Contoh Jurnal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan | Makalah Dan Jurnal Gratis

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Di Sekolah Menengah Kejuruan
Euis Friska P (08110035)
Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang
ABSTRAK

Latar belakang masalah adalah, pelaksanaan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru selama ini masih ada sebagian yang mengalami kendala, termasuk yang dialami oleh
guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak. Dengan demikian perlu ada action atau tindakan
sebagai masukan untuk mengurangi kelemahan tersebut. Hal yang bisa dilakukan
pembenahan, selain motivasi belajar dari siswa atau pun orang tua dan juga sarana dan
prasarana yang tersedia di rumah maupun di sekolah, yang tidak kalah pentingnya adalah
pihak guru itu sendiri, mulau dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan, hingga sampai
pada evaluasi atau penilaian. Diharapkan dengan pelaksanaan penleitian ini hal-hal yang
lebih mendapatkan perhataian kepada pihak terkait, terutama guru dan kepala sekolah.
Permasalahan yang diajukan adalah; (1) bagaimana persiapan atau perencanaan guru PKn
dalam proses pembelajaran di SMK Sultan Fatah Demak?, (2) bagaimana pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak?, dan
(3) bagaimana pelaksanaan evaluasi atau penilauan oleh guru PKn dalam proses
pembelajaran di SMK Sultan Fatah Demak?. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menggambarkan tentang: (1) persiapan atau perencanaan guru PKn

dalam proses pembelajaran di SMK Sultan Fatah Demak, (2)
pelaksanaan proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak, dan (3)
pelaksanaan evaluasi atau penilauan oleh guru PKn dalam proses pembelajaran di SMK
Sultan Fatah Demak. Berdasarkan rumusan masalah yang dicroschekkan dengan hasil dan
temuan penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) perencanaan
pembelajaran guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak; perencanaan proses pembelajaran
PKn di SMK Sultan Fatah Demak berjalan secara efektif dan efisien, dalam arti
mempertimbangkan waktu yang tersedia dengan cakupan materi yang rekatif luas, (2)
pelaksanaan Pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak; pelaksanaan proses
pembelajaran guru selalu berpedoman pada Garis-garis Besar` Program Pengajaran
(GBPP) yang di-operasionalkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dan (3) penilaian atau Evaluasi pembelajaran oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak;
dalam penilaian digunakan sistem berkelanjutan, mulai dari nilai harian dalam bentuk pop
quis, ujian tengah semester dan ujian semester. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan
keseimbangan antara aspek; kognitif, afektif dan psikomotor.

Kata Kunci : Pembelajaran, pendidikan, Kewarganegaraan, Sekolah
PENDAHULUAN
Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan strategis


dan penting dalam membentuk sifat dan sikap siswa dalam berperilaku keseharian, sehingga
diharapkan setiap individu mampu menjadi pribadi yang baik. Pendidikan kewarganegaraan
menuntut siswa menunjukkan sikap yang baik, kreatif, dan bertanggungjawab. Namun
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran PKn belum tercapai

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

33

sebagaimana yang diharapkan, termasuk yang dialami oleh siswa di SMK Sultan Fatah
Demak. Hal yang tampak nyata dan sering dilakukan adalah, ada sebegian anak tidak sopan
kepada orang tua dalam berperilaku, suka membuat gaduh pada saat proses pembelajaran,
sering terlambat masuk kelas baik pada jam pertama maupun setelah istirahat, suka
membolos, dan tindakan-tindakan negatif lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan
perilaku mereka masih stabil dan perlu ada pembentukan karakter yang dapat membangun
sifat dan sikap siswa tersebut.
Penerapan strategi pembelajaran pada hakekatnya adalah prosedur yang sistematis
dalam pelaksanaan pengajaran, yang merupakan penjabaran dari pemahaman pendidik atas
tujuan dan organisasi pengajaran serta isi pelajaran. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta perubahan paradigma pendidikan menuntut guru untuk lebih berinovatif
dalam merancang pembelajaran, artinya guru harus melakukan reformasi kelas dalam
menyusun maupun melaksanakan pembelajaran. Strategi dalam hal ini merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan dapat membangkitkan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam
diri) anak. Apabila komponen tujuan, organisasi dan isi umumnya telah ditetapkan, maka
komponen strategi tergantung pada kreativitas dan kualitas profesional guru sebagai
pengelola pembelajaran.
Pelaksanaan

