(5) Bentuk bentuk Tes (Lanjutan)

MATERI-5 EVALUASI
PEMBELAJARAN
Oleh :
Amat Jaedun
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil & Perencanaan
Fakultas Teknik UNY

Kaidah Penyusunan Tes Uraian







Soal harus sesuai dengan indikator.
Batasan pertanyaan dan jawaban yang
diharapkan harus dinyatakan secara jelas.
Tingkat kesulitan materi yang ditanyakan
sesuai dengan kemampuan berpikir peserta
didik, yang ditunjukkan oleh jenjang pendidikan

dan tingkat kelas.
Menggunakan kalimat tanya atau perintah yang
menuntut jawaban uraian.
Ada petunjuk yang jelas mengenai cara
mengerjakan/cara menjawab soal.

Lanjutan Penyusunan Tes Uraian







Ada pedoman penskorannya (scoring).
Rumusan kalimat soal komunikatif (mudah
dipahami peserta tes).
Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Tidak menggunakan kata/ungkapan yang

menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu.

Tes Obyektif …
 Tes

bentuk objektif adalah perangkat tes yang
butir-butir soalnya mengandung alternatif
jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes.
Alternatif jawaban telah disediakan oleh
penyusun butir soal. Dalam hal ini, peserta tes
hanya tinggal memilih jawaban yang benar atau
paling benar dari alternatif jawaban yang telah
disediakan.
 Pada dasarnya, ada empat bentuk tes obyektif,
yaitu : (1) Bentuk Benar-Salah atau B-S; (2)
Bentuk jawaban singkat atau isian singkat; (3)
Bentuk menjodohkan; dan (4) bentuk pilihan

ganda (multiple choice).

Keunggulan Tes Obyektif:









Jumlah soal banyak, sehingga dapat
mencakup semua isi mata pelajaran
(representatif  validitas isi baik);
Penilaiannya mudah dan obyektif;
Tidak ada kemungkinan bagi testi untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan
dengan pertanyaan;
Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat;
Reliabilitas skor tinggi; dan

Memungkinkan penyelenggaraan tes
bersama pada wilayah yang luas (SPMB,
UNAS, UAS, UUB dsb).

Kelemahan Tes Obyektif :






Tidak melatih testi untuk mengemukakan
ide-idenya secara tertulis;
Kemungkinan menebak besar sekali, dan
sulit dilacak;
Sulit untuk membuat soal yang baik, dan
sering hanya mengukur kemampuan
yang dangkal; dan
Banyak waktu yang tersita untuk
membaca soal dan jawabannya.


Tes Bentuk Benar – Salah
 Nama

lain dari tes ini adalah True-false Item
atau True-false Test.
 Tes berupa pernyataan (statement).
 Tes menyediakan dua pilihan jawaban, yaitu
Ya/Tidak atau Benar – Salah. Model yang biasa
digunakan adalah Benar – Salah atau B – S.
 Siswa hanya diminta menandai masing-masing
pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan tersebut Benar, dan S jika pernyataannya Salah.

Tes Bentuk Jawaban Singkat




Tes bentuk jawaban singkat dan tes bentuk isian
(melengkapi) keduanya merupakan bentuk tes

yang dapat dijawab dengan satu kata, satu bagian
kalimat, angka atau simbol.
Perbedaan keduanya terletak pada cara
menyajikan masalah atau persoalannya. Soal tes
jawaban singkat disajikan dengan kalimat tanya,
sedangkan soal tes bentuk isian (melengkapi)
disajikan dengan kalimat yang tidak lengkap.

Contoh:



Jawaban Singkat
: Siapakah nama penemu
listrik ?
Isian
: Nama penemu listrik adalah .....

Tes Bentuk Menjodohkan
 Pada


dasarnya, tes bentuk menjodohkan adalah
hampir sama dengan pilihan ganda, di mana
peserta tes diminta untuk menjodohkan sebuah
butir soal di salah satu kolom dengan salah satu
pilihan jawaban yang benar yang terdapat pada
kolom lainnya.

 Dengan

demikian, tes bentuk menjodohkan
terdiri atas dua bagian, yaitu kolom pertanyaan
(premis) yang biasanya diletakkan pada kolom
bagian kiri, dan kolom jawaban (respon), yang
berada pada kolom bagian kanan.

