Unduh BRS Ini

(1)

No. 23/04/16/Th.XVII, 1 April 2015

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/

D

EFLASI

P

EDESAAN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 98,31 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Maret 2015 naik sebesar 0,69 persen yang disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani sedangkan terjadi penurunan indeks harga yang dibayar petani secara umum.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 102,76 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Maret 2015 naik sebesar 0,39 persen.

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 98,28 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2015 menurun dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Maret 2015 naik sebesar 0,70 persen. 4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 102,79 persen, menunjukkan

bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Maret 2015 naik sebesar 0,40 persen.

5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Maret 2015 hampir semua sub sektor mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2015 kecuali sub sektor hortikultura dan sub sektor peternakan. NTP dan NTUP yang mengalami kenaikan tertinggi terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat yaitu masing-masing naik 1,81 persen dan 1,45 persen, sub sektor tanaman pangan masing-masing naik 0,64 dan 0,43 persen, sub sektor perikanan masing-masing naik 0,50 dan 0,22 persen,sedangkan sub sektor hortikultura turun masing-masing sebesar 1,98 dan 2,52 persen dan sub sektor peternakan juga turun masing-masing sebesar 0,72 dan 0,82 persen.

6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga

petani. Pada bulan Maret 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,23 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan sebesar 1,26 persen.


(2)

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 47 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 98,31 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum lebih menurun dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila dibandingkan dengan bulan

Februari 2015, NTP Maret 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,69 persen. Nilai Tukar Usaha

Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebaliknya mengalami

peningkatan sebesar 0,39 persen.

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Penurunan nilai NTP bulan Maret 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan sedangkan Ib mengalami penurunan. It secara umum pada bulan Maret 2015 sebesar 113,47 persen atau

naik 0,58 persen dibanding It Februari 2015. Begitu pula Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan Maret 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Penurunan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,23 persen sedangkan kelompok BPPBM sebesar 0,18 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Februari–Maret2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 % Februari’15

thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.82 113.47 0.58

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.55 115.42 -0.12

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.17 117.89 -0.23

2.1.1 Bahan Makanan 124.36 122.80 -1.26

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.22 116.11 0.77

2.1.3 Perumahan 112.43 113.01 0.51

2.1.4 Sandang 112.24 112.71 0.42

2.1.5 Kesehatan 109.34 110.10 0.69

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.57 109.58 0.01

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.67 115.03 1.19

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.22 110.42 0.18

2.2.1 Bibit 111.66 111.92 0.23

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.87 108.81 -0.05

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.41 105.44 0.03

2.2.4 Transportasi 123.51 124.81 1.05

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.30 107.47 0.15

2.2.6 Upah Buruh 109.86 109.90 0.04

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.64 98.31 0.69


(3)

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 sebesar 98,28 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum juga lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Februari 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan

Maret 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,70 persen. Sebaliknya, NTUP Tanpa Sektor Perikanan

Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2015 naik sebesar 0,40 persen di mana pada bulan Februari

2015 sebesar 102,38 persen menjadi 102,79 persen pada bulan Maret 2015. Kenaikan nilai NTP tanpa sektor perikanan bulan Maret 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan,sedangkan Ib pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan. Penurunan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga.

It secara umum pada bulan Maret 2015 meningkat sebesar 0,59 persen yaitu dari 113,43 persen pada bulan Februari 2015 menjadi 113,18 persen pada bulan Maret 2015. Indeks Harga yang Dibayar

Petani (Ib) pada bulan Maret 2015 juga mengalami penurunan 0,11 persen. Penurunan Ib secara umum

terutama dipengaruhi oleh penurunan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu 0,22

persen, dan kelompok BPPBM naik 0,19 persen

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Februari-Maret2015, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 % Februari’15

thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.76 113.43 0.59

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.54 115.41 -0.11

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.18 117.91 -0.22

2.1.1 Bahan Makanan 124.50 122.94 -1.26

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.22 116.12 0.78

2.1.3 Perumahan 112.38 112.97 0.52

2.1.4 Sandang 112.29 112.76 0.42

2.1.5 Kesehatan 109.27 110.02 0.68

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.47 109.48 0.00

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.32 114.71 1.23

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.14 110.35 0.19

2.2.1 Bibit 111.76 112.04 0.25

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.84 108.78 -0.06

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.39 105.43 0.04

2.2.4 Transportasi 123.50 124.79 1.05

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.24 107.41 0.16

2.2.6 Upah Buruh 109.89 109.93 0.04

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.60 98.28 0.70


(4)