mengajar selama ini, pada umumnya

guru kurang kreatif dalam

menerapkan inovasi pembelajaran kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena pola pikir belajar
diartikan sebagai perolehan pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan
kepada siswa yang telah disebutkan di atas, disamping itu pembelajaran ditekankan pada
hasil, bukan pada proses. Akibatnya guru terpaksa mengajar dengan sistem konvensional
dengan penggunaan metode ceramah dan cara siswa belajar lebih dominan dengan
menghafal.
Kondisi demikian apabila dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan berimbas kepada

teman lain, bahkan dikhawatirkan anak akan mengalami kegagalan dalam belajar. Oleh sebab
itu guru PKn sebagai salah satu guru yang memiliki tugas dan kewajiban untuk membentuk
sikap dan perilaku serta moral siswa merasa ikut bertanggungjawab kondisi siswa tersebut,
paling tidak guru PKn memberikan penekanan-penekanan akan perilaku anak tersebut bisa
dikendalikan, dan secara perlahan bisa dihilangkan.

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

34

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai

suatu proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut
banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri siswa itu
sendiri maupun faktor eksternal yang datangnya dari lingkungan, baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Siswa harus menjadi arsitek dalam proses belajar mereka sendiri. Sepakat ataupun tidak,
bahwa pembelajaran yang menyenangkan merupakan dambaan dari setiap peserta didik. Mengingat
proses belajar yang menyenang-kan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna
menghasilkan produk belajar yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan proses belajar, faktor
motivasi merupakan kunci utama. Seorang guru harus mengetahui secara pasti mengapa seorang
siswa memiliki berbagai macam motif dalam belajar.
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

menyebutkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berubah
menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan di dalam Kurikulum 2004 disebut sebagai mata
pelajaran Kewarganegaraan (Citizenship). Mata pelajaran kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan pengertian tersebut bisa dikemukakan bahwa dalam pendidikan kewarganegaraan
dapat digunakan sebagai salah satu mata pelajaran


untuk membentuk warga negara yang cerdas,

terampil, berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian direncanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu mulai bulan Mei sampai bulan Juli
2012, sedangkan tempat penelitian mengambil lokasi di SMK Sultan Fatah Kabupaten Demak.
Alasan penelitian dilakukan di SMK tersebut adalah, karena SMK merupakan salah satu SMK swasta
di Kabupaten Demak, namun kualitasnya hampir sama dengan SMK yang berstatus negeri, bahkan
pada bidang-bidang tertentu, SMK ini di atas SMK negeri.
Selain itu juga alasan karena peneliti bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Demak, sehingga
dipandang akan lebih efektif dan efisien dalam memperoleh data..

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

35

Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran PKn oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah
Kabupaten Demak.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kehadiran penelitian di lapangan
untuk mengumpulkan data yang meliputi kehadiran di SMK Sultan Fatah Demak, baik dalam rangka
observasi maupun wawancara. Kehadiran di sekolah bisa dilakukan secara rutin maupun insidentil,
dalam pengertian sewaktu memerlukan data atau keperluan berkaitan dengan penelitian, maka peneliti
datang ke lapangan/sekolah.
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti terlebih dahulu menetapkan target responden yang akan
diwawancarai maupun data yang hendak diperoleh. Kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen
penelitian dan siswa serta guru atau objek-objek lainnya. Kedudukan peneliti sebagai instrumen dalam
penelitian ini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Ciri umum manusia sebagai instrumen
mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas
pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang
tidak lazim atau idiosinkratik.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wakil
kepala sekolah urusan kurikulum, guru bidang studi, dan siswa.
Peneliti dikatakan sebagai instrumen karena dalam hal ini peneliti yang melakukan kegiatan
pengumpulan data menggunakan instrumen yang peneliti susun, adapun kedudukan peneliti sebagai
informan, dimaksudkan sebagai pengamat dan kadang-kadang berperan dan merasakan sebagai

