angka kemiskinan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 2, diperoleh
persamaan
multiregresi
seperti
di
dibawah. Dari data tabel hasil persamaan
multiregresi diatas dapat diketahui bahwa
konstanta mempunyai nilai 50,551 yang
artinya apabila variable independennya
(IPM, kapasitas fiscal dan PDRB) konstan
maka diperkiran variabel dependen yaitu
tingkat kemikinan naik sebesar akan
menurun sebesar 50,551%. Variable IPM
mempunyai nilai -0,624 dan mempunyai
nilai signifikansi t nya sebesar 0,00 yang
mana kurang besar dari 0,05 maka Ho
ditolak, artinya bahwa IPM berpengaruh
negative secara signifikan terhadap tingkat
kemiskinan. Kapasitas fiscal mempuyai
nilai 0,003 dan mempunyai nilai
signifikan t sebesar 0,322 artinya lebih
besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya
bahwa kapasitas fiscal tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan Purwianty dan
Sugiarto (2013) yang menyatakan bahwa
IPM tidak signifikan terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia, sedangkan
kapasitas
fiskal
mempengaruhi
kemiskinan secara signifikan. Hal ini
sesuai dengan apa yang telah dijelaskan
oleh Kanbur dan Squire bahwa perbaikan

Tingkat Kemiskinan = 50,551 - 0,624IPM + 0,003Fiskal - 0,761PDRB ........ (3)
Tabel 2
Implikasi dan Signifikansi
VARIABEL
Constant
IPM
Kap. Fiskal
PDRB
Adj R Square
F sig

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

B
50.551
-0.624
0.003
-0.761

t
5.992
-5.673
1.030
-4.378

Sig.
0.000
0.000
0.322
0.001

0.742
0.000
Sumber: Hasil Olah Data
E-459

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Temuan penelitian ini lainnya yakni
bahwa PDRB berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia. Hasil ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Wisnu dan Bagio
(2011) yang menyatakan bahwa PDRB
dan IPM sama-sama berpengaruh negatif
terhadap
tingkat
kemiskinan
di
kabupaten/kota Jawa Tengah, dan juga
mendukung penelitiannya Yoga dan Yanti
(2012) yang menyatakan bahwa PDRB
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kemiskinan di Jawa Tengah yang
artinya adalah apabila terjadi kenaikan
terhadap PDRB maka akan adanya
penurunan terhadap tingkat kemiskinan.
Hasil penelitian Wahyudi (2010)
menyatakan bahwa PDRB dan IPM samasama berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap angka kemiskinan di Indonesia,
hanya saja berbeda tingkat signifikannya.
Namun pendapat ini tidak didukung oleh
studinya Sinaga dan Tulus (2013) yang
menyatakan bahwa tingkat PDRB
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kemiskinan di Sumatera Utara,
yang menunjukkan bahwa apabila terjadi
kenaikan tingkat PDRB di Sumatera Utara
maka tingkat kemiskinan di Sumatera
Utara juga akan mengalami peningkatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui signifikansi pengaruh parsial
dan simultan dari IPM, kapasitas fiskal,
dan PDRB terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia periode 2011-2013. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial IPM berimplikasi negative dan
signifikan. Artinya, semakin tinggi IPM
maka akan semakin rendah tingkat
kemiskinan di Indonesia. Hal ini terjadi
karena semakin banyaknya pembangunan
manusia, tidak hanya jumlahnya yang
bertambah tapi kualitas masing-masing

E-460

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

pun bertambah maka kemiskinan secara
perlahan akan berkurang jumlahnya,
karena semakin banyak manusia yang bisa
menghasilkan
sesuatu.
Selanjutnya
Kapasitas fiscal berimplikasi positif meski
tidak
signifikan
terhadap
tingkat
kemiskinan. Artinya, kapasitas fiscal
tidak berpengaruh terhadap kemiskinan.
Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dari masyarakat mengenai
fiscal itu sendiri dan karena keterbatasan
informasi. Sementara PDRB berimplikasi
negatif dan signifikan terhadap tingkat
kemiskinan. Artinya, setiap terjadi
pertumbuhan positif dari PDRB maka
akan mengurangi tingkat kemiskinan di
Indonesia. Ekspektasinya, jika pendapatan
pemprov semakin meningkat tentu alokasi
dana untuk pemberdayaan modal sosial
provinsi bisa lebih intensif dalam
mengurangi tingkat kemiskinan yang ada.
Temuan studi lainnya adalah, IPM,
Kapasitas Fiskal, dan PDRB memiliki
kapasitas yang cukup tinggi dalam
menjelaskan variasi tingkat kemiskinan di
Indonesia.
Saran
Pembangunan kualitas manusia di
Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi.
Jika kualitas bertambah maka akan siap
bersaing dengan orang lain yang berada di
luar
negeri,
dan
otomatis
akan
menurunkan angka kemiskinan. Perlunya
pengetahuan terhadap fiscal harusnya
lebih di kedepankan oleh pemerintah.
Karena masih banyak masyarakat yang
tidak mengetahui apa itu fiscal, dan tidak
bisa memanfaatkan peluang yang ada di
dalam fiscal tersebut. Peningkatan PDRB
harus lebih di tingkatkan kembali. Dari
laju PDRB tersebut kita bisa mengetahui
sektor-sektor yang sangat berkembang
pesat, dan dari situlah kita bisa lebih
mengembangkannya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia dan
menekan
angka
kemiskinan.

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

DAFTAR PUSTAKA
Mauriza, Sazli dkk. 2013. Analisis Indeks
Pembangunan Manusia di Kawasan
Barat dan Kawasan TImur Provinsi
Aceh” Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala, 1(2): 29-43.
Permana, Annggit Yoga dan Fitrie
Arianti. 2012. Analisis Pengaruh
PDRB, Pengangguran, Pendidikan,
dan Kesehatan terhadap Kemiskinan
di Jawa Tengah Tahun 2004-2009”
Diponegoro Journal of Economics,
l(1).
Santoso, Singgih.
2014. Statistik
Parametrik (Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS). Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Saputra, Whisnu Adhi. 2011. Analisis
Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB,
IPM,
Pengangguran terhadap
Tingkat Kemiskinan di Kabupaten /
Kota Jawa Tengah.
Sinaga, Kristina Pestaria, Tulus dan Open
Darnius. 2013. Analisis Pengaruh
Produk Domestik Regional Bruto,
Pendidikan
dan
Pengangguran
terhadap Kemiskinan di Kab/Kota
provinsi Sumatera Utara tahun
2010–2011. Saintia Matematika,
1(3): 261–271.
Sugiyanto, Purwiyanti Septinan Franciari
FX. 2013. Analisis Hubungan IPM,
Kapasitas Fiskal dan Korupsi
terhadap Kemiskinan di Indonesia
(Studi Kasus 38 Kabupaten / Kota di
Indonesia tahun 2008 dan 2010).
Journal of Economics, 2(2): 1-14.
Sugiyono. 2013. Metode Riset Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suliswanto, Muhammad Sri Wahyudi.
2010. Pengaruh Produk Domestik
Bruto (PDB)
dan Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
terhadap Angka Kemiskinan di
Indonesia.
Jurnal
Ekonomi
Pembangunan, 8(2)

Pou dkk, Pengaruh Indeks Pembangunan...

E-461