Tes Bentuk Pilihan Ganda
 Butir

soal tes bentuk pilihan ganda ini

merupakan salah satu bentuk tes obyektif
yang paling luwes dan banyak dikembangkan
akhir-akhir ini, karena dapat digunakan untuk
mengukur berbagai tataran pengetahuan
dari yang sederhana sampai yang kompleks.
 Tes pilihan ganda terdiri atas bagian pokok
soal/ pertanyaan yang disebut STEM, dan
bagian alternatif jawaban yang disebut
OPTIONS. Opsi jawaban, terdiri atas: satu
jawaban BENAR, yaitu kunci jawaban, dan
beberapa alternatif jawaban yang disebut
pengecoh (distraktor).

Kaidah Penyusunan Tes Pilihan
Ganda
 Soal

harus sesuai dengan indikator yang terdapat
pada kisi-kisi.


 Pokok

soal harus dirumuskan secara jelas dan

tegas.
 Rumusan

pokok soal dan pilihan jawaban hendaknya merupakan pertanyaan yang diperlukan saja.
 Pokok soal hendaknya jangan memberi petunjuk
ke arah jawaban yang benar. Atau dengan kata
lain, hindarkan sifat asosiatif antara pokok soal
dengan alternatif jawabannya.

Lanjutan Penyusunan Soal PG..
 Pokok

soal hendaknya jangan menggunakan
pernyataan yang bersifat negatif ganda.

 Pilihan


jawaban harus homogen dan atau
logis ditinjau dari segi materi.

 Panjang

rumusan pilihan jawaban
hendaknya relatif sama.

 Pilihan

jawaban hendaknya jangan
menggunakan pernyataan yang berbunyi
”semua pilihan jawaban di atas salah” atau
”semua jawaban di atas benar”.

Lanjutan Penyusunan Soal Pilihan
Ganda
 Pilihan


jawaban yang berbentuk angka harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya.
 Penyertaan gambar/grafik/tabel/diagram
harus jelas dan berfungsi.
 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban
yang benar atau paling benar.
 Butir soal hendaknya jangan bergantung pada
jawaban soal sebelumnya.
 Penempatan alternatif jawaban yang benar
hendaknya tidak mengikuti pola sistematis.

Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom dalam ranah kognitif
mengklasifikasikan
hasil belajar dalam ranah kognitif ke dalam enam
tataran
perilaku yang menunjukkan tingkatan berpikir, yaitu:
Pengetahuan (knowledge)
 Pemahaman (comprehension)
 Aplikasi (application)
 Analisis (analysis)
 Sintesis (Synthesis)
 Evaluasi (evaluation)


TAKSONOMI BLOOM:
Pengetahuan:
 Mencakup kemampuan dalam mengingat kembali:
istilah, fakta-fakta, metode, prosedur, proses,
prinsip-prinsip, pola, struktur atau susunan.
Pemahaman:
 Menyangkut kemampuan seseorang dalam:
menafsirkan suatu informasi, menentukan
implikasi-implikasi, akibat-akibat maupun
pengaruh-pengaruh.

Lanjutan Taksonomi
Aplikasi:
Bloom…
Merupakan kemampuan menerapkan abstraksi

abstraksi: hukum, aturan, metoda, prosedur,
prinsip, teori yang bersifat umum dalam situasi
yang khusus.
Analisis
 Kemampuan menguraikan informasi ke dalam
bagian-bagian, unsur-unsur, sehingga jelas:
urutan ide-idenya, hubungan dan interaksi
diantara bagian-bagian atau unsur-unsur
tersebut,

Lanjutan Taksonomi
Bloom…
Sintesis
 Kemampuan

menyusun/memadukan bagianbagian, unsur-unsur, menjadi struktur atau pola
yang baru, yang sebelumnya tidak ada.

Evaluasi
 Kemampuan untuk menilai ketepatan: teori,
prinsip, metoda, prosedur untuk menyelesai-kan
masalah tertentu.