pelaku baik sebagai kepala sekolah, wakail kepala sekolah, guru, bahkan sebagai siswa sekalipun.
Singkat seorang peneliti kualitatif, harus bisa menjadi anggota kelompok subjek yang diteliti sehingga
tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing, tetapi sudah menjadi teman yang dipercaya (Moleong,
2006 : 164). Penerapannya, peneliti terjun ke lapangan terutama untuk memperoleh data tentang
pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak.
Data, Sumber Data, dan Informan/Nara Sumber
1. Data
Pengertian data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang
didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan
data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnografi atau catatan lapangan. Lofland dalam
Moleong (2006 : 157) menyebutkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya
sebagai pendukung pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
2. Sumber Data
Definisi data dapat diartikan sebagai bahan mentah yang diperoleh peneliti dari
pelaksanaan penelitiannya, bisa berupa fakta maupun keterangan yang dapat digunakan sebagai

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

36


dasar analisis. Data bisa berfungsi sebagai bukti dan petunjuk tentang adanya sesuatu yang sedang
dan telah terjadi. Sumber data adalah sesuatu yang menjadi sumber untuk memperoleh sebuah
data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data berupa hasil observasi, hasil
wawancara, dan dokumentasi sebagai pendukung kegiatan penelitian yang dilakukan.
Selengkapnya diuraikan seperti berikut ini.
a. Kata-kata atau tindakan
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawan-carai merupakan sumber
utama yang dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman video atau tape recorder , foto atau
film. Wawancara atau pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari melihat, mendengar,
dan bertanya tersebut.
b. Sumber data tertulis
Sumber data tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, arsip, dokumen
pribadi atau resmi.
c. Foto
Bogdan dan Biklen dalam Burhan Bungin (2003 : 160) menyebutkan bahwa ada dua
kategori foto yang dapat dimanfaaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan
orang lain dan foto yang dihasilkan sendiri. Pada umumnya foto yang tidak digunakan secara
tunggal untuk menganalisa data saja, dengan kata lain foto digunakan sebagai pelengkap pada
cara dan teknis lainnya.

3. Informan/Nara Sumber
Dalam penelitian kualitatif, informan tidak disebut sebagai subjek penelitian, karena sumber
data menyangkut orang mempunyai kedudukan yang sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam
penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person). Dalam hal ini
adalah kepala sekolah ditetapkan sebagai informan kunci, sebab kepala sekolah yang bertanggtung
jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan keberadaan sekolah, termasuk di dalamnya proses
pembelajaran, sedangkan yang menjadi informan adalah : wakil kepala sekolah urusan kurikulum,
guru sebagai wakil, dan siswa sebagai wakil.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan kedua metode tersebut. Data dikumpulkan
dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu : (1) wawancara mendalam, (b) observasi
partisipatif, dan (3) dokumentasi, seperti dijelaskan secara singkat berikut.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai yang memberikan
jawaban atas pertanyaan. Tujuan atau maksud mengadakan wawancara antara lain adalah untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan
kepedulian.

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG


37

Wawancara dilakukan secara terbuka terhadap informan. Wawan-cara itu semakin lama
semakin memfokus sehingga informasi yang diperoleh semakin lengkap dan mendalam. Selain itu,
wawancara yang dilakukan secara terbuka itu dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang segala asesuatu yang dikemukakan, dipikirkan, dirasakan, dilakukan, dan

yang

diketahui oleh pihak yang diwawancarai yaitu tentang pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah
Demak.
2. Observasi Partisipasif
Observasi partisipatif ini digunakan untuk menjaring data yang diperlukan guna melengkapi
data dari wawancara. Peneliti hadir sebagai peneliti murni bukan sebagai guru atau siswa. Teknik
observasi ini dilakukan untuk mendapat data tentang langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan terjun langsung ke lapangan secara aktif untuk
memperoleh gambaran dan keterangan riil mengenai sikap dan perilaku informan dalam
pengelolaan pembelajaran PKn.
Keterangan dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan.
Untuk memperoleh data, peneliti berlaku sebagai pengamat sekaligus menjadi anggota utuh dari
kelompok yang diamati, sehingga kesan subjektifitas dapat diredam.
3. Studi Dokumentasi
Pengertian dokumentasi