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, namun kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada bulan Maret 2015 sebesar 97,22 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani tersebut untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Namun, bila dibandingkan

dengan bulan Februari 2015, NTP Tanaman Pangan bulan Maret 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,64

persen. Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan Maret 2015 juga

mengalami kenaikan sebesar 0.43 persen yaitu dari 99,56 persen bulan Februari 2015 menjadi 99,99

persen pada Maret 2015. Kenaikan NTP dan NTUP pada bulan Maret 2015 ini dipengaruhi adanya kenaikan secara umum pada It sedangkan Ib secara umum mengalami penurunan.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Februari-Maret2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februari’15 thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.93 113.64 0.62

1.1 Padi 112.66 113.70 0.92

1.2 Palawija 114.91 113.21 -1.48

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.91 116.88 -0.02

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.16 118.05 -0.09

2.1.1 Bahan Makanan 125.36 123.86 -1.20

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.79 115.69 0.78

2.1.3 Perumahan 112.86 113.50 0.57

2.1.4 Sandang 113.20 113.65 0.40

2.1.5 Kesehatan 109.14 109.91 0.70

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.78 108.79 0.01

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 114.24 115.91 1.47

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.43 113.65 0.19

2.2.1 Bibit 110.96 111.47 0.46

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 111.82 112.04 0.20

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.65 107.65 0.00

2.2.4 Transportasi 140.80 141.92 0.80

2.2.5 Penambahan Barang Modal 112.33 112.58 0.22

2.2.6 Upah Buruh 111.80 111.87 0.06

Nilai Tukar Petani (NTP) 96.60 97.22 0.64


(5)

Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan Februari 2015 sebesar 112,93

persen turun menjadi 113,64 persen Maret 2015 atau naik sebesar 0,62 persen. Peningkatan It dipengaruhi

oleh meningkatnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu padi sebesar 0,92 persen. Indeks harga yang dibayar mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,09 persen sedangkan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,19 persen. Penurunan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok bahan makanan. Sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Maret 2015 sebesar 106,56 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Februari 2015, NTP holtikultura pada bulan Maret 2015, mengalami penurunan sebesar 1,98 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Maret 2015 juga mengalami penurunan sebesar 2,52 persen atau dari 115,11 persen menjadi 112,21 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan adanya penurunan secara umum pada It lebih tinggi dibandingkan penurunan pada Ib.

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Februari– Maret 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 %Februari’15

thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 125.99 123.49 -1.98

1.1 Sayur-sayuran 124.97 121.28 -2.95

1.2 Buah-buahan 126.82 124.89 -1.53

1.3 Tanaman Obat 124.38 126.12 1.40

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.89 115.88 -0.01

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.24 118.01 -0.19

2.1.1 Bahan Makanan 123.90 122.37 -1.23

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.96 116.83 0.75

2.1.3 Perumahan 113.13 113.89 0.67

2.1.4 Sandang 111.74 112.20 0.42

2.1.5 Kesehatan 109.32 110.02 0.64

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.17 110.18 0.01

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 111.89 113.40 1.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.45 110.05 0.55

2.2.1 Bibit 105.12 105.91 0.75

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 105.94 106.18 0.23

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108.45 108.45 0.00

2.2.4 Transportasi 111.80 114.06 2.02

2.2.5 Penambahan Barang Modal 114.28 114.19 -0.08

2.2.6 Upah Buruh 111.24 111.24 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 108.71 106.56 -1.98


(6)

Pada bulan Maret 2015 It sub sektor hortikultura turun sebesar 1,98 persen, penurunan It terjadi pada komoditi sayur-sayuran turun sebesar 2,95 persen dan komoditi buah-buahan turun sebesar 1,53 persen.

Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan 0,01

persen dari 115,89 persen bulan Februari 2015 menjadi 115,88 persen bulan Maret 2015. Penurunan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh adanya penurunan pada kelompok konsumsi rumahtangga yaitu pada sub kelompok bahan makanan sedangkan BPPBM naik 0,55 persen.

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Maret 2015, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 95,57

persen, lebih rendah dibanding bulan Februari 2015 yaitu 93,88 persen atau naik 1,81 persen. NTUP Sub

Sektor Perkebunan Rakyat juga menurun dari 99,31 persen menjadi 100,75 persen bulan Maret 2015 atau

naik 1,45 persen. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan Maret 2015 disebabkan karena penurunan indeks harga yang diterima petani (It) lebih rendah dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) secara umum. Penurunan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga.

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Februari– Maret 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 % Februari’15

thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 108.77 110.52 1.62

1.1 Tanaman Perkebunan Rakyat 108.77 110.52 1.62

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.86 115.64 -0.19

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.19 117.83 -0.31

2.1.1 Bahan Makanan 124.14 122.55 -1.28

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.50 116.42 0.80

2.1.3 Perumahan 111.95 112.44 0.44

2.1.4 Sandang 111.86 112.33 0.42

2.1.5 Kesehatan 108.66 109.37 0.65

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.00 110.00 0.00

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 112.98 114.15 1.03

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.52 109.70 0.16

2.2.1 Bibit 114.84 114.89 0.04

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.09 109.05 -0.03

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.80 102.89 0.08

2.2.4 Transportasi 119.58 120.56 0.82

2.2.5 Penambahan Barang Modal 104.05 104.18 0.13

2.2.6 Upah Buruh 108.10 108.10 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 93.88 95.57 1.81


(7)

Pada bulan Februari 2015, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,62 persen, Kenaikan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi lada. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Penurunan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 0,31 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami penurunan baik pada NTP dan NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Maret

2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,82 persen. Penurunan NTP dan

NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penurunan pada indeks harga yang diterima petani

(It) yag lebih tinggi bila dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar. Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Februari-Maret2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 % Februari’15

thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.70 115.76 -0.80

1.1 Ternak Besar 112.00 110.90 -0.98

1.2 Ternak Kecil 105.71 106.39 0.64

1.3 Unggas 114.57 113.97 -0.52

1.4 Hasil Ternak 134.98 133.45 -1.14

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 111.35 111.26 -0.08

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.09 117.85 -0.21

2.1.1 Bahan Makanan 124.59 122.98 -1.29

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.49 115.30 0.71

2.1.3 Perumahan 112.42 113.10 0.61

2.1.4 Sandang 112.46 112.98 0.46

2.1.5 Kesehatan 111.74 112.61 0.77

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.38 108.37 0.00

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.86 115.42 1.37

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 106.40 106.42 0.02

2.2.1 Bibit 107.27 107.54 0.25

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 104.34 103.36 -0.94

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.99 107.99 0.00

2.2.4 Transportasi 112.65 114.67 1.79

2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.34 103.71 0.36

2.2.6 Upah Buruh 111.55 111.74 0.17

Nilai Tukar Petani (NTP) 104.80 104.04 -0.72


(8)

Pada bulan Maret 2015 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 115,76 persen sedangkan pada

bulan Februari 2015 menjadi 116,70 persen atau turun sebesar 0,80 persen pada bulan Maret 2015.