CONTOH PENGGUNAAN:
Pengetahuan tentang Istilah:
Manakah diantara istilah-istilah berikut yang memiliki
makna yang sama dengan kata reliabel?
a. konsisten
c. sahih
b. tepat
d. obyektif
 
Pengetahuan tentang fakta-fakta:
Lima Negara di Asia Tenggara yang pertama kali
tergabung
ke dalam Asean adalah…
A. Indonesia, Burma, Filipina, Muangthai, Singapura
B. Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Muangthai
C. Filipina, Indonesia, Burma, India, Muangthai
D. Singapura, Filipina, Malaysia, Burma, Muangthai

Pengetahuan tentang metode dan
prosedur
Dalam melaksanakan penelitian ilmiah,
maka
langkah yang pertama-tama harus dilakukan
adalah ….
A. mengumpulkan data
B. merumuskan hipotesis
C. merancang pelaksanaan eksperimen
D. menyiapkan bahan dan alat penelitian

Kemampuan memahami hubungan antara
dua hal atau lebih:
Jumlah karbon monoksida akan meningkat
apabila
bahan bakar dibakar pada ruang yang terbatas
oksigennya, sebab:
A. karbon bereaksi dengan karbon monoksida
B. karbon bereaksi dengan karbon dioksida
C. karbon monoksida merupakan agen reduksi
yang
efektif
D. terjadi oksidasi yang lebih besar

Kemampuan mengaplikasikan
prinsip-prinsip:
Hukum Pascal merupakan prinsip kerja
dari….
A.
B.
C.
D.

kipas angin
rem hidrolis
pengumpil
penyemprot

Kemampuan menentukan implikasiimplikasi
Mengapa dalam aquarium diperlukan
penerangan
yang cukup ?
A. Untuk melihat makanan, ikan membutuhkan
cahaya
B. Ikan mengambil oksigen di dalam kegelapan
C. Di kegelapan, tumbuhan akan mengeluarkan
karbon dioksida
D. Di dalam kegelapan, tumbuhan tumbuh
terlalu cepat

Kemampuan mensintesis/
menyimpulkan
Mahasiswa
Persentase Mhs
Semester ke: yg berkonsultasi

Mahasiswa
Semester ke:

Persentase Mhs
yg berkonsultasi

1

1%

5

5%

2

2%

6

7%

3

3%

7

8%

4

5%

8

8%

Data di atas menunjukkan bahwa:
A. Kebanyakan mahasiswa di semester-semester

awal tidak mempunyai masalah
B. Kebanyakan mahasiswa di semester-semester
akhir mempunyai lebih sedikit masalah
dibanding mahasiswa semester-semester awal
C. Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang
sama untuk berkonsultasi dengan konselor
D. Mahasiswa di semester-semester akhir
mempunyai hak yang lebih besar untuk
berkonsultasi dengan konselor

Kemampuan membuat sintesis/
simpulan
Berbagai usaha pemerintah untuk: (1) menaikkan
tingkat
kemakmuran di pedesaan dengan berbagai bantuan
presiden, intensifikasi pertanian dan peternakan; (2)
menurunkan tingkat kelahiran dengan KB di pedesaan;
dan (3) mengglakkan industri rakyat di pedesaan,
dimaksudkan agar….
A. Mengurangi arus urbanisasi
B. Menurunkan angka kejahatan di pedesaan
C. Meningkatkan pertambahan penduduk di kota
D. Meningkatkan industri padat modal di kota-kota

Kemampuan mengevaluasi (Pilihan
Berganda)
Untuk soal-soal berikut ini, pilihlah:
A, jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
B, jika jawaban (1) dan (3) benar
C, jika jawaban (2) dan (4) benar
D, jika jawaban (4) saja yang benar
E, jika semua jawaban benar

Kemampuan mengevaluasi (Pilihan
Untuk memilih butir-butir soal suatu tes pencapaian
Berganda)

hasil belajar, maka pertimbangan-pertimbangan
yang harus diambil adalah …
(1) Butir soal tersebut sesuai dengan kompetensi
dasar dan indikator
(2) Butir-butir soal tersebut mencakup materi yang
diajarkan
(3) Butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar atau
terlalu mudah
(4) Daya pembeda butir-butir soal tersebut signifikan