adalah catatan peristiwa yang sudah berlalau. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi
dilaksanakan untuk melengkapai data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Data yang
diperoleh berupa tulisan, rekaman seperti buku-buku pedoman, laporan resmi, catatan harian,
notulen rapat yang berkaitan dengan proses pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sajian dan Analisis Data
Dalam sub bab sajian dan analisisd data ini didasarkan pada rumusan masalah dan
pengembangan berdasarkana temuan di lapangan, di antaranya adalah : (1) persiapan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan proses pembelajaran, dan (3) evaluasi atau penilaian dari
kegiatan yang telah dilaksanakan, selengkapnya seperti dikemukakan berikut ini.
1. Persiapan Pembelajaran Guru PKn
Persiapan pembelajaran ini berkaitan dengan perencanaan yang dialukan oleh guru PKn,
yaitu tahap awal yang harus dilalui guru pada setiap proses pembelajaran. Pada tahap ini guru
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran, agar proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien, sementara anak
didik juga ikut aktif dalam aktivitas belajar. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila
penyampaian materi atau bahan pelajaran berjalan sesuai dengan waktu yang tersedia. Sedang

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

38

proses pembelajaran dapat dikatakan berjalan efisien, manakala semua bahan pelajaran yang
digunakan oleh guru dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh peserta didik.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Guru PKn
Implementasi pendekatan, strategi dan model pembelajaran merupakan tindakan yang
terdapat dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran mengandung pengertian aktivitas belajar
dilakukan oleh siswa, dan mengajar dilakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga langkah-langkah yang
dilakukan adalah sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya
3. Penilaian atau Evaluasi Pembelajaran oleh Guru PKn
Evaluasi dalam tahapan pengelolaan pembelajaran bisa diartikan sebagai penilain
(assessment), yaitu seluruh proses untuk mengumpulkan informasi terkait dengan kemajuan proses
dan hasil belajar siswa. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis dan menafsirkan proses, dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Dengan
demikian, tes (test) termasuk instrumen asesmen.
Panduan pengamatan atau wawancara untuk melihat kemampuan siswa mengemukakan
pendapatnya secara lisan juga termasuk instrumen asesmen. Rambu-rambu menulis karya ilmiah
untuk mendorong dan memandu siswa praktik menulis karya ilmiah juga termasuk instrumen
asesmen. Petunjuk dan kerangka-kerangka yang disediakan untuk membantu siswa berproses
menghasilkan tulisan atau karangan juga termasuk instrumen asesmen. Pelaksanaan berbagai jenis
tes atau nontes termasuk wilayah asesmen, yakni bagian dari proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui kemajuan proses dan hasil belajar. Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran
PKn, ini mengacu pada aturan yang ada,
Temuan Penelitian
1. Persiapan pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Persiapan pembelajaran guru PKn

yang berlangsung di SMK Sultan Fatah Demak

dilakukan mulai dari perencanaan, sebab dengan perencanaan yang matang maka proses
pembelajaran akan berjalan secara efektif dan efisien, karena mempertimbangkan tersedianya
waktu yang ada dengan cakupan materi yang cukup luas.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu berpedoman pada Garisgaris Besar Program Pengajaran (GBPP) yang dioperasionalkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Penilaian atau Evaluasi pembelajaran oleh PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Dalam penilaian digunakan sistem berkelanjutan, mulai dari nilai harian dalam bentuk pop
quis, ujian tengah semester dan ujian semester. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan antara