Penurunan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, unggas, dan hasil ternak di mana masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,98; 0,52; dan 1,14 persen. Sedangkan kelompok ternak kecil mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan 0,08 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib turun 0,21 persen, penurunan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,02 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Februari-Maret2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februari’15 thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114.31 114.58 0.23

1.1 Tangkap 111.85 112.45 0.53

1.2 Budidaya 116.74 116.69 -0.05

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.94 115.63 -0.27

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.97 117.49 -0.41

2.1.1 Bahan Makanan 120.99 119.51 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.08 115.91 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 111.07 111.62 0.49

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.94 112.00 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.16 112.17 0.01

2.2.1 Bibit 109.16 109.01 -0.14

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.50 109.60 0.09

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.75 105.51 -0.23

2.2.4 Transportasi 123.74 125.21 1.19

2.2.5 Penambahan Barang Modal 108.75 108.75 0.00

2.2.6 Upah Buruh 109.22 109.22 0.00


(9)

NTN pada bulan Maret 2015 sebesar 99,09 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar

98,60 persen berarti NTN mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen. NTUP sub sektor perikanan

mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen atau dari 101,92 persen pada bulan Februari 2015 menjadi

102,15 persen Maret 2015.

Pada bulan Maret 2015, It sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen. Kenaikan

It terjadi pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,53 persen sedangkan kelompok perikanan budidaya turun sebesar 0,05 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Maret 2015 Ib mengalami

penurunan sebesar 0,27 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya penurunan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Maret 2015

mengalami penurunan 0,41 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan.

BPPBM pada bulan Maret 2015 naik sebesar0,01 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok

transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Maret 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Maret 2015 sebesar 96,43 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan

bulan Februari 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 0,79

persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen pada bulan Maret 2015. Kenaikan

NTN usaha penangkapan ikan pada bulan Maret 2015 disebabkan karena It secara umum mengalami kenaikan sedangkan Ib secara umum mengalami penurunan.

Pada bulan Maret 2015 kenaikan It sebesar 0,53 persen atau dari 111,85 persen menjadi 112,45 persen. Kenaikan It sebesar 0,53 persen tersebut dipengaruhi oleh kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,23 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum penurunan harga tertinggi terjadi di komoditi ikan gabus dan lais.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan yaitu 0,25 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga dan kelompok BPPBM. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami penurunan sebesar 0,37 persen, hal dipengaruhi oleh kenaikan pada sub bahan makanan.


(10)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Februari–Maret2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Februari’15 Maret’15 % Februari’15

thd Februari’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.85 112.45 0.53

1.1 Penangkapan Perairan Umum 119.62 121.08 1.23

1.2 Penangkapan Laut 106.53 106.53 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.91 116.62 -0.25

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.85 117.41 -0.37

2.1.1 Bahan Makanan 121.00 119.53 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.12 115.95 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 110.94 111.49 0.50

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.96 112.02 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.02 115.01 -0.01

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.88 104.05 -0.79

2.2.2 Transportasi 128.84 129.39 0.43

2.2.3 Penambahan Barang Modal 110.48 110.48 0.00

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.67 96.43 0.79

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.25 97.77 0.54

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 101,77 persen, sedangkan pada bulan

sebelumnya sebesar 101,53 persen berarti NTN menurun sebesar 0,23 persen. NTUP sektor perikanan

budidaya juga mengalami penurunan sebesar 0,88 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima

nelayan budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 116,69 atau turun 0,05 persen dibanding bulan Februari

2015 sebesar 116,74 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 0,05 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan lele dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 114,66

atau turun 0,28 persen dibandingkan bulan Februari 2015. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi

oleh penurunan harga komoditas konsumsi rumahtangga sebesar 0,44 persen sedangkan biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 0,03 persen. Penurunan Ib tertinggi pada bulan Maret 2015 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok bahan makanan, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pada pengeluaran kelompok transportasi.


(11)

Tabel 9. Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya Februari-Maret2015 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februari’15 thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.74 116.69 -0.05

Budidaya Air Tawar 116.72 116.66 -0.05

Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.98 114.66 -0.28

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.09 117.56 -0.44

2.1.1 Bahan Makanan 120.97 119.50 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.04 115.87 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 111.20 111.75 0.49

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.92 111.98 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.32 109.36 0.03

2.2.1 Bibit 109.16 109.01 -0.14

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.50 109.60 0.09

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.61 106.95 0.32

2.2.4 Transportasi 118.70 121.08 2.00

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.04 107.04 0.00

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 101.53 101.77 0.23

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 106.79 106.70 -0.08

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami

peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi

pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Maret 2015 sebesar 117,89 sedangkan pada bulan sebelumnya 118,17 berarti terjadi inflasi sebesar 0,23 persen. Inflasi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,26 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi secara berurut yaitu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan 0,51 persen, kelompok sandang 0,42 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan