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

39

aspek; kognitif, afektif dan psikomotor serta menggunakan berbagai model penilaian, baik formal
maupun nonformal.
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perencanaan pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Perencanaan dalam proses pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak berjalan secara
efektif dan efisien, karena mempertimbangkan tersedianya waktu yang ada dengan cakupan materi
yang cukup luas.
Temuan penelitian tersebut bisa dikemukakan bahwa kemampuan guru mengatur kelas dan
mengelola perilaku pembelajaran menunjukkan hasil yang positif dan komprehensif. Persiapan
guru dan pengembangan profesional dalam pengelolaan kelas saat proses pembelajaran sangat
efektif dan memimpin jalannya proses pembelajaran dalam kelas tersebut. Itu semua memerlukan
keahlian untuk mencapai hasil pembelajaran, baik secara khusus untuk siswa secara individu hasil
belajar secara umum yang diperuntukkan bagi seluruh anggota kelas. Hal itu menggambarkan
bahwa kemampuan guru mengatur kelas dan membimbing perilaku siswa ada kaitan positif
dengan hasil pembelajaran siswa.
Dalam proses pembelajaran, guru memerlukan persiapan menyeluruh dan pengembangan
profesional dalam mengorganisasi kelas yang lebih efektif, perilaku siswa yang teratur dan
kemampuan siswa yang baik dalam kelas akan berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan
yang akan dicapai.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya perencanaan dalam proses pembelajaran.
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan. Pembuat dan pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini. Arti
penting perencanaan adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap
kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan secara efektif dan seefisien.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Pelaksanaan proses pembelajaran guru di SMK Sultan Fatah Demak

selalu berpedoman

GBPP yang dijabarkan dalam bentuk pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil
penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran ditujukan
pada kepentingan siswa dengan memperhatikan penggunaan fasilitas yang ada secara maksimal.
Perhatian kecil dapat memberikan implikasi yang luas dan menciptakan untuk model
pembelajaran. Perkembangan teknologi sering dianggap sangat sedikit, bahkan kadang tingkat
pengetahuan dengan pengakuan sangat terbatas; apakah pelajar tertarik dengan teknologi di dalam
maupun di luar sekolah? Hal ini bisa dikaitkan dengan kepentingan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, pelaksanaan (actuating) merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan sebagai sebuah kenyataan, dengan melalui berbagai arahan dan motivasi agar setiap
guru dan tenaga administrasi yang terlibat dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

40

dengan peran, tugas dan tanggungjawabnya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanan (actuating) adalah, seseorang akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika: (1)
merasa yakin akan mampu mengerjakan; (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat
bagi dirinya; (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,
atau mendesak; (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan; dan (5)
hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
Implementasi pendekatan, strategi dan model pembelajaran merupa-kan tindakan yang ada
dalam pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran mengandung pengertian aktivitas belajar
yang dilakukan oleh siswa dan mengajar dilakukan oleh guru. Sebelum menelusuri pemahaman
tentang pendekatan, strategi dan model pembelajaran, perlu diperhatikan terlebih dahulu
pengertian tentang belajar, mengajar, pengajaran dan pembelajaran.
Guru dituntut untuk menuangkan secara rinci kegiatan yang akan dilaksanakan. Secara
singkat, RPP digunakan sebagai pedoman yang memuat serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

Materi

kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pembelajaran bersifat
spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu). Penyusunan RPP oleh guru
harus disesuai-kan dan berppedoman pada acuan kurikulum, ini berarti guru hanya sebagai
pengembang

dan

pemodifikasi

berdasarkan

kreativitas

yang

dimiliki. Pemilihan

alat

bantu/media/sumber belajar harus benar-benar didasarkan atas pertimbangan fungsi dan bukan
sekedar untuk memenuhi gengsi.
3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Dalam penilaian digunakan sistem berkelanjutan, mulai dari nilai harian dalam bentuk pop
quis, ujian tengah semester, dan ujian semester. Penilaian dilakukan oleh guru untuk
menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: baik itu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotor, serta menggunakan berbagai model penilaian, baik itu dalam bentuk formal maupun
nonformal.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menyoroti pentingnya menghubungan materi
pelajaran dengan kondisi lingkungan. Meskipun ada halangan ke kontekstual mengajar di
lingkungan yang tersier (kompleks) seperti: ketiadaan persiapan waktu, luasnya konsep dan materi
pembelajaran serta terbatasnya kemampuan guru, namun keuntungannya adalah adanya minat
pelajar dan motivasi siswa yang menunjukkan adanya hasil pembelajaran yang sangat signifikan.
Berdasarkan data dari pelajar informal feedback atau umpan balik, penilaian dalam penampilan
sangat penting, hal ini ditunjukkan dengan standar pada saat proses pembelajaran selesai, siswa
atau guru mengajukan pertanyaan. Reyner juga mengemukakan tantangan dan mengembangkan
kesepakatan hubungan antara materi pelajaran yang diperoleh dengan pernyataan yang mereka
ajukan. Dalam pertanyaannya,

siswa mengajukan pertanyaan tidak terfokus pada materi

pembelajaran saja, tetapi pertanyaan dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi di

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

41

lingkungan anak. Ini menunjukkan keberhasilan pembelajaran dari sistem tradisional menuju ke
arah yang lebih modern. Selain itu telah diperoleh cara berpikir dan cara menganalisis dengan
kritis, bahkan kondisi demikian tidak dimiliki oleh siswa yang berlatar belakang pada siswa yang
menekuni ilmu hitung saja, tetapi pemikiran ini telah dimiliki oleh sebagian besar siswa sebagai
pelajar, termasuk pada mata pelajaran yang berkonsentrasi pada masalah sosial.
KESIMPULAN
1. Perencanaan pembelajaran guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Perencanaan proses pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak berjalan secara
efektif dan efisien, dalam arti mempertimbangkan waktu yang tersedia dengan cakupan materi
yang rekatif luas.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Pelaksanaan proses pembelajaran guru selalu berpedoman pada Garis-garis Besar` Program
Pengajaran (GBPP) yang dioperasionalkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
3. Penilaian atau Evaluasi pembelajaran oleh guru PKn di SMK Sultan Fatah Demak
Dalam penilaian digunakan sistem berkelanjutan, mulai dari nilai harian dalam bentuk pop
quis, ujian tengah semester dan ujian semester. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan
keseimbangan antara aspek; kognitif, afektif dan psikomotor.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mudzakir, 2007, Psikologi Pembelajaran , Bandung : Wacana Prima.
Andi Kosasih Djahiri, 2000, Menjadi Guru Profesional, Jogyakarta : Paramitra Publishing.
Burhan Bungin, 2003, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dakir, H., 2004, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas, 2006, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Fokus Media.
Oemar Hamalik, 2006, Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang
Metode-Metode Baru . Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, Lexy J., 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich Masnur., 2007, KTSP Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah .
Jakarta: Sinar Grafika.
Mulyasa, E., 2007, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , Jakarta: Bumi Aksara.
Nana Syaodih Sukmadinata, 2006, Psikologi Pendidikan: suatu Pengantar untuk Pesrta Didik,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nasution, S., 2008, Azas Azas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara.

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

42

Nurhadi, 2006, Penerapan KTSP: Sebuah Tantangan dan Jawaban . Jakarta : Gramedia
Pustakatama.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , Jakarta : Sinar
Grafika.
Raflis Kosasi, 2010, Profesi Keguruan untuk Guru dan Calon Guru , Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Saiful Bahri Djamarah, 2008, Pengembangan Keberbakatan Anak, Bandung : Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina., 2008, Kurikulum dan Pembelajaran , Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, AM., 2006, Idntifikasi Kesulitan Masalah Belajar Siswa , Jakarta : Rajawali Press.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ,
Bandung: Alfabeta.
Sukirin, 2007, Psikologi untuk Anak Didik, Yogyakarta : Pustaka Setia.
Suryosubroto, B., 2004, Manajemen Pendidikan di Sekolah , Jakarta: Rineka Cipta.
Susanto, 2007, Pengembangan KTSP dengan Perspektif Manajemen Visi , Surabaya: Mata Pena.
Suryadi, Ace,

2004,

Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung: Remaja

Rosdakarya.
Usman, M.User, 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20, 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung : Citra Umbara.
Winarno Surakhmad, 2007, Metodologi Pengengajaran Nasional, Bandung : Jenmars.

JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

43