(12)

olahraga sebesar 0,01 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi 1,19 persen. Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Februari-Maret 2015 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan Februari 2015 Inflasi Pedesaan Maret2015

Feb-15 Mar-15

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 118.17 117.89 -0.39 -0.23

Bahan Makanan 124.36 122.80 -0.44 -1.26

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.22 116.11 0.57 0.77

Perumahan 112.43 113.01 1.12 0.51

Sandang 112.24 112.71 0.27 0.42

Kesehatan 109.34 110.10 0.64 0.69

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.57 109.58 1.77 0.01

Transportasi dan Komunikasi 113.67 115.03 -5.02 1.19


(1)

Pada bulan Februari 2015, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,62 persen, Kenaikan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi lada. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Penurunan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 0,31 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami penurunan baik pada NTP dan NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,72 persen dan 0,82 persen. Penurunan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) yag lebih tinggi bila dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Februari-Maret2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februarithd Maret’15’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.70 115.76 -0.80

1.1 Ternak Besar 112.00 110.90 -0.98

1.2 Ternak Kecil 105.71 106.39 0.64

1.3 Unggas 114.57 113.97 -0.52

1.4 Hasil Ternak 134.98 133.45 -1.14

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 111.35 111.26 -0.08

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.09 117.85 -0.21

2.1.1 Bahan Makanan 124.59 122.98 -1.29

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 114.49 115.30 0.71

2.1.3 Perumahan 112.42 113.10 0.61

2.1.4 Sandang 112.46 112.98 0.46

2.1.5 Kesehatan 111.74 112.61 0.77

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.38 108.37 0.00

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.86 115.42 1.37

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 106.40 106.42 0.02

2.2.1 Bibit 107.27 107.54 0.25

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 104.34 103.36 -0.94

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.99 107.99 0.00

2.2.4 Transportasi 112.65 114.67 1.79

2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.34 103.71 0.36

2.2.6 Upah Buruh 111.55 111.74 0.17

Nilai Tukar Petani (NTP) 104.80 104.04 -0.72


(2)

Pada bulan Maret 2015 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 115,76 persen sedangkan pada bulan Februari 2015 menjadi 116,70 persen atau turun sebesar 0,80 persen pada bulan Maret 2015. Penurunan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, unggas, dan hasil ternak di mana masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,98; 0,52; dan 1,14 persen. Sedangkan kelompok ternak kecil mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan 0,08 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib turun 0,21 persen, penurunan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,02 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Februari-Maret2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februari’15 thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114.31 114.58 0.23

1.1 Tangkap 111.85 112.45 0.53

1.2 Budidaya 116.74 116.69 -0.05

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.94 115.63 -0.27

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.97 117.49 -0.41

2.1.1 Bahan Makanan 120.99 119.51 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.08 115.91 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 111.07 111.62 0.49

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.94 112.00 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.16 112.17 0.01

2.2.1 Bibit 109.16 109.01 -0.14

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.50 109.60 0.09

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.75 105.51 -0.23

2.2.4 Transportasi 123.74 125.21 1.19

2.2.5 Penambahan Barang Modal 108.75 108.75 0.00

2.2.6 Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.60 99.09 0.50


(3)

NTN pada bulan Maret 2015 sebesar 99,09 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,60 persen berarti NTN mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen. NTUP sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen atau dari 101,92 persen pada bulan Februari 2015 menjadi 102,15 persen Maret 2015.

Pada bulan Maret 2015, It sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen. Kenaikan It terjadi pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,53 persen sedangkan kelompok perikanan budidaya turun sebesar 0,05 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Maret 2015 Ib mengalami penurunan sebesar 0,27 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya penurunan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan 0,41 persen, penurunan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan. BPPBM pada bulan Maret 2015 naik sebesar0,01 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Maret 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Maret 2015 sebesar 96,43 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Februari 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami peningkatan sebesar 0,79 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen pada bulan Maret 2015. Kenaikan NTN usaha penangkapan ikan pada bulan Maret 2015 disebabkan karena It secara umum mengalami kenaikan sedangkan Ib secara umum mengalami penurunan.

Pada bulan Maret 2015 kenaikan It sebesar 0,53 persen atau dari 111,85 persen menjadi 112,45 persen. Kenaikan It sebesar 0,53 persen tersebut dipengaruhi oleh kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,23 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum penurunan harga tertinggi terjadi di komoditi ikan gabus dan lais.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Maret 2015 mengalami penurunan yaitu 0,25 persen. Penurunan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga dan kelompok BPPBM. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami penurunan sebesar 0,37 persen, hal dipengaruhi oleh kenaikan pada sub bahan makanan.


(4)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Februari–Maret2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100) SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15

% Februari’15 thd Februari’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.85 112.45 0.53

1.1 Penangkapan Perairan Umum 119.62 121.08 1.23

1.2 Penangkapan Laut 106.53 106.53 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.91 116.62 -0.25

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.85 117.41 -0.37

2.1.1 Bahan Makanan 121.00 119.53 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.12 115.95 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 110.94 111.49 0.50

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.96 112.02 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.02 115.01 -0.01

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.88 104.05 -0.79

2.2.2 Transportasi 128.84 129.39 0.43

2.2.3 Penambahan Barang Modal 110.48 110.48 0.00

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.67 96.43 0.79

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.25 97.77 0.54

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 101,77 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 101,53 persen berarti NTN menurun sebesar 0,23 persen. NTUP sektor perikanan budidaya juga mengalami penurunan sebesar 0,88 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 116,69 atau turun 0,05 persen dibanding bulan Februari 2015 sebesar 116,74 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 0,05 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan lele dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Maret 2015 sebesar 114,66 atau turun 0,28 persen dibandingkan bulan Februari 2015. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas konsumsi rumahtangga sebesar 0,44 persen sedangkan biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 0,03 persen. Penurunan Ib tertinggi pada bulan Maret 2015 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok bahan makanan, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pada pengeluaran kelompok transportasi.


(5)

Tabel 9. Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya Februari-Maret2015 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Februari’15 Maret’15 % Februari’15 thd Maret’15 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.74 116.69 -0.05

Budidaya Air Tawar 116.72 116.66 -0.05

Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.98 114.66 -0.28

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.09 117.56 -0.44

2.1.1 Bahan Makanan 120.97 119.50 -1.22

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.04 115.87 0.72

2.1.3 Perumahan 113.63 114.01 0.33

2.1.4 Sandang 111.20 111.75 0.49

2.1.5 Kesehatan 111.04 112.04 0.90

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.92 111.98 0.05

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.21 122.64 0.35

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.32 109.36 0.03

2.2.1 Bibit 109.16 109.01 -0.14

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.50 109.60 0.09

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.61 106.95 0.32

2.2.4 Transportasi 118.70 121.08 2.00

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.04 107.04 0.00

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 101.53 101.77 0.23

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 106.79 106.70 -0.08

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Maret 2015 sebesar 117,89 sedangkan pada bulan sebelumnya 118,17 berarti terjadi inflasi sebesar 0,23 persen. Inflasi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,26 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi secara berurut yaitu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan 0,51 persen, kelompok sandang 0,42 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan


(6)

olahraga sebesar 0,01 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi 1,19 persen.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Februari-Maret 2015 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan Februari 2015 Inflasi Pedesaan Maret2015 Feb-15 Mar-15

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 118.17 117.89 -0.39 -0.23

Bahan Makanan 124.36 122.80 -0.44 -1.26

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.22 116.11 0.57 0.77

Perumahan 112.43 113.01 1.12 0.51

Sandang 112.24 112.71 0.27 0.42

Kesehatan 109.34 110.10 0.64 0.69

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.57 109.58 1.77 0.01

Transportasi dan Komunikasi 113.67 115.03 -5.02 1.19